Anda di halaman 1dari 11

Jurnal Teknik PWK 3 Nomor 1 2014

Online : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/pwk
__________________________________________________________________________________________________________________

KAJIAN DAMPAK KEBERADAAN INDUSTRI PT. KORINDO ARIABIMA SARI


DI KELURAHAN MENDAWAI, KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT

Fittiara Aprilia Sari¹ dan Sri Rahayu²


1
Mahasiswa Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2
Dosen Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
email : tiaraprilia18@yahoo.com

Abstrak : Kota Pangkalan Bun sebagai Ibukota Kabupaten Kotawaringin Barat mengalami perkembangan
cukup pesat. Salah satu faktor yang mampu mempengaruhi perkembangan wilayah tersebut adalah industri
PT. Korindo Ariabima Sari di Kelurahan Mendawai. Selain itu, keberadaan industri tersebut telah memberikan
dampak terhadap kondisi fisik, lingkungan, dan sosial ekonomi. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji dampak
keberadaan industri PT. Korindo Ariabima Sari, baik dampak positif dan negatif berdasarkan kondisi fisik,
lingkungan, dan sosial ekonomi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode kuantitatif
serta teknik analisis deskriptif dan spasial. Berdasarkan hasil analisis, menunjukkan bahwa industri PT. Korindo
Ariabima Sari cenderung memberikan dampak negatif terhadap kondisi fisik (penggunaan lahan) dan
lingkungan. Luas perubahan penggunaan lahan di Kelurahan Mendawai sejak Tahun 1979-2012 sekitar
163,038 Ha dengan perubahan terbesar terjadi pada hutan seluas 59,318 Ha menjadi permukiman (17,847 Ha)
dan industri (16,271 Ha). Selain itu, dampak negatif terhadap kondisi lingkungan ditunjukkan dengan terjadinya
degradasi lingkungan ditinjau berdasarkan kebisingan, pencemaran udara, dan pencemaran air. Selain dampak
negatif, industri tersebut juga memberikan dampak positif terhadap kondisi fisik (ketersediaan fasilitas umum
dan kondisi prasarana jalan) dan sosial ekonomi. Hal ini dapat dilihat dari ketersediaan fasilitas umum dan
kondisi prasarana jalan cukup lengkap dan memadai, sedangkan tingkat pendapatan masyarakat saat ini
diatas UMR Kota Pangkalan Bun sebesar Rp. 1.600.000,-. Rekomendasi dari penelitian ini adalah perlunya
zonning regulation untuk mengendalikan perkembangan kawasan permukiman dan dampak lingkungan.

Kata kunci : Industri, dampak, kondisi fisik, kondisi lingkungan, kondisi sosial ekonomi

Abstract : City of Pangkalan Bun as the Capital City of West Kotawaringin has been progressing quite rapidly.
One of the factors that affect to the development of the region is PT. Korindo Ariabima Sari industries in
Mendawai Village. Moreover, the existence of the industry has an impact on the physical condition,
environmental, and social economic. The goal of this study is to know the impact of the existence of the PT.
Korindo Ariabima Sari industries, both positive and negative impacts based on the physical condition,
environmental, social and economic. This study was using a quantitative approach with quantitative method
and techniques of descriptive and spatial analysis. According on the analysis, indicating that the PT. Korindo
Ariabima Sari industries tend to give negative impacts on the physical conditions (land use) and the
environment. The extensive changes in land use in the Mendawai Village since the years 1979-2012 about
163.038 Ha with the largest changes occurring in the forest area of 59.318 Ha become to settlements (17.847
Ha) and industry (16,271 Ha). Moreover, the negative impact on the environment indicated by the occurrence of
environmental degradation are reviewed based on noise, air pollution, and water pollution. In addition to the
negative impact, the industry is also a positive impact on the physical condition (availability of public facilities
and infrastructure condition of the road) and social economic. It can be seen from the availability of public
facilities and the condition of the road infrastructure is complete and adequate, while income level of society
above the current minimum wage Pangkalan Bun City of Rp 1.600.000,-. Recommendation from this study is
the need for zoning regulation to control the development of residential areas and environmental impact.

Keywords: Industry, impact, physical conditions, environmental conditions, socio-economic conditions

