FILSAFAT ISLAM
SEMESTER GANJIL 2022 / 2023
STAI YAPATA AL – JAWAMI BANDUNG
Nama : Indah Novitasari
NIM : 2022210003
Dosen Pengampu : Dr. H. Enden Haetami, M.ag
.Jawablah pertanyaan di bawah ini untuk memenuhi nilai akhir semester!
1. Apa yang kalian dapatkan dari hasil diskusi kermarin?
2. Apa hubungan antara Ilmu filsafat dengan islam?
3. Apa pengaruh filsafat terhadap kemajuan islam?
4. Bagaimana masa awal filsafat islam?
5. Jelaskan bagaimana cara kamu mengemplementasikan dari salah satu tokoh filsuf islam!
Jawaban :
1. Filsafat sudah ada sejak abad 5 masehi di Yunani jauh sebelum islam diturunkan.
Filsafat adalah ilmu penting untuk membuat segala keilmuan menjadi mendalam karena
mempertanyakan hal-hal yang mungkin dianggap sudah benar, Oleh karena itu dia
disebut induk semua ilmu. Banyak tokoh filsafat islam yang terkenal salah satunya Al-
Ghazali. Al-Ghazali diberi gelar kehormatan sebagai hujjat al-islam atas pembelaannya
yang mengagumkan terhadap agama islam terutama karena bantahannya terhadap logika
kaum batiniyat dan kaum filsuf. Selain itu, sarjana – sarjana eropa menyatakan bahwa Al-
Ghazali adalah muslim terbesar sesudah nabi Muhammad SAW. Ada banyak karya Al-
Ghazali yang berpengaruh besar terhadap pemikiran umat islam salah satunya Tahafut
Al-Falasifah, Buku ini dikarang pada saat jiwanya dilanda keragu-raguan di Baghdad.
Al-Ghazali mengecam filsafat dan para filsuf dengan keras. Buku ini berisi tentang 20
kerancuan logika para filsuf terkait teologi islam. Dari daftarnya itu, 17 diantaranya
dinyatakan sebagai sesat atau bid'ah, dan 3 lainnya dianggap sebagai tanda kekafiran.
Tiga butir kerancuan yang Al-Ghazali anggap sebagai tanda kekafiran adalah: Pertama,
pendapat bahwa alam semesta senantiasa ada dan tanpa permulaan; kedua, pendapat
bahwa Tuhan hanya mengetahui perkara-perkara mujmal (umum) dan bukan hal-hal
parsial atau khusus; dan ketiga, pendapat bahwa hanya ruh (dan bukan jasad) yang akan
dibangkitkan di hari akhir. Alghazali adalah tokoh yang fenomenal sekaligus memiliki
keunikan tersendiri dibandingkan dengan filsuf lain. Al Ghazali merupakan sosok yang
mendalami filsafat sekaligus mengkritik filsafat. Buku Maqasid Al Falasifah berisi tiga
persoalan filsafat, yaitu logika, ketuhanan, dan fisika yang diuraikannya dengan
sejujurnya, seolah dia seorang filsuf yang menulis tentang kefilsafatan. Sementara itu,
dalam Tahafut Al Falasifah, ia bertindak bukan sebagai filsuf, melainkan sebagai seorang
tokoh islam yang hendak mengkritik filsafat dan menunjukan kelemahan-kelemahan serta
kejanggalan-kejanggalannya, yaitu berlawanan dengan agama.
2. Filsafat berasal dari bahasa Yunani yaitu Philosophia, Maka filsafat berarti kecintaan
kepada kebijaksanaan. Ketika islam datang, Filsafat dinilai selaras dengan kata hikmah
didalam Al-Quran yang juga berarti kebijaksanaan. Itulah misi nabi yaitu mengajarkan
Al-Quran dan hikmah. Al-Quran menyebut hikmah sebagai anugerah kebaikan yang
besar, maka filsafat berupaya menggunakan kebaikan yang besar itu dan melanjutkan
misi kenabian yaitu mencapai hikmah atau kebijaksanaan. Hubungan ilmu filsafat dan
agama islam merupakan hal yang saling berkaitan. Filsafat sendiri berusaha untuk
mengungkapkan suatu kebenaran, demikian dengan agama islam yaitu berusaha untuk
mengungkapkan suatu kebenaran sehingga keduanya tidak dapat dipisahkan atau saling
berkaitan.
4. Abad awal pertama filsafat Islam ditandai dengan munculnya sejumlah mazhab.
Salah satunya adalah masyasya’un atau peripatetik. Mazhab ini merupakan sintesis
antara prinsip Islam dan aliran filsafat Yunani, Arsitotelianisme dan Neoplatonisme.
Pendiri mazhab ini adalah Abu Yaqub al-Kindi
Sejumlah sumber mengungkapkan, Abu al-Abbas Iransyhari merupakan Muslim
pertama yang menuliskan karya filsafat. Sayangnya, tak ada karyanya yang bertahan.
Berbeda dengan al-Kindi yang karya-karyanya diketahui banyak orang. Dalam
mengembangkan mazhab filsafatnya, ia menghadapi persoalan harmonisasi antara iman
dan akal.
Kemudian, muncul Abu Nashr al-Farabi. Sejumlah kalangan menganggap al-Farabi
melebihi al-Kindi. Dan, Ibnu Sina muncul pula dengan beragam karyanya. Selain
adanya filasafat bermazhab, abad-abad awal perkembangan filsafat Islam juga
melahirkan filsuf independen. Mereka juga berpengaruh.
Salah satunya adalah Muhammad bin Zakariya al-Razi. Selain filsuf, dia dikenal
sebagai dokter terbesar setelah Ibnu Sina. Pada akhirnya, filsafat Islam tak hanya
berkembang di wilayah Arab ataupun Persia, tapi juga di Barat, yaitu Spanyol, diawali
oleh munculnya filsuf bernama Ibnu Masarrah.
Filsuf awal lainnya adalah Ibnu Hazm. Ia merupakan ahli fikih, teolog, filsuf, dan
penulis salah satu karya Muslim pertama mengenai perbandingan agama. Pada masa
selanjutnya, ada nama Ibnu Thufail. Ia terkenal dengan karya novel filsafatnya dengan
judul Hayy ibnu Yaqzhan.
Pada abad ke-16, bersamaan dengan berdirinya Dinasti Shafawiyah di Persia,
dimulailah fase baru dalam filsafat Islam. Ini berkaitan dengan keberadaan mazhab
Isfahan yang didirikan Mir Damad. Ia mempunyai seorang murid yang sangat terkenal
bernama Shadr al-Din Syirazi, yang biasa dikenal dengan panggilan Mulla Shadra.
Mulla Shadra dan pengikutnya memiliki pengaruh di wilayah Persia, India Muslim,
lingkaran Syiah di Irak. Di India, filsafatnya diajarkan oleh tokoh ternama pula di
antaranya Syah Wali Allah dari Delhi. Pada masa berikutnya, Jamal al-Din al-Afghani,
salah satu murid mazhab Mulla Shadra, menghidupkan kajian filsafat di Mesir.
Di sana, beberapa cendekiawan mengikuti pemikiran Mulla Shadra, seperti Abd al-
Halim Mahmud. Di Pakistan, ada Muhammad Iqbal. Bahkan diungkapkan, Maulana
Maududi, pendiri Jamaat-i-Islami di Pakistan, pada masa mudanya menerjemahkan
sebagian al-Asfar karya Mulla Shadra ke dalam bahasa Urdu.