Anda di halaman 1dari 20

NAMA : sartika Ningsih TUGAS !!!

NIM : N1E121008 1. Cari pengertian


TUGAS: BAHASA- FONOLOGI,
BAHASA DAERAH MORFOLOGI,
SINTAKSIS,
SEMANTIK,
PRAGMATIK
2. Serta berikan
contohnya!!
3. Buat dalam
bentuk power point..
4. Batas kumpul tgl
22 Juni
1. Fonologi

Fonologi menurut
bahasa berasal dari kata
fon (bunyi) dan logi (ilmu).
Menurut istilah fonologi
adalah bagian dari ilmu
bahasa yang mempelajari
bunyi bahasa secara umum.
Fonologi terbagi menjadi 2
yaitu Fonetik dan Fonemik.
Adapun contoh fonologi
yaitu :
Kata pola yang
membedakan /o/ dan /u/
pula
Kata panci yang
membedakan /c/ dan /t/
panti
Kata pegal yang
membedakan /g/ dan /d/
pedal
Diftong ai yaitu pantai,
santai, petai, lantai
Diftong au yaitu imbau,
pulau, surau, gurau
2. Morfologi

Morfologi menurut
bahasa berasal dari kata
morph (bentuk) + o
(pembentuk stem) dan
logos (ilmu). Morfologi
adalah bagian dari ilmu
bahasa yang mempelajari
seluk beluk bentuk kata,
perubahan bentuk kata,
serta perubahan bentuk
kata terhadap arti dan
golongan kata. Contoh
morfologi :
Dari kata Jalan, dijalankan,
menjalankan, berjalan,
dijalani, perjalanan
Kata Ragu, diragukan,
meragukan
Kata makan, dimakan,
memakan
Dari kata lempar, dilempar,
dilempari, dilemparkan,
melemparkan, melempari,
pelemparan
Kata baca, dibaca,
membaca, dibacakan,
membacakan, pembacaan
3. Semantik

Semantik berasal dari


bahasa Yunani yaitu
semantikos berarti
memberikan tanda, penting.
Semantik adalah cabang
dari ilmu bahasa yang
mempelajari makna yang
terkandung dalam suatu
bahasa. Contoh semantik:

Cakar ayam yang berarti


orang yang tulisannya jelek
Otak Udang bermakna
orang yang bodoh.
Contohnya, Rani akan
belajar giat karena tak mau
dipanggil otak udang oleh
teman-temannya
Banting tulang yang
bermakna kerja keras.
Contohnya, Bapak banting
tulang setiap hari demi
keluarganya
Darah biru artinya orang
keturunan bangsawan
Buah Bibir artinya bahan
pembicaraan. Contohnya,
Dia selalu menjadi buah
bibir para mahasiswi di
kampusnya
Sintaksis merupakan
kajian bahasa (lingusitik)
yang membahas
tentang hubungan antar
kata yang ada dalam
tataran pengucapan
atau penulisan.
Sederhananya, sintaksis
adalah suatu cabang
ilmu bahasa yang
membahas kandungan
satuan apa saja yang
terkandung dalam suatu
tulisan, khususnya
kalimat. Untuk
kalimat. Untuk mengetahui
seprti apa bentuk kajian
sintaksis sendiri, berikut
ditampilkan beberapa
contoh sintaksis dalam
bahasa Indonesia yang bisa
disimak sebagaimana
berikut ini!
1. Saya berangkat dari
pukul 7 pagi.

Secara sintaksis, kalimat di


atas terdiri atas komponen
saya (subjek), berangkat
(predikat), dan dari pukul 7
pagi (keterangan). Kata
saya merupakan subjek
kalimat yang berupa kata
benda atau nomina.
Sementara itu, kata
berangkat merupakan
predikat kalimat tersebut
yang berupa verba atau
yang berupa verba atau
kata kerja. Adapun dari
pukul 7 pagi merupakan
keterangan kalimat yang
berbentuk sebuah frasa.

2. Ibu membelikan adik


baju baru di hari ulang
tahun adik yang kesepuluh.

Secara sintaksis, kalimat di


atas terdiri atas kata benda
ibu yang berperan sebagai
subjek kalimat ;
membelikan yang
merupakan predikat
yang merupakan objek
berbentuk kata benda; baju
baru merupakan pelengkap
yang berupa frasa nomina;
dan di hari ulang tahun adik
yang kesepuluh yang
merupakan keterangan
berbentuk frasa.
Pragmatik adalah studi
tentang maksud penutur
dan sebagi akibatnya studi
ini lebih banyak
berhubungan dengan
analisis maksud tuturan
daripada makna terpisah
dari kata atau frasa yang
digunakan dalam tuturan itu
sendiri
1. Pak, Risty minta izin
buang air kecil di belakang.

Secara denotatif, frasa


buang air kecil mempunyai
makna “membuang air
dalam jumlah yang kecil.”
Namun, secara pragmatik,
frasa tersebut justru
bermakna kencing.
Pemaknaan frasa buang air
kecil sebagai kencing
sendiri didasari karena
frasa ini jauh lebih halus
frasa ini jauh lebih halus
dan santun diucapkan
seseorang dibanding
menyebut kata kencing
secara langsung.

Kasus serupa juga dialami


oleh kata belakang. Secara
denotatif, kata belakang
mempunyai makna lawan
dari arah depan. Namun,
dari segi pragmatik, kata
tersebut ustru bermakna
toilet atau jamban.
Kesantunan dan kehalusan
juga menjadi alasan
mengapa kata belakang
mengapa kata belakang
dipakai untuk memaknai
kata toilet atau jamban.

2. Dengan ini, kami


selaku perusahaan
memutuskan untuk
memberhentikan Saudara
dari perusahaan ini.

Secara denotatif, kata


memberhentikan
mempunyai makna
membuat berhenti suatu
hal. Namun, secara
pragmatik, kata pada
kalimat di atas itu justru
kalimat di atas itu justru
mempunyai makna
memecat. Kata
memberhentikan sendiri
dipakai dan dimaknai
memecat karena kata ini
jauh lebih halus dan santun.
Apalagi, pada konteks
kalimat di atas, kata itu
dipakai untuk sebuah
kalimat yang berisi sebuah
keputusan yang
menyakitkan satu pihak,
yaitu memecat seseorang
dari suatu perusahaan.
Supaya pihak yang dipecat
tidak terlalu sakit hati,
maka kata
memberhentikan pun
dipakai dan dimaknai
sebagai pengganti kata
memecat.
3. Rumah Makan Padang.

Secara semantik, kalimat di


atas akan dimaknai dengan
makna rumah memakan
kota Padang. Namun,
secara pragmatik kalimat di
atas mempunyai makna
rumah makan yang
menyajikan masakan khas
Padang. Sebetulnya, bisa
Padang. Sebetulnya, bisa
saja kalimat Rumah Makan
Padang ditulis secara
lengkap menjadi rumah
makan yang menyajikan
masakan khas Padang.
Namun, supaya lebih
ringkas penulisannya,
akhirnya penulisan rumah
makan yang menyajikan
masakan khas Padang pun
dipersingkat menjadi
rumah makan Padang.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai