Oleh:
RIJAL PATIH HANAN
NIM: 1503020008
NIMKO: 1011010115007
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya
3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli
saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya
Yusuf Tangerang.
ii
PENGARUH METODE DEMONSTRASI
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA
MATERI WUDHU MATA PELAJARAN FIQIH
DI MTs AL-ASYIROTUL KHAERIYAH
PAKUHAJI KABUPATEN TANGERANG
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Agama Islam untuk
Memenuhi Syarat-Syarat Mencapai
Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh:
RIJAL PATIH HANAN
NIM: 1503020008
NIMKO: 1011010115007
Di bawah Bimbingan:
iii
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
Universitas Islam Syekh Yusuf Tangerang pada hari selasa tanggal 06 Agustus
2019. skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan Islam (S.Pd.) pada Program Studi Sarjana (S-1) Pendidikan Agama
Islam.
iv
DAFTAR TRANSLITERASI ARAB-LATIN
1. Konsonan
ﺏ b Be
ﺕ t Te
ﺙ ts ted an es
ﺝ j Je
ﺥ kh ka dan ha
ﺩ d De
ﺭ r Er
ﺯ z Zet
ﺱ s Es
ﺵ sy es dan ye
v
ﻁ t te dengan garis dibawah
ﻍ gh ge dan ha
ﻑ f Ef
ﻕ q Ki
ﻙ k Ka
ﻝ l El
Y m Em
ﻥ n En
ﻭ w We
ﻩ h Ha
ﻱ y Ye
2. Vokal Pendek
vi
َ◌ A/a Fathah
◌ِ I/i Kasrah
ُ◌ U/u Dammah
3. Vokal Panjang
ﻱ
ْ Î/î i dengan topi di atas
4. Kata Sandang
dilambangkan dengan sebuah tanda (- َ◌--) dalam alih aksara ini dilambangkan
dengan huruf, yaitu dengan menggandakan huruf yang diberi tanda syaddah
itu. Akan tetapi, hal ini tidak berlaku jika huruf yang menerima tanda
vii
syaddah itu terletak setelah kata sandang yang diikuti oleh huruf-huruf
Kata yang diwaqafkan adalah kata yang harakat akhirnya tidak dibaca,
baik yang berada di akhir kalimat atau di tengah kalimat. Untuk kata bahasa
maka harakat akhir tidak dituliskan. Contohnya, ُY ﺍﺍﻗُ ْﺮﺁﻥُ ﺍﻟﻜ َِﺮ ْﻳmaka ditulis al-
7. Ta Marbûtah
a. Ta marbûtah hidup
b. Ta marbûtah mati
pada kata yang berdiri sendiri, maka huruf tersebut ditransliterasikan menjadi
huruf /h/ (lihat contoh 3 di bawah). Hal yang sama juga jika ta marbûtah
tersebut diikuti oleh kata sifat (na’t) (lihat contoh 2 di bawah). Namun, jika
huruf ta marbûtah tersebut diikuti kata benda (ism), maka huruf tersebut
viii
ﺭﻭﺿﺔ ﺍﻷ ﻁﻔﺎﻝditransliterasi menjadi rawdat al-athfâl bukan rawdatul atfâl
madînatul munawwarah
Setiap kata, baik kata kerja (fi’I), kata benda (‘ism), maupun huruf
(harf) ditulis secara terpisah. Berikut adalah beberapa contoh alih aksara atas
ketentuan diatas:
َُﺐ ﺍﻻُﺳﺘَﺎﺫ
َ ﺫَ ﻫ dzahaba al-‘ustâdzu
•
ّ ﺃﺷﻬﺪﺍﻥ ﻻﺇﻟﻪ ﺇﻻ ‘asyhadu ‘an lâ ‘ilâha ‘illâ Allâh
ix
ABSTRAK
x
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji dan syukur kami ucapkan kepada Allah SWT ,
keluarga, sahabat dan pengikutnya sampai akhir zaman. Saya sangat merasa
bersyukur kepada Illahi Rabbi yang telah memberikan hidayah serta taufikNya
kepada saya pribadi sehingga skripsi saya untuk bahan penelitian dalam rangka
penulisan skripsi program studi sarjana (S-1) yang berjudul “Pengaruh Metode
Demonstrasi Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Wudhu Mata Pelajaran
1. Bapak Prof. Dr. H. Mustofa Kamil, Dipl., RSL., M.Pd selaku Rektor
2. Bapak Dr. Karmawan M.A Selaku Dekan FAI Universitas Islam Syekh
Yusuf Tangerang.
7. Bapak dan Ibu Dosen FAI yang selalu ikhlas mengajarkan ilmu-ilmunya
kepada saya.
8. Orang Tua saya yang selalu mendoakan dan membimbing saya dengan rasa
xi
9. Teman-teman angkatan 2015 yang selalu memberikan semangat dalam
Semoga skripsi ini bermanfaat bagi saya pribadi maupun pembaca, dan bagi
membangun untuk lebih menyempurnakan skripsi ini, agar skripsi ini baik pada
Penulis
xii
DAFTAR ISI
ABSTRAK .............................................................................................................x
xiii
1.8. Hipotesis ........................................................................................................10
xiv
2.4.3. Sunah Wudhu... ........................................................................32
xv
4.1.6. Deskripsi Data ......................................................................55
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 13 Dengan praktek wudhu adalah cara yang mudah untuk memahami
Tabel 15 Guru telah menyampaikan materi wudhu dengan baik dan mudah
Tabel 16 Siswa mudah memahami materi wudhu dengan cara praktek ............60
Tabel 18 Suasana belajar fiqih lebih baik dengan cara praktek wudhu .............61
xvii
Tabel 19 Dengan cara memperaktekan wudhu kebersamaan siswa akan lebih
baik .....................................................................................................61
Tabel 20 Dengan cara pembelajaran wudhu membuat saya datang lebih awal ke
sekolah ................................................................................................62
.............................................................................................................66
Tabel 23 Saya sudah memahami materi wudhu dengan secara praktek .............66
Tabel 24 Siswa yang aktif saat praktek wudhu maka pengetahuannya akan
bertambah ...........................................................................................67
Tabel 25 Dengan adanya praktek wudhu akan menghasilkan sikap sosial yang
Tabel 26 Dengan adanya praktek wudhu membuat siswa semangat belajar pada
Tabel 27 Dengan melakukan praktek wudhu membuat siswa lebih kreatif dalam
Tabel 29 Saya lebih tahu kekurangan dan kesalahan saat wudhu adanya metode
demonstrasi..........................................................................................70
Tabel 30 Saya lebih percaya diri melakukan wudhu dengan cara praktek ........70
xviii
DAFTAR GAMBAR
xix
DAFTAR GRAFIK
xx
DAFTAR LAMPIRAN
xxi
BAB I
PENDAHULUAN
seseorang agar menjadi individu yang baik, baik dalam berfikir maupun baik
dalam tingkah laku, pendidikan merupakan proses pertumbuhan fisik dan mental
seorang anak yang didorong oleh faktor-faktor yang terdapat dalam diri dan luar
diri manusia untuk tumbuh berkembang secara wajar, seimbang dan terpadu.
