Anda di halaman 1dari 2

Optimalisasi Bakat untuk Meraih Prestasi

Bakat merupakan potensi yang dimiliki oleh seseorang sebagai bawaan sejak lahir
yang masih perlu untuk dikembangkan atau dilatih agar mencapai suatu kecakapan,
pengetahuan, dan keterampilan khusus. Seseorang yang berbakat, memiliki kemampuan
belajar dengan tempo yang relatif pendek dibandingkan orang lain, namun hasilnya justru
lebih baik. Seseorang yang memiliki bakat perlu di bina, diarahkan serta dilatih dengan benar
agar bakat yang mereka miliki dapat berkembang secara optimal sehingga dapat meraih
prestasi dibidangnya masing-masing sesuai bakat yang dimiliki. Masa kanak-kanak adalah
waktu yang baik untuk memulai identifikasi bakat seseorang, (Thaha, 2009:81) menyatakan
bahwa masa kanak-kanak merupakan masa yang amat menentukan arah kehidupan manusia,
di mana ia mempunyai ciri-ciri dan potensi-potensi tertentu yang menjadi dasar
pertumbuhannya di masa-masa selanjutnya. Untuk mengembangkan bakat anak perlu
mengetahui dan memahami terlebih dahulu potensi atau bakat apa yang melekat pada dirinya.
Agar anak berbakat dapat mengembangkan potensinya dibutuhkan program dan
layanan pendidikan secara khusus. Oleh karenanya pemahaman dan penanganan anak
berbakat bagi para pendidik sangat perlu agar mampu menghadapi anak dengan berbagai
macam kemampuan, karaktera, minat, kebutuhan, dan sebagainya. Peran guru dalam
menumbuh kembangkan bakat minat siswa adalah suatu hal yang sangat penting dalam
proses belajar mengajar. Bakat terpendam dapat dimunculkan dengan melakukan latihan-
latihan yang rutin dan terus menerus. Bakat yang dulunya biasa-biasa saja dan bahkan
terkesan tidak nampak, jika dipupuk, dibina, dan dilatih dengan sungguh-sungguh akan
berkembang dengan baik. Pendidik dapat memberikan latihan-latihan kepada anak di saat
proses pembelajaran, dengan begitu anak akan terbiasa untuk belajar. Ketika seorang anak
mengalami kesulitan maka tugas seorang guru adalah untuk membantu membimbing anak
tersebut. Dengan peran guru seabagai pembimbing sangat membantu anak-anak dalam
mengembangkan bakatnya melalui pengetahuan dan latihan-latihan yang diberikan oleh guru
disekolahnya. Perkembangan bakat anak juga akan lebih optimal apabila kegiatan-kegiatan
yang dilakukan dalam suasana fun dan rekreatif. Hindari sejauh mungkin tekanan atau
paksaan maupun suasana disiplin yang kaku pada anak.
Bakat yang diasah dengan baik akan menghasilkan prestasi optimal. Prestasi Puncak
adalah hasil dari berbagai rangkaian sistem pembinaan dimulai dari pemasalan, talent
Scounting, multilateral, spesialisasi dan prestasi atau pemantapan. Lebih jelas dapat dilihat
pada gambar berikut :

Gambar Piramida Pembinaan Bakat


Prestasi dapat diraih dengan melakukan penyisiran terhadap tingkat keberbakatan
yang memenuhi kaidah keberbakatan. Pendidikan sendiri memiliki tujuan umum yakni
menyediakan lingkungan yang memungkinkan anak didik untuk dapat mengembangkan
bakat dan kemampuannya secara optimal, sehingga siswa dapat mengaktualisasikan dirinya
dan berfungsi sepenuhnya sesuai dengan kebutuhan pribadi. Hal tersebut sesuai dengan
tujuan Pendidikan yang tertuang dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional, pasal 5 ayat (4) yang berbunyi “warga negara yang memiliki
potensi
kecerdasan dan bakat istimewa berhak mendapatkan pendidikan khusus”. Selain pasal
tersebut, dalam Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak pasal 52
menjelaskan tentang perihal yang sama yaitu “anak yang memiliki keunggulan diberikan
kesempatan dan aksesbilitas untuk memperoleh Pendidikan khusus”. Dalam Undang-undang
Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional diuraikan juga bahwa siswa
yang memiliki bakat dan minat khusus perlu difasilitasi agar potensi yang mereka miliki
menjadi berkembang.
Anak berbakat secara umum adalah mereka yang karena memiliki kemampuan-
kemampuan yang unggul mampu memberikan prestasi yang tinggi. Anak berbakat memiliki
kemampuan yang tinggi di berbagai bidang seperti akademis, kreativitas, dan task
commitment dibanding dengan anak-anak pada umumnya. Terdapat tiga istilah yang
berkaitan dengan masalah keberbakatan yaitu genius, prodigy dan precocious. Genius
merujuk pada kemampuan dan prestasi luar biasa yang dimiliki seseorang, prodigy merujuk
pada kemampuan berprestasi yang menakjubkan dalam bidang tertentu, sedangkan
precocious berkaitan dengan adanya perkembangan premature. Anak dengan keberbakatan
membutuhkan perhatian dan pembinaan yang tepat untuk dapat mengembangkan bakat dan
kemampuannya secara optimal sehingga mampu memberikan sumbangan yang luar biasa
untuk lingkungan.

By : Wisnu Nugroho, M.Pd & Muhammad Irvan Eva Salafi, M.Or.

Anda mungkin juga menyukai