Teknik PWK; Vol. 3; No. 1; 2014; hal. 106-116 | 106


Kajian Dampak Keberadaan Industri … Fittiara Aprilia Sari dan Sri Rahayu

PENDAHULUAN di Kabupaten Kotawaringin Barat. Hal ini


Industri menjadi salah satu sektor yang disebabkan karena letaknya strategis dan
berperan penting dalam perkembangan dan menjadi kawasan andalan. Berdasarkan
pembangunan wilayah. Secara umum kegiatan Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional
industri mampu menjamin keberlangsungan (RTRWN) Tahun 1997, menjelaskan Kota
proses pembangunan ekonomi wilayah. Pangkalan Bun menjadi kawasan andalan
Sehingga kegiatan industri menjadi salah satu dengan sektor unggulan sebagai pertanian,
keharusan dalam pembangunan dan kehutanan, perkebunan, perikanan, industri,
perkembangan ekonomi. Proses industrialisasi dan pariwisata.
merupakan kegiatan yang dilakukan dalam Keberadaan PT. Korindo Ariabima Sari di
rangka meningkatkan kesejahteraan dalam Kelurahan Mendawai menjadi salah satu
tingkat hidup yang lebih maju maupun taraf faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan
hidup yang lebih bermutu (Arsyad, 1992 : 31). perkembangan Kota Pangkalan Bun khususnya
Perkembangan ekonomi merupakan Kelurahan Mendawai. Jika dilihat dari lokasi
salah satu dampak dari kegiatan industri. industri yang berdekatan dengan kawasan
Selain itu, kegiatan industri juga memberikan permukiman, dikhawatirkan industri tersebut
dampak terhadap kondisi fisik, lingkungan, memberikan dampak negatif bagi masyarakat
dan sosial. Menurut Soemarwoto (1997: 38), dan lingkungan sekitarnya. Berdasarkan hal
mendefinisikan bahwa dampak merupakan tersebut, tujuan penelitian adalah mengkaji
suatu perubahan yang terjadi akibat suatu dampak keberadaan PT. Korindo Ariabima Sari
aktifitas (bersifat alamiah dan biologis). Pada baik dampak positif dan negatif berdasarkan
dasarnya keberadaan industri dapat kondisi fisik, lingkungan, dan sosial ekonomi.
memberikan dampak positif dan negatif bagi Penelitian ini dianggap penting, karena
wilayah sekitarnya. Dampak positif cenderung dengan mengetahui dampak industri tersebut
sangat diharapkan dan dampak negatif akan dapat diketahui bagaimana keberadaan
dikendalikan agar tidak memberikan kerugian industri dalam mempengaruhi perkembangan
bagi masyarakat dan lingkungan. wilayah dan kesejahteraan masyarakat di
Kota Pangkalan Bun merupakan wilayah Kelurahan Mendawai, Kota Pangkalan Bun.
yang mengalami perkembangan cukup pesat

Sumber : Hasil Analisis, 2013

GAMBAR 1
WILAYAH PENELITIAN

Teknik PWK; Vol. 3; No. 1; 2014; hal. 106-116 | 107


Kajian Dampak Keberadaan Industri … Fittiara Aprilia Sari dan Sri Rahayu

Berdasarkan Gambar 1 dapat diketahui tenaga kerjanya, menurut Biro Pusat Statistik
lokasi industri PT. Korindo Ariabima Sari di (BPS) kegiatan industri dapat diklasifikasikan
Kelurahan Mendawai, Kota Pangkalan Bun. menjadi industri besar, sedang, kecil, dan
Kota Pangkalan Bun merupakan wilayah yang rumah tangga.
termasuk pada administrasi Kecamatan Arut
Selatan, Kabupatan Kotawaringin Barat. Dampak
Wilayah Kota Pangkalan Bun mencakup 7 Industrialisasi secara umum telah
kelurahan dari 14 kelurahan dan dua desa memberikan dampak baik bagi perkembangan
yang ada di Kecamatan Arut Selatan. wilayah maupun peningkatan kesejahteraan
Kelurahan Mendawai menjadi salah satu masyarakat. Definsi dampak adalah suatu
wilayah terpadat di Kota Pangkalan Bun perubahan yang terjadi akibat suatu aktivitas.
setelah Kelurahan Raja. Pada Tahun 2010 Aktivitas tersebut dapat bersifat alamiah, baik
Kelurahan Mendawai memiliki jumlah kimia, fisik, maupun biologis (Soemarwoto,
penduduk sebanyak 16.503 jiwa dengan 1997: 38). Dampak juga dapat didefinisikan
kepadatan penduduk sebesar 4.884 jiwa/km2. menurut definisi yaitu suatu perbedaan
Justifikasi dipilihnya Kelurahan Mendawai kondisi lingkungan antara dengan dan tanpa
sebagai wilayah penelitian karena wilayah adanya proyek. Dampak secara umum dapat
tersebut mengalami perkembangan cukup bersifat positif maupun negatif.
pesat, terdapat industri skala besar yang Definisi dampak positif menurut Kamus
mempengaruhi perkembangan wilayah Besar Bahasa Indonesia merupakan suatu
tersebut. Selain itu, perlu mengkaji dampak pengaruh kuat yang mendatangkan akibat
keberadaan industri tersebut terhadap yang baik atau positif. Dampak positif secara
masyarakat dan lingkungan sekitar. umum dapat dilihat dengan adanya
perubahan yang dirasakan oleh masyarakat
KAJIAN LITERATUR dapat memberikan keuntungan. Sedangkan,
Industri dampak negatif menurut Kamus Besar Bahasa
Industri merupakan suatu kegiatan Indonesia, merupakan suatu pengaruh kuat
bagian dari sistem perekonomian atau sistem yang mendatangkan akibat buruk atau negatif.
mata pencaharian dan suatu usaha manusia Dampak negatif dirasa memberikan kerugian
dalam menggabungkan atau mengolah bahan- bagi manusia, makhluk hidup lainnya, maupun
bahan dari sumber daya lingkungan menjadi lingkungan. Di sebagian besar negara maju,
barang yang bermanfaat. Industri sebagai dampak negatif lebih diperhatikan dan
suatu sistem terdiri dari beberapa unsur, yaitu dipertimbangkan daripada dampak positif.
unsur fisik dan unsur perilaku manusia. Unsur
fisik yang mendukung adalah komponen Dampak terkait Pembangunan Industri
tempat meliputi kondisinya, peralatan, bahan Pembangunan kawasan industri dalam
baku, dan sumber energi. Unsur perilaku jangka waktu panjang, akan berdampak pada
manusia meliputi ketersediaan tenaga kerja, pertumbuhan dan perkembangan wilayah.
keterampilan, tradisi, transportasi dan Selain itu, kegiatan industri juga mampu
komunikasi, serta keadaan pasar dan politik. mempengaruhi perilaku manusia dan kondisi
keterkaitan antara unsur fisik dan unsur lingkungan. Adapun dampak terkait adanya
perilaku manusia akan mengakibatkan pembangunan industri, yaitu :
terjadinya aktivitas industri yang melibatkan a. Alih fungsi lahan pembangunan industri
berbagai faktor (Hendro, 2000: 20-22). Alih fungsi lahan merupakan mekanisme
Menurut Kristanto (2004: 156-157) yang mempertemukan permintaan dan
mengklasifikasikan kegiatan industri menjadi penawaran terhadap lahan. Sehingga
industri dasar (hulu), hilir, dan kecil. Selain itu, menghasilkan kelembagaan lahan baru
industri juga dapat diklasifikasikan secara dengan karakteristik sistem produksi yang
konvensional, yaitu industri primer, sekunder, berbeda. Hal ini mengakibatkan kawasan
dan tersier. Jika dilihat berdasarkan jumlah pinggiran yang sebagian besar berupa lahan

