BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data
1. Deskripsi Data Umum
a. Sejarah Berdirinya SMK Batik 2 Surakarta
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Batik 2 Surakarta berdiri pada
tahun 1989 berdasarkan Surat Keputusan (SK) No.420/130/I/1989 tanggal 1
Maret 1989 yang dikeluarkan oleh Kepala Kanwil Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan Propinsi Jawa Tengah. Pada awal berdiri SMK Batik 2
Surakarta bernama SMEA Batik 2 Surakarta, kemudian berganti menjadi
SMK Batik 2 Surakarta seiringan dengan perubahan nama seluruh sekolah
keahlian atau kejuruan.
SMK Batik 2 Surakarta didirikan oleh tim pendiri yang diketuai oleh
H.Iskayat (Alm) dengan para anggota Atmanto, B.A (Alm), H.Ali Admodjo,
SH, Soemedi, Bsc dan Abdullah Affandi (Alm). Tim pendiri SMK Batik 2
Surakarta dibentuk atas dasar surat Yayasan Pendidikan Batik (YPB)
Surakarta No. 3636/U/YPB/10/1988 tanggal 12 Oktober 1988. Latar belakang
pendirian SMK Batik 2 Surakarta adalah semakin meningkatnya anemo
penerimaana siswa baru di SMK Batik 1 Surakarta (dulunya SMEA Batik 1
Surakarta) dari tahun ke tahun sehingga pengurus Yayasan Pendidikan Batik
2
KEPALA SEKOLAH
GURU
S I S WA
Keterangan :
: Garis Komando
: Garis Koordinasi
Gambar 7. Struktur Organisasi SMK Batik 2 Surakarta
Sumber : Arsip SMK Batik 2 Surakarta
SUSUNAN PERSONALIA SMK BATIK 2 SURAKARTA
TAHUN DIKLAT 2005/2006
A. Kepala Sekolah : Drs. Yusuf
B. Wakil Kepala Sekolah
1. Sarana Prasarana : Dra. Triningsih Suwarno
2. Kurikulum : Siti Fatimah, BA
3. Humas : Drs. Bambang Kandiawan
4. Kesiswaan : Drs. Muh. Pujiyanto
C. Katua Program Keahlian
1. Akuntansi : Budiarsi, S.Pd
2. Sekretaris : Daryani, S.Pd
3. Penjualan : Drs. M. Masyhud
D. Wali Kelas atau Pembimbing
1. I Akuntansi 1 : Achyar Susanto, S.Pd
2. I Akuntansi 2 : Suratiyem, BA
3. I Sekretaris : Nafi Asih E, S.Sos
4. I Penjualan : Dra. Hariningsih
5. II Akuntansi : Nuning Sri Astutik
6. II Sekretaris : Ida Nurrohmah
7. II Penjualan 1 : Dra. Murni Widarti
8. II Penjualan 2 : Maryanto, S.Pd
5
Pembagian Tugas
1) Kepala Sekolah
a) Edukator (Pendidik)
b) Manajer
c) Administrator (administrasi)
d) Supervisor (Pengelola)
e) Leader (Pemimpin)
6
f) Inovator (Inovasi)
g) Motivator (Motivasi)
2) Wakil Kepala Sekolah
a) Bagian Kurikulum
1. Menyususn progaram pengajaran
2. Menyusun kalender pengajaran
3. Menyususn pembagian tugas guru dan jadwal pelajarn
4. Pengelolaan kegiatan belajar mengajar
5. Pengelolaan penilaian
6. Menyususn dan menyelenggarakan evaluasi semesteran
7. Mengoordinasikan pengelolaan raport dan STTB
8. Mengorordinasikan dan mengarahkan penyususnan program sp /
perangkat mengajar
9. Menyusun laporan pelaksanaan pengajaran secara berkala
b) Bagian Kesiswaan
1. Menyusun program pembinaan kesiswaan/OSIS
2. Melaksanakan bimbingan dan pengendalian kegiatan siswa dalam
rangka menegakkan disiplin dan tata tertib sekolah
3. Memberikan pengarahan dalam pemilihan pengurus OSIS
4. Menyelenggarakan kegiatan ekstrakrikuler
5. Menyusun laporan pelaksanaan kegitan kesiswaan secara berkala
c) Bagian Sarana dan Prasarana
1. Mengelola inventarisasi barang
2. Pengadaan dan pendayagunaan sarana dan prasarana
3. Pemeliharaan
4. Pengelolaan keuangan alat-alat pengajaran
5. Membina dan melaksanakan koordinasi 7K
6. Menyususn laporan pelaksanaan secara berkala
d) Bagian Hubungan Masyarakat
1. Mengatur dan menyelengarakan hubungan sekolah dengan orang tua
2. Mengembangkan sikap kebersamaan dan kekeluargaan
7
Berdasarkan
16
