Anda di halaman 1dari 5

RINGKASAN MATERI TEMA 5 “PAHLAWANKU”

Muatan PPKn KD 3.1


Hubungan Simbol dengan Makna Sila Keempat Pancasila
Pancasila merupakan dasar negara Republik Indonesia. Sila keempat pancasila berbunyi “Kerakyatan
yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan”. Sila keempat memiliki simbol
banteng. Banteng merupakan hewan sosial yang suka berkumpul, sehingga sila ini mengibaratkan masyarakat
Indonesia yang senang berkumpul untuk bermusyawarah dalam mendiskusikan sesuatu.
Sila keempat menjelaskan keutamaan musyawarah dalam setiap mengambil keputusan. Keputusan
tersebut juga harus dihargai dan dilaksanakan dengan tanggung jawab. Contoh sikap sehari-hari yang
mencerminkan pengamalan sila keempat Pancasila adalah sebagai berikut:
1. Mengutamakan musyawarah mufakat dalam menyelesaikan masalah
2. Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain
3. Menghormati dan menghargai pendapat teman atau keluarga lain
4. Menghargai setiap hasil keputusan musyawarah dan melaksanakannya dengan baik.

Sikap kepahlawanan
Sikap kepahlawanan memiliki nilai-nilai untuk diteladani. Pengamalan sila pada Pancasila juga dapat
tercermin dari sikap kepahlawanan. Berikut contoh nilai-nilai kepahlawanan yang sesuai dengan pengamalan
sila Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
No Nilai-nilai kepahlawanan Pengamalan dalam Kehidupan Sehari-hari
1 Jujur dan tekun Kita harus berkata benar, tidak menyontek ketika ujian
2 Cinta tanah air Belajar dengan rajin agar berguna bagi bangsa dan negara
3 Pantang menyerah dan disiplin Tidakmudah menyerah dan putus asa dalam menghadapi masalah.
Selain itu, kita juga harus disiplin dalam menaati peraturan dan tata
tertib
4 Rela berkorban Menolong orang dengan tulus dan ikhlas, serta tidak mengharapkan
imbalan apapun
5 Kerja keras Mengerjakan tugas dengan sepenuh hati dan semangat

Hubungan Simbol dengan Makna Sila Kelima Pancasila


Setia sila Pancasila memiliki makna yang penting. Seperti sila kelima Pancasila yang berbunyi “Keadilan
sosial bagi seluruh rakya Indonesia”. Sila kelima Pancasila memiliki simbol padi dan kapas yang menggambarkan
kebutuhan dasar setiap manusia, yaitu kebutuhan pangan dan sandang. Sila kelima bermakna bahwa kita harus
selalu berprilaku adil. Kita juga harus menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban dalam memenuhi
kebutuhan dasar. Pengamalan sila kelima dapat tercermin pada sikap sehari-hari sebagai berikut:
1. Adil terhadap semua teman
2. Membantu orang lain yang sedang kesusahan
3. Menghormati dan menghargai hak-hak orang lain
4. Mengutamakan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi
5. Bergotong royong demi kepentingan bersama

Muatan Bahasa Indonesia KD 3.7


Menjawab pertanyaan berdasarkan bacaan
Kita tentu pernah membaca atau menyimak suatu cerita. Kemampuan kita dalam memahami bacaan
dapat dilakukan dengan menjawab pertanyaan. Untuk dapat menjawab pertanyaan dengan tepat, kita perlu
memahami isi bacaan dengan cara menemukan informasi penting yang ada didalamnya. Semua informasi
penting yang kita temukan sangat bermanfaat untuk menjawab pertanyaan yang diajukan. Suatu pertanyaan
biasanya mengandung kata tanya seperti berikut:
Apa = untuk menanyakan benda atau peristiwa
Siapa = untuk menanyakan tokoh dalam cerita
Di mana = untuk menanyakan tempat
Kapan = untuk menanyakan waktu
Mengapa = untuk menanyakan alasan atau sebab
Bagaimana = untuk menanyakan cara, proses, atau tahapan

Menyampaikan jawaban dan menceritakan kembali isi teks


Salah satu cara membaca yang baik adalah dengan membaca dalam hati atau tidak bersuara. Dengan
membaca dalam hati, kita dapat lebih cermat mencari hal-hal penting didalam teks tersebut serta menjawab
pertanyaan yang diberikan. Setelah membaca dengan baik, kita diharapkan dapat menjawab pertanyaan-
pertanyaan yang diberikan. Lalu, kita dapat menceritakan kembali isi teks. Caranya adalah dengan merangkai
kembali jawaban-jawaban yang kita tulis menggunakan bahsa yang baik dan berurutan. Jika kita menceritakan
kembali dalam bentuk lisan, kita sebaiknya menceritakan dengan lafal dan intonasi yang jelas. Dengan
demikian, informasi yang kamu sampaikan dapat dipahami baik oleh pendengar.

