Pasal 78
(1) Akuntabilitas Perguruan Tinggi merupakan bentuk pertanggungjawaban
Perguruan Tinggi kepada Masyarakat yang terdiri atas: a. akuntabilitas
akademik; dan b. akuntabilitas non-akademik.
(2) Akuntabilitas Perguruan Tinggi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
wajib diwujudkan dengan pemenuhan Standar Nasional Pendidikan
Tinggi.
(3) Akuntabilitas Perguruan Tinggi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan melalui sistem pelaporan tahunan.
(4) Laporan tahunan akuntabilitas Perguruan Tinggi dipublikasikan kepada
Masyarakat.
(5) Sistem pelaporan tahunan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diatur
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Permasalahan yang sering ditemui
• Dana yang memadai, sesuai dengan visi, misi, dan rencana strategis
• Digunakan dengan baik mengikuti rencana yang telah disusun,
• Didukung dengan administrasi keuangan yang tertib, rapih, dan terawasi,
dan
• Dapat dipertanggung-jawabkan (dilaporkan) dengan baik dan transparan
DOKUMEN-DOKUMEN PERSYARATAN KEUANGAN
Dokumen-dokumen persyaratan keuangan
1. SDM
– Profil Dosen dan Tenaga Kependidikan (sebaiknya dalam bentuk tabel)
– Profil Dosen mencakup latar belakang pendidikan, pengalaman mengajar,
dan penelitian yang telah dilakukan
2. Sarana Prasarana (penjelasan rinci mengenai tanah dan bangunan, ruang
dosen, ruang kantor, ruang perpustakaan, ruang laboratorium, peralatan
dan perlengkapan kelas, kantor, dan laboratorium, teknologi, buku, dan
lain-lain dan dapat dilampiri dengan foto-foto)
3. Keuangan (dana dan sumber perolehan dana yang mencukupi untuk
membiayai operasional dan investasi PTS)
4. Sumber Daya tak berwujud (Intangible Resources) – misalnya Sejarah dan
kontribusi Badan Penyelenggara, Reputasi Badan Penyelenggara (dan
pengurusnya), Jaringan pengurus Badan Penyelenggara
Kegiatan Operasional Pendidikan
• Penelitian
– Penelitian yang akan dilakukan
– Rancangan pengorganisasian dan proses pelaksanaan penelitian
• Pengabdian Masyarakat
– Pengabdian masyarakat yang akan dilakukan
– Rancangan pengorganisasian dan proses pelaksanaan pengabdian
masyarakat
Rencana Pengembangan Perguruan Tinggi
• Proyeksi Arus Kas harus ada dalam Studi Kelayakan sebagai muara dari
seluruh kajian yang dilakukan dalam Studi Kelayakan
• Proyeksi Arus Kas merupakan sarana untuk memastikan Badan
Penyelenggara telah membuat perencanaan keuangan yang matang dan
terinci sehingga kegiatan operasional dan investasi yang direncanakan
dapat terlaksana
• Proyeksi Arus Kas dibuat untuk periode 5 tahun dan tidak boleh bersaldo
akhir negatif
• Proyeksi Arus Kas yang disampaikan harus: realistis (wajar), lengkap,
masuk akal (logis), dan konsisten dengan bab-bab lain studi Kelayakan.
Proyeksi Arus Kas harus realistis
Proyeksi Arus Kas harus lengkap mencakupi proyeksi arus kas per prodi dan
pusat PT, dan masuk akal (logis) – ada rincian perhitungan untuk setiap
komponen penerimaan dan pengeluaran