Dalam hal ini guru dapat diartikan sebagai proses dalam diri anak, yaitu suatu
secara pribadi berbeda-beda. Hal itu adalah fitrah manusia yang Allah SWT
Jelasnya, bahwa setiap anak sudah memiliki potensi sejak lahir. Potensi
anak akan lebih berkembang dan meningkat apabila dibantu oleh proses
1
2
Guru merupakan salah satu komponen dalam proses belajar mengajar yang
potensial di bidang pembangunan. Oleh karena itu seorang guru harus berperan
lain, setiap guru mempunyai peranan penting yaitu tanggung jawab untuk
tertentu.
dengan baik dan benar ia harus berusaha membentuk keperibadian siswa agar
mendidik ditentukan oleh banyak faktornya antra lain metode ketika mengajar.
sikap mental dan keperibadian agar siswa menerima pelajaran dengan mudah,
1
Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta Pusat:Kalam Mulia, 2018), h.271
3
yang harus dikuasai oleh seorang guru dalam mengajar. Oleh karena itu dalam
dalam mengajar. Mulai dari metode ceramah, diskusi, kerja kelompok, tanya
jawab, demonstrasi dan lain sebagainya dari sekian banyak macam metode yang
ada, dapat digunakan dalam situasi pengajaran yang sesuai. Banyak macam jenis
metode tersebut disebabkan metode itu sendiri dipengaruhi oleh banyaknya faktor.
Faktor-faktor itu mungkin. berupa situasi dan kondisi, oleh karena itu
dalam proses belajar mengajar tidaklah cukup menggunakan satu metode yang
dipakai terus menerus, tetapi dalam proses belajar mengajar guru harus dapat
Dalam proses belajar mengajar seorang guru harus dapat membuat siswa
fiqih, karena mata pelajaran fiqih mempunyai tingkat kesulitan dalam memahami
materi-materi yang ada, oleh karena itu seorang guru harus kaya akan metode-
4
metode yang akan dipakai ketika menjelaskan materi-materi yang cukup sulit
ْﺴ ُﺤﻮﺍ َ ۡﻖ َﻭٱﻣ ﴿ ٰ َٓﻳﺄ َ ﱡﻳ َﻬﺎ ٱ ﱠﻟﺬِﻳﻦَ َءﺍ َﻣﻨُ ٓﻮﺍْ ِﺇﺫَﺍ ﻗُﻤۡ ﺘ ُ ۡﻢ ِﺇ َﻟﻰ ٱﻟ ﱠ
ِ ﺼ َﻠ ٰﻮﺓِ َﻓﭑ ۡﻏ ِﺴﻠُﻮﺍْ ُﻭ ُﺟﻮ َﻫ ُﻜ ۡﻢ َﻭﺃَ ۡﻳ ِﺪ َﻳ ُﻜ ۡﻢ ِﺇ َﻟﻰ ٱ ۡﻟ َﻤ َﺮﺍ ِﻓ
ﺳﻔ ٍَﺮ ﺃَ ۡﻭ ۚ ﺑﺮءﻭ ِﺳ ُﻜ ۡﻢ ﻭﺃَ ۡﺭ ُﺟ َﻠ ُﻜ ۡﻢ ﺇ َﻟﻰ ٱ ۡﻟﻜَﻌۡ ﺒ ۡﻴ ۚﻦ ﻭﺇﻥ ُﻛﻨﺘ ُ ۡﻢ ُﺟﻨُﺒٗ ﺎ َﻓﭑ ﱠ
َ ﻋ َﻠ ٰﻰ َ ﺿ ٰ ٓﻰ ﺃَ ۡﻭ َ ﻁ ﱠﻬ ُﺮﻭﺍْ َﻭ ِﺇﻥ ُﻛﻨﺘُﻢ ﱠﻣ ۡﺮ َِ ِ َ ِ َ ُ ُِ
ْﺴ ُﺤﻮﺍ ٰ َ ۡ َ
َ ۡﻁ ِّﻴﺒٗ ﺎ َﻓﭑﻣ َ ﺻ ِﻌﻴﺪٗ ﺍ َ ْﺴﺎ ٓ َء َﻓ َﻠ ۡﻢ ﺗ َِﺠﺪُﻭﺍْ َﻣﺎ ٓ ٗء َﻓﺘَ َﻴ ﱠﻤ ُﻤﻮﺍ َ ِ ّﻣﻨ ُﻜﻢ ِ ّﻣﻦَ ٱﻟ َﻐﺎ ٓ ِﺋ ِﻂ ﺃ ۡﻭ َﻟ َﻤ ۡﺴﺘ ُ ُﻢ ٱﻟ ِّﻨَٞﺟﺎ ٓ َء ﺃ َﺣﺪ
ُﻄ ِ ّﻬ َﺮ ُﻛ ۡﻢ َﻭ ِﻟﻴُ ِﺘ ﱠﻢ ِﻧﻌۡ َﻤﺘَ ۥﻪ ٰ
َ ُﻋ َﻠ ۡﻴ ُﻜﻢ ِ ّﻣ ۡﻦ َﺣ َﺮ ٖﺝ َﻭ َﻟ ِﻜﻦ ﻳ ُِﺮﻳﺪُ ِﻟﻴ َ ِﺑ ُﻮ ُﺟﻮ ِﻫ ُﻜ ۡﻢ َﻭﺃَ ۡﻳﺪِﻳ ُﻜﻢ ِ ّﻣ ۡﻨ ۚﻪُ َﻣﺎ ﻳ ُِﺮﻳﺪُ ٱ ﱠ½ُ ِﻟ َﻴ ۡﺠ َﻌ َﻞ
[6-5:﴾ ] ﺍﻟﻤﺎﺋﺪﺓ٦ َﻋ َﻠ ۡﻴ ُﻜ ۡﻢ َﻟ َﻌ ﱠﻠ ُﻜ ۡﻢ ﺗ َۡﺸ ُﻜ ُﺮﻭﻥ َ
Artinya:
“Wahai orang-orang yang beriman, Apabila kamu hendak Melaksanakan salat,
maka basuhlah Wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu
dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka
mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat
buang air(kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air,
maka bertayamumlah dengan tanah yang baik (bersih): sapulah mukamu dan
tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia
hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya
kamu bersyukur” (QS Al Maidah (5):6).
