Anda di halaman 1dari 131

PENGARUH BIMBINGAN ORANG TUA

TERHADAP MOTIVASI BELAJAR ANAK


DIDIK PADA MASA PANDEMI COVID19
DI PONDOK INDAH KUTABUMI
RT/RW 007/011 KABUPATEN
TANGERANG
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Agama Islam untuk
Memenuhi Syarat-Syarat Mencapai
Gelar Sarjana Pendidikan Islam

Oleh :
RIZKY LESTARI SIREGAR
Nim: 1703020040
Nimko : 1011010117029

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM SYEKH YUSUF
TANGERANG
(1443 H/2021 M)
LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa :

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya sendiri yang diajukan untuk

memenuhi salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Strata 1

(Program Sarjana) di Universitas Islam Syekh Yusuf Tangerang.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam

Syekh Yusuf Tangerang.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya saya atau

merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia

menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Syekh Yusuf

Tangerang.

Tangerang, 26 Agustus 2021

Rizky Lestari Siregar


Nim : 1703020040

i
PENGARUH BIMBINGAN ORANG TUA
TERHADAP MOTIVASI BELAJAR ANAK
DIDIK PADA MASA PANDEMI COVID19
DI PONDOK INDAH KUTABUMI
RT/RW 007/011 KABUPATEN
TANGERANG
Diajukan kepada Fakultas Agama Islam untuk Memenuhi Syarat-Syarat Mencapai Gelar Sarjana
(S1) Pendidikan Agama Islam

Oleh :
Rizky Lestari Siregar
Nim : 1703020040
Nimko : 1011010117029

Di bawah Bimbingan

Pembimbing 1 Pembimbing 2

Dr. Karmawan, M.A Ahmad Haromaini M,Ag


NIDN : 410520143 NIDN : 0411078204

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM SYEKH YUSUF
TANGERANG
(1443 H/2021 M)

ii
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi yang berjudul “PENGARUH BIMBINGAN ORANG TUA TERHADAP
MOTIVASI BELAJAR ANAK DIDIK PADA MASA PANDEMI COVID-19 DI
PONDOK INDAH KUTABUMI RT/RW 007/011 KABUPATEN
TANGERANG” telah diujikan dalam sidang Munaqasyah Fakultas Agama Islam
Syekh Yusuf Tangerang pada hari Kamis tanggal 26 Agustus 2021 Skripsi ini
diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam
(S.Pd.) pada Program Studi Sarjana (S-1) Pendidikan Agama Islam.
Tangerang, 26 Agustus 2021

Ketua Merangkap Anggota, Sekretaris Merangkap Anggota.

Dr. Karmawan, M.A Ahmad Haromaini, M.Ag


NIDN : 410520143 NIDN : 0411078204

Anggota,
Penguji I,

Dr. Hj. Siti Munawati, M.Pd.I


NIDN : 0419087402

Penguji II Penguji III

Ahmad Haromaini, M.Ag Irawan, S.Pd. M.Pd.I


NIDN : 0411078204 NIDN : 0417068703

Pembimbing I, Pembimbing II,

Dr. Karmawan M.A Ahmad Haromaini, M.Ag


NIDN : 410520143 NIDN : 0411078204

iii
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB – INDONESIA

1. Konsonan

Huruf Arab Huruf Latin Keterangan

B Be
T Te
Ts Te dan es
J je
H Ha dengan garis bawah
Kh Ka dan ha
D De
Dz De dan zet
R Er
Z Zet
S Es
Sy Es dan ye
S Es dengan garis bawah
D De dengan garis bawah
T Te dengan garis bawah
Z Zet dengan garis bawah
Koma terbalik di atas hadap

kanan
Gh Ge dan Ha
F Ef
Q Ki
K Ka
L El

W We

H Ha

iv
„ Apostrof
Y Ye

2. Vokal Pendek

Tanda Vokal Arab Tanda Vokal Latin Keterangan


A/a Fathah

I/i Kasrah

U/u dammah

3. Vokal Panjang

Tanda Vokal Arab Tanda Vokal Latin Keterangan

Â/â a dengan topi di atas

Ȋ /î i dengan topi di atas

Ȗ /ȗ u dengan topi di atas

4. Kata Sandang

Kata sandang yang dalam sistem aksara Arab dilambangkan dengan huruf,

yaitu dialihaksarakan menjadi /1/, baik diikuti huruf syamsiyyah maupun

qamariyyah. Contoh : / al-rijâl/ bukan /ar-rijâl/ dan / al-duhâ /

bukan /ad-duhâ/.

5. Tanda Syaddah (Tasydîd)

Tanda syaddah atau tasydîd yang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan

dengan sebuah tanda () dalam alih aksara ini dilambangkan dengan huruf, yaitu

dengan menggandakan huruf yang diberi tanda syaddah itu. Akan tetapi hal ini

v
tidak berlaku jika huruf yang menerima tanda syaddah itu terletak setelah kata

sandang yang diikuti oleh huruf-huruf syamsiyyah. Misalnya kata tidak

ditulis ad-darȗ rah melainkan al-darȗ rah, demikian dan seterusnya.

6. Kata yang diwaqafkan (diakhir kata atau kalimat)

Kata yang diwaqafkan adalah kata yang harakat akhirnya tidak dibaca, baik yang

berada di akhir kalimat atau di tengah kalimat. Untuk kata bahasa Arab yang

dialihaksarakan ke kata bahasa Indonesia dalam posisi waqaf maka harakat akhir

tidak dituliskan. Contohnya, maka ditulis al-qur‟ân al-karîm bukan

al-qur‟ân kariimu.

7. Ta Marbȗ tah

Transliterasi untuk ta marbȗ tah ada dua :

a. Ta marbȗ tah yang hidup atau mendapat harakat fathah, kasrah, dan

dammah ditransliterasikan dengan huruf /t/.

b. Ta marbȗ tah yang mati atau mendapat harakat sukun ditransliterasikan

dengan huruf /h/.

Berkaitan dengan transliterasi ini, jika huruf ta marbȗ tah terdapat pada

kata yang berdiri sendiri, maka huruf tersebut ditransliterasikan menjadi huruf /h/

(lihat contoh 3 di bawah). Hal yang sama juga jika ta marbȗ tah tersebut diikuti

oleh kata sifat (na‟t) (lihat contoh 2 di bawah). Namun, jika huruf ta marbȗ tah

tersebut diikuti kata benda (ism), maka huruf tersebut ditransliterasikan menjadi

huruf /t/ (lihat contoh 1). Contoh penulisannya :

ditransliterasikan menjadi rawdat al-athfâl bukan rawdatul atfâl

vi
ditransliterasikan menjadi al-madînah al-munawwarah bukan al-

madînatul munawwarah, ditransliterasikan menjadi talhah.


8. Cara Penulisan Kata

Setiap kata, baik kata kerja (fi‟l), kata benda („ism), maupun huruf (harf)

ditulis secara terpisah. Berikut adalah beberapa contoh alih aksara atas kalimat-

kalimat dalam bahasa Arab, dengan berpedoman pada ketentuan-ketentuan di atas

Kata Arab Alih Aksara


Dzahaba al-„ustâdzu
Tsabata al-„ajru
Al-harakah al-„asriyyah
„asyhadu „an lâ „ilâha „illâ Allâh
al-„âyât al-kawniyyah

vii
ABSTRAK

Rizky Lestari Siregar 1703020040

PENGARUH BIMBINGAN ORANG TUA TERHADAP MOTIVASI


BELAJAR ANAK DIDIK PADA MASA PANDEMI COVID-19 DI
PONDOK INDAH KUTABUMI RT/RW 007/011 KABUPATEN
TANGERANG.
Penelitian ini dilakukan di Pondok Indah Kutabumi Rt/Rw 007/011
Kabupaten Tangerang, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) adanya
pengaruh bimbingan orang tua terhadap motivasi belajar anak didik pada masa
pandemi covid-19. (2) besarnya pengaruh bimbingan orang tua terhadap motivasi
belajar anak didik pada masa pandemi covid-19. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode penelitian lapangan atau kuantitatif. Teknik
pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah observasi dan tes. Penelitian ini
menggunakan rumus kolerasi product moment untuk memperoleh atau
mengumpulkan data, fakta, dan informasi yang berkaitan dengan variabel yang
menjadi pembahasan penelitian. Sedangkan instrumen penelitian ini
menggunakan angket (kuesioner), lalu peneliti membuat 10 item pernyataan untuk
masing-masing variabel X dan Y. Berdasarkan hasil uji coba yang diperoleh
realibilitas terdapat pengaruh bimbingan orang tua terhadap motivasi belajar anak
didik di Pondok Indah Kutabumi Rt/Rw 007/011 Kabupaten Tangerang. Koefisien
kolerasi sebesar 0,71 dan koefisien determinasi sebesar 50% yang berarti terdapat
pengaruh bimbingan orang tua terhadap motivasi belajar anak didik pada masa
pandemi covid-19 di Pondok Indah Kutabumi Rt/Rw 007/011 Kabupaten
Tangerang. Berdasarkan analisis data dengan taraf signifikasi 5% diperoleh thitung
> ttabel yaitu 2,007 > 2674. Dengan demikian hipotesis ha menyatakan bahwa
bimbingan orang tua memiliki pengaruh terhadap motivasi belajar anak didik di
Pondok Indah Kutabumi Rt/Rw 007/011 Kabupaten Tangerang diterima,
sedangkan hipotesis ho menyatakan bahwa bimbingan orang tua tidak
berpengaruh terhadap motivasi belajar anak didik di Pondok Indah Kutabumi
Rt/Rw 007/011 Kabupaten Tangerang ditolak.
Keyword : bimbingan, motivasi

viii
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Dengan menyebut nama Allah SWT, yang Maha Pengasih lagi Maha

Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah

melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya kepada saya, sehingga saya dapat

menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya. Shalawat serta salam selalu

tercurahkan kepada baginda Nabi besar Muhammad SAW, beserta keluarga dan

para sahabatnya, yang selalu kita nantikan syafa‟atnya hingga hari kiamat.

Atas izin Allah SWT, peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul

“PENGARUH BIMBINGAN ORANG TUA TERHADAP MOTIVASI

BELAJAR ANAK DIDIK PADA MASA PANDEMI COVID-19 DI PONDOK

INDAH KUTABUMI RT/RW 007/011 KABUPATEN TANGERANG”.

Penyusunan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi tugas akhir dan untuk

memperoleh gelar sarjan pendidikan Islam.

Penulisan skripsi ini tidak lepas dari bantuan-bantuan dan dukungan dari

berbagai pihak terkait. Dalam kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan

terimakasih kepada :

1. Bapak Ir. Yus Firdaus, M.M., selaku Ketua Umum Yayasan Islam Syekh

Yusuf Tangerang.

2. Bapak Prof. Dr. H. Mustofa Kamil, Dipl., RSL., M.Pd., selaku Rektor

Universitas Islam Syekh Yusuf Tangerang.

3. Bapak Dr. Karmawan, M.A., Dekan Fakultas Agama Islam Universitas

Islam Syekh Yusuf Tangerang & selaku Dosen Pembimbing I.

ix
4. Bapak Ahmad Haromaini, S.S., M.Ag., selaku Wakil Dekan Fakultas

Agama Islam Universitas Islam Syekh Yusuf Tangerang.

5. Bapak Irawan, S.Pd.I, M.Pd.I., selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Agama Islam Universitas Islam Syekh Yusuf Tangerang.

6. Segenap Dosen Fakultas Agama Islam dan staf-stafnya.

7. Bapak dan Mamak sebagai kedua orang tua saya serta adik-adik saya yang

telah mendo‟akan dan membantu saya baik berupa moril maupun materil

dalam penyusunan skripsi ini

8. Sahabat-sahabat saya Ayat, Cici, Nida, Laila, Fitri, Suaedah, Fatmawati

yang telah memberikan inspirasi dan motivasi penelitian dalam

penyelesaian skripsi ini.

9. Seluruh teman-teman saya Angkatan/FAI 2017 yang turut membantu atas

kesediannya dalam bertukar pikiran, memberikan motivasi, kritik dan saran

memberikan dukungan moril maupun materil kepada saya dari awal hingga

akhir penyusunan skripsi ini. Semoga Allah SWT, membalas kebaikan

kepada kalian semua. Aamiin.

x
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................................... ii


PENGESAHAN PANITIA UJIAN ................................................................................... iii
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB – INDONESIA .................................................. iv
ABSTRAK ...................................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ...................................................................................................... ix
DAFTAR ISI..................................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ........................................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................................... xvi
DAFTAR GRAFIK ........................................................................................................ xvii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................. xviii
BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................................1
1.1. Latar Belakang Masalah .....................................................................................1
1.2. Identifikasi Masalah ...........................................................................................6
1.3. Pembatasan Masalah ..........................................................................................6
1.4. Perumusan Masalah............................................................................................7
1.5. Tujuan Penelitian ...............................................................................................7
1.6. Kegunaan Penelitian ...........................................................................................7
1.7. Penelitian Terdahulu ..........................................................................................8
1.8. Kerangka Penelitian .........................................................................................11
1.8.1. Teori Pendidikan ......................................................................................11
1.8.2. Teori Pendidikan Islam.............................................................................12
1.8.3. Teori Bimbingan Orang Tua.....................................................................13
1.8.4. Teori Motivasi Belajar ..............................................................................14
1.9. Hipotesis ..........................................................................................................16
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...................................................................................15
2.1. Teori Pendidikan ..............................................................................................15
2.2. Konsep Pendidikan Islam .................................................................................17
2.2.1. Pengertian Pendidikan Islam ....................................................................17
2.2.2. Tujuan Pendidikan Islam ..........................................................................18
2.3. Bimbingan Orang Tua ......................................................................................20

xi
2.3.1. Pengertian Orang Tua ...............................................................................22
2.3.2. Peran Orang Tua dalam Keluarga .............................................................24
2.3.3. Peran Orang Tua dalam Memotivasi Anak Didik .....................................25
2.3.4. Tugas dan Tanggung Jawab Orang Tua terhadap Anak Didik ..................26
2.3.5. Pengaruh Keluarga terhadap Pendidikan Anak Didik ...............................28
2.4. Motivasi Belajar ...............................................................................................29
2.4.1. Pengertian Motivasi Belajar .....................................................................31
2.4.2. Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar Anak Didik .......................31
2.5. Pendidikan Pada Masa Pandemi Covid-19 .......................................................33
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................................33
3.1. Desain Penelitian ..............................................................................................33
3.2. Operasional Variabel Penelitian .......................................................................34
3.3. Populasi dan Sampel ........................................................................................36
3.3.1. Populasi ....................................................................................................36
3.3.2. Sampel ......................................................................................................37
3.4. Teknik dan Alat Pengumpulan Data .................................................................38
3.4.1. Teknik Pengumpulan Data .......................................................................38
3.4.2. Alat Pengumpulan Data ............................................................................38
3.5. Teknis Analisis Data ........................................................................................39
3.5.1. Angka Presentase .....................................................................................40
3.5.2. Regresi Linear ..........................................................................................41
3.5.3. Kolerasi Product Moment .........................................................................42
3.5.4. Koefisien Determinasi (koefisien penentu)...............................................43
3.5.5. Menggunakan Rumus Uji Product Moment .............................................43
3.6. Rancangan Uji Hipotesis ..................................................................................43
3.7. Lokasi dan Jadwal Penelitian ...........................................................................44
3.7.1. Lokasi Penelitian ......................................................................................44
3.7.2. Jadwal Penelitian ......................................................................................44
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.................................................47
4.1. Hasil Penelitian ................................................................................................47
4.1.1. Letak Geografis Penduduk .......................................................................47

xii
4.1.2. Keadaan Penduduk ...................................................................................47
4.1.3. Kondisi Pendidikan ..................................................................................50
4.1.4. Deskripsi Data ..........................................................................................51
4.1.5. Pengujian Persyaratan Analisis.................................................................71
4.1.6. Pengujian Hipotesis ..................................................................................75
4.2. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................................76
BAB V PENUTUP ........................................................................................................78
5.1. Kesimpulan dan Saran ......................................................................................78
5.1.1. Kesimpulan ..............................................................................................78
5.1.2. Saran.........................................................................................................78
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 79
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran Data Pernyataan
Lampiran Data Skor Penelitian
Lampiran Tabel, Gambar, Diagram
Lampiran Analisis Data
Lampiran Ijin Penelitian
Lampiran Kartu Bimbingan
Lampiran Daftar Riwayat Hidup Penulis

xiii
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kisi-kisi Operasional Variabel Penelitian ............................................. 35


Tabel 3.2 Pengambilan Populasi Berdasarkan Usia .............................................. 37
Tabel 3.3 Pengambilan Sampel ............................................................................ 38
Tabel 3.4 Skor Alternatif Jawaban ....................................................................... 40
Tabel 3.5 Jadwal Penelitian .................................................................................. 45
Tabel 4.1 Jumlah Penduduk .................................................................................. 48
Tabel 4.2 Struktur Organisasi Pengurus Rt/Rw 007/011 ...................................... 48
Tabel 4.3 Frekuensi Data Bimbingan Orang Tua ................................................. 52
Tabel 4.4 Pernyataan kuesioner 1 Variabel X ....................................................... 55
Tabel 4.5 Pernyataan Kuesioner 2 Variabel X ...................................................... 55
Tabel 4.6 Pernyataan Kuesioner 3 Variabel X ...................................................... 56
Tabel 4.7 Pernyataan Kuesioner 4 Variabel X ...................................................... 56
Tabel 4.8 Pernyataan Kuesioner 5 Variabel X ...................................................... 57
Tabel 4.9 Pernyataan Kuesioner 6 Variabel X ...................................................... 58
Tabel 4.10 Pernyataan Kuesioner 7 Variabel X .................................................... 58
Tabel 4.11 Pernyataan Kuesioner 8 Variabel X ................................................... 59
Tabel 4.12 Pernyataan Kuesionel 9 Variabel X .................................................... 60
Tabel 4.13 Pernyataan Kuesioner 10 Variabel X .................................................. 60
Tabel 4.14 Frekuensi Data Motivasi Belajar......................................................... 61
Tabel 4.15 Pernyataan Kuesioner 1 Variabel Y .................................................... 65
Tabel 4.16 Pernyataan Kuesioner 2 Variabel Y .................................................... 65
Tabel 4.17 Pernyataan Kuesioner 3 Variabel Y .................................................... 66
Tabel 4.18 Pernyataan Kuesioner 4 Variabel Y .................................................... 66
Tabel 4.19 Pernyataan Kuesioner 5 Variabel Y .................................................... 67
Tabel 4.20 Pernyataan Kuesioner 6 Variabel Y .................................................... 68

xiv
Tabel 4.21 Pernyataan Kuesioner 7 Variabel Y .................................................... 68
Tabel 4.22 Pernyataan Kuesioner 8 Variabel Y .................................................... 69
Tabel 4.23 Pernyataan Kuesioner 9 Variabel Y .................................................... 70
Tabel 4.24 Pernyataan Kuesioner 10 Variabel Y .................................................. 70
Tabel 4.25 Interpretasi Koefisien Kolerasi “r” ..................................................... 74

xv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Kerangka Penelitian .......................................................................... 13


Gambar 3.1 Kerangka Penelitian ......................................................................... 34

xvi
DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Frekuensi Variabel X ........................................................................... 52

Grafik 4.2 Frekuensi Variabel Y ........................................................................... 62

Grafik 4.3 Nilai Regresi Linier Sederhana ........................................................... 71

xvii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar Pernyataan Angket

Lampiran 2 Rekapitulasi Data Hasil Penyebaran Angket Variabel X dan Y

Lampiran 3 Rekapitulasi Nilai Variabel X dan Variabel Y

Lampiran 4 Perhitungan Linier Sederhana

Lampiran 5 Skor Rangking Regresi Linier Sederhana

Lampiran 6 Tabel Signifikasi

Lampiran 7 Ijin Penelitian dari Fakultas Agama Islam

Lampiran 8 Kartu Bimbingan Skripsi

Lampiran 9 Hasil Turnitin

Lampiran 10 Riwayat Hidup Peneliti

xviii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Peristiwa pandemi covid-19 yang terjadi hampir diseluruh dunia ini,

menunjukkan semakin pentingnya peran keluarga dalam mengasuh, merawat dan

juga mendidik anak. Peristiwa ini mengembahkan fungsi awal keluarga sebagai

pusat segala kegiatan, tempat terjadinya pendidikan yang utama untuk anak.

Keluarga tidak dapat dipisahkan dari kehidupan anak, yang merupakan tempat

utama dan pertama dalam memulai kehidupannya. Didalam keluarga nilai, agama,

moral, serta sosial dapat dilakukan lebih efektif ketimbang dilakukan di institusi
1
lainnya. Keluarga merupakan sekelompok manusia yang terdiri dari Ayah, Ibu

dan anak-anak. Keluarga merupakan lembaga pendidikan pertama yang dilihat

oleh anak didik, orang tua berperan sebagai pendidik dilingkungan keluarga dan

anak berperan sebagai anak didik.

Pendidikan dalam keluarga berlangsung secara wajar dan informal, serta

melalui media permainan. Keluarga merupakan dunia anak yang pertama, yang

memberikan sumbangan mental dan fisik terhadap hidupnya. Orang tua sebagai

pendidik betul-betul merupakan peletak dasar kepribadian anak. Dasar

kepribadian tersebut akan bermanfaat atau berperan terhadap pengalaman-

pengalaman selanjutnya yang datang kemudian. Orang tua merupakan lingkungan

1
Euis Kurniati, Dina Kusumanita Nur Alfaeni, and Fitri Andriani, „Analisis Peran Orang
Tua Dalam Mendampingi Anak Di Masa Pandemi Covid-19‟, Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan
Anak Usia Dini, 5.1 (2020), 241 (p. 243) diakses pada 2 April 2021
<https://doi.org/10.31004/obsesi.v5i1.541>.
pertama kali yang anak temui, memberikan kontribusi besar dalam membentuk

kepribadian seorang anak. Keluarga memiliki model pola asuh serta metode

dalam memberikan pendidikan.2

Dalam ajaran Islam terdapat suat pandangan yang mengemukakan bahwa

setiap anak yang lahir dalam keadaan “fitrah”. Anak membawa potensi untuk

berkembang menjadi manusia yang sejati, orang itulah yang paling bertanggung

jawab untuk mengembangkan dan mengarahkan serta membimbing anak

tersebut.3

Allah SWT berfirman pada surah At-Tahrim ayat 6

‫ا‬ ‫ا‬
َ‫اَوقػودهاَالنَّاَس َواَحلجاَرة‬ ‫ر‬
َّ ً ‫ََن‬ ‫م‬‫ك‬ ‫ي‬ ‫ل‬‫َه‬ ‫ا‬
‫َو‬ ‫م‬‫ك‬ ‫س‬ ‫ف‬‫ػ‬‫ن‬ ‫اَا‬
‫و‬ ‫ػ‬‫ق‬َ‫ا‬
‫و‬ ‫ػ‬‫ن‬ ‫م‬ۤ
‫ا‬ َ ‫ن‬‫ي‬ ‫ذ‬َّ
‫ل‬ ‫اَا‬ ‫ه‬‫ػ‬‫ي‬ َ
ُّ ۤ ‫اي‬
‫ا‬
ٌَ‫َاّللَماَامرهمَويػفعلونَماَيػؤمرونَ عليػهاَم ۤلٰٓئكة‬ ٰۤ ‫اَد ََّالَيػعصون‬ ٌ ‫ظَشد‬ ٌ َ‫غَل‬
Yang artinya “wahai orang-orang yang beriman! Periharalah dirimu dan
keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu;
penjaganya malaikat-malaikat yang besar, dan keras, yang tidak durhaka kepada
Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan
apa yang diperintahkan”4

Pengaruh orang tua sangat besar dalam membina pribadi anak karena

orang tua adalah pembina pribadi yang pertama dalam kehidupan anak.

