Anda di halaman 1dari 21

X

11
KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT TEUNGKU FAKINAH
BANDA ACEH
NOMOR : /SK/DIR/RSTF/ /2022

TENTANG
PEDOMAN PENGELOLAAN DATA DAN INFORMASI
DI RUMAH SAKIT TEUNGKU FAKINAH BANDA ACEH

DIREKTUR RS TEUNGKU FAKINAH BANDA ACEH


Menimbang : a. Bahwa pembentukan sistem informasi manajemen rumah sakit
dilakukan dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektifitas
penyelenggaraan rumah sakit;
b. Bahwa system manajemen data program PMKP, dan manajemen data
surveilans dan indicator mutu harus terintegrasi.
c. Bahwa system manajemen data program PPI harus terintegrasi.
d. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf
a, b, dan c, perlu adanya Keputusan Direktur tentang Pedoman
Pengelolaan Data dan Informasi.
Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 tentang
Keterbukaan Informasi Publik;
2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;
3. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan; 
4. Undang-Undang Nomor 44 ng Nomor 44 Tahun 2009 tentang
Rumah Sakit;
5. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 82 Tahun 2013 tentang
Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit;

1
X

11

MEMUTUSKAN
Menetapka :
n

PERTAMA : KEPUTUSAN DIREKTUR RS TEUNGKU FAKINAH BANDA


ACEH TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN DATA DAN
INFORMASI DI RUMAH SAKIT TEUNGKU FAKINAH BANDA ACEH.
KEDUA : Pedoman Pengolahan Data dan Informasi yang dimaksud
sebagaimana tercantum dalam lampiran keputusann ini.
KETIGA Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dan apabila di terdapat
kekeliruan dalam penetapan keputusan ini akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Banda Aceh


Pada tanggal : 21 Februari 2022

RUMAH SAKIT TEUNGKU FAKINAH


BANDA ACEH
DIREKTUR,

dr. MUHAMMAD IQBAL SAPUTRA, MKM

2
X

11

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam meningkatkan mutu Pengelolaan data dan informasi kesehatan di rumah
sakit, Kementerian Kesehatan RI telah mengeluarkan kebijakan yang menjadi pedoman
bagi penyelenggaraan pembangunan kesehatan yang dilaksanakan oleh pemerintah
maupun swasta. Teknologi informasi telah mempengaruhi pula pelayanan rumah sakit,
antara lain dibutuhkan dalam rangka memenuhi tuntutan masyarakat akan ketepatan
dan kecepatan pelayanannya.
Teknologi yang dirancang khusus untuk membantu proses pengolahan data di
rumah sakit adalah teknologi informasi berupa Sistem Informasi Manajemen R u m a h
S a k i t (SIMRS). Informasi merupakan aktiva (asset) penting suatu rumah sakit dalam
meningkatkan efesiensi dan efektifitas pekerjaan. Sistem Informasi Manajemen
R u m a h S a k i t (SIMRS) berbasis komputer merupakan sarana pendukung yang
sangat penting bahkan bisa dikatakan mutlak untuk operasional rumah sakit. Sistem
informasi rumah sakit merupakan salah satu komponen yang penting dalam
mewujudkan upaya peningkatan mutu tersebut. Sistem informasi rumah sakit secara
umum bertujuan untuk mengintegrasikan sistem informasi dari berbagai subsistem
dan mengolah informasi yang diperlukan sebagai pengambilan keputusan. Selain itu,
Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) adalah sistem komputerisasi yang
memproses dan mengintegrasikan seluruh alur proses bisnis layanan kesehatan dalam
bentuk jaringan koordinasi, pelaporan dan prosedur administrasi untuk mendukung
kinerja dan memperoleh informasi secara cepat, tepat dan akurat.
B. Ruang Lingkup Pengelolaan Data dan Informasi
Ruang lingkup Pedoman Pengelolaan Data dan Informasi Urusan Sistem
Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) ini meliputi :
1. Rumah Sakit Adalah Rumah Sakit Teungku Fakinah Banda Aceh;
2. Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit yang selanjutnya disingkat SIMRS
adalah suatu sistem teknologi informasi komunikasi yang memproses dan
mengintegrasikan seluruh alur proses pelayanan Rumah Sakit dalam bentuk
jaringan koordinasi, pelaporan dan prosedur administrasi untuk memperoleh
informasi secara tepat dan akurat, dan merupakan bagian dari Sistem Informasi
Kesehatan.
3. Sistem Informasi Kesehatan adalah seperangkat tatanan yang meliputi data,
informasi, indikator, prosedur, teknologi, perangkat, dan sumber daya manusia
yang saling berkaitan dan dikelola secara terpadu untuk mengarahkan tindakan
atau keputusan.