tabel di atas dapat diketahui interval dari data nilai
kemampuan awal
14 siswa kelas eksperimen dengan nilai tertinggi 90 dan nilai
12
terendah 40. Rata-rata (mean) sebesar 61,7, median sebesar 62,27 dan modus
Frekuensi
10
8
6
4
2
0
40-47 48-55 56-63 64-71 72-79 80-87 88-95
Kelas Interval
9
sebesar 64,5 dengan standar deviasi 10,085. Data tersebut dapat disajikan
dalam bentuk diagram sebagai berikut:
16
14
12
Frekuensi
10
8
6
4
2
0
20-30 31-41 42-52 53-63 64-74 75-85
Kelas Interval
10
16
14
12
Frekuensi
10
8
6
4
2
0
E K E K E K E K E K E K E
Eksperimen
Kelas Kontrol
12
10
8
Frekuensi
6
4
2
0
55-60 61-66 67-72 73-78 79-84 85-80 91-96
Kelas Interval
10
8
6
4
2
0
35-42 43-50 51-58 59-66 67-74 75-82 83-90
Kelas Interval
16
14
12
Frekuensi
10
8
6
4
2
0
E K E K E K E K E K E K E
Eksperimen
Kelas Kontrol
13
10
8
6
4
2
0
2-4 5-7 8-10 11-13 14-16 17-19
Kelas Interval
14
20
18
16
14
Frekuensi
12
10
8
6
4
2
0
-6--3 -2-1 2-5 6-9 10-13 14-17
Kelas Interval
15
20
18
16
14
Frekuensi
12
10
8
6
4
2
0
E K E K E K E K E K E K
Eksperim en
Kelas Kontrol
Berdasarkan tabel tersebut tampak bahwa Lobs < Ltab, sehingga dapat disimpulkan
bahwa kedua kelompok berdistribusi normal. Perhitungan selengkapnya pada
lampiran 23 dan 24 halaman 133-136.
Uji normalitas terhadap kemampuan akhir masing-masing kelompok
dihitung dengan menggunakan rumus Lilifors pada n = 40 dan α = 5%. Hasil
perhitungan normalitas kedua kelompok dapat dirangkum dalam tabel berikut:
Tabel 12. Rangkuman Hasil Normalitas Nilai Akhir Kelompok Eksperimen dan
Kelompok Kontrol
17
Berdasarkan tabel tersebut tampak bahwa Lobs < Ltab, sehingga dapat disimpulkan
bahwa kedua kelompok berdistribusi normal. Perhitungan selengkapnya pada
lampiran 25 dan 26 halaman 137-140.
Langkah awal untuk menghitung t-matching adalah mencari nilai rata-
rata kemampuan awal dan standar deviasi kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol sebesar 61,93 dengan standar deviasi dan varians masing-masing sebesar
9,978 dan 99,569. Nilai rata-rata kelompok kontrol diketahui sebesar 62,05
dengan standar deviasi 12,266 dan varians sebesar 150,448. Langkah selanjutnya
adalah menghitung nilai t dengan menggunakan rumus t-matching. Dari hasil
perhitungan dengan rumus t-matching diperoleh nilai t sebesar 0,047, sedangkan
harga tabel menunjukan nilai 1,994 (pada db = 78 dan α = 5%). Hal itu
menunjukkan bahwa thit < ttab atau 0,047 < 1,994 yang berarti tidak ada perbedaan
yang signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Berdasarkan
hasil perhitungan tersebut dapat disimpulkan bahwa kemampuan awal kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol sebelum mendapat perlakuan (treatment)
adalah sama. (Perhitungan selengkapnya pada lampiran 30 halaman 143-145)
C. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan t-test. Rata-rata
nilai akhir kelompok eksperimen sebelum data diolah dengan menggunakan t-test
diketahui sebesar 71,9 dengan standar deviasi 9,49 dan varians sebesar 90,04.
Kelompok kontrol mempunyai rata-rata nilai akhir sebesar 63,6 dengan standar
deviasi 11,02 dan varians sebesar 121,51. Berdasarkan perhitungan dengan rumus
t-test diperoleh nilai thit sebesar 7,449 sedangkan ttab menunjukkan nilai 1,667
(pada db = 77 dan α = 5%). Hal tersebut menunjukkan bahwa nilai thit > ttab atau
7,449 > 1, 667, sehingga dapat disimpulkan bahwa metode investigasi kelompok
18
lebih efektif dibandingkan metode ceramah ditinjau dari prestasi belajar siswa.
(Perhitungan selengkapnya pada lampiran 31 halaman 146-150)