Kepribadian, sikap, dan cara hidup orang tua merupakan unsur-unsur pendidikan

yang dapat diterima ke dalam pribadi anak yang sedang tumbuh. Kewajiban ini

dipikulkan di atas pundak ibu dan bapak sejak lahir sehingga dewasa. Oleh

2
Bagas Kurnianto and Ravita Deasy Rahmawati, „Hubungan Pola Asuh Orang Tua
Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Pembelajaran Daring Masa Pandemi‟, diakses pada 3 April
2021 Sendika, 2020, 1–11.
3
Sadulloh Uyoh, Pengantar Filsafat Pendidikan, 11th edn (Bandung: Alfabeta, 2017),
pp. 63–64.
4
Via Al-Qur‟an Indonesia http://quran-id.com

2
karena itu, apabila anak dibiasakan untuk mengamalkan hal-hal yang baik dan

diberi pendidikan yang baik, ia akan tumbuh di atas kebaikan. Sebaliknya, jika

sejak kecil anak telah dibiasakan mengerjakan keburukan dan dibiarkan begitu

saja, ia akan terjerumus ke dalam perbuatan yang buruk, sedangkan dosanya yang

utama dipikulkan kepada orang yang bertanggung jawab untuk memelihara dan

mendidiknya, yaitu kedua orang tuanya.5 Arahan dari orang tua sangatlah penting

dalam belajar dan disertai bimbingan dari orang tua terhadap anak didik akan

dapat menimbulkan semangat belajar yang tinggi pada anak didik sehingga mudah

dalam mencapai prestasi belajar yang optimal.

Peran dan tanggung jawab orang tua berkewajiban dan bertanggung jawab

untuk mengasuh, memelihara, mendidik dan melindungi anak didik.

Menumbuhkembangkan anak didik sesuai dengan kemampuan, bakat dan

minatnya, dan mencegah terjadinya perkawinan pada usia dini. Anak didik

menyandarkan seluruh harapannya kepada orang tuanya. Ketika ia mengalami

kesulitan apapun, ia selalu meminta bantuan kepada orang tuanya, ketika sedang

berbicara dengan kawan sebayanya, anak didik selalu membanggakan orang

tuanya masing-masing. Itulah orang tua bagi seorang anak didik.

Untuk menjadi orang tua yang baik, salah satunya dapat dilakukan dengan

cara memahami dunia anak yang identik. Memasuki dunia anak memang tidak

mudah. Kita harus belajar menyelami keinginan dan kebiasaan anak. Kita juga

harus mampu menyeimbangkan apa yang baik dan kurang baik untuk anak, sebab

jika kebebasan dalam bermain ini tidak dibatasi sama sekali, justru akan

5
Qiqi Yuiiati Zakiyah and A. Rusdiana, Pendidikan Nilai, Kajian Teori Dan Praktik Di
Sekolah (Bandung: CV PUSTAKA SETIA, 2014), p. 155.

3
mengakibatkan munculnya sifat manja pada anak. Oleh karena itu pandangan

anak tentang orang tuanya inilah, setiap orang tua harus selalu memberikan

contoh yang baik seraya memperbaiki kekurangan-kekurangan diri. Terkadang

sebagai orang tua mengalami kewalahan ketika menghadapi berbagai pertanyaan

anak yang mungkin saja di luar pengetahuan kita.6

Pada masa pandemi saat ini banyak sekali oang tua yang mengeluh akan

sistem pembelajaran daring yang telah dianjurkan oleh pemerintah, bahkan inipun

terjadi karena banyak sekali dampak negatif yang dirasakan oleh orang tua akibat

dari pembelajaran daring ini. Diantaranya yaitu kurang efektifnya jam belajar

yang seharusnya diterapkan oleh sekolah, banyak anak yang kecanduan oleh

gadget.

Orang tua dalam mendampingi kesuksesan anak selama belajar di rumah,

pada awalnya berperan dalam membimbing sikap serta keterampilan yang

mendasar, seperti pendidikan agama untuk patuh terhadap aturan, dan untuk

pembiasaan yang baik, namun tugas orang tua menjadi meluas yaitu sebagai

pelaksanaan pendidikan yang merupakan tanggung jawab orang tua dan

masyarakat sekitar, tidak hanya tanggung jawab lembaga pendidikan saja.

Perkembangan kehidupan manusia dalam masyarakat modern kemudian

dengan adanya teknologi, informasi, transfortasi telah menjadikan kehidupan

semakin mudah. Tetapi dalam waktu yang sama, kemajuan-kemajuan ini bukan

tanpa efek negatif bagi kehidupan. Dengan kepesatan teknologi, informasi,

6
Nina Siti and Salmaniah Siregar, „Jurnal Ilmu Pemerintahan Dan Sosial Politik UMA
Persepsi Orang Tua Terhadap Pentingnya Pendidikan Bagi Anak‟, Jurnal Ilmu Pemerintahan Dan
Sosial Politik, 1.1 (2013), 11–27 (p. 16) diakses pada 3 April 2021
<http://ojs.uma.ac.id/index.php/jppuma>.

4
transfortasi berbagai nilai yang terkadang tidak sesuai dengan nilai-nilai kebaikan

dan kemuliaan merabat masuk kedalam kehidupan keluarga.7

Banyak dari anak didik yang mulai berkurang akan minat belajarnya

sebagian dari anak didik mengalami koneksi yang kurang baik ketika

pembelajaran daring berlangsung, banyak dari mereka tidak fokus pada proses

pembelajaran daring tersebut, seperti anak didik mengalami mengantuk dan mata

perih yang disebabkan oleh paparan layar yang terlalu lama dan lensa mata

cembung menjadi berlebihan karena jarak mata yang terlalu dekat dari layar.

Kemajuan teknologi juga sangat berpengaruh terhadap pembangunan

pendidikan, yaitu teknologi konstruksi, teknologi manufaktur teknologi

transportasi, teknologi komunikasi, teknologi energi, teknologi bio, dan teknologi

bahan. Saat ini an ke depan, teknologi komunikasi paling berpengaruh terhadap

pendidikan di Indonesia. Kehidupan akan terus berubah, siapa yang tidak mau

berubah, maka ia akan tertinggal jauh dan bahkan punah tertelan zaman.8

Dilihat dari latar belakang masalah yang sudah dipaparkan tentang

pengaruh bimbingan orang tua di Pondok Indah Kutabumi Rt/Rw 007/011

Kabupaten Tangerang. Bahwa orang tua perlu mengetahui peran penting mereka

dalam pola asuh mendidik anak pada masa pandemi covid-19 ini, serta

memberikan motivasi kepada anak didik untuk pembentukan sosial pada diri anak

didik tersebut. Sehingga peneliti tertarik untuk melakukan penelitian terkait hal di

atas, dengan judul “PENGARUH BIMBINGAN ORANG TUA TERHADAP

7
Siti Munawati, „Pendidikan Keberagaman Inklusif Dengan Tasawuf‟, Islamika, 12.2
(2020), 67–76 (p. 71) <https://doi.org/10.33592/islamika.v12i2.413>.
8
M. Asep Rahmatullah, Siti Munawati, and Sugih Suryagalih, „Arah Politik Pendidikan
Islam Indonesia Abad Ke 21‟, Islamika, 13.2 (2019), 46–53 (p. 47)
<https://doi.org/10.33592/islamika.v13i2.344>.

5
MOTIVASI BELAJAR ANAK DIDIK PADA MASA PANDEMI COVID-19

DI PONDOK INDAH KUTABUMI RT/RW 007/011 KABUPATEN

TANGERANG”

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, peneliti mengidentifikasi

masalah-masalah sebagai berikut:

1.2.1 Orang tua di Pondok Indah Kutabumi Rt/Rw 007/011 Kabupaten

Tangerang memberikan tanggapan tentang peran orang tua pada masa

pandemi covid-19 saat ini.

1.2.2 Anak didik memberikan tanggapan bimbingan orang tua pada masa

pandemi covid-19 saat ini.

1.2.3. Orang tua memberikan tanggapan terhadap hasil belajar anak didik pada

masa pandemi covid-19 saat ini.

1.3. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah tersebut dalam melakukan penelitian ini

maka peneliti melakukan pembatasan masalah. Adapun pembatasan masalah

dalam penelitian ini di fokuskan pada :

1.3.1. Bimbingan oarang tua yang dimaksud dalam penelitian ini merupakan

faktor yang sangat penting pada perkembangan sikap anak didik karena

faktor utama pembentukan karakter anak didik itu di lingkungan keluarga.

6
1.3.2. Motivasi belajar yang dimaksud dalam penelitian ini merupakan salah satu

cara untuk meningkatkan minat belajar anak didik pada masa pandemi

covid-19 ini.

1.4. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan latar belakang masalah di atas. Maka dapat

dirumuskan pertanyaan dalam penelitian ini sebagai berikut:

1.4.1. Apakah ada berpengaruh bimbingan orang tua terhadap tingkat hasil

belajar anak didik di Pondok Indah Kutabumi Rt/Rw 007/011 Kabupaten

Tangerang ?

1.4.2. Seberapa besar pengaruh Orang tua untuk meningkatkan motivasi belajar

anak didik ?

1.5. Tujuan Penelitian

1.5.1. Untuk mengetahui peran orang tua dalam meningkatkan motivasi belajar

anak didik di Pondok Indah Kutabumi Rt/Rw 007/011 Kabupaten

Tangerang.

1.5.2. Untuk mengetahui pentingnya pengaruh bimbingan orang tua terhadap

motivasi belajar anak didik di masa pandemi covid-19 ini.

1.6. Kegunaan Penelitian

1.6.1. Kegunaan Penelitian ini sebagai pemahaman peran motivasi orang tua

dalam belajar pada masa pandemi covid-19 untuk belajar dirumah yaitu

dengan motivasi orang tua dalam belajar dapat tercapai dengan maksimal.

7
1.6.2. Meningkatkan motivasi dan semangat belajar anak didik melalui fasilitas

belajar yang memadai dirumah.

1.7. Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu bertujuan untuk mendapatkan bahan perbandingan

dan acuan. Selain itu, untuk menghindari anggapan kesamaan dengan penelitian

ini. Maka peneliti mencantumkan hasil-hasil penelitian terdahulu sebagai berikut:

Penelitian Ryna Resnawati berjudul “Peranan Bimbingan Orang Tua dalam

Memotivasi Belajar Siswa di SMP Islam Parung Bogor”. Penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui peranan bimbingan orang tua dalam memotivasi belajar siswa.

Penelitian dilakukan di SMP Islam Parung Bogor, metode yang digunakan adalah

deskriptif. Data diperoleh oleh hasil penyebaran angket kepada seluruh siswa di

SMP Islam Parung Bogor. Adapun yang menjadi subjek penelitian (sampel) pada

penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Islam Parung Bogor yang berjumlah

127 orang. Instrumen yang digunakan adalah angket yang terdiri dari 25 item

pernyataan pilihan yaitu 14 item untuk intesita sbimbingan orang tua dan 11 item

untuk motivasi belajar siswa.

Bimbingan yang diberikan oleh orang tua terhadap anaknya berperan

positif terhadap motivasi belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian

yang menunjukkan bahwa secara matematis pembelajaran dikatakan ideal atau

sangat baik jika jumlah skor angket berjumlah 12.700. dalam penelitian ini

diperoleh jumlah skor angket berjumlah 8710. Yang artinya perbandingan antara

jumlah skor angket penelitian dengan jumlah skor angket ideal diperoleh angka

porsentase 68,5%. Angka ini menunjukkan bahwa peranan bimbingan orang tua

8
dalam memotivasi belajar siswa pada SMP Islam Parung Bogor kelas VIII

berperan baik. 9

Penelitian Harnisa berjudul “Peran Orang Tua dalam Meningkatkan

Motivasi Belajar Mahasiswa (Studi Kotafajar Kecamatan Kluet Utara)”.

Mahasiswa dari Gampong Kotafajar kurang memiliki motivasi belajar, sehingga

ada beberapa orang tua mahasiswa dari Kotafajar tidak mengetahui bahwa

anaknya berhenti dalam perguruan tinggi tersebut dan sebagian mereka

mengalami permasalahan dalam belajar, mencari kerja smapingan untuk

mengatasi kebosanan dan kuliah sering absen. Rumusan masalah dalam penelitian

ini adalah bagaimana peran orang tua dalam meningkatkan motivasi belajar

mahasiswa dan apa saja kendala yang dihadapi orang tua dalam memotivasi

belajar mahasiswa yang berasal dari Kotafajar Kluet Utara. Tujuan penelitian ini

adalah untuk mengetahui peran orang tua dalam meningkatkan motivasi belajar

mahasiswa yang berasal dari Kotafajar Kluet Utara. Metode yang digunakan

adalah deskriptif kualitatif dengan cara mengumpul data melalui kuesioner dan

wawancara, yang diedarkan langsung kepada 12 responden dari Kotafajar Kluet

Utara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran orang tua dalam meningkatkan

motivasi belajar mahasiswa sangat penting, karena motivasi merupakan keadaan

dalam diri individu yang mendorong perilaku ke arah tujuan (goal). Keberadaan

orang tua dalam memberikan perhatian dan motivasi sangat mempengaruhi

belajarnya, sehingga apapun yang dilakukan orang tua untuk anaknya dapat

menjadi faktor dan penyebab mahasiswa ini dalam menjalani proses perkuliahan.

9
RYNA RESNAWATI, „Peranan Bimbingan Orang Tua Dalam Memotivasi Belajar
Siswa Di SMP Islam Parung Bogor‟, 2011, 1–89.

9
Peneliti dapat menyatakan bahwa faktor yang menyebabkan orang tua karena

kondisi ekonomi keluarga dan pengetahuan orang tua yang kurang memahami,

dan orang tua mahasiswa dari Kotafajar lebih mengutamakan kebutuhan financial.

Bentuk motivasi yang diterapkan adalah membimbing mahasiswa dan lebih

mengerti keadaan anaknya dalam menjalani proses perkuliahan untuk

menumbuhkan kesadaran yang besar dalam hati anak tersebut.10

Penelitian Umi Sa‟adah berjudul “Peran Orang Tua dalam Peningkatan

Motivasi Belajar Matematika Pada Masa Pandemi Covid-19 (studi kasus) Siswa

SMP Kelas VII di Desa Lebak Tahun 2020. Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui peran motivasi orang tua serta faktor pendukung dan penghambat

peran motivasi dalam belajar matematika pada masa pandemi covid–19studi kasus

siswa SMP kelas VIII di desa Lebak tahun 2020. Jenis penelitian ini adalah

penelitian lapangan dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Metode pengumpulan

data dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa yang pertama, peran motivasi sangat penting bagi

siswa, terutama motivasi dari orang tua dalam belajar matematika pada masa

pandemi covid–19seperti saat ini. Anak–anak akan lebih semangat belajar di

rumah, meskipun banyak anak–anak yang tidak dapat memahami materi secara

baik seperti saat belajar di sekolah. Peran motivasi orang tua juga dapat dilihat

dari hasil belajar dan sikap siswa selama belajar. Siswa yang mendapatkan

motivasi yang baik dari orang tua akan memiliki sikap yang baik dan sebaliknya.

Kedua adalah faktor pendukung peran motivasi orang tua dalam belajar

10
Harnisa, „Peran Orang Tua Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Mahasiswa‟, 2018.

10
matematika pada masa pandemi saat ini dimanfaatkan orang tua untuk lebih dekat

dengan anak dan begitu sebaliknya, sehingga orang tua dapat mengetahui

karakteristik anak, pola belajar, sikap dan perilaku anak. Sedangkan faktor

penghambat motivasi orang tua dalam belajar matematika pada masa pandemi

covid–19 adalah tidak semua orang di rumah sehingga anak tidak dapat

perhatikan lebih. Selain itu kurangnya rasa percaya diri pada anak memberikan

dampak yang tidak baik bagi motivasi yang diberikan oleh orang tua.11

1.8. Kerangka Penelitian

1.8.1. Teori Pendidikan

Menurut Ki Hajar Dewantara dari buku Pendidikan Nilai; sebagai tokoh

pendidikan nasional Indonesia peletak dasar yang kuat pendidikan nasional yang

progresif untuk generasi sekarang dan generasi yang akan datang merumuskan

pengertian pendidikan sebagai berikut: pendidikan umumnya berarti daya upaya

untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti (kekuatan batin, karakter), pikiran,

(intelek dan tubuh anak); dalam Taman Siswa bagian-bagian itu tidak boleh

dipisah-pisahkan agar kita memajukan kesempurnaan hidup, kehidupan, dan

penghidupan anak-anak yang kita didik, selaras dengan dunianya.12

Pendidikan dalam arti khusus hanya dibatasi sebagai usaha orang dewasa

dalam membimbing anak yang belum dewasa untuk mencapai kedewasaannya.

Setelah anak menjadi dewasa segala cirinya, maka pendidikan dalam arti khusus

11
SA‟ ADAH UMI, „PERAN ORANG TUA DALAM PENINGKATAN
MOTIVASIBELAJAR MATEMATIKA PADA MASA PANDEMICOVID–19(Studi Kasus)
SISWA SMP KELAS VIIIDI DESA LEBAKTAHUN 2020‟, Journal.El-Hamra.Id, 1 (2020), 21.
12
Zakiyah, Qiqi and Rusdiana, Pendidikan Nila, Kajian Teori dan Praktik di Sekolah, p.
86.

11
ini menggambarkan upaya pendidikan yang terpusat dalam lingkungan keluarga.

Hal tersebut lebih jelas dikemukakan oleh Drijarkara13, bahwa:

a. Pendidikan adalah hidup bersama dalam satu kesatuan tritunggal ayah-ibu-

anak, dimana terjadi pemanusiaan anak. dia berproses untuk memanusiakan

sendiri sebagai manusia purnawan.

b. Pendidikan adalah hidup bersama dalam satu kesatuan triunggal, ayah-ibu-

anak, dimana terjadi pembudayaan anak. Dia berproses untuk akhirnya bisa

membudaya sendiri sebagai purnawan.

c. Pendidikan adalah hidup bersama dalam kesatuan tritunggal, ayah-ibu-anak,

dimana terjadi pelaksanaan nilai-nilai, dengan mana dia berproses untuk

akhirnya bisa melaksanakan sendiri sebagai manusia purnawan.

Keterkaitan pendidikan dengan orang tua sangat berpengaruh yaitu sama

pentingnya untuk meningkatkan motivasi anak didik, karena orang tua merupakan

pendidik pertama pada perkembangan anak didik.

1.8.2. Teori Pendidikan Islam

Pendidikan dalam Islam adalah merupakan bagian dari kegiatan dakwah

dan kata terakhir yang diungkap di Al-Qur‟an. Ia memberikan suatu model

pembentukan kepribadian seseorang, keluarga dan masyarakat. Sasaran yang

hendak dicapai ialah terbentuknya akhlak yang mulia, serta mempunyai ilmu yang

tinggi dan taat beribadah.14

13
Uyoh, Pengantar Filsafa Pendidikan, P. 55,
14
Mappasiara, „PENDIDIKAN ISLAM (Pengertian, Ruang Lingkup Dan
Epistemologinya)‟, Inspiratif Pendidikan, 7.1 (2018), 147 (p. 147) diakses pada 4 April 2021
<https://doi.org/10.24252/ip.v7i1.4940>.

12
Islam dengan sumber ajarannya Al-Qur‟an telah memotret manusia dalam

sosoknya yang benar-benar utuh , integral dan menyeluruh. Seluruh sisi aspek dari

kehidupan manusia dipotret dengan cara yang amat akurat, dan boleh jadi belum

ditemukan di kitab lain di dunia ini yang sanggup memotret dan menggambarkan

manusia seperti itu, selain Al-Qur‟an.15 Orang tua adalah pendidik pertama yang

menanamkan perkembangan jiwa anak diidk, maka dari itu orang tua sangat perlu

untuk mengarahkan anak didik ke dunia pendidikan agama yang kemudian hari,

agama tersebut bisa menjadi pedoman dalam hidupnya.

1.8.3. Teori Bimbingan Orang Tua

Orang tua yang dianggap tua (cerdik pandai, ahli, dan sebagainya); orang-

orang yang dihormati (disegani) di kampung; tertua.16 Orang tua merupakan

penanggung jawab utama dalam pendidikan anak-anaknya. Dimanapun anak

tersebut menjalani pendidikan, baik di lembaga formal, informal orang tua tetap

berperan dalam menentukan masa depan pendidikan anak-anaknya. Pendidikan di

luar keluarga, bukan dalam arti melepaskan tanggung jawab orang tua dalam

pendidikan anak, tetapi hal itu dilakukan orang tua semata-mata karena

keterbatasan ilmu yang dimiliki oleh orang tua, karena sifat ilmu yang terus

berkembang mengikuti perkembangan zaman, sementara orang tua memiliki

keterbatasan-keterbatasan. Disamping itu juga, karena kesibukan orang tua

15
Eny Suhaeni, Ahmad Haromaini, and M. Asep Rahmatullah, „KONSEP INSAN
KAMIL ( MANUSIA SEMPURNA) DALAM PERSPEKTIF SYEIKH YUSUF AL -
MAKASSARI (Tinjauan Sosiologi Tasawuf)‟, Paper Knowledge . Toward a Media History of
Documents, 15.1 (2014), p. 17.
16
KBBI V (Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kelima)

13
bekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarga, ikut mendorong orang tua untuk

meminta bantuan pihak lain dalam pendidikan anak-anaknya.17

Bimbingan orang tua sangat berpengaruh pada anak didik, karena mereka

selalu membutuhkan perhatian, kasih sayang dan bimbingan orang tuanya. Dan

orang tua memiliki tanggung jawab yang besar dalam mendidik anak didik agar

menjadi seorang yang bermanfaat bagi lingkungannya.