3
X

11
4. Informasi merupakan data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang
mempunyai arti dan bermanfaat bagi manusia. Informasi merupakan
interpretasi data yang disajikan dengan cara yang berarti dan berguna.
5. Data merupakan merupakan fakta atau gambaran mentah (business facts) yang
menunjukkan peristiwa yang terjadi dalam organisasi dan lingkungan fisik yang
dikumpulkan melalui serangkaian prosedur
6. Surveilans kesehatan adalah kegiatan pengamatan yang sistematis dan terus
menerus terhadap data dan informasi tentang kejadian penyakit atau masalah
kesehatan dan kondisi yang mempengaruhi terjadinya peningkatan dan
penularan penyakit atau masalah kesehatan untuk memperoleh dan memberikan
informasi guna mengarahkan tindakan pengendalian dan penanggulangan secara
efektif dan efisien.
7. Integrasi data adalah proses menggabungkan atau menyatukan dua atau lebih
sebuah data dari berbagai sumber database yang berbeda ke dalam sebuah
penyimpanan seperti gudang data (data warehouse)
8. Profesional Pemberi Asuhan yang selanjutnya disinkgat PPA adalah tenaga
kesehatan yang memberi asuhan yang terdiri dari dokter, perawat, ahli gizi,
apoteker, tenaga rehabilitasi medik dan tenaga lainnya.
9. Interoperabilitas adalah kapabilitas dari suatu produk atau sistem yang antar
mukanya diungkapkan sepenuhnya untuk berinteraksi dan berfungsi dengan
produk atau sistem lain, kini atau di masa mendatang, tanpa batasan akses atau
implementasi.
C. Batasan Operasional
1. Sistem
Sistem adalah suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau
variable yang teroganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan
terpadu. Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau diolah atau
diinterpretasi untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan.
2. Sistem Informasi
Sistem informasi adalah suatu sistem dalam suatu organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi
operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu
organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan informasi
yang diperlukan untuk pengambilan keputusan.
3. Sistem Informasi Manajemen
Sistem informasi manajemen (SIM) adalah sistem perencanaan bagian dari pengendalian
internal suatu bisnis yang meliputi pemanfaatan manusia, dokumen, teknologi, dan
prosedur oleh manajemen akuntansi untuk memecahkan masalah bisnis seperti biaya
produk, layanan, atau suatu strategi bisnis dan lain-lain.

4
X

11
4. Website
Website adalah kumpulan dari halaman-halaman situs, yang terangkum dalam sebuah
domain atau subdomain, yang tepatnya berada di dalam World Wide Web (WWW) di
dalam internet.
5. Jaringan
Jaringan adalah sebuah sistem yang terdiri atas komputer-komputer yang didesain untuk
dapat berbagi sumber daya (printer, CPU), berkomunikasi, dan dapat mengakses
informasi.
6. Aplikasi
Aplikasi dapat diartikan sebagai suatu program berbentuk perangkat lunak yang berjalan
pada suatu sistem tertentu yang berguna untuk membantu berbagai kegiatan yang
dilakukan oleh manusia.
7. Server
Server adalah sebuah sistem komputer yang ditugaskan untuk memberikan layanan,
membatasi dan juga mengontrol akses pada setiap klienya yang terhubung pada jaringan
komputer yang ada. Biasanya komputer yang bertindak sebagai server ini menyediakan
sumber daya yang dapat digunakan untuk komputer lain yang bertindak sebagai komputer
client. Sebuah komputer server harus memiliki spesifikasi yang tinggi karena server
mempunyai banyak sumber daya dan harus berkerja yang optimal khususnya dari aspek
software maupun hardware yang digunakan.
D. Landasan Hukum (Referensi)
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Rumah Sakit Bab I
Pasal 1 ayat 4 berisi tentang Dokumen Elektronik adalah setiap Informasi Elektronik yang
dibuat, diteruskan, dikirimkan, diterima, atau disimpan dalam bentuk analog, digital,
elektromagnetik, optikal, atau sejenisnya, yang dapat dilihat, ditampilkan, dan/atau
didengar melalui Komputer atau Sistem Elektronik, termasuk tetapi tidak terbatas pada
tulisan, suara, gambar, peta, rancangan, foto atau sejenisnya, huruf, tanda, angka, Kode
Akses, simbol atau perforasi yang memiliki makna atau arti atau dapat dipahami oleh
orang yang mampu memahaminya.
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Rumah Sakit Bab I
Pasal 1 ayat 5 berisi tentang Sistem Elektronik adalah serangkaian perangkat dan prosedur
elektronik yang berfungsi mempersiapkan, mengumpulkan, mengolah, menganalisis,
menyimpan, menampilkan, mengumumkan, mengirimkan, dan/atau menyebarkan
Informasi Elektronik.
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Rumah Sakit Bab I
Pasal 1 ayat 6 berisi tentang Penyelenggaraan Sistem Elektronik adalah pemanfaatan
Sistem Elektronik oleh penyelenggara negara, Orang, Badan Usaha, dan/atau masyarakat.
4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah
Sakit Bab XI Pasal 52 ayat 1 berisi tentang Setiap Rumah Sakit wajib melakukan

