Surya Wiyatmoko,S.H Yohana Mellya Wati
SURAT GUGATAN PTUN
Dengan hormat,
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Yohana Mellya Wati
Kewarganegaraan : Indonesia
Pekerjaan : PNS
Alamat : Jl Kalimantan No.01, Blitar
Kuasa hukum berdasarkan surat kuasa pada tanggal 14 Februari 2022:
Nama : Surya Wiyatmoko, S.H
Kewarganegaraan : Indonesia
Pekerjaan : Pengacara
Alamat : Jalan A.yani No. 31, Surabaya
Yang selanjutnya disebut sebagai Penggugat.
Dengan ini mengajukan gugatan terhadap :
Lembaga Pemerintah Republik Indonesia, dalam hal ini diwakili oleh Badan Kepegawaian
berkedudukan di Jalan Gatot Subroto, Surabaya.
Selanjutnya disebut sebagai Tergugat.
Adapun gugatan ini kami ajukan berdasarkan hal-hal sebagai berikut :
Bahwa pada tanggal 31 Januari 2022 penggugat telah menerima Surat Keputusan Nomor :
25/01/2022/Surabaya, tentang Pemecatan Secara Tidak Hormat yang diterbitkan dan ditanda
tangani oleh tergugat sesuai dengan pasal 55 Undang-Undang No. 9 Tahun 2004 bahwa gugatan ini
masih dalam jangka waktu (90 Hari) yang telah ditetapkan di dalam Undang-Undang tersebut.
Penggugat telah bekerja sebagai PNS di Kantor Departemen Pertanian selama kurang lebih 6
(Enam) bulan lamanya. Tanpa pemberitahuan terlebih dahulu pada tanggal 31 Januari 2022
penggugat menerima Surat Keputusan Nomor : 25/01/2022/Surabaya tentang Pemecatan Secara
Tidak Hormat, dengan alasan bahwa penggugat tidak memenuhi kewajiban yang telah
dilimpahkan kepadanya. padahal sebelumnya penggugat telah mengirimkan surat permohonan cuti
yang telah diterima oleh tergugat pada tanggal 05 Juli 2021. Pernyataan tersebut telah melanggar
asas-asas umum pemerintahan yang baik karena melanggar asas proporsionalitas serta melanggar
asas profesionalitas sebagaimana yang diatur dalam Undang-Undang No. 28 Tahun 1999 tentang
penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas dari KKN.
Pemecatan tersebut tidak memenuhi unsur pemecatan serta melanggar asas prodesionalias dan asas
proporsionalitas pemerintahan yang baik,terlebih pula penggugat tidak diberi pesangon atas
pemecatan yang dilakukan oleh tergugat.
Oleh karena itu selaku kuasa hukum sesuai Surat Kuasa tanggal 14 Februari
2022 mengajukan Surat Gugatan ini, dan memohon kepada Ketua Pengadilan TUN Jakarta agar
memberikan kelonggaran atau penundaan terhadap pelaksanaan keputusan Tata Usaha Negara yang
sedang di gugat. Serta kami juga meminta pemberian ganti rugi sebesar Rp. 50.000.000 ,- (Lima
Puluh Juta Rupiah) serta pengembalian nama baik penggugat.Disamping itu penggugat meminta
kepada tergugat agar segera menerbitkan surat keputusan pengangkatan kembali penggugat sebagai
PNS secepatnya.
Berdasarkan uraian diatas,kami meminta agar Ketua Pengadilan TUN Surabaya agar :
Memutus / mengabulkan gugatan penggugat seluruhnya;
Menyatakan batal / tidak sah Surat Keputusan yang dikeluarkan oleh tergugat berupa S.K
Nomor : 25/01/2022/Surabaya;
Mewajibkan tergugat untuk membayar ganti rugi serta rehabilitasi;
Mewajibkan tergugat untuk mencabut surat keputusan nomor : 25/01/2022/Surabaya;
Menghukum tergugat untuk membayar biaya perkara;
Mewajibkan tergugat untuk segera menerbitkan Surat Keputusan pengangkatan kembali
sesuai pasal 97 ayat (8) & (9) UU No. 5 Tahun 1986.
Selanjutnya kepada pemegang kuasa ini kami berikan wewenang penuh untuk mewakili
pemberi kuasa mengahdap dan berbicara di muka persidangan TUN. Membuat dan menandatangani
surat-surat yang diajukan sehubungan dengan perkara tersebut. menjawab, membantah hal-hal yang
tidak benar, mengajukan bukti-bukti, serta megajukan permohonan.