STUDI KASUS
Example problem
• Balok jembatan prategang
30 meter
200
0,50
0,2
0,20
0,15
1,40
0,21
0,18 0,2
0,62
Muatan
• Live load q ( terbagi rata ) = 1000 kg/m, Live load P =
10 Ton
• Bj beton prategang = 2,5 t/m3
• Bj beton bertulang = 2,5 t/m3
• Tegangan awal = 0,38 fc’
• Tegangan akhir = 0,33 fc’
Diketahui : Jembatan dari balok komposite yang terdiri dari
atas balok pracetak berbentuk I yang diprestress dan
pelat lantai beton bertulang yang dicor sesudah balok
pracetak dipasang. Bentang jembatan = 30 meter,
terletak diatas dua tumpuan statis tertentu ( eperti pd
gambar ).
Pertanyaan :
1. Hitung section properties balok pracetak.
Hitung “ Section properties dari balok
komposit. Bila balok pracetak dibuat dari
beton fc 45 dengan Eb= 1,4 x 10^5
kg/cm2, dan pelat beton dibuat dari pelat
beton fc 21 dengan Eb = 1,05 x 10^5
Kg/cm2
2. Berapa besar gaya prestress max yang
dapat dipikul balok pracetak pada kondisi
awal? ( Sebelum dimuati oleh pelat dll ).
Pertanyaan :
3. Bila dipakai gaya prestress awal sebesar Po =
475 ton dan diperhitungkan kehilangan
tegangan sebesar 20%, hitunglah tegangan2
ektrim pada balok komposite ( gambarkan
diagram tegangan ), pada saat sbb : ( ditengah
bentang ).
a. Kondisi awal
b. Setelah kehilangan tegangan
c. setelah pelat beton tulangan dicor
d. Setelah dimuati beban hidup.
Answer
Dari perhitungan didapat :
2,00
0,50
VI 0,2
I 0,20 ya’=0,63 z
1.60
II II 0,15
Ya=75
1.40 0,20
III yb’=0.97
Yb=65 e
IV IV 0,21
V 0,18 0,2
0,62
1. a. Menghitung section properties penampang balok
pracetak
Luas ( cm2 ) Jarak Statis momen
thdp ( cm3)
alas (
cm )
F1 = 20 . 50 =1000 130 130.000
F2 = 2 . ½ . 15 . 15 = 225 115 25.875
F3 = 20 . 100 = 2000 70 140.000
F4 = 2 . ½ . 21 . 21 = 441 27 11.907
F5 = 20 . 62 = 1240 10 12.400
F TOTAL = 4906 320.182
Yb = ( F Tot . y ) / F Total
= 320182 /4906 = 65 cm
Ya = 140 – yb = 140 – 65 = 75 cm
Momen Inersia precast
I1 1/12 . 50 . 20^3 + 1000 . 65^2 = 4 258 333 i^2 = I / F = ( 10 980 254 / 4906 ) =
2238 cm2
I2 2 . 1/36 . 15^4 + 225 . 50^2 = 565 312
ka = i^2 / yb = 2238 / 65 = 34,43 cm
I3 1/12.20.100^3 +2000 . 5^2 = 1 716 667
kb = i^2 / ya = 2238 / 75 = 29,84 cm
I4 2 . 1/36 . 21^4 +441 . 38^2 = 647 608
I5 1/12 . 62 . 20^3 + 1240 . 55^2 = 3 792 334
Bs beton pracetak :
q = F . Bj beton = 0,4906 . 2,5
30 meter
= 1,2265 t/m’
Momen maximum terjadi ditengah bentang.
M max = 1/8 ql² = 1/8 . 1,2265 . 30² = 137,98 tm
= 13 798 000 kg/cm’
Kondisi awal ideal bila diagram tegangan sbb :
sa = 0 → dianggap tidak menerima tarik.
sb = s izin awal = - 171 kg/cm2
sa = - P/F + ( P.e . Ya )/I + ( M . Ya / I )
0 = - P / 4906 + ( P ( 65 -18 ) . 75 / 10980254 ) + ( 13798000 . 75 ) / 10987254
P = 804169 kg ~ 804 Ton
sb = - P/F + ( P.e . Yb ) / I + ( M . Yb / I )
-171 = - P / 4906 – ( P . (65 – 18 ) 65 / 10980254 ) + ( 13798000 . 65) / 10980254
P = 254 172 KG DIBULATKAN 524 TON
Jadi yang menentukan ialah P max = 524 ton.