Teknik PWK; Vol. 3; No. 1; 2014; hal. 106-116 | 108


Kajian Dampak Keberadaan Industri … Fittiara Aprilia Sari dan Sri Rahayu

pertanian beralih fungsi (konversi) menjadi kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat


lahan non-pertanian dengan tingkat peralihan yang mempengaruhi sistem sosialnya,
yang beragam antar periode dan wilayah termasuk di dalam nilai-nilai sikap dan pola
(Nugroho, 2004). perilaku antar kelompok-kelompok di dalam
b. Pencemaran lingkungan masyarakat. Pada dasarnya, interaksi sosial
Berdasarkan Keputusan Menteri Negara diawali dengan proses eksternalisasi berupa
Kependudukan dan Lingkungan Hidup No. pengaruh-pengaruh dari luar kemudian
2/MENKLH/1988 menjelaskan bahwa menciptakan obyektifikasi dalam pikiran
pencemaran adalah masuknya makhluk hidup, individu berdasarkan citra yang dilihat dan
zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam dicerna oleh pikiran.
air/udara, dan/atau berubahnya tatanan
(komposisi) air/udara oleh kegiatan manusia METODE PENELITIAN
atau proses alam. Sehingga kualitas udara/air Penelitian ini menggunakan pendekatan
menjadi berkurang sehingga tidak dapat kuantitatif dengan metode penelitian
berfungsi sesuai peruntukannya. Semakin kuantitatif. Metode kuantitatif merupakan
meningkatnya sektor industri, maka metode yang menggunakan data terukur dan
mengakibatkan semakin tinggi pula tingkat dianalisis dengan cara statistik (Cresswell,
pencemaran air, udara, dan tanah akibat 2003: 20). Teknik pengumpulan data dilakukan
berbagai kegiatan industri tersebut. secara sekunder dan primer melalui
Menurut Daldjoeni (2003: 122) jenis penyebaran kuesioner, observasi lapangan,
pencemaran udara dapat dikelompokkan dan wawancara. Jumlah responden dalam
menjadi dua, yaitu pencemaran udara yang penelitian ini sebanyak 67 responden yang
disebabkan oleh perbedaan jenis industri dan didapat dari hasil perhitungan dengan rumus
perbedaan komposisi atau konsentrasi unsur yang dikemukakan oleh Issac dan Michael.
pencemarannya. Menurut Kristanto (2004), Dalam proses penyebaran kuesioner terdapat
pencemaran udara diklasifikasikan beberapa kriteria, yaitu :
berdasarkan sumbernya menjadi dua, yaitu a. mengetahui kondisi Kelurahan
pencemaran udara primer dan sekunder. Mendawai sebelum dan sesudah adanya
Pencemaran air merupakan suatu pembangunan industri;
penyimpangan sifat-sifat air dari keadaan b. jarak tempat tinggal dari lokasi industri
normal bukan dari kemurniannya. Adanya dalam radius 1 km;
benda-benda asing yang mengakibatkan air c. bukan karyawan PT. Korindo Ariabima
tidak dapat digunakan sesuai dengan Sari; dan
peruntukannya secara normal. Proses uji d. berusia minimal 35 tahun.
dapat bersifat kimia-fisika, berdasarkan nilai Teknik analisis yang digunakan dalam
pH, keasaman, alkalinitas, suhu, O2 terlarut, penelitian adalah analisis deskriptif kuantitatif
CO2 bebas, warna dan kekeruhan, jumlah dan analisis spasial. Analisis deskriptif
padatan, Nitrat, Amoniak, Fosfat, daya hantar kuantitatif digunakan untuk menjelaskan dan
listrik, dan Klorida. mendeskripsikan karakteristik dan sejarah
c. Perubahan sosial dan perekonomian industri, karakteristik responden, dampak
Kehidupan masyarakat umumnya akan industri terhadap kondisi fisik (perubahan
mengalami perubahan. Perubahan yang penggunaan lahan, ketersediaan fasilitas
terjadi ditentukan dengan membandingkan umum, dan kondisi prasarana jalan), kondisi
keadaan sebelum dan sesudah kejadian lingkungan (kebisingan, pencemaran udara,
pembangunan. Perubahan yang terjadi tidak dan pencemaran air), serta kondisi sosial
selalu sama, ada yang mengalami secara cepat ekonomi. Analisis spasial digunakan untuk
dan ada pula yang lambat. Menurut mengetahui perubahan atau perkembangan
Soemarjan (dalam Soekanto, 1990), kondisi fisik penggunaan lahan berdasarkan
menyatakan bahwa perubahan sosial adalah peta sebelum dan sesudah adanya kegiatan
segala perubahan-perubahan pada lembaga industri. Dalam melakukan analisis spasial,

Teknik PWK; Vol. 3; No. 1; 2014; hal. 106-116 | 109


Kajian Dampak Keberadaan Industri … Fittiara Aprilia Sari dan Sri Rahayu

penelitian ini menggunakan citra satelit TABEL 1


(Quickbird) dan Arc-GIS dengan analisis KARAKTERISTIK PT. KORINDO ARIABIMA SARI
overlay (peta sebelum dan sesudah adanya
industri) dan analisis buffer untuk mengetahui Sifat Keterangan
radius dampak industri terhadap kebisingan Modal Padat modal
Alat Mesin atau Teknologi maju
dan pencemaran udara.
Lokasi industri berdekatan
dengan Sungai Arut,
HASIL PEMBAHASAN Penentuan
memberikan kemudahan dalam
Identifikasi Karakteristik dan Sejarah lokasi
kegiatan bongkar muat bahan
PT. Korindo Ariabima Sari merupakan baku dan hasil produksi
anak perusahaan Korindo Group, korporasi Jumlah tenaga kerja pada Tahun
Ketersediaan
bisnis kehutanan yang berasal dari Korea 2013 sebanyak 1.542 orang
tenaga kerja
Selatan. Berdasarkan sejarahnya nama pekerja
industri PT. Korindo Ariabima Sari diambil dari Bahan baku berasal dari sekitar
kerjasama antara dua negara, yaitu Korea dan Kota Pangkalan Bun, seperti
Ketersediaan
Indonesia. Perusahaan tersebut didirikan pada Tarakan, Kabupaten Lamandau,
bahan baku
Kalimantan Timur, dan
Tahun 1979 dengan Surat Persetujuan dari
sekitarnya.
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)
Bahan setengah jadi berupa
Nomor 81/VI/PMA/79 Tanggal 10 Agustus Jenis hasil kayu lapis yang dapat diolah
1979. Pada tahap perencanaan pembangunan produksi menjadi bahan mebel dan
industri, para ahli yang berasal dari Korea bangunan
Selatan melakukan survei pada tahun 1979. Hasil produksi sebagain besar
Tahap pembangunan dilakukan sejak Bulan Pemasaran dipasarkan ke luar negeri,
Agustus 1979-April 1980 dan proses hasil seperti Jepang, Jerman, Timur
percobaan produksi pertama kali dilakukan produksi Tengah, India, Saudi Arabia, dan
pada Bulan Oktober 1980. sebagian besar Benua Eropa
Pada saat ini PT. Korindo Ariabima Sari Pengelolaan Sudah terdapat pengelolaan
terus mengalami perkembangan. Hal ini dapat limbah limbah
Sumber : Analisis Penyusun, 2013
dilihat dari hasil produksi yang semakin
meningkat. Hasil produksi PT. Korindo Berdasarkan Tabel 1, dapat diketahui
Ariabima Sari saat ini tidak hanya berupa kayu PT. Korindo Ariabima Sari merupakan industri
lapis, Tego Film Faced, Countainer, dan skala besar dilihat dari sifatnya yang padat
Urethane Coating Panel (UCP) juga telah modal dan menggunakan teknologi maju.
memproduksi Formalin, Resin, Putty, Rubbel Berdasarkan penentuan lokasi, PT. Korindo
Roll, dan Oxygen yang digunakan sebagai Ariabima Sari berada dekat dengan bahan
bahan-bahan penunjang dalam kegiatan baku dan tenaga kerja, sehingga memudahkan
proses produksi kayu lapis. dalam melakukan proses produksi. Selain itu,
Menurut Kristanto (2004), industri pembangunan lokasi industri di Kelurahan
dapat diklasifikasikan menjadi industri dasar Mendawai ditentukan karena belum adanya
(hulu), industri hilir, dan industri kecil. Selain pembangunan di wilayah tersebut. Jika
itu, Kristanto juga mengklasifikasikan industri ditinjau secara konfensional, PT. Korindo
secara konvensional, yaitu industri primer, Ariabima Sari merupakan industri primer yang
industri sekunder, dan industri tersier. Berikut mengubah bahan mentah menjadi bahan
tabel terkait karakteristik industri PT. Korindo setengah jadi yang sebagian besar
Ariabima Sari berdasarkan sifatnya (Lihat didistribusikan keluar negeri. Jika dilihat dari
Tabel 1). ketersediaan tanaga kerja, industri tersebut
termasuk pada industri besar yang memiliki
jumlah tenaga kerja sebanyak 1.542 orang
(>100 orang).

