Oleh :
RIZKY LESTARI SIREGAR
Nim: 1703020040
Nimko : 1011010117029
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya sendiri yang diajukan untuk
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya
3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya saya atau
merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia
Tangerang.
i
PENGARUH BIMBINGAN ORANG TUA
TERHADAP MOTIVASI BELAJAR ANAK
DIDIK PADA MASA PANDEMI COVID19
DI PONDOK INDAH KUTABUMI
RT/RW 007/011 KABUPATEN
TANGERANG
Diajukan kepada Fakultas Agama Islam untuk Memenuhi Syarat-Syarat Mencapai Gelar Sarjana
(S1) Pendidikan Agama Islam
Oleh :
Rizky Lestari Siregar
Nim : 1703020040
Nimko : 1011010117029
Di bawah Bimbingan
Pembimbing 1 Pembimbing 2
ii
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi yang berjudul “PENGARUH BIMBINGAN ORANG TUA TERHADAP
MOTIVASI BELAJAR ANAK DIDIK PADA MASA PANDEMI COVID-19 DI
PONDOK INDAH KUTABUMI RT/RW 007/011 KABUPATEN
TANGERANG” telah diujikan dalam sidang Munaqasyah Fakultas Agama Islam
Syekh Yusuf Tangerang pada hari Kamis tanggal 26 Agustus 2021 Skripsi ini
diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam
(S.Pd.) pada Program Studi Sarjana (S-1) Pendidikan Agama Islam.
Tangerang, 26 Agustus 2021
Anggota,
Penguji I,
iii
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB – INDONESIA
1. Konsonan
B Be
T Te
Ts Te dan es
J je
H Ha dengan garis bawah
Kh Ka dan ha
D De
Dz De dan zet
R Er
Z Zet
S Es
Sy Es dan ye
S Es dengan garis bawah
D De dengan garis bawah
T Te dengan garis bawah
Z Zet dengan garis bawah
Koma terbalik di atas hadap
„
kanan
Gh Ge dan Ha
F Ef
Q Ki
K Ka
L El
W We
H Ha
iv
„ Apostrof
Y Ye
2. Vokal Pendek
I/i Kasrah
U/u dammah
3. Vokal Panjang
4. Kata Sandang
Kata sandang yang dalam sistem aksara Arab dilambangkan dengan huruf,
bukan /ad-duhâ/.
Tanda syaddah atau tasydîd yang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan
dengan sebuah tanda () dalam alih aksara ini dilambangkan dengan huruf, yaitu
dengan menggandakan huruf yang diberi tanda syaddah itu. Akan tetapi hal ini
v
tidak berlaku jika huruf yang menerima tanda syaddah itu terletak setelah kata
Kata yang diwaqafkan adalah kata yang harakat akhirnya tidak dibaca, baik yang
berada di akhir kalimat atau di tengah kalimat. Untuk kata bahasa Arab yang
dialihaksarakan ke kata bahasa Indonesia dalam posisi waqaf maka harakat akhir
al-qur‟ân kariimu.
7. Ta Marbȗ tah
a. Ta marbȗ tah yang hidup atau mendapat harakat fathah, kasrah, dan
Berkaitan dengan transliterasi ini, jika huruf ta marbȗ tah terdapat pada
kata yang berdiri sendiri, maka huruf tersebut ditransliterasikan menjadi huruf /h/
(lihat contoh 3 di bawah). Hal yang sama juga jika ta marbȗ tah tersebut diikuti
oleh kata sifat (na‟t) (lihat contoh 2 di bawah). Namun, jika huruf ta marbȗ tah
tersebut diikuti kata benda (ism), maka huruf tersebut ditransliterasikan menjadi
vi
ditransliterasikan menjadi al-madînah al-munawwarah bukan al-
Setiap kata, baik kata kerja (fi‟l), kata benda („ism), maupun huruf (harf)
ditulis secara terpisah. Berikut adalah beberapa contoh alih aksara atas kalimat-
vii
ABSTRAK
viii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Dengan menyebut nama Allah SWT, yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya kepada saya, sehingga saya dapat
menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya. Shalawat serta salam selalu
tercurahkan kepada baginda Nabi besar Muhammad SAW, beserta keluarga dan
para sahabatnya, yang selalu kita nantikan syafa‟atnya hingga hari kiamat.
Atas izin Allah SWT, peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul
Penyusunan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi tugas akhir dan untuk
Penulisan skripsi ini tidak lepas dari bantuan-bantuan dan dukungan dari
terimakasih kepada :
1. Bapak Ir. Yus Firdaus, M.M., selaku Ketua Umum Yayasan Islam Syekh
Yusuf Tangerang.
2. Bapak Prof. Dr. H. Mustofa Kamil, Dipl., RSL., M.Pd., selaku Rektor
ix
4. Bapak Ahmad Haromaini, S.S., M.Ag., selaku Wakil Dekan Fakultas
7. Bapak dan Mamak sebagai kedua orang tua saya serta adik-adik saya yang
telah mendo‟akan dan membantu saya baik berupa moril maupun materil
memberikan dukungan moril maupun materil kepada saya dari awal hingga
x
DAFTAR ISI
xi
2.3.1. Pengertian Orang Tua ...............................................................................22
2.3.2. Peran Orang Tua dalam Keluarga .............................................................24
2.3.3. Peran Orang Tua dalam Memotivasi Anak Didik .....................................25
2.3.4. Tugas dan Tanggung Jawab Orang Tua terhadap Anak Didik ..................26
2.3.5. Pengaruh Keluarga terhadap Pendidikan Anak Didik ...............................28
2.4. Motivasi Belajar ...............................................................................................29
2.4.1. Pengertian Motivasi Belajar .....................................................................31
2.4.2. Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar Anak Didik .......................31
2.5. Pendidikan Pada Masa Pandemi Covid-19 .......................................................33
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................................33
3.1. Desain Penelitian ..............................................................................................33
3.2. Operasional Variabel Penelitian .......................................................................34
3.3. Populasi dan Sampel ........................................................................................36
3.3.1. Populasi ....................................................................................................36
3.3.2. Sampel ......................................................................................................37
3.4. Teknik dan Alat Pengumpulan Data .................................................................38
3.4.1. Teknik Pengumpulan Data .......................................................................38
3.4.2. Alat Pengumpulan Data ............................................................................38
3.5. Teknis Analisis Data ........................................................................................39
3.5.1. Angka Presentase .....................................................................................40
3.5.2. Regresi Linear ..........................................................................................41
3.5.3. Kolerasi Product Moment .........................................................................42
3.5.4. Koefisien Determinasi (koefisien penentu)...............................................43
3.5.5. Menggunakan Rumus Uji Product Moment .............................................43
3.6. Rancangan Uji Hipotesis ..................................................................................43
3.7. Lokasi dan Jadwal Penelitian ...........................................................................44
3.7.1. Lokasi Penelitian ......................................................................................44
3.7.2. Jadwal Penelitian ......................................................................................44
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.................................................47
4.1. Hasil Penelitian ................................................................................................47
4.1.1. Letak Geografis Penduduk .......................................................................47
xii
4.1.2. Keadaan Penduduk ...................................................................................47
4.1.3. Kondisi Pendidikan ..................................................................................50
4.1.4. Deskripsi Data ..........................................................................................51
4.1.5. Pengujian Persyaratan Analisis.................................................................71
4.1.6. Pengujian Hipotesis ..................................................................................75
4.2. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................................76
BAB V PENUTUP ........................................................................................................78
5.1. Kesimpulan dan Saran ......................................................................................78
5.1.1. Kesimpulan ..............................................................................................78
5.1.2. Saran.........................................................................................................78
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 79
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran Data Pernyataan
Lampiran Data Skor Penelitian
Lampiran Tabel, Gambar, Diagram
Lampiran Analisis Data
Lampiran Ijin Penelitian
Lampiran Kartu Bimbingan
Lampiran Daftar Riwayat Hidup Penulis
xiii
DAFTAR TABEL
xiv
Tabel 4.21 Pernyataan Kuesioner 7 Variabel Y .................................................... 68
Tabel 4.22 Pernyataan Kuesioner 8 Variabel Y .................................................... 69
Tabel 4.23 Pernyataan Kuesioner 9 Variabel Y .................................................... 70
Tabel 4.24 Pernyataan Kuesioner 10 Variabel Y .................................................. 70
Tabel 4.25 Interpretasi Koefisien Kolerasi “r” ..................................................... 74
xv
DAFTAR GAMBAR
xvi
DAFTAR GRAFIK
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
xviii
BAB I
PENDAHULUAN
juga mendidik anak. Peristiwa ini mengembahkan fungsi awal keluarga sebagai
pusat segala kegiatan, tempat terjadinya pendidikan yang utama untuk anak.
Keluarga tidak dapat dipisahkan dari kehidupan anak, yang merupakan tempat
utama dan pertama dalam memulai kehidupannya. Didalam keluarga nilai, agama,
moral, serta sosial dapat dilakukan lebih efektif ketimbang dilakukan di institusi
1
lainnya. Keluarga merupakan sekelompok manusia yang terdiri dari Ayah, Ibu
oleh anak didik, orang tua berperan sebagai pendidik dilingkungan keluarga dan
melalui media permainan. Keluarga merupakan dunia anak yang pertama, yang
memberikan sumbangan mental dan fisik terhadap hidupnya. Orang tua sebagai
1
Euis Kurniati, Dina Kusumanita Nur Alfaeni, and Fitri Andriani, „Analisis Peran Orang
Tua Dalam Mendampingi Anak Di Masa Pandemi Covid-19‟, Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan
Anak Usia Dini, 5.1 (2020), 241 (p. 243) diakses pada 2 April 2021
<https://doi.org/10.31004/obsesi.v5i1.541>.
pertama kali yang anak temui, memberikan kontribusi besar dalam membentuk
kepribadian seorang anak. Keluarga memiliki model pola asuh serta metode
setiap anak yang lahir dalam keadaan “fitrah”. Anak membawa potensi untuk
berkembang menjadi manusia yang sejati, orang itulah yang paling bertanggung
tersebut.3
ا ا
َاَوقػودهاَالنَّاَس َواَحلجاَرة ر
َّ ً ََن مك ي لَه ا
َو مك س فػن اَا
و ػقَا
و ػن مۤ
ا َ ني ذَّ
ل اَا هػي َ
ُّ ۤ اي
ا
ٌََاّللَماَامرهمَويػفعلونَماَيػؤمرونَ عليػهاَم ۤلٰٓئكة ٰۤ اَد ََّالَيػعصون ٌ ظَشد ٌ َغَل
Yang artinya “wahai orang-orang yang beriman! Periharalah dirimu dan
keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu;
penjaganya malaikat-malaikat yang besar, dan keras, yang tidak durhaka kepada
Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan
apa yang diperintahkan”4
Pengaruh orang tua sangat besar dalam membina pribadi anak karena
orang tua adalah pembina pribadi yang pertama dalam kehidupan anak.
Kepribadian, sikap, dan cara hidup orang tua merupakan unsur-unsur pendidikan
yang dapat diterima ke dalam pribadi anak yang sedang tumbuh. Kewajiban ini
dipikulkan di atas pundak ibu dan bapak sejak lahir sehingga dewasa. Oleh
2
Bagas Kurnianto and Ravita Deasy Rahmawati, „Hubungan Pola Asuh Orang Tua
Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Pembelajaran Daring Masa Pandemi‟, diakses pada 3 April
2021 Sendika, 2020, 1–11.
3
Sadulloh Uyoh, Pengantar Filsafat Pendidikan, 11th edn (Bandung: Alfabeta, 2017),
pp. 63–64.
4
Via Al-Qur‟an Indonesia http://quran-id.com
2
karena itu, apabila anak dibiasakan untuk mengamalkan hal-hal yang baik dan
diberi pendidikan yang baik, ia akan tumbuh di atas kebaikan. Sebaliknya, jika
sejak kecil anak telah dibiasakan mengerjakan keburukan dan dibiarkan begitu
saja, ia akan terjerumus ke dalam perbuatan yang buruk, sedangkan dosanya yang
utama dipikulkan kepada orang yang bertanggung jawab untuk memelihara dan
mendidiknya, yaitu kedua orang tuanya.5 Arahan dari orang tua sangatlah penting
dalam belajar dan disertai bimbingan dari orang tua terhadap anak didik akan
dapat menimbulkan semangat belajar yang tinggi pada anak didik sehingga mudah
Peran dan tanggung jawab orang tua berkewajiban dan bertanggung jawab
minatnya, dan mencegah terjadinya perkawinan pada usia dini. Anak didik
kesulitan apapun, ia selalu meminta bantuan kepada orang tuanya, ketika sedang
Untuk menjadi orang tua yang baik, salah satunya dapat dilakukan dengan
cara memahami dunia anak yang identik. Memasuki dunia anak memang tidak
mudah. Kita harus belajar menyelami keinginan dan kebiasaan anak. Kita juga
harus mampu menyeimbangkan apa yang baik dan kurang baik untuk anak, sebab
jika kebebasan dalam bermain ini tidak dibatasi sama sekali, justru akan
5
Qiqi Yuiiati Zakiyah and A. Rusdiana, Pendidikan Nilai, Kajian Teori Dan Praktik Di
Sekolah (Bandung: CV PUSTAKA SETIA, 2014), p. 155.
