Anda di halaman 1dari 128

i

Lembar Pernyataan

Yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama : Aji Pasha Isdiyanto
Nrp : 150323001
Program Studi : Sistem Informasi
STMIK LPKIA
Judul Skripsi : Perencanaan Strategis Sistem Informasi Menggunakan Metoda Ward &
Peppard Untuk Mendukung Penjualan di Kanaya Visual Company
Dengan ini menyatakan bahwa hasil penulisan Tugas Akhir yang telah saya buat ini merupakan
hasil karya sendiri dan benar keasliannya. Apabila ternyata dikemudian hari penulisan Tugas
Akhir ini merupakan hasil plagliat atau penjiplakan terhadap karya orang lain maka saya
bersedia mempertanggungjawabkan sekaligus menerima sanksi berdasarkan aturan tata tertib
di PKN/STMIK LPKIA
Demikian surat pernyataan ini saya buat dalam keadaan sadar dan tidak ada unsur paksaan.

Bandung, 4 September 2019


Penulis

Aji Pasha Isdiyanto

i
ii

Lembar Persetujuan

SKRIPSI

PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI


MENGGUNAKAN METODA WARD & PEPPARD UNTUK
MENDUKUNG PENJUALAN DI KANAYA VISUAL COMPANY

Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratn kelulusan program


Sarjana Strata Satu (S1) pada program studi Sistem Informasi
Sekolah Tinggi Manajemen Informatika Dan Ilmu Komputer
LPKIA

Disusun oleh

AJI PASHA ISDIYANTO


NRP. 150323001

Telah diperiksa dan disetujui untuk mengikuti sidang Tugas Akhir


Pada Tanggal .............................2019
Di Bandung

Pembimbing

Hasan Balubita, S.Si., M.Kom.


NIP. 201012

ii
iii

ABSTRAKSI

Aji Pasha Isdiyanto, 150323001


PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI MENGGUNAKAN METODA
WARD DAN PEPPARD di KANAYA VISUAL COMPANY UNTUK MENDUKUNG
PENJUALAN
Skripsi. Program Studi Sistem Informasi, STMIK LPKIA, 2018
Kata kunci : Audio visual, Perencanaan Strategis SI, Penjualan
(xii + 90 hal + Lampiran)
Menjadi tantangan bagi sebuah perusahaan startup jasa penyedia pembuatan video iklan, untuk
bisa tumbuh dan berkembang di industri audio visual yang sangat pesat, bila dilihat dari
meningkatnya kebutuhan pasar akan pembuatan video iklan atau audio visual. Untuk itu
perusahaan memerlukan perencanaan strategis yang baik dan tepat serta kerangka kerja untuk
menentukan strategis yang bisa mendukung tujuan perusahaan.
Perencanaan strategis yang efektif dan tepat menjadi suatu keharusan bagi perusahaan seperti
Kanaya Visual Company, dalam menentukan strategis arah perusahaan. Dengan metoda Ward
and Peppard, dapat diketahui bebagai faktor yang mempengaruhi perusahaan, serta bagaimana
posisi perusahaan di industri audio visual saat ini juga kekuatan dan kekurangan perusahaan
sebagai modal untuk bersaing. Dengan diterapkannya sistem informasi yang telah disusun
dalam roadmap tersebut diharapkan dapat membantu mewujudkan visi dan misi perusahaan,
terutama dibidang penjualan.
Metoda dan kerangka berpikir dari Ward and Peppard telah menghasilkan tiga usulan strategis
untuk perusahaan. Usulan ini adalah strategis bisnis, strategi manajemen SI/TI dan strategi IT
yang baru. Hasil ini diperoleh dengan membandingkan empat faktor lingkungan perusahaan,
dimulai dari faktor internal bisnis, external bisnis, internal SI/TI dan external SI/TI. Hasil
analisis ini menjadi rencana strategi jangka panjang untuk lima tahun ke depan, termasuk
didalamnya rencana pengembangan sistem informasi yang dibutuhkan perusahaan.

iii
iv

ABSTRACT

Aji Pasha Isdiyanto, 150323001


INFORMATION SYSTEM STRATEGIC PLANNING USING WARD and PEPPARD TO
SUPPORT SALES at KANAYA VISUAL COMPANY
Skripsi, Study of Information System Program. STMIK LPKIA, 2018.
keyword : audio visual, IS/IT strategic planning, sales
(xii + 90 hal + Lampiran)
It have became a challenge for a startup companya with a video production as its main services
audio visual industry, to keep growing and thrive in the industry, considering the increase of
demand for audio visual services, especially commercial.video. Therefor a company need a
right adn accurate strategic palnning that can support company goal.
Efective and accurate strategic palnning is a must for company like Kanaya Visual Company
for deciding company strategic. By using Ward adn Peppard methode, ca be known whatever
factors that affecting company, also company position in the industry and it strength and
weaknesess as asset for competing. By implementing information system which is arranged on
roadmap, company is expected to realized its goal an vision, especially in the sales area.
Framework and methode from Ward and Peppard havel generate three strategic proposal for
company. This proposals are Bussiness strategy, IS/IT management strategic and IT Strategic.
The result of this analysis will become a lobgterm strategic planning for five years later, it will
be included development strategic for information system that company needed.

iv
v

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT ata berkat dan rahmatNya yang sangat besar sehingga penulis
bisa menyelesaikan Tugas Akhir ini yang diajukan untuk memenuhi sebagai salah satu
persyaratan untuk kelulusan program Sarjana Strata Satu (S1) pada program studi Sistem
Informasi di STMIK LPKIA BANDUNG.
Penulisan Tugas Akhir ini disusun berdasarkan teori yang ada, serta pelaksanaan penelitian di
Kanaya Visual Company. Hasil dari teori yang telah peneliti pelajari selama penelitian
disusun dalam sebuah karya dalam bentuk Tugas Akhir.
Terselesaikannya penyusunan Tugas Akhir ini tentu tak lepas dari beberapa bantuan dan
dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini secara khusus penulis
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Kedua orang tua beserta adik adik tercinta, atas segala doa dan dukungannya, baik
secara moral maupun material
2. Kepada istri dan anak tercinta, yang selalu menghibur dan mendukung tanpa lelah.
3. Bpk. Hasan Balubita, S.Si., M.Kom., sebagai dosen pembimbing yang selalu
memberikan saran dan masukan agar Tugas akhir ini dapat tersusun dengan baik.
4. Agus Subarnas, S.Sn, sebagai pembimbing di perusahaan yang selalu bersedia
memberikan informasi yang dibutuhkan agar Tugas Akhir ini terselesaikan dengan
baik dan tepat waktu.
5. Andy Victor, S.T., M.T., selaku dosen Teknik Penulisan Ilmiah yang selalu bersedia
memberikan saran dan masukan, baik itu didalam taupun diluar kelas.
6. Seluruh staff dari Kanaya Visual Company yang telah membantu memberikan
informasi dan dukungannya.
7. Dasep Permana, Iqbal Aliefya, Lalan Hidayatulloh, Zacky Fathurohman dan seluruh
tim parkiran, yang selalu memberikan bantuan dan berbagi ilmu, dukungan dan
semangat dalam terselesaikannya Tugas Akhir ini.
8. Kepada seluruh saudara saudara seperjuangan kelas Sistem Informasi Profesional
dan Reguler angkatan 2018 yang sudah berjuang bersama untuk menyelesaikan
tugas akhir ini.

Bandung,......September 2019

Penulis

v
vi

Daftar Isi
Lembar Pernyataan ............................................................................................................................... i
Lembar Persetujuan ............................................................................................................................. ii
ABSTRAKSI ........................................................................................................................................ iii
KATA PENGANTAR ........................................................................................................................... v
Daftar Isi ............................................................................................................................................... vi
Daftar Gambar ................................................................................................................................... viii
Daftar Tabel ......................................................................................................................................... ix
Daftar Simbol ........................................................................................................................................ x
Daftar Singkatan .................................................................................................................................. xi
Daftar Lampiran ................................................................................................................................. xii
1. BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................ I-1
Latar Belakang Masalah .................................................................................................... I-1
Identifikasi Permasalahan .................................................................................................. I-2
Ruang Lingkup Permasalahan .......................................................................................... I-2
Tujuan Perancangan .......................................................................................................... I-2
Metodologi Penelitian ......................................................................................................... I-2
Sistematika Penulisan ......................................................................................................... I-3
Bab 2 Landasan Teori ............................................................................................................... II-4
Teori Perencanaaan Strategis menggunakan Ward dan Peppard ................................ II-4
Teori Pemodelan Ward dan Peppard ...................................................................... II-4
Perencanaan Strategis Sistem Informasi ............................................................... II-10
Metodologi Peneletian...................................................................................................... II-11
Bab 3 Analisa dan Perancangan ............................................................................................ III-15
Analisa Organisasi .......................................................................................................... III-15
Profil Organisasi ..................................................................................................... III-15
Analisa Kondisi Organisasi Saat Ini...................................................................... III-20
Kondisi Perusahaan yang Diharapkan ......................................................................... III-51
Strategis Bisnis yang disarankan ........................................................................... III-51
Strategis Manajemen SI/TI yang disarankan....................................................... III-54
Strategi IT yang disarankan .................................................................................. III-54
Bab IV Implementasi dan Pengujian ................................................................................... IV-63
Implementasi .................................................................................................................. IV-63
Work breakdown structure (WBS) ...................................................................... IV-63
Gantt Chart ............................................................................................................ IV-64
Lingkup dan batasan Implementasi ..................................................................... IV-66

vi
vii

Kebutuhan Sumber Daya ...................................................................................... IV-66


Diagram jaringan sistem informasi pengelolaan penjualan .............................. IV-69
Data flow Diagram ................................................................................................. IV-69
Struktur kamus data.............................................................................................. IV-72
Implementasi Antar Muka Aplikasi Usulan ........................................................ IV-76
Pengujian ........................................................................................................................ IV-82
Kebutuhan Sumber Daya ...................................................................................... IV-82
Hasil Pengujian ...................................................................................................... IV-83
BAB V Kesimpulan dan Saran .............................................................................................. V-87
Kesimpulan ...................................................................................................................... V-87
Saran ................................................................................................................................ V-87
Daftar Pustaka ............................................................................................................................ 89

vii
viii

Daftar Gambar

Gambar II.1 Tahapan Model Strategis SI/TI ward dan peppard (Habibi, 2016) ............................... II-4
Gambar II.2 Analisa Five Forces Porter ............................................................................................ II-6
Gambar II.3 The Generic Value Chain (Peppard & Ward, 2016)...................................................... II-7
Gambar II.4 McFarlan Grid (Peppard & Ward, 2016)..................................................................... II-10
Gambar III.1 Posisi Strategis Perusahaan pada matrik Grand Strategi ............................................ III-36
Gambar III.2 Gambar Peta Strategis Kanaya Visual Company ....................................................... III-43
Gambar III.3 Struktur organisasi yang disarankan .......................................................................... III-54
Gambar IV.1 Work Break Down Structure Pengembangan SI Pengelolaan penjualan.................. IV-64
Gambar IV.2 Gantt Chart Kegiatan Pengembangan SI Pengelolaan Penjualan ............................. IV-65
Gambar IV.3 Diagram infrastruktur jaringan sistem informasi pengelolaan penjualan ................. IV-69
Gambar IV.4 Level 0 DFD sistem informasi pengelolaan penjualan ............................................. IV-70
Gambar IV.5 Level 1 pembuatan surat penawaran harga ............................................................... IV-70
Gambar IV.6 Level 2 DFD Kelola konsumen ................................................................................ IV-71
Gambar IV.7 DFD level 2 kelola surat penawaran harga ............................................................... IV-71
Gambar IV.8 DFD level 2 kelola faktur ......................................................................................... IV-72
Gambar IV.9 Relasi data sistem informasi pengelolaan penjualan................................................. IV-72
Gambar IV.10 Tampilan Login....................................................................................................... IV-77
Gambar IV.11 Tampilan Halaman Dashboard ............................................................................... IV-77
Gambar IV.12 Tampilan Halaman Konsumen ............................................................................... IV-78
Gambar IV.13 Tampilan Tambah Konsumen ................................................................................. IV-78
Gambar IV.14 Tampilan Daftar Data Konsumen ........................................................................... IV-79
Gambar IV.15 Tampilan Surat Penawaran Harga........................................................................... IV-79
Gambar IV.16 Tampilan Tambah Surat Penawaran Harga ............................................................ IV-80
Gambar IV.17 Tampilan Data Surat Penawaran Harga .................................................................. IV-80
Gambar IV.18 Tampilan Data Faktur ............................................................................................. IV-81
Gambar IV.19 Tampilan Halaman Pembuatan Faktur.................................................................... IV-81
Gambar IV.20 Tampilan cetak faktur ............................................................................................. IV-82

viii
ix

Daftar Tabel

Tabel 3.1 McFarland Portofolio Aplikasi .......................................................................... III-27


Tabel 3.2 Laporan Pengolahan Keusioner Persepsi Finansial ........................................... III-29
Tabel 3.3 Laporan Pengolahan Kuesioner Proses Bisnis internal ..................................... III-30
Tabel 3.4 Laporan Pengolahan Kuesioner Pertumbuhan dan perkembangan ................... III-31
Tabel 3.5 Laporan Pengolahan kuesioner Kepuasan Pelanggan ....................................... III-32
Tabel 3.6 Internal Factor Summary ................................................................................... III-33
Tabel 3.7 External Factor Analysis Summary ................................................................... III-33
Tabel 3.8 Matriks TOWS ................................................................................................... III-37
Tabel 3.9 Analisis Balance Scorecard ............................................................................... III-39
Tabel 3.10 Analisis Critical Succes Factor ........................................................................ III-44
Tabel 3.11 McFarland Strategi Grid Future Aplication Portofolio.................................... III-48
Tabel 3.12 Analisis kesenjangan sistem informasi di Kanaya Visual Company ............... III-49
Tabel 3.13 Roadmap Penerapan SI Kanaya Visual Company 2020-2025 ........................ III-50
Tabel 3.14 Analisis Value Chan yang disaranakan ........................................................... III-52
Tabel 3.15 Kebutuhan dasar penerapan strategi SI/TI ....................................................... III-55
Tabel 4.1 Spesifikasi dasar Perangkat keras laptop ........................................................... IV-66
Tabel 4.2 Spesifikasi dasar perangkat keras Desktop PC .................................................. IV-67
Tabel 4.3 spesifikasi dasar perangkat lunak ...................................................................... IV-67
Tabel 4.4Spesifikasi dasar manajemen database dan penyimpanan .................................. IV-68
Tabel 4.5 Spesifikasi platform internet .............................................................................. IV-68
Tabel 4.6 Speifikasi telekomunikasi dan jaringan ............................................................. IV-68
Tabel 4.7 Struktur kamus data tabel user ........................................................................... IV-73
Tabel 4.8 Struktur kamus data tabel konsumen ................................................................. IV-74
Tabel 4.9struktur kamus data tabel SPH ............................................................................ IV-75
Tabel 4.10 Struktur kamus data table faktur ...................................................................... IV-76
Tabel 4.11 Hasil pengujian sistem informasi pengelolaan penjualan ................................ IV-83

ix
x

Daftar Simbol

x
xi

Daftar Singkatan

Singkatan Deskripsi Pemakaian


pertama kali pada
halaman
SI/TI Sistem Informasi/Teknologi Informasi 1
PEST Political, economy, social and technology 10
BSC Balanced Score Card 28
SWOT Strenght Weakness Opportunity Treath 8
CSF Critical Success Factor 10
IT Information Technology 53

xi
xii

Daftar Lampiran

Lampiran 1 Hasil Survey Kinerja Perusahaan .................................................................... A


Lampiran 2 Pengolahan Hasil Survey Kinerja Perusahaan.................................................. B
Lampiran 3 Analisis Value Chain Perusahaan..................................................................... C
Lampiran.4 Surat Keterangan Dokumen Usulan Hasil Penelitian....................................... D
Lampiran 5. Dokumen Hasil Pengujian Aplikasi.................................................................. E
Lampiran 6. Dokumentasi Hasil Interview External Perusahaan.......................................... F
Lampiran 7 Dokumentasi Hasil Interview Kebutuhan Aplikasi Pengelolaan Penjualan..... G
Lampiran 8 Dokumen SOP Pembuatan Surat Penawaran Harga di Kanaya Visual Co...... H
Lampiran 9 Dokumen Lampiran Kartu Bimbingan............................................................. I

xii
I BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Masalah


Penjualan menjadi “ujung tombak” dalam roda perusahaan, dan berdasarkan penelitian
Wyzowl pada tahun 2019, menyatakan bahwa 87% dari perusahaan lebih memilih video
sebagai media pemasaran mereka. Oleh karena itu kebutuhan akan pembuatan video
semakin meningkat. Hal ini didukung dengan pertumbuhan startup di Indonesia yang
mencapai 952 jumlahnya (berdasarkan penelitian Indonesia Digital Creative Society
tahun 2018). Perusahaan perusahaan startup ini membutuhkan media media promosi
untuk memasarkan usaha dan produk mereka umtuk membantu mereka untuk
memenangkan kompetisi dalam industri.
Hal diatas merupakan pasar bagi pembuat konten promosi, dalam hal ini konten promosi
audio visual. Pertumbuhan pasar yang sangat pesat berdampak kepada pertumbuhan
pembuat konten promosi audio visual semakin pesat juga. Perusahaan pembuat konten
audio visual yang biasa disebut dengan Production House mulai bermunculan. Salah
satunya adalah Kanaya Visual Company tempat dimana penulis melakukan penelitian
Projek Akhir ini.
Sebagai perusahaan startup sendiri Kanaya sangat memahami akan kebutuhan pasar yang
semakin tinggi yang diiringi oleh persaingan yang semakin meningkat diantara para
penyedia layanan pembuatan audio visual. Memahami hal ini Kanaya Visual
membutuhkan sistem informasi untuk mendukung kinerja perusahaan, terutama dalam
bagian penjualan. Oleh karena itu Kanaya Visual Company membutuhkan perencaan
strategis sistem informasi agar dapat menerapkan sistem informasi yang sesuai untuk
menunjang keberlangsungan perusahaan. Diharapkan juga dengan adanya perencaan
strategis sistem informasi dapat mempermudah perusahaan dalam menentukan arah
kebijakan perusahaan yang berkaitan dengan teknologi informasi dan penerapannya.
Sehingga dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam kebijakan sistem informasi
perusahaan secara khususnya, dan proses bisnis perusahaan secara umum.
Metoda Ward-Peppard dipilih sebagai metoda yang digunakan untuk perencanaan
strategis sistem informasi karena metode ini mencakup semua aspek yang berkaitan
secara langsung dengan perusahaan. Mulai dari sisi eksternal perusaahaan, sisi internal
perusahaan, sisi external SI/TI dan sisi external SI/TI yang akan dianalisa dan

I-1
I-2

digabungkan menjadi protofolio aplikasi saat ini dan mendatang. Sehingga akan didapat
hasil yang akurat dalam menentukan roadmap sebagai output dari perencanaan strategis
sistem informasi yang dilakukan.

I.2 Identifikasi Permasalahan


Masalah yang terjadi di Kanaya Visual Company terkait perencanaan strategis sistem
informasi adalah :
1. Membutuhkan panduan dalam mengimplementasikan sistem informasi untuk
mendukung tatakelola perusahaan, terutama bagian penjualan.
2. Memenangkan kompetisi dalam industri audio visual dengan meningkatkan
penjualan.

I.3 Ruang Lingkup Permasalahan


Penulisan laporan penelitian ini akan dibatasi pada analisa dan initerpretasi dari situasi
S.I/T.I. serta kondisi industri audio visual yang ada saat ini dan dampaknya terhadap
perusahaan untuk kemudian dibuat perencanaan portofolio aplikasi mendatang beserta
peta jalan implementasi S.I./T.I di perusahaan untuk memenuhi kebutuhan sekarang dan
dimasa yang akan datang.

I.4 Tujuan Perancangan


a. Adanya perencanaan strategi dalam pengimplementasian sistem informasi di
perusahaan yang tepat untuk panduan sebagai penunjang tumbuh kembangnya
perusahaan terutama dalam penerapan sistem informasi di perusahaan
b. Adanya sistem informasi yang bisa mendukung proses bisnis di perusahaan menjadi
lebih efisien dan efektif terutama dalam bidang penjualan untuk memenangkan
persaingan di industri audio visual

I.5 Metodologi Penelitian


Metode yang dilakukan dnegan pendekatan kualitatif dimana dilakukan
penginterpretasian hasil berdasarkan data yang bersifat deskriptif yang diperoleh dari
wawancara, observasi maupun studi literature. Sumber data yang digunakan merupakan
data primer dan sekunder. Sedangkan untuk analisis dan interpretasi data akan
menggunaklan metode Ward dan Peppard yang akan membagi penelitian ini menjadi
empat tahap : analisi kebutuhan bisnis dan informasi, proses identifikasi target SI/TI,
proses identifikasi strategi SI/TI, dan merancang portofolio aplikasi mendatang.

I-2
I-3

I.6 Sistematika Penulisan


a. Bab I Pendahuluan
Bab ini berisi latar belakang masalah, identifikasi permasalahan, ruang lingkup
permasalahan, tujuan perancangan, dan sistematika penulisan.
b. Bab II Dasar Teori
Bab ini menjelaskan teori tentang permasalahan yang dibahas dalam tugas akhir sampai
dengan metodologi yang digunakan untuk mengembangkan sistem.
c. Bab III Analisis dan Perancangan
Bab ini digunakan untuk mendefinisikan semua kebutuhan pemakai dan meletakkan
dasar-dasar untuk proses analisis dan perancangan sistem yang akan dibangun untuk
memecahkan persoalan.
d. Bab IV Implementasi dan Pengujian
Bab ini berisi uraian mengenai tahapan untuk membangun/mewujudkan rancangan
sistem baru secara nyata.
e. Bab V Kesimpulan dan Saran
Bab ini memuat elaborasi dan rincian kesimpulan yang dituliskan pada abstrak.