1.8.4. Teori Motivasi Belajar

Motivasi dan belajar adalah dua hal yang saling memengaruhi dan saling

terkait. Motivasi belajar dapat timbul karena faktor intrinsik atau faktor dari

dalam diri, berupa hasrat dan keinginan berprestasi dan dorongan akan kebutuhan

belajar dan dorongan akan kebutuhan belajar dan harapan akan cita-cita yang akan

dicapai. Faktor lainnya adalah adanya penghargaan, lingkungan belajar yang baik

dan konduksif dan kegiatan belajar yang menarik siswa. Kedua faktor tersebut

disebabkan oleh rangsangan untuk melakukan aktivitas belajar yang lebih giat dan

bersemangat.

Motivasi belajar adalah dorongan yang datang dari dalam diri (intrinsik)

dan dorongan dari luar (eksterinsik) pada siswa yang sedang belajar dan

ditunjukkan dengan adanya perubahan tingkah laku dengan adanya beberapa

indikator atau unsur yang mendukung, seperti hasrat dan keinginan berprestasi,

adanya dorongan akan kebutuhan belajar, cita-cita masa depan, lingkungan belajar

yang konduksif dan termasuk adanya kegiatan yang menarik dalam belajar dan
17
Nur Afni and Jumahir Jumahir, „Peranan Orang Tua Dalam Meningkatkan Prestasi
Belajar Anak‟, Musawa: Journal for Gender Studies, 12.1 (2020), 108–39 (pp. 20–21)
<https://doi.org/10.24239/msw.v12i1.591>.

14
semua ini mempunyai peran besar dalam keberprestasian seseorang dalam

belajar.18

Bimbingan orang tua sangat berpengaruh dengan meningkatkan motivasi

belajar, anak didik pasti sangat membutuhkan peran orang tua dalam hidupnya

karena di kehidupan manusia saling membutuhkan dengan makhluk yang lainnya.

Bimbingan orang tua sangat penting dalam pembentukan karakter baik dan

buruknya anak didik, karena keluarga merupakan lembaga pendidikan yang

pertama dan utama.

rxy
x y

𝛆
Gambar 1.1
Kerangka Penelitian
Keterangan

X : Variabel bebas yaitu Pengaruh Bimbingan Orang Tua

Y : Variabel terikat yaitu Motivasi Belajar Anak didik di Pondok

Indah Kutabumi Rt/Rw 007/011 Kabupaten Tangerang

R x y : Hubungan antara variable (x) dengan variable (y)

18
Ade Holisoh, Karmawan, dan Nur Halimah, „Kedisiplinan Siswa Dan Motivasi Belajar
Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada Pelajaran Akuntansi Di Madrasah Aliyah
Negeri Kabupaten Tangerang‟, Kedisiplinan Siswa Dan Motivasi Belajar Dalam Meningkatkan
Prestasi Belajar Siswa Pada Pelajaran Akuntansi Di Madrasah Aliyah Negeri Kabupaten
Tangerang, 14.1 (2020), 80 (p. 80). Diakses pada 5 April 2021

15
ε : Eplison yaitu variable yang berdistribusi normal namun tidak

mempengaruhi penelitian.

1.9. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk

kalimat pertanyaan.19 Secara umum hipotesis dapat dibedakan menjadi hipotesis

nihil dan hipotesis nol (Ho) dan hipotesis tandingan atau hipotesis alternative

(Ha), berdasarkan kerangka pemikiran yang telah dikemukakan di atas, maka

hipotesis penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

Ho : Tidak terdapat pengaruh bimbingan orang tua terhadap motivasi

belajar anak didik.

Ha : terdapat pengaruh bimbingan orang tua terhadap motivasi belajar anak

didik.

19
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D, 26th edn (Bandung:
Alfabeta, 2017), p. 63.

16
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Teori Pendidikan

Pendidikan adalah proses interaksi manusiawi antara pendidikan dan

subjek didik untuk mencapai tujuan pendidikan. Proses itu berlangsung dalam

lingkungan tertentu dengan menggunakan bermacam-macam tindakan yang

disebut alat pendidikan. Istilah pendidikan berasal dari bahasa Yunani

paedagogie, yang akar katanya pais yang berarti anak dan again yang artinya

bimbingan. Dengan demikian, paedagogie berarti bimbingan yang diberikan

kepada anak. Dalam bahasa inggris, pendidikan diterjemahkan menjadi education.

Education berasal dari bahasa Yunani educare, yang berarti membawa keluar

yang tersimpan dalam jiwa anak, untuk dituntun agar tumbuh dan berkembang.20

Ki Hajar Dewantara mengartikan pendidikan sebagai proses pembudayaan

kodrat alam setiap invidu yang kemampuan-kemampuan bawaan untuk

mempertahankan hidup, yang tertuju pada pencapain kemerdekaan lahir dan batin,

sehingga memperoleh keselamatan dalam hidup lahiriah dan kebahagiaan dalam

hidup batiniah. Pendidikan sebagai proses pembudayaan kodrat alam merupakan

usaha memelihara dan memajukan serta mempertinggi dan memperluas

kemampuan-kemanpuan kodrati untuk mempertahankan hidup. Proses

pembudayaan tersebut bertujuan membangun kehidupan individual dan sosial.21

20
Zakiyah and Rusdiana, Pendidikan Nilai, Kajian Teori dan Praktik di Sekolah, p. 85.
21
Redja Mudyahardjo, Pengantar Pendidikan, 6th edn (jakarta: PT RajaGrafindo
Persada, 2010), pp. 302–303.
Bagi Plato, Pendidikan itu suatu bangsa dengan tugas yang harus

dilaksanakan untuk kepentingan negara dan perorangan, pendidikan itu

memberikan kesempatan kepadanya untuk penampilan kesanggupan diri

pribadinya. Menurut Plato di dalam negara idealnya pendidikan memperoleh

tempat yang paling utama dan mendapat perhatian yang paling khusus bahkan

dapat dikatakan bahwa pendidikan adalah tugas dan panggilan yang sangat mulia

yang harus diselenggarakan oleh negara. Dengan pendidikan, orang-orang akan

mengetahui apa yang benar dan apa yang tidak benar. Dengan pendidikan pula,

orang-orang akan mengenal apa yang baik dan apa yang jahat, dan juga akan

menyadari apa patut dan apa yang tidak patut, dan yang paling dominan dari

semua itu adalah bahwa pendidikan mereka akan lahir kembali (they shall be born

again).22

Dalam pendidikan yang kita hadapi adalah manusia. Berbicara tentang

manusia akan menyangkut harkat, derajat, martabat, dan hak asasinya. Perbuatan

mendidik bukan suatu perbuatan serampangan, melainkan suatu perbuatan yang

harus betul-betul didasari dan disadari dalam rangka membimbing manusia pada

suatu tujuan yang akan dicapai. Dalam pendidikan tidak dikenal suatu resep yang

pasti (mutlak), karena yang utama dalam pendidikan adalah kreativitas dan

kepribadian pendidik.23

Pendidikan diartikan sebagai usaha sadar yang dilakukan oleh manusia

untuk meningkatkan kualitas diri sehingga menjadi insan-insan yang mampu

membangun dirinya sendiri, agama, bangsa dan negaranya. Secara lebih spesifik,
22
Muhammad Tang, „LANDASAN FILOSOFIS PENDIDIKAN : Telaah Pemikiran
Socrates , Plato Dan Aristoteles‟, 2021, 47–56 (pp. 52–53).
23
Uyoh, Pengantar Filsafat Pendidikan, p. 2.

16
pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar

dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi

dirinya untuk memiliki kekuatan spriritual keagamaan, pengendalian diri,

kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan

dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.24

2.2. Konsep Pendidikan Islam

Pendidikan Islam dapat diartikan sebagai bimbingan terhadap

pertumbuhan rohani dan jasmani menurut ajaran Islam dengan hikmah

mengarahkan, mengajarkan, melatih, mengasuh dan mengawasi berlakunya semua

ajaran Islam hal ini mengandung pengertian usaha mempengaruhi jiwa anak didik

melalui proses setingkat demi setingkat menuju tujuan yang ditetapkan, yaitu

“menanamkan takwa dan akhlak serta menegakkan kebenaran sehingga

terbentuklah manusia yang berpribadi dan berbudi luhur sesuai ajaran Islam.25

2.2.1. Pengertian Pendidikan Islam

Dalam konteks Islam, istilah pendidikan mengacu kepada makna dan asal

kata yang membentuk kata pendidikan itu sendiri dalam hubungannya dengan

ajaran Islam. Maka pada konteks ini perlu juga dikaji hakikat pendidikan Islam

yang didasarkan pada sejumlah istilah yang umum dikenal dan digunakan para

ahli pendidikan Islam. Setidaknya ada tiga istilah yang umum digunakan dalam

pendidikan Islam, yaitu al-tarbuyah, al-ta‟lim, dan al-ta‟dib. Setiap istilah

tersebut mempunyai makna yang berbeda, karena perbedaan teks dan konteks

24
Hj. Siti Munawati, „KONSEP INTEGRASI PEMBELAJARAN PAI‟, 148, 59 (p. 59).
25
Nini Aryani, „Nini Aryani - Konsep Pendidikan Anak Usia Dini Dalam Perspektif
Pendidikan Islam‟, Jurnal Potensia, 14.02 (2015), 213–30 diakses pada tanggal 12 Juni 2021
<http://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/potensia/article/download/3187/2415>.

17
kalimatnya, walaupun dalam hal-hal tertentu istilah-istilah tersebut juga

mempunyai kesamaan makna. Formulasi hakikat pendidikan Islam tidak bisa

dilepaskan begitu saja dari ajaran Islam yang tertuang dalam Al-Qur‟an dan As-

Sunnah, karena kedua sumber ini merupakan pedoman otentik dalam penggalian

khazanah keilmuan apapun.26

Pendidikan Islam merupakan pendidikan yang memperhatikan

perkembangan jiwa anak, karena pendidikan Islam merupakan pendidikan seumur

hidup, maka perlu dibedakan antara pendidikan orang-orang dewasa dengan

pendidikan anak-anak. Pendidikan Islam memiliki suatu sistem pendidikan yang

memungkinkan manusia untuk dapat hidup sesuai dengan ideologi Islam sehingga

dengan mudah dapat membentuk hidupnya dengan ajaran Islam.27

2.2.2. Tujuan Pendidikan Islam

Menurut Al-Ghazali, tugas pendidik yang utama adalah menyempurnakan,

membersihkan, menyucikan, serta membawakan hati manusia untuk mendekatkan

diri (taqarrub) kepada Allah SWT. hal tersebut karena tujuan pendidikan Islam

yang utama adalah upaya untuk mendekat diri kepada-Nya. Jika pendidik belum

mampu membiasakan diri dalam peribadatan pada anak didiknya, maka ia

mengalami kegagalan dan tugasnya, sekalipun anak didiknya memiliki prestasi

26
Syamsul Kurniawan, Filsafat Pendidikan Islam, Kajian Filosofis Pendidikan Islam
Berdasarkan Telaah Atas Al-Qur‟an, Hadits, Dan Pemikiran Ahli Pendidikan (Malang: Madani
Kelompok Intrans Publishing, 2017), p. 7.
27
Samad Usman, A, „Tanggung Jawab Orang Tua Terhadap Pendidikan Anak Dalam
Perspektif Islam‟, Jurnal Bunayya, 1.2 (2017), 112–27 (p. 112) diakses pada tanggal 13 Juni 2021,
<https://jurnal.ar-raniry.ac.id/index.php/bunayya/issue/view/157>.

18
akademis yang luar biasa. Hal itu mengandung arti akan keterkaitan antara ilmu

dan amal saleh.28

“Pendidikan Islam, seperti pendidikan pada umumnya berusaha

membentuk kepribadian manusia, harus melalui proses yang panjang, dengan

hasil yang tidak dapat diketahui dengan segera. Berbeda dengan membentuk

benda mati yang dapat dilakukan sesuai dengan keinginan pembentuknya. Oleh

karena itu dalam pembentukan tersebut diperlukan suatu perhitungan yang matang

dan hati-hati berdasarkan pandangan dan rumusan-rumusan yang jelas dan tepat”

(Ramayulis, 2002:208).

Tujuan pendidikan dalam Islam sejalan dengan pendidikan nasional,

dimana tujuannya adalah membentuk manusia seutuhnya, baik dalam segi jasmani

maupun rohani. Di sisi lain, Al-Ghazali juga menuntut guru untuk profesional dan

selalu menjaga diri dari hal-hal yang dilarang Allah, karena guru menjadi teladan

bagi murid-muridnya Al-Ghazali merupakan salah satu tokoh muslim yang

pemikirannya sangat luas dan mendalam dalam berbagai hal diantaranya dalam

masalah pendidikan. 29

Dalam Islam, pendidikan merupakan hal yang fundamental dan tujuan

yang akan dicapai dalam pendidikan Islam adalah seimbang antara kehidupan

dunia dan akhirat serta tidak ada perbedaan antara laki-laki dan perempuan,

sehingga setiap muslim baik itu laki-laki maupun perempuan mempunyai

28
Abdul Mujib, ILMU PENDIDIKAN ISLAM, 1st edn (jakarta: PT kharisma Putra
Utama, 2006), p. 90.
29
Ary Antony Putra, „Konsep Pendidikan Agama Islam Perspektif Imam Al-Ghazali‟,
Jurnal Pendidikan Agama Islam Al-Thariqah, 1.1 (2017), 41–54
<https://doi.org/10.25299/althariqah.2016.vol1(1).617>. Konsep Pendidikan Agama Islam
Perspektif Imam Al-Ghazali‟

19
kewajiban dan tanggung jawab yang sama untuk mencari ilmu dan mempunyai

kesempatan yang sama mendapatkan pendidikan.30

Sikap-sikap yang dimiliki oleh manusia perlu mendapatkan bimbingan,

arahan hingga orientasi yang lebih intens. Hal itu dilakukan agar manusia dalam

misi dan kehadirannya di bumi serta fungsinya menggantikan peran-peran

strategis tidak menjadi sia-sia. Melalui pembentukkan kepribadian yang baik

manusia akan memperoleh karakter-karakter yang mulia.31

2.3. Bimbingan Orang Tua

Orang tua merupakan komponen keluarga yang terdiri dari ayah dan ibu

yang merupakan hasil dari sebuah perkawinan yang sah dan dapat membentuk

sebuah keluarga. Dalam keluarga orang tua memiliki tanggung jawab penuh

terhadap anggota keluarga yaitu anak-anaknya, selain memiliki tanggung jawab

orang tua juga memiliki tugas yang harus dilaksanakan yaitu mendidik dan

membimbing anak, dalam hal ini orang tua ditempatkan menjadi pendidik

pertama dan utama terhadap anak, agar anak mampu berkembang dengan

maksimal.32 Menurut pendapat Thamrin Nasution “ Orang Tua adalah setiap

orang yang bertanggung jawab dalam suatu keluarga atau tugas rumah tangga

yang dalam kehidupan sehari-hari tersebut sebagai Bapak dan Ibu ”.33

30
Aas Siti Sholichah, „Teori-Teori Pendidikan Dalam Al-Qur‟an‟, Edukasi Islami :
Jurnal Pendidikan Islam, 7.01 (2018), 23, diakses pada 15 Juni 2021,
<https://doi.org/10.30868/ei.v7i01.209>.
31
Ahmad Haromaini dan Abdul Rachman, „Membangun Karakter Dari Masjid‟, Jurnal
Islamika, 13.2 (2019), 2 (p. 2) <https://doi.org/10.3392/islamika/v12i2.340>.
32
Ujang Nurjaman, „Pengaruh Bimbingan Orang Tua Terhadap Motivasi Belajar Siswa
Dalam Mengikuti Pendidikan Diniyah Takmiliyah Awaliyah‟, 4.1 (2021), 167–80 (p. 168).
33
Nisa Afiatin, „Pengaruh Perhatian Orang Tua Dan Minat Belajar Siswa Terhadap
Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial‟, Faktor Jurnal Ilmiah Kependidikan, II.1 (2015), 1–9.

20
Orang tua dalam bahasa pendidikan dikenal dengan keluarga. Keluarga

merupakan suatu lembaga pendidikan yang pertama dan utama, eksistensinya

sangat menentukan akan masa depan kehidupan anak. Keluarga merupakan suatu

wadah dan tempat persemaian tumbuh dan berkembangnya anak-anak (keluarga)

secara keseluruhan. Oleh karena itu, suatu kehidupan keluarga inti yang terdiri

dari seorang ayah bersama istrinya merupakan pusat paling awal dan sangat

menentukan dalam proses pembinaan, pendidikan dan pembentukan kepribadian

anak sejak dini.34

Bimbingan mempunyai arti bantuan atau tuntunan, namun tidak semua

bantuan atau tuntunan menunjukkan konteks dari bimbingan. Pada sudut pandang

ini bimbingan dapat dijadikan sebagai suatu proses pemberian bantuan kepada

individu yang dilakukan secara berkesinambungan supaya individu tersebut dapat

memahami dirinya sendiri, sehingga dia sanggup mengarahkan dirinya dan dapat

bertindak secara wajar, sesuai dengan tuntutan dan keadaan lingkungannya baik

itu di sekolah, keluarga dan masyarakat atau dikehidupan pada umumnya.35

Menurut Muhammad Surya bimbingan adalah “ Suatu proses pemberian

bantuan yang terus-menerus dan sistematis dari pembimbing kepada yang di

bimbing agar tercapai kemandirian dalam pemahaman diri dan perwujudan diri,

dalam mencapai tingkat perkembangan yang optimal dan penyesuaian diri dengan

lingkungannya.” Sedangkan menurut pandangan para pakar psikologi, pengertian

bimbingan adalah sebagai berikut:

34
Jamaluddin Jamaluddin, Acep Komarudin, and Asep Andi Rahman, „Bimbingan Orang
Tua Dalam Mengembangkan Kepribadian Anak‟, Atthulab: Islamic Religion Teaching and
Learning Journal, 4.2 (2019), 170–84 (p. 171) <https://doi.org/10.15575/ath.v4i2.5575>.
35
Sutirna, „Pengertian Bimbingan Dan Konseling‟, Bimbingan Dan Konseling, 2019, 21–
44.

21
a. Menurut Crow dan Crow, Guidance dapat diartikan sebagai bagian yang

diberikan oleh seseorang baik pria maupun wanita, yang memiliki pribadi yang

baik dan pendidikan yang memadai, kepada seorang individu dari setiap usia

untuk menolong dalam mengemudikan kegiatan-kegiatan hidupnya sendiri,

membuat pilihannya sendiri dan memikul bebannya sendiri.

b. Menurut Stoops, bimbingan adalah suatu proses yang terus menerus dalam

membantu perkembangan.

c. Menurut Jear dalam Book of Education bimbingan adalah suatu proses yang

membantu individu melalui usahanya sendiri untuk menemukan dan

mengembangkan kemampuannya agar memperoleh kebahagiaan pribadi dan

kemanfaatan sosial.36

Orang tua sangat berpengaruh dalam membimbing anak didik, menjadi

orang tua tidak hanya memfasilitasi kehidupan anak didik saja akan tetapi anak

juga perlu arahan dari orang tua tersebut. Oleh karena itu, Orang tua perlu

mendidik atau mengarahkan anak didik dengan cara yang tepat agar memperoleh

pendidikan yang baik. Agar terciptanya tujuan baik pada masa depan yang

diinginkan oleh orang tua kepada anak didik tersebut.

2.3.1. Pengertian Orang Tua

Orang tua dapat dimaknai sebagai dua sosok menusia yang terdiri dari pria

dan wanita, yang telah diikat dengan tali perkawinan menjadi suami dan istri dan

menjadi pilar utama lahirnya sebuah keluarga. Dari hubungan kasih sayang antara

36
Andi Thahir and Babay Hidriyanti, „Pengaruh Bimbingan Belajar Terhadap Prestasi
Belajar Siswa Pondok Pesantren Madrasah Aliyah Al-Utrujiyyah Kota Karang Bandar Lampung‟,
Konseli: Jurnal Bimbingan Dan Konseling, 1.2 (2014), 55–66 (p. 57)
<http://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/konseli/article/view/306>.

22
suami dan istri inilah lahir buah cinta kasih sayang yang disebut dengan anak

yang menjadi tanggung jawab orang tua di dalam mendidik, mengasuh dan

membesarkannya. Semakin baik keadaan rumah, fasilitas rumah, tata letak dan

tata ruang rumah serta kondisi rumah dengan lingkungan sekitar, maka akan

mempunyai pengaruh yang baik terhadap ketenangan belajar anak, yang pada

akhirnya ikut mempengaruhi prestasi belajar anak.37

Orang tua merupakan pendidik utama dan pertama bagi anak-anak mereka,

karena dari merekalah anak mula-mula menerima pendidikan. Dengan demikian

bentuk pertama dari pendidikan terdapat dalam kehidupan keluarga. Pada

umumnya pendidikan dalam rumah tangga itu bukan berpangkal tolak dari

kesadaran dan pengertian yang lahir dari pengetahuan mendidik, melainkan

karena secara kodrati suasana dan strukturnya memberikan kemungkinan alami

membangun situasi pendidikan. Situasi pendidikan itu terwujud berkat adanya

pergaulan dan hubungan pengaruh mempengaruhi secara timbal balik antara orang

tua dan anak.38 Ada 1 Riwayt Hadist Bukhori, pada dasarnya rumah merupakan

tempat untuk istirahat dan hiruk-pikuk, letih-lelah bekerja seharian. Tetapi karena

terpaksa, tidak ada pilihan, sehingga pada masa Rasullah SAW rumah tetap

dijadikan sebagai tempat belajar.39

)‫قال لنا النيب صلى هللا عليو وسلمو "إرجعوا إىل أىليكم فعلموىم " (رواه البخاري‬، ‫وقال مالك بن احلوارث‬

Artinya : Malik bin al-Huwairist berkat, “Rasullah SAW bersabda kepada kami,
kembalilah kepada keluargamu, kemudian ajarilah mereka,” (H.R. Bukhori).

37
Jurnal Madaniyah and others, „PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI
BELAJAR SISWA Rofiqul A‟la 1 & Muhamad Rifa‟i Subhi 2‟, 1 (2016), 124–42.
38
Zakiah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam, 1st edn (jakarta), p. 35.
39
Nizar Samsul and Efendi Zainal Hasibuan, Hadits Tarbawi, Membangun Kerangka
Pendidikan Ideal Perspektif Rasullah (jakarta: kalam mulia, 2011), p. 25.