3
mengakibatkan munculnya sifat manja pada anak. Oleh karena itu pandangan
anak tentang orang tuanya inilah, setiap orang tua harus selalu memberikan
Pada masa pandemi saat ini banyak sekali oang tua yang mengeluh akan
sistem pembelajaran daring yang telah dianjurkan oleh pemerintah, bahkan inipun
terjadi karena banyak sekali dampak negatif yang dirasakan oleh orang tua akibat
dari pembelajaran daring ini. Diantaranya yaitu kurang efektifnya jam belajar
yang seharusnya diterapkan oleh sekolah, banyak anak yang kecanduan oleh
gadget.
mendasar, seperti pendidikan agama untuk patuh terhadap aturan, dan untuk
pembiasaan yang baik, namun tugas orang tua menjadi meluas yaitu sebagai
semakin mudah. Tetapi dalam waktu yang sama, kemajuan-kemajuan ini bukan
6
Nina Siti and Salmaniah Siregar, „Jurnal Ilmu Pemerintahan Dan Sosial Politik UMA
Persepsi Orang Tua Terhadap Pentingnya Pendidikan Bagi Anak‟, Jurnal Ilmu Pemerintahan Dan
Sosial Politik, 1.1 (2013), 11–27 (p. 16) diakses pada 3 April 2021
<http://ojs.uma.ac.id/index.php/jppuma>.
4
transfortasi berbagai nilai yang terkadang tidak sesuai dengan nilai-nilai kebaikan
Banyak dari anak didik yang mulai berkurang akan minat belajarnya
sebagian dari anak didik mengalami koneksi yang kurang baik ketika
pembelajaran daring berlangsung, banyak dari mereka tidak fokus pada proses
pembelajaran daring tersebut, seperti anak didik mengalami mengantuk dan mata
perih yang disebabkan oleh paparan layar yang terlalu lama dan lensa mata
cembung menjadi berlebihan karena jarak mata yang terlalu dekat dari layar.
pendidikan di Indonesia. Kehidupan akan terus berubah, siapa yang tidak mau
berubah, maka ia akan tertinggal jauh dan bahkan punah tertelan zaman.8
Kabupaten Tangerang. Bahwa orang tua perlu mengetahui peran penting mereka
dalam pola asuh mendidik anak pada masa pandemi covid-19 ini, serta
memberikan motivasi kepada anak didik untuk pembentukan sosial pada diri anak
didik tersebut. Sehingga peneliti tertarik untuk melakukan penelitian terkait hal di
7
Siti Munawati, „Pendidikan Keberagaman Inklusif Dengan Tasawuf‟, Islamika, 12.2
(2020), 67–76 (p. 71) <https://doi.org/10.33592/islamika.v12i2.413>.
8
M. Asep Rahmatullah, Siti Munawati, and Sugih Suryagalih, „Arah Politik Pendidikan
Islam Indonesia Abad Ke 21‟, Islamika, 13.2 (2019), 46–53 (p. 47)
<https://doi.org/10.33592/islamika.v13i2.344>.
5
MOTIVASI BELAJAR ANAK DIDIK PADA MASA PANDEMI COVID-19
TANGERANG”
1.2.2 Anak didik memberikan tanggapan bimbingan orang tua pada masa
1.2.3. Orang tua memberikan tanggapan terhadap hasil belajar anak didik pada
1.3.1. Bimbingan oarang tua yang dimaksud dalam penelitian ini merupakan
faktor yang sangat penting pada perkembangan sikap anak didik karena
6
1.3.2. Motivasi belajar yang dimaksud dalam penelitian ini merupakan salah satu
cara untuk meningkatkan minat belajar anak didik pada masa pandemi
covid-19 ini.
1.4.1. Apakah ada berpengaruh bimbingan orang tua terhadap tingkat hasil
Tangerang ?
1.4.2. Seberapa besar pengaruh Orang tua untuk meningkatkan motivasi belajar
anak didik ?
1.5.1. Untuk mengetahui peran orang tua dalam meningkatkan motivasi belajar
Tangerang.
1.6.1. Kegunaan Penelitian ini sebagai pemahaman peran motivasi orang tua
dalam belajar pada masa pandemi covid-19 untuk belajar dirumah yaitu
dengan motivasi orang tua dalam belajar dapat tercapai dengan maksimal.
7
1.6.2. Meningkatkan motivasi dan semangat belajar anak didik melalui fasilitas
dan acuan. Selain itu, untuk menghindari anggapan kesamaan dengan penelitian
Memotivasi Belajar Siswa di SMP Islam Parung Bogor”. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui peranan bimbingan orang tua dalam memotivasi belajar siswa.
Penelitian dilakukan di SMP Islam Parung Bogor, metode yang digunakan adalah
deskriptif. Data diperoleh oleh hasil penyebaran angket kepada seluruh siswa di
SMP Islam Parung Bogor. Adapun yang menjadi subjek penelitian (sampel) pada
penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Islam Parung Bogor yang berjumlah
127 orang. Instrumen yang digunakan adalah angket yang terdiri dari 25 item
pernyataan pilihan yaitu 14 item untuk intesita sbimbingan orang tua dan 11 item
positif terhadap motivasi belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian
sangat baik jika jumlah skor angket berjumlah 12.700. dalam penelitian ini
diperoleh jumlah skor angket berjumlah 8710. Yang artinya perbandingan antara
jumlah skor angket penelitian dengan jumlah skor angket ideal diperoleh angka
porsentase 68,5%. Angka ini menunjukkan bahwa peranan bimbingan orang tua
8
dalam memotivasi belajar siswa pada SMP Islam Parung Bogor kelas VIII
berperan baik. 9
ada beberapa orang tua mahasiswa dari Kotafajar tidak mengetahui bahwa
mengatasi kebosanan dan kuliah sering absen. Rumusan masalah dalam penelitian
ini adalah bagaimana peran orang tua dalam meningkatkan motivasi belajar
mahasiswa dan apa saja kendala yang dihadapi orang tua dalam memotivasi
belajar mahasiswa yang berasal dari Kotafajar Kluet Utara. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui peran orang tua dalam meningkatkan motivasi belajar
mahasiswa yang berasal dari Kotafajar Kluet Utara. Metode yang digunakan
adalah deskriptif kualitatif dengan cara mengumpul data melalui kuesioner dan
Utara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran orang tua dalam meningkatkan
dalam diri individu yang mendorong perilaku ke arah tujuan (goal). Keberadaan
belajarnya, sehingga apapun yang dilakukan orang tua untuk anaknya dapat
menjadi faktor dan penyebab mahasiswa ini dalam menjalani proses perkuliahan.
9
RYNA RESNAWATI, „Peranan Bimbingan Orang Tua Dalam Memotivasi Belajar
Siswa Di SMP Islam Parung Bogor‟, 2011, 1–89.
9
Peneliti dapat menyatakan bahwa faktor yang menyebabkan orang tua karena
kondisi ekonomi keluarga dan pengetahuan orang tua yang kurang memahami,
dan orang tua mahasiswa dari Kotafajar lebih mengutamakan kebutuhan financial.
Motivasi Belajar Matematika Pada Masa Pandemi Covid-19 (studi kasus) Siswa
SMP Kelas VII di Desa Lebak Tahun 2020. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui peran motivasi orang tua serta faktor pendukung dan penghambat
peran motivasi dalam belajar matematika pada masa pandemi covid–19studi kasus
siswa SMP kelas VIII di desa Lebak tahun 2020. Jenis penelitian ini adalah
penelitian menunjukkan bahwa yang pertama, peran motivasi sangat penting bagi
siswa, terutama motivasi dari orang tua dalam belajar matematika pada masa
rumah, meskipun banyak anak–anak yang tidak dapat memahami materi secara
baik seperti saat belajar di sekolah. Peran motivasi orang tua juga dapat dilihat
dari hasil belajar dan sikap siswa selama belajar. Siswa yang mendapatkan
motivasi yang baik dari orang tua akan memiliki sikap yang baik dan sebaliknya.
Kedua adalah faktor pendukung peran motivasi orang tua dalam belajar
10
Harnisa, „Peran Orang Tua Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Mahasiswa‟, 2018.
10
matematika pada masa pandemi saat ini dimanfaatkan orang tua untuk lebih dekat
dengan anak dan begitu sebaliknya, sehingga orang tua dapat mengetahui
karakteristik anak, pola belajar, sikap dan perilaku anak. Sedangkan faktor
penghambat motivasi orang tua dalam belajar matematika pada masa pandemi
covid–19 adalah tidak semua orang di rumah sehingga anak tidak dapat
perhatikan lebih. Selain itu kurangnya rasa percaya diri pada anak memberikan
dampak yang tidak baik bagi motivasi yang diberikan oleh orang tua.11
pendidikan nasional Indonesia peletak dasar yang kuat pendidikan nasional yang
progresif untuk generasi sekarang dan generasi yang akan datang merumuskan
(intelek dan tubuh anak); dalam Taman Siswa bagian-bagian itu tidak boleh
Pendidikan dalam arti khusus hanya dibatasi sebagai usaha orang dewasa
Setelah anak menjadi dewasa segala cirinya, maka pendidikan dalam arti khusus
11
SA‟ ADAH UMI, „PERAN ORANG TUA DALAM PENINGKATAN
MOTIVASIBELAJAR MATEMATIKA PADA MASA PANDEMICOVID–19(Studi Kasus)
SISWA SMP KELAS VIIIDI DESA LEBAKTAHUN 2020‟, Journal.El-Hamra.Id, 1 (2020), 21.
12
Zakiyah, Qiqi and Rusdiana, Pendidikan Nila, Kajian Teori dan Praktik di Sekolah, p.
86.
11
ini menggambarkan upaya pendidikan yang terpusat dalam lingkungan keluarga.
anak, dimana terjadi pembudayaan anak. Dia berproses untuk akhirnya bisa
pentingnya untuk meningkatkan motivasi anak didik, karena orang tua merupakan
hendak dicapai ialah terbentuknya akhlak yang mulia, serta mempunyai ilmu yang
13
Uyoh, Pengantar Filsafa Pendidikan, P. 55,
14
Mappasiara, „PENDIDIKAN ISLAM (Pengertian, Ruang Lingkup Dan
Epistemologinya)‟, Inspiratif Pendidikan, 7.1 (2018), 147 (p. 147) diakses pada 4 April 2021
<https://doi.org/10.24252/ip.v7i1.4940>.
12
Islam dengan sumber ajarannya Al-Qur‟an telah memotret manusia dalam
sosoknya yang benar-benar utuh , integral dan menyeluruh. Seluruh sisi aspek dari
kehidupan manusia dipotret dengan cara yang amat akurat, dan boleh jadi belum
ditemukan di kitab lain di dunia ini yang sanggup memotret dan menggambarkan
manusia seperti itu, selain Al-Qur‟an.15 Orang tua adalah pendidik pertama yang
menanamkan perkembangan jiwa anak diidk, maka dari itu orang tua sangat perlu
untuk mengarahkan anak didik ke dunia pendidikan agama yang kemudian hari,
Orang tua yang dianggap tua (cerdik pandai, ahli, dan sebagainya); orang-
tersebut menjalani pendidikan, baik di lembaga formal, informal orang tua tetap
luar keluarga, bukan dalam arti melepaskan tanggung jawab orang tua dalam
pendidikan anak, tetapi hal itu dilakukan orang tua semata-mata karena
keterbatasan ilmu yang dimiliki oleh orang tua, karena sifat ilmu yang terus
15
Eny Suhaeni, Ahmad Haromaini, and M. Asep Rahmatullah, „KONSEP INSAN
KAMIL ( MANUSIA SEMPURNA) DALAM PERSPEKTIF SYEIKH YUSUF AL -
MAKASSARI (Tinjauan Sosiologi Tasawuf)‟, Paper Knowledge . Toward a Media History of
Documents, 15.1 (2014), p. 17.
16
KBBI V (Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kelima)
13
bekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarga, ikut mendorong orang tua untuk
Bimbingan orang tua sangat berpengaruh pada anak didik, karena mereka
selalu membutuhkan perhatian, kasih sayang dan bimbingan orang tuanya. Dan
orang tua memiliki tanggung jawab yang besar dalam mendidik anak didik agar
Motivasi dan belajar adalah dua hal yang saling memengaruhi dan saling
terkait. Motivasi belajar dapat timbul karena faktor intrinsik atau faktor dari
dalam diri, berupa hasrat dan keinginan berprestasi dan dorongan akan kebutuhan
belajar dan dorongan akan kebutuhan belajar dan harapan akan cita-cita yang akan
dicapai. Faktor lainnya adalah adanya penghargaan, lingkungan belajar yang baik
dan konduksif dan kegiatan belajar yang menarik siswa. Kedua faktor tersebut
disebabkan oleh rangsangan untuk melakukan aktivitas belajar yang lebih giat dan
bersemangat.