Dalam fenomena kejadian pada saat ini banyak seorang gurung kurang
kurangnya pemahaman yang siswa dapatkan sehingga hasil belajar siswa menjadi
antara diantaranya guru kurang memahami metode ataupun guru kurang memiliki
Oleh karena itu penulis ingin menerapkan metode demonstrasi yang akan
dilakukan oleh guru sehingga siswa akan lebih memahami dan lebih mengerti
materi wudhu.
5
1.2.2 Kurangnya hasil belajar siswa pada materi wudhu matapelajaran fiqih.
mengajar di kelas sebagai usaha pencapaian tujuan Pendidikan seperti yang ada
dalam identifikasi masalah di atas dan agar penelitian ini lebih maksimal maka
Kabupaten Tangerang.
6
Tangerang?
Tangerang?
metode demonstrasi.
demonstrasi.
kesatuan nasional.2
proses, situasi atau benda tertentu yang sedang dipelajari baik dalam bentuk
tiruan yang dipertunjukan oleh guru atau sumber belajar lain yang ahli
2
Akmal Hawi, Kopetensi Guru Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Rajawali Pers, 2013),
cet, ke-1, h. 19
3
Kunandar, Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) dan Persiapan Menghadapi Sertifikasi Guru, (Jakarta:Raja Grafindo Persada), h.229
9
rxy
x Y
Sebagai Variabel Bebas Sebagai Variabel Terkait
(X) (Y)
(Epsilon)
Gambar 1.1
Kerangka Penelitian
Keterangan :
penelitian.
1.8. Hipotesis
Ha: Ada pengaruh metode demonstrasi terhadapt hasil belajar dalam mata
Ho: Tidak ada pengaruh metode demonstrasi terhadapt hasil belajar dalam mata
4
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D (Bandung: Alfabeta,cv,
2008), h. 159
11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
dengan memberikan awalan “pe” dan akhir “an”, mengandung arti “perbuatan”
(hal, cara dan sebagainya).5 Kata pendidikan berasal dari bahasa yunani
seorang pelayan atau bujang pada zaman Yunani Kuno yang pekerjaanya
dari kata paedos (anak) dan agoge (saya membimbing, memimpin). Perkataan
pekerjaan mulia. Peadagog (pendidikan atau ahli didik) ialah seseorang yang
laku lainnya dalam masyarakat tempat dia hidup, (b) proses sosial yang
(khusus yang datang dari sekolah), sehingga mereka dapat memperoleh dan
5
Poerwardaminta, WJS, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustak, 1976),
h. 250
6
M. Nagalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 1998), h. 3
11
11
12
optimum.7
secara bahasa (lughatan) ada tiga kata yang digunakan. Ketiga kata tersebut, yaitu
(1) “at-tarbiyah, (2) “at-ta’lim”, dan (3)”at-ta’dib”. Ketiga kata tersebut memiliki
makna yang saling berbaitan saling cocok untuk pemaknaan pendidikan dalam
islam. Ketiga kata itu mengandung makna yang amat dalam, menyangkut manusia
dan masyarakat serta lingkungan yang dalam hubungannya dengan Tuhan saling
Term at-tarbiyah ( )ﺍﺍﺗﺮﺑﻴﺔberakar dan tiga kata, yakni pertama, berasal dan
kata rabba yarbu ( ﻳﺭ- )ﺭﺑﺎyang artinya bertambah dan tumbuh. Kedua, berasal dari
kata rabiya yarbi. (ﻳﺭﺑﻲ-)ﺭﺑﻲ, yang artinya tumbuh dan berkembang . Ketiga,
adalah:
77
Udun Syaefudin Sa’ud & Abin Syamsuddin Makmun, Perencanaan Pendidikan: Suatu
Pendekatan Komperehensif, (Bandung: Remaja Rosdakarya bersama UPI, Cetakan Ketiga, 2007),
h. 5
8
Al Raghib Al-Isfahany, Mu’jam al-Mufradat Alfazh al-Qu’an, (Bairud: Dar al-Fikr, tt),
h. 189
13
a. Tujuan tertinggi
b. Tujuan umum
c. Tujuan khusus
d. Tujuan sementara
Tujuan ini bersifat mutlak, tidak mengalami perubahan dan berlaku umum,
mutlak dan universal. Tujuan tertinggi ini pada akhirnya sesuai dengan
maupun kolektif, dan semua itu didasari oleh motivasi mencapai kebaikan
dan perfeksi. Tujuan akhir pendidikan muslim itu terletak pada (aktifitas)
3. Tujuan Khusus
9
Achmadi, Islam Sebagai Pradigma Ilmu Pendidikan (Yogyakarta Aditia Media, 1992),
h. 66
14
pembelajaran umum dan khusus (TIU dan TIK), dapat dianggap tujuan
Secara etimologi metode dalam dalam bahasa arab, dikenal dengan istilah
sikap mental dan keperibadian agar peserta didik menerima pelajaran dengan
10
Achmadi, Islam Sebagai Pradigma..., h. 70
11
Zakiah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1992), h. 31
15
dan terpikir secara baik untuk mencapai tujuan (Tim Prima Pena, tt, 448)
“Metode” dalam bahasa Arab dikenal dengan istilah Ahariqah yang berarti
2008: 2) Sedangkan menurut istilah, metode adalah cara atau jalan yang harus
dapat dipertegass bahwa metode ialah cara sistematis dan terpikir dengan baik
memperagakan dengan alat apa yang dijelaskan secara lisan. Dalam metode
demonstrasi ada tiga hal yang ditonjolkan, yaitu jenis pekerjaan atau
demonstrasi sebaik mungkin sesuai dengan daya tangkap dan daya ingat peserta;
Prinsip dasar metode ini terdapat dalam Hadist sabda Rasulullah SAW.