Teknik PWK; Vol. 3; No. 1; 2014; hal. 106-116 | 110


Kajian Dampak Keberadaan Industri … Fittiara Aprilia Sari dan Sri Rahayu

Identifikasi Karakteristik Responden Adapun dampak dari keberadaan


Karakteristik responden pada dasarnya industri PT. Korindo Ariabima Sari, yaitu :
dapat ditentukan berdasar jenis kelamin, mata a. Kondisi Fisik
pencaharian, asal daerah, dan kondisi Keberadaan PT. Korindo Ariabima Sari
bangunan tempat tinggal. Tujuan identifikasi pada dasarnya telah mempengaruhi kondisi
untuk mengetahui karaktersitik responden fisik Kelurahan Mendawai. Dampak tersebut
yang dipengaruhi oleh keberadaan PT. Korindo dapat dilihat berdasarkan perubahan
Ariabima Sari (Lihat Tabel 2). penggunaan lahan, kondisi prasarana jalan,
dan ketersediaan fasilitas umum. Perubahan
TABEL 2 penggunaan lahan yang terjadi di Kelurahan
KARAKTERISTIK RESPONDEN Mendawai saat ini relatif tinggi yang dapat
dilihat pada luas perubahan lahan Tahun
Sifat Keterangan
1979-2012 (Lihat Tabel 3).
Responden berjenis kelamin laki-
Jenis laki sebanyak 60% dan reponden
TABEL 3
kelamin berjenis kelamin perempuan
LUAS PERUBAHAN TIAP PENGGUNAAN LAHAN
sebesar 40%.
KELURAHAN MENDAWAI TAHUN 1979-2012
Mata pencaharian didominasi
Mata
sebagai buruh sebanyak 38
pencaharian Jenis Luas Lahan (Ha) Perubahan
responden (57%).
Penggunaan Lahan
Sebanyak 49 responden (73%) Sebelum Sesudah
Lahan (Ha)
merupakan penduduk asli dan
Asal daerah Pendidikan 0,778 1,260 0,482
sebanyak 18 responden (27%)
Perdagangan
adalah penduduk pendatang. 4,774 5,320 0,546
dan Jasa
Sebanyak 53 responden (79%)
Kondisi Kesehatan 0 0,170 0,170
memiliki bangunan tempat
bangunan Peribadatan 0,473 0,820 0,347
tinggal dengan bentuk rumah
tempat Perkantoran 0,130 0,130 0
panggung dengan kontruksi
tinggal Permukiman 30,318 75,560 45,242
bangunan semi permanen.
Sumber : Analisis Penyusun, 2013 Industri 0 21,460 21,460
Makam 0 0,520 0,520
Berdasarkan Tabel 2, diketahui bahwa Olahraga 0 1,60 1,60
responden di Kelurahan Mendawai bersifat Hutan 252,928 193,610 -59,318
heterogen (beragam). Karaktersitik responden Rawa 17,111 8,810 -8,301
tersebut pada dasarnya dipengaruhi oleh Tegalan 31,418 28,670 25,052
Luas 337,930 337,930 163,038
keberadaan industri PT. Korindo Ariabima Sari,
Sumber: Hasil Analisis Penyusun, 2013
karena sebagian besar responden bekerja
sebagai buruh dan asal daerah yang berasal Berdasarkan Tabel 3, diketahui
dari luar Kota Pangkalan Bun. kecenderungan perubahan penggunaan lahan
terjadi pada lahan hutan, tegalan, dan rawa.
Analisis Dampak Keberadaan Industri Perubahan terbesar terjadi pada lahan hutan
PT. Korindo Ariabima Sari merupakan seluas 59,318 Ha menjadi permukiman
industri pengolahan kayu skala besar yang (17,847 Ha) dan industri (16,271 Ha). Hal ini
terdapat di Kelurahan Mendawai. Keberadaan membuktikan bahwa keberadaan industri PT.
industri tersebut telah memberikan dampak Korindo Ariabima Sari mengakibatkan
positif dan negatif terhadap kondisi fisik, tingginya penggunaan lahan terbuka menjadi
lingkungan, dan sosial ekonomi. Tetapi, pada lahan terbangun (Lihat Gambar 2).
dasarnya industri PT. Korindo Ariabima Sari
telah mempertimbangkan dampak negatif
dengan adanya AMDAL Pusat Tahun 1995.

Teknik PWK; Vol. 3; No. 1; 2014; hal. 106-116 | 111


Kajian Dampak Keberadaan Industri … Fittiara Aprilia Sari dan Sri Rahayu

Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2013

GAMBAR 2
PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN KELURAHAN MENDAWAI TAHUN 1979-2012

