Anda di halaman 1dari 2

“Efek pembulian Kepada Siswa SMP di Banyuwangi”

A Pengertian Bullying
Bullying/perundungan adalah perilaku tidak menyenangkan baik secara verbal/fisik, ataupun
di dunia nyata maupun dunia maya yang membuat seseorang merasa tidak nyaman, sakit
hati dan tertekan baik dilakukan oleh perorangan ataupun kelompok.
Di Indonesia sendiri telah ada peraturan mengenai perundungan ini yaitu pasal 351 KUHP
tentang penganiayaan, dengan ancaman maksimal 2 tahun 8 bulan pidana penjara . Pasal ini
dapat diterapkan apabila pelaku bullying melakukan kekerasan fisik terhadap korban, seperti
memukul, menendang, menjambak, mencubit, mencakar, dll.
Bullying di sekolah tidak terjadi satu dua kali saja, kasus ini sering terjadi di dunia pendidikan
kita saat ini, dan ini menjadi tantangan bagi orang tua dan guru untuk mengubah karakter
atau perilaku anak.
B. Contoh Kasus Bullying Yang terjadi Pada Siswa SMP Banyuwangi
Kisah Perundungan/pembulian ini terjadi di banyuwangi, pembulian ini terjadi pada siswa
SMP yang berinisial (RDA). Korban dibully dan dianiaya oleh temannya sendiri yang berinisial
(B). Kejadian ini terjadi pada jumat (13/10/2023). Kejadian ini sontak viral pada berita dan
sosial media atas penganiayaan yang telah dilakukan pelaku terhadap korban (RDA) . Korban
yaitu (RDA) mengalami 2 kali penganiayaan.
Yang Pertama korban dianiaya pada waktu korban ingin ke toilet Sekolah, yang dimana
korban di hadang oleh pelaku. Pelaku nya sendiri adalah kakak kelas nya. Pada saat itu
pelaku tersebut mengajak korban (RDA) ke belakang kelas dan RDA di hajar hingga beberapa
kali bahkan RDA mengalami luka benjol di kepala akibat yang dilakukan oleh pelaku ini.
Kejadian kedua waktu korban yang baru saja pulang dari sholat jum’at, korban dianiaya
pelaku hingga parah. RDA awal mulanya ingin Bertemu kepada pelaku untuk berdamai agar
saat ia sekolah, ia tidak mengalami penganiayaan lagi.Namun bukan itu yang terjadi, setelah
bertemu dengan pelaku, RDA diajak Ke gedung wanita di Banyuwangi, disana pelaku
menganiaya korban hingga sangat parah, pelaku menginjak kepala korban dan memukul nya.
Teman korban dan warga setempat melihat penganiayaan yang terjadi pada RDA langsung
menolong nya dan membawa korban kerumahnya. Menurut pengakuan dari pelaku (B) , ia
melakukan ini karena tak Terima pernah dilihatin oleh korban.
Setelah kejadian itu, Korban di bawa kerumah Sakit RSUD Blambangan untuk mendapatkan
perawatan. Setelah pemeriksaan dokter pun mengatakan bahwa korban mengalami tulang
retak ditangan kirinya dan sebagian badan nya juga mengalami luka-luka. Tentunya juga
korban akan mengalami trauma akibat yang telah ditimpa nya.
Akibat dari penganiayaan ini, ibu korban langsung melaporkan ke pihak berwajib agar
mendapatkan keadilan untuk anaknya. Polisi langsung menindak lanjutkan kasus tersebut
dengan memeriksa semua saksi yang ada.
Kasus ini menjadi pelajaran bagi kita, bahwa sifat seperti itu akan merugikan orang lain dan
merugikan kita sendiri, hukum-hukum pembulian,perundungan sudah diatur oleh negara,
jadi kita tidak bisa melakukan semena-mena kepada orang lain. Orang tua dan guru harus
menjadikan ini sebagai pelajaran untuk kedepannya. Dengan cara memperhatikan anak
tersebut dan mengarahkan yang mana yang baik, dan yang salah.
C. Dampak Bullying Pada Korban
Selain Itu Dampak Pembulian Pada Korban sangatlah Besar, adapun dampak yang dirasakan
korban pembulian antara lain:
1. Bisa Memicu Kesahatan Mental
2. Terjadi Masalah Kesehatan Fisik
3. Merasa Tidak Percaya Diri
4. Dan Menghindar Dari Dunia Pertemanan
D. Cara Sekolah Untuk Mengatasi Permasalahan Bullying
Adapun cara-cara Sekolah untuk mengatasi kasus pembulian yang sudah marak di dunia
pendidikan ini antara lain :
1. Sekolah Harus Membuat Peraturan Tegas Mengenai Pembulian ini
2. Memberikan Sosialisasi Tentang Dampak yang Terjadi jika Melakukan Pembulian
3. Sekolah Tidak Boleh Lengah dalam Kasus Pembulian ini, Dengan memberikan sanksi
yang Berat kepada Pelaku Pembulian
4. Sekolah Harus Membuat Kegiatan Anti Perundungan.

Anda mungkin juga menyukai