Resume Perdarahan Post Partum
Resume Perdarahan Post Partum
Tatalaksana Khusus
Tonus
Pada keadaan gangguan tonus, pemijatan uterus dapat dilakukan untuk membantu memperbaiki
tonus dan menghentikan perdarahan. Selain itu, obat-obat uterotonika yang merangsang
kontraksi uterus juga dapat digunakan, seperti :
Oksitosin: Berfungsi untuk menstimulasi segmen atas dari miometrium agar dapat
berkontraksi dengan teratur dan dapat mengkonstriksi arteri-arteri spiral serta
menurunkan aliran darah ke uterus. Dosis yang direkomendasikan 20 – 40 IU dalam 1
liter normal saline, berikan secara intravena sebanyak 500 mL dalam 10 menit, kemudian
selanjutnya 250 mL setiap jam.
Misoprostol: Bekerja dengan menginduksi kontraksi uterus secara menyeluruh. Dosis
yang direkomendasikan adalah 800 – 1000 mcg diberikan per rektal atau 600 – 800 mcg
diberikan per sublingual atau per oral. Misoprostol digunakan hanya jika tidak tersedia
oksitosin.
Trauma
Pada keadaan trauma misalnya pada laserasi jalan lahir dapat dilakukan penjahitan laserasi
secara kontinu. Sedangkan pada inversio uteri dapat dilakukan reposisi uterus.
Tissue
Pada keadaan sisa plasenta dapat dilakukan manual plasenta dengan hati-hati. Sedangkan pada
sisa bekuan darah, dapat dilakukan eksplorasi digital atau aspirasi vakum manual dan
mengeluarkan bekuan darah atau jaringan sisa.
Thrombin
Pada keadaan dengan gangguan faktor pembekuan darah dapat diberikan transfusi darah lengkap
untuk menggantikan faktor pembekuan darah dan sel darah merah.
Pembedahan
Perdarahan postpartum yang tidak dapat dihentikan melalui penatalaksanaan farmakologis harus
ditangani dengan teknik pembedahan. Tindakan pembedahan yang dapat dilakukan di antaranya
adalah ligasi arteri uterina, ovarika, atau iliaka interna, serta operasi histerektomi jika perdarahan
masih tidak dapat dikontrol.