Berdasarkan Gambar 2, dapat dilihat berupa perdagangan dan jasa. Selain itu,
perubahan penggunaan lahan yang terjadi di dampak negatif dari industri terhadap kondisi
Kelurahan Mendawai dari Tahun 1979-2012. fisik dapat dilihat dari semakin berkurangnya
Gambar tersebut menunjukkan bahwa ketersediaan lahan terbuka yang digunakan
sebagian besar lahan non terbangun beralih untuk memenuhi kebutuhan akan perumahan
fungsi menjadi lahan terbangun. Hal ini dan ketersediaan fasilitas umum. Sehingga
menunjukkan bahwa penggunaan lahan di mengakibatkan pula berkurangnya daya serap
wilayah tersebut dipengaruhi oleh keberadaan lahan terhadap air.
industri PT. Korindo Ariabima Sari.
Dampak industri PT. Korindo Ariabima b. Kondisi Lingkungan
Sari juga dapat dilihat pada kondisi prasarana Dampak industri PT. Korindo Ariabima
jalan dan ketersediaan fasilitas umum. Pada Sari terhadap kondisi lingkungan dapat dilihat
saat ini kondisi prasarana jalan di Kelurahan dari tingkat kebisingan, pencemaran udara,
Mendawai sudah cukup memadai dan baik, dan pencemaran air. Pada dasarnya Dampak
sedangkan ketersediaan fasilitas umum sudah terhadap kondisi lingkungan saat ini telah
cukup lengkap dan mampu memenuhi mengganggu kenyamanan masyarakat. Hal ini
kebutuhan masyarakat. Berdasarkan hasil secara umum dapat mengakibatkan terjadinya
analisis, dapat diketahui keberadaan industri degradasi lingkungan dan penurunan tingkat
PT. Korindo Ariabima Sari memberikan kesehatan masyarakat.
dampak positif dan negatif bagi wilayah Kebisingan akibat adanya kegiatan
sekitar. Dampak positif terhadap kondisi fisik industri PT. Korindo Ariabima Sari disebabkan
dapat dilihat dari pemanfaatan lahan yang oleh mesin chipper yang digunakan dalam
optimal, kondisi prasarana jalan yang proses pemotongan kayu (log) dengan nilai
memadai, dan semakin lengkapnya Parameter kebisingan sebesar Ls. 103,4 (diatas
ketersediaan fasilitas umum. Keberadaan baku mutu 85 dBA. Selain itu, kebisingan juga
industri PT. Korindo Ariabima Sari mampu terjadi akibat proses pembuangan uap sisa
menciptakan adanya aktivitas pendukung turbin. Dalam menggerakkan turbin tersebut

Teknik PWK; Vol. 3; No. 1; 2014; hal. 106-116 | 112


Kajian Dampak Keberadaan Industri … Fittiara Aprilia Sari dan Sri Rahayu

Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2013

GAMBAR 3
RADIUS DAMPAK KEBISINGAN

diperlukan tekanan uap tinggi. Tetapi, jika uap udara. Hal ini dapat dilihat dari kondisi udara
yang dihasilkan berlebih, maka secara di Kelurahan Mendawai sebelum dan sesudah
otomatis uap tersebut akan dibuang ke udara. adanya industri yang mengalami perubahan
Dampak kebisingan umumnya belum (Lihat Tabel 4).
memberikan dampak yang berat, karena
sebagian besar responden tidak merasa TABEL 4
terganggu dan hanya responden yang KONDISI UDARA DI KELURAHAN MENDAWAI
bertempat tinggal dari lokasi industri antara
Kondisi Sebelum Sesudah
radius < 250-500 meter yang merasakan
Udara Jumlah (%) Jumlah (%)
dampak tersebut (Lihat Gambar 3). Selain itu,
Sejuk 67 100 6 8,96
intensitas dan waktu kebisingan hanya terjadi
Bau 0 0 20 29,85
pada waktu yang tidak tentu, sehingga Terjadi
dampak kebisingan yang dirasakan bukan 0 0 41 61,19
kabut asap
merupakan dampak berat. Jumlah 67 100 67 100
Berdasarkan Gambar 3, dapat diketahui Sumber: Hasil Analisis Penyusun, 2013
dampak kebisingan dirasakan oleh masyarakat
yang berada pada radius <250-500 meter. Berdasarkan tabel tersebut dapat
Pada dasarnya dalam mengendalikan dampak diketahui bahwa kondisi udara mengalami
kebisingan, PT. Korindo Ariabima Sari telah perubahan menjadi tercemar. Sebanyak 41
mengadakan upaya penanaman pohon di responden (61,19%) berpendapat kondisi
dalam lokasi industri. Tetapi, upaya tersebut udara telah terjadi kabut asap. Dampak
dirasa kurang efektif dalam mengendalikan tersebut umumnya dirasakan oleh masyarakat
dampak kebisingan. Sehingga diperlukan yang bertempat tinggal antara jarak < 250-750
upaya penanaman pohon di sekitar lokasi meter dari lokasi industri (Lihat Gambar 4).
industri dan kawasan permukiman agar dapat Terjadinya pencemaran udara dapat dilihat
mengurangi dampak kebisingan. dari adanya kabut asap dan debu-debu hitam
Selain dampak kebisingan, keberadaan yang menempel pada pakaian.
industri PT. Korindo Ariabima Sari juga
memberikan dampak terhadap pencemaran