3a. Kondisi awal : Gaya prestress awal Po = 475 ton ; Balok pracetak, lantai belum dicor.
sa = - P/F + ( P.e . Ya ) / I + ( M . Ya / I )
= 475000 / 4906 + ( 475000 (65-18) 75 ) / 10980254 + ((13798000 . 75 ) / ( 10980254 ))
= - 38,58 Kg/cm2 < Teg awal = -171 kg/cm2
sb = - P/F + ( P.e . Yb ) / I + ( M . Yb / I )
= - ( 475000 / 4906) + ( 475000 ( 65-18) . 65) / ( 10980254 )) – ((13798000 . 65 ) / ( 10980254 ))
= - 147,3 kg/cm2 < teg awal= -171 kg/cm2.
b. Setelah kehilangan tegangan 20 % : P = 0,8 Po = 380 ton
Balok Pracetak lantai belum dicor
Tegangan akhir = 0,33 x 450 = 150 kg/cm2
sa = - P/F + ( P.e . Ya ) / I + ( M . Ya / I )
= - ( 380000 / 4906) + ( 380000 ( 65-18) . 75) / ( 10980254 )) – ((13798000 . 75 ) / ( 10980254 ))
= 49,72 kg/cm2 < teg akhir = -150 kg/cm2.
sb = - P/F + ( P.e . Yb ) / I + ( M . Yb / I )
= - ( 380000 / 4906) + ( 380000 ( 65-18) . 65) / ( 10980254 )) – ((13798000 . 65 ) / ( 10980254 ))
= - 101,51 kg/cm2 < teg akhir -150 kg/cm2.
b
-147,3 -101,51 -34,91 74,14 39,23
( muatan hidup )
(a) (b) (c) (d)
finish
Example problem
( DAERAH AMAN KABEL )
• Balok jembatan prategang
10000 KG BERGERAK
30 meter
0,50
0,2
0,15
0,18
0,20 1,40
0,21
? 0,2
0,60
soal
Dari suatu balok pracetak dengan mutu K-450 dan E = 2.105 dan
berat jenis = 2,5 t/m3. Sedang untuk beton yang dicor setempat
dengan mutu fc 21 dan E = 1,5x105 dan berat jenis = 2,5.105.
Konstruksi menerima pembebanan sebagai berikut:
- Muatan hidup terbagi rata= 1000 kg/m’
- Muatan hidup terpusat: P: 10000 kg/m’( bergerak)
- Diminta menghitung section propertisi dari :
a. Penampang balok precast
b. Penampang balok composit
- Bila gaya prategang awal Po = 450 ton dan P akhir = 0,80 Po,
gambarkanlah daerah aman ( untuk setengah bentang).
Petunjuk : Hitung dulu ordinat daerah aman pada titik 1,2, dan 3,
kemudian buat sketsa daerah aman.
Potongan balok
• Komposite
200
0,50
0,2
Ya’= 62 I 0,15
Ya= 75 II II 0,18
III
0,20 1,40
0,66
Yb’=98
Yb= 65
IV IV 0,21
V ? 0,2
0,60
1. Menghitung section properties
penampang balok pracetak:
Luas daerah ( Cm2) Jarak terhadap Statis
alas(CM): momen
F1 = 15 x 50= 750 132,5 99375
F2 = 2. 0.5. 15 . 18=270 119 32130
F3 = 20.105 = 2100 72,5 152250
F4 = 20.0,5.20.21 = 4200 27 11340
F5 = 20.60 =1200 10 12000
4740 307096
Grs netral & Momen Inersia
• Yb = F.y/ F = 307095/4740 = 64,8 ~ 65 cm
• Ya = 140 – 65 = 75 cm
• Momen Inersia:
I1 = 1/12.50.153 + 750.67,52 = 3.431.250
I2 = 2. 1/36.15.183 + 270.542 = 792.180
I3 = 1/12.20.1053 + 2100. 7,52 = 2.047.500
I4 = 1/12. 60. 203 + 420. 382 = 616.770
I5 = 1/12. 60. 203 + 1200. 552 = 3.670.000
10.557.700
Kern & komposite
• I2 = I/F = 10557700/4740 = 2227,36 cm2
• Ka = i2/yb = 2227,36 / 65 = 34,37 cm
• Kb = i2 / ya = 2227,36/ 75 = 21,70 cm
Menghitung section properties dari balok composite:
Balok Pracetak = fc 45 dengan Eb= 2 . 10^5
Beton Bertulang = fc 21 dengan Eb= 1,5 . 10^5
n = 1,5 . 10^5 / 2 . 10^5 = 0,75
jadi lebar pengganti = 0,75 . 200 = 150 cm.
Fb = 150 . 20 = 3000 cm2 ; yb = 150 cm terhadap alas.
Jadi Jum F = 4750 + 3000 = 7740 cm2
yb’ = F.y / F = ( 307097 + ( 3000 . 150 )) / 7740 = 97,8 = 98 cm dari
alas.
