Anda di halaman 1dari 3

PEMASANGAN KATETER HEMODIALISIS/

CATHETER DOUBLE LUMEN (CDL)


PADA PASIEN RAWAT INAP

No. Dokumen No. Revisi Halaman


/
RSUD
KAB.TEMANGGUN
G

Tanggal Terbit Ditetapkan,


DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
Standar Prosedur KABUPATEN TEMANGGUNG
Operasional

dr. Tetty Kurniawati, SpS. Mkes


Pembina
NIP : 19760401 200312 2010
Pengertian Memasukkan kateter hemodialisis melalui vena
jugularis, vena subclavia, atau vena femoralis
sehingga ujungnya berada di muara atrium kanan
(vena cava superior dan vena cava inferior).
Tujuan Memudahkan akses pembuluh darah pada saat
dilakukan tindakan hemodialisis
Kebijakan Keputusan Direktur RSUD Kabupaten
Temanggung Nomor 445 / 430 Tahun 2015
tentang Kebijakan Pelayanan RSUD Kabupaten
Temanggung.
Prosedur 1. Pasien rawat inap dengan indikasi
pemasangan catheter double lumen dibuatkan
rujukan internal ( melalui CPPT atau form
rujukan) oleh DPJP penyakit dalam ke dokter
spesialis anestesi
2. Pastikan pasien tidak ada kontraindikasi
pemasangan
3. Dokter anestesi yang akan melakukan
tindakan datang untuk memeriksa pasien dan
melengkapi lembar persetujuan tindakan.
4. Untuk persiapan tindakan pasien mulai
dipuasakan 6 jam pra tindakan . Pemeriksaan
laboratorium darah lengkap, PTT/APTT,
elektrolit ( Na, K, Cl ) dan ureum/creatinine
jika ada indikasi.
5. Pada hari pelaksanaan, pasien diantar ke
ruang untuk dilakukan pemasangan kateter
hemodialisis.
6. Pemasangan kateter hemodialisis dilakukan
dengan panduan USG atau C-Arm
7. Identifikasi ulang pasien yang akan dilakukan
tindakan dan kelengkapan assement pra
tindakan
8. Mengobservasi tanda-tanda vital, pasang
monitor EKG.
9. Baju bagian atas dibuka.
10 Pasien diposisikan terlentang di meja
tindakan dengan posisi trendelenburg 15˚
tanpa bantal, kepala miring ke kiri/kanan
sesuai kebutuhan dan punggung atas diganjal
bahu sesuai kebutuhan.
11 Persiapkan alat USG, dengan probe linier dan
setting frekuensi, depth, gain dan focus nya
sesuai kebutuhan
12 Memakai masker dan sarung tangan steril.
13 Lakukan desinfeksi dengan menggunakan
alkohol dan betadine pada area yg ditentukan
untuk pemasangan kateter hemodialisis,
kemudian tutup dengan duk lubang.
14 Lakukan injeksi infiltrasi anestesi lokal pada
sekitar area yang akan dilakukan insersi
jarum.
15 Dengan panduan USG atau C-Arm insersi
jarum untuk mengidentifikasi vena, setelah
vena teridentifikasi ditandai dengan lancarnya
flow dari aliran darah lalu insersikan wire.
16 Dilakukan insisi kecil pada ujung tempat
insersi jarum, lalu jarum beserta spuit dicabut
dengan meninggalkan wire.
17 Insersikan kateter hemodialisis dengan
menyusuri wire, lalu wire dicabut.
18 Pastikan sudah terpasang dengan benar, cek
aliran darah pada lumen-lumen dari kateter
hemodialisis dengan cara diaspirasi, lalu
injeksikan cairan NaCl 0,9% + heparin untuk
membilas sisa darah pada lumen kateter
hemodialisis
19 Setelah diyakinkan aliran darah lancar,
dilakukan fiksasi dari kateter hemodialisis
dengan cara dijahit dengan kulit dengan
menggunakan benang jahit non absorbable.
20 Tempat insersi kateter hemodialisis ditutup
dengan dressing transparan atau kasa steril
dan plester lebar sampai tertutup seluruh
permukaan kasa.
21 Dilakukan pengawasan pasca tindakan, lebih
kurang 30 menit.
22 Rontgen thorak evaluasi pasca pemasangan
dilakukan sesuai indikasi medis.

Unit terkait Instalasi Rawat Inap


Instalasi Hemodialisis
Intensive Care Unit

Anda mungkin juga menyukai