23
Untuk menjadi orang tua yang baik, salah satunya dapat dilakukan dengan

cara memahami dunia anak. Kita harus belajar menyelami keinginan dan

kebiasaan anak. Kita juga harus mampu menyeimbangkan apa yang baik dan

kurang baik untuk anak, sebab jika kebebasan dalam bermain ini tidak dibatasi

sama sekali, justru akan mengakibatkan munculnya sifat manja pada anak.40

2.3.2. Peran Orang Tua dalam Keluarga

Didalam keluarga peran orang tua sangat penting bagi anak, terlebih lagi

ketika anak sudah mulai memasuki usia sekolah dan usia menempuh pendidikan.

Keluarga memiliki peran yang sangat penting untuk mengembangkan kepribadian

anak didik tersebut. Peranan yang dilakukan oleh orang tua terhadap anak harus

benar-benar dijalankan sesuai dengan tugas-tugas semestinya dilakukan oleh

orang tua, karena cara yang dilakukan oleh orang tua akan menjadi pegangan dan

pedoman kelak bagi anak tersebut.41

Keluarga mempunyai peranan penting atas tanggung jawab utama dalam

memberikan pendidikan dan perlindungan terhadap anak. Pengenalan anak kepada

pendidikan, kebudayaan dan norma-norma semuanya berawal dari lingkungan

keluarga. Perkembangan kepribadian yang sempurna dan penuh kasih sayang

dimulai dari keluarga tersebut, antara lain memberikan pendidikan terbaik, yakni

pendidikan yang mencakup pengembangan potensi, seperti potensi fisik, potensi

nalar, potensi nurani. Diharapkan dengan pendidikan yang baik dari keluarga,

40
Siti and Siregar, Persepsi Orang Tua Terhadap Pentingnya Pendidikan Bagi Anak, p.
16.
41
Selfia S. Rumbewas, Beatus M. Laka, and Naftali Meokbun, „Peran Orang Tua Dalam
Miningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik Di Sd Negeri Saribi‟, Jurnal EduMatSains, 2.2
(2018), 201–12. (p. 114 ), diakses pada 16 Juni 2021

24
seorang anak akan mengembangkan kualitas pendidikan dan mampu

mengaplikasikannya secara utuh.42

2.3.3. Peran Orang Tua dalam Memotivasi Anak Didik

Keberhasilan siswa dalam proses belajarnya tidak dapat terlepas dari

adanya motivasi yang menjadi penggerak dan pendorong siswa agar dapat

menjalankan kegiatan dan proses belajarnya. Motivasi tersebut dapat berasal dari

dalam diri siswa (intinsi) dan motivasi dari luar (ekstrinsik). Dari kedua motivasi

tersebut memiliki pengaruh yang besar terhadap keberhasilan siswa, meskipun

yang lebih utamanya adalah motivasi dalam diri siswa tetapi motivasi dari luar

atau ekstrinsik tetap menjadi faktor yang ikut mempengaruhi kegiatan belajar.43

Keberhasilan dalam proses belajar tidak dapat terlepas dari adanya

motivasi yang menjadi penggerak dan pendorong siswa agar dapat menjalankan

kegiatan dan proses belajarnya. Motivasi dari luar atau bisa disebut ekstrinsik

menjadi faktor yang ikut mempengaruhi kegiatan belajar siswa. Peran orang tua

yang memotivasi belajar siswa sebagai berikut :

a. Pertama, dengan mengontrol waktu belajar dan cara belajar anak.

b. Kedua, memantau perkembangan kemampuan akademik anak. Orang tua

diminta untuk memeriksa nilai-nilai ulangan dan tugas anak mereka.

c. Ketiga, memantau perkembangan kepribadian yang mencakup sikap, moral

dan tingkah laku anak-anak. Hal ini dapat dilakukan orang tua dengan

42
Afiatin, Pengaruh Perhatian Orang Tua Dan Minat Belajar Siswa Terhadap Prestasi
Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial, p. 3.
43
Rumbewas, Laka, and Meokbun. „Peran Orang Tua Dalam Meningkatkan Motivasi
Belajar Anak Didik Di Sd Negeri Saribi‟, (p. 121)

25
berkomunikasi dengan wali kelas untuk mengetahui perkembangan anak

selama di sekolah.

d. Keempat, memantau efektifitas jam belajar di sekolah. Orang tua dapat

menanyakan aktifitas yang dilakukan anak mereka selama pada waktu jam

disekolah.44

Motivasi adalah kekuatan atau dorongan yang menjadi penggerak bagi

individu untuk melakukan suatu kegiatan yang mengarah pada tujuan tertentu.

Dapat dipahami bahwa motivasi merupakan faktor yang paling penting dalam

melakukan suatu tindakan yang mengarah pada ketercapaian suatu tujuan yang

ditentukan.45

2.3.4. Tugas dan Tanggung Jawab Orang Tua terhadap Anak Didik

Keluarga merupakan institusi yang pertama kali bagi anak dalam

mendapatkan pendidikan orang tuanya. Jadi keluarga mempunyai peran dalam

pembentukan akhlak anak, oleh karena itu keluarga harus memberikan pendidikan

atau mengajarkan anak tentang akhlak mulia. Hal itu tercemin dari sikap dan

perilaku orang tua sebagai teladan yang dapat dicontoh oleh anak.46

Tugas dan tanggung jawab orang tua dalam keluarga terhadap pendidikan

anak-anaknya lebih berorientasi pada pembentukan watak, karakter dan atau budi

pekerti, latihan keterampilan dan pendidikan kemasyarakatan, seperti penanaman

44
Diana Sari, „Peran Orangtuan Dalam Memotivasi Belajar Siswa‟, Prosiding Seminar
Nasional 20 Program Pascasarjana Universitas PGRI Palembang 25 November 2017, November,
2017, 1–43 (p. 42). Diakses pada 17 Juni 2021
45
Rumbewas, Laka, and Meokbun, „Peran Orang Tua Dalam Miningkatkan Motivasi
Belajar Anak Didik Di Sd Negeri Saribi‟, p. 205.
46
Usman, A,Tanggung Jawab Orang Tua Terhadap Pendidikan Anak Dalam Perspektif
Islam, p. 115.

26
nilai tolong-menolong, bekerjasama menjaga lingkungan kebersihan rumah,

menjaga ketentraman dan kesehatan rumah tangga dan lainnya.47

Mendidik yang baik adalah berhasil membantu individu dapat

mempertahankan dan meningkatkan mutu hidup. Hal ini terjadi apabila bentuk

kegiatan pendidikan mempunyai tujuan yang tepat. Pendidikan adalah perlu

karena anak manusia dilahirkan tidak berdaya. Anak manusia lahir tidak

dilengkapi insting yang sempurna untuk dapat menyesuaikan diri dalam

menghadapi lingkungan. Anak manusia perlu masa belajar yang panjang sebagai

persiapan untuk dapat secara tepat berhubungan dengan lingkungan secara

konstruktif. Awal pendidikan terjadi setelah anak manusia mencapai penyusuaian

jasmani (anak dapat berjalan sendiri, dapat makan sendiri, dapat menggunakan

tangan sendiri) atau mencapai kebebasan fisik dan jasmani.48

Tanggung jawab pendidikan diselenggarakan dengan kewajiban mendidik.

Secara umum mendidik ialah membantu anak didik di dalam perkembangan dari

daya-dayanya dan di dalam penetapan nilai-nilai. Bantuan atau bimbingan itu

dilakukan dalam pergaulan antara pendidik dan anak didik dalam situasi

pendidikan yang terdapat dalam lingkungan rumah tangga, sekolah maupun

masyarakat.49

47
Eny Suhaeni, „Fungsi Keluarga, Masyarakat Dan Pemerintah Dalam Proses Pendidikan
(Tinjauan Sosiologis)‟, 14–31 (p. 21). Diakses pada 18 Juni 2021
48
Mudyahardjo,Pengantar Pendidikan p. 33.
49
Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam, p. 34.

27
2.3.5. Pengaruh Keluarga terhadap Pendidikan Anak Didik

Peran keluarga dalam pendampingan belajar anak dirumah dalam masa

pandemi ini sangat berperan penting. Pada masa pandemi ini tidak ada lagi alasan

kesibukan atau lain tidaklah lantas membuat orang tua terbebas dari tanggung

jawabnya sebagai pendidik pertama dan utama bagi anak. Mendampingi belajar

dirumah, menjadikan orang tua mengenal bagaimana karakter anaknya dan

bagaimana cara memperlakukan anak dengan keunikan yang dimilikinya.

Mendampingi anak belajar dirumah sebaiknya dijadikan kegiatan yang

menyenangkan. Dengan kondisi seperti ini orang tua lebih mengenal anak, lebih

mengenal bagaimana cara belajar anak sehingga orang tua lebih kreatif dalam

mendampingi anak belajar dirumah.50

Pengaruh orang tua sangat besar dalam membina pribadi anak karena

orang tua adalah pembina pribadi yang pertama dalam kehidupan anak.

Kepribadian, sikap dan cara hidup orang tua merupakan unsur-unsur pendidikan

yang dapat diterima ke dalam pribadi anak yang sedang tumbuh. Kewajiban ini

dipikulkan di atas pundak ibu dan bapak sejak lahir sehingga dewasa.51

Keluarga merupakan wadah atau lembaga yang sangat penting dalam

proses pendidikan manusia. Keluarga merupakan sumber utama dalam proses

pendidikan. Ia merupakan kelompok sosial pertama dan utama dalam masyarakat

yang memiliki tanggung jawab terhadap berlangsungnya proses pendidikan paling

mendasar, karena dalam keluarga lah manusia dilahirkan, berkembang menjadi

50
Mulia Rahmi, „Penguatan Peran Keluarga Dalam Mendampingi Anak Belajar Di Masa
Pandemi Covid-19‟, Jurnal Kreatifitas: Jurnal Ilmiah Pendidikan Islam, 9.Maret-Agustus 2020
(2020), 81–105 (p. 102). diakses pada 18 Juni 2021.
51
Zakiyah and Rusdiana, Pendidikan Nilai, Kajian Teori dan Praktik di Sekolah, p. 155.

28
dewasa. Keluarga menjadi pilar utama untuk melaksanakan sosialisasi kehidupan,

di dalamnya ada anggota-anggota yang saling bekerja sama; ayah, ibu, dan anak-

anak. Dan saudara-saudara yang lain merupakan tempat kontak pertama

bagaimana cara bekerjasama dan hidup bersama orang lain.52

2.4. Motivasi Belajar

Setiap orang yang hidup memiliki keinginan, tujuan yang ingin dicapai

harapan, dan bahkan mimpi yang ingin diwujudkan. Hal-hal tersebut membawa

seseorang untuk memiliki motivasi sehingga mencapai tujuan mereka. Motivasi

dapat menjadi energi bagi seseorang dalam berusaha dan berupaya sehingga

memiliki keuletan, kegigihan dan kerja keras dalam menggapai hasil yang ingin

dicapai. Penting sekali anak didik memiliki motivasi dalam belajar dan selama

terjadinya proses pembelajaran karena anak didik yang memiliki motivasi akan

mampu belajar dengan atau tanpa guru, juga mampu belajar dimana saja dan

kapan saja dengan perilaku yang tekun dan kerja keras untuk mewujudkan

harapan mereka.53

Rasa ingin tahu manusia yang sangat tinngi mengantarkan manusia harus

berusaha mencari tahu atas hal-hal yang hendak diketahuinya. Rasa ingin tahu

menjadi hal yang sangat penting bagi manusia karena hal ini menjadi sesuatu yang

dapat membantu manusia mempertahankan kehidupannya. Betapa tidak, hal-hal

52
Suhaeni. Eny Suhaeni, „Fungsi Keluarga, Masyarakat Dan Pemerintah Dalam Proses
Pendidikan (Tinjauan Sosiologis)‟,
53
Susanti Lidia, Strategi Pembelajaran Berbasis Motivasi (jakarta: PT Gramedia, 2019).

29
dihadapi olehnya setiap hari mengharuskan ia mengerti dan memahami akan

manfaat dan madharat (berbahaya) yang akan diperolehnya.54

Menurut Isbandi Rukmianto Adi yang tercantum pada buku Hadits

Tarbawi. Banyak ahli menegaskan, bahwa istilah kekuatan terdapat dalam diri

individu, yang menyebabkan individu tersebut bertindak dan berbuat. Motif tidak

dapat diambil secara langsung, tetapi dapat diinterpretasikan dalam tingkah

lakunya, berupa rangsangan, dorongan, atau pembangkit tenaga munculnya suatu

tingkah laku tertentu.55

Motivasi merupakan kondisi yang menimbulkan perilaku, mengarahkan

perilaku, atau mempertahankan intensitas perilaku. Motivasi belajar dapat

dilakukan dengan meningkatkan perhatian (attention), relevansi (relevance).

Kepercayaan diri (confidence), dan kepuasaan (satisfaction) anak didik dalam

belajar. Relevansi terkait dengan hubungan antara pembelajaran dengan

kebutuhan dan kondisi anak didik. Kebutuhan anak didik tersebut mungkin terkait

dengan kebutuhan pribadi untuk berprestasi, memiliki kekuasaan, dan kebutuhan

untuk berafiliasi. Anak didik juga dapat memiliki motif instrumental, yakni

keinginan berhasil dalam suatu tugas yang merupakan langkah untuk mencapai

keberhasilan lebih lanjut. Anak didik juga akan termotivasi dalam belajar, jika

tujuan pembelajaran yang ingin dicapai sesuai dengan nilai yang dianut oleh anak

didik dan kelompok.56

54
Ahmad Haromaini, „MANUSIA MAKHLUK PEMBELAJAR (Studi Tafsir Tarbawi)‟,
Islamika, 12.1 (2020), 18–30 (p. 23) <https://doi.org/10.33592/islamika.v12i1.405>.
55
Nizar Samsul and Efendi Zainal Hasibuan, Hadits Tarbawi, Membangun Kerangka
Pendidikan Ideal Perspektif Rasullah, p. 165.
56
Ridwan Sani, Abdullah, Strategi Belajar Mengajar, 1st edn (Depok: Rajawali Pers,
2019), p. 76.

30
2.4.1. Pengertian Motivasi Belajar

Motivasi adalah segala sesuatu yang menjadi pendorong tingkah laku yang

menuntut, atau mendorong orang untuk memenuhi suatu kebutuhan. Dan sesuatu

yang dijadikan motivasi merupakan suatu keputusan yang telah ditetapkan

individu sebagai tujuan nyata yang ingin dicapai. Belajar adalah usaha sadar dari

individu untuk memahami dan menguasai pengetahuan dan keterampilan, sikap-

sikap dan nilai-nilai, guna mneingkatkan kualitas tingkah lakunya dalam rangka

mengembangkan kepribadiannya. Secara lebih khusus, motivasi belajar segala

sesuatu yang ditujukan untuk mendorong atau memberikan semangat kepada

seseorang yang melakukan kegiatan belajar agar lebih giat lagi dalam belajarnya

untuk memperoleh prestasi yang lebih baik lagi.57

Motivasi merupakan suatu energi dalam diri manusia yang mendorong

untuk melakukan aktifitas tertentu dengan tujuan tertentu. Motivasi belajar adalah

segala sesuatu yang dapat memotivasi anak didik atau individu untuk belajar.

Tanpa motivasi belajar, seorang anak didik tidak akan belajar dan akhirnya akan

mencapai keberhasilan dalam belajar. Motivasi mempengaruhi tingkat

keberhasilan atau kegegalan belajar, dan pada umumnya belajar tanpa motivasi

akan sulit untuk berhasil. Oleh sebab itu, pembelajaran harus disesuaikan dengan

kebutuhan, dorongan, motif, minat yang dimiliki oleh anak didik.58

2.4.2. Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar Anak Didik

Motivasi adalah suatu perubahan energi di dalam pribadi seseorang yang

57
Aslihatul Rahmawati, Neni Nuraeni, and Hasim Hasim, „Model Pembelajaran
Contextual Teaching Learning Terhadap Motivasi Belajar Mahasiswa Program Studi Pendidikan
Agama Universitas Islam Syekh Yusuf Tangerang‟, Islamika, 13.2 (2019), 62–70 (p. 66)
<https://doi.org/10.33592/islamika.v13i2.346>.
58
Sani, Abdullah, Strategi Belajar Mengajar, pp. 74–75.

31
ditandai dengan timbulnya afektif (perasaan) dan reaksi untuk mencapai tujuan.

Motivasi itu terkandung bila tujuannya berhubungan dengan situasi belajar dan

bertemu dengan kebutuhan dan tujuan anak didik untuk menguasai nilai-nilai

yang terkandung di dalam pelajaran itu. Anak didik yang termotivasi untuk belajar

semata-mata untuk menguasai nilai-nilai yang terkandung dalam bahan pelajaran,

bukan karena keinginan lain seperti ingin mendapat pujian, nilai yang tinggi, atau

hadiah sebagainya.59

Menurut Mc Donald, motivais adalah perubahan energi dalam diri

seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan

tanggapan terhadap adanya tujuan. Ada tiga elemen penting yang terkandung

dalam pernyataan Mc Donald tersebut yaitu :

a. Motivasi mengawali terjadinya perubahan energi pada diri setiap individu

manusia. Walaupun motivasi itu muncul dari dalam diri manusia,

penampakannya akan menyangkut kegiatan fisik manusia.

b. Motivasi ditandai dengan munculnya rasa/feeling, afeksi seseorang. Dalam hal

ini motivasi relevan dengan persoalan-persoalan kejiwaan, afeksi dan emosi

yang dapat menentukan tingkah laku manusia.

c. Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan. Jadi, motivasi dalam hal ini

sebenarnya merupakan respons dari suatu aksi yaitu tujuan. Tujuan ini

menyangkut soal kebutuhan.60

Motivasi dapat berasal dari dalam diri siswa (intrinsik) dan motivasi dari

59
Haq Azhar, „Motivasi Belajar Dalam Meraih Prestasi‟, Jurnal Pendidikan Islam
Victratina, 3.1 (2018), 193–214.
60
Ifni Oktiani, „Guru Dalam MeningkKreativitasatkan Motivasi Belajar Peserta Didik‟,
Jurnal Kependidikan, 5.2 (2017), 216–32 (p. 219) <https://doi.org/10.24090/jk.v5i2.1939>.

32
luar (ekstrinsik). Dari kedua motivasi tersebut memiliki pengaruh yang besar

terhadap keberhasilan siswa, meskipun yang lebih utamanya adalah motivasi

dalam diri siswa tetapi motivasi dari luar atau ekstrinsik tetap menjadi faktor yang

ikut mempengaruhi kegiatan belajar siswa. Salah satu contoh motivasi yang

berasal dari luar diri siswa adalah orang tua, dimana orang tua merupakan orang

yang pertama kali dikenal dan dekat dengan anak, keberadaan siswa antara di

sekolah dengan rumah tentunya lebih banyak dirumah. Maka dari itu faktor atau

peran orang tua terhadap anak didik dinilai sangat penting terutama dalam

memotivasi belajar anak didik.61

Jika ingin tercapainya motivasi anak didik atau kesuksesan belajar maka

ada beberapa faktor yang perlu dipahami sebelumnya diantaranya faktor internal

dan faktor eksternal. Menurut Slameto menjelaskan bahwa faktor internal meliputi

fisik, kematangan fisik, kelelahan dan psikologi. Sedangkan faktor eksternal

meliputi lingkungan alam, lingkungan keluarga (cara orang tua mendidik, relasi

antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian

orang tua, latar belakang kebudayaan), lingkungan sekolah, dan lingkungan

masyarakat.62

2.5. Pendidikan Pada Masa Pandemi Covid-19

Pada 31 Desember 2019 muncul kasus serupa dengan pneumonia yang

61
Rumbewas, Laka, and Meokbun. Peran Orang Tua Dalam Meningkatkan Motivasi
Belajar Anak Didik Di Sd Negeri Saribi‟ p. 121.
62
Sefni Rama Putri, Syahniar, and Alizamar, „KONTRIBUSI TINGKAT
PENERIMAAN OLEH TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI TERHADAP MOTIVASI
BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMK NUSATAMA PADANG SERTA IMPLIKASINYA
DALAM PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING‟, 6.2 (2017), p. 224.

33
tidak diketahui di Wuhan, China. Kasus tersebut di akibatkan oleh virus corona

atau yang dikenal dengan Covid-19 (Corona Virus Desese-2019). Karakteristik

virus ini adalah kecepatan penyebaran yang tinggi. Kisah wabah ini dapat

memiliki akhiran yang berbeda pada setiap negara, yang bergantung pada

kebijakan yang diterapkan dan ketanggapan pemerintah guna meminimalisir

penyebarannya. Berbagai kebijakan telah dikeluarkan oleh pemerintah Indonesia

untuk mengurangi tingkat penyebaran virus corona dengan memberlakukan sosial

distancing, physical distancing hingga pemberlakuan PSBB (pembatasan social

berskala besar) pada beberapa daerah. Kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan

untuk membatasi penyebaran Covid-19 berdampak pada berbagai bidang

diseluruh dunia khususnya pendidikan di Indonesia.63

Dengan adanya pembatasan interaksi, Kementrian Pendidikan di Indonesia

juga mengeluarkan kebijakan yaitu dengan meliburkan sekolah dan mengganti

proses Kegiatan Belajar Mengajar dengan menggunakan sistem dalam jaringan

(daring). Dengan menggunakan sistem pembelajaran secara daring ini, terkadang

muncul berbagai masalah yang dihadapi oleh anak didik dan guru, seperti materi

pelajaran yang belum selesai disampaikan oleh guru kemudian guru mengganti

dengan tugas lainnya. Hal tersebut menjadi keluhan bagi anak didik karena tugas

yang diberikan oleh guru lebih banyak. Permasalahan lain dari adanya sistem

pembelajaran secara online ini adalah akses informasi yang terkendala oleh sinyal

yang menyebabkan lambatnya dalam mengakses informasi. Siswa terkadang

tertinggal dengan informasi akibat dari sinyal yang kurang memadai. Akibatnya

63
Luh Devi Herliandry and Maria Enjelina Suban, „Jurnal Teknologi Pendidikan
Pembelajaran Pada Masa Pandemi Covid-19‟, 22.1 (2020), 65–70 (p. 66).

34
mereka terlambat dalam mengumpulkan suatu tugas yang diberikan oleh guru.

