Anda di halaman 1dari 3

Cermati dan deskripsikan dalam organisasi formal cara pendelegasian wewenang dan menentukan

rentang kendali. Pergunakan konsep yang terdapat dalam modul yang digunakan untuk mengkaji
kedua konsep tersebut!

Jangan lupa ada formula yang dikemukakan seorang ahli untuk menghitung rentang kendali yang
signifikan!

--- Pendelegasian berwenang merupakan suatu proses yang terjadi dalam organisasi dimana seorang
pemimpin melimpahkan wewenang atau tugas-tugas kepada orang yang ada dibawah
kepemimpinannya. Hal ini didasarkan pada dalam mengelola sebuah organisasi seseorang memiliki
keterbatasan baik dari segi kemampuan fisik maupun pengetahuan, Sehingga diperlukan
pendelegasian wewenang kepada orang lain dari berbagai macam bidang pengetahuan dan
keterampilan, agar kemudian memungkinkan gerak organisasi dapat seiringan secara efektif dan
efisien dalam mencapai tujuan.

Cara-cara pendelegasian wewengan antara laim


1. Garis lurus. pendelegasian berwenang ini dilakukan langsung oleh pimpinan kepada bawahannya
dan kemudian setiap bawahan tersebut mendelegsikan lagi kepada bawahannya secara langsung
pula, dilakukan secara bertingkat-tingkat dalam satu garis yang disebut garis komando.

2. Garis fungsional. pendelegasian berwenang melalui para ahli sesuai dengan bidang atau
fungsinya. Kemudian setiap ahli tersebut akan mendelegasikan kerwenangannya kepada setiap unit
yang ada sesuai dengan bidang dan keahliannya. Dalam hal ini setiap unit bertanggung jawab kepada
para ahli sesuai dengan bidang keahliannya saja.

3.Organisasi Matriks. pendelegasian kewenangan berjalan secara vertikal dari atas ke bawah dalam
suatu organisasi. Secara vertikal yakni pendelegasian dikalukan oleh pimpinan kepada bawahanya
langsung dalam garis hierarki organisasi, sedangkan secara horizontal dilakukan oleh pimpinan
proyek yang memiliki tanggung jawab terhadap kebehasilan proyek-proyek yang ada dalam
organisasi. Karena biasanya Cara kerja proyek dilakukan oleh tim-tim kerja yang terdiri dari para
spesialis yang juga menduduki jabatan-jabatan fungsional dalam hierarki organisasi. Maka Dalam hal
ini pimpinan proyek adalah koordinator dari semua kegiatan yang berhubungan dengan proyek
tersebut. Dimana, untuk melaksanakan tugas proyek, dipilih orang-orang dengan jabatan fungsional
dalam organisasi, ketika proyek selesai mereka kembali kepada fungsi semul

Hicks dan Gullet berpendapat organisasi matriks ini dapat direncanakan bagi hal-hal sebagai berikut:
a. Kegiatan jelas jadwal dan jadwal waktu ini penting untuk menyesuaikan kegiatan-kegiatan
pejabat-pejabat yang terlibat dalam organisasi matriks ini.
b. Hambatan-hambatan dalam pembiayaan yang dialami organisasi.
c. Diperlukan untuk mengordinasikan jumlah para tenaga spesialis untuk menyelenggarakan suatu
proyek.
d.Kegiatan yang dianggap asing dan belum terbiasa bagi para pesserta organisasi.

--- Dalam penentuan rentang kendali, kegiatan suatu organisasi tidak terlepas dari adanya hubungan
tugas. Seiring dengan berkembagnnya organisasi maka makin kompleks Hubungan tugas tersebut
akan. Tedapat dua hubungan yang terjalin, yakni hubungan vertikal merupakan hubungan tugas
terjadi antara pimpinan dan anak buah, sedangkan hubungan horizontal merupakan hunbungan
antar sesama bawahan.
Kemudian menurut Grainucas ada tiga bentuk hubungan yang terjadi antara atasan dan bawahan
yaitu hubungan langsung satu arah, hubungan langsung antar kelompok dan saling hubungan.

Hubungan langsung satu arah, digambarkan Contoh A mempunyai bawahan 3 orang, B, C, dan D.
Hubungan yang terjadi adalah 3 arah yaitu:

A dengan B

A dengan C

A dengan D

Hubungan langsung kelompok, digambarkan A mempunyai bawahan 2 orang si B Dan C. Hubungan


ini merupakan hubungan sesama bawahan. Kalau i A tersebut diatas mempunyai bawahan B, C dan
D.
Dihitung dengan cara matematika didapatkan rumus:
n(2n/2-1) = 3(2 3/2-1) =3(4-1) =9
n= jumlah bawahan

maka akan terdapat Sembilan arah hubungan yaitu


B dengan C
B dengan D
C dengan B
C dengan D
D dengan B
D dengan C
B dengan C dan D
C dengan B dan D
D dengan C dan B.

Saling berhubungan antara bawahan. Maka dapat digambarkan, Jika A mempunyai bawahan 3 orang
yaitu si B, C adan D. Dihitung dengan cara matematika dengan rumusan sebagai berikut
n(n-1) =3(3-1) =6

maka akan terjadi 6 arah hubungan yaitu


B kepada C
B kepada D
C kepada B
C kepada D
D kepada B
D kepada C

Berdasarkan ketiga bentuk hubungan tersebut untuk menghitung semua hubungan yang terjadi
antara atasan dan bawahan, maka terdapat rumus matematika yang diciptakan oleh Granuaci yaitu
n(2n/2+n-1)
misalkan A mempunyai anka buah 3 orang yaitu B, C, D. Maka jika dihitung hubungan seluruhnya
hasilnya adalah
3(2 3/2+3-1) =3(4+3-1) =18
Terkait dengan penjelasan hubungan dalam organisasi diatas, maka seiring dengan berkembagnnya
organisasi maka makin kompleks Hubungan tugas tersebut akan. Sehingga perlu ditetapkan berapa
orang bawahan yang setepat-tepatnya dapat diawasi oleh seorang atasan. Masalah ini dipecahkan
dalam rentangan pergendalian pengawasan, rentang pengawasan akan dibuat sedemikian rupa
tergantung kepada kondisi dan Situasi organisası. Dalam hal ini ciri yang dapat dijadikan sebagai
patokan dalam menyuun rentang pengawasan, dimana semakin sempit rentangan pengawasan
maka semakin tinggl hierarki organisasi dan semakin meningkat jumlah pengawas berlaku juga
sebaliknya.
Jika rentang pengawasan telah ditetapkan dan tugas-tugas organisasi telah dikelompokan ke dalam
unit-unit yang terspesialisasi, maka dalam rangka mencapai tujuan organisasi secara keseluruhan
diperlukan adanya koordinasi. Dengan adanya koordinasi maka unit-unit organisas tidak dibiarkan
berjalan sendiri-sendiri. Hal ini berguna untuk menyelaraskan tindakan, maupun waktu kerja masing-
masing unit supaya menyatu ke arah pencapaian tujuan.

Sumber Referensi:

BMP IPEM 4431 Modul 4 K. B 1 & 2


Arif, Mirrian S, dkk. (2019). Manajenan Pemerintahan. Ed.2-. Tangerang Selatan.
Universitas Terbuka.

Anda mungkin juga menyukai