Ketua Komisi Perlindungan dan Pengawasan Anak Daerah (KPPAD) Kepri Ery Syahrial
mengatakan, pihaknya saat ini tengah menangani kasus tersebut.
"Ini perbuatan memalukan yang tidak pantas untuk ditiru," kata Ery melalui sambungan telepon,
Sabtu (10/8/2019).
Diceritakan Ery, kejadian ini berawal saat guru itu menyukai siswa yang menjadi korban.
Namun, murid tersebut sama sekali tidak merespons. Akhirnya, oknum guru itu menjebak murid
itu. Murid tersebut kemudian dipaksa menunjukkan kemaluan dan onani di hadapan guru itu.
"Kalau dilihat dari kronologinya, guru ini diduga LGBT," kata Ery.
Tidak sampai di situ, adegan itu kemudian direkam sang guru. Bahkan dengan rekaman itu,
korban dipaksa melayani guru. Parahnya lagi, rekaman itu sekarang sudah tersebar luas. Kasus
ini sudah dilaporkan pihak orangtua korban ke Polres Tanjungpinang. Namun, terduga pelaku
sampai saat ini belum diamankan. "Mudah-mudahan cepat ditangani polisi agar tidak jatuh
korban lagi," ungkap Ery. Selain pencabulan, menurut Ery, ada pelanggaran UU ITE dalam
kasus ini karena video korban sudah tersebar dan saat ini kondisi mental korban terganggu.
Kapolres Tanjungpinang AKBP Ucok Lasdin Silalahi mengatakan, kasus sudah ditangani dan
masih dilakukan pengembangan.
"Tunggu saja, nanti pasti diekspos kok," kata Ucok. (Hadi Maulana).
https://medan.tribunnews.com/2019/08/10/layani-nafsu-bejat-guru-rekam-video-ikat-siswa-sma-
lalu-paksa-lakukan-hubungan-terlarang?page=2
HAK ASASI MANUSIA: LGBT DAN MASYARAKAT SEKITAR
Indonesia sebagai negara yang berlandaskan hukum sangat menjunjung tinggi Hak Asasi
Manusia bahkan untuk kaum LGBT sekalipun. Tergantung dari nilai sosial dan budayanya,
masyarakat dapat memiliki pikiran yang berbeda-beda dalam menanggapi LGBT. Ada yang
terbuka,tidak peduli, sampai yang jijik dan geli. Lalu bagaimana jika terdapat seorang LGBT
hidup berdampingan dengan masyarakat dalam diam. Mereka cenderung menyimpan segala
hasrat mereka agar dapat berdampingan dengan masyarakat sekitar karena seperti yang sudah
kita ketahui masyarakat yang menolak LGBT lebih banyak ketimbang masyarakat yang terbuka.
Walaupun begitu, apakah seorang LGBT boleh mendapatkan hak untuk dicintai dan mencintai?
Jawabannya adalah boleh. Sebagai seorang manusia, mencintai seseorang memang sudah
menjadi hak setiap orang. Boleh diungkapkan atau tidak, tergantung orang yang merasakan,
begitu juga dengan LGBT sekalipun. Walaupun orientasi seksualnya berbeda, hakikatnya semua
manusia sama. Namun, tidak dibenarkan untuk memaksa orang lain untuk kembali menyukai
kita.