Belum lagi bagi guru yang memeriksa banyak tugas yang telah diberikan kepada

siswa, membuat ruang penyimpanan gadget semakin terbatas.64

Kebijakan social distancing maupun physical distancing guna

meminimalisir penyebaran COVID-19 mendorong semua elemen pendidikan

untuk mengaktifkan kelas meskipun sekolah tutup. Penutupan sekolah menjadi

langkah mitigasi paling efektif untuk meminimalisir penyebaran wabah pada

anakanak. Solusi yang diberikan yakni dengan memberlakukan pembelajaran

dirumah dengan memanfaatkan berbagai fasilitas penunjang yang mendukung.65

Masa pandemi memang belum berakhir namun pendidikan tidak mungkin

dihentikan. Dalam menghadapi kondisi pandemi ini peran keluarga sangat dituntut

untuk bisa menghidupkan suasa pembelajaran dirumah. Penguatan peran orang

tua harus bisa mendamping anak belajar dirumah. masa pandemic ini merupakan

masa dimana orang tua untuk bisa mengetahui kurva anaknya, bisa melihat

bagaimana perkembangan anaknya. Penguatan dari orang tua sangat dibutuhkan

dalam ketercapaian pendidikan belajar dirumah.66

64
Matdio Siahaan, „Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Dunia Pendidikan‟, Edisi
Khusus, 1.1 (2020), 1410–9794 (p. 2) <http://ejurnal.ubharajaya.ac.id/index.php/JKI>.
65
Herliandry and Suban, p. 67.
66
Rahmi, Penguatan Peran Keluarga Dalam Mendampingi Anak Belajar Pada Masa
Pandemi Covid-19, p. 82.

35
33

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

menggunakan metode penelitian kuantitatif. Metode kuantitatif dinamakan

metode tradisional, karena metode ini sudah cukup lama digunakan sehingga

sudah mentradisi sebagai metode untuk penelitian. Metode ini sebagai metode

ilmiah/scientific karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu

konkrit/empiris, obyektif. Terukur, rasional, dan sistematis. Metode ini juga

disebut discovery, karena dengan metode ini dapat ditemukan dan dikembangkan

berbagai iptek baru. Metode ini disebut metode kuantitatif karena data penelitian

berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik.67

Pada penelitian metode kuantitatif ini terdapat dua variabel yaitu, Variabel

Independen dan Variabel Dependen. Variabel independed ini sering disebut

sebagai variabel bebas. Variabel bebas adalah merupakan variabel yang

mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel

dependen (terikat). Variabel depended dalam bahasa indonesia disebut sebagai

variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang

menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.68

Dalam penelitian ini yang merupakan variabel bebas adalah “Bimbingan

67
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D p. 7.
68
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D,p. 39.
Orang Tua” (Variabel X), sedangkan variabel terikat adalah “Motivasi Belajar”

(Variabel Y) jenis penelitian ini menguji seberapa besar pengaruh bimbingan

orang tua terhadap motivasi belajar anak didik.

Melalui deskriptif analisis penelitian ini menggunakan pendekatan metode

kuantitatif melalui skala. Maka desaian variabel tersebut sebagai berikut:

rxy
Y X


Gambar 3.1
Kerangka Penelitian

Keterangan :

X = Variabel Bebas yaitu Pengaruh Bimbingan Orang Tua

Y = Variabel Terikat yaitu Motivasi Belajar Anak Didik di Pondok Indah

Kutabumi Rt/Rw 007/011 Kabupaten Tangerang

rxy = Hubungan antara variabel (x) dengan variabel (y)

ℇ = Eplison yaitu variabel yang berdistribusi normal namun tidak

mempengaruhi penelitian.

3.2. Operasional Variabel Penelitian

Sebagaimana telah dikemukakan diatas berupa hipotesis maka Operasional

Variabel Penelitian sebagai berikut :

1. Pengaruh Bimbingan Orang Tua

Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan pengaruh bimbingan orang tua adalah

perhatian yang diberikan oleh orang tua kepada anak didik di Pondok Indah

34
Kutabumi Rt/Rw 007/011 Kabupaten Tangerang yang dimana orang tua

memberikan fasilitas belajar yang mencukupkan anak didik untuk fokus belajar,

serta membantu anak didik jika sedang mengalami kesulitan dalam belajar, dan

memberikan perhatian dan pengawasan yang baik terhadap anak didik. Adapun

pada penelitian ini Pengaruh Bimbingan Orang Tua disebut dengan Variabel

bebas (x)

2. Motivasi Belajar

Motivasi belajar adalah proses belajar dari kemauan anak didik agar terjadinya

pencapaian hasil yang diinginkan oleh anak didik. Misalnya, anak didik ingin

mendapatkan juara disekolah nya, atau ingin mendapatkan hadiah dan pujian oleh

orang tuanya saat dirumah. Adapun Variabel terikat (y) dalam penelitian ini yaitu

Motivasi Belajar.

Tabel 3.1

Kisi-kisi Operasional Variabel Penelitian


No Variabel Dimensi Indikator Butir soal
1. Pengaruh Bimbingan Kebutuhan 5
Orang Tua (Variabel X) Fasilitas belajar
Ruang belajar 8
Memberi 3,4,9
nasehat dan
mendengar
Perhatian keluhan
Membantu 1,2
anak didik
belajar
Memberi 6,7,10
reward
Mendidik (pujian) dan
sanksi
(hukuman)

35
2. Motivasi Belajar Anak Pujian dan 10
Didik (Variabel Y) Pujian hadiah dari
orang tua
Kerja 8
Teman sebaya
kelompok
Mendampingi 3
belajar
Perhatian
Mengobrol 1,2
santai
Memberikan 4,6
Mendidik
sanksi
Fasilitas Ruang belajar 9,7
5

Mengurangi
Keinginan beban Orang
tua

3.3. Populasi dan Sampel

3.3.1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.69 Adapun populasi target dalam

penelitian adalah orang tua dan anak didik yang masih duduk dibangku SMA

(Sekolah Menengah Atas) yang merupakan warga Pondok Indah Kutabumi Rt/Rw

007/011 Kabupaten Tangerang.

69
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D, p. 80.

36
Tabel 3.2
Pengambilan populasi berdasarkan usia
No Usia Laki-laki Perempuan Jumlah

1 17-19 Tahun 19 Anak Didik 11 Anak Didik 30 Anak didik

2 30-55 Tahun 28 Orang Tua 16 Orang Tua 44 Orang Tua

Jumlah 47 Responden 27 Responden 74 Responden

Penarikan Populasi berdasarkan jenis kelamin

Populasi : 74 Orang

Laki-laki : 47 Orang

Perempuan : 27 Orang

Laki-laki :

Perempuan :

3.3.2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari

semua yang pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu,

maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu.70 Dalam

penelitian ini Teknik pengambilan sampel yang digunakan oleh peneliti adalah

Teknik Random Sampling, yaitu dengan pengambilan sampel berdasarkan tujuan

penelitian, dan sampel akan diambil dari keseluruhan 74 responden.

70
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D, p. 81.

37
Tabel 3.3
Pengambilan Sampel
No Usia Laki-laki Perempuan Jumlah

1 17-19 Tahun 19 Anak didik 11 Anak didik 30 Anak didik

2 30-55 Tahun 28 Orang Tua 16 Orang Tua 44 Orang tua

Jumlah 47 responden 27 responden 74 responden

Laki-laki : 63,51 = 40,33

Perempuan : 36,48 = 13,31

Jadi 40,33+13,31 = 53,64 dibulatkan menjadi 54

Maka pada teknik sampel yang dipaparkan diatas maka peneliti

mengambil sampel yang berjumlah 54 responden.

3.4. Teknik dan Alat Pengumpulan Data

3.4.1. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam

penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa

mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data

yang memenuhi standar data yang ditetapkan.pengumpulan data dapat dilakukan

dalam berbagai setting, berbagai sumber, dan berbagai cara.71

Dalam penelitian ini peneliti memakai Teknik pengumpulan data dengan

Teknik kuisioner (angket). Teknik pengumpulan data ini akan menjadi informasi

yang akurat tentang variabel yang diajukan oleh peneliti.

71
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D ,p. 224.

38
3.4.2. Alat Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang akan diteliti maka peneliti menggunakan

alat pengumpulan data sebagai berikut:

a. data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada

pengumpul data.72 Dengan menggunakan data primer peneliti menyebarkan

angket atau kuesioner kepada responden. kuesioner merupakan teknik

pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat

pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.73 Angket diberikan

kepada responden dan mengisi angket tersebut dengan sesuai pilihan responden

masing-masing.

b. data skunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada

pengumpul data.74 Dengan cara wawancara ketua RT/RW (Rukun Tetangga)

007/011 Pondok Indah Kutabumi Kabupaten Tangerang, yang dikumpulkan

oleh peneliti berupa data-data.

3.5. Teknis Analisis Data

Dalam penelitian kuantitatif, teknik analisis data yang digunakan sudah

jelas, yaitu diarahkan untuk menjawab rumusan masalah atau menguji hipotesis

yang telah dirumuskan dalam proposal. Karena datanya kuantitatif, maka teknik

analisis data menggunakan statistik yang sudah tersedia.75

Untuk menganalisis data yang sudah ada oleh peneliti, maka peneliti akan

menganalisis data dengan statistik deskriptif, setelah data yang dibutuhkan sudah

72
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D , p. 225.
73
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D , p. 142.
74
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D , p. 225.
75
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D , p. 243.

39
terkumpul dari penyebaran angket oleh peneliti yang telah diberikan kepada

Orang tua dan anak didik di Pondok Indah Kutabumi Rt/Rw 007/011 Kabupaten

Tangerang sebanyak 54 Responden. Maka tindakan selanjutnya yang dilakukan

peneliti adalah scoring dan tabulasi data.

Untuk skala yang digunakan oleh peneliti adalah skala likert. Skala Likert

digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau

sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian, fenomena sosial ini

telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut variabel

penelitian. Dengan Skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan

menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik

tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau

pertanyaan.76 Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka skor jawaban yang

diberikan oleh peneliti sebagai berikut:

Tabel 3.4
Skor Alternatif Jawaban
Positif (+) Negatif (-)

Jawaban Skor Jawaban Skor

Sangat Setuju 5 Sangat Setuju 1

Setuju 4 Setuju 2

Ragu-ragu 3 Ragu-ragu 3

Tidak Setuju 2 Tidak Setuju 4

Sangat Tidak Setuju 1 Sangat Tidak Setuju 5

76
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D, p. 93.

40
3.5.1. Angka Presentase

Untuk analisis statistik, peneliti menggunakan bentuk presentase dalam

mencari skor masing-masing variabel X dan variabel Y yang menggunakan

rumus:
𝐹
P=
𝑁

Rumus Angka Presentase

Keterangan :

P : Angka Presentase

F : Frekuensi Jawaban

N : Jumlah Responden

100 : Bilangan Tetap

Kemudian menggunakan statistic parametris yang meliputi korelasi product

moment, korelasi ganda, dan korelasi parasial. Peneliti menggunakan rumus

product moment untuk mencari hubungan antara variabel. Dengan menggunakan

rumus ini harus memenuhi syarat sebagai berikut:

1. Sampel di acak secara random

2. Data disetiap variabel berdistribusi normal

3. Bentuk regresi linier

3.5.2. Regresi Linear

Regresi linear sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun

kasual dari variabel independent dengan satu variabel dependent, persamaan

umum regresi linier sederhana adalah:

41
𝑌̂ 𝑎 − 𝑏𝑥
Rumus Regresi Linier

Keterangan :

̂ : Subjek dalam variabel dependen yang diprediksikan

a : harga Y ketika harga X = 0 (harga kosong)

b : angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka

peningkatan ataupun penurunan variabek dependen yang didasarkan pada

perubahan variabel independen. Bila ( ) arah varis naik, dan bila (-) maka arah

garis turun.

x : Subjek variabel indenpenden yang mempunyai nilai tertentu

3.5.3. Kolerasi Product Moment

Dengan rumus :

𝑁 ∑ 𝑋𝑌−(∑ 𝑋) (∑ 𝑌)
rxy =
(𝑛 ∑𝑥 −(∑𝑥) ) (𝑛 ∑𝑦 − (𝑛 ∑𝑦 ) )

Rumus Kolerasi Product Moment

Keterangan

rxy : Angka indeks kolerasi “r” product moment

n : Jumlah responden

∑xy : Jumlah hasil perkaitan antara skor x dan skor y

∑ : Jumlah seluruh skor x

∑ : Jumlah seluruh skor y


2
∑ : Jumlah kuadrat skor x

42
2
∑ : Jumlah kuadrat skor y

(∑ )2 : Kuadrat jumlah skor x

(∑ )2 : Kuadrat jumlah skor y

3.5.4. Koefisien Determinasi (koefisien penentu)

KD = r2 100

Keterangan :

KD : Koefisien Determinasi

r2 : Koefisien Kolerasi

3.5.5. Menggunakan Rumus Uji Product Moment

𝑟 𝑛−2
𝑥
−𝑟

Rumus Uji Product Moment

Keterangan :

t : Uji t

r : Nilai Korelasi

n : Jumlah Responden

n-2 : Derajat kebebasan

3.6. Rancangan Uji Hipotesis

Dalam penelitian ini berdasarkan hipotesis statistic dengan langkah

pengujian sebagai berikut :

Ho : rxy =0

Ha : rxy < 0

Ho : tidak ada pengaruh bimbingan orang tua terhadap motivasi belajar anak

43
didik di Pondok Indah Kutabumi Rt/Rw 007/011 Kabupaten Tangerang.

Ha : ada pengaruh bimbingan orang tua terhadap motivasi belajar anak didik di

Pondok Indah Kutabumi Rt/Rw 007/011 Kabupaten Tangerang.

3.7. Lokasi dan Jadwal Penelitian

Lokasi dan jadwal penelitian yang sudah ditentukan oleh peneliti ini yaitu:

3.7.1. Lokasi Penelitian

Bedasarkan keinginan peneliti yang tertarik pada lingkungan rumah, maka

peneliti menentukan lokasi penelitian pada Perumahan Pondok Indah Kutabumi

Rt/Rw 007/011 Kabupaten Tangerang.

3.7.2. Jadwal Penelitian

Adapun jadwal yang dilakukan ini selama kurang lebih lima bulan

terhitung dari bulan Maret sampai dengan rincian sebagai berikut

Tabel 3.5
Jadwal Penelitian
Bulan
No Nama Kegiatan
Maret April Mei Juni Juli Agustus
1 Pengajuan judul

2 Penyusunan
Proposal
3 Sidang Proposal

4 Pelaksanaan
Penelitian
(observasi)
5 Penyebaran dan
pengambilan angket
6 Pengumpulan data,

44
analisis data dan
penyusunan laporan
hasil penelitian
7 Sidang skripsi

45
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian

4.1.1. Letak Geografis Penduduk

Pondok Indah merupakan Perumahan yang terletak di Kelurahan

Kutabumi Kecamatan Pasar Kemis Kabupaten Tangerang. kawasan industri dan

kawasan padat penduduk, masyarakat Pasar Kemis selalu menjaga keaslian

budaya sunda yang masih melekat, namun banyak juga warga setempat yang

datang dari luar daerah untuk tinggal dan mencari nafkah untuk keluarga yang

dikampung. Kecamatan Pasar Kemis hasil pemekaran dari Kecamatan Rajeg pada

tahun 1948 yang saat itu bernama Kemantren Pasar Kemis, kemudian pada tahun

1950 Kementran Pasar Kemis pecah menjadi Pasar Kemis. Batas wilayah

Kecamatan Pasar Kemis antara lain:

1. Bagian Utara : Kecamatan Rajeg dan Kecamatan Sepatan

2. Bagian Timur : Kecamatan Jatiuwung dan Kecamatan Periuk

3. Bagian Selatan : Kecamatan Cikupa

4. Bagian Barat : Kecamatan Sindang Jaya

4.1.2. Keadaan Penduduk

Jumlah penduduk di Pondok Indah Kutabumi Rt/Rw 007/011 sebanyak

338 dengan jumlah 81 Kepala Keluarga, berikut jumlah warga penduduk Pondok

Indah Kutabumi Rt/Rw 007/011 menurut jenis kelamin:

47
Tabel 4.1
Jumlah Penduduk
No Jenis Kelamin Jumlah

1 Laki-laki 167 laki-laki

2 Perempuan 180 perempuan

Jumlah Warga 338 Warga

Adapun kehidupan masyarakat di Kutabumi Rt/Rw 007/011 Kabupaten

Tangerang ini mempunyai prinsip persaudaraan yang tinggi dengan ikatan

kekeluargaan dan persaudaraan yang kuat. Masyarakat Pondok Indah Kutabumi

Rt/Rw 007/011 memiliki unsur gotong royong yang masih terjaga. Hal ini dapat

diketahui bahwa masyarakat Pondok Indah Kutabumi Rt/Rw 007/011 saling

mengenal betul satu sama lain. Unsur kebudayaan masyarakat disini masih

terpelihara hingga saat ini. Dan juga termasuk salah satu warga yang terbilang

cukup aktif dalam berbagai kegiatan, karena warga Pondok Indah Kutabumi

Rt/Rw 007/011 sering mengadakan kegiatan, baik kegiatan hari nasional maupun

kegiatan sosial. Pondok Indah Kutabumi Rt/Rw 007/011 juga memiliki struktur

organisasi pengurus guna untuk menjaga keamanan dan kenyamanan warga

setempat, berikut struktur organisasi pengurus yang didapatkan Peneliti dari Ketua

RT (Rukun Tetangga) setempat yaitu Bapak Gunawan Wicaksono S.E.

Tabel 4.2
Struktur Organisasi Pengurus Rt/Rw 007/011
KETUA RT.007 Gunawan Wicaksono, S.E.
Bp. Didi Sudrajat
PENASIHAT Bp. H. Heri Puji S
Bp. Putut Jantako

48
Bp. Surono

SEKRETARIS Bp. Caryono, S.Pd.


BENDAHARA Bp. Muskanizar
Bp. H. Prayogo
Bp. Zakaria
KEAMANAN & KETERTIBAN Bp. Roxy
Bp. Ari
Bp. Widomo
Bp. Sutarjo
Bp. Sugiono
HUBUNGAN KEMASYARAKATAN Bp. Elvis
Bp. Atang
Bp. Aziz
Bp. Sutoyo
Bp. Sugiarto
Bp. Isyanto
TA‟LIM & ROHANI Bp. Ermawan
Ibu Sumarni
Ibu Didi
Ibu Paryanto
Ibu Imam
PKK Ibu Gunawan
Ibu Muskanizar
Ibu Paryanto
POSYANDU Ibu Neni Rukiyah
Ibu Caryono
Bp. Dedi
Sdr. Rama
Sdr. Bayu
KEPEMUDAAN & OLAHRAGA
Sdr. Hendro
(KARANG TARUNA)
Sdi. Nurul
Sdi. Fifi
Sdi. Indah
Bp. Suroto
PERBAIKAN LINGKUNGAN & Bp. Imam
INVENTARIS ALAT Bp. Sukamdi
Bp. Panjaitan
Bp. Istanto
Bp. Paryanto
SOSIAL & KERJA BAKTI Bp. Daniel
Bp. Mashar
Bp. Agus Suwardi

49
4.1.3. Kondisi Pendidikan

Jumlah masyarakat menurut pendidikannya sangat penting untuk

dikemukakan dalam rangka memberi gambaran mengenai pemeratan kesempatan

mendapatkan pendidikan. Karena salah satu faktor yang paling utama dalam

meningkatkan kualitas sumber daya manusia adalah dalam melalui sektor

pendidikan, yaitu peningkatan mutu masyarakat dalam membantu dan menguasai

pengetahuan dan teknologi. Hal tersebut diupayakan melalui peningkatan mutu

pendidikan itu sendiri dan membuka seluas-luasnya kesempatan bagi anak didik

di setiap jenjang pendidikan. Serta bagaimana meningkatkan kesadaran

masyarakat untuk melanjutkan sekolah hingga ke perguruan tinggi.77

Sebagian besar masyarakat Pondok Indah Kutabumi Rt/Rw 007/011,

orang tua sangat berperan dalam pendidikan anak didik. Karena orang tua

memiliki waktu luang untuk membantu atau mengawasi anak didik ketika proses

pembelajaran daring berlangsung, anak didik yang sudah duduk dibangku SMA

(Sekolah Menengah Atas) juga perlu pengawasan oleh orang tua. Kemudian

kualitas pendidikan kita masih kurang maksimal masih harus melakukan upaya

lebih untuk meningkatkan kualitas belajar dan mengajar. Contohnya, sebagian

anak didik mengalami koneksi yang kurang baik, banyak dari mereka tidak fokus

pada proses pembelajaran daring tersebut, seperti anak didik mengalami

77
Peneliti mewawancarai perwakilan anak didik tentang, faktor apa saja yang memotivasi
peserta didik dalam belajar? Lalu anak didik itu menjawab : faktor bisa timbul dari lingkungan
sekitar, kemauan saya untuk mencapai apa yang saya inginkan, cita-cita yang ingin digapai, dan
suport Orang Tua yang selalu mendukung anaknya.
Kemudian dari perwakilan orang tua, peneliti bertanya tentang kenapa peserta didik
membutuhkan motivasi dalam belajar? Orang tua menjawab : Pentingnya motivasi bagi anak didik
adalah menyadarkan kedudukan pentingnya belajar, proses, dan akhir belajar, menginformasikan
tentang kekuatan usaha belajar, mengarahkan kegiatan belajar, dan menyadarkan tentang adanya
perjalanan belajar agar tercapai apa yang diinginkan anak didik pada masa depannya nanti.

50
mengantuk dan mata perih yang disebabkan oleh paparan layar yang terlalu lama

dan lensa mata cembung menjadi berlebihan karena jarak mata yang terlalu dekat

dari layar.