I comp = I Pracetak + F pracetak ( yb’ – yb)² + I b + Fb . z²
Jari jari lembam = i² = I / F = 23931560 / 7740 = 3091,9 cm2
kern → Ka’ = 3091,9 / 98 = 31,55 cm
Kb’ = 3091,9 / 62 = 49,87 cm
2. Menentukan daerah aman kabel
• Untuk menentukan daerah aman kabel, maka harus ditinjau
beberapa keadadaan sebagai berikut :
a. Keadaan awal ( balok pracetak )
b. Keadaan setelah kehilangan prategang
c. Kedaan setelah plat beton bertulang
dicor ( balok pracetak ).
d. Keadaan setelah beban luar bekerja ( balok komposite )
a = M / P → dimana a = Jarak titik berat kabel ke Kb.
ka D M = Momen yg bekerja pada setiap
a penampang.
kb D P = Gaya Prestress.
P
Tahapan menghitung
Untuk menghitung besarnya momen-momen ditampang 1,2 dan 3
dipergunakan garis pengaruh men titik 1,2, dan 3
Garis pengaruh M1 :
Ordinat maksimum = 25/6 meter
30,00
((30-5)/30).5 = 125/30 = 25/6. → lihat gambar →
MI = ( L-x)/L . x 56/6
Gp M3
Keadaan a : Keadaan awal ; balok pracetak :
P = Po = 450 Ton 5 5 5
Beban = berat sendiri balok pracetak
qbs = F pracetak . Bj beton pracetak = 0,4740 . 2,5 = 1,185 tm
MOMEN-MOMEN
Ma1 = Luas gp M1 qbs = 62,5 . 1,185 = 74,0625 tm
Ma2 = Luas gp M2 qbs = 100 . 1,185 .= 118,5 tm
Ma3 = Luas gp M3 qbs = 112,5 . 1,185 = 133,3125 tm
Jarak = Momen/Beton
cgc ka
aa1 = Ma1 / Po = 74,0635 tm / 450 ton = 0,165 meter = 16,5 cm
kb
aa aa2 = Ma2 / Po = 118,5 tm/ 450 ton = 0,263 meter = 26,30 cm
Po Aa3 = Ma3 / Po = 133,3125 tm /450 t = 0on,296 meter = 29,6 cm
Keadaan b : - Setelah kehilangan tegangan :
P = 0,80 Po = 360 ton
Balok Pracetak
Beban berat sendiri balok pracetak : q = 1,185 t/m’
Keadaan b :
Ab1 = Mb1/P = 74,0625/360 = 0,206 m = 20,60 cm
Ab2 = Mb2/P = 118,5/360 = 0,329 m = 32,90 cm
Ab3 = Mb3/P = 133,3125/360 = 0,37=37 cm
Catatan :
Pada keadaan b, pembebanan sama dengan keadaan a, jadi besarnya
Mb1 = Ma1 = 74,0625 tm
Mb2 = Ma2 = 118,5 tm
Mb3 = Ma3 = 133,3125 tm
ka
140 cgc
kb
ab
D
P=0,8Po
Keadaan C
• Setelah plat beton bertulang selesai dicor
- P = 360 ton
- Balok pracetak
- Beban : berat sendiri balok pracetak + berat
sendiri beton – bertulang.
- q = 1,185 + F beton bertulang γbeton
bertulang
- = 1,185 + 2. 0,2. 2,5
- = 2,185 t/m
KEADAAN C
• Mc1 = 62,5 . 2,185 = 136,5625 tm
• Mc2 = 100. 2,185 = 218,5 tm
• Mc3 = 112,5 . 2,185 = 245,8125 tm
• Ac1 = Mc1/P = 136,5625/360 = 0,379 m = 37,9 cm
• Ac2 = Mc2/P = 218,5/360 = 60,7 cm
• Ac3 = MC3/P = 245,8125/ 360 = 0,683m= 68,3 cm
140 CGC ac
P=0,8 Po
Keadaan d
1 2 3
ka’
ka
ac1=37,9
ad1=66,8
• 1 ton di titik 1 Ra = …?
• ∑mB=0 ; Ra . L - 1 ( L –x ) = 0
• Ra = ( L-x ) / L
• M1 = ( L-x ) / L → m1 = ( L-x ) x ) / L
➔25/6 → dst.
LOAD BALANCING
• Balok sederhana
Suatu balok sederhana, dengan penampang pesegi 50/75 cm dan bentang L = 7,32
meter, bekerja beban luar merata sebesar 9,836 t/m. diberi gaya pratekan P = 360
ton, dan data2 lainnya lihat gambar. Diminta menghitung besarnya tegangan2 yg
terjadi pada penampang extreem : dengan menggunakan cara Load Balancing
q
75/2
75 cm
15,24 cm
75/2 22,86 cm 22,86 cm
P P
75
96 72,49
23,51
Balok kantilever
• Rencanakan balok pratekan beban imbang dengan beban luar total
= q = 1,5 t/m
• Dianggap cgc mempunyai lapisan pelindung beton minimum 7,5 cm
• Beban yang bekerja P = 3 ton pada tengah bentang. Data lain lihat
gambar.
P=3 ton q=1,5 t/m
75/2
75/2
30 cm
11,7 cm
+ 40 - 33,61 + 3,39