Anda di halaman 1dari 3

Nama : Nanda Lutfiana

NIM : 11210331000033
Kelas : AFI-2C
Mata Kuliah : Pengantar Filsafat Islam

Resensi Buku
(Buku Saku Filsafat Islam : Edisi Revisi)
1. Identitas Buku
Judul : Buku Saku Filsafat Islam (Edisi
Revisi)
Pengarang : Haidar Bagir

Editor : Andreas Kusumahadi

Penerbit : PT Mizan Publika

Tahun Terbit : 2005

Tebal Halaman : 234 halaman

Ukuran : 21 cm x 15 cm

Kategori Buku : Pendidikan (Non fiksi)

ISBN : 979-433-424-3

Harga : Rp. 50.000,-

2. Sinopsis Buku
Buku yang berjudul Buku Saku Filsafat Islam edisi revisi ini merupakan buku karya
Haidar Bagir yang berisi 18 Bab dengan 234 halaman yang dicetak dengan edisi baru atau
edisi revisi dan juga merupakan cetakan kedua dari perbaruan cetakan dari cetakan
sebelumnya.
Menurut saya, dengan mendengar kata “filsafat” itu sendiri maka akan langsung
terbayangkan mengenai susunan-susunan kalimat yang sulit dimengerti maupun
dipahami, terkadang terasa abstrak dan terkesan mengada-adakan pemikiran para
pemikirnya yang terlalu dipaksakan. Padahal filsafat tidak hanya sekedar untuk yang
tidak jelas tentang asal-usul dan kegunaannya. Pandangan terbaik orang-orang tentang
filsafat pasti dipandang sebagai orang yang berilmu tinggi yang juga hanya dapat
dipahami oleh segelintir orang dengan selera yang terbilang cukup unik. Dan juga dalam
pengaplikasiannya dalam kehidupan sehari-hari, filsafat merupakan “ibu kandung” dari
perkembangan paradigma ataupun pandangan dunia yang disadari ataupun tidak selalu
memiliki dasar perkembangan ilmu.
Sementara itu, di dalam filsafat yang berisikan konsep-konsep ketuhanan, kebebasan.
Kebahagiaan, keadilan, dan berbagai konsep utama lainnya yang seringkali menjadi
perbincangan hangat dan ingin diruntutkan dikalangan manusia. Begitu pula dalam
peradaban Islam,ada kalanya di masa para ahli fiqih, tafsir, tasawuf, ilmu kalam hingga
filosof mengalami masa kejayaan yang sangat pesat. Dan filsafatlah yang menjadikan
Islam sebagai dasar perkembangan keilmuan yang kuat. Akan tetapi, meskipun
perkembangan ilmu-ilmu Islam sendiri telah memiliki basis yang kuat dalam keilmuan
filsafat. Akan tetapi, tidak hanya terasingkan, tetapi juga filsafat sempat dianggap sebagai
“anak haram” yang kehadirannya tidak diharapkan dan selalu menjadi sasaran dalam
sumpah serapah ataupun sumpah-sumpah buruk lainnya.
Maka dari itu Buku Saku Filsafat Islam yang dikarang oleh Haidr Bagir ini berupaya
untuk menyampaikan berbagai sudut filsafat Islam secara terstruktur, mudah dipahami,
ringkas dan menjadikannya sebagai buku yang populer. Meskipun begitu buku ini tidak
semata menjadikannya sebagai buku yang dangkal. Dari situlah para pembaca pun akan
mencapai pandangan-pandangan baru yang tidak langsung ditemukan dari buku-buku
sejenisnya yang lebih berat.
Adapun pada bab awal Buku Saku Filsafat Islam yang ditulis oleh Haidar Bagir ini
berisikan persoalan tentang apakah filsafat itu sebenarnya. Kemudian dilanjutkan dengan
bab kedua yaitu membahas tentang apakah sebenarnya urgensi ataupun tujuan dari filsafat
itu sendiri. Atau dengan maksud lain yaitu untuk mempertanyakan apakah manfaat dari
adanya filsafat.
Paling tidak, isi dari buku ini menyebutkan sebanyak tiga manfaat dari adanya filsafat
ataupun manfaat daripada filsafat itu sendiri, yaitu: pertama, untuk membuka lebar sikap
ataupun pandangan yang mendalam dan kritis kita dalam melihat sistem-sistem
kehidupan yang sedang kita jalani dan hadapi sekarang ini. Kedua, untuk memberikan
dorongan terhadap kaum Muslim/at agar sungguh-sungguh dalam mempelajari dan
memiliki pemahaman tentang kekompleksan permasalahan dalam usaha mencari sistem-
sistem yang paling baik untuk kepentingan bersama-sama. Selain ketiga manfaat yang
telah disebutkan diatas tadi, manfaat dari filsafat juga memiliki kesinambungan dalam