I-3
II Bab 2
LANDASAN TEORI

Teori Perencanaaan Strategis menggunakan Ward dan Peppard


II.1.1 Teori Pemodelan Ward dan Peppard
Pemodelan Ward dan Peppard ini secara garis besar dibagi menjadi dua tahapan, yaitu
tahapan input (masukan) dan output (keluaran). Dimana tahapan input terdiri dari analisis
bisnis internal, analisis bisnis external, analisisi lingkungan SI/TI internal dan analisis SI/TI
eksternal. Sedangkan untuk tahapan output terdiri dari strategi SI/TI, strategi manajemen SI/TI
dan strategi bisnis (Septiana, 2017). Berdasarkan penelitian yang dilakukan Robert Habibi
menyimpulkan bahwa metode Ward and Peppard ini dapat mengetahui kondisi invetasi SI/TI
masa lalu hingga saat ini, menangkap peluang bisnis baru, serta meningkatkan keunggulan
kompetitif perusahaan seiring dengan kondisi internal perusahaan, lingkungan serta teknologi
(2016).

Gambar II.1 Tahapan Model Strategis SI/TI ward dan peppard (Habibi, 2016)

Pemodelan Ward and Peppar menggunakan beberapa metode analisis untuk setiap tahapannya.
Penjabaran setiap tahapan dan metode analisis yang digunakan adalah sebagai berikut :

II-4
II-5

a. Tahapan Input
 Analisa lingkungan eksternal bisnis harus mencakup aspek-aspek ekonomi,
industri dalam skala luas, dan iklim persaingan antar perusahaan. Alat yang
digunakan adalah analisis five-forces Porter.
 Analisa lingkungan eksternal SI/TI harus mencakup tren tren teknologi yang
ada dan peluang pemanfaatannya serta penggunaan SI/TI oleh kompetitor,
pelanggan dan pemasok
 Analisa lingkungan Bisnis Internal mencakup aspek aspek strategi bisnis saat
ini, sasaran, sumber daya, proses serta budaya nilai-nilai perusahaan. Alat yng
digunakan adalah analisis SWOT dan analisa Value Chain.
 Analisa lingkungan SI/TI internal mencakup kondisi SI/TI dari perspektif bisnis
saat ini, bagaimana kematangannya serta kontribusinya terhadap bisnis,
ketrampilan sumber daya manusia dan infrastrutur teknologi hingga portofolio
aplikasi saat ini. Alat yang digunakan adalah McFarland Aplication Portofolio
Grid.
b. Tahapan output
 Strategi Bisnis SI mencakup bagaimana setiap unit/fungsi bisnis memanfaatkan
SI/TI untuk mencapai sasaran bisnisnya, portofolio aplikasi dan gambaran
arsitektur informasi.
 Strategi TI, mencakup kebijakan dan pengelolaan strategi dan sumber daya
manusia SI/TI
 Strategi Manajemen SI/TI, mencakup elemen elemen umum yang diterapkan
melalui perusahaan, untuk memastikan konsistensi penerapan kebijakan SI/TI
yang dibutuhkan

II.1.1.1 Metode Analisis five forces Porter

Analisis Five Forces Porter dapat memberikan gambaran yang kuat mengenai iklim
industri, kondisi persaingan, dan kondisi pasar, baik itu dari sisi pelanggan dan supplier.
Analisis tersebut dibuat dengan memetakan 5 kekuatan yang berpengaruh langsung pada
perusahaan sebagaimana digambarkan pada gambar berikut.

II-5
II-6

Gambar II.2 Analisa Five Forces Porter (https://sis.binus.ac.id/2018/02/21/porters-5-forces-model/)

a. Ancaman Produk atau Jasa Pengganti


Pada sisi ini akan menganalisis produk atau jasa pengganti dari produk atau jasa yang
dihasilkan perusahaan. Sebarapa sulitnya produk jasa tersebut digantikan dengan
produk atau jasa berbeda yang dapat mengisi kekosonngan produk atau jasa yang
dihasilkan perusahaan.
b. Ancaman Pendatang Baru
Pada sisi ini akan menganalisis seberapa kuat pesaing baru dengan produk atau jasa
sejenis terhadap perusahaan. Analisis ini dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti
resiko yang terlalu tinggi, kondisi pasar, tingkat kesulitan dalam pembuatan produk
atau jasa sejenis, perlunya tingkat keahlian yang tinggi dan faktor faktor lainnya.
c. Kekuatan pelanggan/kustomer
Pada sisi ini akan menganalisa kekuatan pembeli terhadap proses bisnis perusahaan.
Faktor yang mempengaruhi sisi ini adalah kestiaan pelanggan, seberapa mudah
pelanggan mendapatkan produk atau jasa yang dihasilkan perushaan di pasaran. Baik
itu dari perusahaan ataupun dari pesaing
d. Kekuatan supplier
Pada sisi ini akan menganalisis sisi supplier, sebarapa kuatkah posisi tawar supllier
terhadap proses bisnis perusahaan. Seberapa besar ketergantungan perusahaan terhadap
suppliernya, seberapa banyak bahan baku untuk produk atau jasa perusahaan yang
beredar di pasaran.

II-6
II-7

II.1.1.2 Analisisis Value Chain

Value Chain didefinisikan sebagai rantai nilai yaitu rangkaian aktivitas bisnis yang dilakukan
oleh suatu perusahaan, karena perusahaan pada dasarnya adalah kumpulan dari aktivitas untuk
mencapai tujuan tertentu. Prinsip dari valuechain ini adalah bagaimana memetakan seluruh
proses kerja atau aktivitas dalam perusahaan atau organisasi tersebut ke dalam dua bagian
yaitu, aktivitas utama dan aktivitas pendukung

Gambar II.3 The Generic Value Chain (Peppard & Ward, 2016)

Aktivitas Utama (Primary Activities) terdiri dari:

1. Logistik Masuk (Inbound Logistics), adalah aktivitas atau kegiatan yang dihubungkan
dengan penerimaan, penyimpanan dan penyebaran input/bahan baku, seperti penanganan
bahan baku, pergudangan, kontrol inventory, jadwal kendaraan dan pengembalian kepada
supplier

2. Operasional (Operations), adalah kegiatan yang dihubungkan dengan mengubah input atau
bahan baku menjadi bentuk produk akhir, seperti permesinan, pengemasan, perakitan,
perawatan perlengkapan, testing, pencetakan dan yang lainnya yang berkaitan dengan prose
operasi atau produksi.

3. Logistik Keluar (Outbound Logistics), adalah kegiatan yang diasosiasikan dengan


pengumpulan, penyimpanan dan distribusi produk ke pembeli , seperti pergudangan produk
jadi, penanganan material, operasi pengiriman, proses pemesanan dan penjadwalan.

4. Pemasaran dan penjualan (Marketing and Sales), adalah kegiatan dalam membujuk atau
menarik pembeli untuk membeli, seperti pengiklanan, promosi, tenaga penjual, quota dan
harga.

II-7
II-8

5. Pelayanan (Service), adalah kegiatan yang diasosiasikan dengan penyediaan layanan untuk
meningkatkan dan mempertahankan nilai produk, seperi instalasi, perbaikan, pelatihan dan
penambahan produk.

Aktivitas Pendukung (Support Activities) terdiri dari:

1. Procurement, mengacu pada fungsi pembelian seperti pembelian bahan mentah, persedian
dan jenis jenis barang lainnya yang dapat dijadikan aset seperti mesin- mesin, perlengkapan
laboratorium, kantor dan bangunan.

2. Technology Development, terdiri dari berbagai kegiatan yang dapat dikelompokkan ke


dalam usaha untuk meningkatkan produk dan proses. Pengembangan teknologi sangat penting
untuk keunggulan kompetitif dalam semua industri.

3. Human Resource Management, pengelolaan sumberdaya manusia meliputi kegiatan


rekrutmen, pelatihan, pengembangan SDM.

4. Firm Infrastructure, aktivitas infrastruktur perusahaan terdiri dari sejumlah aktivitas


termasuk pengelolaan umum, perencanaan, keuangan, accounting dan manajemen kualitas.

II.1.1.3 Analisis SWOT

Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) digunakan untuk menilai


kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan dari sumber daya yang dimiliki oleh organisasi
atau perusahaan dan kesempatan-kesempatan eksternal dan tantangan-tantangan yang
dihadapi. Analisis internal mengunakan metode SWOT yaitu dengan melihat kekuatan dan
kelemahan yang ada didalam perusahaan. Sedangkan peluang dan ancaman adalah faktor yang
berasal dari luar perusahaan (Septiana, 2017)

1. Mengidentifikasikan kekuatan-kekuatan perusahaan dan kemampuan sumber dayanya untuk


dapat membangun kemampuan-kemampuan kompetisi.

2. Mengidentifikasikan kelemahan-kelemahan perusahaan dan kelemahaan sumber dayanya.

3. Menangkap kesempatan-kesempatan pasar yang paling sesuai dengan kemampuan sumber


daya perusahaan.

4. Mempertahankan ancaman-ancaman dari luar terhadap bisnis perusahaan dengan


membangun suatu basis sumber daya yang dapat digunakan mempertahankan dari ancaman
tersebut. Analisis SWOT dapat digunakan untuk menganalisis kekuatan-kekuatan dan
kelemahan-kelemahan sumber daya organisasi/perusahaan, peluang dan ancaman luar

II-8
II-9

perusahaan. Analisis SWOT tidak hanya mengidentifikasikan keempat hal tersebut saja tetapi
harus dapat digunakan untuk menarik kesimpulan sebagai berikut ini:

1. Bagaimana cara terbaik untuk menggunakan sumber daya perusahaan dengan


mempertimbangankan situasi internal dan eksternal perusahaan, yaitu untuk membangun
kompetitisi berdasarkan kekuatan internal dan peluang pasar yang tersedia, untuk mengatasi
kelemahan internal yang dimiliki dan untuk mempertahankannya dari ancaman luar.

2. Bagaimana membangun basis sumber daya perusahaan dimasa depan.

Dengan analisis SWOT tersebut maka dapat dilihat apakah posisi bisnis perusahaan
mempunyai fundamental yang sehat atau tidak. Analisis ini berprinsip bahwa strategi harus
sesuai antara kapabilitas sumber daya perusahaan dengan situasi lingkungan eksternal.
Sehingga ketepatan untuk memahami kapabilitas sumber daya perusahaan dan kekurangannya,
peluang pasar dan ancaman luar adalah sangat penting untuk membuat strategi yang baik.

II.1.1.4 Analisis Balance Score Card dan Critical Succes Factor

Prinsip dasar dari Balanced Scorecard ini adalah titik pandang penilaian sebuah
perusahaan hendaknya tidak hanya dilihat dari segi finansial saja tetapi juga harus ditambahkan
ukuran-ukuran dari perspektif lainnya seperti tingkat kepuasaan pelanggan, proses internal, dan
kemampuan melakukan inovasi.

Balanced Scorecard memiliki slogan yang menarik yaitu through be a good planning
(melalui perencanaan yang baik), artinya dengan perencanaan yang baik tentu akan
menghasilkan keluaran yang lebih baik. Perusahaan yang inovatif dan berpikir ke masa depan
banyak menggunakan metode scorecard sebagai sistem manajemen strategis perusahaan.
Dalam kerangka kerja Balanced Scorecard, visi dan strategi perusahaan menghasilkan empat
perspektif pengukuran,yaitu: keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, serta pembelajaran
dan pertumbuhan (learning and growth). Perusahaan yang menggunakan scorecard sebagai
sistem manajemen strategis, untuk mengelola strategi jangka panjang dan menghasilkan proses
manajemen sebagai berikut:

1. Memperjelas dan menerjemahkan visi dan strategi perusahaan,


2. Mengkomunikasikan dan mengkaitkan berbagai tujuan dan ukuran strategis,
3. Merencanakan, menetapkan sasaran, dan menyelaraskan berbagai inisiatif strategis,
4. Meningkatkan umpan balik dan pembelajaran strategis.
Untuk meningkatkan kemungkinan suksesnya implementasi aplikasi agar sesuai
dengan arah dari misi sistem informasi, diperlukan analisis terhadap Critical Succes Factors

II-9
II-10

dalam perusahaan. Faktor Critical Succes Factors ini dapat ditentukan jika tujuan atau sasaran
organisasi telah diidentifikasi. Dengan faktor CSF ini, interpretasi dari tujuan dan sasaran
organisasi dalam perancangan strategis sistem informasi dapat dilihat lebih jelas untuk
menentukan aktivitas yang harus dilakukan, dan informasi apa saja yang dibutuhkan untuk
mendukungnya. Dalam perencanaan strategik sistem informasi, CSF berperan sebagai
penghubung antara strategi bisnis organisasi dengan strategi sistem informasinya, dimana
perencanaan sistem informasi dapat difokuskan pada area strategis, fokus terhadap usulan-
usulan dan evaluasi terhadap strategi informasi.

II.1.1.5 Analisis PEST

Analisis PEST memfokuskan pada bidang politik, ekonomi, sosial, dan teknologi. Hasil
analisis ini adalah untuk mendukung analisis selanjutnya, seperti dalam penggunaan analisis
SWOT. Dalam kerangka kerja yang lebih luas, perencanaan strategik tidak hanya dipengaruhi
oleh faktor-faktor di atas, akan tetapi ada faktor-faktor lainnya, meliputi: legalitas, ekologi, dan
faktor-faktor lainnya.

II.1.1.6 Analisis McFarland Application Portofolio Grid

Metode McFarlan, digunakan untuk memetakan aplikasi sistem informasi berdasarkan


kontribusinya terhadap perusahaan. Pemetaan ini dilakukan dengan membagi ke dalam bentuk
kontribusi dalam empat bagian, yaitu: strategic, high potential, key operation, and support.
Kemudian bagian-bagian tersebut ditempatkan ke dalam empat kuadran terpisah, seperti
diperlihatkan pada Gambar berikut:

Gambar II.4 McFarlan Grid (Peppard & Ward, 2016)

II.1.2 Perencanaan Strategis Sistem Informasi

Untuk memahami perencanaan strategis sistem informasi, maka harus dipahami


pengertian atau definisi dari perencanaan strategis itu sendiri. Menurut kerangka konseptual

II-10
II-11

Sistem Informasi Nasional (SISFONAS) dalam penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Budi
Setiawan (Setiawan, 2014) adalah gambaran desain sistem informasi secara konseptual ideal
yang menggambarkan desain secara komprehensif menyangkut arus informasi mulai dari
pemasukan, pengolahan hingga presentasi data menjadi suatu informasi. Sementara menurut
Ward dan Peppard jurnal yang ditulis oleh Khatulistiawan dan Tresna Prianggara, menyatakan
bahwa perencanaan strategis sistem informasi hendaknya mengarah pada kinerja sistem yang
terintegrasi untuk menghasilkan sistem informasi yang akurat yang dapat digunakan sebagai
masukan dalam mengambil keputusan(Khatulistiawan, Bisnis, Bandung, & Enterprise, 2018).
Dalam penelitian tersebut juga menyatakan rencana strategis SI merupakan proses identifikasi
protofolio aplikasi SI berbasi komputer yang akan mendukung organisasi dalam pelaksanaan
rencana bisnisnya dan merealisasikan tujuan bisnisnya. Rencana strategis SI juga menjelaskan
alat, teknik dan kerangka kerja bagi manajemen untuk menyelaraskan strategi Si dengan
strategi bisnis, bahkan mencari kesempatan baru melalui penerapan teknologi yang inovatif.

Untuk menentukan strategi SI yang dapat mendukung pencapaian visi dan misi
organisasi, maka perlu pemahaman tentang strategi bisnis organisasi. Pemahaman tersebut
mencakup penjelasan terhadap hal-hal berikut: mengapa suatu bisnis dijalankan, ke mana
tujuan, dan arah bisnis, kapan tujuan tersebut dicapai, bagaimana cara mencapai tujuan dan
adakah perubahan yang harus dilakukan. Jadi dalam membangun suatu strategi SI, yang
menjadi isu sentral adalah penyelarasan (alignment) strategi SI dengan strategi bisnis
organisasi. Agar penerapan TI dapat optimal, maka dibutuhkan suatu strategi sistem informasi
yang selaras dengan strategi bisnis perusahaan. Hal ini diperlukan agar investasi TI sesuai
dengan kebutuhan dan dapat memberi manfaat yang dapat diukur dari pencapaian tujuan dan
sasaran organisasi.

II.2 Metodologi Penelitian


Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif yaitu dengan melakukan
pengamatan, wawancara, dan studi dokumentasi. Penelitian ini terbagi ke dalam 6 tahap
sebagai berikut:

1. Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1) Observasi, melakukan kunjungan penelitian untuk pengamatan secara langsung
terhadap obyek penelitian dalam hal ini Kanaya Visual Company sebagai suatu
organisasi/perusahaan penyedia jasa pembuat audio visual di kota Bandung.

II-11
II-12

2) Wawancara, melakukan Tanya jawab dengan key person yaitu tim manajemen
Kanaya Visual Company yang benar-benar mengetahui kondisi SI/TI yang ada
saat ini dan pandangan kedepan terhadap SI/TI.
3) Analisis Dokumen, menganalisis dokumen-dokumen yang berhubungan
dengan SI/TI yang ada di Kanaya Visual Company.
4) Studi Kepustakaan, menggunakan referensi yang berkaitan dengan perencanaan
strategis SI/TI berupa buku sumber, jurnal ilmiah dan penelitian- penelitian
terdahulu mengenai perencanaan strategis SI/TI.
5) Menyebarkan kuisioner kepada pelaku industri audio visual sebagai salah satu
cara dalam mengumpulkan data mengenai kondisi industri audio visual saat ini
2. Menyusun model bisnis perusahaan
Mengidentifikasi visi, misi dan tujuan yang ingin dicapai Kanaya Visual
Company, kemudian menyusun proses bisnis apa saja yang ada di Kanaya Visual
Company dan menggambarkannya ke dalam model proses bisnis dengan melakukan
depth interview.
3. Penentuan Strategi Bisnis
Melakukan analisis bisnis internal dan eksternal serta melakukan analisis
lingkungan SI/TI yang sedang berjalan di Kanaya Visual Company. Analisis bisnis
internal dan eksternal dengan menggunakan metode/teknik Value Chain Analysis,
SWOT Analysis, PEST Analysis dan Five Forces Model Analysis. Kemudian
melakukan analisis lingkungan SI/TI yang meliputi hardware, software dan
infrastruktur SI/TI. Hasil dari tahapan ini adalah penentuan strategi bisnis berdasarkan
analisis lingkungan bisnis dan analisis lingkungan SI/TI.
1) Analisis Bisnis Internal dan Eksternal
1) Analisis Bisnis Internal dengan Menggunakan metode Value Chain
Analysis Output yang dihasilkan adalah proses bisnis Kanaya Visual
Company yang telah dikelompokkan berdasarkan aktivitas utama
(primary activities) dan aktivitas pendukung (support activities).
2) Analisis Bisnis Eksternal dengan Menggunakan metode PEST Analysis
Mengidentifikasi faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi proses
bisnis Kanaya Visual Company. Output yang dihasilkan adalah
pengelompokkan faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi proses
bisnis berdasarkan aspek politic, economic, social dan technology.

II-12
II-13

3) Analisis Bisnis Eksternal dengan menggunakan metode Five Forces


Model Analysis Mengidentifikasi kekuatan eksternal yang berpotensi
menjadi ancaman terhadap proses bisnis Kanaya Visual Company.
Output yang dihasilkan adalah kekuatan eksternal yang mempengaruhi
proses bisnis yang telah dikelompokkan berdasarkan aspek intensitas
persaingan antar pemain yg ada saat ini (kompetitor), ancaman masuk
pendatang baru, kekuatan tawar menawar supplier (pemasok), kekuatan
tawar pembeli dan ancaman produk subtitusi (produk pengganti).
4) Analisis Bisnis Internal-Eksternal dengan Menggunakan metode SWOT
Analysis Mendefinisikan kekuatan (strong), kelemahan (weakness),
peluang (opportunity) dan ancaman (threat) dari Kanaya Visual
Company. Output yang dihasilkan adalah kekuatan (strong), kelemahan
(weakness), peluang (opportunity) dan ancaman (threat) serta strategi-
strategi strong-opportunity (SO), weakness-opportunity (WO), strong-
threat (ST) dan weakness-threat (WT).
2) Analisis Lingkungan SI/TI
1) Hardware, mendefinisikan spesifikasi hardware yang telah diterapkan di
Kanaya Visual Company, kemudian menyusun rencana implementasi
teknologi hardware terbaru yang cocok untuk diterapkan di Kanaya
Visual Company.
2) Software, mendefinisikan spesifikasi software/aplikasi-aplikasi yang
telah diterapkan di Kanaya Visual Company, kemudian menyusun
rencana implementasi software/aplikasi-aplikasi yang dibutuhkan dan
dapat diterapkan di Kanaya Visual Company
4. Perencanaan SI/TI
Merancang perencanaan strategis SI/TI Kanaya Visual Company dengan
menggunakan kerangka kerja sebagai berikut:
1) Menyusun Strategi SI/TI, mencakup kebijakan dan strategi bagi
pengelolaan SI/TI dan sumberdaya SI/TI.
2) Menyusun Strategi Bisnis SI/TI, mencakup bagaimana setiap
unit/fungsi bisnis akan memanfaatkan SI/TI untuk mencapai sasaran
bisnisnya, portofolio aplikasi dan gambaran arsitektur informasi.

