Anda di halaman 1dari 4

Layani Nafsu Bejat, Guru Rekam Video Ikat Siswa

SMA Lalu Paksa Lakukan Hubungan Terlarang


Sabtu, 10 Agustus 2019 17:31

Tribun jatim/luhur pambudi

TRIBUN-MEDAN.com - Seorang pria guru di salah satu SMA di Tanjungpinang, Kepulauan


Riau, diduga melakukan tindakan tidak senonoh terhadap siswa. Guru tersebut mengikat murid
laki-laki kemudian melakukan tindakan tidak senonoh hingga melayani kebutuhan seks
menyimpang guru tersebut.

Ketua Komisi Perlindungan dan Pengawasan Anak Daerah (KPPAD) Kepri Ery Syahrial
mengatakan, pihaknya saat ini tengah menangani kasus tersebut.

"Ini perbuatan memalukan yang tidak pantas untuk ditiru," kata Ery melalui sambungan telepon,
Sabtu (10/8/2019).

Diceritakan Ery, kejadian ini berawal saat guru itu menyukai siswa yang menjadi korban.
Namun, murid tersebut sama sekali tidak merespons. Akhirnya, oknum guru itu menjebak murid
itu. Murid tersebut kemudian dipaksa menunjukkan kemaluan dan onani di hadapan guru itu.
"Kalau dilihat dari kronologinya, guru ini diduga LGBT," kata Ery.

Tidak sampai di situ, adegan itu kemudian direkam sang guru. Bahkan dengan rekaman itu,
korban dipaksa melayani guru. Parahnya lagi, rekaman itu sekarang sudah tersebar luas. Kasus
ini sudah dilaporkan pihak orangtua korban ke Polres Tanjungpinang. Namun, terduga pelaku
sampai saat ini belum diamankan. "Mudah-mudahan cepat ditangani polisi agar tidak jatuh
korban lagi," ungkap Ery. Selain pencabulan, menurut Ery, ada pelanggaran UU ITE dalam
kasus ini karena video korban sudah tersebar dan saat ini kondisi mental korban terganggu.

Kapolres Tanjungpinang AKBP Ucok Lasdin Silalahi mengatakan, kasus sudah ditangani dan
masih dilakukan pengembangan.

"Tunggu saja, nanti pasti diekspos kok," kata Ucok. (Hadi Maulana).

https://medan.tribunnews.com/2019/08/10/layani-nafsu-bejat-guru-rekam-video-ikat-siswa-sma-
lalu-paksa-lakukan-hubungan-terlarang?page=2
HAK ASASI MANUSIA: LGBT DAN MASYARAKAT SEKITAR

Indonesia sebagai negara yang berlandaskan hukum sangat menjunjung tinggi Hak Asasi
Manusia bahkan untuk kaum LGBT sekalipun. Tergantung dari nilai sosial dan budayanya,
masyarakat dapat memiliki pikiran yang berbeda-beda dalam menanggapi LGBT. Ada yang
terbuka,tidak peduli, sampai yang jijik dan geli. Lalu bagaimana jika terdapat seorang LGBT
hidup berdampingan dengan masyarakat dalam diam. Mereka cenderung menyimpan segala
hasrat mereka agar dapat berdampingan dengan masyarakat sekitar karena seperti yang sudah
kita ketahui masyarakat yang menolak LGBT lebih banyak ketimbang masyarakat yang terbuka.
Walaupun begitu, apakah seorang LGBT boleh mendapatkan hak untuk dicintai dan mencintai?
Jawabannya adalah boleh. Sebagai seorang manusia, mencintai seseorang memang sudah
menjadi hak setiap orang. Boleh diungkapkan atau tidak, tergantung orang yang merasakan,
begitu juga dengan LGBT sekalipun. Walaupun orientasi seksualnya berbeda, hakikatnya semua
manusia sama. Namun, tidak dibenarkan untuk memaksa orang lain untuk kembali menyukai
kita.

Kasus seorang guru laki-laki di Tanjungpinang yang melecehkan muridnya karena


cintanya tidak di indahkan oleh murid adalah hal yang sangat disayangkan. Menurut berita yang
dimuat Tribum-medan.com guru tersebut mengikat murid dan memaksanya onani sehingga ia
dapat merekam kejadian tersebut. Ia juga mengancam korban dengan vidio yang ia ambil dan
memaksa korban untuk melayaninya. Guru tersebut adalah seorang LGBT yang mencintai
muridnya, apakah tidak boleh mencintai murid walaupun sesama jenis? Boleh, asal mengingat
satu hal bahwa semua orang di dunia ini mempunyai hak untuk memilih. Jika murid tersebut
memilih untuk tidak suka, lantas guru tersebut seharusnya menerima karena hak untuk menyukai
adalah hak pribadi. Guru ini memlih untuk memaksa murida dan menjurus kepada perbuatan
kriminal. Hal ini dapat berakibat buruk selain kepada murid, para kaum LGBT yang lain akan
dikecam dan masyarakat akan semakin menolak mereka. Di Indonesia memang ada hukum
tentang HAM, namun belum ada hukum yang melindung LGBT dari diskriminasi dan kejahatan.
Bahkan di kota Aceh dan Palembang, LGBT dianggap ilegal di bawah hukum Syariah Islam dan
dikenakan hukuman cambuk.
Seseorang dibenarkan untuk mencintai namun tidak benar untuk memaksakan kehendak
orang lain hingga merugikan manusia tersebut. Sudah benar guru tersebut harus bertanggung
jawab atas tindakan kriminal yang ia lakukan. Secara perlahan kaum LGBT akan mulai diterima
di Indonesia karena melihat banyak masyarakat yang sudah dapat menerima seorang waria hidup
ditengah mereka.

Anda mungkin juga menyukai