BAB IV
A. Hasil Penelitian
1. Objek Penelitian
Penelitian dilakukan di jurusan Akuntansi SMK Batik 2 Surakarta
sebagai obyek penelitian utama untuk mengetahui tentang karakteristik
soft skill peserta didik kelas XI jurusan Akuntansi..
a. Sejarah SMK Batik 2 Surakarta
SMK Batik 2 Surakarta merupakan sekolah swasta yang
berada di Jalan Brigend Slamet Riyadi, Pajang, Laweyan, Kota
Surakarta, Jawa Tengah. Letak sekolahab ini tergolong strategis
karena mudah dijangkau oleh saran transportasi umum. Letak
sekolahan yang berada di wilayah perkampungan dengan bangunan
berbentuk “U” menjadikan bagian tengah gedung dapat digunakan
untuk upacara maupun olahraga.
SMK Batik 2 Surakarta merupakan sekolah yang didirikan
oleh Yayasan Batik pada 1 Maret 1989 dengan SK No. 420103189
yang dikeluarkan oleh Kepala Kanwil Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan propins Jawa Tengah. SMK batik 2 Surakarta diprakarsai
oleh beberapa tim sendiri yang diketahui oleh H. Iskiyat Alm dengan
anggotanya Atmanto, BA Alm, H. Ali Atmojo, Sumedi Bse dan
Abdullah Effendi Alm. Tim pendiri tersebut dibentuk atas dasar surat
Yayasan Pendidikan Bati (YPB) Surakarta No. 36364YP101998 pada
tanggal 12 Oktober 1998.
Latar belakang didirikannya SMK Batik 2 Surakarta
disebabkan oleh semakin meningkatnya minat penerimaan siswa baru
di SMK batik 2 Surakarta setiap tahunnya sehingga pengurus Yayasan
Pendidikan Batik (YPB) Surakata mengambil keputusan untuk
mendirikan SMK Batik 2 Surakarta, hal tersebut ditujukan untuk
memenuhi permintaan masyarakat. Pada tahu ajaran pertama, yaitu
2
1) Visi
Menjadi lembaga diklat yang menghasilkan Sumber Daya
Manusia unggul dibidang Bisnis Manajemen, Informatika dan
Pariwisata yang berkarakter dan beraklak mulia.
2) Misi
a) Mempersiapkan siswa yang berkarakter, cerdas dan
beraklak mulia, memiliki jiwa wirausaha, mengausai
IPTEK dan ungguk dalam bahasa serta memiliki daya saing
global.
b) Menyelenggarakan pendidikan professional yang bernuansa
kualitas berorientasi keunggulan Sumber Daya Manusia.
c) Mewujudkan pelayanan prima dan menjaga keharmonisan
lingkungan dan selalu mengadakan inovasi.
d) Menanamkan keimanan dan ketakwaan.
3) Tujuan
a) Menyiapkan perserta didik yang cakap, mampu memahami
dunia kerja dan menerapkan budi pekerti luhur.
b) Menyiapkan peserta didik untuk memasuki dunia kerja serta
mengembangkan sikap professional.
c) Menyiapkan peserta didik mampu memiliki karier,
berkompetisi dan mengembangkan sikap mandiri.
d) Menyiapkan tenaga kerja untuk mengisi kebutuhan dunia
usaha/industry dan bersikap.
e) Menyiapkan peserta didik agar mampu bersaing untuk
melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
f) Menyiapkan dan melaksanakan komponen-komponen
persyaratan sekolah berstandart internasional.
g) Merumuskan dan melaksanakan kebutuhan dan harapan
pelanggan.
4
Gambar 1.
6
Kepala Sekolah
Drs. Bambang Kandiawan, M.Si
C. Hasil Penelitian
Data yang dipaparkan dibawah ini merupakan data hasil observasi dan
wawancara dengan guru mata pelajaran praktik akuntansi lembaga mengenai
karakteristik soft skill dalam mata pelajaran praktik akuntansi lembaga
peserta didik kelas XI.