5
X

11
pencatatan dan pelaporan tentang semua kegiatan penyelenggaraan Rumah
Sakit dalam bentuk Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit.
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 82 tahun 2013 tentang
Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit.
6. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan.
7. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan
Publik.
8. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 Tentang
Pemerintah Daerah.

6
X

11
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
Agar pelayanan SIMRS dapat terselenggarakan dengan mutu yang dapat dipertanggung
jawabkan, maka pelayanan SIMRS harus dilakukan oleh tenaga yang profesional. Kualifikasi
tenaga yang harus tersedia:
A. KUALIFIKASI SDM
N NAMA PENDIDIKAN KOMPETENSI JUMLAH
O JABATAN KEBUTUHAN
1 Kepala Instalasi S1, S2 Sistem Perancangan Sistem 1 orang
SIMRS dan Informasi, Atau dan Manajemen SDM
Analisis Sistem D3, S1, S2
Informasi Teknik
Informatika
2 Programer D3, S1, S2 Mampu membuat 1 orang
Teknik program dalam
Informatika, sistem infomasi,
atau D3 Multi mampu
Media mengoperasikan
SIMRS baik Front end
maupun back end,
menguasai software,
hardware
dan jaringan komputer,
Menguasai database
Sybase, MySQL-SQL
Server dan lainnya,
Familiar/terbiasa
dengan bahasa
pemrograman
PHP/HTML/Java dan
lain-lain

3 Maintenance D3, S1, S2 Mampu melakukan 2 Orang


Hardwere Teknik perbaikan dan
Informatika, pemeliharaan
atau D3 Hardwere/perangkat
Multi Media keras komputer dan
kelengakapannya.

7
X

11

4 Maintenance D3, S1, S2 Mampu membuat 1 orang


Software Teknik program dalam
Informatika, sistem infomasi,
atau D3 mampu
Multi Media mengoperasikan
SIMRS baik Front end
maupun back end,
menguasai software,
hardware dan jaringan
komputer, Menguasai
database Sybase,
MySQL-SQL
Server dan lainnya,
Familiar/terbiasa
dengan bahasa
pemrograman
PHP/HTML/Java dan
lain-lain

B. DISTRIBUSI KETENAGAAN
Distribusi ketenagaan mengenai personil di Instalasi SIMRS harus sesuai dengan kriteria
kualifikasi SDM baik jumlah maupun kompetensinya, sehingga jumlah personil yang ada di unit
SIMRS harus mencukupi dalam menunjang proses pengelolaan SIMRS RS Teungku Fakinah
Banda Aceh dan tugas-tugas yang dilakukan oleh Isnstalasi SIMRS. Untuk itu diperlukan
distribusi ketenagaan yang sesuai dengan beban tugas di unit kerja SIMRS. Diharapkan
pendistribusian SDM Instalasi SIMRS RS Teungku Fakinah Banda Aceh adalah sebagai berikut:

NO NAMA PENDIDIKAN BIDANG TUGAS SERTIFIKASI


JABATAN DAN
PELAIHAN
1 Kepala Instalasi S1, S2 Sistem Manajemen SDM dan 1 orang
SIMRS dan Informasi, Atau Perancangan Sistem
Analisis Sistem D3, S1, S2 Teknik
Informasi Informatika
2 Programer D3, S1, S2 Teknik Pembuatan, pengembangan 1 orang
Informatika, atau dan perbaikan program/
D3 Multi Media software rumah sakit.