Teknik PWK; Vol. 3; No. 1; 2014; hal. 106-116 | 113


Kajian Dampak Keberadaan Industri … Fittiara Aprilia Sari dan Sri Rahayu

Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2013

GAMBAR 4
RADIUS DAMPAK PENCEMARAN UDARA

Jika dilihat dari dampak yang dirasakan, dapat dilihat dari warna air yang keruh (Lihat
pencemaran udara tersebut termasuk pada Tabel 5).
dampak ringan karena sebagian besar TABEL 5
responden hanya merasakan adanya debu- KONDISI AIR SUNGAI ARUT
debu yang mengotori pakaian. Selain itu, DI KELURAHAN MENDAWAI
masyarakat yang merasakan dampak hanya
Kondisi Air Sebelum Sesudah
bertempat tinggal pada radius < 250-750
Sungai Jumlah (%) Jumlah (%)
meter dari lokasi industri. Tetapi, pada
Bersih dan
dasarnya PT. Korindo Ariabima Sari telah jernih
67 100 1 1,49
mengadakan upaya pengendalian dampak Bau dan
dengan cara mengadakan penanaman pohon 0 0 65 97,02
keruh
di dalam kawasan industri. Hal ini dilakukan Jernih
untuk mengurangi dampak pencemaran tetapi
0 0 1 1,49
udara, kerana pada dasarnya pohon dapat memiliki
menyerap CO2 sehingga dapat mengurangi rasa
jumlah polutan dalam udara. Jumlah 67 100 67 100
Selain itu, industri PT. Korindo Ariabima Sumber: Hasil Analisis Penyusun, 2013
Sari telah memberikan dampak terhadap
Berdasarkan Tabel 5, dapat diketahui
pencemaran air Sungai Arut. Pada dasarnya
kondisi air sungai yang saat ini mengalami
pencemaran air sungai tersebut terjadi karena
perubahan menjadi bau dan keruh. Sebanyak
adanya kegiatan penambangan emas di hulu
65 responden (97,02%) berpendapat bahwa
sungai dan industri PT. Korindo Ariabima Sari.
kondisi air saat ini bau dan keruh. Hal ini
Pencemaran air sungai akibat kegiatan
mengidikasikan bahwa air Sungai Arut telah
inidustri terjadi karena proses pembuangan
mengalami pencemaran. Selain itu,
hasil pengelolaan limbah dan proses bongkar
berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan
muat di tepi sungai. Terjadinya pencemaran
oleh Badan Lingkungan Hidup (BLH), kondisi

Teknik PWK; Vol. 3; No. 1; 2014; hal. 106-116 | 114


Kajian Dampak Keberadaan Industri … Fittiara Aprilia Sari dan Sri Rahayu

air Sungai Arut di sekitar industri PT. Korindo industri tersebut dapat mempengaruhi
Ariabima Sari masih dalam kondisi stabil, struktur sosial masyarakat di wilayah tersebut.
walaupun nilai BOD5 telah melebihi standar Hal ini terjadi karena sebagian besar karyawan
yang telah ditetapkan oleh BM Kualitas Air industri PT. Korindo Ariabima Sari berasal dari
menurut PP. 82 Tahun 2001. Hal tersebut luar Kota Pangkalan Bun, sehingga membawa
membuktikan bahwa kandungan air Sungai pengaruh bagi masyarakat asli wilayah
Arut melebihi standar, sehingga dapat tersebut. Terjadinya perubahan struktur sosial
mempengaruhi jumlah Oksigen (O2) yang dapat memberikan dampak positif dan negatif
dibutuhkan mikroorganisme dalam memecah kepada masyarakat. Dampak positif tersebut
bahan buangan organik yang ada dalam air. berupa semakin beragamnya kebudayaan
Berdasarkan analisis yang dilakukan, masyarakat dan hubungan antar masyarakat
dapat diketahui bahwa dampak pencemaran yang erat, sedangkan dampak negatif dari
air sungai menjadi salah satu dampak negatif industri tersebut tidak jarang terjadi
dari adanya kegiatan industri PT. Korindo perbedaan pendapat sehingga mengakibatkan
Ariabima Sari. Tingkat pencemaran air Sungai terjadinya konflik antara masyarakat asli dan
Arut umumnya termasuk pada dampak yang pendatang. Hal ini terjadi karena di antara
cukup berat, karena warna air yang keruh dan masyarakat asli dan pendatang memiliki
kandungan BOD5 melebihi batas yang telah perbedaan berpendapat maupun tradisi.
ditetapkan BM Kualitas Air PP. 82 Tahun 2001. Selain itu, industri PT. Korindo Ariabima
Pada dasarnya industri PT. Korindo Sari memberikan dampak terhadap tingkat
Ariabima Sari telah mempertimbangkan pendapatan masyarakat. Hal ini terjadi karena
dampak terhadap lingkungan khususnya kegiatan industri yang memerlukan tenaga
dampak terhadap pencemaran air. Dalam kerja dalam jumlah besar, mengakibatkan
mengendalikan dampak tersebut, PT. Korindo masyarakat memiliki peluang untuk bekerja di
Ariabima Sari telah mengadakan pengelolaan industri tersebut. Selain itu, masyarakat juga
limbah dengan sistem multyple sedimentasi. memiliki peluang untuk membangun usaha
Selain terdapat pengelolaan limbah, industri perdagangan dan jasa di sekitar lokasi industri.
tersebut juga telah memiliki ISO 14001 Dengan demikian, masyarakat di Kelurahan
(Standar Internasional untuk Sistem Mendawai akan mengalami perubahan
Manajemen Lingkungan). standar hidup menjadi lebih baik dan memiliki
Kondisi air Sungai Arut yang tercemar tingkat konsumsi yang tinggi. Berdasarkan
mengakibatkan sebagian besar responden hasil yang didapat (Lihat Gambar 5), diketahui
sudah tidak menggunakan air sungai dalam bahwa sebagian besar responden memiliki
memenuhi kebutuhan sehari-hari (sebanyak tingkat pendapatan diatas Upah Minumim
54% responden). Sehingga PT. Korindo Rata-Rata (UMR) Kota Pangkalan Bun sebesar
Ariabima Sari mengadakan pengelolaan air Rp. 1.600.000,-.
sungai untuk memberikan pelayanan kepada
masyarakat khususnya yang bertempat tinggal
di RT 11B. Sehingga dapat diketahui bahwa 5% < Rp 750.000,-