II-13
II-14

3) Menyusun Strategi Manajemen SI/TI, mencakup elemen-elemen umum


yang diharapkan melalui organisasi/perusahaan untuk memastikan
konsistensi penerapan kebijakan SI/TI yang dibutuhkan
5. Pemetaan Aplikasi
Menentukan aplikasi-aplikasi apa saja yang akan diterapkan di Kanaya Visual
Company berdasarkan kerangka Strategic Grid McFarlan. Kemudian menyusun
pemetaan aplikasi berdasarkan kategori High Potential, Strategic, Support dan Key
Operation. Output dari tahapan ini adalah portofolio kandidat aplikasi.
6. Evaluasi Penjabaran Strategi SI/TI dan Strategi Bisnis
Melakukan evaluasi penjabaran SI/TI dan strategi bisnis dengan menggunakan
Tools Balanced Scorecard Berikut ini 4 perspektif dalam mengevaluasi penjabaran
strategi SI/TI dan strategi bisnis:
1) Perspektif Keuangan
2) Perspektif Orientasi Customer
3) Perspektif Proses Bisnis Internal
4) Perspektif Perkembangan dan Pertumbuhan
7. Aplikasi Portofolio dengan Prioritas dan Blueprint Strategis SI/TI
Menyusun portofolio aplikasi yang akan diterapkan di Kanaya Visual Company
berdasarkan prioritas dan roadmap implementasi SI/TI
8. Implementasi dan pengujian
Mengimplementasikan sistem informasi yang sesuai dengan roadmap implementasi
SI/TI dan melakukan pengujian dengan metoda blackbox

II-14
III Bab 3
ANALISA DAN PERANCANGAN

Analisa Organisasi
III.1.1 Profil Organisasi

Kanaya Visual Company adalah perusahaan yang berdiri pada tahun 2018, yang
bergerak dibidang audio visual. Kanaya Visual Company berfokus pada pembuatan video
iklan, baik itu digital maupun iklan televisi. Kanaya Visual Company berlokasi di Bandung
dikarenakan kota Bandung merupakan kota pusat industry creative di Jawa Barat.
Meskipun Kanaya Visual Company sebuah perusahaan yang baru berdiri, tapi
sumber daya manusia yang dimiliki sudah memiliki pengalaman dibidang audio visual lebih
dari lima tahun, sehingga professional dan kualitas jasa yang ditawarkan terjamin. Selain itu
Kanaya Visual Company juga didukung dengan peralatan yang memadai untuk menjaga
kualitas jasa dan tepat waktu.

III.1.1.1 Visi dan Misi Organisasi


Visi Kanaya adalah “Berperan aktif dalam membentuk industri audio visual di masa
depan” sedangkan untuk misinya adalah sebagai berikut :

 Menerapkan good ethics pada setiap aktivitas bisnis perusahaan


 Memberikan pelayanan yang optimal kepada konsumen sesuai kebutuhan
 Memastikan pesan konsumen tersampaikan kepada target audience

III-15
III-16

III.1.1.2 Struktur Organisasi


Chief of
Executive
Officer

Chief Of
Creative
Operational
Director
Officer

General
Finance and
Affair/Human Line Produser
Accounting
Relation

Accounting
Motion Editor
Admin

Script/Asseting

III.1.1.3 Tugas Pokok dan Fungsi

 Chief of Executive Officer

o Merencanakan, mengelola, dan menganalisis segala aktivitas


fungsional bisnis seperti operasional, sumber daya manusia,
keuangan, dan pemasaran

o Merencanakan dan mengelola proses penganggaran, lalu


mengamati dan menganalisis apabila ada kejanggalan dalam
prakteknya

o Mengelola perusahaan sesuai dengan tujuan strategis perusahaan


dengan keefektivan dan biaya seefisien mungkin

o Merencanakan dan mengelola kinerja pada sumber daya manusia


agar sumber daya manusia yang berkompeten teridentifikasi dan
dapat ditempatkan pada posisi yang sesuai sehingga dapat
memaksimalkan kinerja perusahaan

o Merencanakan, mengelola, dan mengeksekusi perencanaan


strategi bisnis atau korporat baik untuk jangka waktu menengah
maupun panjang dengan mengacu pada visi dan misi perusahaan

o Mengidentifikasi dan meningkatkan performa operasional

III-16
III-17

perusahaan dengan cara memotivasi berbagai divisi di perusahaan

o Mengambil berbagai keputusan strategis yang berdampak baik


bagi sustainabilitas perusahaan berdasarkan hasil analisis data dan
fakta baik yang telah menjadi jejak rekam (record) perusahaan
maupun analisis terhadap berbagai faktor lingkungan bisnis

o Menjaga sustainabilitas keunggulan kompetitif perusahaan dan


meningkatkan kompetensi utama perusahaan dan
mengimplementasikannya

o Menganalisis dan mengambil langkah paling prioritas bagi alokasi


sumber daya dan penganggaran perusahaan

o Membuat kebijakan, prosedur, dan standar pada organisasi


perusahaan

o Menganalisis segala masalah dalam perusahaan dan


mengkoordinasikan manajemen puncak dalam menyelesaikan
masalah tersebut secara efektif dan efisien

o Membuat keputusan strategis dalam hal integrasi, divestasi,


investasi, aliansi, dan joint venture

 Chief of Operational Officer

Orang yang bertanggung jawab atas operasional internal perusahaan,


seperti operasional kantor, karyawan, hingga bisnis. Tanggung jawab
COO meliputi:
o Mengatur perusahaan

o Bertindak sebagai penghubung antara karyawan dan CEO

o Mengatur bisnis inti

 Creative /Business Director

Business Director bekerja untuk meningkatkan posisi perusahaan di pasar


dan mencapai pertumbuhan keuangan. Tanggung jawab Bisnis Director
meliputi :
o Melakukan riset untuk mengidentifikasi pelanggan baru dan pasar
baru yang potensial

III-17
III-18

o Menghubungi klien potensial melalui email atau telepon untuk


menjalin hubungan dan mengatur pertemuan

o Merencanakan dan mengawasi inisiatif pemasaran baru

o Menghadiri konferensi, pertemuan, dan acara industry

o Mempersiapkan presentasi PowerPoint dan sales display

o Menghubungi klien tentang perkembangan baru dalam produk


perusahaan

o Membuat kebutuhan proposal

o Mengembangkan tujuan-tujuan penjualan untuk tim dan


memastikannya terpenuhi

 Marketing Director

Marketing director memiliki tanggung jawab atas pengembangan strategi


pemasaran dengan mempelajari indikator ekonomi kemudian pelacakan
perubahan penawaran dan permintaan selain itu mengidentifikasi
pelanggan dan kebutuhan mereka saat ini dan masa depan dan juga
pemantauan kompetisi.
 Finance and Acccounting

Merencanakan, mengembangkan, dan mengontrol fungsi keuangan dan


akuntansidi perusahaan dalam memberikan informasi keuangan secara
komprehensif dantepat waktu untuk membantu perusahaan dalam proses
pengambilan keputusanyang mendukung pencapaian target financial
perusahaan.
 General Affair/Human Relation

General Affair mempunyai tugas mendukung kegiatan operasional


perusahaan melalui pengadaan barang dan jasa yang dibutuhkan. Dalam
melakukan tugasnya, GA banyak melakukan koordinasi dengan
departemen lain untuk mengetahui kebutuhan mereka serta merencanakan
anggaran pengadaan barang atau jasa beserta biaya pemeliharaannya.
 Finance and Accounting

III-18
III-19

Tugas utama manajer keuangan adalah bertanggung jawab untuk


membantu perencanaan bisnis dan pengambilan keputusan dengan
memberi nasihat keuangan yang sesuai. Adapun tugas dari manajer
keuangan yang lainnya adalah sebagai berikut:
o Bekerja sama dengan manajer lainnya untuk merencanakan serta
meramalkan beberapa aspek dalam perusahaan termasuk
perencanaan umum keuangan perusahaan.

o Menjalankan dan mengoperasikan roda kehidupan perusahaan se-


efisien dan se-efektif mungkin dengan menjalin kerja sama dengan
manajer lainnya.

o Mengambil keputusan penting dalam investasi dan berbagai


pembiayaan serta semua hal yang terkait dengan keputusan
tersebut.

o Menghubungkan perusahaan dengan pasar keuangan, di mana


perusahaan dapat memperoleh dana dan surat berharga perusahaan
dapat diperdagangkan.

 Producer

Seorang produser harus mengawasi dan menyalurkan sebuah proyek film


kepada seluruh pihak terlibat sambil mempertahankan integritas, suara dan
visi video tersebut. Produser terlibat aktif dalam semua tahapan proses
pembuatan video, mulai dari pemunculan ide dan pengembangan hingga
penyaluran proyek film tersebut Namun, suatu ide atau konsep film dapat
muncul dari siapapun, termasuk penulis naskah, sutradara atau produser.
 Sales/Account Executive

Sales tugasnya memasarkan produk atau jasa yang sudah ada dan
menawarkan langsung kepada target marketnya. Biasanya semua sales
tools sudah disiapkan perusahaan dari brosur, demo produk, business card,
leaflet dll seorang sales kasarnya tinggal berperang.
 Accounting Admin

o Menyiapkan dan mencetak faktur penjualan harian

o Membuat dan memeriksa laporan keuangan harian

III-19
III-20

o Melakukan cetak kontrak bon setiap awal bulan

o Menyiapkan surat jalan dan cetak faktur kepada customer untuk


penagihan

o Melakukan administrasi yang berhubungan dengan Accounting

o Melakukan input data ke system & membantu proses admin


kantor

o Membuat laporan pembayaran

o Memastikan seluruh data sesuai dan benar

III.1.2 Analisa Kondisi Organisasi Saat Ini


III.1.2.1 Analisa Lingkungan external organisasi
III.1.2.1.1 Analisis PEST

Political  PerMenKominfo no. 20 tahun 2008 tentang penggunaan


sumber daya dalam negeri untuk produksi film iklan yang
disiarkan dan dipertunjukan di Indonesia
 Fokus Pemerintah terhadap Pariwisata sebagai sumber
Devisa Negara
(https://www.liputan6.com/bisnis/read/3630376/genjot-
devisa-bi-dan-pemerintah-fokus-kembangkan-pariwisata)
 Adanya standar etika perikalanan yang tertuang dalam
Etika Pariwara Indonesia yang mengatur tentang konsep
kreatif dan isi dari produk iklan di Indonesia
 Dukungan dari pemerintah melalui Badan Ekonomi
Kreatif yang mengeluarkan program program pendukung
industri peiklanan
Economic  Modal untuk memulai usaha perikalanan tidak terlalu
besar
 Terbukanya investasi Asing di bidang perfilman dan
Startup (https://www.merdeka.com/uang/30-tahun-
tertutup-industri-film-terbuka-investasi-asing-di-era-
jokowi-jk.html)
 Pertumbuhan ekonomi diluar Pulau Jawa yang berdampak

III-20
III-21

pada pertumbuhan usaha yang membutuhkan jasa


periklanan
Social  Jumlah perguruan tinggi yang menawarkan program DKV
dan periklanan cukup banyak, walaupun masih terpusat
dibeberapa kota besar
 Kualitas pendidikan periklanan yang rendah karena tidak
bisa mengikuti perkembangan dindustri periklanan baik
itu dari segi kurikulum maupun tenaga pengajar
 Tingginya minat terhadap program studi DKV dan
periklanan, meskipun terdapat ketidaksesuaian antara
kebutuhan indutri dan materi perkuliahn yang diberikan
kepada mahasiswa
 Terbatasnya jumlah tenaga profesional yang kreatif dan
berkualitas di industri periklanan dan pendukungnya
 Tumbuhnya nilai belanja iklan baik di media tradisional
maupun digital
 Belum terbentuknya lembaga sertifikasi profesi yang
berskala nasional
Technology  Berkembangnya platform berbagi untuk media iklan video
seperti youtube adsense dan facebook ads dengan harga
terjangkau
 Penetrasi internet di Indonesia bertumbuh secara
signifikan, diantaranya teknologi 4G dan media streaming
 Maraknya piranti lunak yang beragam dan berkualitas
serta tepat guna serta mudah didapatkan

o Aspek Politik
Dengan adanya PerMenKominfo no 20 tahun 2008 tentang penggunaan sumber daya
dalam negeri untuk produksi iklan yang disiarkan dan dipertunjukan di Indonesia,
mengharuskan setiap produksi video iklan yang akan disiarkan di Indonesia
menggunakan sumber daya dalam negeri. Maka hal ini mendukung pertumbuhan
industry iklan dalam negeri baik itu untuk perusahaan iklan ataupun perseorangan.
Selain itu dengan pernyataan pemerintah untuk memfokuskan pariwisata sebagai

III-21
III-22

sumber devisa maka mendukung pertumbuhan periklanan pariwisata dalam negeri.


Kedua hal ini menyebabkan pasar untuk iklan video berkembang sangat cepat. Selain
itu terdapat standar yang mengatur etika dalam industri periklanan untuk menjaga
kualitas iklan yang diproduksi serta kondisi industri yang kondusif. Peranan pemerintah
untuk mengembangkan industri periklanan di Indonesia, terutama dari sisi sumber daya
manusia, dapat dilihat melalui program program yang diluncurkan oleh Badan
Ekonomi Kreatif
o Aspek Ekonomi
Nilai modal yang dibutuhkan untuk mendirikan perusahaan yang bergerak dibidang
perikalanan cukup rendah menjadi salah satu alasan munculnya perusahaan perusahaan
baru yang bergerak dibidang periklanan. Ditambah dengan adanya investasi asing
dibidang perfilman dan startup mengakibatkan mendorong munculnya perusahaan
perusahaan startup semakin banyak. Ditambah lagi pertumbuhan ekonomi diluar Pulau
Jawa akan mendukung tumbuhnya perusahaan perusahaan baru. Perusahaan
perusahaan ini akan bersaing ketat untuk mempromosikan perusahaan mereka, dan
mereka akan memanfaatkan media promosi video digital seperti youtube, instagram
dan facebook. Hal hal tersebut akan meningkatkan permintaan pasar akan video tapi
sekaligus persaingan di industry produksi video itu sendiri.
o Aspek Social
Ketidakmampuan bidang pendidikan untuk mengikuti perkembangan industri
periklanan dan memenuhi sumber daya manusia yang berkualitas dalam bidang
periklanan membuat jumlah sumber daya manusia dibidang periklanan yang
berkualitas dan kreatif menjadi terbatas. Sementara SDM yang berkualitas dan kreatif
yang ada saat ini sebagian besar lebih memilih untuk berkerja secara independen. Hal
ini menyebabkan perusahaan perusahaan pembuat iklan video sangat kesulitan dalam
meningkatkan efektifitas dan efisiensi, terutama dalam segi biaya produksi. Kondisi ini
diperburuk dengan adanya fakta bahwa belum ada lembaga sertifikasi profesi dibidang
periklanan yang mengatur tarif profesi perikalanan, sehingga kendali dan pengawasan
akan tarif diIndustri perikalanan sangatlah kurang.
o Aspek Teknologi
Dengan adanya teknologi internet yang berkembang pesat dan harga murah menjadi
salah satu alasan mudahnya akses internet bagi seluruh masyarakat di Indonesia.
Pengguna platform berbagi video seperti youtube dan vimeo semakin meningkat. Hal
ini yang menjadi alasan perusahaan perusahaan mulai beralih untuk berbelanja ke
III-22
III-23

media iklan digital. Ditambah lagi dengan adanya fitur fitur analytic dan statistik yang
ditawarkan oleh media media sosial seperti youtube, facebook dan instagram membuat
penempatan iklan dimedia digital lebih efektif dan efisien. Sementara dari sisi
perangkat lunak, semakin banyaknya perangkat lunak yang mendukung proses
pembuatan video menjadikan proses produksi video iklan menjadi lebih mudah dan
efisien, meski harga perangkat lunak tersebut masih bisa dibilang cukup tinggi untuk
perusahaan perusahaan video pemula. Sementara teknologi perangkat keras untuk
memproduksi video yang ada saat ini masih dirasa cukup untuk memproduksi video
berkualitas, bahkan hingga beberapa tahun ke depan.

III.1.2.1.2 Analisis five-forces Porter Model

Kategori Detail Level


Saat Ini Mendatang
Persaingan antar  Teknologi yg diterapkan Tinggi Lebih Tinggi
Industri mempengaruhi harga dan kualitas
output produksi
 Kesetiaan pelanggan yang kecil
karena sudah banyak pilihan dan
kebutuhan semakin bertambah
 Persaingan harga dikarenakan
concern yg beralih ke media
digital
 Jumlah perusahaan pesaing yang
tinggi
 Perbedaan jumlah projek yang
dikerjakan sangat signifikan
antara perorangan dan perusahaan
Ancaman Pendatang  Teknologi yang mudah didapat Tinggi Tinggi
Baru dan terjangkau
 Nilai skala ekonomis pendatang
baru yang memberikan harga
murah

III-23
III-24

 Penghalang untuk masuk yang


kecil bahkan nyaris tidak ada
terutama dari sisi regulasi
 Modal pendirian usaha yang
dibutuhkan cukup rendah
Ancaman Produk  Teknologi audio visual dianggap Rendah Rendah
Pengganti masih dapat memenuhi kebutuhan
periklanan
 Pergeseran tren media yang tidak
begitu signifikan
Daya tawar  Banyaknya competitor kecil Tinggi Lebih Tinggi
konsumen maupun besar
 Tren media audio visual yang
berkembang pesat meskipun tidak
signifikan
 Banyaknya variable yang
mempengaruhi harga
 Kurang pemahaman konsumen
terhadap produksi iklan video
 Proses bisnis yang berubah
menyesuaikan dengan kebutuhan
konsumen
Daya tawar pemasok  Jumlah SDM berkualitas yang Tinggi Tinggi
masih sedikit
 Kemampuan beralih rendah
dikarenakan dibutuhkan
pemahaman lebih bagi SDM
untuk memproduksi video iklan
spesifik yang biasa dialkukan

o Persaingan antar industri


Persaingan antar industri dirasa masih tinggi untuk saat ini dan akan lebih tinggi untuk
masa mendatang. Hal ini dikarenakan jumlah perusahaan sejenis sudah banyak,

III-24
III-25

sehingga menyebabkan persaingan semakin meningkat. Perkembangan teknologi di


bidang video iklan semakin beragam dan sangat pesat ditambah lagi akses terhadap
teknologi sangat mudah, sehingga menambah daya saing setiap perusahaan diindustri.
Kebutuhan konsumen akan belanja media digital yang semakin meningkat menjadi
faktor utama tumbuhnya perusahaan perusahaan pesaing
o Ancaman pendatang baru
Kemudahan dalam mendirikan perusahaan yang pembuat video iklan, baik dari segi
modal ataupun legal menjadi salah satu faktor bermunculannya perusahaan pesaing
baru. Selain itu sebagian besar konsumen tidak terlalu mempermasalahkan aspek legal
perusahaan. Hal ini yang menyebabkan ancaman dari pendatang baru cukup tinggi.
o Ancaman produk pengganti
Berdasarkan survey yang dilakukan oleh Cisco, permintaan video sesuai kebutuhan
(video on-demand) akan meningkat dua kali lipat pada tahun 2022. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa video sebagai media iklan masih menjadi primadona untuk
setidaknya lima tahun kedepan. Hal ini yang menyebabkan ancaman produk pengganti
bisa dianggap rendah.
o Daya tawar pemasok
Sedikitnya jumlah SDM yang berkualitas dan kreatif menyebabkan perusahaan tidak
memiliki banyak pilihan untuk proses produksinya. Apalagi, dengan adanya
spesialisasi SDM untuk iklan spesifik menambah tingkat kesulitan perusahaan dalam
memperoleh SDM berkualitas dan efektif untuk memproduksi video iklan. Ini
menyebabkan daya tawar pemsok terhadap perusahaan tinggi. Kondisi dunia
pendidikan yang belum bisa mencipotakan SDM yang berkualitas dan menyebabkan
sulitnya regenerasi kemampuan menyimpulkan bahwa di masa mendatang daya tawar
pemasok terhadap perusahaan akan semakin tinggi
o Daya tawar konsumen
Banyaknya perusahaan dan variabel produksi yang berfariatif menyebabkan konsumen
memiliki keleluasaan lebih dalam memilih perusahaan pembuat iklan. Selain itu
pemahaman konsumen akan proses produksi pembuatan video iklan menyebabkan
konsumen menganggap mudah pembuatan video iklan. Ditambah lagi dengan proses
bisnis perusahaan kreative yang bisa berubah sesuai kebutuhan konsumen juga
menyebabkan tingginya nilai tawar konsumen terhadap perusahaan.