Muatan IPA KD 3.7


Penerapan sifat-sifat cahaya
Cahaya dihasilkan dari sumber-sumber cahaya, misalnya matahari, senter, lampu, dan lilin. Cahaya
berguna untuk membantu manusia melihat benda-benda sekitar, membedakan warna, dan melakukan
kegiatan sehari-hari. Cahaya memiliki sifat-sifat tertentu, antara lain:
Muatan IPS KD 3.1

Selain empat sifat cahaya diatas, cahaya juga memiliki sifat dapat diuraikan. Saat terurai, cahaya
menghasilkan berbagai macam warna, yaitu merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan unggu. Contoh
penguraian cahaya yang dapat kita lihat di kehidupan sehari-hari adalah pelangi. Pelangi terjadi karena cahaya
matahari mengenai titik-titik air yang ada di udara. Lalu, cahaya tersebut akan terpantul dan terurai menjadi
berbagai warna. Pembuktian cahaya terdiri atas beberapa warna dapat dilakukan dengan melakukan
percobaan cakram warna.

Pemantulan cahaya
Saat cahaya mengenai benda bening, cahaya dapat menembus dan dapat diteruskan. Namun jika cahaya
mengenai benda gelap, cahaya akan dipantulkan kembali. Pantulan cahaya dari suatu benda masuk ke dalam
mata sehingga kita dapat melihat benda tersebut. Berikut macam-macam pemantulan cahaya
1. Pemantulan cahaya teratur
Pemantulan cahaya teratur terjadi ketika cahaya mengenai benda yang memiliki permukaan rata. Contoh,
cermin datar dan permukaan air yang tenang.
2. Pemantulan cahaya tidak teratur
Pemantulan cahaya tidak teratur terjadi ketika cahaya mengenai benda yang memiliki permukaan tidak
rata. Contohnya, permukaan jalan yang berbatu.

Cermin
Cermin merupakan salah satu benda yang dapat memantulkan cahaya. Pada pembelajaran
sebelumnya, kita telah mengetahui bahawa cahaya akan dipantulkan secara teratur ketika mengenai benda
yang permukaannya sangat rata, licin, dan mengkilap. Cahaya yang dipantulkan oleh cermin merupakan salah
satu contoh pemantulan teratur. Berdasarkan bentuk permukaannya, cermin dibedakan menjadi tiga macam,
yaitu cermin datar, cermin cekung, dan cermin cembung.
Berikut sifat-sifat bayangan dari setiap jenis cermin tersebut

Cermin Datar Cermin Cekung Cermin Cembung


1. Ukuran (besar dan tinggi) bayangan 1. Jika benda berada dekat Kenampakan bayangan
sama dengan ukuran benda dengan cermin cekung, pada cermin cembung,
2. Kenampakan bayangan berlawanan bayangan benda bersifat yaitu semu (maya), tegak,
dengan benda. Misalnya, tangan tegak, diperbesar, dan semu dan diperkecil dari ukuran
kananmu akan menjadi tangan kiri (maya) benda yang sebenarnya
bayanganmu 2. Jika benda berada jauh
3. Bayangan bersifat semu atau maya. dengan cermin cekung,
Artinya, bayangan dapat dilihat di bayangan benda bersifat
dalam cermin, tetapi tidak dapat nyata (sejati), terbalik, dan
ditangkap oleh layar diperkecil
Contoh benda yang
Contoh benda yang menggunakan cermin Contoh benda menggunakan menggunakan cermin
datar, yaitu cermin rias cermin cekung, yaitu bagian cembung, yaitu bagian
cekung sendok makan, lampu cembung sendok makan
senter, dan lampu mobil dan kaca spion

Muatan IPS KD 3.4


Tokoh dan Peninggalan pada Masa Kerajaan Islam
Pada masa kerajaan islam kita memiliki banyak tokoh-tokoh yang berperan besar terhadap
masyarakat. Para tokoh ini merupakan pemimpin suatu kerajaan. Mereka juga memiliki sikap kepahlawanan
selama memimpin kerajaan.