3 Maintenance D3, S1, S2 Teknik Perbaikan dan pemeliharaan 2 Orang


Informatika, atau
8
X

11

Hardwere D3 Hardwere/perangkat keras


Multi Media komputer dan
kelengakapannya serta
jaringan komputer
4 Maintenance D3, S1, S2 Teknik Perbaikan dan pemeliharaan 1 orang
Software Informatika, atau Software/peran gkat lunak
D3 komputer dan jaringan
Multi Media komputer

C. PENGATURAN JAGA
Jadwal kerja reguler : 08.00 – 15.30 ( Senin – Kamis)
: 08.00 – 14.30 ( Jumat – Sabtu)
Jadwal jaga tambahan (On Call) : Setiap hari (diluar jam kerja) + Hari Minggu

BAB III
STANDAR FASILITAS

A. DENAH RUANGAN SIMRS

9
X

11

1. Ruang Kerja
Ruangan Kerja adalah ruang khusus bagi staff SIMRS untuk melaksanakan tugas-
tugas sehari-hari sesuai dengan topuksi masing-masing. Selain itu juga ruangan ini
adalah sebuah wadah untuk diskusi bagi Tim SIMRS terkait kegiatan dan
permasalahan SIMRS.
2. Ruang Server
Ruangan server adalah sebuah ruangan yang digunakan untuk menyimpan server
(aplikasi dan database), perangkat jaringan (router, hub dll) dan perangkat lainnya yang
terkait dengan operasional sistem sehari-hari seperti UPS, AC dan lain-lain.
Sebuah ruang server harus memiliki standar kemanan yang melindungi
kerja perangkat-perangkat di dalamnya dari mulai suhu udara, kelembaban, kebakaran
dan akses masuk dari orang-orang yang tidak berkepentingan.
Ruang server adalah aset bagi RS Teungku Fakinah Banda Aceh karena di dalam
ruangan ini terdapat aplikasi dan database pelanggan yang semakin hari akan
semakin bernilai bagi perusahaan, oleh karena itu ruangan ini harus selalu dalam
kondisi yang baik.

10
X

11
3. Ruang Rapat dan Sosialisasi
Rapat merupakan bentuk komunikasi yang dihadiri oleh beberapa orang untuk
membicarakan dan memecahkan permasalahan tertentu, dimana melalui rapat
berbagai permasalahan dapat dipecahkan dan berbagai kebijaksanaan organisasi dapat
dirumuskan. Pada SIMRS rapat internal dilakukan setiap bulan dengan tujuan untuk
membahas dan mengevaluasi kerja staf SIMRS. Selain itu, dalam rapat tersebut
membahas tentang masalah-masalah yang terjadi selama satu bulan dan mencari
pemecahan masalahnya. Rapat internal tersebut dihadiri oleh Kepala Instalasi
SIMRS, staf SIMRS, maupun staf dari unit terkait yang berkaitan dengan pembahasan
pada saat rapat.
Ruang Rapat dan Sosialisasi adalah ruangan untuk kegiatan rapat terkait
permasalahan SIMRS dilapangan. Ruangan ini juga sekaligus sebagai tempat
sosialisasi software baru atau pembaharuan software kepada user sehingga dapat lebih
fokus dan lebih efektif.
4. Ruang Work Shop
Ruang ini digunakan untuk kegiatan maintenance Hardware atau perbaikan
perangkat komputer dan printer.
B. STANDAR FASILITAS
Standar fasilitas SIMRS adalah memiliki komponen-komponen berikut ini:
1. Komponen input dan output
Komponen input adalah media untuk merekam data yang akan dimasukkan ke dalam
sistem, seperti seperangkat komputer, printer, dan scanner.
2. Komponen teknologi informasi
Teknologi informasi merupakan aplikasi yang digunakan dalam sistem informasi.
Teknologi informasi digunakan untuk menerima input, menyimpan dan mengakses
data, menghasilkan dan mengirimkan output, dan membantu pengendalian dari
sistem secara keseluruhan.
3. Komponen basis data
Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan
berhubungan satu dengan yang lain, tersimpan di peranagkat keras komputer dan
menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam
basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data di dalam basis
data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang dihasilkan
berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas
penyimpanannya. Basis data diakses atau dimanipulasi menggunakan perangkat
lunak paket yang disebut DBMS (Database Management System).
4. Komponen control
Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api,
temperatur, air, debu, kecurangan, kegagalan sistem itu sendiri, ketidak-efisienan,