dampak terhadap kondisi lingkungan tidak


16% Rp 750.000,- -
selalu memberikan dampak negatif, sebab 15% Rp 1.500.000,-
pihak perusahaan telah mempertimbangkan
Rp 1.500.000,- -
dampak yang akan terjadi akibat adanya Rp 2.500.000,-
kegiatan industri tersebut. 31% 33% Rp 2.500.000,- -
Rp 5.000.000,-
c. Kondisi Sosial Ekonomi > Rp 5.000.000,-
Keberadaan PT. Korindo Ariabima Sari
tidak hanya memberikan dampak terhadap
kondisi fisik dan lingkungan, tetapi juga Sumber: Analisis Penyusun, 2013
terhadap kondisi sosial ekonomi. Keberadaan

Teknik PWK; Vol. 3; No. 1; 2014; hal. 106-116 | 115


Kajian Dampak Keberadaan Industri … Fittiara Aprilia Sari dan Sri Rahayu

GAMBAR 5 tentang akibat penggunaan air yang tercemar,


KOMPOSISI TINGKAT PENDAPATAN dan kegiatan sosial yang melibatkan berbagai
Berdasarkan Gambar 7, diketahui bahwa golongan masyarakat.
sekitar 33% responden memiliki pendapatan Selain rekomendasai terhadap dampak
sekitar Rp 750.000,- - Rp. 1.500.000,- dan industri, adapun rekomendasi untuk studi
sekitar 31% responden berpendapatan sekitar lanjutan, yaitu :
Rp 1.500.000,- - Rp 2.500.000,-. Dampak a. Arahan Perkembangan Kawasan
terhadap ekonomi tidak hanya memberikan Permukiman di Kelurahan Mendawai
dampak positif, tetapi juga dampak negatif b. Evaluasi Lokasi Industri PT. Korindo
yang dapat dilihat dari adanya perubahan Ariabima Sari di Kelurahan Mendawai.
penggunaan lahan di sekitar lokasi industri c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
menjadi perdagangan dan jasa. Jika hal ini Perkembangan Industri PT. Korindo
terus terjadi, dikhawatirkan penggunaan lahan Ariabima Sari di Kelurahan Mendawai,
di Kelurahan Mendawai akan semakin Kota Pangkalan Bun.
meningkat. Sehingga dapat mempengaruhi
ketersediaan lahan terbuka menjadi lahan DAFTAR PUSTAKA
terbangun. Berdasarkan hasil analisis, dapat
diketahui bahwa perekonomian masyarakat Arsyad, Lincolin. 1992. Ekonomi
dipengaruhi oleh PT. Korindo Ariabima Sari. Pembangunan. Yogyakarta : STIE YKPN
Creswell, J.W. 2003. Research Design,
KESIMPULAN & REKOMENDASI Qualitative and Quantitative
Kesimpulan Approaches. Thousand Oaks,
Berdasarkan analisis yang dilakukan, California: Sage
dapat disimpulkan bahwa keberadaan industri Daldjoeni, N. 2003. Geografi Kota dan Desa.
PT. Korindo Ariabima Sari telah berdampak Bandung: PT. Alumni
positif dan negatif terhadap kondisi fisik, Hendro, Eko Punto. 2000. Ketika Tenun
lingkungan, dan sosial ekonomi. Keberadaan Mengubah Desa Troso. Semarang:
industri tersebut cenderung memberikan Bendera
dampak negatif terhadap kondisi fisik Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2002
(perubahan penggunaan lahan) dan kondisi Kristanto, Philip. 2004. Ekologi Industri.
lingkungan. Selain itu, dampak positif dapat Yogyakarta: ANDI
dilihat dari kondisi fisik (ketersediaan fasilitas Keputusan Menteri Negara Kependudukan
umum dan kondisi prasaran jalan) dan kondisi dan Lingkungan Hidup No.
sosial ekonomi. Tetapi, dalam mengendalikan 2/MENKLH/1988
dampak negatif tersebut, pada dasarnya Nugroho, Iwan dan Rokhmin Dahuri. 2004.
industri PT. Korindo Ariabima Sari telah Pembangunan Wilayah Prespektif
mempertimbangkan dampak kegiatan industri Ekonomi, Sosial dan Wilayah. Jakarta:
dengan adanya AMDAL Pusat Tahun 1995 LP3ES
yang mengatur upaya pengendalian dampak Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional
lingkungan dan sosial ekonomi masyarakat. (RTRWN) Tahun 1997
Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota
Rekomendasi Pengkalan Bun Tahun 2009-2029
Rekomendasi yang dapat menjadi Soemarwoto, Otto. 1997. Ekologi, Lingkungan
masukan dalam perkembangan PT. Korindo Hidup dan Pembangunan. Jakarta:
Ariabima Sari, yaitu perlu adanya zonning Djambatan
regulation untuk mengendalikan perubahan Soekanto, Soerjono. 1990. Sosiologi Suatu
penggunaan lahan dan pencemaran Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers
lingkungan. Selain itu, perlu penananam
pohon, monitoring terhadap hasil pengolahan
air limbah, sosialisasi kepada masyarakat

Teknik PWK; Vol. 3; No. 1; 2014; hal. 106-116 | 116

Anda mungkin juga menyukai