4.1.4. Deskripsi Data

Pembahasan sebelumnya peneliti menjelaskan bahwa salah satu teknik

pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti dalam menyusun skripsi ini

adalah dengan cara menyebarkan angket. Angket yang disebarkan oleh peneliti

berjumlah 54 yang dibagikan kepada 54 responden dari kalangan orang tua dan

anak didik yang duduk dibangku Sekolah Menengah Atas (SMA) penyebaran

angket disebar oleh peneliti di Pondok Indah Kutabumi Rt/Rw 007/011

Kabupaten Tangerang dan dijawab oleh responden berdasarkan jawaban mereka

masing-masing. Untuk Variabel X peneliti memperoleh data hasil penyebaran

angket responden sebagai berikut: 14

14 29 36 37 37 37 37 38 38 39

39 40 40 40 40 40 40 40 40 41

42 42 42 42 42 42 43 43 43 43

43 44 44 44 45 45 45 46 46 46

46 47 47 48 48 48 49 49 49 49

50 50 50 50

Tabel 4.3
Frekuensi data Bimbingan Orang Tua
No Interval Kelas Frekuensi Absolut Presentase (%)

1 14-29 2 3,7 %

51
2 36-38 7 13 %

3 39-41 11 20,3 %

4 42-45 17 31,4 %

5 46-48 9 16,6%

6 49-50 8 15%

Jumlah 54 100 %

Dari tabel di atas dapat di peroleh keterangan data terkecil adalah 14 dan data

terbesar adalah 50, Rentang (R) 36, Banyaknya Kelas (B) 7, Panjang Kelas

Interval (P) 5, Modus (Mo) 43,5, Median (Me) 48,2, Mean (Y) 42,48. Data

tersebut di peroleh melalui perhitungan-perhitungan dengan memakai aturan

Sturgues yaitu sebagai berikut :

a. Rentang ( R )

R = Nterbesar – Nterkecil

= 50 – 14

= 36

b. Banyaknya kelas ( B )

B = 1 + 3,3 logn

n = Ukuran Sampel

B = 1 + 3,3 log54

= 1 + (3,3) (1,7)

=1 + 5,6

= 6,6

c. Panjang Kelas Interval (P)

52
P =

= 5,1 dibulatkan menjadi 5

d. Modus b+p( )

Keterangan :

Mo = Modus

B = Batas kelas interval dengan frekuensi terbanyak

p = Panjang kelas interval

b1 = Frekuensi kelas interval terbanyak di kurangi kelas sebelumnya

b2 = Frekuensi kelas modus terbanyak dikurangi interval sesudahnya

Diketahui :

b = 42 – 0,5 = 41,5

b1 = 17 – 11 = 6

b2 = 17 – 9 = 8

Jadi Modusnya = 41,5 +

= 41,5 + 5 ( )

= 41,5 + 5 (0,4)

= 41,5 +2

= 43,5


e. Median = ( )

Keterangan :

53
Me = Median

n = Jumlah Sampel

F = Jumlah frekuensi sebelum kelas modus

f = Frekuensi Kelas

( )−
Jadi Mediannya = ( )


= ( )

= ( )

= 43,5 + 5 (0,94)

= 43,5 + 4,7

= 48,2

f. Mean =

= 42,48

20

15

10

14-29 36-38 39-41 42-45 46-48

Grafik 4.1
Frekuensi Variabel X

54
Adapun pernyataan-pernyataan yang responden berikat adalah sebagai berikut :

Tabel 4.4
1. Menurut saya menjadi Orang Tua harus meluangkan waktu untuk
mengawasi anak didik dalam belajar.
No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase

1. Sangat Setuju 29 53,7%

2. Setuju 23 42,6%

3. Ragu-Ragu 2 3,7 %

4. Tidak Setuju - -

5. Sangat Tidak Setuju - -

Total (n) 54 100 %

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa frekuensi tertinggi dari 54

responden ada 29 responden (53,7%) menjawab dengan sangat setuju, 23

ressponden (42,6%) menjawab setuju, 2 responden (3,7%) menjawab ragu-ragu.

Jadi peneliti menyimpulkan bahwa responden sangat setuju bahwa Orang Tua

harus meluangkan waktu untuk mengawasi anak didik dalam belajar.

Tabel 4.5
2. Menjadi Orang Tua selalu mendampingi dan membimbing anak didik
ketika sedang belajar dirumah
No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase

1. Sangat Setuju 26 48,1%

2. Setuju 19 35,2%

3. Ragu-Ragu 7 13%

4. Tidak Setuju 2 3,7%

5. Sangat Tidak Setuju - -

Total (n) 54 100%

55
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa frekuensi tertinggi dari 54

responden ada 26 responden (48,1%) memilih sangat setuju, 19 responden

(35,2%) memilih setuju, 7 responden (3,7%) memilih ragu-ragu, 2 responden

(3,7%) memilih tidak setuju. Maka peneliti menyimpulkan bahwa responden

sangat setuju bahwa menjadi Orang Tua selalu mendampingi dan membimbing

anak didik ketika sedang belajar dirumah.

Tabel 4.6
3. Menjadi Orang Tua selalu memberikan nasehat dan arahan kepada anak
didik
No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase

1. Sangat Setuju 31 57,4%

2. Setuju 22 40,7%

3. Ragu-Ragu 1 1,9%

4. Tidak Setuju - -

5. Sangat Tidak Setuju - -

Total (n) 54 100%

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa frekuensi tertinggi dari 54

responden ada 31 responden (57,4%) memilih sangat setuju, 22 responden

(40,7%) memilih setuju, 1 responden (1,9%) memilih ragu-ragu. Maka peneliti

menyimpulkan menjadi Orang Tua selalu memberikan nasehat dan arahan kepada

anak didik.

Tabel 4.7
4. Menjadi Orang Tua selalu mendengarkan dan memperhatikan keluhan-
keluhan yang dirasakan oleh anak didik
No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase

1. Sangat Setuju 29 53,7%

56
2. Setuju 21 38,8%

3. Ragu-Ragu 3 5,6%

4. Tidak Setuju 1 1,9%

5. Sangat Tidak Setuju - -

Total (n) 54 100%

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa frekuensi tertinggi dari 54

responden ada 29 responden (53,7%) memilih sangat setuju, 21 responden

(38,9%) memilih setuju, 3 responden (5,6%) memilih ragu-ragu, 1 responden

(1,9%) memilih tidak setuju. Maka peneliti menyimpulkan menjadi orang tua

harus selalu mendengarkan dan memperhatikan keluhan-keluhan yang dirasakan

oleh anak didik.

Tabel 4.8
5. Saya menjadi Orang Tua selalu memenuhi kebutuhan (fasilitas) belajar
anak didik
No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase

1. Sangat Setuju 22 40,7%

2. Setuju 30 55,5%

3. Ragu-Ragu 1 1,9%

4. Tidak Setuju 1 1,9%

5. Sangat Tidak Setuju - -

Total (n) 54 100%

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa frekuensi tertinggi dari 54

responden ada 30 responden (55,5%) memilih setuju, 22 responden (40,7%)

memilih sangat setuju, 1 responden (1,9%) memilih ragu-ragu, 1 responden

(1,9%) memilih tidak setuju. Maka peneliti menyimpulkan bahwa responden

57
setuju jika menjadi Orang Tua selalu memenuhi kebutuhan (fasilitas) belajar anak

didik.

Tabel 4.9
6. Ketika anak didik mendapatkan nilai baik, Orang Tua memberikan
pujian
No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase

1. Sangat Setuju 30 55,5%

2. Setuju 21 38,8%

3. Ragu-Ragu 1 1,9%

4. Tidak Setuju 1 1.9%

5. Sangat Tidak Setuju 1 1,9%

Total (n) 54 100%

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa frekuensi tertinggi dari 54

responden ada 30 responden (55,5%) memilih sangat setuju, 21 responden

(38,8%) memilih setuju, 1 responden (1,9%) memilih ragu-ragu, 1 responden

(1,9%) memilih tidak setuju, 1 responden (1,9%) memilih sangat tidak setuju.

Maka peneliti menyimpulkan bahwa responden sangat setuju ketika anak didik

mendapatkan nilai baik, Orang Tua memberikan pujian.

Tabel 4.10
7. Jika anak didik mendapatkan nilai yang menurun, hukuman yang
diberikan oleh Orang Tua adalah menambahkan waktu belajar dirumah
No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase

1. Sangat Setuju 10 18,5%

2 Setuju 17 31,5%

3 Ragu-Ragu 15 27,8%

4 Tidak Setuju 10 18,5%

58
5 Sangat Tidak Setuju 2 3,7%

Total (n) 54 100%

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa frekuensi tertinggi dari 54

responden ada 17 responden (31,5%) memilih setuju, 15 responden (27,8%)

memilih ragu-ragu, 10 responden (18,5%) memilih sangat setuju, 10 responden

(18,5%) memilih tidak setuju, 2 responden (3,7%) memilih sangat tidak setuju.

Maka peneliti menyimpulkan bahwa responden setuju jika anak didik

mendapatkan nilai yang menurun, hukuman yang diberikan oleh Orang Tua

adalah menambahkan waktu belajar dirumah.

Tabel 4.11
8. Ketika anak didik sedang belajar, kondisi dirumah saya di usahakan
tenang agar anak didik dapat belajar dengan fokus
No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase

1. Sangat Setuju 24 44,4%

2. Setuju 28 51,8%

3. Ragu-Ragu 1 1,9%

4. Tidak Setuju - -

5. Sangat Tidak Setuju 1 1,9%

Total (n) 54 100%

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa frekuensi tertinggi dari 54

responden ada 28 respoden (51.8%) memilih setuju, 24 responden (44,4%)

memilih sangat setuju, 1 responden (1,9%) memilih ragu-ragu, 1 responden

(1,9%) memilih sangat tidak setuju. Maka peneliti menyimpulkan bahwa

responden setuju ketika anak didik sedang belajar, kondisi dirumah di usahakan

tenang agar anak didik dapat belajar dengan fokus.

59
Tabel 4.12
9. Orang Tua menanyakan keadaan anak didik ketika terlambat pulang ke
rumah
No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase

1. Sangat Setuju 16 29,6%

2. Setuju 34 62,9%

3. Ragu-Ragu 3 5,6%

4. Tidak Setuju 1 1.9%

5. Sangat Tidak Setuju - -

Total (n) 54 100%

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa frekuensi tertinggi dari 54

responden ada 34 responden (62,9%) memilih setuju, 16 responden (29,6%)

memilih sangat setuju, 3 responden (5,6% ) memilih ragu-ragu, 1 responden

(1,9%) memilih tidak setuju. Maka peneliti menyimpulkan bahwa responden

setuju jika Orang Tua menanyakan keaadan anak didik ketika terlambat pulang ke

rumah.

Tabel 4.13
10. Orang Tua mengajak refreshing atau berlibur ke tempat wisata
ketika berlibur sekolah
No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase

1. Sangat Setuju 28 51,8%

2. Setuju 19 35,2

3. Ragu-Ragu 6 11,1%

4. Tidak Setuju - -

5. Sangat Tidak Setuju 1 1,9%

Total (n) 54 100%

60
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa frekuensi tertinggi dari 54

responden ada 28 responden (51,8%) memilih sangat setuju, 19 responden

(35,2%) memilih setuju, 6 responden (11,1%) memilih ragu-ragu, 1 responden

(1,9%) memilih sangat tidak setuju. Maka peneliti menyimpulkan responden

sangat setuju jika Orang Tua mengajak anak didik refreshing atau berlibur ke

tempat wisata ketika berlibur sekolah.

Untuk variabel Y peneliti memperoleh data hasil penyebaran angket responden

sebagai berikut:

10 29 29 30 30 31 32 32 32 32

32 33 33 33 34 35 35 35 35 35

35 35 35 35 36 36 36 36 37 37

37 37 38 38 38 39 39 39 39 40

40 40 41 41 41 41 41 42 42 42

43 44 44 50

Tabel 4.14
Frekuensi data Motivasi Belajar
No Interval Kelas Frekuensi absolut Presentase

1 10-29 3 5,8%

2 30-33 11 20,3%

3 34-36 14 26%

4 37-39 11 20,3%

5 40-42 11 20,3%

6 43-50 4 7,4%

61
Jumlah 54 100%

Dari tabel di atas dapat di peroleh keterangan data terkecil adalah 29 dan

data yang terbesar adalah 44, Rentang (R) 15, Banyaknya Kelas (B) 7, Panjang

Kelas Interval (P) 2, Modus (M) 32,7, Median (Me) 34,7, Mean (Y) 36,20. Data

tersebut di peroleh melalui perhitungan-perhitungan dengan memakai aturan

Sturgues yaitu sebagai berikut:

a. Rentang (R)

R = Nterbesar − Nterkecil

= 50 − 10

= 40

b. Banyaknya Kelas (B)

B = 1+3,3logn

n = Ukuran Sampel

B = 1+ 3,3log54

= 1+ (3,3) (1,7)

= 1 +5,6

= 6,6

c. Panjang Kelas Interval (P)

P =

= 5,7

= 6 (dibulatkan)

d. Modus = ( )

62
Keterangan :

Mo = Modus

b = Batas kelas interval dengan frekuensi terbanyak.

p = Panjang kelas interval.

b1 = Frekuensi kelas interval terbanyak dikurangi kelas sebelumnya.

b2 = Frekuensi kelas modus terbanyak dikurangi interval sesudahnya.

diketahui :

b = 34 – 0,5 = 33,5

b1 = 14-11 = 3

b2 = 14 – 11 = 3

jadi modusnya =

= ( )

= ( )

= 34,5


e. Median = ( )

Keterangan :

Me = Median

n = Jumlah Sampel

F = Jumlah frekuensi sebelum kelas modus

f = Frekuensi Kelas

63
( )−
Jadi mediannya = 33,5 + 6 ( )


= 33,5 + ( )

= 33,5 + 6 ( )

= 33,5 + (6) (1,14)

= 33,5 + 6,8

= 40,3


f. Mean =( )

= 36,31

16
14
12
10
8
6
4
2
0

10-29 32-34 34-36 37-39 40-42

Grafik 4.2
Frekuensi Variabel Y

Adapun pernyataan-pernyataan yang responden berikan adalah sebagai

berikut :

Tabel 4.15
1. Orang Tua meluangkan waktu untuk mengobrol dan memberi nasehat
kepada saya agar serius dalam belajar

64
No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase

1. Sangat Setuju 21 38,8%

2. Setuju 27 50%

3. Ragu-Ragu 5 9,3%

4. Tidak Setuju - -

5. Sangat Tidak Setuju 1 1,9%

Total (n) 54 100%

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa frekuensi tertinggi dari 54

responden ada 27 responden (50%) memilih setuju, 21 responden (38,8%)

memilih sangat setuju, 5 responden (9,3%) memilih ragu-ragu, 1 responden

(1,9%) memilih sangat tidak setuju. Maka peneliti menyimpulkan bahwa

responden setuju Orang Tua meluangkan waktu untuk mengobrol dan memberi

nasehat kepada saya agar serius dalam belajar.

Tabel 4.16
2. Orang Tua menceritakan kepada saya tentang pengalaman yang
bermanfaat ketika mereka masih remaja
No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase

1. Sangat Setuju 15 27,7%

2. Setuju 33 61,1%

3. Ragu-Ragu 4 7,4%

4. Tidak Setuju 1 1,9%

5. Sangat Tidak Setuju 1 1,9%

Total (n) 54 100%

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa frekuensi tertinggi dari 54

responden ada 33 responden (61,1%) memilih setuju, 15 responden (27,7%)

65
memilih sangat setuju, 4 responden (7,4%) memilih ragu-ragu, 1 responden

(1,9%) memilih tidak setuju, 1 responden (1,9%) memilih sangat tidak setuju.

Maka peneliti menyimpulkan responde setuju Orang Tua menceritakan kepada

saya tentang pengalaman yang bermanfaat ketika masih remaja.

Tabel 4.17
3. Orang Tua mendampingi saya saat belajar
No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase

1. Sangat Setuju 16 29,6%

2. Setuju 19 35,2%

3. Ragu-Ragu 12 22,2%

4. Tidak Setuju 6 11,1%

5. Sangat Tidak Setuju 1 1,9%

Total (n) 54 100%

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa frekuensi tertinggi dari 54

responden ada 19 responden (35,2%) memilih setuju, 16 responden (29,6%)

memilih sangat setuju, 12 responden (22,2%) memilih ragu-ragu, 6 responden

(11,1%) memilih tidak setuju, 1 responden (1,9%) memilih sangat tidak setuju.

Maka peneliti menyimpulkan bahwa responden setuju Orang Tua mendampingi

ketika belajar.

Tabel 4.18
4. Orang Tua marah dan memberi sanksi apabila saya tidak mematuhi
jadwal belajar
No Altefnatif Jawaban frekuensi presentase

1. Sangat Setuju 10 18,5%

2. Setuju 18 33,3%

66
3. Ragu-Ragu 12 22,2%

4. Tidak Setuju 13 24,1%

5. Sangat Tidak Setuju 1 1,9%

Total (n) 54 100%

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa frekuensi tertinggi dari 54

responden ada 18 responden (33.3) memilih setuju, 13 responden (24,1%)

memilih tidak setuju, 12 responden (22,2%) memilih sangat setuju, 10 responden

(18,5%) memilih ragu-ragu, 1 responden (1,9%) memilih sangat tidak setuju.

Maka peneliti menyimpulkan bahwa responden setuju jika Orang Tua

memberikan sanksi apabila anak didik tidak mematuhi jadwal belajar.

Tabel 4.19
5. Menurut saya dengan kesuksesan belajar bisa membantu meringankan
beban Orang Tua
No Altenatif Jawaban Frekuensi Presentase

1. Sangat Setuju 28 52%

2. Setuju 15 27,7%

3. Ragu-Ragu 9 16,6%

4. Tidak Setuju 2 3,7%

5. Sangat Tidak Setuju - -

Jumlah (n) 54 100%

Dari data di atas dapat diketahui frekuensi tertinggi dari 54 responden ada

28 responden (52%) memilih sangat setuju, 15 responden (27,7%) memilih setuju,

9 responden (16,6%) memilih ragu-ragu dan 2 responden (3,7%) memilih tidak

setuju. Maka peneliti menyimpulkan bahwa responden sangat setuju dengan

kesuksesan belajar dapat membantu meringankan beban Orang Tua.

67
Tabel 4.20
6. Orang Tua mengharuskan saya untuk memenuhi keinginannya dalam hal
apapun
No Altefnatif Jawaban Frekuensi Presntase

1. Sangat Setuju 6 11,1%

2. Setuju 11 20,4%

3. Ragu-Ragu 11 20,4%

4. Tidak Setuju 22 40,7%

5. Sangat Tidak Setuju 4 7,4%

Total (n) 54 100%

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa frekuensi tertinggi dari 54

responden ada 22 responden (40,7%) memilih tidak setuju, 11 responden (20,4%)

memilih setuju, 11 responden (20,4%) memilih ragu-ragu, 6 responden (11,1%)

memilih sangat setuju dan 4 responden (7,4%) memilih sangat tidak setuju. Maka

peneliti menyimpulkan responden tidak setuju jika Orang Tua mengaharuskan

anak didik memenuhi keinginannya dalam hal apapun.

Tabel 4.21
7. Dengan iringan musik membuat saya semangat belajar
No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase

1. Sangat Setuju 15 27,8%

2. Setuju 19 35,2%

3. Ragu-Ragu 12 22,2%

4. Tidak Setuju 7 12.9%

5. Sangat Tidak Setuju 1 1,9%

Total (n) 54 100%

68
Dari tabel di atas diketahui bahwa frekuensi tertingi dari 54 responden ada

19 responden (35,2%) memilih setuju, 15 responden (27,8%) memilih setuju, 12

responden (22,2%) memilih ragu-ragu, 7 responden (12,9%) memilih tidak setuju

dan 1 respoden (1,9%) memilih sangat tidak setuju. Maka peneiliti menyimpulkan

bahwa responden setuju jika dengan iringan musik membuat anak didik semangat

dalam belajar.

Tabel 4.22
8. Menurut saya jika belajar dengan teman-teman membuat saya semangat
dalam belajar
No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase

1. Sangat Setuju 15 27,7%

2. Setuju 21 38,9%

3. Ragu-Ragu 9 16,7%

4. Tidak Setuju 8 14,8%

5. Sangat Tidak Setuju 1 1,9%

Total (n) 54 100%

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa frekuensi tertinggi dari 54

responden ada 21 responden (38,9%) memilih setuju, 15 responden (27,7%)

memilih sangat setuju, 9 responden (16,7%) memilih ragu-ragu, 8 responden

(14,8%) memilih sangat tidak setuju, 1 responden (1,9%) memilih sangat tidak

setuju. Maka peneliti menyimpulkan bahwa responden setuju jika anak didik

belajar bersama dengan teman-temannya membuat semangat anak didik dalam

belajar.

69
Tabel 4.23
9. Suasana yang tenang membuat saya semangat dan fokus belajar
No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase

1. Sangat Setuju 27 50%

2. Setuju 24 44,4%

3. Ragu-Ragu 3 5,6%

4. Tidak Setuju - -

5. Sangat Tidak Setuju - -

Total 54 100%

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa frekuensi tertinggi dari 54

responden ada 27 responden (50%) memilih sangat setuju, 24 responden (44,4%)

memilih setuju, 3 responden (5,6%) memilih ragu-ragu. Maka peneliti

menyimpulkan bahwa responden sangat setuju jika berada di suasana yang tenang

membuat anak didik semangat dan fokus belajar.

Tabel 4.24
10. Saya belajar hanya ingin mendapatkan hadiah atau pujian
No Alternatif Jawaban Frekuensi Presentase

1. Sangat Setuju 5 9,2%

2. Setuju 2 3,7%

3. Ragu-Ragu 3 5,6%

4. Tidak Setuju 31 57,4%

5. Sangat Tidak Setuju 13 24,1%

Total (n) 54 100%

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa frekuensi tertinggi dari 54

responden ada 31 responden (57,4%) memilih tidak setuju, 13 responden (24,1%)

70
memilih sangat tidak setuju, 5 responden (9,2%) memilih sangat setuju, 3

responden (5,6%) memilih ragu-ragu dan 2 responden (3,7%) memilih setuju.

Maka peneliti menyimpulkan bahwa responden tidak setuju jika anak didik belajar

hanya ingin mendapatkan hadiah pujian.

4.1.5. Pengujian Persyaratan Analisis

Pengujian Persyaratan Analisis dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan metode yang berhubungan erat dengan prosedur, alat serta desain

penelitian. Pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti adalah menggunakan

daftar pernyataan (kuesioner). Kuesioner ini berfungsi untuk mengetahui

pengaruh bimbingan orang tua (X) sebagai variabel bebasa dan motivasi belajar

(Y) sebagai variabel terikat. Sesudah data tersebut di hitung dengan rumus

statistic kolerasi product moment dan uji t, yang bertujuan untuk mengetahui

positif dan negatifkah hipotesis yang diajukan.

Penguji persyaratan analisis ini akan diukur dengan koefisien kolerasi

product moment “r” untuk mengetahui kuat atau tidaknya variabel X dan variabel

Y dan memberikan tanda rxy yaitu kolerasi X dan Y untuk mengetahui nilai-nilai

yang dibutuhkan untuk kolerasi product moment. Dalam pengumpulan data

peneliti menggunakan daftar pernyataan (kuesioner) yang pengukuran datanya

menggunakan Teknik skala liker yang berfungsi untuk mengetahui bimbingan

orang tua (X) sebagai variabel bebas dan motivasi belajar (Y) sebagai variabel

terikat.