Nama Tokoh Perjuangan yang dilakukan Sikap kepahlawanan yang


dimiliki
Sultan Iskandar Muda 1. Membentuk angkatan perang Aceh untuk 1. Rela berkorban demi
(Kerajaan Aceh) melawan penjajah dari Bangsa Portugis kepentingan rakyatnya
2. Membuat peraturan yang menjamin 2. Tidak mudah menyerah
kesejahteraan rakyatnya 3. Berani melawan penjajah
3. Menjadikan Selat Malaka yang menjadi jalur 4. Disiplin
perdagangan untuk memakmurkan 5. Bekerja keras
rakyatnya 6. Mencintai tanah air
Tuanku Imam Bonjol 1. Memimpin kaum Padri (agama) untuk 1. Tegas menentang
memiliki nama meluruskan penyimpangan ajaran-ajaran penyimpangan
lengkap Muhammad agama yang dilakukan kaum Adat di 2. Tidak mudah menyerah
Sahab. Lahir di Sumatra Barat 3. Berani melawan penjajah
Pasaman (Sumatra 2. Melawan Belanda yang melakukan adu Belanda
Barat) domba antara kaum padri dan kaum adat di 4. Semangat menegakkan
Sumatra barat kebenaran
Sultan Hasanuddin 1. Merangkul raja-raja kecil di Indonesia Timur 1. Pantang menyerah
lahir di Makassar, untuk menentang penjajah Belanda 2. Berani melawan penjajah
Sulawesi Selatan. 2. Membuat perjanjian Bongaya sebagai taktik 3. Pintar mengatur strategi
Beliau dijuuki “Ayam untuk mengumpulkan kembali kekuatan 4. Rela berkorban
jantan dari Timur” melawan Belanda dan mencegah timbulnya
korban jiwa
Pangeran Diponegoro 1. Melawan Belanda dengan cara 1. Baik dan rendah hati
adalah putra sulung membatalkan pajak yang digunakan kepada 2. Rajin menuntut ilmu agama
Hamengkubuwono III, petani 3. Semangat membela
seorang raja Mataram 2. Memimpin perang melawan belanda yang kebenaran
di Yogyakarta. sewenang-wenang dan tidak menghargai 4. Berani melawan penjajah
adat istiadat masyarakat setempat
Sikap kepahlawanan dan pengaruhnya bagi masyarakat
Kita memiliki banyak tokoh nasional yang telah berjasa dan memberikan pengaruh pada masyarakat
seperti IR. Soekarno dan Ki Hajar Dewantara. Berikut uraian tentang kedua tokoh tersebut.
1. Ir. Soekarno
Ir. Soekarno adalah tokoh nasional yang mengusulkan Dasar Negara Indonesia yang sekarang kita kenal
dengan nama Pancasila. Selain itu, beliau juga merupakan salah satu tokoh yang memproklamasikan
kemerdekaan bangsa Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Ir. Soekarno memproklamasikan
kemerdekaan bangsa Indonesia bersama Moh. Hatta.

Ir. Soekarno merupakan seorang orator yang karismatik dan cerdas. Ketika ia berpidato, bisa
menggetarkan hati para pendengarnya. Soekarno atau yang lebih akrab di panggil Bung Karno menjadi
tokoh penting, tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di dunia Internasional.

2. Ki Hajar Dewantara
Nama asli Ki Hajar Dewantara adalah Raden Mas Suwardi Suryaningrat. Beliau lahir di Yogyakarta pada
tanggal 2 Mei 1889. Beliau menamatkan pendidikan dasar di Yogyakarta dan sempat melanjutkan di
Stovia. Stovia adalah sekolah kedokteran di Jakarta yang didirikan khusus untuk orang indonesia.
Kemampuannya berbahasa Belanda digunakannya untuk menuliskan kritikan-kritikan terhadap
pemerintah Belanda.

Pada tanggal 3 Juli 1922, Ki Hajar Dewantara mendirikan Perguruan Taman Siswa, yaitu sekolah nasional
pertama bagi rakyat Indonesia. Taman siswa merupakan bentuk nyata perjuangan melawan penjajah
karena beliau yakin bahwa pendidikan akan membantu mencapai tujuan yaitu kemerdekaan bangsa. Jasa
Ki Hajar Dewantara sangatlah besar dalam dunia pendidikan. Beliau mendapat gelar “Bapak Pendidikan
Nasional” dan tanggal lahirnya 2 Mei diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional.

Anda mungkin juga menyukai