Anda di halaman 1dari 5

NAMA : JEYIN FEMI PULO

PROGRAM STUDI : AKUNTANSI


SEMESTER : VI ( ENAM )

“ RETURN DAN RISIKO AKTIVA TUNGGAL ”

PENGERTIAN RETURN DAN RISK

RETURN (PENGEMBALIAN)

Return atau pengembalian adalah keuntungan yang diperoleh perusahaan,


individu dan institusi dari hasil kebijakan investasi yang dilakukan. Menurut
R. J. Shook, return merupakan laba investasi, baik melalui bunga atau
deviden.

Return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi yang dapat berupa
return realisasi (realized return) dan return ekspektasi (expectation return).
Return realisasi adalah return yang telah terjadi yang dihitung menggunakan
data historis sedangkan return ekspektasi adalah return yang diharapkan
akan diperoleh oleh investor di masa mendatang.

RISK (RESIKO)

Hanya menghitung return saja untuk suatu investasi tidaklah cukup. Risiko
dari investasi juga perlu diperhitungkan. Return dan risiko merupakan dua hal
yang tidak terpisah, karena pertimbangan suatu investasi merupakan trade-off
dari kedua faktor ini. Return dan risiko mempunyai hubungan yang positif,
semakin besar risiko yang harus ditanggung, semakin besar return yang harus
dikompensasikan.
Risiko sering dihubungkan dengan penyimpangan atau deviasi dari outcome
yang diterima dengan yang diekspektasi. Van Horne dan achowics, Jr. (1992)
mendefinisikan risiko sebagai variabilitas return terhadap return yang
diharapkan. Untuk menghitung risiko, metode yang banyak digunakan adalah
deviasi standar (standard deviation) yang mengukur absolut penyimpanan nilai-
nilai yang sudah terjadi dengan nilai ekspektasinya.

1. Risiko Berdasarkan Probabilitas

Penyimpangan standar atau deviasi standar merupakan pengukuran


yang digunakan untuk menghitung risiko. Deviasi standar (standard
deviation) dapat dituliskan sebagai berikut: 

SDi = (E([Ri – E(Ri)]2))1/2


Selain deviasi standar (standard deviation), risiko juga dapat
dinyatakan dalam bentuk varian (variance). Varian (variance) adalah kuadrat
dari deviasi standar (standard deviation) sebagai berikut:
Var(Ri) = SD12 = E([Ri – E(Ri)]2)
Rumus varian ini dapat ditulis dengan dinyatakan dalam bentuk
probabilitas.
Misal [Ri – E(Ri)]2 = Ui, maka Var(Ri) dapat ditulis:
                  Var(Ri) = E(Ui)
n
¿ ∑ ( U IJ . pJ )
j=1

Substitusi kembali Ui dengan [Ri – E(Ri)]2 sebagai berikut:


n
Var ( R i )=∑ ¿ ¿2.pJ)
j=1
Deviasi standar adalah akar dari varian :

σ =√ Var (Ri )

contoh :

Var(Ri) = (Ri1 – E(Ri))2 . p1+ (Ri2 – E(Ri))2 . p2 + (Ri3 – E(Ri))2 . p3 + (Ri4 –
E(Ri))2 . p4 + (Ri5 – E(Ri))2 . p5

= (-0,09 – 0,152)2 . 0,10 + (-0,05 – 0,152)2 . 0,15 + (0,15 – 0,152)2 .


0,25 + (0,25 – 0,152)2 . 0,20 (0,27 – 0,152)2 . 0,30

= 0,0586 + 0,00612 + 0,000001 + 0,001921 + 0,00418

= 0,018

Besarnya deviasi standar adalah akar dari varian yaitu sebesar :

σ =√ 0,018=0,134

2. Resiko Berdasarkan Data Historis

Resiko yang diukur dengan deviasi standar yang menggunakan data historis
dapat dinyatakan sebagai berikut ini.

√∑
n
SD= ¿¿¿¿
i=1

Notasi :

SD = Standar Deviasi
X1 = nilai ke-i
E(Xi) = nilai ekspektasian
n =  jumlah dari observasi data historis untuk sampel besar dengan n
(paling sedikit 30 observasi) dan untuk sampel kecil digunakan (n-1).
Nilai ekspektasian yang digunakan di rumuskan deviasi standar dapat
berupa nilai ekspektasian berdasarkan rata-rata historis atau trend atau random
walk.
Contoh:
Tabel 2.3 menunjukkan nilai-nilai return selama 7 tahun mulai tahun 1990
sampai dengan 1996. Rata-rata arithmatika untuk nilai-nilai return ini sudah
dihitung di contoh 1.10 sebesar 0,09957.

Periode Return (R1) (R1 – Rt)2

1990 0,060 (0,060-0,09957)2 = 0,00157


1991 0,077 (0,077-0,09957)2 = 0,00051
1992 0,095 (0,095-0,09957)2 = 0,00002
1993 0,193 (0,193-0,09957)2 = 0,00873
1994 0,047 (0,047-0,09957)2 = 0,00276
1995 0,113 (0,113-0,09957)2 = 0,00018
1996 0,112 (0,112-0,09957)2  = 0,00015
Rt = 0,09957 ∑(Rt – Rt)2 = 0,01392

Dari perhitungan di tebel, maka deviasi standar dapat dihitung sebesar:


n
SD= ∑ ¿¿¿¿
i=1

¿
√ 0,01392
7−1
= 0,0482
Risiko dapat dikatakan sebagai suatu peluang terjadinya kerugian atau
kehancuran. lebih luas, risiko dapat diartikan sebagai kemungkinan
terjadinya hasil yang tidak diinginkan atau berlawanan dari yang diinginkan.
Kehidupan usaha penuh dengan risiko, baik itu risiko finansial maupun
manajerial sebagai berikut :
 Risiko finansial
Berkaitan dengan kegagalan usaha untuk merealisasikan rencana
finansial yang telah ditentukan.
 Risiko manajerial
Berkaitan dengan kegagalan pimpinan perusahaan dalam mengelola
perusahaannya yang pada akhirnya diukur dengan kegagalan finansial.
Dalam industri keuangan pada umumnya, terdapat suatu jargon “high risk
bring about high return”, artinya jika ingin memperoleh hasil yang lebih
besar, akan dihadapkan pada risiko yang lebih besar pula. Contohnya dalam
investasi saham. Volatilitas atau pergerakan naik-turun harga saham secara
tajam akan membuka peluang untuk memperoleh hasil yang lebih besar,
namun sebaliknya, jika harga bergerak ke arah yang berlawanan, maka
kerugian yang akan ditanggung sangat besar.
Dalam penyusunan anggaran modal, suatu proyek investasi ( perluasan
usaha / penggantian aktiva tetap ) kita sering mengalami kegagalan setelah
proyek tersebut dilaksanakan. Hal ini karena kita tidak memperhitungkan
unsur risiko didalamnya.

rn Relatif =

Anda mungkin juga menyukai