Anda di halaman 1dari 5

1.

Judul Buku : Filsafat Ilmu (Klasik hingga kontemporer)


Pengarang : Dr. Ahyar Yusuf Lubis
Penerbit : PT Raja Grafindo Persada
Tahun terbit : cetakan kedua 2015
Tebal halaman : 266 halaman
Isi
Secara umum buku ini mencoba menjelaskan mengenai apakah pengetahuan itu?
Dari manakah sumber pengetahuan itu? Bagaianakah manusia mengetahui?
Apakah pengetahuan yang diperoleh manusia itu bersifat murni, netral ataukah tidak
terlepas dari asumsi-asumsi dan kepentingan? Apakah kriteria untuk menentukan
pengetahuan? Apakah kriteria itu bisa berlaku dan diterapkan ke semua bentuk-
bentuk pengetahuan yang berbeda ataukah tidak? Apakah pengetahuan yang
diperoleh manusia itu bersifat objektif dan absolut ataukah sebaliknya, bersifat
tentatif dan relatif? Pertanyaan-pertanyaan tersebut kemudian dijabarkan oleh para
filsuf, mulai dari era Yunani Klasik seperti Socrates, Plao, Arstoteles, hingga era
Kontemporer seperti Khun, Feyrabend, Heiegger, Gadaer. Buku i juga membahas
mengenai berbagai dasar-dasar, asumsi-asumsi dan konsep-konsep penting yang
patut diketahui terkait kajian filsafat ilmu.
Buku ini terdiri terbagi dalam sembilan bab. Bab pertama hingga bab keenam
membahas pengertian dasar filsafat, epistemologi, logika dan metodologi dari masa
Yunani Klasik hingga era modern (nasionalisme, empirisme, positivisme).
Pembaasan-pembahasan di sejumlah bab ini amat penting apa lagi dikaitkan
dengan pemahaman terhadap teori dan kritikan posmodernisme atas asumsi
(epistemologis, aksiologis, atau ontologis) modernisme. Di bab tujuh terdapat
pembahasan tentang PARADIGMA bedasarkan hasil pemikiran dari Thomas
Samuel Khun yang membawa pemahaman perihal peinsip ketidaksepadanan
(incommensurability) dan plularitas paradigma. Berbeda dengan positivisme yang
menekankan “kesatuan” atau “keseragaman”.
Adapun bab kedelapan dan kesembilan di buku ini membahas mengenai
hermeunetika dan fenomenologi. Hermeunetika dan fenomenologi memliki asumsi
dasar yang berbeda dengan positivism
Kelebihan
Dari segi penulisan dan pengetikan, jarang ditemukan kesalahannya, sedangkan
dari isi buku cukup menarik. Lewat pengenalan terhadap dasar-dasar, asumsi-
asumsi, dan konsep-konsep penting dapat memberikan pemahaman kepada
pembaca tidak semata karena perkembangan dan dinamika filsafat ilmu melainkan
juga problem dan isu-isunya. Buku ini tidak sekadar dibaca oleh mahasiswa filsafat
atau yang berasal dari fakultas ilmu sosial dan budaya, namun juga bagi mereka
yang berminat dalam kajian filsafat ilmu dan metodologi