12
Suardi Ishak “ Metode Pembelajaran Sains Dalam Persspektif Pendidikan “ jurnal
diakses pada 5 juli 2019 dari https://www.jurnal.ar-raniry.ac.id/index.php/islamfutura/article/view/
13
Abu Husain Muslim bin al-Hajjaj al-Naisaburi , Shahih Muslim, (Bairud: Dar al-Fikr,
tt), juz 1 h. 185, no. Hadis 397
14
Abdul Majid Khon, Hadis Tarbawi, (Jakarta: Fajar Intrapratama Mandiri,2015), h. 35
17
dan cermat. Sejauh mana persiapan itu dilakukan amat banyak tergantung kepada
pengalaman yang telah dilalui dan kepada macam atau demonstrasi. Ada yang
berakhir.
mencobanya lebih dahulu agar demonstrasi itu tidak gagal pada waktunya.
15
Zakiah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam..., h. 31
18
diikut sertakan.
peserta didik bukan saja mendengar suatu uraian yang diberikan oleh guru
demonstrasi.
e. Perhatian peserta didik dapat dipusatkan dan titik yang dianggap penting
f. Mengurangi kesalahan-kesalahan.
Penjelasan secara lisan banyak menimbulkan salah faham atau salah tafsir
dari peserta didik apalagi kalau penjelasan tentang suatu proses. Tetapi
peserta didik dapat terjawab pada waktu peserta didik megamati proses
demonstrasi.
sesuatu.16
b. Sulit dilaksanakan kalau tidak ditunjang oleh tempat, waktu dan peralatan
yang cukup.17
hasil belajar, yakni (a) keterampilan dan kebiasaan, (b) pengetahuan dan
pengertian,(c) sikap dan cita-cita. Masing-masing jenis hasil belajar dapat diisi
membagi lima kategori hasil belajar, yakni (a) invormasi verbal, (b) keterampilan
16
Rama Yulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam, (Jakata: Kalam Mulia, 2005), h.
246
17
Rama Yulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam..., h. 246
20
intelektual, (c) strategi kognitif, (d) sikap, dan (e)keterampilan motoris. Dalam
Benyamin Bloom yang secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah yakni
Ranah kognitif berkenan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari
sintesis, dan evaluasi. Kedua aspek pertama disebut kognitif tingkat rendah dan
Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek, yakni
kemampuan berindak. Ada enam aspek ranah psikomotoris, yakni (a) gerakan
atau ketetapan, (e) gerakan keterampilan kompleks, dan (f) gerakan ekspresif dan
interpretatif.
ketiga ranah itu, ranah kognitiflah yang paling banyak dinilai oleh para guru di
sekolah karena berkaitan dengan kemampuan para siswa dalam mengasai isi
bahan pengajaran.18
18
Nana Sudrajat, Penilaian Hasil Proses Nelajar Mengajar, (Bandung:Rosdakarya, 2016), h. 23
21
a. Pengetahuan
pengetahuan hafalan atau untuk diingat seperti rumus, batasan definisi, istilah,
segi proses belajar, istilah-istilah tersebut memang perlu dihafal dan diingat agar
konsep lainnya.
b. Pemahaman
yang dibaca atau didengarnya, memberi contoh lain dari yang telah dicontohkan,
atau menggunakan petunjuk penerapan pada kasus lain. Dalam taksonomi Bloom,
tidaklah berarti bahwa pengetahuan tidak perlu ditanyakan sebab, untuk dapat
c. Aplikasi
khusus. Abstraksi tersebut mungkin berupa ide, teori, atau petunjuk teknis.
menerapkannya pada situasi lama akan beralih menjadi pengetahuan hafalan atau
keterampilan. Satu situasi akan tetap dilihat sebagai situasi baru bila tetap terjadi
22
proses pemecahan masalah. Kecuali itu, ada satu urusan lagi yang perlu masuk,
yaitu abstraksi tersebut perlu berupa prinsip atau generasi, yakni sesuatu yakni
c. Analisis
teap terpadu, untuk beberapa hal memahami prosesnya, untuk hal yang
d. Sintetis
berfikir konvergen yang satu tingkat lebih rendah daripada berfikir devergen.
e. Evaluasi
dilihat dari segi tujuan, gagasan, cara bekerja, pemecahan, metode, material, dll.
Dilihat dari segi tersebut maka dalam evaluasi perlu adanya satu kriteria atau
standar tertentu. Dalam tes esai, standar atau kriteria tersebut muncul dalam
23
bentuk frase” menurut pendapat Saudara “ atau “menurut teori tertentu”. Frase
lingkupan variasi kriterianya sangat luas. Frase yang kedua lebih jelas standarnya.
belajar afektif kurang mendapat perhatian dari guru. Para guru lebih banyak
memilih rana gognitif semata-mata. Tipe hasil ini belajar afektif tampak pada
disiplin, motivasi belajar, menghargai guru dan teman sekelas, kebiasaan belajar,
menjadi bagian integral dari bahan tersebut. Dan harus tampak dalam proses
belajardan hasil belajar yag dicapai oleh siswa. Oleh sebab itu, penting dinilai
hasil-hasilnya.