11
X

11
sabotase dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan
diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah
ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan kesalahan dapat langsung cepat diatasi.
5. Ruang server
Ruang server adalah sebuah ruangan yang digunakan untuk menyimpan server,
perangkat jaringan (Router hub) dan perangkat lainnya yang terkait dengan operasional
sistem sehari-hari seperti UPS, AC dan lain-lain. Sebuah ruang server harus memiliki
standar keamanan yang melindungi kerja perangkat-perangkat di dalamnya dari mulai
suhu udara, kelembaban, kebakaran dan akses masuk dari orang-orang yang tidak
berkepentingan. Beberapa hal yang perlu diketahui pada ruang server adalah :
a. Suhu
Suhu yang terlalu rendah berarti boros biaya dan suhu yang terlalu tinggi bisa
mengakibatkan komponen cepat rusak misalnya harddisk. Posisi pengukuran suhu
sangat menentukan validitas data suhu ruang sebaiknya 18 0 C - 270 C.
b. Kelembaban
Ruangan yang terlalu lembab bisa merusak komponen. Pengaturan AC (air
conditioning) untuk ruang server khusus untuk kelembaban sebaiknya 40% RH -
60% RH.
c. Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk ruangan server :
a) Lantai ruang server harus menggunakan raised floor yang tahan api
(dengan ketinggian tertentu) yang berfungsi untuk menyalurkan udara dingin
dari bawah, selain itu dapat dibawah raised floor dapat digunakan untuk
mendistribusikan kabel power dan network.
b) Pintu masuk harus menggunakan pengamanan yang cukup dan sebaiknya
menggunakan finger scan agar dapat melakukan review berkala siapa saja yang
masuk ke dalam ruangan.
c) Jalan keluar menuju pintu masuk ruangan harus dibuat dengan kemiringan
tertentu yang dapat digunakan untuk memasukan server dan perangkat lainnya
dengan mudah dan aman.
d) Sistem pendingin sebaiknya menggunakan standing AC dengan blower yang
berada di bagian bawah/lantai sehingga suhu dingin dapat disalurkan melalui
raised floor.
e) Sistem pendingin lainnya adalah dengan menggunakan AC split seperti pada
umumnya.
f) Sistem pendingin baik dengan standing AC maupun AC split harus
mendapatkan backup unit yang selalu siap apabila dalam kondisi tertentu
dibutuhkan.
g) Indikator suhu dan kelembaban harus dapat dilihat dari luar sehingga dapat
diketahui dengan pasti kondisi ruangan di dalam.

12
X

11
h) Fire alarm system (Sistem deteksi kebakaran) harus terdapat dalam
ruangan dengan menggunakan gas tabung pemadam yang tidak merusak server
apabila bekerja (FM200 atau sejenisnya).
i) Terdapat media backup untuk melakukan backup baik harian, bulanan atau
tahunan
j) Ruang server harus dijaga keamanannya dengan menggunakan perangkat-
perangkat keamanan seperti akses ke dalam ruangan dengan menggunakan kunci
yang dapat mendeteksi siapa yang masuk/keluar, untuk ini dapat menggunakan
finger scan device yang terhubung langsung ke dalam anak kunci pintu. Kamera
cctv juga harus terpasang di dalam dan di luar ruangan untuk memastikan jika
terjadi sesuatu. Apabila masih dipandang tidak perlu untuk memasang
perangkat-perangkat tersebut maka dapat dibuatkan log book (buku pencatatan)
yang didalamnya tercatat siapa saja yang masuk dan keluar, waktu dan
tanggal, keperluannya masuk ruang server dan ditandatangani oleh orang yang
bertanggungjawab atas ruang server. Selain itu harus dipastikan ada karyawan
yang menemani siapapun yang masuk ke ruang server sampai selesai.

13
X

11
BAB IV
TATA LAKSANA PENGELOLAAN DATA DAN INFORMASI

A. Integrasi Data
SIMRS harus dapat diintegrasikan dengan program Pemerintah dan Pemerintah Daerah
serta merupakan bagian dari Sistem Informasi Kesehatan. Pengintegrasian dengan program
Pemerintah dan Pemerintah Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan dalam
bentuk kemampuan komunikasi data (interoperabilitas). Kegiatan Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi (PPI) diintegrasikan dengan program PMKP (Peningkatan Mutu dan Keselamatan
Pasien) dengan menggunakan indikator yang secara epidemiologik penting bagi rumah sakit
B. Teknologi dan Dukungan Lainnya
Rumah Sakit menyediakan teknologi dan dukungan lainnya untuk mendukung sistem
manajemen data pengukuran mutu terintegrasi sesuai dengan perkembangan teknologi
informasi. Rumah sakit mempunyai regulasi sietem manajemen data, antara lain meliputi:
1. Rumah sakit perlu mempunyai sistem manajemen data yang didukung dengan teknologi
informasi, mulai dari pengumpulan, pelaporan, analisis, validasi, serta publikasi data
untuk internal rumah sakit dan eksternal RS Publikasi data tetap harus memperhatikan
kerahasiaan pasien sesuai dengan peraturan perundang-undangan.;
2. Data yang dimaksud meliputi, data dari indikator mutu unit dan indikator mutu prioritas
rumah sakit;
3. Data dari pelaporan insiden keselamatan pasien;
4. Data hasil monitoring kinerja staf klinis (bila monitoring kinerja menggunakan
indikator mutu);
5. Data hasil pengukuran budaya keselamatan;
6. Integrasi seluruh data diatas baik di tingkat rumah sakit dan unit kerja meliputi:
a. Pengumpulan
b. Pelaporan
c. Analisa
d. Validasi dan publikasi indikator mutu
7. Pengumpulan data merupakan salah satu kegiatan program peningkatan mutu dan
keselamatan pasien untuk mendukung asuhan pasien dan manajemen rumah sakit lebih
baik, Bank data dari luar banyak bentuknya mulai bank data asuransi sampai
perkumpulan profesional dan bisa juga indikator-indikator mutu yang diwajibkan oleh
pemerintah. Dalam semua kasus, keamanan dan kerahasiaan data dan informasi harus di
jaga yang meliputi:
a. Sistem manajemen data yang meliputi pengumpulan, pelaporan, analisis, feedback
dan publikasi data.
b. Menetapkan data-data yang akan dibandingkan dengan rumah sakit lain atau
menggunakan database ekternal