71
A. Regresi Linear Sederhana

Diketahui : ∑ = 54

∑ = 2294

∑ = 1961
2
∑ = 99330
2
∑ = 72905

∑ = 84581


Mean (X) = 2


Mean (Y) =

( )−( )( )
b = ( )− ( )

( )−( )( )
= ( )−( )( )


= −

= =

a = Y− (bX)

= − ( 2 )

= −2

Maka :Ŷ = a + b(Xn)

Ŷ= ( )

Ŷ=

Ŷ = 44,03

72
Nilai 54 menunjukkan jumlah sampel yang diambil oleh peneliti dari semua

populasi yang berjumlah 74 responden di Pondok Indah Kutabumi Rt/Rw 007/011

Kabupaten Tangerang. Peneliti menghitung nilai minimum dan maksimum

variabel (X) :

a. Ŷ = a + b (nminimum) b. Ŷ = a + b (nmaksimum)

Ŷ= ( ) Ŷ= ( )

Ŷ= Ŷ=

Ŷ= 2 Ŷ=

60 Nilai Maksimum (Ŷ = 41,35)

50 Nilai Minimum (Ŷ = 17,23)

40

30

20

10

10 20 30 40 50 60
Grafik 4.3
Nilai Regresi Linear Sederhana

B. koefisiensi Kolerasi

Untuk mengetahui kolerasi antara variabel X dengan variabel Y tersebut,

maka harus dihitung dengan koefisien “rxy” yaitu sebagai berikut :

Koefisien Kolerasi (r) :

∑ −(∑ )(∑ )
rxy =
( ∑ ) −(∑ ) ( ∑ −(∑ ) )

( )−( )( )
=
( )−( ) )( )−( )

73

= ( )(
− − )

Dari perhitungan di ats, keofisiensi kolerasi antara variabel X dan variabel

Y yang diperoleh nilai kolerasi sebesar 0,71 dari responden yang berjumlah 54.

Hal ini dapat dilihat kolerasi yang kuat karena berada pada interval 0,60 – 0,799.

Menurut Sugiyono di dalam buku Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan

R&D tinggi rendahnya antara variabel X dan dengan Variabel Y dapat dilihat

pada tabel dibawah ini78:

Tabel 4.25
Interpretasi Koefisien Kolerasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 − 0,199 Sangat Rendah

0,20 − 0,399 Rendah

0,40 − 0,599 Sedang

0,60 − 0,799 Kuat

0,80 − 1,000 Sangat Kuat

Selanjutnya untuk mengetahui seberapa besar hubungan antara Variabel X

dengan Variabel Y dapat dihitung dengan koefisien determinasi, yaitu dengan

78
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D , p. 184.

74
mengkuadratkan nilai koefisien kolerasi “r” kemudian dikalikan 100% berikut

perhitungan nya dibawah ini:

C. Koefisien Determinasi

KD = r2 100%

= (0,71) (0,71) 100%

= 0,50 100%

= 50%

Maka dapat diketahui bahwa Bimbingan Orang Tua 50 % berpengaruh

terhadap motivasi belajar anak didik.

4.1.6. Pengujian Hipotesis

Penguji hipotesis ini untuk mengetahui apakah hipotesis yang diajukan di

terma atau di tolak. Jika nilai thitung>ttabel maka hipotesis diterima namun apabila

thitung<ttabel maka hipotesis ditolak atau tidak diterima.

A. Statistik Uji (Uji t)

Penguji hipotesis ini meggunakan rumus sebagai berikut :


t=


t= √ −

t= √ −

t= √

t=

75
t=( )( 2 )

t = 7,2633 = 7,263 (dibulatkan)

dari hasil di atas, maka nilai thitung adalah 7,263. Selanjutnya yaitu ini ttabel

pada taraf signifikan 0,05 atau 5% dan 0,01 atau 1% dk= n−2 jadi, 54 −2 = 52

maka nilai ttabel dari 52 adalah 2,007 dan 2,674. dengan demikian hasil perhitungan

tersebut diketahui bahwa nilai thitung > ttabel yang artinya hipotes yang diajukan

diterima. Berarti terdapat pengaruh bimbingan orang tua terhadap motivasi belajar

anak didik di Pondok Indah Kutabumi Rt/Rw 007/011 Kabupaten Tangerang.

Pada taraf signifikan 0,05% atau 5% thitung 7,263 > ttabel 2,007 begitu pula

diambil dari taraf signifikan 0,01% atau 1% thitung 7,263 > ttabel 2,674.

4.2. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil uji coba penelitian tersebut terdapat pengaruh positif

dengan adanya bimbingan orang tua terhadap motivasi belajar anak didik

pengaruh dari penelitian ini termasuk dalam taraf yang kuat.

Sedangkan hasil dari kolerasi product moment terdapat pengaruh

bimbingan orang tua terhadap motivasi belajar anak didik sebesar 0,71 dan ini

termasuk dalam interval koefisien 0,60 – 0,799 yang artinya masuk dalam peran

tingkat kuat. Demikian juga dengan perhitungan koefisien determinasi dengan

kontribusi sebesar 50% berpengaruh terhadap motivasi belajar anak didik dan

50% motivasi belajar anak didik di pengaruhi oleh faktor lainnya yang tidak

diteliti oleh peneliti dalam penelitian ini.

Untuk mengetahui signifikan dilakukan penguji hipotesis yang

menggunakan uji thitung antara penerapan bimbingan orang tua terhadap motivasi

76
belajar anak didik, yaitu dengan membandingkan hasil perhitungan thitumg dengan

ttabel distribusi nilai. Pada taraf signifikan 5% hasil yang telah didapat dari thitung

adalah 7,263 dan dari ttabel 2,007. Dengan demikian Ha yang menyatakan bahwa

bimbingan orang tua memiliki pengaruh motivasi belajar anak didik di Pondok

Indah Kutabumi Rt/Rw 007/011 Kabupaten Tangerang di terima sedangkan

hipotesis Ho menyatakan bahwa bimbingan orang tua tidak berpengaruh terhadap

motivasi belajar anak didik di Pondok Indah Kutabumi Rt/Rw 007/011 Kabupaten

Tangerang di tolak.

77
77

BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan dan Saran

5.1.1. Kesimpulan

Dari kesimpulan penelitian yang diambil oleh peneliti maka dapat

disimpulkan bahwa:

Terdapat pengaruh bimbingan orang tua terhadap motivasi belajar anak

didik di Pondok Indah Kutabumi Rt/Rw 007/011 Kabupaten Tangerang. Hal ini

dapat dibuktikan dengan uji signifikan yang hasilnya untuk koefisien kolerasi

product moment sebesar 0,71% tingkat pengaruhnya sebesar 50% dan sisanya

sebesar 50% yang dipengaruhi oleh faktor lain. Dari hasil data yang di dapat maka

dapat dipahami bahwa terdapat pengaruh yang kuat antara bimbingan orang tua

terhadap motivasi belajar anak didik di Pondok Indah Kutabumi Rt/Rw 007/011

Kabupaten Tangerang.

Pengaruh bimbingan orang tua terhadap motivasi belajar anak didik dapat

dijelaskan bahwa pengaruhnya cukup kuat sesuai dengan yang telah peneliti

hitung dengan rumus product moment. Bahwa bimbingan orang tua ada yang

berpengaruh dalam motivasi belajar anak didik dan ada juga yang tidak

berpengaruh dalam motivasi belajar anak didik, sesuai dengan peneliti hitung

dengan hasil uji hipotesis sebesar 7,263 hasil dari ini agar lebih meningkatkan

motivasi belajar anak didik dalam belajar dirumah ketika


dibimbing oleh orang tuanya maupun disekolah nanti ketika sudah diperbolehkan

kembali sekolah tatap muka oleh pemerintah.

5.1.2. Saran

Anak didik dapat lebih mengerti bahwa bimbingan orang tua sangat

dibutuhkan dalam meningkatkan motivasi belajar. Dari lingkungan keluarga saja

pendidikan sangat berpengaruh oleh anak didik, maka bimbingan orang tua sangat

penting untuk meningkatkan motivasi belajar anak didik. Di masa pandemi ini

menjadi salah satu alasan untuk kita bisa bersama-sama melakukan upaya

mengenai sejumlah persoalan pendidikan di Indonesia. Karena, menyangkut masa

depan kualitas pendidikan selain itu dengan sistem pembelajaran yang dilakukan

secara daring anak didik bisa banyak melakukan kegiatan dirumah sehingga

mempermudah orang tua untuk mementoring anak didik.

Peneliti memberi saran juga terhadap orang tua untuk lebih berperan

dalam menjalankan tugas sebagai orang tua untuk memotivasi belajar anak didik

di Pondok Indah Kutabumi Rt/Rw 007/011 Kabupaten Tangerang. Orang tua

mendorong anak didik lebih semangat dalam proses belajar karena dengan adanya

dorongan itu anak didik akan termotivasi dan jiwa anak didik akan tersentuh

karena kasih sayang orang tua kepada anak selalu ada.

78
DAFTAR PUSTAKA

. Mappasiara, „PENDIDIKAN ISLAM (Pengertian, Ruang Lingkup Dan


Epistemologinya)‟, Inspiratif Pendidikan, 7.1 (2018), 147
<https://doi.org/10.24252/ip.v7i1.4940>
Ade Holisoh, Karmawan, dan Nur Halimah, „Kedisiplinan Siswa Dan Motivasi
Belajar Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada Pelajaran
Akuntansi Di Madrasah Aliyah Negeri Kabupaten Tangerang‟, Kedisiplinan
Siswa Dan Motivasi Belajar Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa
Pada Pelajaran Akuntansi Di Madrasah Aliyah Negeri Kabupaten
Tangerang, 14.1 (2020), 80
Afiatin, Nisa, „Pengaruh Perhatian Orang Tua Dan Minat Belajar Siswa Terhadap
Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial‟, Faktor Jurnal Ilmiah
Kependidikan, II.1 (2015), 1–9
Afni, Nur, and Jumahir Jumahir, „Peranan Orang Tua Dalam Meningkatkan
Prestasi Belajar Anak‟, Musawa: Journal for Gender Studies, 12.1 (2020),
108–39 <https://doi.org/10.24239/msw.v12i1.591>
Ahmad Haromaini dan Abdul Rachman, „Membangun Karakter Dari Masjid‟,
Jurnal Islamika, 13.2 (2019), 2 <https://doi.org/10.3392/islamika/v12i2.340>
Aryani, Nini, „Nini Aryani - Konsep Pendidikan Anak Usia Dini Dalam
Perspektif Pendidikan Islam‟, Jurnal Potensia, 14.02 (2015), 213–30
<http://ejournal.uin-
suska.ac.id/index.php/potensia/article/download/3187/2415>
Azhar, Haq, „Motivasi Belajar Dalam Meraih Prestasi‟, Jurnal Pendidikan Islam
Victratina, 3.1 (2018), 193–214
Daradjat, Zakiah, Ilmu Pendidikan Islam, 1st edn (jakarta)
Harnisa, „Peran Orang Tua Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Mahasiswa‟,
2018
Haromaini, Ahmad, „MANUSIA MAKHLUK PEMBELAJAR (Studi Tafsir
Tarbawi)‟, Islamika, 12.1 (2020), 18–30
<https://doi.org/10.33592/islamika.v12i1.405>
Herliandry, Luh Devi, and Maria Enjelina Suban, „Jurnal Teknologi Pendidikan
Pembelajaran Pada Masa Pandemi Covid-19‟, 22.1 (2020), 65–70
Hj. Siti Munawati, „KONSEP INTEGRASI PEMBELAJARAN PAI‟, 148, 59
Jamaluddin, Jamaluddin, Acep Komarudin, and Asep Andi Rahman, „Bimbingan
Orang Tua Dalam Mengembangkan Kepribadian Anak‟, Atthulab: Islamic
Religion Teaching and Learning Journal, 4.2 (2019), 170–84

79
<https://doi.org/10.15575/ath.v4i2.5575>
Kurnianto, Bagas, and Ravita Deasy Rahmawati, „Hubungan Pola Asuh Orang
Tua Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Pembelajaran Daring Masa
Pandemi‟, Sendika, 2020, 1–11
Kurniati, Euis, Dina Kusumanita Nur Alfaeni, and Fitri Andriani, „Analisis Peran
Orang Tua Dalam Mendampingi Anak Di Masa Pandemi Covid-19‟, Jurnal
Obsesi  : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 5.1 (2020), 241
<https://doi.org/10.31004/obsesi.v5i1.541>
Kurniawan, Syamsul, Filsafat Pendidikan Islam, Kajian Filosofis Pendidikan
Islam Berdasarkan Telaah Atas Al-Qur‟an, Hadits, Dan Pemikiran Ahli
Pendidikan (Malang: Madani Kelompok Intrans Publishing, 2017)
Lidia, Susanti, Strategi Pembelajaran Berbasis Motivasi (jakarta: PT Gramedia,
2019)
Madaniyah, Jurnal, Belajar Siswa, Sekolah Tinggi, and Ilmu Tarbiyah,
„PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA Rofiqul
A‟la 1 & Muhamad Rifa‟i Subhi 2‟, 1 (2016), 124–42
Mudyahardjo, Redja, Pengantar Pendidikan, 6th edn (jakarta: PT RajaGrafindo
Persada, 2010)
Mujib, Abdul, ILMU PENDIDIKAN ISLAM, 1st edn (jakarta: PT kharisma Putra
Utama, 2006)
Munawati, Siti, „Pendidikan Keberagaman Inklusif Dengan Tasawuf‟, Islamika,
12.2 (2020), 67–76 <https://doi.org/10.33592/islamika.v12i2.413>
Nurjaman, Ujang, „Pengaruh Bimbingan Orang Tua Terhadap Motivasi Belajar
Siswa Dalam Mengikuti Pendidikan Diniyah Takmiliyah Awaliyah‟, 4.1
(2021), 167–80
Oktiani, Ifni, „Guru Dalam MeningkKreativitasatkan Motivasi Belajar Peserta
Didik‟, Jurnal Kependidikan, 5.2 (2017), 216–32
<https://doi.org/10.24090/jk.v5i2.1939>
Putra, Ary Antony, „Konsep Pendidikan Agama Islam Perspektif Imam Al-
Ghazali‟, Jurnal Pendidikan Agama Islam Al-Thariqah, 1.1 (2017), 41–54
<https://doi.org/10.25299/althariqah.2016.vol1(1).617>
Putri, Sefni Rama, Syahniar, and Alizamar, „KONTRIBUSI TINGKAT
PENERIMAAN OLEH TEMAN SEBAYA DAN KONSEP DIRI
TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMK
NUSATAMA PADANG SERTA IMPLIKASINYA DALAM PROGRAM
BIMBINGAN DAN KONSELING‟, 6.2 (2017)
Rahmatullah, M. Asep, Siti Munawati, and Sugih Suryagalih, „Arah Politik

80
Pendidikan Islam Indonesia Abad Ke 21‟, Islamika, 13.2 (2019), 46–53
<https://doi.org/10.33592/islamika.v13i2.344>
Rahmawati, Aslihatul, Neni Nuraeni, and Hasim Hasim, „Model Pembelajaran
Contextual Teaching Learning Terhadap Motivasi Belajar Mahasiswa
Program Studi Pendidikan Agama Universitas Islam Syekh Yusuf
Tangerang‟, Islamika, 13.2 (2019), 62–70
<https://doi.org/10.33592/islamika.v13i2.346>
Rahmi, Mulia, „Penguatan Peran Keluarga Dalam Mendampingi Anak Belajar Di
Masa Pandemi Covid-19‟, Jurnal Kreatifitas: Jurnal Ilmiah Pendidikan
Islam, 9.Maret-Agustus 2020 (2020), 81–105
RESNAWATI, RYNA, „Peranan Bimbingan Orang Tua Dalam Memotivasi
Belajar Siswa Di SMP Islam Parung Bogor‟, 2011, 1–89
Rumbewas, Selfia S., Beatus M. Laka, and Naftali Meokbun, „Peran Orang Tua
Dalam Miningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik Di Sd Negeri Saribi‟,
Jurnal EduMatSains, 2.2 (2018), 201–12
Samsul, Nizar, and Efendi Zainal Hasibuan, Hadits Tarbawi, Membangun
Kerangka Pendidikan Ideal Perspektif Rasullah (jakarta: kalam mulia, 2011)
Sani, Abdullah, Ridwan, Strategi Belajar Mengajar, 1st edn (Depok: Rajawali
Pers, 2019)
Sari, Diana, „Peran Orangtuan Dalam Memotivasi Belajar Siswa‟, Prosiding
Seminar Nasional 20 Program Pascasarjana Universitas PGRI Palembang
25 November 2017, November, 2017, 1–43
Sholichah, Aas Siti, „Teori-Teori Pendidikan Dalam Al-Qur‟an‟, Edukasi
Islami  : Jurnal Pendidikan Islam, 7.01 (2018), 23
<https://doi.org/10.30868/ei.v7i01.209>
Siahaan, Matdio, „Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Dunia Pendidikan‟, Edisi
Khusus, 1.1 (2020), 1410–9794
<http://ejurnal.ubharajaya.ac.id/index.php/JKI>
Siti, Nina, and Salmaniah Siregar, „Jurnal Ilmu Pemerintahan Dan Sosial Politik
UMA Persepsi Orang Tua Terhadap Pentingnya Pendidikan Bagi Anak‟,
Jurnal Ilmu Pemerintahan Dan Sosial Politik, 1.1 (2013), 11–27
<http://ojs.uma.ac.id/index.php/jppuma>
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D, 26th edn
(Bandung: Alfabeta, 2017)
Suhaeni, Eny, „Fungsi Keluarga, Masyarakat Dan Pemerintah Dalam Proses
Pendidikan (Tinjauan Sosiologis)‟, 14–31
Suhaeni, Eny, Ahmad Haromaini, and M. Asep Rahmatullah, „KONSEP INSAN

81
KAMIL ( MANUSIA SEMPURNA) DALAM PERSPEKTIF SYEIKH
YUSUF AL -MAKASSARI (Tinjauan Sosiologi Tasawuf)‟, Paper
Knowledge . Toward a Media History of Documents, 15.1 (2014)
Sutirna, „Pengertian Bimbingan Dan Konseling‟, Bimbingan Dan Konseling,
2019, 21–44
Tang, Muhammad, „LANDASAN FILOSOFIS PENDIDIKAN  : Telaah
Pemikiran Socrates , Plato Dan Aristoteles‟, 2021, 47–56
Thahir, Andi, and Babay Hidriyanti, „Pengaruh Bimbingan Belajar Terhadap
Prestasi Belajar Siswa Pondok Pesantren Madrasah Aliyah Al-Utrujiyyah
Kota Karang Bandar Lampung‟, Konseli: Jurnal Bimbingan Dan Konseling,
1.2 (2014), 55–66
<http://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/konseli/article/view/306>
UMI, SA‟ ADAH, „PERAN ORANG TUA DALAM PENINGKATAN
MOTIVASIBELAJAR MATEMATIKA PADA MASA PANDEMICOVID–
19(Studi Kasus) SISWA SMP KELAS VIIIDI DESA LEBAKTAHUN
2020‟, Journal.El-Hamra.Id, 1 (2020), 21
Usman, A, Samad, „Tanggung Jawab Orang Tua Terhadap Pendidikan Anak
Dalam Perspektif Islam‟, Jurnal Bunayya, 1.2 (2017), 112–27
<https://jurnal.ar-raniry.ac.id/index.php/bunayya/issue/view/157>
Uyoh, Sadulloh, Pengantar Filsafat Pendidikan, 11th edn (Bandung: Alfabeta,
2017)
Zakiyah, Qiqi Yuiiati, and A. Rusdiana, Pendidikan Nilai, Kajian Teori Dan
Praktik Di Sekolah (Bandung: CV PUSTAKA SETIA, 2014)

82
LAMPIRAN 1

ANGKET INSTRUMEN PENELITIAN

Berikut ini adalah kuesioner yang berkaitan dengan penelitian tentang


“Pengaruh Bimbingan Orang Tua Terhadap Motivasi Belajar Anak Didik
Pada Masa Pandemi Covid-19 di Pondok Indah Kutabumi Rt/Rw 007/011
Kabupaten Tangerang” di sela-sela kesibukan anda, saya memohon dengan
hormat kesediaan anda untuk dapat mengisi kuesioner berikut ini.