Motivasi belajar adalah dorongan yang datang dari dalam diri (intrinsik)
dan dorongan dari luar (eksterinsik) pada siswa yang sedang belajar dan
indikator atau unsur yang mendukung, seperti hasrat dan keinginan berprestasi,
adanya dorongan akan kebutuhan belajar, cita-cita masa depan, lingkungan belajar
yang konduksif dan termasuk adanya kegiatan yang menarik dalam belajar dan
17
Nur Afni and Jumahir Jumahir, „Peranan Orang Tua Dalam Meningkatkan Prestasi
Belajar Anak‟, Musawa: Journal for Gender Studies, 12.1 (2020), 108–39 (pp. 20–21)
<https://doi.org/10.24239/msw.v12i1.591>.
14
semua ini mempunyai peran besar dalam keberprestasian seseorang dalam
belajar.18
belajar, anak didik pasti sangat membutuhkan peran orang tua dalam hidupnya
Bimbingan orang tua sangat penting dalam pembentukan karakter baik dan
rxy
x y
𝛆
Gambar 1.1
Kerangka Penelitian
Keterangan
18
Ade Holisoh, Karmawan, dan Nur Halimah, „Kedisiplinan Siswa Dan Motivasi Belajar
Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada Pelajaran Akuntansi Di Madrasah Aliyah
Negeri Kabupaten Tangerang‟, Kedisiplinan Siswa Dan Motivasi Belajar Dalam Meningkatkan
Prestasi Belajar Siswa Pada Pelajaran Akuntansi Di Madrasah Aliyah Negeri Kabupaten
Tangerang, 14.1 (2020), 80 (p. 80). Diakses pada 5 April 2021
15
ε : Eplison yaitu variable yang berdistribusi normal namun tidak
mempengaruhi penelitian.
1.9. Hipotesis
nihil dan hipotesis nol (Ho) dan hipotesis tandingan atau hipotesis alternative
didik.
19
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D, 26th edn (Bandung:
Alfabeta, 2017), p. 63.
16
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
subjek didik untuk mencapai tujuan pendidikan. Proses itu berlangsung dalam
paedagogie, yang akar katanya pais yang berarti anak dan again yang artinya
Education berasal dari bahasa Yunani educare, yang berarti membawa keluar
yang tersimpan dalam jiwa anak, untuk dituntun agar tumbuh dan berkembang.20
mempertahankan hidup, yang tertuju pada pencapain kemerdekaan lahir dan batin,
20
Zakiyah and Rusdiana, Pendidikan Nilai, Kajian Teori dan Praktik di Sekolah, p. 85.
21
Redja Mudyahardjo, Pengantar Pendidikan, 6th edn (jakarta: PT RajaGrafindo
Persada, 2010), pp. 302–303.
Bagi Plato, Pendidikan itu suatu bangsa dengan tugas yang harus
tempat yang paling utama dan mendapat perhatian yang paling khusus bahkan
dapat dikatakan bahwa pendidikan adalah tugas dan panggilan yang sangat mulia
mengetahui apa yang benar dan apa yang tidak benar. Dengan pendidikan pula,
orang-orang akan mengenal apa yang baik dan apa yang jahat, dan juga akan
menyadari apa patut dan apa yang tidak patut, dan yang paling dominan dari
semua itu adalah bahwa pendidikan mereka akan lahir kembali (they shall be born
again).22
manusia akan menyangkut harkat, derajat, martabat, dan hak asasinya. Perbuatan
harus betul-betul didasari dan disadari dalam rangka membimbing manusia pada
suatu tujuan yang akan dicapai. Dalam pendidikan tidak dikenal suatu resep yang
pasti (mutlak), karena yang utama dalam pendidikan adalah kreativitas dan
kepribadian pendidik.23
membangun dirinya sendiri, agama, bangsa dan negaranya. Secara lebih spesifik,
22
Muhammad Tang, „LANDASAN FILOSOFIS PENDIDIKAN : Telaah Pemikiran
Socrates , Plato Dan Aristoteles‟, 2021, 47–56 (pp. 52–53).
23
Uyoh, Pengantar Filsafat Pendidikan, p. 2.
16
pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
ajaran Islam hal ini mengandung pengertian usaha mempengaruhi jiwa anak didik
melalui proses setingkat demi setingkat menuju tujuan yang ditetapkan, yaitu
terbentuklah manusia yang berpribadi dan berbudi luhur sesuai ajaran Islam.25
Dalam konteks Islam, istilah pendidikan mengacu kepada makna dan asal
kata yang membentuk kata pendidikan itu sendiri dalam hubungannya dengan
ajaran Islam. Maka pada konteks ini perlu juga dikaji hakikat pendidikan Islam
yang didasarkan pada sejumlah istilah yang umum dikenal dan digunakan para
ahli pendidikan Islam. Setidaknya ada tiga istilah yang umum digunakan dalam
tersebut mempunyai makna yang berbeda, karena perbedaan teks dan konteks
24
Hj. Siti Munawati, „KONSEP INTEGRASI PEMBELAJARAN PAI‟, 148, 59 (p. 59).
25
Nini Aryani, „Nini Aryani - Konsep Pendidikan Anak Usia Dini Dalam Perspektif
Pendidikan Islam‟, Jurnal Potensia, 14.02 (2015), 213–30 diakses pada tanggal 12 Juni 2021
<http://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/potensia/article/download/3187/2415>.
17
kalimatnya, walaupun dalam hal-hal tertentu istilah-istilah tersebut juga
dilepaskan begitu saja dari ajaran Islam yang tertuang dalam Al-Qur‟an dan As-
Sunnah, karena kedua sumber ini merupakan pedoman otentik dalam penggalian
memungkinkan manusia untuk dapat hidup sesuai dengan ideologi Islam sehingga
diri (taqarrub) kepada Allah SWT. hal tersebut karena tujuan pendidikan Islam
yang utama adalah upaya untuk mendekat diri kepada-Nya. Jika pendidik belum
26
Syamsul Kurniawan, Filsafat Pendidikan Islam, Kajian Filosofis Pendidikan Islam
Berdasarkan Telaah Atas Al-Qur‟an, Hadits, Dan Pemikiran Ahli Pendidikan (Malang: Madani
Kelompok Intrans Publishing, 2017), p. 7.
27
Samad Usman, A, „Tanggung Jawab Orang Tua Terhadap Pendidikan Anak Dalam
Perspektif Islam‟, Jurnal Bunayya, 1.2 (2017), 112–27 (p. 112) diakses pada tanggal 13 Juni 2021,
<https://jurnal.ar-raniry.ac.id/index.php/bunayya/issue/view/157>.
18
akademis yang luar biasa. Hal itu mengandung arti akan keterkaitan antara ilmu
hasil yang tidak dapat diketahui dengan segera. Berbeda dengan membentuk
benda mati yang dapat dilakukan sesuai dengan keinginan pembentuknya. Oleh
karena itu dalam pembentukan tersebut diperlukan suatu perhitungan yang matang
dan hati-hati berdasarkan pandangan dan rumusan-rumusan yang jelas dan tepat”
(Ramayulis, 2002:208).
dimana tujuannya adalah membentuk manusia seutuhnya, baik dalam segi jasmani
maupun rohani. Di sisi lain, Al-Ghazali juga menuntut guru untuk profesional dan
selalu menjaga diri dari hal-hal yang dilarang Allah, karena guru menjadi teladan
pemikirannya sangat luas dan mendalam dalam berbagai hal diantaranya dalam
masalah pendidikan. 29
yang akan dicapai dalam pendidikan Islam adalah seimbang antara kehidupan
dunia dan akhirat serta tidak ada perbedaan antara laki-laki dan perempuan,
28
Abdul Mujib, ILMU PENDIDIKAN ISLAM, 1st edn (jakarta: PT kharisma Putra
Utama, 2006), p. 90.
29
Ary Antony Putra, „Konsep Pendidikan Agama Islam Perspektif Imam Al-Ghazali‟,
Jurnal Pendidikan Agama Islam Al-Thariqah, 1.1 (2017), 41–54
<https://doi.org/10.25299/althariqah.2016.vol1(1).617>. Konsep Pendidikan Agama Islam
Perspektif Imam Al-Ghazali‟
19
kewajiban dan tanggung jawab yang sama untuk mencari ilmu dan mempunyai
arahan hingga orientasi yang lebih intens. Hal itu dilakukan agar manusia dalam
Orang tua merupakan komponen keluarga yang terdiri dari ayah dan ibu
yang merupakan hasil dari sebuah perkawinan yang sah dan dapat membentuk
sebuah keluarga. Dalam keluarga orang tua memiliki tanggung jawab penuh
orang tua juga memiliki tugas yang harus dilaksanakan yaitu mendidik dan
membimbing anak, dalam hal ini orang tua ditempatkan menjadi pendidik
pertama dan utama terhadap anak, agar anak mampu berkembang dengan
orang yang bertanggung jawab dalam suatu keluarga atau tugas rumah tangga
yang dalam kehidupan sehari-hari tersebut sebagai Bapak dan Ibu ”.33
30
Aas Siti Sholichah, „Teori-Teori Pendidikan Dalam Al-Qur‟an‟, Edukasi Islami :
Jurnal Pendidikan Islam, 7.01 (2018), 23, diakses pada 15 Juni 2021,
<https://doi.org/10.30868/ei.v7i01.209>.
31
Ahmad Haromaini dan Abdul Rachman, „Membangun Karakter Dari Masjid‟, Jurnal
Islamika, 13.2 (2019), 2 (p. 2) <https://doi.org/10.3392/islamika/v12i2.340>.
32
Ujang Nurjaman, „Pengaruh Bimbingan Orang Tua Terhadap Motivasi Belajar Siswa
Dalam Mengikuti Pendidikan Diniyah Takmiliyah Awaliyah‟, 4.1 (2021), 167–80 (p. 168).
33
Nisa Afiatin, „Pengaruh Perhatian Orang Tua Dan Minat Belajar Siswa Terhadap
Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial‟, Faktor Jurnal Ilmiah Kependidikan, II.1 (2015), 1–9.
20
Orang tua dalam bahasa pendidikan dikenal dengan keluarga. Keluarga
sangat menentukan akan masa depan kehidupan anak. Keluarga merupakan suatu
secara keseluruhan. Oleh karena itu, suatu kehidupan keluarga inti yang terdiri
dari seorang ayah bersama istrinya merupakan pusat paling awal dan sangat
bantuan atau tuntunan menunjukkan konteks dari bimbingan. Pada sudut pandang
ini bimbingan dapat dijadikan sebagai suatu proses pemberian bantuan kepada
memahami dirinya sendiri, sehingga dia sanggup mengarahkan dirinya dan dapat
bertindak secara wajar, sesuai dengan tuntutan dan keadaan lingkungannya baik
bimbing agar tercapai kemandirian dalam pemahaman diri dan perwujudan diri,
dalam mencapai tingkat perkembangan yang optimal dan penyesuaian diri dengan
34
Jamaluddin Jamaluddin, Acep Komarudin, and Asep Andi Rahman, „Bimbingan Orang
Tua Dalam Mengembangkan Kepribadian Anak‟, Atthulab: Islamic Religion Teaching and
Learning Journal, 4.2 (2019), 170–84 (p. 171) <https://doi.org/10.15575/ath.v4i2.5575>.
35
Sutirna, „Pengertian Bimbingan Dan Konseling‟, Bimbingan Dan Konseling, 2019, 21–
44.
21
a. Menurut Crow dan Crow, Guidance dapat diartikan sebagai bagian yang
diberikan oleh seseorang baik pria maupun wanita, yang memiliki pribadi yang
baik dan pendidikan yang memadai, kepada seorang individu dari setiap usia
b. Menurut Stoops, bimbingan adalah suatu proses yang terus menerus dalam
membantu perkembangan.
c. Menurut Jear dalam Book of Education bimbingan adalah suatu proses yang
kemanfaatan sosial.36
orang tua tidak hanya memfasilitasi kehidupan anak didik saja akan tetapi anak
juga perlu arahan dari orang tua tersebut. Oleh karena itu, Orang tua perlu
mendidik atau mengarahkan anak didik dengan cara yang tepat agar memperoleh
pendidikan yang baik. Agar terciptanya tujuan baik pada masa depan yang
Orang tua dapat dimaknai sebagai dua sosok menusia yang terdiri dari pria
dan wanita, yang telah diikat dengan tali perkawinan menjadi suami dan istri dan
menjadi pilar utama lahirnya sebuah keluarga. Dari hubungan kasih sayang antara
36
Andi Thahir and Babay Hidriyanti, „Pengaruh Bimbingan Belajar Terhadap Prestasi
Belajar Siswa Pondok Pesantren Madrasah Aliyah Al-Utrujiyyah Kota Karang Bandar Lampung‟,
Konseli: Jurnal Bimbingan Dan Konseling, 1.2 (2014), 55–66 (p. 57)
<http://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/konseli/article/view/306>.