1. Jenis soft skill yang ditanamkan dalam mata pelajaran praktik
akuntansi lembaga
Peneliti menanyakan aspek soft skill pada guru mata pelajaran
di dalam kegiatan belajar, serta soft skill ini sangat penting dalam
pembelajaran khususnya untuk mata pelajran praktik akuntansi
lembaga. Menurut Ibu Ummi Fathkiyah selaku guru mata pelajaran
praktik akuntansi lembaga menyatakan:
Soft skill adalah keterampilan dan kemampuan seseorang, baik
untuk sendiri maupun berkelompok. Pertama kali sebelum
materi saya ke soft skill terlebih dahulu. Bagaimana anak-anak
itu dibentuk supaya mereka sadar bahwa belajar itu harus rajin
ya, tekun tanggung jawab. Jadi, kalau anak-anak sudah siap
materi dengan soft skill yang sudah terbentuk, maka saya
menyampaikan materi mudah dan anak-anak juga mudah
menerimanya. Tentunya banyak ya, ada juga beberapa soft
skill yang saya kembangkan dalam pembelajaran yaitu,
komunikasi berpikir kritis, tanggung jawab, kepemimpinan.
D. Pembahasan
18
(SMK) harus memiliki soft skill, agar mereka dapat berkarir dan bersaing
di dunia kerja, mengingat soft skill merupakan salah satu aspek yang
dipertimbangkan dalam penerimaan karyawan. Soft skill yang dimaksud
meliputi kecakapan mengenal diri (self-awareness), kecakapan berpikir
rasional (thinking skill), dan kecakapan sosial (social skill). Proses
pembelajaran yang dapat melibatkan siswa secara aktif, menarik minat
dan perhatian siswa, membangkitkan motivasi siswa, menerapkan prinsip
individualitas, dan peragaan dalam pengajaran merupakan wahana yang
efektif untuk meningkatkan soft skill siswa SMK”.
Berdasarkan hasil penelitian dan observasi, Ibu Ummi Fathkiyah
membentuk kemampuan soft skill dalam proses pembelajaran, dan
sebagian besar siswa di SMK Batik 2 Surakarta mengalami perubahan
dalam kemampuan soft skill yang terlihat dari siswa yang sebelumnya
pasif menjadi aktif, yang sebelumnya tidak fokus menjadi fokus, yang
sebelumnya tidak aktif dalam berinteraksi menjadi aktif berinteraksi, yang
sebelumnya tidak tepat waktu dalam menyelesaikan tugas menjadi tepat
waktu dalam menyelesaikan tugas, yang sebelumnya tidak berani dan
belum percaya diri dalam mengungkapkan pendapatnya menjadi berani
dan tanggung jawab dalam mengungkapkan pendapatnya sendiri, yang
sebelumnya cuma nyontek teman saat mengerjakan tugas yang saya
berikan sekarang mengerjakan tugasnya sendiri, yang sebelumnya
nyontek saat ujian sekarang mengerjakan ujianya sendiri, dari yang tidak
bisa memimpin jadi bisa memimpin, yang sebelumnya tidak pernah saling
membantu temannya jadi saling membantu, dan mampu mengajarkan
kembali materi yang diberikan oleh guru kepada temannya yang lain.
3. Faktor-faktor penghambat dan pendukung pengembangan soft skill
peserta didik.
Banyak faktor untuk pengembangan soft skill dalam dunia pendidikan,
salah satunya adalah peran guru dalam proses pengembangannya. Guru
tidak hanya memberikan pengetahuan kognitif dan, tetapi juga soft skill
21
E. Keterbatasan Peneliti
Dalam melakukan penelitian ini, peneliti sudah berusaha dnegan baik
dalam melakukan penelitian sesuai dengan pedoman dan prosedur penelitian,
namun masih terdapat keterbatasan terkait dengan penelitian yang peneliti
lakukan. Keterbatasan tersebut meliputi:
1. Peneliti tidak mengambil subyek penelitian dengan jumlah yang besar,
peneliti hanya melakukan wawncara kepada satu informan guru mata
pelajaran praktik akuntansi lembaga dan membagi subyek penelitian
kepada informan peserta didik yang diambil secara acak.
2. Peneliti hanya memfokuskan pada model pembelajaran yang digunakan
guru dalam membentuk soft skill peserta didik, sehingga peneliti tidak
mengambil objek dalam lingkup yang luas.
22