Kategorinya dimulai dari tingkatan yang dasar atau sederhana samapai tingkatan
yang kompleks.
19
Nana Sudrajat, Penilaian Hasil Proses Nelajar Mengajar... h. 23
24
(stimulus) dari yang datang kepada siswa dalam bentuk masalah, situasi,
gejala, dll. Dalam tipe ini termasuk kesadaran, keinginan untuk menerima
terhadap stimulasi yang datang dari luar. Hal ini mencakup ketepatan reaksi,
perasaan, kepuasan dalam menjawab stimulus dari luar yang datang kepada
dirinya.
menerima nilai, latar belakang, atau pengamalan untuk menerima nilai dan
termasuk hubungan satu nilai dengan nilai lain, pemantapan dan proritas nilai
karakteristiknya. 20
20
Nana Sudrajat, Penilaian Hasil Proses Nelajar Mengajar... h. 30
25
perbuatan. Hukum-hukum itu ada kalanya disebutkan secara jelas serta tegas dan
ada kalanya pula hanya kemukakan dalam bentuk dalil-dalil dan kaidah-kaidah
secara umum. Untuk memahami hukum Islam dalam membentuk yang disebut
pertama tidak diperlukan ijtihad, tetapi cukup diambil begitu saja dan diamalkan
apa adanya, karena memang sudah jelas dan tegas disebut oleh Allah SWT. .
Hukum Islam dalam bentuk ini disebut wahyu murni atau ﺍﻟﻧﺻﻭﺹ ﺍﻟﻣﻘﺩﺳﺔ.
adapun untuk mengetahui hukum islam dalam bentuk kedua diperlukan upaya
yang sungguh-sungguh oleh para mujtahid untuk menggali hukum yang terdapat
21
Nana Sudrajat, Penilaian Hasil Proses Nelajar Mengajar... h. 31
26
hukum yang ditetapkan melalui cara seperti disebut terakhir ini disebut fiqih22
Dilihat dari sudut bahasa, fiqh berasal dari kata faqaha ()ﻓﻘﻪ yang berarti
sementara23
dicapai dari ilmu fiqh adalah penerapan hukum syariat kepada amal perbuatan
25
manusia, baik tindakan maupun perkataannya. dengan mempelajarinya orang
akan tahu mana yang diperintah dan mana yang dilarang; mana yang sah dan
mana yan batal; mana yang halal dan mana yang haram, dan lain sebagainya. Ilmu
ini diharapkan muncul sebagai rujukan bagi para hakim pada setiap k
22
Abd. Al-Wahhab Khallaf, Ilmu Ushul Fiqh, (Jakarta: Al-Majlis al-A’la al-Indonesia li
al-Dakwah al-Islamiyah, 1972) h. 11
23
Muhamad Mas’ud, S.Sy, M.Ag, Ushul Fiqih, (Bandung, Pustaka Rahmat, 2017) h. 4
24
Hasbi Al-Shiddiqy, Pengantar Ilmu Fiqh, (Jakarta: CV. Mulia, 1967) h. 17
25
Abd. Al-Wahhab Khallaf, Ilmu Ushul Fiqh..., h. 14
27
eputusannya, bagi para ahli hukum di setiap pendapat dan gagasannya, dan juga
syariat dari berbagai masalah yang terjadi akibat tindak-tanduk mereka sendir
Tujuan akhir ilmu fikih adalah untuk mencapai keridhoan Allaah SWT.,
Allah SWT meliputi materi: Thaharah, Salat, Zakat, Haji dan Umrah
26
Departemen Agama RI, Kurikulum Berbasis Kompetensi MTs.Bidang Studi Fiqih,
(Dirjen Pembinaan Kelembagaan Agama Islam, 2003), h. 3
28
2.4.1. Wudhu
badan tertentu yang dimulai dengan niat; sedangkan “wudlu” -fathah wawu -,
Sebagaimana telah diketahui bahwa wudhu adalah bersuci dengan air yang
berkaitan dengan membasuh wajah, dua tangan, kepala, dan dua kaki. Asal
Dalam hadis Nabi Muhammad S.A.W yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah R.A
ﻋ ْﻦ َﻫ ﱠﻤ ِﺎﻡ ﺑ ِْﻦ َ ﻕ َﻗﺎ َﻝ ﺃ َ ْﺧ َﺒ َﺮﻧَﺎ َﻣ ْﻌ َﻤ ٌﺮِ ﺍﻟﺮ ﱠﺯﺍﻋ ْﺒﺪُ ﱠ َ ﻲ َﻗﺎ َﻝ ﺃ َ ْﺧ َﺒ َﺮ َﻧﺎ َ ِﻴﻢ ْﺍﻟ َﺤ ْﻨ
ﻈ ِﻠ ﱡ َ ﺎﻕ ﺑ ُْﻦ ِﺇﺑ َْﺮﺍﻫ ُ َﺣﺪﱠﺛَﻨَﺎ ِﺇ ْﺳ َﺤ
َ ﺳ ﱠﻠ َﻢ َﻻ ﺗ ُ ْﻘ َﺒ ُﻞ
ﺻ َﻼﺓ ُ َﻣ ْﻦ َ ﻋ َﻠ ْﻴ ِﻪ َﻭ
َ ُ• ﺻ ﱠﻠﻰ ﱠ َ • ِ ﺳﻮ ُﻝ ﱠ ُ ﺳ ِﻤ َﻊ ﺃ َ َﺑﺎ ﻫ َُﺮﻳ َْﺮﺓ َ َﻳﻘُﻮ ُﻝ َﻗﺎ َﻝ َﺭ
َ ُُﻣ َﻨ ِّﺒ ٍﻪ ﺃ َ ﱠﻧﻪ
ٌ ﺿ َﺮ
ﺍﻁ ُ ﺴﺎ ٌء ﺃ َ ْﻭ َ ُﺙ َﻳﺎ ﺃ َ َﺑﺎ ﻫ َُﺮﻳ َْﺮﺓ َ َﻗﺎ َﻝ ﻓ ُ َﺿﺄ َ َﻗﺎ َﻝ َﺭ ُﺟ ٌﻞ ِﻣ ْﻦ َﺣﻀ َْﺮ َﻣ ْﻮﺕَ َﻣﺎ ْﺍﻟ َﺤﺪ ﺙ َﺣﺘﱠﻰ َﻳﺘ ََﻮ ﱠ َ َﺃَﺣْ ﺪ
Artinya:
Telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Ibrahim Al Hanzhali berkata, telah
mengabarkan kepada kami Abdurrazaq berkata, telah mengabarkan kepada
kami Ma'mar dari Hammam bin Munabbih bahwa ia mendengar Abu
Hurairah berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak akan
diterima shalat seseorang yang berhadats hingga dia berwudlu." Seorang laki-laki
dari Hadlramaut berkata, "Apa yang dimaksud denga n hadats wahai Abu
Hurairah?" Abu Hurairah menjawab, "Kentut baik dengan suara atau tidak." (HR
Bukhari No. 132).