14
X

11
c. Menjamin keamanan dan kerahasian data dalam berkontribusi dengan database
eksternal
C. Perencanaan Kebutuhan Informasi
Perencanaan kebutuhan informasi melibatkan:
1. Para professional pemberi asuhan (PPA)
2. Para kepala bidang/divisi dan kepala unit pelayanan
3. Badan/pihak lain diluar rumah sakit yang membutuhkan data dan informasi tentang
operasional dan pelayanan rumah sakit
Para profesional pemberi asuhan (PPA) dan para kepala bidang/divisi serta kepala unit
pelayanan berpartisipasi dalam memilih, mengintegrasikan, dan menggunakan teknologi
manajemen informasi.
D. Sistem Manajenen Data Dan Informasi
1. Setiap Rumah Sakit harus melaksanakan pengelolaan dan pengembangan SIMRS.
2. Pelaksanaan pengelolaan dan pengembangan SIMRS sebagaimana dimaksud pada point
(1) harus mampu meningkatkan dan mendukung proses pelayanan kesehatan di rumah
sakit yang meliputi:
a. Kecepatan, akurasi, integrasi, peningkatan pelayanan,peningkatan efisiensi,
kemudahan pelaporan dalam pelaksanaan operasional.
b. Kecepatan mengambil keputusan, akurasi dan kecepatan identifikasi masalah dan
kemudahan dalam penyusunan strategi dalam pelaksanaan manajerial; dan
c. Budaya kerja, transparansi koordinasi antar unit, pemahaman sistem dan
pengurangan biaya administrasi dalam pelaksanaan organisasi.
3. SIMRS yang diselenggarakan oleh Rumah Sakit harus memenuhi 3 (tiga) unsur yang
meliputi keamanan secara fisik, jaringan, dan sistem aplikasi.

15
X

11

BAB V
LOGISTIK

A. PENGERTIAN
Logistik di rumah sakit tidak hanya layanan yang berhubungan dengan pembelian, toko
dan farmasi, tetapi juga mencakup layanan kesehatan seperti unit operasi dan ruang perawatan
pasien.
Secara tidak sadar sebenarnya dalam kehidupan sehari-hari kita telah melaksanakan
fungsi logistik baik itu di rumah kita atau di kantor, meskipun kenyataannya tidak selalu
mempergunakan istilahnya. Logistik adalah bagian dari instantsi yang tugasnya adalah
menyediakan barang atau bahan yang dibutuhkan untuk kegiatan operasionalnya instansi
tersebut dalam jumlah, kualitas dan pada waktu yang tepat dengan harga serendah mungkin.
B. TUJUAN
Kegiatan logistik sebenarnya punya tiga tujuan :
1. Tujuan operasional agar tersedianya barang yang bermutu.
2. Tujuan keuangan, operasional dapat terlaksana dengan biaya yang serendah-
rendahnya.
3. Tujuan keamanan yaitu agar persediaan tidak terganggu oleh kerusakan, pencurian,
penyusutan, dll.
C. LOGISTIK SIMRS
1. Komponen Input dan Output
Komponen input dan output adalah media untuk menangkap data yang akan
dimasukkan ke dalam sistem, seperti seperangkat komputer, printer, dan scanner.
2. Komponen Basis Data
Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan
berhubungan satu dengan yang lain, tersimpan di peranagkat keras komputer dan
menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan
dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data di dalam
basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang dihasilkan
berkualitas.
Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas
penyimpanannya. Basis data diakses atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak
paket yang disebut DBMS (Database Management System)
3. Komponen Penunjang
Komponen penunjang adalah komponen pelengkap yang membantu teknis tugas-
tugas SIMRS seperti alat tulis menulis, kertas, dan jenis alat tulis kantor yang
standar.