Kekurangan
Kekurangan yang kami temui adalah terdapat beberapa kata atau istilah-istilah yang
tidak diketahui artinya dan tidak dipahami maknanya.bagi pembaca awam.
Kritik dan Saran
Akan lebih baik jika menggunakan Bahasa yang mudah dimengerti oleh orang awam
2. Judul Buku : Filsafat Ilmu (Kajian Asumsi Dasar, Paradigma,dan Kerangka Teori
Ilmu Pengetahuan)
Pengarang : Mohammad Muslih
Penerbit : Bumi Aksara
Tebal : 206 Halaman
Isi : Dalam buku ini terdiri dari tujuh bagian,yang dimana setiap baian
tersebut memiliki beberapa cabang pembahasan.dengan tanpa
meninggalkan problema ‘klasik’ filsafat ilmu, buku ini lebih
difokuskan pembahasannya pada tema-tema yang berkaitan dengan
ilmu-ilmu sosial dan keislaman. Dengan mempertimbangkan
sejarah, tema, dan tokoh-tokoh serta kerangka filsafat ilmu, buku ini
disusun dalam beberapa bab. Bagian pertama, merupakan bagian
pendahuluan sebagai pengantar memahami “seluk-beluk” filsafat
ilmu,dari pola pikir hingga pola hidup,dari epistimologi ke filsafat
ilmu, Antara Filsafat Ilmu dan Sejarah Ilmu, Antara Filsafat Ilmu dan
Sosiologi Ilmu,serta Problematika Filsafat Ilmu, serta penjelasan
Filsafat Ilmu dapat dipahami dari dua sisi, yaitu sebagai disiplin ilmu
dan sebagai landasan filosofis bagi proses keilmuan. Sebagai
sebuah disiplin ilmu, filsafat ilmu merupakan cabang dari ilmu filsafat
yang membicarakan objek khusus, yaitu ilmu pengetahuan.
Karenanya filsafat ilmu bisa juga disebut sebagai bidang yang unik,
sebab yang dipelajari adalah dirinya sendiri. Sementara sebagai
landasan filosofis bagi proses keilmuan, ia tak lain adalah kerangka
dasar dari proses keilmuan itu sendiri.
Kelebihan : Didalam buku ini setiap pembahasan tentang filsafat ilmu dari
setiap bagian mempunyai kesimpulan dan mencangkupkan
beberapa referensinya,dan cara penyusunan ini sangat baik. Buku
Filsafat Ilmu ini sangat relavan bagi kajian paradigma dan kerangka
teori ilmu pengetahuan, terutama dalam hubungannya dengan
pengembangan Islamic Sciencies. Hal ini berdasarkan substansi
yang dibahas dalam buku ini tidak terjebak pada grandnarative
positivisme logis, sebagaimana kebanyakan filsafat ilmu lainnya.
Pembahasan filsafat ilmu dalam buku ini tidak hanya membuka
cakrawala keilmuan yang bersifat positivistik dan kuantitatif,
melainkan secara heuristis membuka paradigma dan kerangka teori
ilmu secara kualitatif. Dengan demikian buku ini dapat membawa
pembaca untuk memahami dan mengkaji filsafat ilmu secara
komprehensif.

Kekurangan : Kekurangan dari buku ini adalah kurangnya penjelasan yang lebih
detail dari beberapa penjelasan yang ada,dan setiap cabang/bagian
ada beberapa bagian yang tidak diberikan kesimpulan(catatan kecil
dan rangkuman),serta ada beberapa bahasa yang terlalu ilmiah
sehingga sulit mengetahui makna dari kata tersebut,terlebih untuk
pemula.

Kritik dan Saran : Lebih baik jika pembahasan buku menggunakan Bahasa yang
lebih mudah dimengerti oleh semua kalangan yang tertarik
mempelajari keilmuan filsafat

3. Judul Buku : Filsafat Ilmu Komunikasi


Pengarang : Elvinaro Ardianto, Bambang Q-Anees
Penerbit : Simbiosa Rekatama
Tebal halaman : 213 Halaman