IDENTITAS RESPONDEN

Nama :
Usia :
Jenis kelamin :

DAFTAR KUESIONER:

Mohon untuk memberikan tanda ( ) pada setiap pernyataan yang anda pilih

Keterangan:
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
RR : Ragu-Ragu
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju

No Pernyataan SS S RR TS STS
Bimbingan Orang Tua
Menurut saya menjadi Orang
Tua harus meluangkan waktu
1
untuk mengawasi anak didik
dalam belajar
Menjadi Orang Tua selalu
mendampingi dan membimbing
2
anak didik ketika sedang belajar
di rumah
Menjadi Orang Tua selalu
3 memberikan nasehat dan arahan
pada anak didik
Menjadi Orang Tua selalu
mendengarkan dan
4
memperhatikan keluhan-keluhan
yang dirasakan oleh anak didik
Saya menjadi Orang Tua selalu
5 memenuhi kebutuhan (fasilitas)
belajar anak didik
Ketika anak didik mendapatkan
6 nilai yang baik, Orang Tua
memberikan pujian
Jika anak didik mendapatkan
nilai yang menurun, hukuman
7 yang diberikan Orang tua adalah
menambah jam belajarnya di
rumah
Ketika anak didik sedang belajar,
kondisi di rumah saya usahakan
8
tenang agar anak didik dapat
belajar dengan fokus
Orang tua menanyakan keadaan
9 anak didik ketika terlambat
pulang ke rumah
Orang tua mengajak refresing
10 atau berlibur ke tempat wisata
ketika libur sekolah
Motivasi Belajar SS S RR TS STS
Orang tua meluangkan waktu
untuk mengobrol santai dan
1
memberi nasehat kepada saya
agar serius dalam belajar
Orang tua menceritakan kepada
saya tentang pengalaman yang
2
bermanfaat ketika mereka masih
remaja
Orang tua mendampingi saya
3
saat belajar
Orang tua marah dan memberi
4 sanksi apabila saya tidak
mematuhi jadwal belajar
Menurut saya dengan kesuksesan
5 belajar bisa membantu
mengurangi beban orang tua
Orang tua mengharuskan saya
6 memenuhi keinginannya dalam
hal apapun
Dengan iringan musik membuat
7
saya semangat untuk belajar
Menurut saya, jika belajar
8 bersama teman-teman membuat
saya semangat dalam belajar
Suasana yang tenang membuat
9
saya semangat belajar
Saya belajar hanya ingin
10
mendapatkan pujian
LAMPIRAN 2

Rekapulasi Data Bimbingan Orang Tua

(VARIABEL X)

NO NO ITEM PERNYATAAN JUMLAH


1 5 5 5 4 4 4 5 5 4 5 46
2 5 5 5 5 4 5 4 5 5 4 47
3 5 5 4 5 4 4 3 5 2 5 42
4 4 5 5 5 4 5 3 4 4 5 44
5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
6 5 4 4 5 3 3 3 4 3 3 37
7 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
8 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 48
9 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 49
10 5 4 5 5 4 4 3 5 4 4 43
11 4 4 4 2 5 5 3 4 4 5 40
12 4 5 5 3 4 4 5 5 5 5 45
13 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 37
14 5 3 5 4 3 5 2 4 4 5 40
15 3 4 5 5 4 5 2 5 4 4 41
16 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
17 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
18 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 37
19 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 37
20 4 3 4 4 5 5 1 4 4 5 39
21 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 48
22 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 38
23 4 3 4 4 5 4 4 5 5 5 43
24 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
25 5 5 5 4 4 5 2 5 4 4 43
26 4 2 4 4 4 4 2 4 4 4 36
27 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 38
28 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 42
29 4 5 5 5 4 5 3 4 4 5 44
30 5 5 5 5 5 4 2 4 5 5 45
31 5 4 4 4 5 2 2 5 4 5 40
32 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
33 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 43
34 5 5 5 5 4 4 3 5 3 5 44
35 5 4 4 5 5 5 2 5 4 3 42
36 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 48
37 5 5 5 5 5 5 3 4 5 4 46
38 5 5 5 5 4 5 4 4 4 5 46
39 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
40 4 4 4 4 5 3 2 4 5 4 39
41 4 4 4 5 5 5 2 4 4 5 42
42 4 2 5 4 5 5 4 4 4 5 42
43 5 4 5 5 4 4 3 3 4 3 40
44 4 4 4 5 5 5 2 4 4 5 42
45 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
46 5 5 5 5 3 5 3 5 2 5 43
47 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 49
48 5 4 5 5 4 4 4 5 4 5 45
49 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 47
50 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 49
51 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 49
52 5 1 1 1 1 5 1 4 5 5 29
53 1 1 1 1 5 1 1 1 1 1 14
54 5 5 5 5 4 4 3 5 5 5 46
Rekapulasi Data Motivasi Belajar

(VARIABEL Y)

NO NO ITEM PERNYATAAN JUMLAH


1 4 4 5 5 5 4 4 5 5 2 43
2 5 5 4 5 5 2 5 4 5 1 41
3 3 2 5 5 5 5 4 4 5 2 40
4 5 5 5 3 5 3 5 2 4 2 39
5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 38
6 3 2 2 4 4 4 4 4 4 2 33
7 4 4 4 4 4 2 5 2 4 2 35
8 5 5 4 4 5 2 5 5 5 2 42
9 5 5 4 5 5 2 5 5 5 1 42
10 5 4 2 2 2 4 4 4 4 2 33
11 4 3 3 3 5 3 4 4 5 4 38
12 4 3 2 2 5 3 4 3 4 1 31
13 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 34
14 5 4 3 2 4 2 2 3 5 2 32
15 5 4 3 4 5 2 3 4 3 2 35
16 5 5 5 5 3 4 5 5 5 2 44
17 5 5 5 5 3 4 5 5 5 2 44
18 4 4 4 2 3 2 4 4 4 1 32
19 4 4 4 2 3 2 4 4 4 4 35
20 3 4 1 2 5 2 1 5 5 2 30
21 5 5 5 3 5 3 4 5 5 1 41
22 4 4 3 3 5 2 4 4 4 2 35
23 4 4 3 3 5 2 5 3 5 2 36
24 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 38
25 4 4 5 4 4 2 2 4 4 2 35
26 4 4 2 2 4 2 3 3 4 2 30
27 4 4 4 3 3 3 4 4 4 2 35
28 4 4 5 5 4 3 3 3 4 2 37
29 5 5 5 3 5 3 5 2 4 2 39
30 4 4 4 2 5 2 4 5 4 1 35
31 4 4 2 2 5 2 5 2 5 1 32
32 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
33 4 4 4 4 4 3 3 4 4 2 36
34 5 5 5 2 3 2 4 4 4 3 37
35 5 4 3 2 4 1 2 2 5 1 29
36 5 5 4 4 5 2 5 4 5 2 41
37 4 5 3 3 5 3 3 1 4 1 32
38 5 4 5 4 4 4 5 2 5 2 40
39 5 1 5 5 5 5 5 5 5 1 42
40 3 4 3 5 5 1 2 2 3 5 33
41 4 4 4 5 3 2 4 4 4 2 36
42 4 4 3 4 3 3 4 5 3 2 35
43 4 3 2 2 5 1 3 3 4 5 32
44 4 4 4 4 3 2 5 4 4 3 37
45 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
46 5 3 3 4 4 4 5 5 5 3 41
47 4 4 5 4 5 4 2 4 4 1 37
48 5 5 4 4 5 2 4 5 5 2 41
49 4 5 4 4 5 2 2 4 5 1 36
50 5 5 4 5 4 2 4 3 5 2 39
51 4 4 2 1 4 1 4 3 5 1 29
52 5 5 5 3 3 1 5 5 5 2 39
53 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
54 4 4 3 4 5 2 3 4 5 1 35
LAMPIRAN 3

Tabulasi Data Untuk Menghitung Kolerasi dan Regresi Variabel X

(Bimbingan Orang Tua) dab Variabel Y (Motivasi Belajar Anak Didik). Tabulasi

data Variabel X dan Variabel Y:

NO ∑x ∑y ∑x2 ∑y2 ∑xy


1 46 43 2116 1849 1978
2 47 41 2209 1681 1927
3 42 40 1764 1600 1680
4 44 39 1936 1521 1716
5 40 38 1600 1444 1520
6 37 33 1369 1089 1221
7 40 35 1600 1225 1400
8 48 42 2304 1764 2016
9 49 42 2401 1764 2058
10 43 33 1849 1089 1419
11 40 38 1600 1444 1520
12 45 31 2025 961 1395
13 37 34 1369 1156 1258
14 40 32 1600 1024 1280
15 41 35 1681 1225 1435
16 50 44 2500 1936 2200
17 50 44 2500 1936 2200
18 37 32 1369 1024 1184
19 37 35 1369 1225 1295
20 39 30 1521 900 1170
21 48 41 2304 1681 1968
22 38 35 1444 1225 1330
23 43 36 1849 1296 1548
24 40 38 1600 1444 1520
25 43 35 1849 1225 1505
26 36 30 1296 900 1080
27 38 35 1444 1225 1330
28 42 37 1764 1369 1554
29 44 39 1936 1521 1716
30 45 35 2025 1225 1575
31 40 32 1600 1024 1280
32 40 40 1600 1600 1600
33 43 36 1849 1296 1548
34 44 37 1936 1369 1628
35 42 29 1764 841 1218
36 48 41 2304 1681 1968
37 46 32 2116 1024 1472
38 46 40 2116 1600 1840
39 50 42 2500 1764 2100
40 39 33 1521 1089 1287
41 42 36 1764 1296 1512
42 42 35 1764 1225 1470
43 40 32 1600 1024 1280
44 42 37 1764 1369 1554
45 50 50 2500 2500 2500
46 43 41 1849 1681 1763
47 49 37 2401 1369 1813
48 45 41 2025 1681 1845
49 47 36 2209 1296 1692
50 49 39 2401 1521 1911
51 49 29 2401 841 1421
52 29 39 841 1521 1131
53 14 10 196 100 140
54 46 35 2116 1225 1610
Jumlah 2294 1961 99330 72905 84581
LAMPIRAN 4

Regresi Linear Sederhana

Ŷ = a + n1 (46) Ŷ = a + n6 (37)

= 7,85 + 0,67 (46) =7,85 + 0,67 (37)

= 7,85 + 30,82 = 7,85 + 24,79

= 38,67 = 32,64

Ŷ = a + n2 (47) Ŷ = a + n7 (40)

= 7,85 + 0,67 (47) = 7,85 + 0,67 (40)

= 7,85 + 31,49 = 7,85 + 26,8

= 39,34 = 34,65

Ŷ = a + n3 (42) Ŷ = a + n8 (48)

= 7,85 + 0,67 (42) = 7,85 + 0,67 (48)

= 7,85 + 28,14 = 7,85 + 32,16

= 35,99 = 40,01

Ŷ = a + n4 (44) Ŷ = a + n9 (49)

= 7,85 + 0,67 (44) = 7,85 + 0,67 (49)

= 7,85 + 29,48 = 7,85 + 32,83

= 37,33 = 40,68

Ŷ = a + n5 (40) Ŷ = a + n10 (43)

= 7,85 + 0,67 (40) = 7,85 + 0,67 (43)

= 7,85 + 26,8 = 7,85 + 28,81

= 34,65 = 36,66
Ŷ = a + n11 (40) Ŷ = a + n17 (50)

= 7,85 + 0,67 (40) = 7,85 + 0,67 (50)

= 7,85 + 26,8 = 7,85 + 33,5

= 34,65 = 41,35

Ŷ = a + n12 (45) Ŷ = a + n18 (37)

= 7,85 + 0,67 (45) = 7,85 + 0,67 (37)

= 7,85 + 30,15 = 7,85 + 24,79

= 38 = 32,64

Ŷ = a + n13 (37) Ŷ = a + n19 (37)

= 7,85 + 0,67 (37) = 7,85 + 0,67 (37)

= 7,85 + 24,79 = 7,85 + 24,79

= 32,64 = 32,64

Ŷ = a + n14 (40) Ŷ = a + n20 (39)

= 7,85 + 0,67 (40) = 7,85 + 0,67 (39)

= 7,85 + 26,8 = 7,85 + 26,13

= 34,65 = 33,98

Ŷ = a + n15 (41) Ŷ = a + n21 (48)

= 7,85 + 0,67 (41) = 7,85 +0,67 (48)

= 7,85 + 27,47 = 7,85 + 32,16

= 35,32 = 40,01

Ŷ = a + n16 (50) Ŷ = a + n22 (38)

= 7,85 + 0,67 (50) =7,85 + 0,67 (38)

= 7,85 + 33,5 = 7,85 + 25,46


= 41,35 = 33,31

Ŷ = a + n23 (43) Ŷ = a + n29 (44)

= 7,85 + 0,67 (43) = 7,85 + 0,67 (44)

= 7,85 + 28,81 = 7,85 + 29,48

= 36,66 = 37,33

Ŷ = a + n24 (40) Ŷ = a + n30 (45)

= 7,85 + 0,67 (40) = 7,85 + 0,67 (45)

= 7,85 + 26,8 = 7,85 + 30,15

= 34,65 = 38

Ŷ = a + n25 (43) Ŷ = a + n31 (40)

= 7,85 + 0,67 (43) = 7,85 + 0,67 (40)

= 7,85 + 28,81 = 7,85 + 26,8

= 36,66 = 34,65

Ŷ = a +n26 (36) Ŷ = a + n32 (40)

= 7,85 + 0,67 (36) = 7,85 + 0,67 (40)

= 7,85 + 24,12 = 7,85 + 26,8

= 31,97 = 34,65

Ŷ = a + n27 (38) Ŷ = a + n33 (43)

= 7,85 + 0,67 (38) = 7,85 + 0,67 (43)

= 7,85 + 25,46 = 7,85 + 28,81

= 33,31 = 36,66

Ŷ = a + n28 (42) Ŷ = a + n34 (44)

= 7,85 + 0,67 (42) = 7,85 + 0,67 (44)


= 7,85 + 28,14 = 7,85 + 29,48

= 35,99 = 37,33

Ŷ = a + n35 (42) Ŷ = a+ n41 (42)

= 7,85 + 0,67 (42) = 7,85 + 0,67 (42)

= 7,85 + 28,14 = 7,85 + 28,14

= 35,99 = 35,99

Ŷ = a + n36 (48) Ŷ = a + n42 (42)

= 7,85 +0,67 (48) = 7,85 + 0,67 (42)

= 7,85 + 32,16 = 7,85 + 28,14

= 40,01 = 35,99

Ŷ = a+ n37 (46) Ŷ = a + n43 (40)

= 7,85 + 0,67 (46) = 7,85 + 0,67 (40)

= 7,85 + 30,82 = 7,85 + 26,8

= 38,67 = 34,65

Ŷ = a + n38 (46) Ŷ = a + n44 (42)

= 7,85 + 0,67 (46) = 7,85 + 0,67 (42)

= 7,85 + 30,82 = 7,85 + 28,14

= 38,67 = 35,99

Ŷ = a + n39 (50) Ŷ = a + n45 (50)

= 7,85 + 0,67 (50) = 7,85 + 0,67 (50)

= 7,85 + 33,5 = 7,85 + 33,5

= 41,35 = 41,35

Ŷ = a + n40 (39) Ŷ = a + n46 (43)


= 7,85 + 0,67 (39) = 7,85 +0,67 (43)

= 7,85 + 26,13 = 7,85 + 28,81

= 33,98 = 36,66

Ŷ = a + n47 (49) Ŷ = a + n51 (49)

= 7,85 + 0,67 (49) = 7,85 + 0,67 (49)

= 7,85 + 32,83 = 7,85 + 32,83

= 40,68 = 40,68

Ŷ = a + n48 (45) Ŷ = a + n52 (29)

= 7,85 + 0,67 (45) = 7,85 + 0,67 (29)

= 7,85 + 30,15 = 7,85 + 19,43

= 38 = 27,28

Ŷ = a + n49 (47) Ŷ = a + n53 (14)

= 7,85 + 0,67 (47) = 7,85 + 0,67 (14)

= 7,85 + 31,49 = 7,85 + 9,38

= 39,34 = 17,23

Ŷ = a + n50 (49) Ŷ = a + n54 (46)

= 7,85 + 0,67 (49) = 7,85 + 0,67 (46)

= 7,85 + 32,83 = 7,85 + 30,82

= 40,68 = 38,67
LAMPIRAM 5

Skor Rangking Regresi Linier Sederhana

NO VARIABEL X
1 46 38,67
2 47 39,34
3 42 35,99
4 44 37,33
5 40 34,65
6 37 32,64
7 40 34,65
8 48 40,01
9 49 40,68
10 43 36,66
11 40 34,65
12 45 38
13 37 32,64
14 40 34,65
15 41 35,32
16 50 41,35
17 50 41,35
18 37 32,64
19 37 32,64
20 39 33,98
21 48 40,01
22 38 33,31
23 43 36,66
24 40 34,65
25 43 36,66
26 36 31,97
27 38 33,31
28 42 35,99
29 44 37,33
30 45 38
31 40 34,65
32 40 34,65
33 43 36,66
34 44 37,33
35 42 35,99
36 48 40,01
37 46 38,67
38 46 38,67
39 50 41,35
40 39 33,98
41 42 35,99
42 42 35,99
43 40 34,65
44 42 35,99
45 50 41,35
46 43 36,66
47 49 40,68
48 45 38
49 47 39,34
50 49 40,68
51 49 40,68
52 29 27,28
53 14 17,23
54 46 38,67
LAMPIRAN 6

Tabel Signifikansi

d.f. TINGKAT
SIGNIFIKANSI
dua sisi 20% 10% 5% 2% 1% 0,2% 0,1%
satu sisi 10% 5% 2,5% 1% 0,5% 0,1% 0,05%
1 3,078 6,314 12,706 31,821 63,657 318,309 636,619
2 1,886 2,920 4,303 6,965 9,925 22,327 31,599
3 1,638 2,353 3,182 4,541 5,841 10,215 12,924
4 1,533 2,132 2,776 3,747 4,604 7,173 8,610
5 1,476 2,015 2,571 3,365 4,032 5,893 6,869
6 1,440 1,943 2,447 3,143 3,707 5,208 5,959
7 1,415 1,895 2,365 2,998 3,499 4,785 5,408
8 1,397 1,860 2,306 2,896 3,355 4,501 5,041
9 1,383 1,833 2,262 2,821 3,250 4,297 4,781
10 1,372 1,812 2,228 2,764 3,169 4,144 4,587
11 1,363 1,796 2,201 2,718 3,106 4,025 4,437
12 1,356 1,782 2,179 2,681 3,055 3,930 4,318
13 1,350 1,771 2,160 2,650 3,012 3,852 4,221
14 1,345 1,761 2,145 2,624 2,977 3,787 4,140
15 1,341 1,753 2,131 2,602 2,947 3,733 4,073
16 1,337 1,746 2,120 2,583 2,921 3,686 4,015
17 1,333 1,740 2,110 2,567 2,898 3,646 3,965
18 1,330 1,734 2,101 2,552 2,878 3,610 3,922
19 1,328 1,729 2,093 2,539 2,861 3,579 3,883
20 1,325 1,725 2,086 2,528 2,845 3,552 3,850
21 1,323 1,721 2,080 2,518 2,831 3,527 3,819
22 1,321 1,717 2,074 2,508 2,819 3,505 3,792
23 1,319 1,714 2,069 2,500 2,807 3,485 3,768
24 1,318 1,711 2,064 2,492 2,797 3,467 3,745
25 1,316 1,708 2,060 2,485 2,787 3,450 3,725
26 1,315 1,706 2,056 2,479 2,779 3,435 3,707
27 1,314 1,703 2,052 2,473 2,771 3,421 3,690
28 1,313 1,701 2,048 2,467 2,763 3,408 3,674
29 1,311 1,699 2,045 2,462 2,756 3,396 3,659
30 1,310 1,697 2,042 2,457 2,750 3,385 3,646
31 1,309 1,696 2,040 2,453 2,744 3,375 3,633
32 1,309 1,694 2,037 2,449 2,738 3,365 3,622
33 1,308 1,692 2,035 2,445 2,733 3,356 3,611
34 1,307 1,691 2,032 2,441 2,728 3,348 3,601
35 1,306 1,690 2,030 2,438 2,724 3,340 3,591
36 1,306 1,688 2,028 2,434 2,719 3,333 3,582
37 1,305 1,687 2,026 2,431 2,715 3,326 3,574
38 1,304 1,686 2,024 2,429 2,712 3,319 3,566
39 1,304 1,685 2,023 2,426 2,708 3,313 3,558
40 1,303 1,684 2,021 2,423 2,704 3,307 3,551
41 1,303 1,683 2,020 2,421 2,701 3,301 3,544
42 1,302 1,682 2,018 2,418 2,698 3,296 3,538
43 1,302 1,681 2,017 2,416 2,695 3,291 3,532
44 1,301 1,680 2,015 2,414 2,692 3,286 3,526
45 1,301 1,679 2,014 2,412 2,690 3,281 3,520
46 1,300 1,679 2,013 2,410 2,687 3,277 3,515
47 1,300 1,678 2,012 2,408 2,685 3,273 3,510
48 1,299 1,677 2,011 2,407 2,682 3,269 3,505
49 1,299 1,677 2,010 2,405 2,680 3,265 3,500
50 1,299 1,676 2,009 2,403 2,678 3,261 3,496
51 1,298 1,675 2,008 2,402 2,676 3,258 3,492
52 1,298 1,675 2,007 2,400 2,674 3,255 3,488
53 1,298 1,674 2,006 2,399 2,672 3,251 3,484
54 1,297 1,674 2,005 2,397 2,670 3,248 3,480
55 1,297 1,673 2,004 2,396 2,668 3,245 3,476
56 1,297 1,673 2,003 2,395 2,667 3,242 3,473
57 1,297 1,672 2,002 2,394 2,665 3,239 3,470
58 1,296 1,672 2,002 2,392 2,663 3,237 3,466
59 1,296 1,671 2,001 2,391 2,662 3,234 3,463
60 1,296 1,671 2,000 2,390 2,660 3,232 3,460
61 1,296 1,670 2,000 2,389 2,659 3,229 3,457
62 1,295 1,670 1,999 2,388 2,657 3,227 3,454
63 1,295 1,669 1,998 2,387 2,656 3,225 3,452
64 1,295 1,669 1,998 2,386 2,655 3,223 3,449
65 1,295 1,669 1,997 2,385 2,654 3,220 3,447
66 1,295 1,668 1,997 2,384 2,652 3,218 3,444
67 1,294 1,668 1,996 2,383 2,651 3,216 3,442
68 1,294 1,668 1,995 2,382 2,650 3,214 3,439
69 1,294 1,667 1,995 2,382 2,649 3,213 3,437
70 1,294 1,667 1,994 2,381 2,648 3,211 3,435
71 1,294 1,667 1,994 2,380 2,647 3,209 3,433
72 1,293 1,666 1,993 2,379 2,646 3,207 3,431
73 1,293 1,666 1,993 2,379 2,645 3,206 3,429
74 1,293 1,666 1,993 2,378 2,644 3,204 3,427
75 1,293 1,665 1,992 2,377 2,643 3,202 3,425
76 1,293 1,665 1,992 2,376 2,642 3,201 3,423
77 1,293 1,665 1,991 2,376 2,641 3,199 3,421
78 1,292 1,665 1,991 2,375 2,640 3,198 3,420
79 1,292 1,664 1,990 2,374 2,640 3,197 3,418
80 1,292 1,664 1,990 2,374 2,639 3,195 3,416
81 1,292 1,664 1,990 2,373 2,638 3,194 3,415
82 1,292 1,664 1,989 2,373 2,637 3,193 3,413
83 1,292 1,663 1,989 2,372 2,636 3,191 3,412
84 1,292 1,663 1,989 2,372 2,636 3,190 3,410
85 1,292 1,663 1,988 2,371 2,635 3,189 3,409
86 1,291 1,663 1,988 2,370 2,634 3,188 3,407
87 1,291 1,663 1,988 2,370 2,634 3,187 3,406
88 1,291 1,662 1,987 2,369 2,633 3,185 3,405
89 1,291 1,662 1,987 2,369 2,632 3,184 3,403
90 1,291 1,662 1,987 2,368 2,632 3,183 3,402
91 1,291 1,662 1,986 2,368 2,631 3,182 3,401
92 1,291 1,662 1,986 2,368 2,630 3,181 3,399
93 1,291 1,661 1,986 2,367 2,630 3,180 3,398
94 1,291 1,661 1,986 2,367 2,629 3,179 3,397
95 1,291 1,661 1,985 2,366 2,629 3,178 3,396
96 1,290 1,661 1,985 2,366 2,628 3,177 3,395
97 1,290 1,661 1,985 2,365 2,627 3,176 3,394
98 1,290 1,661 1,984 2,365 2,627 3,175 3,393
99 1,290 1,660 1,984 2,365 2,626 3,175 3,392
100 1,290 1,660 1,984 2,364 2,626 3,174 3,390
LAMPIRAN 7

Lembar Ijin Penelitian


LAMPIRAN 8

Lembar Kartu Bimbingan


LAMPIRAN 9

Hasil Turnitin
LAMPIRAN 10

DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS

A. Identitas Diri

1. Nama Lengkap : Rizky Lestari Siregar

2. Nim : 1703020040

3. Nimko : 1011010117029

4. Tempat & Tanggal Lahir : Tangerang, 09 – 09 – 1999

5. Jenis Kelamin : Perempuan

6. Agama : Islam

7. Alamat : Jl. Flamboyan Raya, Pondok Indah

Kutabumi Rt/Rw 007/011 Kabupaten

Tangerang

B. Nama Orang Tua

1. Ayah : Ralin Muda Siregar

2. Ibu : Tapi Rohani Pane

C. Riwayat Pendidikan

Pendidikan Normal

1. SD Negeri Kutabumi 1 : 2006 – 2011

2. SMP Daarul Muttaqien : 2011 – 2014

3. SMA Daarul Muttaqien : 2014 – 2017

4. Universitas Islam Syekh Yusuf Tangerang : 2017 – 2021

Anda mungkin juga menyukai