III-25
III-26

III.1.2.2 Analisis External SI/TI

Untuk mendapatkan pengetahuan mengenai industri dari sisi eksternal Sistem


Informasi/Teknologi Informasi (SI/TI) maka metode yang digunakan adalah dengan
mengamati tren teknologi yang terkait dengan industri video iklan untuk lima tahun ke
depan. Hasil pengamatan yang telah dilakukan, menurut kompas.com, tren teknologi lima
tahun kedepan adalah sebagai berikut :

a. Perangkat serba cerdas


Berdasarkan riset yang dilakukan Lenovo, efisiensi waktu dan kenyamanan merupakan
hal pertama yang disorot dalam kemajuan teknologi tahun depan. Hal ini bisa tercipta
dari model rumah cerdas yang terintegrasi dengan perangkat pintar, seperti speaker
dengan kemampuan voice recognition dan voice assistant, untuk mengakses berbagai
informasi tanpa harus menyentuh perangkat. Di sisi produktivitas kerja, kemajuan
teknologi, menurut Lenovo, juga bisa mengakomodasi budaya pekerja milenial. Oleh
karena itu, untuk menyesuaikan budaya karyawan, Lenovo memprediksi 2019 nanti
bakal marak ruang kerja interaktif bak co-working space sebagai solusi untuk para
generasi Z yang fasih teknologi. Lenovo juga memprediksi akan banyak perangkat yang
memanfaatkan teknologi cloud, seperti vending machine, aksesoris komputer, serta
maraknya pemberkasan dengan sistem digital atau paperless documentation.
b. Internet of Things (IoT) dan Artificial Intelegence (AI)
Menurut Lenovo, perkembangan Internet of Things (IoT), kecerdasan buatan (AI),
Augmented Reality (AR) dan Virtul Reality (VR) juga diprediksi bakal ramai
digunakan untuk kegiatan di berbagai ranah lingkungan, seperti kesehatan, pendidikan,
dan ritel. Di lingkungan kesehatan, penggunaan perangkat IoT yang dipadukan dengan
AI akan senantiasa mempermudah aktifitas diagnosa rumah sakit. Beberapa diagnosa
tersebut seperti pemeriksaan kesehatan secara remote, mendiagnosa tumor, dan
mengakses berbagai macam perangkat IoT basis kedokteran yang terhubung dengan
jaringan. Tak ketinggalan bisnis ritel juga diprediksi akan disambangi teknologi IoT
dan AI untuk mempermudah penguna berbelanja melalui otomatisasi transaksi serta
penyedian listing & pricing secara real-time.
c. Industri 5G
Prediksi ketiga Lenovo datang dari ranah AR. Menurut pihaknya, teknologi AR yang
didukung jaringan 5G akan turut ikut serta mengembangkan berbagai industri seperti
hiburan dan manufaktur. Pada bidang hiburan, penggunaan AR ditaksir bakal terus

III-26
III-27

meningkat. Tahun ini saja, pengeluaran produk dan layanan AR dan VR diprediksi
mencapai 27 miliar dollar AS atau sekitar Rp 393 triliun, berdasarkan data IDC.
Sebagian data tersebut berasal dari penggunaan VR yang sudah lebih dulu merambah
ke industri gaming, jurnalistik, produksi film, pendidikan, olahraga, musik, serta
visualisasi pelatihan dari data. Tak hanya itu, pemanfaatan AR di bidang industrial juga
diprediksi akan marak digunakan. Penggunaannya bisa dilihat di berbagai aktifitas
pabrik seperti kegiatan remote assistance, penggunaan untuk mengenali objek, dan
sebagai panduan kerja atau workflow tools. Akan ada pula integrasi IT dan sinkronisasi
AR dengan berbagai perangkat, seperti headset dan kacamata yang disinkronkan
dengan konten dan platform, misalnya dengan YouTube.
d. Keamanan Sistem
Taksiran terakhir yang disampaikan Lenovo berasal dari sistem sekuriti yang bakal
lebih aman dengan model end-to-end, yang berarti hanya bisa terenkripsi di perangkat.
Di ranah ini, Lenovo memprediksi sistem keamanan bakal semakin terfokus dan AI pun
akan mempelajari cara untuk mengatasi kerentanan sistem tersebut mengingat
banyaknya data pengguna yang bisa disalah gunakan. Tren Two-factor Authentication
(2FA) atau otentikasi dua langkah juga akan meningkat seiring maraknya
perkembangan perangkat yang memiliki fitur multi-sync. Selain itu, teknologi Device-
as-a-Service (DaaS) juga diprediksi bisa dijadikan solusi untuk pelaku bisnis yang
memiliki isu di sistem keamanan karena kompleksnya tenaga kerja mobile yang makin
marak bermunculan sebagai efek dari budaya Bring Your Own Device (BYOD)

III.1.2.3 Analisis Internal SI/TI


Untuk analisis ini digunakan metode McFarland portofolio grid, agar bisa
memetakan sistem informasi apa saja yang ada diperusahaan. Hasilnya adalah sebagai
berikut :

Tabel III.1 McFarland Portofolio Aplikasi

STRATEGIC HIGH POTENTIAL

• Adobe Creative Collection


(Premiere, Photoshop ,
After Effect dsb)
• Final Cut Pro

III-27
III-28

• Microsoft Office 2017 Profesional • Google Sheet & Google Docs


Edition
• Google Drive • Meister Task, Trello

KEY OPERATIONAL SUPPORT

Dalam posisi strategic, Kanaya Visual Company menggunakan aplikasi editing


audio visual seperti Adobe Creative Collection dan Final Cut Pro. Kedua aplikasi ini telah
menyediakan fitur cloud storage, sehingga memudahkan proses produksi. Sementara untuk
Key Operasional, digunakan Microsoft Office Profesional seperti MS Powerpoint untuk
menyusun presentasi, MS Excel untuk menyusun laporan dan perhitungan keuangan, dan
MS Word untuk surat menyurat. Kebutuhan cloud Storage saat ini telah terpenuhi dengan
Google Drive yang dibantu dengan Synology NAS. Sedangkan di posisi support,
menggunakan google sheets dan docx untuk berinteraksi dengan pelanggan pasca produksi.
Meister Task dan Trello digunakan sebagai team management untuk mengawasi dan
mengontrol setiap pekerjaan.
III.1.2.4 Analisis Internal Bisnis
Untuk analisis Internal bisnis perusahaan maka digunakan metode kualitatif dengan
In-depth Interview untuk mengumpulkan data dan melakukan pengamatan terhadap
dokumen yang telah ada diperusahaan. Selain itu dilakukan juga metode kualitatif dengan
kuesioner untuk menentukan analisa SWOT, CSF dan BSC.

III.1.2.4.1 Analisis Value Chain


Tabel III.2 Analisis Value Chain Kanaya Visual Company

Infrastructure Finance dan Accounting, GA

Human Relation HR Dept

Teknologi Server Network, Jaringan internet cepat


MAR
Pembelian pengadaan barang GIN

III-28
III-29

Inbound Operasi Outbond Marketing dan Pelayanan


Logistic Logistic Sales
Pre-Produksi, Servis saat
Creative Brief Video yang Telemarketing,
Produksi, Post- produksi,
sesuai ekspetasi, Social media
produksi Revisi offline
konsep kreatif promosi
Online, versi
output yang
berbeda

III.1.2.4.2 Analisis SWOT


Untuk tahapan analisis SWOT dimulai dengan mengumpulkan data dengan cara
memberikan kuesioner kepada beberapa responden yang dianggap memahami strategi dan
kondisi manajerial perusahaan untuk menentukan faktor internal perusahaan dengan kinerja
sebagai indikatornya untuk mengukur dalam hal ini adalah kekuatan dan kelemahan
perusahaan. Untuk mengukur kinerja perusahaan, dapat dilihat dari 4 perspektif yang menjadi
inti perusahaan, yaitu finansial, proses bisnis internal, pertumbuhan dan pembelajaran dan
kepuasan pelanggan.

Kuesioner ini berisi tentang kinerja perusahaan yang dibagi kedalam 4 perspektif yaitu,
perspektif finansial, perspektif proses bisnis internal, perspektif perkembangan, pertumbuhan
dan perspektif kepuasan pelanggan. Respoden yang dipilih adalah orang orang yang dianggap
memahami kinerja dan strategi perusahaan dalam hal ini adalah Chief of Executive Officer,
Creative Director dan Line Producer. Selain itu untuk segi kepuasan pelanggan dipilih
respoden yang merupakan pelanggan dari perusahaan berjumlah 4 (empat) orang. Laporan dari
hasil pengolahan kuesioner tersebut adalah sebagai berikut :

Tabel III.3 Laporan Pengolahan Keusioner Persepsi Finansial

Bobot
Kuesioner Persepsi Finansial Bobot ∑ Rangking Evaluasi
NO Pertanyaan 0 1 2 3 4
Target laba dan pendapatan
perusahaan ditetapkan secara
1 periodik 1 2 3 11 0,19
Dana investasi yang dibutuhkan
untuk membangun perusahaan
2 ini cukup besar 1 2 3 11 0,19

III-29
III-30

Penjualan hingga saat ini cukup


membantu dalam meningkatkan
3 profit perusahaan 1 1 1 3 6 0,10
Perusahaan melakukan
operasionalnya dengan biaya
4 yang efisien 1 1 1 3 8 0,14
Perusahaan mengalami
peningkatan pendapatan setiap
5 tahunnya 1 2 3 11 0,19
Pengalokasian modal kerja telah
6 sesuai dengan yang diharapkan 2 1 3 3 0,05
Secara periodik dilakukan
7 pemeriksaan laporan keuangan 1 1 1 3 9 0,15
∑ 2 2 2 7 8 21 59 1,00
Rata
rata 8,43 0,14

Tabel III.4 Laporan Pengolahan Kuesioner Proses Bisnis internal

Kuesioner Persepsi Proses Bisnis Bobot


Internal Bobot ∑ Rangking Evaluasi
NO Pertanyaan STS TS N S SS
Perusahaan selalu melakukan
aktivitas research and
development untuk membantu
mengembangkan proses
1 bisnisnya 3 3 12 0,13
Kegiatan produksi telah sesuai
rencana baik dari target biaya,
2 waktu dan kualitas 1 2 3 11 0,11
Perusahaan memiliki
kemudahan dalam mencari
Sumber Daya Manusia
independence untuk
melaksanakan proses
3 produksinya 1 2 3 8 0,08
Perusahaan memiliki sistem
informasi yang memudahkan
dalam menjalankan proses
4 bisnisnya 1 1 1 3 4 0,04
Sistem informasi yang
digunakan perusahaan selalu di
5 uodate dan termutakhir 1 1 1 3 4 0,04
SDM di perusahaan telah sesuai
6 dengan kebutuhan perusahaan 1 2 3 11 0,11
Proses penerimaan SDM
7 perusahaan cukup selektif 2 1 3 10 0,10

III-30
III-31

SDM yang diterima di


perusahaan memiliki latar
belakang pendidikan yang
8 sesuai dengan bidang mereka 1 2 3 8 0,08
Tingkat kesalahan yang
dilakukan pegawai dalam
9 pekerjaannya cukup rendah 1 2 3 11 0,11
Kualitas proses produksi selalu
dijaga baik disetiap tahapan
10 proses bisnisnya 3 3 12 0,13
Etos dan budaya kerja
diperusahaan mendukung
11 proses bisnis perusahaan 2 1 3 5 0,05
∑ 2 4 2 12 13 33 96 1,00
Rata
rata 13,71 0,09

Tabel III.5 Laporan Pengolahan Kuesioner Pertumbuhan dan perkembangan

Kuesioner Persepsi Pelatihan dan Bobot


Pengembangan Bobot ∑ Rangking Evaluasi
NO Pertanyaan STS TS N S SS
Fasilitas yang disediakan
perusahaan telah menunjang
1 pekerjaan karyawan 1 1 1 3 3 0,04
Kemampuan karyawan telah
sesuai dengan bidang
2 pekerjaannya 3 3 9 0,12
Perusahaan meningkatkan
kualitas karyawan dengan
memberikan pelatihan dan
pendidikan yang sesuai dengan
3 bidang pekerjaanya 1 1 1 3 4 0,05
Adanya program kompensasi
yang mendukung kinerja
4 karyawan 1 2 3 11 0,14
Karyawan merasa puas berkerja
5 di perusahaan 3 3 9 0,12
Perusahaan mengembangkan
kemampuan soft skill karyawan
6 juga 1 2 3 10 0,13
Secara periodik dilakukan
konsultasi terhadap
7 perkembangan karyawan 1 2 3 8 0,11

III-31
III-32

Perusahaan telah memiliki


sistem informasi yang baik
untuk mengelola tumbuh
8 kembangnya karyawan 2 1 3 3 0,04
Pegawai memiliki kemudahan
dalam mengakses informasi
yang sesuai dengan kebutuhan
9 pekerjaannya 3 3 12 0,16
Karyawan memiliki tingkatan
retensi yang tinggi terhadap
10 teknologi baru 1 2 3 7 0,09
∑ 4 3 3 13 7 30 76 1,00
Rata
rata 10,86 0,10

Tabel III.6 Laporan Pengolahan kuesioner Kepuasan Pelanggan

Bobot
Kuesioner Perspektif Pelanggan Bobot ∑ Rangking Evaluasi
NO Pertanyaan STS TS N S SS
Perusahaan selalu menjaga
ekspetasi pelanggan dalam
1 setiap tahap produksi 1 2 1 4 12 0,14
Kepuasan pelanggan menjadi
salah satu tujuan utama
2 perusahaan 2 2 4 14 0,16
Perusahaan selalu memberikan
informasi terkait pekerjaan
kepada pelanggan dengan jelas
dan mudah dipahami oleh
3 pelanggan 3 1 4 13 0,15
Pelanggan cukup mengetahui
kredibilitas perusahaan sebelum
berhubungan langsung dengan
4 perusahaan 1 3 4 11 0,13

Perusahaan mampu
menanggapi keluhan pelanggan
5 dengan cepat dan tepat 4 4 12 0,14
Perusahaan mampu
mengakomodir kebutuhan
6 pelanggan 1 2 1 4 11 0,13
Harga yang diberikan kepada
pelanggan untuk pekerjaan
sesuai dengan hasil yang
7 diberikan oleh perusahaan 3 1 4 13 0,15
∑ 0 1 2 19 6 28 86 1,00

III-32
III-33

Rata
rata 12,29 0,14

Berdasarkan hasil pengolahan kuesioner diatas, dapat diketahui kekuatan dan


kelemahan perusahaan beserta internal factor analysis summary (IFAS) yang dituangkan
dalam tabel sebagai berikut :

Tabel III.7 Internal Factor Summary

Kekuatan Bobot Nilai Rating


Perusahaan sudah memiliki
pengelolaan keuangan yang
baik 0,19 3 0,57
Perusahaan memiliki modal
yang cukup untuk bersaing di
industri 0,19 2 0,38
Perusahaan sangat terbuka
terhadap informasi terbaru
diindustri video iklan 0,16 3 0,48
Perusahaan selalu menjaga
tingkat kepuasan pelanggan 0,16 4 0,64
Sub total 0,7 12 2,07
Kelemahan Bobot Rating Nilai
Belum ada SI yang mendukung
proses bisnis perusahaan 0,08 3 0,24
SI yang ada belum
diperbaharui 0,04 3 0,12
Profit yang diperoleh dirasa
belum cukup untuk
mendukung bisnis perusahaan 0,10 3 0,3
Kesulitan dalam mendapatkan
SDM independence yang
sesuai dengan kebutuhan
perusahaan 0,08 2 0,16
Sub total 0,3 11 0,82
Total 1 23 2,89

Setelah didapat Internal Factor Analisis Summary maka langkah selanjutnya adalah
mencari External Factor Analysis Summary (EFAS). EFAS ini didapat dari hasil analisis PEST
dan five-forces Porter dengan kondisi iklim industri sebagai indikatornya. Hasil
pengolahannya dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel III.8 External Factor Analysis Summary

III-33
III-34

Kesempatan Bobot Nilai Rating


Dukungan pemerintah
terhadap industri melalui
regulasi dan BEKRAF 0,15 2 0,3
Meningkatnya belanja iklan
perusahaan, baik untuk media
tradisonal ataupun digital 0,15 2 0,3
Pertumbuhan pasar yang
membutuhkan video iklan
berkembang pesat 0,2 3 0,6
Sub total 0,5 7 1,2
Tantangan Bobot Rating Nilai
Belum ada asosiasi yang
mengatur tarif SDM di Industri
Video 0,15 1 0,15
Jumlah SDM independence
yang berkualitas masih sedikit 0,1 1 0,1
Persaingan yang ketat, baik itu
dengan perusahaan sejenis
yang telah lama ataupun baru
berdiri 0,15 3 0,45
Tingginya daya tawar
konsumen terhadap
perusahaan 0,1 2 0,2
Sub total 0,5 7 0,9
Total 1

Setelah didapat hasil perhitungan IFAS dan EFAS maka dapat ditentukan matriks
grand strategy untuk menentukan strategi yang tepat untuk diterpakan diperusahaan. Pada
matriks grand strategy dibagi menjadi 4 kuadran dimana tiap kuadran menentukan apakah
startegi diterapkan diperusahaan sudah tepat. Dengan membandingkan posisi IFAS dan EFAS
maka didapat koordinat yang menentukan posisi perusahaan dalam matriks kuadran kuadran
matirks grand strategi. Kuadran kuadran tersebut adalah :

 Kuadran I strategi Growth, perusahaan memiliki daya kompetisi yang tinggi dan berada
dalam industri yang bertumbuh pesat
 Kuadran II strategi Stability, perusahaan yang berada dikuadran ini berada dalam
industri sedang tumbuh tetapi perusahaan tidak mampu bersaing dan memiliki
pendakatan yang tidak efektif

III-34
III-35

 Kuadran III strategi Survival, perusahaan yang berada pada kuadran ini memiliki
pertumbuhan industri yang lambat dan daya kompetitif yang lemah sehingga diperlukan
perubahan drastis dari sisi manajerial, seperti pengurangan asset atau biaya yang efektif.
 Kuadran IV strategi Diversification, perusahaan pada kuadran ini memilki kemampuan
daya saing yang kuat namun pertumbuhan industri yang lambat, sehingga diperlukan
divesifikasi usaha untuk mengejar pertumbuhan pasar yang lebih menjanjikan.

Setelah dipahami mengenai posisi setiap kuadran pada matriks grand strategy, langkah
selanjutnya dengan menatapkan posisi perusahaan pada matriks grand strategi dengan cara
sebagai berikut :

= − ℎ

= 2.07 − 2.89

= −0.82

= −

= 1.2 − 0.9

= 0.3

Posisi perusahaan pada matriks grand strategi adalah :

III-35
III-36

peluang
Kuadran II Kuadran I

IFAS/EFAS (-0387,0.3)

kelemahan kekuatan

Kuadran III
Kuadran IV
Tantangan

Gambar III.1 Posisi Strategis Perusahaan pada matrik Grand Strategi

Berdasarkan dari matriks grand strategi diketahui perusahaan berada pada posisi kuadran III.
Menurut Freddy (Rangkuti, 2006) kuadran ini maka perusahaan harus menetapkan strategi
turn-around dalam arti bahwa pelaksanaan kegiatan pelaksanaan tetap dilakukan sesuai dengan
aturan yang ada dan berusaha menghindari kebijakan kebijakan yang tidak populer menurut
kustomer sambil melakukan pembenahan internal dan mencari peluang yang memungkinkan
untuk perbaikan atas kelemahan kelemahan internal. Untuk itu strategi yang disarankan untuk
perusahaan dituangkan kedalam matriks TOWS sebagai berikut :

III-36
III-37

Tabel III.9 Matriks TOWS

Kekuatan Kelemahan
1. Memiliki pengelolaan keuangan yang baik 1. Belum ada SI yang mendukung bisnis perusahaan
2. Perusahaan memiliki modal yang cukup untuk 2. SI yang ada belum diperbaharui
bersaing di industri 3. Profit yang diperoleh dirasa belum cukup untuk
3. Perusahaan sangat terbuka terhadap informasi mendukung bisnis perusahaan
terbaru diindustri video iklan 4. Kesulitan dalam mendapatakan SDM Independen
4. Perusahaan selalu menjaga tingkat kepuasan yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan
pelanggan

Peluang 1. Melakukan penetrasi pasar baru ke segmen 1. Menerapkan SI yang bisa membantu perusahaan
1. Dukungan pemerintah terhadap industri pemerintahan dan pasar kelas atas untuk dalam menembus pasar dan mengembangkan pasar
melalui regulasi dan BEKRAF meningkatkan penjualan (S1,S2;O3) (W1;O1,O2,O3)
2. Meningkatnya belanja iklan perusahaan, 2. Memperkenalkan perusahaan kepada pasar 2. Memperbaharui SI agar bisa menampung
baik untuk media tradisonal ataupun digital baru yang lebih luas tidak hanya dikota permintaan pasar yang semakin beragam dan
3. Pertumbuhan pasar yang membutuhkan Bandung (S3,S4;O2) marak (W2;O2,O3)
video iklan berkembang pesat 3. Menjaga kredibilitas perusahaan dengan 3. Meningkatkan efisiensi dalam melaksakan
meningkatkan sarana untuk menjalin pekerjaannya dengan mengurangi biaya produksi
komunikasi dengan konsumen baik yang tetap dan mendata SDM independence yang berkualitas
ataupun yang baru (S4;O3) (W3,W4;O2,O3)
4. Mengembangkan lini jasa baru yang memanfaatkan
tren teknologi saat ini untuk membantu menambah
pendapatan tetap (W3;O3)

III-37
III-38

Tantangan 1. Berperan aktif dalam pembentukan asosiasi 1. Menerapkan SI yang mendata SDM independen
1. Belum adanya asosiasi yang mengatur tarif yang mengatur tarif jasa di industri yang ada di industri (W1,W2;T1,T2,T4)
SDM di Industri (S1,S2;T1,T2,T4) 2. Mendata supplier, baik itu peralatan ataupun SDM
2. Jumlah SDM Independen yang berkualitas 2. Menginformasikan portofolio perusahaan yang sesuai agar bisa meningkatkan efisiensi
masih sedikit kepada konsumen, terutama konsumen baru pekerjaan (W3,W4;T3)
3. Persaingan yang ketat, baik itu dengan (S4;T3,T4) 3. Menambahkan penyewaan alat untuk shooting
perusahaan pesaing lama atau pun baru sebagai unit bisnis baru untuk mendukung
4. Tingginya daya tawar konsumen terhadap keberlangsungan hidup perusahaan
perusahaan (W3,W4;T4,T3)
.

III-38
III-39

Berdasarkan tabel 3.9 tabel matriks TOWS diatas bahwa strategi yang harus didahulukan oleh
perusahaan adalah strategi W-O dimana strategi ini menghindari kekurangan untuk
memanfaatkan peluang. Strategi pada kuadran W-O yaitu :

1. Menerapkan SI yang bisa membantu perusahaan dalam menembus pasar dan


mengembangkan pasar.
2. Memperbaharui SI agar bisa menampung permintaan pasar yang semakin beragam dan
marak.
3. Meningkatkan efisiensi dalam melaksakan pekerjaannya dengan mengurangi biaya
produksi dan mendata SDM independence yang berkualitas.
4. Mengembangkan lini jasa baru yang memanfaatkan tren teknologi saat ini untuk
membantu menambah pendapatan tetap.