kesuksesan bisnis hingga masalah kepercayaan.
Kemudian, yang dibahas dalam buku ini, selain membahas mengenai penjelasan
filsafat secara umum juga membahas tentang eksistensinya filsafat Islam. dengan adanya
filsafat umum dan filsafat Islam ini yang selanjutnya melahirkan ide penulis dalam
menuangkan idenya dalam mencari perbedaan dari filsafat Islam dengan filsafat-filsafat
yang lain-lainnya. cara mencarinya, yaitu dengan melihat ciri yang terlihat dalam tubuh
filsafat masing-masing.
Adapun ciri dari filsafat Islam yaitu dapat dilihat bahwa dari kacamata pendekatan
tradisional (ta’abbudi) dan teologis, yang merupakan suatu metode yang digunakannya,
yang dimana pada saat ini disebut dengan metode dialektik. Meskipun pada akhirnya
semunya sama-sama rasional tetapi demonstrasional. Tidak hanya itu, dalam buku ini pun
membahas seputar filsafat-filsafat yang lainnya, seperti filsafat iluminasi, filsafat politik,
filsafat wujud, filsafat hikmah, dan filsafat-filsafat lainnya.
Selain itu pada bagian akhir bab atau catatan penutup, Haidar Bagir menuliskan pada
bukunya tentang kritik terhadap eksistensinya filsafat Islam beserta respons orang-orang
terhadap filsafat Islam. seperti yang kita ketahui bahwa di zaman sebelumnya, tokoh
Islam bernama Al-Ghazali lah yang paling memberikan pertentangan terhadap filsafat. Ia
memberikan kritik filsafat dari sisi kelogisan dalam pemikiran para kaum filosof. Karena
Al-Ghazali merupakan seorang penganut teologi, yang pastinya secara langsung akan
tampak sangat bertabrakan dengan filsafat itu sendiri. Akan tetapi seiring berjalannya
waktu, terjadilah pendekatan antara filsafat dengan teologi dan tasawuf serta diiringi
dengan ajaran-ajaran keislaman yang lainnya.
Adapun di masa modern ini dapat kita temukan banyak ulama yang terkemuka, yang
bisa datang dari kalangan Sunni maupun Syi’ah yang bersikap kritis terhadap filsafat.
Seperti contoh tokoh Syaikh Al-Azhar yang termasuk sangat modern ini pun sangatlah
mengkritisi filsafat, walaupun ia sebenarnya merupakan pemuja madzhab filosofis yang
dimodelkan oleh Al-Ghazali dan menganggap filsafat tersebut sangat kuat mengakar
dalam agama Islam.
Kemudian apabila ditarik kesimpulan, pada umumnya seluruh kritik terhadap filsafat
Islam akan selalu berlabuh pada kesamaan pendapat yang mengatakan bahwa ia tidaklah
terlalu memerdulikan dan bahkan rela bertentangan dengan ajaran-ajaran keislaman, baik
yang bersifat filosofis maupun yang bersifat praktis.
3. Kelebihan Buku
Kelebihan dari buku yang berjudul Buku Saku Filsafat Islam ini sangat saya
rekomendasikan bagi orang-orang, baik remaja dan dewasa yang memiliki keinginan dan
minat lebih terhadap mengkritisi lebih lanjut mengenai filsafat, terutama filsafat Islam.
karena buku ini mengandung ilmu-ilmu mengenai pertanyaan-pertanyaan seputar “apa itu
filsafat Islam?”, “apakah kegunaan dari mempelajari filsafat Islam?”, “bagaimanakah
sejarah dan aliran-aliran yang berada dalam filsafat Islam?”, serta “bagaimanakah
konsep-konsep kunci dalam filsafat Islam dan filsafat etika-filsafat politik. Selain itu,
buku ini juga memiliki bab yang terperinci yang membahas satu persatu mengenai apa
saja yang terdapat dalam filsafat Islam.
4. Kekurangan Buku
Kekurangan dari buku yang berjudul Buku Saku Filsafat Islam ini yaitu sangat tidak
cocok bagi orang-orang yang tidak ingin memahami dan mendalami istliah-istilah baru
yang sulit dipahami serta penggunaan bahasa yang kadang terlalu rumit dan bertele-tele
menajadikan filsafat menjadi alasan tidak digemari oleh khalayak ramai. Dan yang
terakhi, yaitu nama buku yang tidak sesuai dengan ukurannya yang ringan seperti yang
dibayangkan dengan namanya yang mengusung judul “Buku Saku...”.

Anda mungkin juga menyukai