Isi:
Buku ini menyajikan filsafat ilmu komunikasi secara lebih memadai ketimbang
buku-buku sejenis yang pernah ada. Dimulai dari membicarakan tentang definisi dan
fungsi komunikasi, kemudian merajutnya dalam satu bahasa filsafat ilmu
komunikasi. Mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan filsafat ilmu mengenai ilmu
komunikasi. Buku ini juga Mengungkapkan kegunaan belajar filsafat ilmu
komunikasi. Mencoba menyajikan bahasan ilmu komunikasi dalam prespektif filsafat
ilmu. Tidak mudah merumuskan tujuan penulisan buku ini, terutama karena ilmu
komunikasi ternyata merupakan ilmu yang serba-serbi, tidak tunggal. Ilmu
komunikasi memiliki banyak batasan dan banyak pengaruh dari ilmu lain. Selain itu
ilmu komunikasi terus berkembang,objek kajian dan objek formalnya semakin hari
semakin melebar. Buku ini membahas studi filsafat dalam komunikasi dan studi
komunikasi dalam filsafat. Namun bahasa yang digunakan terlalu teoritis sehingga
membuat pembaca kurang memahami secara langsung apa yang ada di dalam buku
ini. Namun buku ini sangat cocok bagi mereka yang ingin mempelajari lebih jauh
tentang komunikasi dan filsafat. Filsafat tidak akan ada tanpa komunikasi dan
komunikasi tidak akan ada tanpa filsafat.
Kelebihan
Keunggulan dalam buku ini adalah mampu memberikan pemahaman tentang
ilmu komunikasi dan ilmu filsafat, sejarah ilmu dan manfaat mempelajari komunikasi
dan filsafat. Buku yang sangat representative dalam menguraikan filsafat ilmu
komunikasi. Buku ini juga dilengkapi bagan komunikasi dan gambaran rumus
komunikasi. Buku ini sangat menarik bagi pembaca yang hendak melakukan
pengembangan teori komunikasi melalui penelitian.
Kekurangan
Kelemahan dalam buku ini kurang memberikan pemahaman bagi pembaca
khususnya bagi yang awam dalam ilmu filsafat sehingga pesan yang diutarakan oleh
pengarang tidak tersampaikan pada pembaca. Buku ini juga terdapat banyak
kesalahan dalam pengetikan sehingga pembaca menjadi kurang puas dengan buku
ini.
Kritik dan Saran
Kesalahan pengetikan kosa kata seharusnya tidak terjadi apalagi
pembahasannya mengenai komunikasi Yang berpotensi terjadinya perbedaan
persepsi dan pemahaman bagi pembaca

4. Judul Buku :Ilmu Filsafat Suatu Pengantar


Pengarang : Drs. Surajiyo
Penerbit :PT. Bumi Aksara
Tebal halaman :182 Halaman
Isi
Dalam buku ini terdiri dari dua belas bab yang dibagi menjadi dua bagian,
bagian pertama mengenai Filsafat Sistematik dan bagian kedua mengenai Sejarah
Filsafat. Namun, sebelum memasuki bagian pertama penulis buku memaparkan satu
bab mengenai pengantar ilmu filsafat. Dalam bab ini dipaparkan mengenai
pengertian filsafat yang ditinjau secara etimologi dan terminologi, serta berbagai
pendapat oleh para ahli filsafat.

Dalam arti yang agak umum, filsafat dapat digunakan untuk menjawab
berbagai pertanyaan yang muncul dalam pikiran manusia tentang berbagai kesulitan
yang dihadapinya, serta berusaha untuk menemukan solusi yang tepat. Misalnya
ketika kita menanyakan : “Siapa kita? Darimana kita berasal ? Mengapa kita ada di
suatu tempat ? Kemana kita akan pergi dan berlalu ? Apa yang dimaksud dengan
kebenaran dan kebathilan ? Dan apakah yang dimaksud dengan kebaikan dan
kejahatan ?

Dilanjutkan dengan objek filsafat yang dibagi menjadi dua, yaitu objek
material filsafat dan objek formal filsafat. Objek material filsafat adalah suatu bahan
yang menjadi tinjauan penelitian atau pembentukan pengetahuan itu. Sedangkan
objek formal filsafat, yaitu sudut pandangan yang ditujukan pada bahan dari
penelitian atau pembentukan pengetahuan itu, atau sudut dari mana objek material
itu disorot.

Kelebihan
Buku ini, sangat tepat bagi para pemula atau pelajar yang baru pertama kali
belajar filsafat, karena isinya yang singkat, padat, jelas serta bukunya tidak terlalu
tebal. Tidak hanya dimiliki oleh mahasiswa ilmu filsafat saja, tetapi dapat dimiliki
mahasiswa lainnya karena sudah menjadi mata kuliah wajib di perguruan tinggi. Di
samping itu, dapat dimiliki semua orang untuk membantu berpikit lebih kritis dan
lebih mendalam
Kekurangan
Penyusunan buku ini kurang menarik, serta terlihat “penuh” karena spasi yang
digunakan terlalu dekat.
Kritik dan Saran
Akan lebih baik jika susunan penulisannya disesuaikan agar lebih menarik
dan nyaman saat dibaca

Anda mungkin juga menyukai