Strategi pada kuadran lainnya dalam tabel 3.9 dikategorikan ke dalam strategi pendukung untuk
jangka panjang dalam perumusan manajemen strategi perusahaan. Mengacu kepada hal ini
maka strategi strategi yang sesuai untuk diterapkan adalah strategi pengembangan pasar,
penetrasi pasar, pengembangan produk, integrasi horizontal, divestasi dan likuidasi. Untuk itu
maka strategi yang dipilih oleh perusahaan adalah pengembangan pasar, penetrasi pasar dan
pengembangan produk karena masih sesuai dengan visi dan misi perusahaan, sementara
integrasi horizontal, divestasi dan likuidasi dirasa tidak mungkin untuk dilakukan saat ini.

III.1.2.4.3 Penentuan sasaran Strategis


Untuk menentukan sasaran strategis perusahaan digunakan analisis balance scorecard
dan critical success factor (CSF), analisis ini merupakan langkah selanjutnya dalam penelitian
ini. Dimana analisis ini menggunakan analisis SWOT pada tabel 3.1.7 untuk mendapatkan
sasaran strategisnya. Analisis balance scorecard ini membagi strategis strategis yang ada
kedalam empat perspektif, yaitu perspektif finansial, perspektif pelanggan, perspektif proses
bisnis internal dan perspektif pembelanjaran dan pertumbuhan. Dimana ke empat perspektif ini
saling terkait satu sama lainnya dan keterkaitan ini digambarkan dalam peta strategis. Sasaran
strattegis tersebut dapat dilihat pada tabel 3.10 berikut ini :

Tabel III.10 Analisis Balance Scorecard

Kaitan dengan
Perspektif Tujuan strategis Indikator strategis
SWOT
Presentase
Mengurangi biaya
perbandingan biaya
Finansial produksi setiap WO3
produksi dengan
pekerjaan
pendapatan

III-39
III-40

Optimalisasi
Presentase Return of
pendapatan dan SO1
Investment
pemodalan
Jumlah keluhan
Menjaga kualitas yang diterima akibat
WO1,SO3
layanan layanan yang tidak
sesuai
Meningkatkan citra Peningkatan jumlah
Pelanggan WO2,SO1,SO2
dan reputasi pasar yang dimasuki
perusahaan dalam
Jumlah lembaga atau
rangka penetrasi
asosiasi yang diikuti ST1
pasar dan
oleh perusahaan
pengembangan pasar
Menerapkan SI yang Biaya produksi dan
membantu proses waktu produksi yang WO3, WT1
bisnis efektif dan efisien
Meningkatkan
Jumlah pelanggan
kualitas proses
baru dan pelanggan WO1, WO2
Proses Bisnis layanan kepada
tetap meningkat
Internal pelanggan
Mengembangkan
unit jasa baru untuk
Peningkatan
yang masih terkait WT3, WO4
pendapatan tetap
dengan bisnis inti
perusahaan
Presentase aplikasi
Menerapkan SI
sistem yang WO1, WO2, WT1,
untuk pengelolaan
diterapkan oleh WT2
karyawan
perusahaan
Pertumbuhan dan Pelatihan untuk Jumlah karyawan
Pembelajaran meningkatkan yang mengikuti WO3,SO3
kapabilitas karyawan pelatihan
Kesiapan dan Presentase tugas
kemampuan yang diselesaikan WO3,SO3
karyawan karyawan

Berdasarkan tabel 3.10 diatas dapat diketahui sasaran strategis untuk perusahaan adalah
sebagai berikut :

A. Perspektif finansial
Perspektif finansial memiliki tujuan jangka panjang yaitu untuk mendapatkan
profitabilitas. Profitabilitas dapat dicapai dengan mengurangi biaya produksi
pekerjaan dan pertumbuhan pendapatan yang semuanya berujung pada tingkat
pengembalian modal atau Return of Investment. Untuk semua ini diperlukan
beberapa program dan tindakan yaitu menggunakan SDM Independen yang
sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan memanfaatkan SDM tetap untuk
III-40
III-41

menekan biaya produksi, berfokus pada pengembangan networking bisnis


didalam dan diluar negri, dan mempertahankan pelanggan yang sudah ada serta
mencari pelanggan baru.
B. Perspektif Pelanggan
Menjalin hubungan baik dengan pelanggan ditujukan untuk meningkatkan
ketergantungan pelanggan pada perusahaan, sehingga memudahkan perusahaan
untuk mengetahui kebutuhan dan keinginan pelanggan. Tindakan yang harus
dilakukan agar hal ini berjalan dengan baik yaitu meningkatkan pelayanan pada
pelanggan dan mengevaluasinya sebagai bentuk kontrol dari eksistensi produk
perusahaan dimata pelanggan. Kepuasan pelanggan merupakan pemicu
terhadap hasil lainnya dalam customer perspective. Kesetiaan pelanggan
mencerminkan kemampuan perusahaan memelihara hubungan dengan
pelanggan yang telah ada. Untuk mencapai tujuan pada perspektif pelanggan
maka langkah langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut :
 Menjaga kualitas layanan ditujukan untuk lebih meningkatkan
eksistensi perusahaan di industri dengan kualitas yang sesuai dengan
kebutuhan pasar. Sehingga dengan sendirinya nanti nilai tawar
perusahaan semakin meningkat dimata pelanggan
 Menjaga citra perusahaan dimata pelanggan dapat meningkatkan citra
perusahaan industri dan secara tidak langsung dimata pesaing dan
industri video periklanan. Strategi ini dapat membantu perusahaan
bersaing di industri
C. Perspektif Proses Bisnis Internal
Perspektif internal yang dilakukan perusahaan dirancang untuk menunjang
poin-
poin pada perspektif-perspektif sebelumnya dengan melihat value chain
perusahaan dari sisi input hingga pelayanan purna jualnya guna mencapai
customer satisfaction. Hal tersebut terbagi atas hasil yang kreatif dan sesuai
dengan ekspetasi pelanggan. Proses-proses yang harus dikuasai oleh perusahaan
memiliki tujuan antara lain:
 Meningkatkan efisiensi dan efektifitas pekerjaan yang akan membantu
meningkatkan kepuasan pelanggan

III-41
III-42

 Menjaga kepuasan pelanggan dengan menerapkan Sistem informasi


yang bisa membantu efektifitas dan efisiensi perusahaan
 Mengembangkan unit bisnis baru yang dapat membantu perusahaan
dalam mengembangkan pasar dan meningkatkan penjualan
D. Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran
Selanjutnya sebagai faktor penggerak, pondasi dan perspektif yang
menggambarkan bagaimana penyelarasan intangible asset perusahaan dan
perannya dalam menjalankan strategi perusahaan, maka perspektif keempat
yaitu perspektif pembelajaran dan pertumbuhan memiliki tujuan antara lain:
 Meningkatkan kualitas pengelolaan karyawan untuk menjaga tingkat
kepuasan karyawan dengan cara menerpakan SI yang mampu
mendukung pengelolaan karyawan yang baik.
 Meningkatkan kapabilitas karyawan dalam melaksanakan pekerjaan
sesuai dengan keinginan pelanggan dengan cara memfasilitasi pelatihan
yang sesuai dengan kebutuhan karyawan dalam menyelesaikan
pekerjaannya.
 Meningkatkan tingkat penyelesaian tugas karyawan dengan cara
meningkatkan dan menjaga kesiapan dan kapabilitas karyawan.

Untuk lebih jelasnya sasaran strategis tersebut digambarkan pada peta strategis dibawah ini :

III-42
III-43

Gambar III.2 Gambar Peta Strategis Kanaya Visual Company

Setelah ditentukan sasaran strategis melalui analisis balance scorecard, maka selanjutnya
adalah menentukan indikator kesuksesan sasaran-sasaran strategis tersebut melalui analisis
critical success factor. Analis ini menggunakan informasi dari tabel 3.1.8 analisis balance
scorecard sebagai dasarnya. Analisis CSF dapat ditentukan jika objektif organisasi telah
teridentifikasi. Tujuan CSF adalah menginterpretasikan objektif secara lebih jelas untuk
menentukan aktivitas yang harus dilakukan dan informasi apa saja yang dibutuhkan. Peranan
CSF dalam perencanaan strategis adalah sebagai penghubung antara strategi bisnis organisasi
dan strategi SI-nya, memfokuskan proses perencenaan strategis SI pada area yang strategis,
memprioritaskan usulan aplikasi SI dan mengevaluasi strategi SI (Wedhasmara, 2009). Hasil
analisis CSF di Kanaya Visual Company adalah sebagai berikut :

III-43
III-44

Tabel III.11 Analisis Critical Succes Factor

Yang
Objektif Key Decision Indikator Kebutuhan Informasi Kebutuhan SI
bertanggungjawab
Presentase SI pengelolaan SDM
Mengurangi biaya Target Profit 30% Data SDM
perbandingan biaya SI pengelolaan
produksi setiap untuk setiap Produser Data Supplyer
produksi dengan supplyer
pekerjaan pekerjaan Data Produksi
pendapatan
SI management
keuangan
Optimalisasi
Presentase Return of Chief of Executive Informasi keuangan SI manajemen Asset
pendapatan dan RoI 30%
Investment Officer Informasi asset SI pengelolaan
pemodalan
penjualan dan
penawaran harga
Jumlah keluhan yang
diterima akibat Informasi pelanggan SI website
Menjaga kualitas Jumlah keluhan 20% Chief of Marketing
layanan yang tidak Survey kepuasan perusahaan
layanan dari total pelanggan Officer
sesuai dibanding total pelanggan SI Team manajemen
pelanggan
Meningkatkan citra Peningkatan jumlah Jumlah pengunjung Chief of Marketing Informasi statistik SI Website
dan reputasi pasar yang dimasuki di webiste Officer pengunjung website perusahaan

III-44
III-45

perusahaan dalam perusahaan 100 SI pengelolaan


rangka penetrasi kunjungan/bulan pelanggan dan calon
pasar dan pelanggan
pengembangan pasar Jumlah lembaga atau Informasi asosiasi
3 lembaga atau Chief of Executive SI Website
asosiasi yang diikuti yang diakui oleh
asosiasi perusahaan Officer perusahaan
oleh perusahaan industri
SI managemen
Menerapkan SI yang Biaya produksi dan keuangan
Pengurangan biaya Informasi keuangan
membantu proses waktu produksi yang Produser SI proses bisnis
produksi sebesar 10% Informasi produksi
bisnis efektif dan efisien SI pengelolaan
supplier
Meningkatkan
Jumlah pelanggan Jumlah pekerjaan
kualitas proses Chief of Marketing
baru dan pelanggan yang diterima Informasi Penjualan Website perusahaan
layanan kepada Officer
tetap meningkat meningkat 100%
pelanggan
Mengembangkan unit
jasa baru untuk yang Peningkatan Jumlah profit diakhir Produser/Chief of SI management
Informasi keuangan
masih terkait dengan pendapatan tetap tahun meningkat 20% Executive Officer keuangan
bisnis inti perusahaan

III-45
III-46

Menerapkan SI untuk Presentase aplikasi 2 penerapan SI setipa Chief of Operating Informasi laporan SI SI pengelolaan SDM
pengelolaan sistem yang tahunnya Officer perusahaan tetap dan independen
karyawan diterapkan oleh Informasi karyawan
perusahaan
Pelatihan untuk Jumlah karyawan 50% karyawan Chief of Operating Informasi karyawan SI pengelolaan SDM
meningkatkan yang mengikuti mendapatkan Officer tetap dan independen
kapabilitas karyawan pelatihan pelatihan

III-46
III-47

Berdasarkan hasil analisis CSF yang terdapat pada tabel 3.11 diatas telah diketahui indikator,
penanggung jawab hingga SI yang dibutuhkan dari setiap objektif. Langkah berikutnya adalah
menentukan aktivitas yang harus dilakukan dari setiap objektif untuk mencapai indikator
kesuksesan masing-masing objektif tersebut. Aktivitas-aktivitas yang harus dilakukan adalah
sebagai berikut :

 Mendata supplier dan SDM agar dapat meningkatkan efektif dan efisien dalam proses
produksi di setiap pekerjaan
 Mengelola asset untuk meningkatkan pengendalian asset yang telah dimiliki dengan
cara mendata dan mengendalikan asset yang telah dimiliki.
 Menerapkan sistem informasi yang dapat menghubungkan pelanggan dengan
perusahaan, dengan cara menerapkan fitur chat kedalam website perusahaan.
 Menerapkan website yang dapat meningkatkan citra perusahaan kepada pasar dan
industri dan menerapkan modul counter untuk pengunjung website perusahaan.
 Merencanakan penerapan sistem informasi secara strategis yang efektif dan efisien
yang sesuai dengan tujuan perusahaan dengan menyusun roadmap penerapan SI
perusahaan untuk lima tahun kedepan.
 Melakukan evaluasi dan perbaikan dalam proses bisnis agar lebih efektif dan efisien
agar bisa selalu menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan ekspetasi pelanggan, salah
satunya dengan menerapkan sistem informasi administrasi penjualan dan semacamnya.
 Membuat produk baru yang memanfaatkan platform sosial media, dalam hal ini adalah
menciptakan konten video untuk youtube sebagai platform berbagi video terbesar.
 Meningktakan kemampuan dan kapabilitas karyawan dengan mendata pelatihan
pelatihan apa saja yang dan mendorong karyawan untuk mengikuti pelatihan tersebut
sambil mulai menyusun anggaran dan rencana pelatihan karyawan.

III.1.2.4.4 Portofolio aplikasi mendatang McFarland Strategy grid (McFarland Future


Application Portofolio)
Setelah didapat tujuan strategis serta aktivitas yang harus dilakukan beserta
indikatornya, langkah berikutnya adalah memetakan kebutuhan sistem informasi yang dapat
menunjang aktivitas aktivitas tersebut. Setelah diketahui semua sistem informasi yang bisa
mendukung tujuan perusahaan, maka dipetakan ke dalam McFarland Strategy Grid
berdasarkan kontribusinya terhadap organisasi. Pemetaan dilakukan kedalam empat kuadran
(strategic, high potential, keyoperational, dan support). Dari hasil pemetaan tersebut didapat

III-47
III-48

gambaran sebuah aplikasi sistem informasi dan pengembangannnya dimasa mendatang


(Wedhasmara, 2009), keempat kuadran tersebut dapat dilihat pada tabel 3.12 dibawah ini :

Tabel III.12 McFarland Strategi Grid Future Aplication Portofolio

Strategic High Potential


 Website perusahaan  Sistem informasi pengelolaan
 SI pengelolaan SDM tetap dan keuangan
independen  SI pengelolaan Supplier
 Sistem pengelolaan Penjualan dan
 Penerapan cloud computing
penawaran harga
 Pengintegrasian Sistem Informasi yang
 SI pengelolaan Pelanggan dan calon
ada
pelanggan
Key Operation Support

Dapat dilihat hasil analisis McFarland strategy grid for future aplication portofolio
bahwa pada kategori strategis, terdapat website perusahaan untuk mendukung strategi
penetrasi dan pengembangan pasar serta database SDM tetap dan independen untuk
mendukung efisiensi dan efektifitas proses bisnis. Hal ini berarti kedua aplikasi tersebut
menjadi prioritas utama dalam penerapan sistem informasi, melihat perannya yang penting dan
urgensinya bagi perusahaan. Sementara itu pada kategori high potential ada sistem informasi
pengelolaan keuangan, melihat perannya yang kurang penting tetapi memilki tingkat urgensi
yang tinggi. Pada kategori key operation terdapat sistem administrasi penjualan yang bertujuan
mendukung administrasi penjualan agar mudah didata dan lebih efektif melihat perannya yang
penting tapi tingkat urgensi yang rendah. Dan pada kategori support, terdapat penerapan cloud
computing dan pengintegrasian sistem informasi yang telah ada yang bertujuan untuk
meningkatkan efisien dan efektifitas di perusahaan. Kategori ini memilki tingkat peran yang
kurang penting dan urgensi yang rendah.

Setelah didapat portofolio aplikasi mendatang maka digunakan analisis kesenjangan


atau gap analysis untuk membantu memetakan aplikasi yang telah dimiliki dan yang akan
dikembangkan oleh perusahaan. Analisis kesenjangan yang didapat adalah sebagai berikut :

III-48
III-49

Tabel III.13 Analisis kesenjangan sistem informasi di Kanaya Visual Company

Status
Sistem Informasi
Diganti Dipertahankan Diperbaharui Dikembangkan
Adobe Creative Collection
(Premiere, Photoshop, √
After Effect dsb)

Final Cut Pro √


Microsoft Office

Profesional Edition 2017

Google Drive √
Google Docs & Google

Sheet
Meistertask, Trello (SI

team manajemen)

Website Perusahaan √
SI Penjualan dan surat

penawaran harga

SI pengelolaan keuangan √
SI pengelolaan asset √
SI pengelolaam SDM

independen dan tetap
SI pengelolaan pelanggan

dan calon pelanggan

SI pengelolaan supplier √
Penerapan Cloud

Computing
Pengintegrasian SI yang

ada

Setelah diketahui aktivitas SI/TI yang harus dilakukan perusahaan melalui analisis
kesenjangan untuk mendukung proses bisnisnya , maka langkah selanjutnya adalah

III-49
III-50

menentukan peta jalan penerapan SI/TI sebagai panduan bagi perusahaan dalam menerapkan
SI/TI-nya selama lima tahun kedepan. Penentuan peta jalan SI/TI ini disusun dengan
mempertimbangkan berbagai aspek manajertial dari perusahaan, seperti keuangan, sumber
daya manusia, administratif, dan hal organisasional lainnya. Hal-hal tersebut dikaitkan dengan
analisis kesenjangan yang terdapat pada table 3.13. Penyusunan ini dilakukan dengan
konsultasi pada perusahaan sebagai pihak yang mengetahui kebutuhan dan kemampuan
perusahaan secara menyeluruh. Hasil dari peta jalannya adalah sebagai berikut :

Tabel III.14 Roadmap Penerapan SI Kanaya Visual Company 2020-2025

Waktu
Nama SI/TI 1 3 4 5
2 tahun
tahun tahun tahun tahun
Adobe Creative Collection
(Premiere, Photoshop, After √
Effect dsb)
Microsoft Office
Profesional Edition 2017 √
SI Penjualan dan penawaran
harga √
Website perusahaan untuk
portofolio dan counter √
visitor
SI pengelolaan keuangan √
SI pengelolaan asset √
SI pengelolaan SDM tetap
dan independen √
SI Pengelolaan Pelanggan
dan calon pelanggan √
SI pengelolaan supplier √
Penerapan Cloud
Computing √
Pengintegrasian SI yang ada √

Berdasarkan table 3.14 dari hasil Roadmap penerapan SI didapat bahwa penerapan
webiste perusahaan dengan fitur counter dan fitur chat serta SI pengelolaan penjualan dan
penawaran harga menjadi prioritas utama dan tujuan jangka dekat. Kedua aplikasi ini dipilih
karena dapat membantu perusahaan dalam menerapkan strategis perusahaan untuk
pengembangan dan penetrasi pasar yang bertujuan untuk meningkatkan pendapatan dan profit
margin perusahaan sesuai dengan peluang dan kelemahan yang terdapat dalam analisis matriks
SWOT. Selain itu, kedua aplikasi ini memiliki biaya yang rendah dan tingkat kerumitan yang

III-50
III-51

rendah juga dalam penerapannya sehingga dianggap sesuai untuk diterapkan pada tahap awal
berdirinya perusahaan.

Sementara pada jangka menengah akan diterapkan sistem informasi pengelolaan


keuangan, database supplier serta database supplier dan pelanggan untuk mendukung
peningkatan efektifitas dan efisiensi proses bisnis untuk menjaga kepuasan pelanggan.
Sedangkan pada tahap jangka panjang akan dilakukan pengintegrasian semua sistem yang telah
diterapkan sebelumya agar meningkatkan kualitas informasi untuk membantu pengambilan
keputusan di perusahaan. Selain itu direncanakan untuk menerapkan sistem cloud computing
pada sistem informasi perusahaan yang bertujuab dalam pengelolaan perusahaan yang lebih
akurat dan handal.

III.2 Kondisi Perusahaan yang Diharapkan


Pada sub Bab ini akan membahas perancangan dan perencanaan solusi untuk
mendukung hasil analisis diatas, yaitu hasil analisis kondisi internal perusahaan berjalan dan
analisis kondisi eksternal perusahaan. Kedua analisis ini digabungkan dan menghasilkan
analisis roadmap penerapan sistem informasi di perusahaan Kanaya Visual Company. Solusi
yang disarankan adalah berupa strategis strategis yang bisa diterapkan perusahaan. Strategis
ini terbagi menjadi 3 yaitu, strategis bisnis, strategi SI/TI dan strategi IT. Semua strategis ini
dibuat dengan mengacu pada roadmap yang telah dibuat pada table 3.12 diatas.