16
X

11

BAB VI
KESELAMATAN KERJA

A. KESELAMATAN KERJA SECARA UMUM


Keselamatan dan kesehatan kerja bagi pekerja di rumah sakit dan fasilitas medis
lainnya perlu diperhatikan. Demikian pula penanganan faktor potensi berbahaya yang ada di
rumah sakit serta metode pengembangan program keselamatan dan kesehatan kerja di sana
perlu dilaksanakan, misalnya perlindungan baik terhadap penyakit infeksi maupun non-infeksi,
penanganan limbah medis, penggunaan alat pelindung diri dan lain sebagainya. Selain terhadap
pekerja di fasilitas medis/klinik maupun rumah sakit, Keselamatan dan Kesehatan Kerja di
rumah sakit juga memperhatikan keselamatan dan hak-hak pasien yang masuk kedalam program
patient safety.
B. KESELAMATAN KERJA PADA INSTALASI SIMRS
Keselamatan kerja pada unit kerja SIMRS berfokus kepada peralatan-peralatan
utama dan penunjang yang digunakan oleh staf SIMRS selama melaksanakan tugasnya. Selain
dari perangkat teknis, budaya kerja staf SIMRS juga turut memengaruhi keselamatan staf
tidak hanya dari sisi fisik tapi juga dari sisi psikologis.
1. Keselamatan Kerja ditinjau dari Peralatan Kerja Instalasi :
a. Dari segi instalasi peralatan kerja di unit SIM RS, penggunaan dan peletakan
kabel-kabel yang tidak tepat beresiko mencelakakan staf. Misalnya kabel-kabel yang
tidak rapi dan dibiarkan berserakan begitu saja.
b. Selain itu penempatan pemancar sinyal WiFi yang terlalu dekat dengan staf juga
beresiko bagi kesehatan staf yang efeknya terlihat beberapa tahun yang akan
datang.
c. Penggunaan PC yang terlalu lama juga memengaruhi kesehatan staf dari sisi
penglihatan dan paparan radiasi komputer dalam jangka waktu yang lama.
2. Keselamatan Kerja ditinjau dari Budaya dan Perilaku Kerja
Budaya dan perilaku staf SIM RS memengaruhi keselamatan psikologis staf.
Pengaturan jadwal shift dan jam kerja yang tidak tepat akan mengganggu
kenyamanan staf dalam bekerja.
C. KESELAMATAN DATA MANAJEMEN RISIKO
1. Pengertian
Manajemen risiko pada penatalaksanaan SIMRS adalah kegiatan berupa
identifikasi dan evaluasi untuk mengurangi kesalahan/kehilangan data transaksi
tindakan pasien maupun data data statistik rumah sakit yang dihasilkan dari SIMRS yang
penyebabnya berasal dari kegagalan system, faktor alam (force majeur), human error
maupun sabotase.

17
X

11

2. Tujuan
Tujuan keselamatan data, yaitu membangun kesadaran dan kewaspadaan petugas
SIMRS dan seluruh operator yang terkait terhadap ketersediaan data yang valid dan
akurat.
Tujuan adanya manajemen resiko, sebagai tindakan perlindungan bagi asset data
informasi dan seluruh hal yang berkaitan dengan teknologi informasi. Manajemen risiko
merupakan proses identifikasi risiko, mengkaji risiko dan membuat tindakan untuk
mengurangi risiko pada batasan yang dapat diterima. Kegunaan manajemen risiko
sebagai pengamanan yang baik bagi teknologi informasi atau system informatika
yang berfungsi sebagai penyimpan, pengolah dan penyebar informasi bagi organisasi.

18
X

11

BAB VII
PENGENDALIAN MUTU

Pengendalian mutu pada Instalasi SIMRS Teungku Fakinah Banda Aceh akan
mengarah pada keakuratan data atau informasi yang ada di dalam sistem. Informasi
yang terdapat dalam sistem meliputi data pasien, seperti nama, alamat, tempat tanggal
lahir, dan seterusnya. Juga data pegawai RS juga memiliki data, seperti nama, unit
kerja, pangkat, dan seterusnya serta tagihan pasien, Rekam Medis, pembukuan RS dan
lain-lain.
A. NILAI INFORMASI