22
suami dan istri inilah lahir buah cinta kasih sayang yang disebut dengan anak
yang menjadi tanggung jawab orang tua di dalam mendidik, mengasuh dan
membesarkannya. Semakin baik keadaan rumah, fasilitas rumah, tata letak dan
tata ruang rumah serta kondisi rumah dengan lingkungan sekitar, maka akan
mempunyai pengaruh yang baik terhadap ketenangan belajar anak, yang pada
Orang tua merupakan pendidik utama dan pertama bagi anak-anak mereka,
umumnya pendidikan dalam rumah tangga itu bukan berpangkal tolak dari
pergaulan dan hubungan pengaruh mempengaruhi secara timbal balik antara orang
tua dan anak.38 Ada 1 Riwayt Hadist Bukhori, pada dasarnya rumah merupakan
tempat untuk istirahat dan hiruk-pikuk, letih-lelah bekerja seharian. Tetapi karena
terpaksa, tidak ada pilihan, sehingga pada masa Rasullah SAW rumah tetap
)قال لنا النيب صلى هللا عليو وسلمو "إرجعوا إىل أىليكم فعلموىم " (رواه البخاري، وقال مالك بن احلوارث
Artinya : Malik bin al-Huwairist berkat, “Rasullah SAW bersabda kepada kami,
kembalilah kepada keluargamu, kemudian ajarilah mereka,” (H.R. Bukhori).
37
Jurnal Madaniyah and others, „PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI
BELAJAR SISWA Rofiqul A‟la 1 & Muhamad Rifa‟i Subhi 2‟, 1 (2016), 124–42.
38
Zakiah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam, 1st edn (jakarta), p. 35.
39
Nizar Samsul and Efendi Zainal Hasibuan, Hadits Tarbawi, Membangun Kerangka
Pendidikan Ideal Perspektif Rasullah (jakarta: kalam mulia, 2011), p. 25.
23
Untuk menjadi orang tua yang baik, salah satunya dapat dilakukan dengan
cara memahami dunia anak. Kita harus belajar menyelami keinginan dan
kebiasaan anak. Kita juga harus mampu menyeimbangkan apa yang baik dan
kurang baik untuk anak, sebab jika kebebasan dalam bermain ini tidak dibatasi
sama sekali, justru akan mengakibatkan munculnya sifat manja pada anak.40
Didalam keluarga peran orang tua sangat penting bagi anak, terlebih lagi
ketika anak sudah mulai memasuki usia sekolah dan usia menempuh pendidikan.
anak didik tersebut. Peranan yang dilakukan oleh orang tua terhadap anak harus
orang tua, karena cara yang dilakukan oleh orang tua akan menjadi pegangan dan
dimulai dari keluarga tersebut, antara lain memberikan pendidikan terbaik, yakni
nalar, potensi nurani. Diharapkan dengan pendidikan yang baik dari keluarga,
40
Siti and Siregar, Persepsi Orang Tua Terhadap Pentingnya Pendidikan Bagi Anak, p.
16.
41
Selfia S. Rumbewas, Beatus M. Laka, and Naftali Meokbun, „Peran Orang Tua Dalam
Miningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik Di Sd Negeri Saribi‟, Jurnal EduMatSains, 2.2
(2018), 201–12. (p. 114 ), diakses pada 16 Juni 2021
24
seorang anak akan mengembangkan kualitas pendidikan dan mampu
adanya motivasi yang menjadi penggerak dan pendorong siswa agar dapat
menjalankan kegiatan dan proses belajarnya. Motivasi tersebut dapat berasal dari
dalam diri siswa (intinsi) dan motivasi dari luar (ekstrinsik). Dari kedua motivasi
yang lebih utamanya adalah motivasi dalam diri siswa tetapi motivasi dari luar
atau ekstrinsik tetap menjadi faktor yang ikut mempengaruhi kegiatan belajar.43
motivasi yang menjadi penggerak dan pendorong siswa agar dapat menjalankan
kegiatan dan proses belajarnya. Motivasi dari luar atau bisa disebut ekstrinsik
menjadi faktor yang ikut mempengaruhi kegiatan belajar siswa. Peran orang tua
dan tingkah laku anak-anak. Hal ini dapat dilakukan orang tua dengan
42
Afiatin, Pengaruh Perhatian Orang Tua Dan Minat Belajar Siswa Terhadap Prestasi
Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial, p. 3.
43
Rumbewas, Laka, and Meokbun. „Peran Orang Tua Dalam Meningkatkan Motivasi
Belajar Anak Didik Di Sd Negeri Saribi‟, (p. 121)
25
berkomunikasi dengan wali kelas untuk mengetahui perkembangan anak
selama di sekolah.
menanyakan aktifitas yang dilakukan anak mereka selama pada waktu jam
disekolah.44
individu untuk melakukan suatu kegiatan yang mengarah pada tujuan tertentu.
Dapat dipahami bahwa motivasi merupakan faktor yang paling penting dalam
melakukan suatu tindakan yang mengarah pada ketercapaian suatu tujuan yang
ditentukan.45
2.3.4. Tugas dan Tanggung Jawab Orang Tua terhadap Anak Didik
pembentukan akhlak anak, oleh karena itu keluarga harus memberikan pendidikan
atau mengajarkan anak tentang akhlak mulia. Hal itu tercemin dari sikap dan
perilaku orang tua sebagai teladan yang dapat dicontoh oleh anak.46
Tugas dan tanggung jawab orang tua dalam keluarga terhadap pendidikan
anak-anaknya lebih berorientasi pada pembentukan watak, karakter dan atau budi
44
Diana Sari, „Peran Orangtuan Dalam Memotivasi Belajar Siswa‟, Prosiding Seminar
Nasional 20 Program Pascasarjana Universitas PGRI Palembang 25 November 2017, November,
2017, 1–43 (p. 42). Diakses pada 17 Juni 2021
45
Rumbewas, Laka, and Meokbun, „Peran Orang Tua Dalam Miningkatkan Motivasi
Belajar Anak Didik Di Sd Negeri Saribi‟, p. 205.
46
Usman, A,Tanggung Jawab Orang Tua Terhadap Pendidikan Anak Dalam Perspektif
Islam, p. 115.
26
nilai tolong-menolong, bekerjasama menjaga lingkungan kebersihan rumah,
mempertahankan dan meningkatkan mutu hidup. Hal ini terjadi apabila bentuk
karena anak manusia dilahirkan tidak berdaya. Anak manusia lahir tidak
menghadapi lingkungan. Anak manusia perlu masa belajar yang panjang sebagai
jasmani (anak dapat berjalan sendiri, dapat makan sendiri, dapat menggunakan
Secara umum mendidik ialah membantu anak didik di dalam perkembangan dari
dilakukan dalam pergaulan antara pendidik dan anak didik dalam situasi
masyarakat.49
47
Eny Suhaeni, „Fungsi Keluarga, Masyarakat Dan Pemerintah Dalam Proses Pendidikan
(Tinjauan Sosiologis)‟, 14–31 (p. 21). Diakses pada 18 Juni 2021
48
Mudyahardjo,Pengantar Pendidikan p. 33.
49
Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam, p. 34.
27
2.3.5. Pengaruh Keluarga terhadap Pendidikan Anak Didik
pandemi ini sangat berperan penting. Pada masa pandemi ini tidak ada lagi alasan
kesibukan atau lain tidaklah lantas membuat orang tua terbebas dari tanggung
jawabnya sebagai pendidik pertama dan utama bagi anak. Mendampingi belajar
menyenangkan. Dengan kondisi seperti ini orang tua lebih mengenal anak, lebih
mengenal bagaimana cara belajar anak sehingga orang tua lebih kreatif dalam
Pengaruh orang tua sangat besar dalam membina pribadi anak karena
orang tua adalah pembina pribadi yang pertama dalam kehidupan anak.
Kepribadian, sikap dan cara hidup orang tua merupakan unsur-unsur pendidikan
yang dapat diterima ke dalam pribadi anak yang sedang tumbuh. Kewajiban ini
dipikulkan di atas pundak ibu dan bapak sejak lahir sehingga dewasa.51
50
Mulia Rahmi, „Penguatan Peran Keluarga Dalam Mendampingi Anak Belajar Di Masa
Pandemi Covid-19‟, Jurnal Kreatifitas: Jurnal Ilmiah Pendidikan Islam, 9.Maret-Agustus 2020
(2020), 81–105 (p. 102). diakses pada 18 Juni 2021.
51
Zakiyah and Rusdiana, Pendidikan Nilai, Kajian Teori dan Praktik di Sekolah, p. 155.
28
dewasa. Keluarga menjadi pilar utama untuk melaksanakan sosialisasi kehidupan,
di dalamnya ada anggota-anggota yang saling bekerja sama; ayah, ibu, dan anak-
Setiap orang yang hidup memiliki keinginan, tujuan yang ingin dicapai
harapan, dan bahkan mimpi yang ingin diwujudkan. Hal-hal tersebut membawa
dapat menjadi energi bagi seseorang dalam berusaha dan berupaya sehingga
memiliki keuletan, kegigihan dan kerja keras dalam menggapai hasil yang ingin
dicapai. Penting sekali anak didik memiliki motivasi dalam belajar dan selama
terjadinya proses pembelajaran karena anak didik yang memiliki motivasi akan
mampu belajar dengan atau tanpa guru, juga mampu belajar dimana saja dan
kapan saja dengan perilaku yang tekun dan kerja keras untuk mewujudkan
harapan mereka.53
Rasa ingin tahu manusia yang sangat tinngi mengantarkan manusia harus
berusaha mencari tahu atas hal-hal yang hendak diketahuinya. Rasa ingin tahu
menjadi hal yang sangat penting bagi manusia karena hal ini menjadi sesuatu yang
52
Suhaeni. Eny Suhaeni, „Fungsi Keluarga, Masyarakat Dan Pemerintah Dalam Proses
Pendidikan (Tinjauan Sosiologis)‟,
53
Susanti Lidia, Strategi Pembelajaran Berbasis Motivasi (jakarta: PT Gramedia, 2019).
29
dihadapi olehnya setiap hari mengharuskan ia mengerti dan memahami akan
Tarbawi. Banyak ahli menegaskan, bahwa istilah kekuatan terdapat dalam diri
individu, yang menyebabkan individu tersebut bertindak dan berbuat. Motif tidak
kebutuhan dan kondisi anak didik. Kebutuhan anak didik tersebut mungkin terkait
untuk berafiliasi. Anak didik juga dapat memiliki motif instrumental, yakni
keinginan berhasil dalam suatu tugas yang merupakan langkah untuk mencapai
keberhasilan lebih lanjut. Anak didik juga akan termotivasi dalam belajar, jika
tujuan pembelajaran yang ingin dicapai sesuai dengan nilai yang dianut oleh anak
54
Ahmad Haromaini, „MANUSIA MAKHLUK PEMBELAJAR (Studi Tafsir Tarbawi)‟,
Islamika, 12.1 (2020), 18–30 (p. 23) <https://doi.org/10.33592/islamika.v12i1.405>.
55
Nizar Samsul and Efendi Zainal Hasibuan, Hadits Tarbawi, Membangun Kerangka
Pendidikan Ideal Perspektif Rasullah, p. 165.
56
Ridwan Sani, Abdullah, Strategi Belajar Mengajar, 1st edn (Depok: Rajawali Pers,
2019), p. 76.
30
2.4.1. Pengertian Motivasi Belajar
Motivasi adalah segala sesuatu yang menjadi pendorong tingkah laku yang
menuntut, atau mendorong orang untuk memenuhi suatu kebutuhan. Dan sesuatu
individu sebagai tujuan nyata yang ingin dicapai. Belajar adalah usaha sadar dari
sikap dan nilai-nilai, guna mneingkatkan kualitas tingkah lakunya dalam rangka
seseorang yang melakukan kegiatan belajar agar lebih giat lagi dalam belajarnya
untuk melakukan aktifitas tertentu dengan tujuan tertentu. Motivasi belajar adalah
segala sesuatu yang dapat memotivasi anak didik atau individu untuk belajar.
Tanpa motivasi belajar, seorang anak didik tidak akan belajar dan akhirnya akan
keberhasilan atau kegegalan belajar, dan pada umumnya belajar tanpa motivasi
akan sulit untuk berhasil. Oleh sebab itu, pembelajaran harus disesuaikan dengan
57
Aslihatul Rahmawati, Neni Nuraeni, and Hasim Hasim, „Model Pembelajaran
Contextual Teaching Learning Terhadap Motivasi Belajar Mahasiswa Program Studi Pendidikan
Agama Universitas Islam Syekh Yusuf Tangerang‟, Islamika, 13.2 (2019), 62–70 (p. 66)
<https://doi.org/10.33592/islamika.v13i2.346>.
58
Sani, Abdullah, Strategi Belajar Mengajar, pp. 74–75.
31
ditandai dengan timbulnya afektif (perasaan) dan reaksi untuk mencapai tujuan.
Motivasi itu terkandung bila tujuannya berhubungan dengan situasi belajar dan
bertemu dengan kebutuhan dan tujuan anak didik untuk menguasai nilai-nilai
yang terkandung di dalam pelajaran itu. Anak didik yang termotivasi untuk belajar
bukan karena keinginan lain seperti ingin mendapat pujian, nilai yang tinggi, atau
hadiah sebagainya.59
tanggapan terhadap adanya tujuan. Ada tiga elemen penting yang terkandung
c. Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan. Jadi, motivasi dalam hal ini
sebenarnya merupakan respons dari suatu aksi yaitu tujuan. Tujuan ini
Motivasi dapat berasal dari dalam diri siswa (intrinsik) dan motivasi dari
59
Haq Azhar, „Motivasi Belajar Dalam Meraih Prestasi‟, Jurnal Pendidikan Islam
Victratina, 3.1 (2018), 193–214.