III.2.1 Strategis Bisnis yang disarankan


Strategis bisnis yang disarankan berfokus kepada inti dari nilai perusahaan yang dalam
hal ini dituangkan dalam analisis value chain baru. Analisis value chain baru ini akan
menyelaraskan value chain yang berjalan dengan roadmap sistem informasi pada sub bab
sebelumnya, sehingga menghasilkan analisis valuechain baru yang telah terintegrasi sistem
informasi. Hasil analisis value chain yang baru adalah sebagai berikut :

III-51
III-52

Tabel III.15 Analisis Value Chan yang disaranakan

SI pengelolaan
Infrastructure Finance dan Accounting, GA, Divisi IT
keuangan
Database SDM tetap Human Relation HR Dept, pelatihan soft skill dan hard skill
Penerapan Cloud
Teknologi Server Network, Jaringan internet cepat, pengembangan teknologi, cloud computing, integrasi SI
computing, Integrasi SI
SI pengelolaan asset Pembelian Pengadaan Barang, Pengadaan SDM independen
Marketing dan
Inbound Operasi Outbound Layanan
penjualan
Pre-Produksi,
Servis saat produksi,
Produksi, Post- MAR
Video yang Telemarketing, Social Revisi offline Online,
produksi, produksi GIN
Creative sesuai ekspetasi, media promosi, versi output yang
yang efektif dan
Brief konsep kreatif, website perusahaan, berbeda, Menjaga
efisien, video
kanal di youtube portofolio di website kepuasan pelanggan,
produk
respon cepat
perusahaan
Pemutakhiran SI Sistem administrasi
Website perusahaan
operasi penjualan
Fitur counter
Database Supplier pengunjung Database Pelanggan
diwebsite
Database SDM Fitur chat
Independen pengunjung website

III-52
III-53

Dari tabel 3.15 diatas terdapat beberapa perubahan dalam analisis value chain. Perubahan
perubahan ini antara lain, adalah :

a) Dari sisi operasi penambahan efektifitas dan efesiensi dalam produksi untuk
meningkatkan profit margin perusahaan dan membuat lini produk baru untuk
meningkatkan penjualan, dan SI yang dibutuhkan adalah database supplier dan SDM
independen serta pemutakhiran SI yang ada.
b) Dari sisi outbound logistik terdapat penambahan produk untuk ditempatkan di kanal
youtube sebagai ouput dari lini produk baru yang terdapat di bagian operasi.
c) Dari sisi Marketing dan penjualan terdapat website perwakilan perusahaan dan wadah
portofolio setiap pekerjaan yang telah dikerjakan oleh perusahaan. Kedua hal ini
dibutuhkan untuk mendukung penetrasi pasar dan pengembangan pasar. SI yang
dibutuhkan adalah website perusahaan dengan fitur counter dan pesan untuk
pengunjung website, baik itu pelanggan ataupun calon pelanggan yang tertarik dengan
jasa perusahan.
d) Dari sisi pelayanan terdapat tambahan nilai untuk menjaga kepuasan pelanggan dan
respon yang cepat terhadap kebutuhan pelanggan agar dapat meningkatkan penjualan.
SI yang dibutuhkan untuk mendukung bagian ini adalah SI administrasi penjualan dan
database pelanggan.
e) Sementara dari sisi infrastruktur disarankan untuk menambahkan satu divisi, yaitu
divisi IT yang bertugas untuk mengelola Teknologi Informasi yang ada di perusahaan.
SI yang dibutuhkan untuk mendukung bagian ini adalah SI pengelolaan keuangan.
f) Dari sisi Human Relations disarankan untuk menambahkan kegiatan pelatihan hard
skill dan soft skill untuk karyawan tetap guna menunjang kapabilitas karyawan agar
dapat berkerja secara efektif dan efisien. SI yang dibutuhkan adalah database SDM tetap
atau bila sudah berkembang adalah pengelolaan SDM.
g) Dari sisi teknologi disarankan untuk menambahkan kegiatan pengembangan teknologi,
penerapan cloud computing dan pengintegrasian SI yang ada agar meningkatkan
efektifitas proses bisnis perusahaan. SI yang disarankan adalah implementasi cloud
computing diperusahaan.
h) Dari sisi pengadaan disarankan untuk menambahkan kegiatan pengadaan SDM
independen untuk membantu meningkatkan profit dengan cara mengurangi biaya
produksi. SI yang disarankan adalah database SDM independen.

III-53
III-54

III.2.2 Strategis Manajemen SI/TI yang disarankan


Pada sub bab ini akan membahas perubahan uang disarankan untuk diterapakan pada
manajemen perusahaan untuk mendukung strategi-strategi yang telah dihasilkan pada bab
sebelumnya. Perubahan ini akan berfokus pada sisi manajemen terutama sisi manajemen SI/TI
pada perusahaan. Perubahan terbesar adalah pada sisi struktur organisasi dimana terdapat
penambahan divisi baru yaitu divisi IT untuk mengelola SI/TI perusahaan. Divisi IT ini
diharapkan dapat mengelola SI/TI yang ada agar sesuai dengan tujuan perusahaan dengan
efisien dan efektif. Divisi IT ini akan berada dibawah Divisi GA dengan COO sebagai
penanggung jawabnya. Walaupun tugas utamanya adalah pengelolaan SI/TI, namun untuk
pengadaan SI hingga lima tahun kedepan akan dilakukan oleh vendor atau pihak ketiga yang
dipilih oleh perusahaan, sementara proses pengadaaan dari awal hingga implementasi akan
tetap menjadi tanggung jawab Divisi IT tersebut. Berikut adalah struktur organisa baru yang
disarankan adalah sebagai berikut :

Chief of
Executive
Officer

Chief Of
Creative
Operational
Director
Officer

General
Finance and
Affair/Human Line Producer
Accounting
Relation

Accounting
Divisi IT Motion Editor
Admin

Script/Asseting

Gambar III.3 Struktur organisasi yang disarankan

III.2.3 Strategi IT yang disarankan


Pada sub bab ini akan membahas secara mendalam penerapan strategis sistem informasi
yang telah disusun dalam roadmap pada pembahasan sebelumnya dari sisi software, hardware
serta brainware untuk setiap sistem informasi tersebut. Dengan adanya strategi IT yang
disarankan ini diharapkan dapat mempermudah perusahaan dalam menerapkan sistem

III-54
III-55

informasi yang efektif dan efisien serta sesuai dengan tujuna perusahaan. Berikut adalah tabel
strategi yang disarankan adalah sebagai berikut :

Tabel III.16 Kebutuhan dasar penerapan strategi SI/TI

No Rencana Strategi Tahun


1 2 3 4 5
1. Sistem Informasi Penjualan dan penawaran harga
Membangun fasilitas untuk mencatat dan mengawasi √
penjualan di perusahaan
a. Proses
 meminimalisir kesalahan dalam administrasi penjualan terutama pembuatan surat
penawaran harga, sehingga meningkatkan respon terhadap kebutuhan pelanggan
 mengevaluasi kinerja perusahaan dalam bidang penjualan
 meningkatkan otomatisasi dalam perusahaan
b. Pengguna
Pengguna yang terlibat adalah produser yang bertugas membuat surat penawaran harga
dan para top level manajemen serta divisi keuangan yang mengawasi proses penjualan
pada setiap periode yang ditentukan
c. Teknologi
 Computer Hardware :
Desktop PC, laptop
Top chip producer : Intel
 Computer Software :
Application : PHP, Xampp, atom, Sublime text,
 Data Management and storage :
Database software : MySQL, Apache
 Networking Platform :
Network Hardware profider : Huawei
 Internet Platform :
Internet Providers : First Media
Kecepatan : 25 Mbps
No Rencana Strategi Tahun
1 2 3 4 5
2. Website perusahaan untuk portofolio dan counter visitor
Membangun fasilitas untuk membantu penjualan dan √
mengenalkan citra perusahaan kepada pelanggan dan
calon pelanggan

III-55
III-56

a. Proses
 Memperkenalkan profil perusahaan kepada pelanggan dan calon pelanggan secara
luas
 Menjadi platform untuk menampilkan portofolio perusahaan juga mengenalkan citra
perusahaan kepada pelanggan dan calon pelanggan
 Mengawasi tingkat keberhasilan penjualan melalui website dan media online lainnya
b. Pengguna
Pengguna yang terlibat adalah admin yang berada di divisi IT yang bertugas mengelola
isi/konten dari website dan mengawasi lalu lintas dan interaksi pengunjung website,
selain itu pengguna lainnya adalah pelanggan dan calon pelanggan yang tertarik
menggunakan jasa perusahaan
c. Teknologi
 Computer Hardware :
Desktop PC, laptop
Top chip producer : Intel
 Computer Software :
Application : PHP, Xampp, atom, browser
 Data Management and storage :
Database software : MySQL, Apache
 Networking Platform :
Network Hardware profider : Huawei
 Internet Platform :
Internet Providers : First Media
Kecepatan : 25 Mbps
No Rencana Strategi Tahun
1 2 3 4 5
3. Sistem informasi pengelolaan keuangan
Membantu top manajemen dalam mengelola keuangan
dan mengawasi kondisi keuangan perusahaan dan √
sebagai dasar dalam pengambilan keputusan
a. Proses
 Mencatat semua transaksi keuangan perusahaan untuk menjadi dasar dalam
pengambil keputusan
 Mengawasi kondisi keuangan perusahan dan melaporkan kepada top manajemen
untuk periode waktu yang ditentukan

III-56
III-57

 Mengelola keungan perusahaan untuk memenuhi target ROI sebesar 30% per
tahunnya

b. Pengguna
Pengguna yang terlibat adalah admin keuangan yang bertanggung jawab
mengoperasikan software ini dan top manajemen yang menerima laporan sebagai ouput
dari software ini, yang diharapkan bisa menjadi dasar dalam pengambilan keputusan
untuk menentukan kebijakan kebijakan perusahaan
c. Teknologi
 Computer Hardware :
Desktop PC, laptop
Top chip producer : Intel
 Computer Software :
Application : Myob, aplikasi pengelolaan keuangan lainnya
 Data Management and storage :
Database software : MySQL, Apache
 Networking Platform :
Network Hardware profider : Huawei
 Internet Platform :
Internet Providers : First Media
Kecepatan : 25 Mbps
No Rencana Strategi Tahun
1 2 3 4 5
4. SI pengelolaan asset perusahaan
Merancang dan mengawasi asset yang dimiliki
perusahan sebagai sarana penunjang operasional bisnis √
a. Proses
 Meningkatkan efektifitas prosedur perusahaan
 Meminimalisir biaya pengembangan asset SI/TI
 Meningkatkan keselarasan aturan divisi IT dengan aturan bisnis operasional
b. Pengguna
Pengguna yang terlibat adalah admin keuangan yang bertanggung jawab
mengoperasikan software ini dan top manajemen yang menerima laporan sebagai ouput

III-57
III-58

dari software ini, yang diharapkan bisa menjadi dasar dalam pengambilan keputusan
untuk menentukan kebijakan kebijakan perusahaan
c. Teknologi
 Computer Hardware :
Desktop PC, laptop
Top chip producer : Intel
 Computer Software :
Application : PHP, Xampp, Atom, Myob
Operating system : Windows
Client Level : 100% run Microsoft Windows (10,7)
 Data Management and storage :
Database software : MySQL, Apache
 Networking Platform :
Network Hardware profider : Huawei
 Internet Platform :
Internet Providers : First Media
Kecepatan : 25 Mbps
No Rencana Strategi Tahun
1 2 3 4 5
5. SI pengelolaan SDM tetap dan independen
Mencatat dan mengelola sumber daya manusia
independen dan sumber daya manusia tetap √
a. Proses
 Mencatat SDM independen yang ada di industri video iklan di Indonesia untuk
meningkatkan daya tawar perusahaan
 Mengelola SDM tetap untuk mengembangkan kemampuan perorangan untuk
mencapai tujuan perusahaan
 Mencatat kemampuan dan pencapaian yang telah dimiliki oleh SDM tetap untuk
dijadikan keputusan top manajemen dalam memberikan penghargaan bagi SDM tetap
b. Pengguna
Pengguna yang terlibat adalah divisi Human Relation yang bertanggung jawab untuk
mengelola SDM tetap dan produser yang membutuhkan data SDM independen dalam
membuat surat penawaran harga ke pelanggan
c. Teknologi

III-58
III-59

 Computer Hardware :
Desktop PC, laptop
Top chip producer : Intel
 Computer Software :
Application : PHP, Xampp, Atom
Operating system : Windows
Client Level : 100% run Microsoft Windows (10,7)
 Data Management and storage :
Database software : MySQL, Apache
 Networking Platform :
Network Hardware profider : Huawei
 Internet Platform :
Internet Providers : First Media
Kecepatan : 25 Mbps
No Rencana Strategi Tahun
1 2 3 4 5
6. SI pengelolaan pelanggan dan calon pelanggan
Mencatat dan mengelola pelanggan dan pelanggan tetap
untuk menjaga citra perusahaan di industri √
d. Proses
 Mencatat pelanggan dan calon pelanggan yang telah berkerja sama dengan
perusahaan ataupun yang tertarik menggunakan jasa perusahaan agar bisa dilakukan
tindak lanjut oleh perusahaan untuk mendukung pengembangan dan penetrasi pasar
 Membangun sarana komunukasi dengan pelanggan dan calon pelanggan agar
perusahaan dapat merespon terhadap kebutuhan pelanggan secara efektif dan efisien
e. Pengguna
Pengguna software ini adalah produser yang menjadi pimpinan disetiap pekerjaan dan
berhubungan langsung dengan pelanggan. Outputnya menjadi pertimbangan bagi top
manajemen dalam membuat kebijakan yang terkait dengan pemasaran perusahaan
f. Teknologi
 Computer Hardware :
Desktop PC, laptop
Top chip producer : Intel
 Computer Software :

III-59
III-60

Application : PHP, Xampp, Atom


Operating system : Windows
Client Level : 100% run Microsoft Windows (10,7)
 Data Management and storage :
Database software : MySQL, Apache
 Networking Platform :
Network Hardware profider : Huawei
 Internet Platform :
Internet Providers : First Media
Kecepatan : 25 Mbps
No Rencana Strategi Tahun
1 2 3 4 5
7. SI pengelolaan Supplier
Mencatat dan mengelola supplier yang dibutuhkan
untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi produksi √
setiap pekerjaan
g. Proses
 Mencatat supplier yang dibutuhkan sesuai dengan pekerjaan untuk meningkatkan
daya tawar perusahaan terhadap supplier dan efektifitas produksi
 Membantu produser dalam memilih supplier untuk setiap pekerjaan yang sesuai
dengan kebutuhan perusahaan

h. Pengguna
Pengguna yang terlibat adalah divisi Human Relation yang bertanggung jawab untuk
mengelola SDM tetap dan produser yang membutuhkan data SDM independen dalam
membuat surat penawaran harga ke pelanggan
i. Teknologi
 Computer Hardware :
Desktop PC, laptop
Top chip producer : Intel
 Computer Software :
Application : PHP, Xampp, Atom
Operating system : Windows
Client Level : 100% run Microsoft Windows (10,7)
 Data Management and storage :

III-60
III-61

Database software : MySQL, Apache


 Networking Platform :
Network Hardware profider : Huawei
 Internet Platform :
Internet Providers : First Media
Kecepatan : 25 Mbps
No Rencana Strategi Tahun
1 2 3 4 5
8. Penerapan cloud computing
Menerapkan teknologi cloud computing dalam setiap
lini proses bisnis untuk mendukung tujuan perusahaan √
dalam meningkatkan efektifitas dan efisiensi perusahaan
j. Proses
 Mendukung efektifitas perusahaan dengan memaksimalkan kelebihan internet dan
cloud computing pada khusunya
 Memudahkan top manajemen dalam mengelola dan mengawasi setiap prosess bisnis
yang ada pada perusahaan
k. Pengguna
Pengguna adalah setiap SDM yang ada diperusahaan dan terlibat dalam proses bisnis
perusahaan, dari level bawah hingga ke top level manajemen
l. Teknologi
 Computer Hardware :
Desktop PC, laptop
Top chip producer : Intel
 Computer Software :
Application : PHP, HTML, Browser, Google paid services
Operating system : Windows
Client Level : 60% run Microsoft Windows (10,7);MacOs
 Data Management and storage :
Database software : MySQL, Apache
 Networking Platform :
Network Hardware profider : Huawei
 Internet Platform :
Internet Providers : First Media
Kecepatan : 25 Mbps

III-61
III-62

No Rencana Strategi Tahun


1 2 3 4 5
9. Pengintegrasian SI yang ada
Mengintegrasikan SI yang ada diperusahaan dengan
tujuan mengurangi kesalahan dan meningkatkan √
otomatisasi di proses bisnis perusahaan
m. Proses
 Meminimalisir kemungkinan terjadinya silo informasi di perusahaan
 Mengintegrasikan setiap data yang ada ke dalam database utama sehingga bisa
meningkatkan akurasi dalam pengambilan keputusan top manajemen
n. Pengguna
Pengguna adalah setiap SDM yang ada diperusahaan dan terlibat dalam proses bisnis
perusahaan, dari level bawah hingga ke top level manajemen
o. Teknologi
 Computer Hardware :
Desktop PC, laptop
Top chip producer : Intel
 Computer Software :
Application : PHP, HTML, Browser, Google paid services
Operating system : Windows
Client Level : 60% run Microsoft Windows (10,7);MacOs
 Data Management and storage :
Database software : MySQL, Apache
 Networking Platform :
Network Hardware profider : Huawei
 Internet Platform :
Internet Providers : First Media
Kecepatan : 25 Mbps

III-62
IV-63

IV Bab IV
IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

Pada bab ini akan membahas mengenai tahapan untuk membangun rancangan
prototype sistem informasi dari dokumen usulan yang telah direkomendasikan pada roadmap
sistem informasi perusahaan di bab sebelumnya. Kegiatan yang dibahas antara lain adalah
analisis hingga implementasi, analisis data, implementasi antarmuka dan pengujian perangkat
lunak.

IV.1 Implementasi
Sub bab ini akan menjelaskan cara, langkah-langkah serta jadwal dari perencanaan
untuk implementasi rancangan sistem dari tindak usulan Sistem informasi pengelolaan
penjualan sesuai dengan roadmap pada bab sebelumnya. Dalam jadwal yang disusun pun akan
dibahas mengenai kegiatan yang penelitian yang kana dilakukan, dimulai dari komuniukasi
penerapan hingga instalasi dan pengujian yang tertuang dalam Gantt Chart.

IV.1.1 Work breakdown structure (WBS)


Pada sub bab ini akan memaparkan tahap pengorganisasian proyek agar setiap
pekerjaan menjadi lebih terstruktur untuk memastikan setiap pekerjaan memiliki tingkat
keberhasilan yang lebih baik. Adapun WBS untuk pekerjaan sistem informasi pengelolaan
penjualan ini akan dipaparkan dalam gambar 4.1 berikut:

IV-63
IV-64

Sistem informasi pengelolaan penjualan

Inisiasi Perencanaan Pelaksanaan Pengendalian Penyelesaiaan

menentukan bahasa
Manajemen Penyerahan aplikasi
Observasi awal pemrograman yang merancang database
pembuatan aplikasi dan pengujian
digunakan

Mengetahui masalah menentukan logika


Implementasi koding
dan operasi bisnis alur pemrograman

Identifikasi
pembuatan
kebutuhan dokumen
aplikasi/program
usulan SI/TI

Gambar IV.1 Work Break Down Structure Pengembangan SI Pengelolaan penjualan

IV.1.2 Gantt Chart


Sub bab ini akan menjelaskan waktu dalam melaksanakan kegiatan pengembangan
sistem informasi pengelolaan penjualan di perusahan untuk setiap kegiatan/pekerjaan yang
dilakukan. Pemaparan ini akan dijelaskan menggunakan Gantt Chart, dimana alat ini dapat
membantu dalam merencakan penjadwalan dan memantau kegiatan pada suatu proyek secara
keseluruhan, serta mengkomunikasikan kegiatan-kegiatan yang harus dilaksanakan beserta
status pelaksanaanya. Berikut adalah Gantt Chart untuk pengembangan SI pengelolaan
penjualan di Kanaya Visual Company :

IV-64
IV-65

Gambar IV.2 Gantt Chart Kegiatan Pengembangan SI Pengelolaan Penjualan

IV-65
IV-66

IV.1.3 Lingkup dan batasan Implementasi


Sub bab ini menjelaskan mengenai sejauh mana batasan dan ruang lingkup dan batasan
dalam implementasi dokumen perencanaan sistem informasi pengelolaan penjualan, baik dari
segi fungsionalitas dan lingkungan implementasi.

1. Data diinput berdasarkan form yang telah disediakan.


2. Validasi disesuaikan dengan hasil peng-inputan data yang diprioritaskan.
3. Implementasi aplikasi sistem informasi menggunakan bahasa pemrograman php native
dengan server localhost.
4. Melihat hasil data yang disimpan dalam database
5. Melihat hasil keluaran dari aplikasi sistem informasi

IV.1.4 Kebutuhan Sumber Daya


Pada sub bab ini akan dijelaskan mengenai kebutuhan sumber daya untuk
mengembangkan aplikasi sistem informasi pengelolaan penjualan juga dalam pengujian
aplikasi sistem informasi tersebut. Sumber daya ini akan dijelaskan secara spesifik dan dibagi
kedalam beberapa kategori, yaitu hardware, software, brainware.