Menurut Burch dan Strater dalam buku mereka, Information Systems: Theory and
Practice, nilai informasi itu didasarkan atas sepuluh sifat sebagai berikut :
1. Mudahnya dapat diperoleh
Sifat ini menunjukan mudahnya dan cepatnya dapat diperoleh keluaran informasi.
Kecepatan memperolehnya dapat diukur, akan tetapi berapa nilainya bagi pemakai
informasi, sulit mengukurnya.
2. Sifat luas dan lengkapnya
Sifat ini menunjukkan lengkapnya isi informasi. Hal ini tidak berarti hanya
mengenai volumenya, akan tetapi juga mengenai keluaran informasinya. Sifatnya
ini sangat kabur dan oleh karena itu sulit mengukurnya.
3. Ketelitian
Sifat ini berhubungan dengan tingkat kebebasan dari kesalahan keluaran
informasi. Dalam hubungannya dengan volume data yang besar, maka biasanya
terjasi dua jenis kesalahan, yakni kesalahan pencatatan dan kesalahan
perhitungan.
4. Kecocokan
Sifat ini menunjukan betapa baik keluaran informasi dalam hubungannya dengan
permintaan para pemakai. Isi informasi harus ada hubungannya dengan masalah
yang dihadapi. Semua keluaran lainnya tidak berguna akan tetapi masalah
mempersiapkannya. Sifat ini sulit mengukurnya.
5. Ketepatan waktu
Sifat ini berhubungan dengan waktu yang dilalui yang lebih pendek, daripada
siklus dapat diperolehnya informasi : masukan, pengolahan dan pelaporan
keluaran kepada para pemakai. Biasanya agar informasi itu tepat waktu,
lamanya siklus ini harus dikurangi. Dalam beberapa hal ketepatan waktu dapat
diukur
6. Kejelasan

19
X

11
Sifat ini menunjukan tingkat keluaran informasi, bebas dari istilah-istilah yang
tidak jelas. Membetulkan laporan dapat memakan biaya yang besar.

7. Keluwesan
Sifat ini berhubungan dengan dapat disesuaikannya keluaran informasi tidak
hanya dengan lebih dari satu keputusan akan tetapi juga dengan lebih
dari seorang pengambilan keputusan. Sifat ini sulit mengukurnya, akan tetapi
dalam banyak hal dapat diberikan nilai yang dapat diukur
8. Dapat dibuktikan
Sifat ini menunjukan kemampuan beberapa pemakai informasi untuk menguji
keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan yang sama.
9. Tidak ada prasangka
Sifat ini berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah informasi
guna mendapatkan kesimpulan yang telah dipertimbangkan sebelumnya.
10. Dapat diukur
Sifat ini menunjukan hakikat informasi yang dihasilkan dari sistem informasi formal.
Meskipun kabar angin, desas-desus, dugaan-dugaan, klenik, dan sebagainya sering
dianggap sebagai informasi, hal-hal tersebut berada diluar lingkup pembicaraan kita.
B. MUTU INFORMASI
Informasi berbeda dalam mutunya disebagiankan oleh penyimpangan atau kesalahan.
Menurut Gordon B. Davis kesalahan dapat disebagiankan oleh :
1. Metode pengumpulan dan pengukuran data yang tidak tepat.
2. Tidak dapat mengikuti prosedur pengolahan yang benar.
3. Hilang atau tidak terolahnya data.
4. Pemeriksaan atau pencatatan data yang salah
5. Dokumen (induk) sejarah yang salah (atau penggunaan dokumen sejarah yang salah)
6. Kesalahan dalam prosedur pengolahan(misalnya kesalahan program komputer)
7. Kesalahan yang dilakukan dengan sengaja
Kesulitan karena peyimpangan dapat ditangani dalam pengolahan informasi melalui
prosedur untuk menemukan dan mengukur penyimpangan dan menyesuaikannya. Kesulitan
karena kesalahan dapat diatasi dengan :
1. Kontrol intern untuk menemukan kesalahan
2. Pemeriksaan intern dan extern
3. Penembahan “batas kepercayaan” kepada data
4. Intruksi pemakai dalam prosedur pengolahan dan pengukuran agar para pemakai dapat
menilai kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi

20
X

11
5.

BAB VIII
PENUTUP

Pedoman pengelolaan data dan informasi unit kerja SIMRS RS Teungku Fakinah Banda
Aceh diharapkan dapat memberikan kejelasan peran, fungsi dan kewenangan unit kerja SIMRS
sehingga dapat meningkatkan kinerja dari unit ini.
Pedoman ini bukanlah sesuatu yang permanen, akan tetapi akan berubah mengikuti
perubahan peraturan yang berlaku, struktur organisasi, tugas pokok dan fungsi, kebijakan
pimpinan serta kondisi dan situasi lingkungan . Untuk itu pedoman ini harus dievaluasi secara
berkala.
Diharapkan pedoman ini dapat dijadikan sebagai acuan bagi unit terkait dalam
melaksanakan tugas pokok dan fungsi khususnya dalam penyusunan rencana kebijakan dan
program di lingkungan RS Teungku Fakinah Banda Aceh.

21

Anda mungkin juga menyukai