60
Ifni Oktiani, „Guru Dalam MeningkKreativitasatkan Motivasi Belajar Peserta Didik‟,
Jurnal Kependidikan, 5.2 (2017), 216–32 (p. 219) <https://doi.org/10.24090/jk.v5i2.1939>.
32
luar (ekstrinsik). Dari kedua motivasi tersebut memiliki pengaruh yang besar
dalam diri siswa tetapi motivasi dari luar atau ekstrinsik tetap menjadi faktor yang
ikut mempengaruhi kegiatan belajar siswa. Salah satu contoh motivasi yang
berasal dari luar diri siswa adalah orang tua, dimana orang tua merupakan orang
yang pertama kali dikenal dan dekat dengan anak, keberadaan siswa antara di
sekolah dengan rumah tentunya lebih banyak dirumah. Maka dari itu faktor atau
peran orang tua terhadap anak didik dinilai sangat penting terutama dalam
Jika ingin tercapainya motivasi anak didik atau kesuksesan belajar maka
ada beberapa faktor yang perlu dipahami sebelumnya diantaranya faktor internal
dan faktor eksternal. Menurut Slameto menjelaskan bahwa faktor internal meliputi
meliputi lingkungan alam, lingkungan keluarga (cara orang tua mendidik, relasi
masyarakat.62
61
Rumbewas, Laka, and Meokbun. Peran Orang Tua Dalam Meningkatkan Motivasi
Belajar Anak Didik Di Sd Negeri Saribi‟ p. 121.
62
Sefni Rama Putri, Syahniar, and Alizamar, „KONTRIBUSI TINGKAT
PENERIMAAN OLEH TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI TERHADAP MOTIVASI
BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMK NUSATAMA PADANG SERTA IMPLIKASINYA
DALAM PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING‟, 6.2 (2017), p. 224.
33
tidak diketahui di Wuhan, China. Kasus tersebut di akibatkan oleh virus corona
virus ini adalah kecepatan penyebaran yang tinggi. Kisah wabah ini dapat
memiliki akhiran yang berbeda pada setiap negara, yang bergantung pada
muncul berbagai masalah yang dihadapi oleh anak didik dan guru, seperti materi
pelajaran yang belum selesai disampaikan oleh guru kemudian guru mengganti
dengan tugas lainnya. Hal tersebut menjadi keluhan bagi anak didik karena tugas
yang diberikan oleh guru lebih banyak. Permasalahan lain dari adanya sistem
pembelajaran secara online ini adalah akses informasi yang terkendala oleh sinyal
tertinggal dengan informasi akibat dari sinyal yang kurang memadai. Akibatnya
63
Luh Devi Herliandry and Maria Enjelina Suban, „Jurnal Teknologi Pendidikan
Pembelajaran Pada Masa Pandemi Covid-19‟, 22.1 (2020), 65–70 (p. 66).
34
mereka terlambat dalam mengumpulkan suatu tugas yang diberikan oleh guru.
Belum lagi bagi guru yang memeriksa banyak tugas yang telah diberikan kepada
dihentikan. Dalam menghadapi kondisi pandemi ini peran keluarga sangat dituntut
tua harus bisa mendamping anak belajar dirumah. masa pandemic ini merupakan
masa dimana orang tua untuk bisa mengetahui kurva anaknya, bisa melihat
64
Matdio Siahaan, „Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Dunia Pendidikan‟, Edisi
Khusus, 1.1 (2020), 1410–9794 (p. 2) <http://ejurnal.ubharajaya.ac.id/index.php/JKI>.
65
Herliandry and Suban, p. 67.
66
Rahmi, Penguatan Peran Keluarga Dalam Mendampingi Anak Belajar Pada Masa
Pandemi Covid-19, p. 82.
35
33
BAB III
METODE PENELITIAN
metode tradisional, karena metode ini sudah cukup lama digunakan sehingga
sudah mentradisi sebagai metode untuk penelitian. Metode ini sebagai metode
disebut discovery, karena dengan metode ini dapat ditemukan dan dikembangkan
berbagai iptek baru. Metode ini disebut metode kuantitatif karena data penelitian
Pada penelitian metode kuantitatif ini terdapat dua variabel yaitu, Variabel
variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang
67
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D p. 7.
68
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D,p. 39.
Orang Tua” (Variabel X), sedangkan variabel terikat adalah “Motivasi Belajar”
rxy
Y X
ℇ
Gambar 3.1
Kerangka Penelitian
Keterangan :
mempengaruhi penelitian.
Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan pengaruh bimbingan orang tua adalah
perhatian yang diberikan oleh orang tua kepada anak didik di Pondok Indah
34
Kutabumi Rt/Rw 007/011 Kabupaten Tangerang yang dimana orang tua
memberikan fasilitas belajar yang mencukupkan anak didik untuk fokus belajar,
serta membantu anak didik jika sedang mengalami kesulitan dalam belajar, dan
memberikan perhatian dan pengawasan yang baik terhadap anak didik. Adapun
pada penelitian ini Pengaruh Bimbingan Orang Tua disebut dengan Variabel
bebas (x)
2. Motivasi Belajar
Motivasi belajar adalah proses belajar dari kemauan anak didik agar terjadinya
pencapaian hasil yang diinginkan oleh anak didik. Misalnya, anak didik ingin
mendapatkan juara disekolah nya, atau ingin mendapatkan hadiah dan pujian oleh
orang tuanya saat dirumah. Adapun Variabel terikat (y) dalam penelitian ini yaitu
Motivasi Belajar.
Tabel 3.1
35
2. Motivasi Belajar Anak Pujian dan 10
Didik (Variabel Y) Pujian hadiah dari
orang tua
Kerja 8
Teman sebaya
kelompok
Mendampingi 3
belajar
Perhatian
Mengobrol 1,2
santai
Memberikan 4,6
Mendidik
sanksi
Fasilitas Ruang belajar 9,7
5
Mengurangi
Keinginan beban Orang
tua
3.3.1. Populasi
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
penelitian adalah orang tua dan anak didik yang masih duduk dibangku SMA
(Sekolah Menengah Atas) yang merupakan warga Pondok Indah Kutabumi Rt/Rw
69
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D, p. 80.
36
Tabel 3.2
Pengambilan populasi berdasarkan usia
No Usia Laki-laki Perempuan Jumlah
Populasi : 74 Orang
Laki-laki : 47 Orang
Perempuan : 27 Orang
Laki-laki :
Perempuan :
3.3.2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari
semua yang pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu,
maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu.70 Dalam
penelitian ini Teknik pengambilan sampel yang digunakan oleh peneliti adalah
70
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D, p. 81.
37
Tabel 3.3
Pengambilan Sampel
No Usia Laki-laki Perempuan Jumlah
penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa
mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data
Teknik kuisioner (angket). Teknik pengumpulan data ini akan menjadi informasi
71
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D ,p. 224.
38
3.4.2. Alat Pengumpulan Data
a. data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada
kepada responden dan mengisi angket tersebut dengan sesuai pilihan responden
masing-masing.
b. data skunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada
jelas, yaitu diarahkan untuk menjawab rumusan masalah atau menguji hipotesis
yang telah dirumuskan dalam proposal. Karena datanya kuantitatif, maka teknik
Untuk menganalisis data yang sudah ada oleh peneliti, maka peneliti akan
menganalisis data dengan statistik deskriptif, setelah data yang dibutuhkan sudah
72
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D , p. 225.
73
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D , p. 142.
74
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D , p. 225.
75
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D , p. 243.
39
terkumpul dari penyebaran angket oleh peneliti yang telah diberikan kepada
Orang tua dan anak didik di Pondok Indah Kutabumi Rt/Rw 007/011 Kabupaten
Untuk skala yang digunakan oleh peneliti adalah skala likert. Skala Likert
sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian, fenomena sosial ini
telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut variabel
penelitian. Dengan Skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan
tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau
Tabel 3.4
Skor Alternatif Jawaban
Positif (+) Negatif (-)
Setuju 4 Setuju 2
Ragu-ragu 3 Ragu-ragu 3
76
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D, p. 93.
40
3.5.1. Angka Presentase
rumus:
𝐹
P=
𝑁
Keterangan :
P : Angka Presentase
F : Frekuensi Jawaban
N : Jumlah Responden
41
𝑌̂ 𝑎 − 𝑏𝑥
Rumus Regresi Linier
Keterangan :
perubahan variabel independen. Bila ( ) arah varis naik, dan bila (-) maka arah
garis turun.
Dengan rumus :
𝑁 ∑ 𝑋𝑌−(∑ 𝑋) (∑ 𝑌)
rxy =
(𝑛 ∑𝑥 −(∑𝑥) ) (𝑛 ∑𝑦 − (𝑛 ∑𝑦 ) )
Keterangan
n : Jumlah responden
42
2
∑ : Jumlah kuadrat skor y
KD = r2 100
Keterangan :
KD : Koefisien Determinasi
r2 : Koefisien Kolerasi
𝑟 𝑛−2
𝑥
−𝑟
Keterangan :
t : Uji t
r : Nilai Korelasi
n : Jumlah Responden
Ho : rxy =0
Ha : rxy < 0
Ho : tidak ada pengaruh bimbingan orang tua terhadap motivasi belajar anak
43
didik di Pondok Indah Kutabumi Rt/Rw 007/011 Kabupaten Tangerang.
Ha : ada pengaruh bimbingan orang tua terhadap motivasi belajar anak didik di
Lokasi dan jadwal penelitian yang sudah ditentukan oleh peneliti ini yaitu:
Adapun jadwal yang dilakukan ini selama kurang lebih lima bulan
Tabel 3.5
Jadwal Penelitian
Bulan
No Nama Kegiatan
Maret April Mei Juni Juli Agustus
1 Pengajuan judul
2 Penyusunan
Proposal
3 Sidang Proposal
4 Pelaksanaan
Penelitian
(observasi)
5 Penyebaran dan
pengambilan angket
6 Pengumpulan data,
44
analisis data dan
penyusunan laporan
hasil penelitian
7 Sidang skripsi
45
BAB IV
budaya sunda yang masih melekat, namun banyak juga warga setempat yang
datang dari luar daerah untuk tinggal dan mencari nafkah untuk keluarga yang
dikampung. Kecamatan Pasar Kemis hasil pemekaran dari Kecamatan Rajeg pada
tahun 1948 yang saat itu bernama Kemantren Pasar Kemis, kemudian pada tahun
1950 Kementran Pasar Kemis pecah menjadi Pasar Kemis. Batas wilayah
338 dengan jumlah 81 Kepala Keluarga, berikut jumlah warga penduduk Pondok
47
Tabel 4.1
Jumlah Penduduk
No Jenis Kelamin Jumlah
Rt/Rw 007/011 memiliki unsur gotong royong yang masih terjaga. Hal ini dapat
mengenal betul satu sama lain. Unsur kebudayaan masyarakat disini masih
terpelihara hingga saat ini. Dan juga termasuk salah satu warga yang terbilang
cukup aktif dalam berbagai kegiatan, karena warga Pondok Indah Kutabumi
Rt/Rw 007/011 sering mengadakan kegiatan, baik kegiatan hari nasional maupun
kegiatan sosial. Pondok Indah Kutabumi Rt/Rw 007/011 juga memiliki struktur
setempat, berikut struktur organisasi pengurus yang didapatkan Peneliti dari Ketua
Tabel 4.2
Struktur Organisasi Pengurus Rt/Rw 007/011
KETUA RT.007 Gunawan Wicaksono, S.E.
Bp. Didi Sudrajat
PENASIHAT Bp. H. Heri Puji S
Bp. Putut Jantako
48
Bp. Surono
49
4.1.3. Kondisi Pendidikan
mendapatkan pendidikan. Karena salah satu faktor yang paling utama dalam
pendidikan itu sendiri dan membuka seluas-luasnya kesempatan bagi anak didik
orang tua sangat berperan dalam pendidikan anak didik. Karena orang tua
memiliki waktu luang untuk membantu atau mengawasi anak didik ketika proses
pembelajaran daring berlangsung, anak didik yang sudah duduk dibangku SMA
(Sekolah Menengah Atas) juga perlu pengawasan oleh orang tua. Kemudian
kualitas pendidikan kita masih kurang maksimal masih harus melakukan upaya
anak didik mengalami koneksi yang kurang baik, banyak dari mereka tidak fokus
77
Peneliti mewawancarai perwakilan anak didik tentang, faktor apa saja yang memotivasi
peserta didik dalam belajar? Lalu anak didik itu menjawab : faktor bisa timbul dari lingkungan
sekitar, kemauan saya untuk mencapai apa yang saya inginkan, cita-cita yang ingin digapai, dan
suport Orang Tua yang selalu mendukung anaknya.