IV.1.4.1 Spesifikasi Computer Hardware


Perangkat keras yang digunakan dalam mengembangkan dan mengimplementasikan
sistem informasi pengelolaan penjualan ini akan dipaparkan pada tabel kebutuhan minimum
perangkat keras komputer dibawah ini :

Tabel IV.1 Spesifikasi dasar Perangkat keras laptop

Tipe
Tipe Laptop Laptop
Spesifikasi Dasar
CPU AMD A6 5200 APU 2 Ghz
Model GPU AMD Radeon Graphic 2,2 Ghz
Memori dan Penyimpanan
RAM 4 GB
Perangkat penyimpanan HDD 1 TB
Drive optic Dvd Writer
Layar
Ukuran layar 14 inches 1366 x768 pixels
Network
ethernet Gigabit ethernet Wifi IEEE 802.11ac
Konektivitas
Konektivitas Card reader
Kamera Built in Webcam

IV-66
IV-67

Tabel IV.2 Spesifikasi dasar perangkat keras Desktop PC

Tipe
Tipe Desktop PC Mid Tower
Spesifikasi Dasar
CPU Intel I7 Haswell 2,4 Ghz
Model GPU Radeon 550 4 GB
Memori dan Penyimpanan
RAM 16 GB
Perangkat penyimpanan HDD 1 TB
Drive optic Dvd Writer
Layar
Ukuran layar 19 inches 1366 x768 pixels
Network
ethernet Gigabit Lan card IEEE 802.11ac
Konektivitas
Konektivitas USB 3.0

IV.1.4.2 Spesifikasi Software


Pada sub bab berikut ini akan membahas sisi perangkat lunak yang digunakan dalam
menerapkan sistem informasi pengelolaan penjulan. Kebutuhan dasarnya adalah sebagai
berikut :

Tabel IV.3 spesifikasi dasar perangkat lunak

Aplikasi
Desktop Browser Chrome Ver 76.0.0380
Xampp Ver 3.2.4
Atom text editor Ver 3.2.0
PhP Ver 4.8.2
Windows Windows 10 ultimate 64 bit SP-2
Client level
Desktop Browser Chrome Ver 76.0.0380
Run Microsoft Windows Windows 7 and above, all
edition and all services pack

a. Spesifikasi data management dan storage


Data manajemen yang digunakan untuk pengolahan data, database dan penyimpanan
sistem informasi pengelolaan penjualan akan dipaparkan pada tabel 4.4 sebagai
berikut :

IV-67
IV-68

Tabel IV.4Spesifikasi dasar manajemen database dan penyimpanan

Database
MySQL Libmysql, mysqlnd 5.0.2
Apache V. 2.4.33 Open SSL 1.0 php3.6.36
Cloud Computing Platform as a service Goodle drive, Synology
NAS

b. Spesifikasi internet platform


Spesifikasi dasar untuk platform internet yang digunakan untuk mengolah data secara
online untuk sistem informasi sistem pengelolaan penjualan akan dijelaskan pada tabel
4.5 dibawah ini :

Tabel IV.5 Spesifikasi platform internet

Tipe Internet Platform


Provider First Media Data Internet
Spesifikasi Dasar
Asdl Kebutuhan wholesale dan
IPS
DIN Access Kebutuhan pelanggan Speed 64 Kbps s/d 25 Mbps
IP Transit Premium untuk middle
hingga high end market.
Interkoneksi internet
domestik maupun global

c. Spesifikasi jaringan dan telekomunikasi


Jaringan dan telekomunikasi yang digunakan baik untuk mengatur jaringan baik
topologi server jaringan untuk kemanan dalam pengolahan data bagi sistem informasi
pengelolaan penjualan akan dipaparkan pada tabel 4.6 dibawah ini :

Tabel IV.6 Speifikasi telekomunikasi dan jaringan

Tipe Internet Platform


Provider Huawei Home Gateway
Spesifikasi Dasar
TCP protocol 80/443 port number 53
Access Type Webex client Access Port Dns Server

IV.1.4.3 Spesifikasi Brainware


Untuk mengoperasikan sistem informasi pengelolaan penjualan ini dibutuhkan
pengguna yang dapat menjalankan dan mengerti bagaimana sistem informasi ini berkerja agar
bisa efektif. Pengguna ini dibagi kedalam beberapa kategori sesuai dengan perannya dalam
proses pengelolaan penjualan ini. Pengguna pengguna tersebut adalah sebagai berikut :

IV-68
IV-69

1. Admin, pengguna ini bertugas untuk mengelola dan mengatur secara teknis
sistem informasi ini. Pengelolaan ini dimulai dari database hingga ke tampilan dan
memastikan fitur fitur berjakan dengan semestinya.
2. Account Executive/Sales, pengguna ini bertanggung jawab dalam mengelola
data data pelanggan ataupun calon pelanggan dan menerima output surat penawaran
harga
3. Produser, pengguna ini bertanggung jawab dalam mengelola dan membuat surat
penawaran harga berdasarkan data data pelanggan yang telah dikirimkan account
executive/sales.

IV.1.5 Diagram jaringan sistem informasi pengelolaan penjualan


Berikut ini dijelaskan jaringan infrastrutur IT yang ada didalam dokumen usulan
pertama untuk rencana strategis SI tahun pertama menggunakan prototype untuk menggunakan
sistem informasi pengelolaan penjualan. Diagram arsitektur jaringan tersebut dapat dilahat
pada gambar 4.1 berikut :

Gambar IV.3 Diagram infrastruktur jaringan sistem informasi pengelolaan penjualan

IV.1.6 Data flow Diagram


Pada sub bab ini akan dipaparkan aliran data sebagai pedoman dalam pengembangan
aplikasi sistem informasi pengelolaan penjualan. Pedoman ini berbentuk diagram aliran data
yang dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

a. Level 0

IV-69
IV-70

Gambar IV.4 Level 0 DFD sistem informasi pengelolaan penjualan

b. Level 1 Pembuatan surat penawaran harga

Gambar IV.5 Level 1 pembuatan surat penawaran harga

c. Level 2 kelola konsumen

IV-70
IV-71

Gambar IV.6 Level 2 DFD Kelola konsumen

d. Level 2 Kelola surat penawaran harga

Gambar IV.7 DFD level 2 kelola surat penawaran harga

IV-71
IV-72

e. Level 2 kelola faktur

Gambar IV.8 DFD level 2 kelola faktur

IV.1.7 Struktur kamus data


Sub bab ini akan memaparkan mengenai data data apa saja yang dibutuhkan dan relasi
setiap data yang digunakan dalam aplikasi sistem informasi pengelolaan penjualan. Gambar
4.9 akan menjelaskan relasional data yang dibutuhkan :

Sph
noSPH Characters (256) <M>
nourut Number <M>
User
tanggal Date <M>
User ID <pi> Characters (30) <M> Relationship_1 noKons Characters (256) <M>
Username Characters (30) <M> namaPT Characters (256) <M>
password Characters (16) <M> detail Text <M>
tipe Characters (30) <M> director Characters (256) <M>
produser Characters (256) <M>
konsumen DoP Characters (256) <M>
Durasi Number <M>
konsId <pi> Number <M>
versiCutdown Number <M>
noKons Characters (256) <M>
negara Characters (256)
jenisKons Characters (256) <M>
Relationship_2 nilai Integer <M>
namaCp Characters (256) <M>
downPayment Integer
namaPT Characters (256) <M>
status Characters (256) <M>
alamatKons Text <M>
idSPH <pi> Number <M>
kota Text <M>
telephone Number <M>
email Characters (256) <M> Relationship_3

Faktur
idSPH <fi1> Number
noFaktur <pi> Characters (256) <M>
konsId <fi2> Number
noKons Characters (256)
tanggal Date
namaKons Characters (256)
Relationship_4 namaPT Characters (256)
alamatKons Text
kota Characters (256)
telephone Number
detail Text
nilai Integer
pajak Integer
jumlah Integer
idUser Number

Gambar IV.9 Relasi data sistem informasi pengelolaan penjualan

IV-72
IV-73

Sementara itu untuk struktur kamus data yang digunakan akan dijelaskan melalui tabel
dibawah ini :
a. Tabel User

Nama Deskripsi Tipe Data Values


Attribute
idUser Nomor number 2
identitas user
namaUser Nama login String 30
dari user
Password Password String 8
untuk login
user
tipe Jenis user String 12
Tabel IV.7 Struktur kamus data tabel user

b. Tabel Konsumen

Nama Deskripsi Tipe Data Values


Attribute
No kons Nomor Int 2
indentifikasi
konsumen
Jenis Kons Kategori String 1
konsumen
Nama Kons Nama dari String 30
konsumen
Alm Kons Alamat kantor String 30
konsumen
Kota Lokasi kota String 15
dari alamat
konsumen
Telephone Nomor String 12
telephone
konsumen

IV-73
IV-74

Nama_CP Nama String 20


Perwakilan
Perushaan
Email Email String 30
perwakilan
perusahaan
Tabel IV.8 Struktur kamus data tabel konsumen

c. Tabel SPH (Surat Penawaran Harga)

Nama Deskripsi Tipe Data Values


Attribute
No SPH Nomor String 15
indentifikasi
surat
penawaran
harga
No urut No urut surat String 2
penawaran
harga
Nama Kons Nama dari String 30
konsumen
Alm Kons Alamat kantor String 30
konsumen
Detail Detail dari String 15
pekerjaan
Nilai Nilai pekerjaan String 12
yang
ditawarkan
Lokasi Lokasi String 30
pekerjaan
dilaksanakan
DP Uang muka String 20
yang
ditawarkan

IV-74
IV-75

Status Status surat String 4


penawaran
harga
Tabel IV.9struktur kamus data tabel SPH

d. Table Faktur

Nama Deskripsi Tipe Data Values


Attribute
No_urut_fak No urut faktur Integer 2
Id_sph No urut surat Integer 9
penawaran
harga
No_Faktur No Identifikasi String 20
Faktur
No_Kons No identifikasi Integer 2
konsumen
Tanggal Tanggal date
diterbitkan
faktur
Nama_CP Nama dari String 30
Contact Person
Konsumen
Nama_Kons Nama dari String 30
konsumen
Alamat_ Kons Alamat kantor String 30
konsumen
Kota Lokasi kota String 15
dari alamat
konsumen
Email Alamat surat String 30
elektronik dari
Contact Person
Konsumen

IV-75
IV-76

handphone No telepon String 30


seluler Contact
Person
Konsumen
Detail Detail dari Text 15
pekerjaan
Email Email String 30
perwakilan
perusahaan
Detail Detail dari String 15
pekerjaan
Nilai Nilai pekerjaan Integer 12
yang
ditawarkan
Pajak Potongan Integer 12
Pajak
Jumlah Total nilai Integer 12
pekerjaan
Id_producer Producer yag Integer 11
bertanggung
jawab
menangani
pekerjaan
Tabel IV.10 Struktur kamus data table faktur

IV.1.8 Implementasi Antar Muka Aplikasi Usulan


 Halaman Log In

IV-76
IV-77

Gambar IV.10 Tampilan Login

1. Masukan username dan password, bila belum terdaftar silahkan hubungi administrator
untuk mendaftarkan username dan password yang baru

Gambar IV.11 Tampilan Halaman Dashboard

2. Dihalaman dashboard pilih menu konsumen untuk menambah data konsumen

IV-77
IV-78

Gambar IV.12 Tampilan Halaman Konsumen

3. Pilih tambah konsumen di kolom kanan atas

Gambar IV.13 Tampilan Tambah Konsumen

4. Lalu masukan data konsumen, dan tekan tombol submit bila sudah selesai

IV-78
IV-79

Gambar IV.14 Tampilan Daftar Data Konsumen

5. User akan dibawa kembali ke halaman Konsumen, lalu pilih menu Surat Penawaran Harga

Gambar IV.15 Tampilan Surat Penawaran Harga

6. Klik tombol Input baru untuk membuat surat penawaran harga

IV-79
IV-80

Gambar IV.16 Tampilan Tambah Surat Penawaran Harga

7. Masukan data pekerjaan, lalu klik tombol submit

Gambar IV.17 Tampilan Data Surat Penawaran Harga

1. User akan kembali dibawa ke halaman Surat Penawaran Harga, lalu klik tombol print
untuk mencetak laporan

IV-80
IV-81

Gambar IV.18 Tampilan Data Faktur

2. Pilih tombol faktur pada menu disamping kiri untuk memulai membuat faktur
3. Pilih input baru untuk membuat faktur

Gambar IV.19 Tampilan Halaman Pembuatan Faktur

4. Pilih Surat Penawaran Harga mana yang akan dibuat


5. Lalu tekan submit
6. Untuk mencetak faktur tekan tombol print disamping kanan faktur yang akan dicetak

IV-81
IV-82

Gambar IV.20 Tampilan cetak faktur

IV.2 Pengujian
Sub bab ini akan memaparkan batasan pengujian sistem informasi pengelolaan penjualan
beserta ruang linkupnya. Akan dibahas juga mengenai hasil pengujian sistem informasi
tersebut.

 Pengujian dilakukan hanya pada segi fungsionalitas dari perangkat lunak dengan
metode blackbox
 Pengujian dilakukan pada bagian penjualana
 Pengujian dilakukan oleh Pembimbing di perusahaan yaitu Producer di Kanaya Visual
Company

IV.2.1 Kebutuhan Sumber Daya


 Hardware
Konfigurasi hardware yang digunakan untuk pengujian perangkat lunak ini adalah
sebagai :
1. Procesor : Intel Pentium 4 1,6 Ghz
2. Memory : 1 GB RAM
3. Hard disk Drive : 160 GB
4. Graphic Card : 512 MB
5. Monitor : 14’’ (1366x768 pixel)

IV-82
IV-83

6. Keyboard
7. Mouse
8. Koneksi : LAN
 Software
Perangkat lunak yang dipakai adalah sebagai berikut :
1. sistem operasi windows XP, Windows 7
2. Tool pengembangan seperti Xampp bitnami, Text editor Atom
3. Browser (Mozila firefox atau Google Chrome)
 Brainware
Sumber Daya Manusia yang melakukan pengujian adalah :
Account executive/Produser sebagai User dari perangkat lunak ini beserta Executive
produser sebagai pembimbing dalam pengembangan perangkat lunak ini

IV.2.2 Hasil Pengujian


Pada sub bab ini akan dipaparkan hasil pengujian sistem informasi dengan metoda
blackbox, dimana akan berfokus pada fungsionalitas dari sistem informasi pengelolaan
penjualan. Hasil pengujian ini dapat dilihat pada tabel 4.11 dibawah ini :

Tabel IV.11 Hasil pengujian sistem informasi pengelolaan penjualan

Hasil yang
Fungsi yang diuji Hasil Pengamatan Kesimpulan
diharapkan
Sistem
Fitur login menampilkan
dengan setiap hak halaman sesuai 1 SS Sudah sesuai
akses yang ada dengan kebutuhan
setiap hak akses
Sistem mampu
menampilkan,
menyimpan,
Fitur mengelola
mengubah dan 1 SS Sudah sesuai
user oleh admin
menghapus user
oleh admin ke
dalam database

IV-83
IV-84

Sistem mampu
menampilkan,
menyimpan,
Fitur mengelola mengubah dan
konsumen oleh menghapus 1 SS Sudah sesuai
sales/producer konsumen oleh
account
executive/producer
ke dalam database
Sistem secara
otomatis mampu
memberikan
Fitur
nomor kepada
pengkategorian
konsumen sesuai 1 SS Sudah sesuai
dan penomoran
dengan kategori
konsumen
dan no urutnya
sesuai dengan
format perusahaan
Sistem mampu
menampilkan,
menyimpan,
mengubah dan Belum ada detail
Fitur kelola surat
menghapus surat 1 BS untuk variabel
penawaran harga
penawaran harga penentuan harga
oleh line
produser/producer
ke dalam database
Sistem mampu
memberikan no
Fitur penomoran surat secara
1 SS Sudah sesuai
surat otomatis sesuai
dengan format
perusahaan

IV-84
IV-85

Sistem mampu
menampilkan,
menyimpan,
Sistem
mengubah dan
Fitur pengelolaan perhitungan
menghapus surat 1 KS
faktur pajak masih
penawaran harga
salah
oleh account
executive/producer
ke dalam database
Sistem mampu
memberikan
output laporan
Fitur cetak
surat penjualan 1 SS Sudah sesuai
laporan
berupa pdf sesuai
dengan format
perusahaan
Sistem mampu
Layout/tampilan
memberikan
surat penawaran
Fitur cetak surat output surat
harga masih
faktur dan penjualan dan 1 BS
berbeda dengan
penawaran harga faktur berupa pdf
format
sesuai dengan
perusahaan
format perusahaan
Sistem
memberikan
Sistem notifikasi
peringatan melalui
masih berjalan
Sistem notifkasi sms kepada 1 BS
hanya untuk sms
produser bila ada
saja
perubahan pada
data surat surat

Catatan tambahan :

a. Format pelaporan masih harus disempurnakan

IV-85
IV-86

b. Ada beberapa variabel pada surat penawaran harga belum ada pada sistem informasi
c. Tampilannya masih kurang dari segi estetika
d. Sitem notifikasi sebaiknya ke email

IV-86
V BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini akan memuat rincian kesimpulan dari hasil analisis dan dapat juga
memberikan jawaban serta solusi dari permasalahan yang telah dikemukakan pada bab I.
Selain itu akan dibahas juga saran yang dikemukakan oleh penulis untuk melengkapi hasil
evaluasi kondisi perusahaan dan strategis yang dibutuhkan perusahaan serta sistem informasi
apa saja yang dapat mendukung strategis tersebut.

V.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut :
1. Perencanaan strategis sistem informasi dengan metoda Ward and Peppard pada Kanaya
Visual Company menghasilkan 8 point usulan sistem informasi yang harus diterapkan
perusahaan dalam jangka waktu 5 tahun kedepan. Hasil ini diperoleh dengan bantuan
alat alat analisis seperti PEST, Five force Porter, SWOT, Balance Scorecard, CSF,
McFarland aplikasi protofolio grid dan Gap analysis dan dituangkan kedalam roadmap
pengembangan SI/TI untuk lima tahun kedepan. Roadmap ini menjadi panduan dalam
pengimplementasian SI/TI sehingga bisa mendukung strategis yang bisa membantu
perusahaan mencapai tujuan-tujuannya.
2. Posisi strategis Kanaya Visual Company pada matriks Grand Strategy adalah pada
kuadran II, dimana perusahan berada pada kondisi industri yang sedang meningkat
pesat tapi kondisi internal perusahaan masih banyak kelemahan untuk berkembang.
Sehingga untuk meningkatkan penjualan perusahaan diharuskan untuk menerapkan
strategi-strategi seperti pentrasi pasar, pengembangan pasar dan diversifikasi terkait
serta sistem informasi yang dapat mendukung strategi strategi tersebut agar bisa
membantu perusahaan bersaing di industri.

V.2 Saran
Berdasarkan hasil pembahasan pada bab-bab sebelumnya ada beberapa saran yang diperoleh
untuk mendukung strategi-strategi yang akan diterapkan di Kanaya Visual Company agar dapat

V-87
V-88

bersaing di industri audio visual ini. Saran saran yang akan dipaparkan oleh peneliti adalah
sebagai berikut :

A. Saran untuk perusahaan


1. Berdasarkan hasil analisis internal dan external perusahaan disarankan perusahaan
untuk menambah satu buah divisi yang bertanggung jawab dalam pengelolaan IT untuk
mendukung usulan usulan strategi yang telah diungkapkan sesuai dengan roadmap pada
bab III.
2. Dengan metode SWOT diketahui perusahaan berada pada posisi kuadran II. Oleh
karena itu disarankan untuk menerapkan strategis pengembangan dan penetrasi pasar
yang lebih efektif. Selain itu perusahaan juga disarankan untuk meningkatkan daya
tawar baik terhadap supplier ataupun SDM yang ada diindustri dengan cara
membangun aplikasi sistem informasi yang dapat mengelola kedua hal tersebut.
3. Untuk membantu meningkatkan daya saing perusahaan di industri maka disarankan
perusahaan mengembangkan website untuk membantu penjualan dan sistem informasi
pengelolaan penjualan untuk mengelola penjualan diperusahaan
4. Menurut hasil survey kinerja, perusahaan disarankan untuk memperkuat proses bisnis
internal guna meningkatkan profit margin perusahaan.
5. Metoda Ward and Peppard dapat menjadi alat bantu perusahaan dalam menetukan
strategis strategis perusahaan. Sehingga disarankan kepada perusahaan untuk
melakukan evaluasi dengan metoda Ward and Peppard ini secara rutin dalam jangka
waktu tertentu
B. Saran untuk penelitian selanjutnya
1. Penilitian ini dharapkan menjadi rujukan para peneliti selanjutnya dengan
menambahkan beberapa metoda, alat dan kerangka berpikir yang tidak dipaparkan
dalam penelitian ini.
2. Aplikasi sistem informasi pengelolaan penjualan bisa lebih disempurnakan untuk
penelitian selanjutnya dengan menerapkan fitur fitur yang bisa meningkatkan
efektifitas prosses bisnis atau mengintegrasikan seluruh sistem informasi yang telah ada
di perusahaan

V-88
VI Daftar Pustaka

Arifani, I. N., & Darmawan, A. (2016). PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI


DAN TEKNOLOGI INFORMASI SI / TI PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN (
Studi Kasus : Pada Disdikbudpora Metro ). TIM Darmajaya, 41-51.
Arifani, I. N., & Darmawan, A. (2016). PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI
DAN TEKNOLOGI INFORMASI SI / TI PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN (
Studi Kasus : Pada Disdikbudpora Metro ). TIM Darmajaya, 41-51.
Astuti, M., Matondang, N., & Amanda, A. R. (2018). PENINGKATAN UKM PAKAIAN JADI DI
DKI JAKARTA. Jurnal Ilmiah Manajemen, Ekonomi, & Akuntansi (MEA).
Biteable.com. (2018, Desember 15). 55 video marketing statistics for 2019. Diambil kembali dari
www.biteable.com: https://biteable.com/blog/tips/video-marketing-statistics/
Clinten, B. (2018, December 28). Ramalan 4 Tren Teknologi di 2019. Diambil kembali dari
https://tekno.kompas.com: https://tekno.kompas.com/read/2018/12/28/08020037/ramalan-4-
tren-teknologi-di-2019?page=2
Dälken, F. (2014). Are Porter's Five Competitive Forces still Applicable? A Critical Examination
concerning the Relevance for Today's Business. University of Twente.
David, F. R. (2011). Manajemen Strategis Konsep. Jakarta: Salemba Empat.
Davis, G. B. (2003). Management information systems (MIS). Dipetik 2 15, 2019, dari
https://dl.acm.org/citation.cfm?id=1074572
Dita, N., & Saifi, M. (2017). PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED (EVA), NET PROFIT
MARGIN (NPM), RETURN ON EQUITY (ROE), DAN RETURN ON INVESTMENT
(ROI) TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Pada Perusahaan Jasa Sektor Infrastruktur,
Utilitas, dan Transportasi yang Terdaftar di BEI Tahun 2013-2015). Jurnal Administrasi
Bisnis S1 Universitas Brawijaya, 140-146.
Faslah, R., & Haris, A. (2018). Perencanaan Strategis Sistem Informasi. Jurnal ELTIKOM, 31-38.
Habibi, R. (2016). Perencanaan Portofolio Aplikasi pada STMIK Bina Patria Magelang dengan
Menggunakan Metode Ward and Peppard. 146-152.
Harmuli, R. D. (2016). ANALISIS STRATEGI BISNIS DIGGERS CAFE BANDARLAMPUNG. 84.
Hendriana, E. (2015). Ekonomi Kreatif : Rencana Pengembangan Periklanan Nasional 2015-2019.
Jakarta: PT. Republik Solusi.
Hutahaean, J. (2005). Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta: DEEPUBLISH.
Hutama, S. M. (2013). Perencanaan Strategi Sistem Teknologi dan Manajemen Informasi dalam
Meningkatkan Daya Saing Sekolah dan Kompetensi Lulusan. 14-21.
Ilman, S. &. (2012). Perencanaan Strategik Sistem Informasi pada Perusahaan Penerbitan dengan
Metode Ward and Preppard: Studi Kasus pada Penerbit Rekayasa Sains. 308-325.
Kartika, T., & Ardianto, J. (2013). Perancangan Metode Balanced Scorecard Pada PT Samchem
Prasandha. 62-88.
Kementrian Komunikasi dan Informasi Indonesia. (2008). Permenkominfo no.20 tahun 2008.

89
Kristiyanti, M. (2012). Peran Indikator Kinerja Dalam Mengukur Kinerja Manajemen. 103-123.
McLeod, R., & Schell, G. P. (2006). Management Information Systems (10th Edition). Dipetik 2 15,
2019, dari http://dl.acm.org/citation.cfm?id=1207217
Newman, D. (2018, December 4). Top 4 Digital Transformation Trends In Media And Entertainment
For 2019. Diambil kembali dari www.forbes.com:
https://www.forbes.com/sites/danielnewman/2018/12/04/top-4-digital-transformation-trends-
in-media-and-entertainment-for-2019/#62e9c30b1f9a
Pratama, W. W., & Sugiharto, S. (2013). PENYUSUNAN STRATEGI DAN SISTEM PENJUALAN
DALAM RANGKA MENINGKATKAN PENJUALAN TOKO DAMAI. 1-15.
Prince, B., Cegielski, C., & Rainer Jr, K. (2013). Introduction to Information Systems: Supporting and
Transforming Business. Wiley; 5th Edition Binder Ready Version edition.
Retnawati, L. (2018). PERENCANAAN STRATEGIS SI / TI DENGAN METODE ANALISA
SWOT DAN BSC UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAING DI. 135-142.
Septiana, Y. (2017). PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI DENGAN
PENDEKATAN WARD AND PEPPARD MODEL ( Studi Kasus : Klinik INTI Garut )
PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI DENGAN PENDEKATAN WARD
AND PEPPARD MODEL ( Studi Kasus : Klinik INTI Garut ). Wawasan Ilmiah, 8-24.
Ward, J. a. (2002). Strategic Planning for Information Systems, 3 ed. John Wiley & Sons.
Wedhasmara, A. (2009). LANGKAH-LANGKAH PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM
INFORMASI MENGGUNAKAN METODE WARD dan PEPPARD. Jurnal Sistem
Informasi, 14-22.

90
LAMPIRAN

A
Kuesioner Penelitian Tugas Akhir
Kinerja perusahaan sesuai dengan visi misi perusahaan

Mohon kesediaan Bapak/Ibu/Sdr untuk mengisi kuesioner ini. Kuesioner ini merupakan
kuesioner yang penulis susun dalam rangka pelaksanaan penelitian tugas akhir. Jawaban yang
Bapak/Ibu/Sdr berikan tidak akan mempengaruhi kedudukan, maupun jabatan anda.
A. Identitas Responden
Isilah identitas diri dengan keadaan yang sebenarnya
a. No. Responden :
b. Nama :
c. Umur :
d. Jenis Kelamin :
e. Jabatan :
Petunjuk Pengisian
Berilah tanda (√) pada kolom yang tersedia untuk setiap pernyataan sesuai dengan jawqabn
Bapak/Ibu/Sdr.
1. Sangat tidak setuju (STS)
2. Tidak setuju (TS)
3. Netral (N)
4. Setuju (S)
5. Sangat Setuju (SS)
B. Kuesioner Perspektif Finansial
NO Pertanyaan STS TS N S SS
Target laba dan pendapatan perusahaan ditetapkan
secara periodik
Dana investasi yang dibutuhkan untuk membangun
perusahaan ini cukup besar
Penjualan hingga saat ini cukup membantu dalam
meningkatkan profit perusahaan
Perusahaan melakukan operasionalnya dengan
biaya yang efisien
Perusahaan mengalami peningkatan pendapatan
setiap tahunnya
Pengalokasian modal kerja telah sesuai dengan
yang diharapkan
Secara periodik dilakukan pemeriksaan laporan
keuangan
C. Kuesioner Proses Bisnis Internal
NO Pertanyaan STS TS N S SS
Perusahaan selalu melakukan aktivitas research
and development untuk membantu
mengembangkan proses bisnisnya
Kegiatan produksi telah sesuai rencana baik dari
target biaya, waktu dan kualitas
Perusahaan memiliki kemudahan dalam mencari
Sumber Daya Manusia independence untuk
melaksanakan proses produksinya
Perusahaan memiliki sistem informasi yang
memudahkan dalam menjalankan proses bisnisnya
Sistem informasi yang digunakan perusahaan
selalu di uodate dan termutakhir
SDM di perusahaan telah sesuai dengan kebutuhan
perusahaan
Proses penerimaan SDM perusahaan cukup selektif
SDM yang diterima di perusahaan memiliki latar
belakang pendidikan yang sesuai dengan bidang
mereka
Tingkat kesalahan yang dilakukan pegawai dalam
pekerjaannya cukup rendah
Kualitas proses produksi selalu dijaga baik disetiap
tahapan proses bisnisnya
Etos dan budaya kerja diperusahaan mendukung
proses bisnis perusahaan

D. Kuesioner perspektif pertumbuhan dan perkembangan


NO Pertanyaan STS TS N S SS
Fasilitas yang disediakan perusahaan telah
menunjang pekerjaan karyawan
Kemampuan karyawan telah sesuai dengan bidang
pekerjaannya
Perusahaan meningkatkan kualitas karyawan
dengan memberikan pelatihan dan pendidikan yang
sesuai dengan bidang pekerjaanya
Adanya program kompensasi yang mendukung
kinerja karyawan
Karyawan merasa puas berkerja di perusahaan
Perusahaan mengembangkan kemampuan soft skill
karyawan juga
Secara periodik dilakukan konsultasi terhadap
perkembangan karyawan
Perusahaan telah memiliki sistem informasi yang
baik untuk mengelola tumbuh kembangnya
karyawan
Pegawai memiliki kemudahan dalam mengakses
informasi yang sesuai dengan kebutuhan
pekerjaannya
Karyawan memiliki tingkata retensi yang tinggi
terhadap teknologi baru

Bandung,.......................2019

(.....................................)
LAMPIRAN
B
Kuesioner Persepsi Finansial Bobot Bobot
NO Pertanyaan 0 1 2 3 4 ∑ Rangking Evaluasi
Target laba dan
pendapatan perusahaan
1 ditetapkan secara periodik 1 2 3 11 0,19
Dana investasi yang
dibutuhkan untuk
membangun perusahaan
2 ini cukup besar 1 2 3 11 0,19
Penjualan hingga saat ini
cukup membantu dalam
meningkatkan profit
3 perusahaan 1 1 1 3 6 0,10
Perusahaan melakukan
operasionalnya dengan
4 biaya yang efisien 1 1 1 3 8 0,14
Perusahaan mengalami
peningkatan pendapatan
5 setiap tahunnya 1 2 3 11 0,19
Pengalokasian modal kerja
telah sesuai dengan yang
6 diharapkan 2 1 3 3 0,05
Secara periodik dilakukan
pemeriksaan laporan
7 keuangan 1 1 1 3 9 0,15
∑ 2 2 2 7 8 21 59 1,00
Rata rata 8,43 0,14

Kuesioner Persepsi Proses Bisnis


Internal Bobot Bobot
NO Pertanyaan STS TS N S SS ∑ Rangking Evaluasi
Perusahaan selalu
melakukan aktivitas
research and
development untuk
membantu
mengembangkan proses
1 bisnisnya 3 3 12 0,13
Kegiatan produksi telah
sesuai rencana baik dari
target biaya, waktu dan
2 kualitas 1 2 3 11 0,11
Perusahaan memiliki
kemudahan dalam
mencari Sumber Daya
Manusia independence
untuk melaksanakan
3 proses produksinya 1 2 3 8 0,08
Perusahaan memiliki
sistem informasi yang
memudahkan dalam
menjalankan proses
4 bisnisnya 1 1 1 3 4 0,04
Sistem informasi yang
digunakan perusahaan
selalu di uodate dan
5 termutakhir 1 1 1 3 4 0,04
SDM di perusahaan telah
sesuai dengan kebutuhan
6 perusahaan 1 2 3 11 0,11
Proses penerimaan SDM
7 perusahaan cukup selektif 2 1 3 10 0,10
SDM yang diterima di
perusahaan memiliki latar
belakang pendidikan yang
sesuai dengan bidang
8 mereka 1 2 3 8 0,08
Tingkat kesalahan yang
dilakukan pegawai dalam
pekerjaannya cukup
9 rendah 1 2 3 11 0,11
Kualitas proses produksi
selalu dijaga baik disetiap
10 tahapan proses bisnisnya 3 3 12 0,13
Etos dan budaya kerja
diperusahaan mendukung
11 proses bisnis perusahaan 2 1 3 5 0,05
∑ 2 4 2 12 13 33 96 1,00
Rata rata 13,71 0,09

Kuesioner Persepsi Pelatihan


dan Pengembangan Bobot Bobot
NO Pertanyaan STS TS N S SS ∑ Rangking Evaluasi
Fasilitas yang disediakan
perusahaan telah
menunjang pekerjaan
1 karyawan 1 1 1 3 3 0,04
Kemampuan karyawan
telah sesuai dengan
2 bidang pekerjaannya 3 3 9 0,12
Perusahaan meningkatkan
kualitas karyawan dengan
memberikan pelatihan
dan pendidikan yang
sesuai dengan bidang
3 pekerjaanya 1 1 1 3 4 0,05
Adanya program
kompensasi yang
mendukung kinerja
4 karyawan 1 2 3 11 0,14
Karyawan merasa puas
5 berkerja di perusahaan 3 3 9 0,12
Perusahaan
mengembangkan
kemampuan soft skill
6 karyawan juga 1 2 3 10 0,13
Secara periodik dilakukan
konsultasi terhadap
7 perkembangan karyawan 1 2 3 8 0,11
Perusahaan telah memiliki
sistem informasi yang baik
untuk mengelola tumbuh
8 kembangnya karyawan 2 1 3 3 0,04
Pegawai memiliki
kemudahan dalam
mengakses informasi yang
sesuai dengan kebutuhan
9 pekerjaannya 3 3 12 0,16
Karyawan memiliki
tingkatan retensi yang
tinggi terhadap teknologi
10 baru 1 2 3 7 0,09
∑ 4 3 3 13 7 30 76 1,00
Rata rata 10,86 0,10

Kuesioner Perspektif Pelanggan Bobot Bobot


NO Pertanyaan STS TS N S SS ∑ Rangking Evaluasi
Perusahaan selalu
menjaga ekspetasi
pelanggan dalam setiap
1 tahap produksi 1 2 1 4 12 0,14
Kepuasan pelanggan
menjadi salah satu tujuan
2 utama perusahaan 2 2 4 14 0,16
Perusahaan selalu
memberikan informasi
terkait pekerjaan kepada
pelanggan dengan jelas
dan mudah dipahami oleh
3 pelanggan 3 1 4 13 0,15
Pelanggan cukup
mengetahui kredibilitas
perusahaan sebelum
berhubungan langsung
4 dengan perusahaan 1 3 4 11 0,13
Perusahaan mampu
menanggapi keluhan
pelanggan dengan cepat
5 dan tepat 4 4 12 0,14
Perusahaan mampu
mengakomodir kebutuhan
6 pelanggan 1 2 1 4 11 0,13
Harga yang diberikan
kepada pelanggan untuk
pekerjaan sesuai dengan
hasil yang diberikan oleh
7 perusahaan 3 1 4 13 0,15
∑ 0 1 2 19 6 28 86 1,00
Rata rata 12,29 0,14
LAMPIRAN
C
Value Chain Perusahaan
Kanaya Visual Company
02 Agustus 2019

Infrastructure Finance dan Accounting, GA

Human Relation HR Dept

Teknologi Server Network, Jaringan internet cepat

Pembelian pengadaan barang


MAR
GIN
Inbound Operasi Outbond Marketing dan Pelayanan
Logistic Logistic Sales
Pre-Produksi, Servis saat
Creative Brief Video yang Telemarketing,
Produksi, Post- produksi,
sesuai ekspetasi, Social media
produksi Revisi offline
konsep kreatif promosi
Online, versi
output yang
berbeda

Menyetujui Penyusun

Agus Subarnas Aji Pasha Isdiyanto


Executive Produser Produser
LAMPIRAN
D
Surat Keterangan
No. SK/02/IX/2019/KNY-001
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Agus Subarnas, S.Sn.
Jabatan : Execuitve Producer
Perusahaan : Kanaya Visual Company
Alamat : Jalan Kawaluyaan Indah XIV no 3C Bandung
Dengan ini menerangkan bahwa :
Nama : Aji Pasha Isdiyanto
NRP : 150323001
Prodi : Sistem Informasi
Universitas : STMIK LPKIA
Adalah benar telah melakukan penelitian dalam rangka penulisan skripsinya
dengan judul “Perencanaan Strategis Sistem Informasi untuk Membantu
Penjualan di Kanaya Visual Company” sejak tanggal 3 Maret 2019 hingga
sekarang, dan telah pula membahas materi hasil penelitiannya dengan kami. Hasil
dokumen usulan yang bersangkutan telah diterima oleh perusahaan dan menjadi
masukan bagi perusahaan.

Bandung,................2019

Agus Subarnas, S. Sn.


LAMPIRAN
E
I FORM PENGUJIAN SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN PENJUALAN

Keterangan Pengujian
Tanggal Pengujian :
Jam :
Lokasi pengujian :

Kategori Penialaian : TS (Tidak Sesuai), SS (Sudah Sesuai)

Hasil yang
Fungsi yang diuji Hasil Pengamatan Keterangan
diharapkan
Sistem
Fitur login menampilkan
[ ] Sesuai
dengan setiap hak halaman sesuai
[ ] Tidak Sesuai
akses yang ada dengan kebutuhan
setiap hak akses
Sistem mampu
menampilkan,
menyimpan,
Fitur mengelola [ ] Sesuai
mengubah dan
user oleh admin [ ] Tidak Sesuai
menghapus user
oleh admin ke
dalam database
Sistem mampu
Fitur mengelola menampilkan,
[ ] Sesuai
konsumen oleh menyimpan,
[ ] Tidak Sesuai
sales/producer mengubah dan
menghapus
konsumen oleh
account
executive/producer
ke dalam database
Sistem secara
otomatis mampu
memberikan
Fitur
nomor kepada
pengkategorian [ ] Sesuai
konsumen sesuai
dan penomoran [ ] Tidak Sesuai
dengan kategori
konsumen
dan no urutnya
sesuai dengan
format perusahaan
Sistem mampu
menampilkan,
menyimpan,
mengubah dan
Fitur kelola surat [ ] Sesuai
menghapus surat
penawaran harga [ ] Tidak Sesuai
penawaran harga
oleh line
produser/producer
ke dalam database
Sistem mampu
memberikan no
Fitur penomoran surat secara [ ] Sesuai
surat otomatis sesuai [ ] Tidak Sesuai
dengan format
perusahaan
Sistem mampu
menampilkan,
Fitur pengelolaan [ ] Sesuai
menyimpan,
faktur [ ] Tidak Sesuai
mengubah dan
menghapus surat
penawaran harga
oleh account
executive/producer
ke dalam database
Sistem mampu
memberikan
output laporan
Fitur cetak [ ] Sesuai
surat penjualan
laporan [ ] Tidak Sesuai
berupa pdf sesuai
dengan format
perusahaan
Sistem mampu
memberikan
Fitur cetak surat output surat
[ ] Sesuai
faktur dan penjualan dan
[ ] Tidak Sesuai
penawaran harga faktur berupa pdf
sesuai dengan
format perusahaan
Sistem
memberikan
peringatan melalui
[ ] Sesuai
Sistem notifkasi sms kepada
[ ] Tidak Sesuai
produser bila ada
perubahan pada
data surat surat

Tambahan Saran :
Bandung, 2019

Penguji,
LAMPIRAN
F
II DOKUMENTASI INTERVIEW EXPERT INSIGHT KONDISI EXTERNAL
PERUSAHAAN
Keterangan Interview
Tanggal Interview :
Jam :
Lokasi Interview :

Isi Interview :

 Q : Menurut anda bagaimana kondisi pasar di industri audio visual saat ini?
A : Kondisi pasar sedang tumbuh pesat, sehingga permintaan pembuatan video iklan
semakin meningkat

 Q : Apakah perusahaan mengalami kesulitan dalam mendapatkan pasar? Bila iya apa
saja kesulitannya?
A : Saat ini perusahaan mengalami kesulitan dalam meraih pasar, dikarenakan
persaingan yang ketat, sementara perusahaan adalah perusahaan baru berdiri sehingga
belum dikenal, selain itu persaingan tidak hanya dengan sesama perusahaan tapi juga
dengan videographer atau perseorangan. Ditambah lagi pengetahuan pelanggan
terhadap jasa video dianggap masih kurang, sehingga memberatkan perusahaan
 Q : Apakah perusahaan mengalami kesulitan dalam mendapatkan SDM yang
berkualitas untuk pembuatan video komersial, baik itu independen atau tetap?
A : SDM yang berkualitas dirasa masih jarang dan sudah memiliki tarif yang diatas
rata rata, sehingga perusahaan kesulitan untuk mencari SDM untuk pekerjaan budget
minim tetapi harus tetap menjaga kualitas demi kepuasaan pelanggan
 Q : Melihat kondisi yang telah disebutkan sebelumnya, adakah peran pemerintah
dalam membantu mengatasi masalah masalah tersebut?
A : Peran pemerintah saat ini belum terasa membantu. Karena belum ada kebijakan-
kebijakan yang bisa membantu perusahaan-perusahaan seperti Kanaya Visual
Company tumbuh dan berkembang
 Q : Sementara ini bagaimana peran asosiasi buat perusahaan perusahaan dalam
industri audio visual?
A : Asosiasi saat ini belum ada yang aktif dan berperan dalam industri audio visual,
padahal banyak asosiasi asosiasi yang berdiri tetapi belum ada yang diakui oleh
masyarakat industri secara keseluruhan
 Q : Apakah ada kesulitan dalam mencari supplier untuk pelaksanaan pembuatan video
iklan?
A : Supplier alat yang berkualitas masih bisa diitung dengan jari, sehingga membuat
daya tawar supplier terhadap perusahaan tinggi
 Q : Sejauh ini, penetrasi dan pengembangan pasar yang dilakukan seperti apa?
A : Pemasaran perushaan dirasa masih kurang dan segementasinya masih di sekitaran
Kota bandung dan Jakarta saja

Bandung, 2019

Nara sumber
LAMPIRAN
G
III DOKUMENTASI INTERVIEW USER REQUIREMENT
Keterangan Interview
Tanggal Interview :
Jam :
Lokasi Interview :

Isi Interview :

 Q : Apa yang diharapkan dari system informasi Pengelolaan penjualan yang akan
dikembangkan?
A : Sistem ini dapat mempermudah pengelolaan penjualan, serta mengurangi
kesalahan dalam pelaporan rekapitulasi surat penawaran harga

 Q : Fitur apa saja yang ingin dimiliki oleh system informasi Surat Penawaran Harga
Ini ?
A : Adanya penomoran surat secara otomatis, dapat mencetak rekapitulasi surat
penawaran harga baik ke soft copy atau hard copy, menyimpan database konsumen
atau calon konsumen, juga memiliki fitur filtering dan search dan bisa menambahkan
faktur berdasarkan quotation
 Q : Dasar bahasa pemrograman apa yang diinginkan untuk mengembangkan Sistem
Pembuatan Penawaran Harga ?
A : Bila memungkinkan menggunakan web base agar bisa diakses dimana saja
 Q : Apakah adalagi fitur yang ingin ditambahkan ?
A : Data konsumen dan detail pekerjaan hanya bisa diisi oleh account executive, yang
nantinya jadi acuan buat pengesian surat penawaran harga oleh produser. Jadi hak
akses account executive dan produser berbeda

Bandung, 2019

Nara sumber
LAMPIRAN
H
SOP PEMBUATAN SURAT PENAWARAN HARGA
Dept. Account Executive
Aero Visual Studio
1. Konsumen memberikan creative brief kepada Account Executive
2. Account Executive menterjemahkan creative brief dari konsumen dan diberikan
kepada Line Producer untuk membuat Rencana Anggaran Biaya Pekerjaan
3. Setelah Rencana Anggaran Biaya Pekerjaan dihitung, maka hasilnya diberikan
kepada Account Executive
4. Account Executive menghubungi Finance dan Accounting untuk meminta nomor
Quotation
5. Finance dan Accounting mencari data client dan mecocokannya dengan database
client dan quotation
6. Setelah didapat nomor quotation, diserahkan kepada Account executive untuk
dibuat quotation nya
7. Setelah quotation dibuat maka diajukan kembali ke konsumen

Menyetujui Penyusun

Agus Subarnas Aji Pasha Isdiyanto


Executive Producer Produser
LAMPIRAN
I

Anda mungkin juga menyukai