Kemudian dari perwakilan orang tua, peneliti bertanya tentang kenapa peserta didik
membutuhkan motivasi dalam belajar? Orang tua menjawab : Pentingnya motivasi bagi anak didik
adalah menyadarkan kedudukan pentingnya belajar, proses, dan akhir belajar, menginformasikan
tentang kekuatan usaha belajar, mengarahkan kegiatan belajar, dan menyadarkan tentang adanya
perjalanan belajar agar tercapai apa yang diinginkan anak didik pada masa depannya nanti.
50
mengantuk dan mata perih yang disebabkan oleh paparan layar yang terlalu lama
dan lensa mata cembung menjadi berlebihan karena jarak mata yang terlalu dekat
dari layar.
pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti dalam menyusun skripsi ini
adalah dengan cara menyebarkan angket. Angket yang disebarkan oleh peneliti
berjumlah 54 yang dibagikan kepada 54 responden dari kalangan orang tua dan
anak didik yang duduk dibangku Sekolah Menengah Atas (SMA) penyebaran
14 29 36 37 37 37 37 38 38 39
39 40 40 40 40 40 40 40 40 41
42 42 42 42 42 42 43 43 43 43
43 44 44 44 45 45 45 46 46 46
46 47 47 48 48 48 49 49 49 49
50 50 50 50
Tabel 4.3
Frekuensi data Bimbingan Orang Tua
No Interval Kelas Frekuensi Absolut Presentase (%)
1 14-29 2 3,7 %
51
2 36-38 7 13 %
3 39-41 11 20,3 %
4 42-45 17 31,4 %
5 46-48 9 16,6%
6 49-50 8 15%
Jumlah 54 100 %
Dari tabel di atas dapat di peroleh keterangan data terkecil adalah 14 dan data
terbesar adalah 50, Rentang (R) 36, Banyaknya Kelas (B) 7, Panjang Kelas
Interval (P) 5, Modus (Mo) 43,5, Median (Me) 48,2, Mean (Y) 42,48. Data
a. Rentang ( R )
R = Nterbesar – Nterkecil
= 50 – 14
= 36
b. Banyaknya kelas ( B )
B = 1 + 3,3 logn
n = Ukuran Sampel
B = 1 + 3,3 log54
= 1 + (3,3) (1,7)
=1 + 5,6
= 6,6
52
P =
d. Modus b+p( )
Keterangan :
Mo = Modus
Diketahui :
b = 42 – 0,5 = 41,5
b1 = 17 – 11 = 6
b2 = 17 – 9 = 8
= 41,5 + 5 ( )
= 41,5 + 5 (0,4)
= 41,5 +2
= 43,5
−
e. Median = ( )
Keterangan :
53
Me = Median
n = Jumlah Sampel
f = Frekuensi Kelas
( )−
Jadi Mediannya = ( )
−
= ( )
= ( )
= 43,5 + 5 (0,94)
= 43,5 + 4,7
= 48,2
f. Mean =
= 42,48
20
15
10
Grafik 4.1
Frekuensi Variabel X
54
Adapun pernyataan-pernyataan yang responden berikat adalah sebagai berikut :
Tabel 4.4
1. Menurut saya menjadi Orang Tua harus meluangkan waktu untuk
mengawasi anak didik dalam belajar.
No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase
2. Setuju 23 42,6%
3. Ragu-Ragu 2 3,7 %
4. Tidak Setuju - -
Jadi peneliti menyimpulkan bahwa responden sangat setuju bahwa Orang Tua
Tabel 4.5
2. Menjadi Orang Tua selalu mendampingi dan membimbing anak didik
ketika sedang belajar dirumah
No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase
2. Setuju 19 35,2%
3. Ragu-Ragu 7 13%
55
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa frekuensi tertinggi dari 54
sangat setuju bahwa menjadi Orang Tua selalu mendampingi dan membimbing
Tabel 4.6
3. Menjadi Orang Tua selalu memberikan nasehat dan arahan kepada anak
didik
No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase
2. Setuju 22 40,7%
3. Ragu-Ragu 1 1,9%
4. Tidak Setuju - -
menyimpulkan menjadi Orang Tua selalu memberikan nasehat dan arahan kepada
anak didik.
Tabel 4.7
4. Menjadi Orang Tua selalu mendengarkan dan memperhatikan keluhan-
keluhan yang dirasakan oleh anak didik
No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase
56
2. Setuju 21 38,8%
3. Ragu-Ragu 3 5,6%
(1,9%) memilih tidak setuju. Maka peneliti menyimpulkan menjadi orang tua
Tabel 4.8
5. Saya menjadi Orang Tua selalu memenuhi kebutuhan (fasilitas) belajar
anak didik
No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase
2. Setuju 30 55,5%
3. Ragu-Ragu 1 1,9%
57
setuju jika menjadi Orang Tua selalu memenuhi kebutuhan (fasilitas) belajar anak
didik.
Tabel 4.9
6. Ketika anak didik mendapatkan nilai baik, Orang Tua memberikan
pujian
No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase
2. Setuju 21 38,8%
3. Ragu-Ragu 1 1,9%
(1,9%) memilih tidak setuju, 1 responden (1,9%) memilih sangat tidak setuju.
Maka peneliti menyimpulkan bahwa responden sangat setuju ketika anak didik
Tabel 4.10
7. Jika anak didik mendapatkan nilai yang menurun, hukuman yang
diberikan oleh Orang Tua adalah menambahkan waktu belajar dirumah
No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase
2 Setuju 17 31,5%
3 Ragu-Ragu 15 27,8%
58
5 Sangat Tidak Setuju 2 3,7%
(18,5%) memilih tidak setuju, 2 responden (3,7%) memilih sangat tidak setuju.
mendapatkan nilai yang menurun, hukuman yang diberikan oleh Orang Tua
Tabel 4.11
8. Ketika anak didik sedang belajar, kondisi dirumah saya di usahakan
tenang agar anak didik dapat belajar dengan fokus
No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase
2. Setuju 28 51,8%
3. Ragu-Ragu 1 1,9%
4. Tidak Setuju - -
responden setuju ketika anak didik sedang belajar, kondisi dirumah di usahakan
59
Tabel 4.12
9. Orang Tua menanyakan keadaan anak didik ketika terlambat pulang ke
rumah
No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase
2. Setuju 34 62,9%
3. Ragu-Ragu 3 5,6%
setuju jika Orang Tua menanyakan keaadan anak didik ketika terlambat pulang ke
rumah.
Tabel 4.13
10. Orang Tua mengajak refreshing atau berlibur ke tempat wisata
ketika berlibur sekolah
No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase
2. Setuju 19 35,2
3. Ragu-Ragu 6 11,1%
4. Tidak Setuju - -
60
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa frekuensi tertinggi dari 54
sangat setuju jika Orang Tua mengajak anak didik refreshing atau berlibur ke
sebagai berikut:
10 29 29 30 30 31 32 32 32 32
32 33 33 33 34 35 35 35 35 35
35 35 35 35 36 36 36 36 37 37
37 37 38 38 38 39 39 39 39 40
40 40 41 41 41 41 41 42 42 42
43 44 44 50
Tabel 4.14
Frekuensi data Motivasi Belajar
No Interval Kelas Frekuensi absolut Presentase
1 10-29 3 5,8%
2 30-33 11 20,3%
3 34-36 14 26%
4 37-39 11 20,3%
5 40-42 11 20,3%
6 43-50 4 7,4%
61
Jumlah 54 100%
Dari tabel di atas dapat di peroleh keterangan data terkecil adalah 29 dan
data yang terbesar adalah 44, Rentang (R) 15, Banyaknya Kelas (B) 7, Panjang
Kelas Interval (P) 2, Modus (M) 32,7, Median (Me) 34,7, Mean (Y) 36,20. Data
a. Rentang (R)
R = Nterbesar − Nterkecil
= 50 − 10
= 40
B = 1+3,3logn
n = Ukuran Sampel
B = 1+ 3,3log54
= 1+ (3,3) (1,7)
= 1 +5,6
= 6,6
P =
= 5,7
= 6 (dibulatkan)
d. Modus = ( )
62
Keterangan :
Mo = Modus
diketahui :
b = 34 – 0,5 = 33,5
b1 = 14-11 = 3
b2 = 14 – 11 = 3
jadi modusnya =
= ( )
= ( )
= 34,5
−
e. Median = ( )
Keterangan :
Me = Median
n = Jumlah Sampel
f = Frekuensi Kelas
63
( )−
Jadi mediannya = 33,5 + 6 ( )
−
= 33,5 + ( )
= 33,5 + 6 ( )
= 33,5 + 6,8
= 40,3
∑
f. Mean =( )
= 36,31
16
14
12
10
8
6
4
2
0
Grafik 4.2
Frekuensi Variabel Y
berikut :
Tabel 4.15
1. Orang Tua meluangkan waktu untuk mengobrol dan memberi nasehat
kepada saya agar serius dalam belajar
64
No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase
2. Setuju 27 50%
3. Ragu-Ragu 5 9,3%
4. Tidak Setuju - -
responden setuju Orang Tua meluangkan waktu untuk mengobrol dan memberi
Tabel 4.16
2. Orang Tua menceritakan kepada saya tentang pengalaman yang
bermanfaat ketika mereka masih remaja
No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase
2. Setuju 33 61,1%
3. Ragu-Ragu 4 7,4%
65
memilih sangat setuju, 4 responden (7,4%) memilih ragu-ragu, 1 responden
(1,9%) memilih tidak setuju, 1 responden (1,9%) memilih sangat tidak setuju.
Tabel 4.17
3. Orang Tua mendampingi saya saat belajar
No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase
2. Setuju 19 35,2%
3. Ragu-Ragu 12 22,2%
(11,1%) memilih tidak setuju, 1 responden (1,9%) memilih sangat tidak setuju.
ketika belajar.
Tabel 4.18
4. Orang Tua marah dan memberi sanksi apabila saya tidak mematuhi
jadwal belajar
No Altefnatif Jawaban frekuensi presentase
2. Setuju 18 33,3%
66
3. Ragu-Ragu 12 22,2%
Tabel 4.19
5. Menurut saya dengan kesuksesan belajar bisa membantu meringankan
beban Orang Tua
No Altenatif Jawaban Frekuensi Presentase
2. Setuju 15 27,7%
3. Ragu-Ragu 9 16,6%
Dari data di atas dapat diketahui frekuensi tertinggi dari 54 responden ada
67
Tabel 4.20
6. Orang Tua mengharuskan saya untuk memenuhi keinginannya dalam hal
apapun
No Altefnatif Jawaban Frekuensi Presntase
2. Setuju 11 20,4%
3. Ragu-Ragu 11 20,4%
memilih sangat setuju dan 4 responden (7,4%) memilih sangat tidak setuju. Maka
Tabel 4.21
7. Dengan iringan musik membuat saya semangat belajar
No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase
2. Setuju 19 35,2%
3. Ragu-Ragu 12 22,2%
68
Dari tabel di atas diketahui bahwa frekuensi tertingi dari 54 responden ada
dan 1 respoden (1,9%) memilih sangat tidak setuju. Maka peneiliti menyimpulkan
bahwa responden setuju jika dengan iringan musik membuat anak didik semangat
dalam belajar.
Tabel 4.22
8. Menurut saya jika belajar dengan teman-teman membuat saya semangat
dalam belajar
No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase
2. Setuju 21 38,9%
3. Ragu-Ragu 9 16,7%
(14,8%) memilih sangat tidak setuju, 1 responden (1,9%) memilih sangat tidak
setuju. Maka peneliti menyimpulkan bahwa responden setuju jika anak didik
belajar.
69
Tabel 4.23
9. Suasana yang tenang membuat saya semangat dan fokus belajar
No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase
2. Setuju 24 44,4%
3. Ragu-Ragu 3 5,6%
4. Tidak Setuju - -
Total 54 100%
menyimpulkan bahwa responden sangat setuju jika berada di suasana yang tenang
Tabel 4.24
10. Saya belajar hanya ingin mendapatkan hadiah atau pujian
No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase
2. Setuju 2 3,7%
3. Ragu-Ragu 3 5,6%
70
memilih sangat tidak setuju, 5 responden (9,2%) memilih sangat setuju, 3
Maka peneliti menyimpulkan bahwa responden tidak setuju jika anak didik belajar
menggunakan metode yang berhubungan erat dengan prosedur, alat serta desain
pengaruh bimbingan orang tua (X) sebagai variabel bebasa dan motivasi belajar
(Y) sebagai variabel terikat. Sesudah data tersebut di hitung dengan rumus
statistic kolerasi product moment dan uji t, yang bertujuan untuk mengetahui
product moment “r” untuk mengetahui kuat atau tidaknya variabel X dan variabel
Y dan memberikan tanda rxy yaitu kolerasi X dan Y untuk mengetahui nilai-nilai
orang tua (X) sebagai variabel bebas dan motivasi belajar (Y) sebagai variabel
terikat.
71
A. Regresi Linear Sederhana
Diketahui : ∑ = 54
∑ = 2294
∑ = 1961
2
∑ = 99330
2
∑ = 72905
∑ = 84581
∑
Mean (X) = 2
∑
Mean (Y) =
( )−( )( )
b = ( )− ( )
( )−( )( )
= ( )−( )( )
−
= −
= =
a = Y− (bX)
= − ( 2 )
= −2
Maka :Ŷ = a + b(Xn)
Ŷ= ( )
Ŷ=
Ŷ = 44,03
72
Nilai 54 menunjukkan jumlah sampel yang diambil oleh peneliti dari semua
variabel (X) :
a. Ŷ = a + b (nminimum) b. Ŷ = a + b (nmaksimum)
Ŷ= ( ) Ŷ= ( )
Ŷ= Ŷ=
Ŷ= 2 Ŷ=
40
30
20
10
10 20 30 40 50 60
Grafik 4.3
Nilai Regresi Linear Sederhana
B. koefisiensi Kolerasi
∑ −(∑ )(∑ )
rxy =
( ∑ ) −(∑ ) ( ∑ −(∑ ) )
( )−( )( )
=
( )−( ) )( )−( )
73
−
= ( )(
− − )
Y yang diperoleh nilai kolerasi sebesar 0,71 dari responden yang berjumlah 54.
Hal ini dapat dilihat kolerasi yang kuat karena berada pada interval 0,60 – 0,799.
R&D tinggi rendahnya antara variabel X dan dengan Variabel Y dapat dilihat
Tabel 4.25
Interpretasi Koefisien Kolerasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
78
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D , p. 184.
74
mengkuadratkan nilai koefisien kolerasi “r” kemudian dikalikan 100% berikut
C. Koefisien Determinasi
KD = r2 100%
= 0,50 100%
= 50%
terma atau di tolak. Jika nilai thitung>ttabel maka hipotesis diterima namun apabila
−
t=
−
−
t= √ −
t= √ −
t= √
t=
75
t=( )( 2 )
dari hasil di atas, maka nilai thitung adalah 7,263. Selanjutnya yaitu ini ttabel
pada taraf signifikan 0,05 atau 5% dan 0,01 atau 1% dk= n−2 jadi, 54 −2 = 52
maka nilai ttabel dari 52 adalah 2,007 dan 2,674. dengan demikian hasil perhitungan
tersebut diketahui bahwa nilai thitung > ttabel yang artinya hipotes yang diajukan
diterima. Berarti terdapat pengaruh bimbingan orang tua terhadap motivasi belajar
Pada taraf signifikan 0,05% atau 5% thitung 7,263 > ttabel 2,007 begitu pula
diambil dari taraf signifikan 0,01% atau 1% thitung 7,263 > ttabel 2,674.
dengan adanya bimbingan orang tua terhadap motivasi belajar anak didik
bimbingan orang tua terhadap motivasi belajar anak didik sebesar 0,71 dan ini
termasuk dalam interval koefisien 0,60 – 0,799 yang artinya masuk dalam peran
kontribusi sebesar 50% berpengaruh terhadap motivasi belajar anak didik dan
50% motivasi belajar anak didik di pengaruhi oleh faktor lainnya yang tidak
menggunakan uji thitung antara penerapan bimbingan orang tua terhadap motivasi
76
belajar anak didik, yaitu dengan membandingkan hasil perhitungan thitumg dengan
ttabel distribusi nilai. Pada taraf signifikan 5% hasil yang telah didapat dari thitung
adalah 7,263 dan dari ttabel 2,007. Dengan demikian Ha yang menyatakan bahwa
bimbingan orang tua memiliki pengaruh motivasi belajar anak didik di Pondok
motivasi belajar anak didik di Pondok Indah Kutabumi Rt/Rw 007/011 Kabupaten
Tangerang di tolak.
77
77
BAB V
PENUTUP
5.1.1. Kesimpulan
disimpulkan bahwa:
didik di Pondok Indah Kutabumi Rt/Rw 007/011 Kabupaten Tangerang. Hal ini
dapat dibuktikan dengan uji signifikan yang hasilnya untuk koefisien kolerasi
product moment sebesar 0,71% tingkat pengaruhnya sebesar 50% dan sisanya
sebesar 50% yang dipengaruhi oleh faktor lain. Dari hasil data yang di dapat maka
dapat dipahami bahwa terdapat pengaruh yang kuat antara bimbingan orang tua
terhadap motivasi belajar anak didik di Pondok Indah Kutabumi Rt/Rw 007/011
Kabupaten Tangerang.
Pengaruh bimbingan orang tua terhadap motivasi belajar anak didik dapat
dijelaskan bahwa pengaruhnya cukup kuat sesuai dengan yang telah peneliti
hitung dengan rumus product moment. Bahwa bimbingan orang tua ada yang
berpengaruh dalam motivasi belajar anak didik dan ada juga yang tidak
berpengaruh dalam motivasi belajar anak didik, sesuai dengan peneliti hitung
dengan hasil uji hipotesis sebesar 7,263 hasil dari ini agar lebih meningkatkan
5.1.2. Saran
Anak didik dapat lebih mengerti bahwa bimbingan orang tua sangat
pendidikan sangat berpengaruh oleh anak didik, maka bimbingan orang tua sangat
penting untuk meningkatkan motivasi belajar anak didik. Di masa pandemi ini
menjadi salah satu alasan untuk kita bisa bersama-sama melakukan upaya
depan kualitas pendidikan selain itu dengan sistem pembelajaran yang dilakukan
secara daring anak didik bisa banyak melakukan kegiatan dirumah sehingga
Peneliti memberi saran juga terhadap orang tua untuk lebih berperan
dalam menjalankan tugas sebagai orang tua untuk memotivasi belajar anak didik
mendorong anak didik lebih semangat dalam proses belajar karena dengan adanya
dorongan itu anak didik akan termotivasi dan jiwa anak didik akan tersentuh
78
DAFTAR PUSTAKA
79
<https://doi.org/10.15575/ath.v4i2.5575>
Kurnianto, Bagas, and Ravita Deasy Rahmawati, „Hubungan Pola Asuh Orang
Tua Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Pembelajaran Daring Masa
Pandemi‟, Sendika, 2020, 1–11
Kurniati, Euis, Dina Kusumanita Nur Alfaeni, and Fitri Andriani, „Analisis Peran
Orang Tua Dalam Mendampingi Anak Di Masa Pandemi Covid-19‟, Jurnal
Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 5.1 (2020), 241
<https://doi.org/10.31004/obsesi.v5i1.541>
Kurniawan, Syamsul, Filsafat Pendidikan Islam, Kajian Filosofis Pendidikan
Islam Berdasarkan Telaah Atas Al-Qur‟an, Hadits, Dan Pemikiran Ahli
Pendidikan (Malang: Madani Kelompok Intrans Publishing, 2017)
Lidia, Susanti, Strategi Pembelajaran Berbasis Motivasi (jakarta: PT Gramedia,
2019)
Madaniyah, Jurnal, Belajar Siswa, Sekolah Tinggi, and Ilmu Tarbiyah,
„PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA Rofiqul
A‟la 1 & Muhamad Rifa‟i Subhi 2‟, 1 (2016), 124–42
Mudyahardjo, Redja, Pengantar Pendidikan, 6th edn (jakarta: PT RajaGrafindo
Persada, 2010)
Mujib, Abdul, ILMU PENDIDIKAN ISLAM, 1st edn (jakarta: PT kharisma Putra
Utama, 2006)
Munawati, Siti, „Pendidikan Keberagaman Inklusif Dengan Tasawuf‟, Islamika,
12.2 (2020), 67–76 <https://doi.org/10.33592/islamika.v12i2.413>
Nurjaman, Ujang, „Pengaruh Bimbingan Orang Tua Terhadap Motivasi Belajar
Siswa Dalam Mengikuti Pendidikan Diniyah Takmiliyah Awaliyah‟, 4.1
(2021), 167–80
Oktiani, Ifni, „Guru Dalam MeningkKreativitasatkan Motivasi Belajar Peserta
Didik‟, Jurnal Kependidikan, 5.2 (2017), 216–32
<https://doi.org/10.24090/jk.v5i2.1939>
Putra, Ary Antony, „Konsep Pendidikan Agama Islam Perspektif Imam Al-
Ghazali‟, Jurnal Pendidikan Agama Islam Al-Thariqah, 1.1 (2017), 41–54
<https://doi.org/10.25299/althariqah.2016.vol1(1).617>
Putri, Sefni Rama, Syahniar, and Alizamar, „KONTRIBUSI TINGKAT
PENERIMAAN OLEH TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI
TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMK
NUSATAMA PADANG SERTA IMPLIKASINYA DALAM PROGRAM
BIMBINGAN DAN KONSELING‟, 6.2 (2017)
Rahmatullah, M. Asep, Siti Munawati, and Sugih Suryagalih, „Arah Politik
80
Pendidikan Islam Indonesia Abad Ke 21‟, Islamika, 13.2 (2019), 46–53
<https://doi.org/10.33592/islamika.v13i2.344>
Rahmawati, Aslihatul, Neni Nuraeni, and Hasim Hasim, „Model Pembelajaran
Contextual Teaching Learning Terhadap Motivasi Belajar Mahasiswa
Program Studi Pendidikan Agama Universitas Islam Syekh Yusuf
Tangerang‟, Islamika, 13.2 (2019), 62–70
<https://doi.org/10.33592/islamika.v13i2.346>
Rahmi, Mulia, „Penguatan Peran Keluarga Dalam Mendampingi Anak Belajar Di
Masa Pandemi Covid-19‟, Jurnal Kreatifitas: Jurnal Ilmiah Pendidikan
Islam, 9.Maret-Agustus 2020 (2020), 81–105
RESNAWATI, RYNA, „Peranan Bimbingan Orang Tua Dalam Memotivasi
Belajar Siswa Di SMP Islam Parung Bogor‟, 2011, 1–89
Rumbewas, Selfia S., Beatus M. Laka, and Naftali Meokbun, „Peran Orang Tua
Dalam Miningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik Di Sd Negeri Saribi‟,
Jurnal EduMatSains, 2.2 (2018), 201–12
Samsul, Nizar, and Efendi Zainal Hasibuan, Hadits Tarbawi, Membangun
Kerangka Pendidikan Ideal Perspektif Rasullah (jakarta: kalam mulia, 2011)
Sani, Abdullah, Ridwan, Strategi Belajar Mengajar, 1st edn (Depok: Rajawali
Pers, 2019)
Sari, Diana, „Peran Orangtuan Dalam Memotivasi Belajar Siswa‟, Prosiding
Seminar Nasional 20 Program Pascasarjana Universitas PGRI Palembang
25 November 2017, November, 2017, 1–43
Sholichah, Aas Siti, „Teori-Teori Pendidikan Dalam Al-Qur‟an‟, Edukasi
Islami : Jurnal Pendidikan Islam, 7.01 (2018), 23
<https://doi.org/10.30868/ei.v7i01.209>
Siahaan, Matdio, „Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Dunia Pendidikan‟, Edisi
Khusus, 1.1 (2020), 1410–9794
<http://ejurnal.ubharajaya.ac.id/index.php/JKI>
Siti, Nina, and Salmaniah Siregar, „Jurnal Ilmu Pemerintahan Dan Sosial Politik
UMA Persepsi Orang Tua Terhadap Pentingnya Pendidikan Bagi Anak‟,
Jurnal Ilmu Pemerintahan Dan Sosial Politik, 1.1 (2013), 11–27
<http://ojs.uma.ac.id/index.php/jppuma>
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D, 26th edn
(Bandung: Alfabeta, 2017)
Suhaeni, Eny, „Fungsi Keluarga, Masyarakat Dan Pemerintah Dalam Proses
Pendidikan (Tinjauan Sosiologis)‟, 14–31
Suhaeni, Eny, Ahmad Haromaini, and M. Asep Rahmatullah, „KONSEP INSAN
81
KAMIL ( MANUSIA SEMPURNA) DALAM PERSPEKTIF SYEIKH
YUSUF AL -MAKASSARI (Tinjauan Sosiologi Tasawuf)‟, Paper
Knowledge . Toward a Media History of Documents, 15.1 (2014)
Sutirna, „Pengertian Bimbingan Dan Konseling‟, Bimbingan Dan Konseling,
2019, 21–44
Tang, Muhammad, „LANDASAN FILOSOFIS PENDIDIKAN : Telaah
Pemikiran Socrates , Plato Dan Aristoteles‟, 2021, 47–56
Thahir, Andi, and Babay Hidriyanti, „Pengaruh Bimbingan Belajar Terhadap
Prestasi Belajar Siswa Pondok Pesantren Madrasah Aliyah Al-Utrujiyyah
Kota Karang Bandar Lampung‟, Konseli: Jurnal Bimbingan Dan Konseling,
1.2 (2014), 55–66
<http://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/konseli/article/view/306>
UMI, SA‟ ADAH, „PERAN ORANG TUA DALAM PENINGKATAN
MOTIVASIBELAJAR MATEMATIKA PADA MASA PANDEMICOVID–
19(Studi Kasus) SISWA SMP KELAS VIIIDI DESA LEBAKTAHUN
2020‟, Journal.El-Hamra.Id, 1 (2020), 21
Usman, A, Samad, „Tanggung Jawab Orang Tua Terhadap Pendidikan Anak
Dalam Perspektif Islam‟, Jurnal Bunayya, 1.2 (2017), 112–27
<https://jurnal.ar-raniry.ac.id/index.php/bunayya/issue/view/157>
Uyoh, Sadulloh, Pengantar Filsafat Pendidikan, 11th edn (Bandung: Alfabeta,
2017)
Zakiyah, Qiqi Yuiiati, and A. Rusdiana, Pendidikan Nilai, Kajian Teori Dan
Praktik Di Sekolah (Bandung: CV PUSTAKA SETIA, 2014)
82
LAMPIRAN 1
IDENTITAS RESPONDEN
Nama :
Usia :
Jenis kelamin :
DAFTAR KUESIONER:
Mohon untuk memberikan tanda ( ) pada setiap pernyataan yang anda pilih
Keterangan:
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
RR : Ragu-Ragu
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
No Pernyataan SS S RR TS STS
Bimbingan Orang Tua
Menurut saya menjadi Orang
Tua harus meluangkan waktu
1
untuk mengawasi anak didik
dalam belajar
Menjadi Orang Tua selalu
mendampingi dan membimbing
2
anak didik ketika sedang belajar
di rumah
Menjadi Orang Tua selalu
3 memberikan nasehat dan arahan
pada anak didik
Menjadi Orang Tua selalu
mendengarkan dan
4
memperhatikan keluhan-keluhan
yang dirasakan oleh anak didik
Saya menjadi Orang Tua selalu
5 memenuhi kebutuhan (fasilitas)
belajar anak didik
Ketika anak didik mendapatkan
6 nilai yang baik, Orang Tua
memberikan pujian
Jika anak didik mendapatkan
nilai yang menurun, hukuman
7 yang diberikan Orang tua adalah
menambah jam belajarnya di
rumah
Ketika anak didik sedang belajar,
kondisi di rumah saya usahakan
8
tenang agar anak didik dapat
belajar dengan fokus
Orang tua menanyakan keadaan
9 anak didik ketika terlambat
pulang ke rumah
Orang tua mengajak refresing
10 atau berlibur ke tempat wisata
ketika libur sekolah
Motivasi Belajar SS S RR TS STS
Orang tua meluangkan waktu
untuk mengobrol santai dan
1
memberi nasehat kepada saya
agar serius dalam belajar
Orang tua menceritakan kepada
saya tentang pengalaman yang
2
bermanfaat ketika mereka masih
remaja
Orang tua mendampingi saya
3
saat belajar
Orang tua marah dan memberi
4 sanksi apabila saya tidak
mematuhi jadwal belajar
Menurut saya dengan kesuksesan
5 belajar bisa membantu
mengurangi beban orang tua
Orang tua mengharuskan saya
6 memenuhi keinginannya dalam
hal apapun
Dengan iringan musik membuat
7
saya semangat untuk belajar
Menurut saya, jika belajar
8 bersama teman-teman membuat
saya semangat dalam belajar
Suasana yang tenang membuat
9
saya semangat belajar
Saya belajar hanya ingin
10
mendapatkan pujian
LAMPIRAN 2
(VARIABEL X)
(VARIABEL Y)
(Bimbingan Orang Tua) dab Variabel Y (Motivasi Belajar Anak Didik). Tabulasi
Ŷ = a + n1 (46) Ŷ = a + n6 (37)
= 38,67 = 32,64
Ŷ = a + n2 (47) Ŷ = a + n7 (40)
= 39,34 = 34,65
Ŷ = a + n3 (42) Ŷ = a + n8 (48)
= 35,99 = 40,01
Ŷ = a + n4 (44) Ŷ = a + n9 (49)
= 37,33 = 40,68
= 34,65 = 36,66
Ŷ = a + n11 (40) Ŷ = a + n17 (50)
= 34,65 = 41,35
= 38 = 32,64
= 32,64 = 32,64
= 34,65 = 33,98
= 35,32 = 40,01
= 36,66 = 37,33
= 34,65 = 38
= 36,66 = 34,65
= 31,97 = 34,65
= 33,31 = 36,66
= 35,99 = 37,33
= 35,99 = 35,99
= 40,01 = 35,99
= 38,67 = 34,65
= 38,67 = 35,99
= 41,35 = 41,35
= 33,98 = 36,66
= 40,68 = 40,68
= 38 = 27,28
= 39,34 = 17,23
= 40,68 = 38,67
LAMPIRAM 5
NO VARIABEL X
1 46 38,67
2 47 39,34
3 42 35,99
4 44 37,33
5 40 34,65
6 37 32,64
7 40 34,65
8 48 40,01
9 49 40,68
10 43 36,66
11 40 34,65
12 45 38
13 37 32,64
14 40 34,65
15 41 35,32
16 50 41,35
17 50 41,35
18 37 32,64
19 37 32,64
20 39 33,98
21 48 40,01
22 38 33,31
23 43 36,66
24 40 34,65
25 43 36,66
26 36 31,97
27 38 33,31
28 42 35,99
29 44 37,33
30 45 38
31 40 34,65
32 40 34,65
33 43 36,66
34 44 37,33
35 42 35,99
36 48 40,01
37 46 38,67
38 46 38,67
39 50 41,35
40 39 33,98
41 42 35,99
42 42 35,99
43 40 34,65
44 42 35,99
45 50 41,35
46 43 36,66
47 49 40,68
48 45 38
49 47 39,34
50 49 40,68
51 49 40,68
52 29 27,28
53 14 17,23
54 46 38,67
LAMPIRAN 6
Tabel Signifikansi
d.f. TINGKAT
SIGNIFIKANSI
dua sisi 20% 10% 5% 2% 1% 0,2% 0,1%
satu sisi 10% 5% 2,5% 1% 0,5% 0,1% 0,05%
1 3,078 6,314 12,706 31,821 63,657 318,309 636,619
2 1,886 2,920 4,303 6,965 9,925 22,327 31,599
3 1,638 2,353 3,182 4,541 5,841 10,215 12,924
4 1,533 2,132 2,776 3,747 4,604 7,173 8,610
5 1,476 2,015 2,571 3,365 4,032 5,893 6,869
6 1,440 1,943 2,447 3,143 3,707 5,208 5,959
7 1,415 1,895 2,365 2,998 3,499 4,785 5,408
8 1,397 1,860 2,306 2,896 3,355 4,501 5,041
9 1,383 1,833 2,262 2,821 3,250 4,297 4,781
10 1,372 1,812 2,228 2,764 3,169 4,144 4,587
11 1,363 1,796 2,201 2,718 3,106 4,025 4,437
12 1,356 1,782 2,179 2,681 3,055 3,930 4,318
13 1,350 1,771 2,160 2,650 3,012 3,852 4,221
14 1,345 1,761 2,145 2,624 2,977 3,787 4,140
15 1,341 1,753 2,131 2,602 2,947 3,733 4,073
16 1,337 1,746 2,120 2,583 2,921 3,686 4,015
17 1,333 1,740 2,110 2,567 2,898 3,646 3,965
18 1,330 1,734 2,101 2,552 2,878 3,610 3,922
19 1,328 1,729 2,093 2,539 2,861 3,579 3,883
20 1,325 1,725 2,086 2,528 2,845 3,552 3,850
21 1,323 1,721 2,080 2,518 2,831 3,527 3,819
22 1,321 1,717 2,074 2,508 2,819 3,505 3,792
23 1,319 1,714 2,069 2,500 2,807 3,485 3,768
24 1,318 1,711 2,064 2,492 2,797 3,467 3,745
25 1,316 1,708 2,060 2,485 2,787 3,450 3,725
26 1,315 1,706 2,056 2,479 2,779 3,435 3,707
27 1,314 1,703 2,052 2,473 2,771 3,421 3,690
28 1,313 1,701 2,048 2,467 2,763 3,408 3,674
29 1,311 1,699 2,045 2,462 2,756 3,396 3,659
30 1,310 1,697 2,042 2,457 2,750 3,385 3,646
31 1,309 1,696 2,040 2,453 2,744 3,375 3,633
32 1,309 1,694 2,037 2,449 2,738 3,365 3,622
33 1,308 1,692 2,035 2,445 2,733 3,356 3,611
34 1,307 1,691 2,032 2,441 2,728 3,348 3,601
35 1,306 1,690 2,030 2,438 2,724 3,340 3,591
36 1,306 1,688 2,028 2,434 2,719 3,333 3,582
37 1,305 1,687 2,026 2,431 2,715 3,326 3,574
38 1,304 1,686 2,024 2,429 2,712 3,319 3,566
39 1,304 1,685 2,023 2,426 2,708 3,313 3,558
40 1,303 1,684 2,021 2,423 2,704 3,307 3,551
41 1,303 1,683 2,020 2,421 2,701 3,301 3,544
42 1,302 1,682 2,018 2,418 2,698 3,296 3,538
43 1,302 1,681 2,017 2,416 2,695 3,291 3,532
44 1,301 1,680 2,015 2,414 2,692 3,286 3,526
45 1,301 1,679 2,014 2,412 2,690 3,281 3,520
46 1,300 1,679 2,013 2,410 2,687 3,277 3,515
47 1,300 1,678 2,012 2,408 2,685 3,273 3,510
48 1,299 1,677 2,011 2,407 2,682 3,269 3,505
49 1,299 1,677 2,010 2,405 2,680 3,265 3,500
50 1,299 1,676 2,009 2,403 2,678 3,261 3,496
51 1,298 1,675 2,008 2,402 2,676 3,258 3,492
52 1,298 1,675 2,007 2,400 2,674 3,255 3,488
53 1,298 1,674 2,006 2,399 2,672 3,251 3,484
54 1,297 1,674 2,005 2,397 2,670 3,248 3,480
55 1,297 1,673 2,004 2,396 2,668 3,245 3,476
56 1,297 1,673 2,003 2,395 2,667 3,242 3,473
57 1,297 1,672 2,002 2,394 2,665 3,239 3,470
58 1,296 1,672 2,002 2,392 2,663 3,237 3,466
59 1,296 1,671 2,001 2,391 2,662 3,234 3,463
60 1,296 1,671 2,000 2,390 2,660 3,232 3,460
61 1,296 1,670 2,000 2,389 2,659 3,229 3,457
62 1,295 1,670 1,999 2,388 2,657 3,227 3,454
63 1,295 1,669 1,998 2,387 2,656 3,225 3,452
64 1,295 1,669 1,998 2,386 2,655 3,223 3,449
65 1,295 1,669 1,997 2,385 2,654 3,220 3,447
66 1,295 1,668 1,997 2,384 2,652 3,218 3,444
67 1,294 1,668 1,996 2,383 2,651 3,216 3,442
68 1,294 1,668 1,995 2,382 2,650 3,214 3,439
69 1,294 1,667 1,995 2,382 2,649 3,213 3,437
70 1,294 1,667 1,994 2,381 2,648 3,211 3,435
71 1,294 1,667 1,994 2,380 2,647 3,209 3,433
72 1,293 1,666 1,993 2,379 2,646 3,207 3,431
73 1,293 1,666 1,993 2,379 2,645 3,206 3,429
74 1,293 1,666 1,993 2,378 2,644 3,204 3,427
75 1,293 1,665 1,992 2,377 2,643 3,202 3,425
76 1,293 1,665 1,992 2,376 2,642 3,201 3,423
77 1,293 1,665 1,991 2,376 2,641 3,199 3,421
78 1,292 1,665 1,991 2,375 2,640 3,198 3,420
79 1,292 1,664 1,990 2,374 2,640 3,197 3,418
80 1,292 1,664 1,990 2,374 2,639 3,195 3,416
81 1,292 1,664 1,990 2,373 2,638 3,194 3,415
82 1,292 1,664 1,989 2,373 2,637 3,193 3,413
83 1,292 1,663 1,989 2,372 2,636 3,191 3,412
84 1,292 1,663 1,989 2,372 2,636 3,190 3,410
85 1,292 1,663 1,988 2,371 2,635 3,189 3,409
86 1,291 1,663 1,988 2,370 2,634 3,188 3,407
87 1,291 1,663 1,988 2,370 2,634 3,187 3,406
88 1,291 1,662 1,987 2,369 2,633 3,185 3,405
89 1,291 1,662 1,987 2,369 2,632 3,184 3,403
90 1,291 1,662 1,987 2,368 2,632 3,183 3,402
91 1,291 1,662 1,986 2,368 2,631 3,182 3,401
92 1,291 1,662 1,986 2,368 2,630 3,181 3,399
93 1,291 1,661 1,986 2,367 2,630 3,180 3,398
94 1,291 1,661 1,986 2,367 2,629 3,179 3,397
95 1,291 1,661 1,985 2,366 2,629 3,178 3,396
96 1,290 1,661 1,985 2,366 2,628 3,177 3,395
97 1,290 1,661 1,985 2,365 2,627 3,176 3,394
98 1,290 1,661 1,984 2,365 2,627 3,175 3,393
99 1,290 1,660 1,984 2,365 2,626 3,175 3,392
100 1,290 1,660 1,984 2,364 2,626 3,174 3,390
LAMPIRAN 7
Hasil Turnitin
LAMPIRAN 10
A. Identitas Diri
2. Nim : 1703020040
3. Nimko : 1011010117029
6. Agama : Islam
Tangerang
C. Riwayat Pendidikan
Pendidikan Normal