27
H. Ali As’ad, Terjemah Fathul Mu’in, (Kudus: Menara Kudus, 1979) h. 18
28
Abdul Qadir Ar-Rahbawi, Fikih Shalat Empat Mazhab, (Jogjakarta, Hikmah Pustaka,
2010) h. 75
29
salah satu rukunnya tak terwujud dan tak dianggap sah oleh agama. Berikut ini
rinciannya:
ridha Allah dan melaksanakan perintah-Nya. Niat adalah amal hati murni dan
lisan sama sekali tak punya peran di dalamnya.oleh karena itu, melafalkannya
tidah disyariatkan. Dalil penyariatan niat adalah hadis umar bahwa Rasulullah
S.A.W bersabda:
Artinya: “Seluruh amal bergantung pada niatnya, dan seseorang hanya akan
memperoleh sesuatu berdasarkan pada apa yang diniatkannya...” (HR Jamaah).
adalah panjangnya dimulai dari bagian dahi yang rata hingga ke bagian bawah
telinga kiri.
c. Membasuh kedua tangan hingga kedua siku. Kedua siku termasuk bagian yang
wajib dibasuh.
yang diusap. Dengan demikian, hanya meletakan tangan atau jadi di kepala
e. Membasuh kedua kaki beserta mata kaki. Inilah riwayat yang sakih dan
ْﺴ ُﺤﻮﺍ َ ۡﻖ َﻭٱﻣ ِ ﺼ َﻠ ٰﻮﺓِ َﻓﭑ ۡﻏ ِﺴﻠُﻮﺍْ ُﻭ ُﺟﻮ َﻫ ُﻜ ۡﻢ َﻭﺃَ ۡﻳ ِﺪ َﻳ ُﻜ ۡﻢ ﺇِ َﻟﻰ ٱ ۡﻟ َﻤ َﺮﺍ ِﻓ﴿ ٰ َٓﻳﺄ َ ﱡﻳ َﻬﺎ ٱ ﱠﻟﺬِﻳﻦَ َءﺍ َﻣﻨُ ٓﻮﺍْ ﺇِﺫَﺍ ﻗُﻤۡ ﺘ ُ ۡﻢ ﺇِ َﻟﻰ ٱﻟ ﱠ
ﺳﻔ ٍَﺮ ﺃَ ۡﻭ ۚ ِﺑ ُﺮ ُءﻭ ِﺳ ُﻜ ۡﻢ َﻭﺃَ ۡﺭ ُﺟ َﻠ ُﻜ ۡﻢ ِﺇ َﻟﻰ ٱ ۡﻟﻜَﻌۡ َﺒ ۡﻴ ۚ ِﻦ َﻭ ِﺇﻥ ُﻛﻨﺘ ُ ۡﻢ ُﺟﻨُﺒٗ ﺎ َﻓﭑ ﱠ
َ ﻋ َﻠ ٰﻰ َ ﺿ ٰ ٓﻰ ﺃَ ۡﻭ َ ﻁ ﱠﻬ ُﺮﻭﺍْ َﻭ ِﺇﻥ ُﻛﻨﺘُﻢ ﱠﻣ ۡﺮ
ْﺴ ُﺤﻮﺍ َ ۡﻁ ِّﻴﺒٗ ﺎ َﻓﭑﻣ َ ﺻ ِﻌﻴﺪٗ ﺍ َ ْﺴﺎ ٓ َء َﻓ َﻠ ۡﻢ ﺗ َِﺠﺪُﻭﺍْ َﻣﺎ ٓ ٗء َﻓﺘَ َﻴ ﱠﻤ ُﻤﻮﺍ َ ِ ّﻣﻨ ُﻜﻢ ِ ّﻣﻦَ ٱ ۡﻟ َﻐﺎ ٓ ِﺋ ِﻂ ﺃَ ۡﻭ ٰ َﻟ َﻤ ۡﺴﺘ ُ ُﻢ ٱﻟ ِّﻨَٞﺟﺎ ٓ َء ﺃَ َﺣﺪ
ُﻄ ِ ّﻬ َﺮ ُﻛ ۡﻢ َﻭ ِﻟﻴُ ِﺘ ﱠﻢ ِﻧﻌۡ َﻤﺘَ ۥﻪَ ُﻋ َﻠ ۡﻴ ُﻜﻢ ِ ّﻣ ۡﻦ َﺣ َﺮ ٖﺝ َﻭ ٰ َﻟ ِﻜﻦ ﻳ ُِﺮﻳﺪُ ِﻟﻴ َ ِﺑ ُﻮ ُﺟﻮ ِﻫ ُﻜ ۡﻢ َﻭﺃَ ۡﻳﺪِﻳ ُﻜﻢ ِ ّﻣ ۡﻨ ۚﻪُ َﻣﺎ ﻳ ُِﺮﻳﺪُ ٱ ﱠ½ُ ِﻟ َﻴ ۡﺠ َﻌ َﻞ
[6-5:﴾ ] ﺍﻟﻤﺎﺋﺪﺓ٦ َﻋ َﻠ ۡﻴ ُﻜ ۡﻢ َﻟ َﻌ ﱠﻠ ُﻜ ۡﻢ ﺗ َۡﺸ ُﻜ ُﺮﻭﻥ َ
Artinya:
“Hai orang-orang yang berima, apabila kamu hendak mengerjakan salat, maka
basulah mukamu dan tanganmu sampai siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh)
kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah, dan
jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air, maka
bertayamumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu
dengan tanah itu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan
nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur.” (Al-Maidah: 5: 6)
f. Urut. Karena, dalam ayatdi atas Allah telah menyebutkan rukun-rukun wudhu
secara berurutan.29
meninggalkannya tidak dicela. Rincian dari sunah wudhu adalah sebagai berikut:
a. Memakai siwak
Kayu terbaik siwak adalah kayu arak. Abu Hurairah menuturkan bahwa
berwudhu .” (HR Malik dan para perawi lainnya {dan di-shahih-kan oleh
Hal ini didasarkan pada hadis yang diriwayatkan dari Aus bin Abi Aus,
“Saya melihat Rasulullah berwudhu. Lalu beliau membasuh kedua telapak
tangannya sebanyak tiga kali.” (HR Ahmad dan Nasa’i)
Hal ini didasarkan pada hadits yang diriwayatkan dari Luqaid bin Shabara
R.A bahwa Nabi bersabda , “Jika kamu berwudhu, berkumurlah.” (HR
Abu Dawud dan Baihaqi {dan disahihkan oleh Syaikh Al-Albani}).
Hal ini didasarkan pada hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah
bahwa Nabi S.A.W bersabda, “Bila seseorang dari kamu berwudhu,
hendaklah ia memasukkan air ke dalam hubungannya lalu
mengeluarkannya.” (HR Asy-Syaikhani).
e. Menyela-nyela Jenggot
Hal ini didasarkan pada hadis yang diriwayatkan dari Utsman RA, “Nabi
SAW biasa menyela-nyela jenggotnya.” {Hadis disahihkan oleh Syekh Al-
Albani dalam Shahih Al-Jami’}. Anas juga menuturkan, “Bila berwudhu,
Nabi mengambil air setelapak tangan. Kemudian beliau memasukannya ke
rahang bawahnya untuk menyela-nyela jenggotnya sambil bersabda,
‘Beginilah yang diperintahkan Rabbku kepadaku’.” (HR Abu Dawud dan
para perawi lainnya).
f. Menyela-nyela jari-jemari
Hal ini disarankan pada hadits yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas RA
bahwa Nabi SAW bersabda, “Bila kamu berwudhu, sela-selailah jari-
jemari tangan dan kakimu.” (HR Ahmad dan para perawi lainnya {dan
disahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Ash-Shahihah}).
i. Mengusapkan tangan yang sedang atau telah dibasahi air ke anggota tubuh
j. Berturut-turut
mengusap bagian luarnya dengan ibu jari dengan sisa air kepala, karena
Hal ini didasarkan pada hadis yang diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa
Nabi bersabda, “Umatku akan datang pada hari kiamat dengan wajah dan
kaki yang bercahaya karena bekas wudhu.” Abu Hurairah kemudian
berkata, “Karena itu, siapa dari kalian yang bisa menambah cahayanya,
hendaknya ia melakukannya.” (HR Asy-Syaikhani).
m. Menghemat air
Hal ini didasarkan pada hadis yang diriwayatkan dari Anas, “Nabi mandi
dengan air sebanyak satu sha’hingga lima mud, dan berwudhu dengan air
sebanak satu mud.” (Muttafakun ‘alaih).
n. Berdoa sesudahnya
Hal ini didasarkan pada hasid Umar bahwa Rasulullah S.A.W bersabda,
•ُ َﻭﺣْ ﺪَﻩُ ﻻَ ﺷ َِﺮﻳﻚَ َﻟﻪُ َﻭﺃَ ْﺷ َﻬﺪُ ﺃَ ﱠﻥ ُ ﺴﻦَ ْﺍﻟ ُﻮ
ﺿﻮ َء ﺛ ُ ﱠﻢ َﻗﺎ َﻝ ﺃَ ْﺷ َﻬﺪُ ﺃَ ْﻥ ﻻَ ﺇِ َﻟﻪَ ﺇِﻻﱠ ﱠ َ ْﺿﺄ َ َﻓﺄَﺣ
َﻣ ْﻦ ﺗ ََﻮ ﱠ
َُﺖ ﻟﻪ ُ َ ْ ْ ﱠ ْ
ْ ﺳﻮﻟﻪُ ﺍﻟﻠ ُﻬ ﱠﻢ ﺍﺟْ َﻌﻠ ِﻨﻰ ِﻣﻦَ ﺍﻟﺘ ﱠﻮﺍ ِﺑﻴﻦَ َﻭﺍﺟْ َﻌﻠ ِﻨﻰ ِﻣﻦَ ﺍﻟ ُﻤﺘَﻄ ِ ّﻬ ِﺮﻳﻦَ ﻓ ِﺘ َﺤ ﱠ ُ ُ ﻋ ْﺒﺪُﻩُ َﻭ َﺭ
َ ُﻣ َﺤ ﱠﻤﺪًﺍ
َ ْ
ﺏ ﺍﻟ َﺠ ﱠﻨ ِﺔ َﻳ ْﺪ ُﺧ ُﻞ ِﻣ ْﻦ ﺃ ِّﻳ َﻬﺎ ﺷَﺎ َء َ ُ َ
ِ » ﺛ َﻤﺎ ِﻧ َﻴﺔ ﺃﺑ َْﻮﺍ
Artinya:
Hal ini didasarkan pada hadits yang diriwayatkan dai Abu Hurairah bahwa
30
Sulaiman Al-Faifi, Ringkasan Fikih Sunnah, (Jakarta: Bairut Publisiping, 2010), h. 76-
80
BAB III
METODE PENELITIAN
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut
terdapat empat kata kunci yang perlu diperhatikan yaitu, cara ilmiah, data, tujuan,
dan kegunaan. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri
penelitian itu dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, sehingga terjangkau
oleh penalaran manusia. Empiris berarti cara-cara yang dilakukan itu dapat
diamati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan
mengetahui cara-cara yang digunakan. (bedakan cara yang tidak ilmiah, misalnya
mencari uang yang hilang, atau provokator, atau tahanan yang melarikan diri dari
31
Emzir, Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan Kualitatif, (Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, 2005), h. 117
32
Emzir, Metodologi Penelitian Pendidikan ..., h. 119
36
37
Setiap penelitian yang akan dilakukan, pastinya memiliki judul dan dari
variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja
yang ditentukan penulis untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal
pembelajaran, Damyati dan Mudjiono (2006: 3-4) juga menyebutkan hasil belajar
merupakan hasil dari satu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi
guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa
belajar yang diharapkan dapat dicapai oleh pendidikan, yaitu : learning to know,
33
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung,: Alfabeta, 2010), h. 60
34
Tim Pengembangan MKDP Kurikulum dan Pembelajaran, Kurikulum dan
Pembelajaran, (Jakarta: Rajawali Pers, 2015), h. 140
38
dipandang sebagai hukum. Hal ini terjadi karena adanya kemiripan antara fiqih
sebagai ilmu dan fiqih sebagai hukum. Ketika fiqih didefinisikan sebagai ilm,
secara deskriptif. 35
Tabel 3.1
Kisi-kisi Oprasional Variabel
35
Muhammad Mas’ud, Masail Al-Fiqh Solusi Problematika Aktual Hukum Islam
Kontemporer, (Bandung, Pustaka Rahmat, 2013), h. 49
39
3.4.1. Populasi
menentukan populasi yang akan diteliti dan diamati agar mendapatkan sebuah
data yang jelas dan tepat merupakan objek dari sebuah penelitian.
40
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
Tahun Ajaran 2018-2019 yang berjumlah 48 orang yang teriri dari pura dan putri.
Tabel 3.2
Jumlah Populasi
Populasi : 48
Laki-Laki : 27
Perempuan : 21
3.4.2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Bila populasi besar, dan penelitian tidak mungkin mempelajari
semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan
waktu, maka penelitian dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi
36
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R dan D, (Bandung, Alvabeta
CV, 2017), h. 80
41
itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulan akan dapat dibelakukan untuk
populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul
representatif (mewakili).37
sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan sastra yang ada
isaac dan michael dengan taraf kesalahan 5%. Setelah dilihat dari datel penentuan
jumlah sampel isaac dan michael maka dapat diketahui jumlah sampel yang
diambil untuk penelitian di Kelas VII MTs Al-Asyirotul Khariyah adalah sebagai
berikut:
Tabel 3.3
Jumlah Sampel
37
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan R&D, ..., h.81
38
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan R&D, ..., h.82
42
angket diberikan kepada peserta didik kelas VII pada MTs Al-Asyirotul
Alat pengumpulan data harus realiabel dan valid. Untuk mendapatkan data
langsung valid dalam penilaian sulit dilakukan, oleh karena itu data yang telah
dan obyektifitas.
responden yaitu peserta didik kelas VII MTs Al-Asyirotul Khariyah Pakuhaji
39
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan R&D, ..., h.82
43
b. Setuju (S)
c. Ragu-Ragu (RR)
diri seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Teknik analisis data
yang digunakan untuk analisis data dalam penelitian, yaitu statistik deskritif dan
statistik inferensial.40
untuk populasi.41
40
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan R&D,.... h. 267
41
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan R&D,..., h. 268
44
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknin analisis statistik deskriptif
X dan variabel Y. Penilaian skor dalam penelitian ini menggunakan skala likert
yaitu.42
Tabel 3.3
Skor Jawabn Angket
x 100%
Gambar 3.1
Rumus Frekuensi
Keterangan :
42
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan R&D,...,h. 93
45
Gambar 3.2
Rumus Regresi Linier
Keterangan:
b = angka arah (koefisien regresi; bila b positif (+), arah regresi naik
x = variabel independen
Gambar 3.3
Rumus Mean
Harga a dan b dapat ditentukan dengan rumus:
46
Gambar 3.4
Rumus Product Moment
Keterangan:
jumlah responden
2. Koefisien Determinasi
KD = r2 x 100%
Gambar 3.5
Rumus Determinasi
Keterangan:
KD = Koefisien determinasi
r = Koefisien korelasi
berikut:
47
Gambar 3.6
Rumus Uji Product Moment
keterangan:
t = uji t
r = nilai korelasi
n = jumlah responden
adalah uji dua pihak.43 uji dua pihak digunakan apabila hipotesis nol (Ho)
berbunyi “sama dengan” dan hipotesis alternatifnya (Ha) berbunyi “tidak sama
dengan” (Ho=Ha≠).
Ha : ρ≠ (terdapat hubungan)
Pada penelitian ini penulis meneliti di MTs Al- Asyirotul Khaeriyah yang
beralamat di Jl. Raya Cituis, Km. 1, Kp. Rawa Saban, Desa Surya Bahari, Kec.
43
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan R&D, ..., h.116
48
Tabel 3.5
Jadwal Penelitian
Tabel 4.1
Profil Sekolah
NSS 21.2.28.04.19.143
Akreditasi Akreditasi A
Kodepos 15570
Email mts.alasyirotulkhaeriyah@gmail.com
Jenjang SMP
Status Swasta
Lintang -6.037254890711934
Bujur 106.575230956077558
Provinsi Banten
Kecamatan Pakuhaji
Kelurahan Surya Bahari
Kodepos 15570
49
50
Visi
Terwujudnya peserta didik yang beriman, bertaqwa, berakhlak mulia,
cerdas terampil, mandiri dan berwawasan global
Misi
Menjadikan Madrasah Tsanawiyah Al-Asyirotul Khaeriyah:
a. Menanamkan nilai keimanan dan ketaqwaan serta berakhlak mulia
pengamalan ajaran islam.
b. Menumbuh kembangkan nilai-nilai akhlakul karimah dilingkungan
madrasah
c. Mengoptimalkan potensi akademik melalui proses pembelajaran dan
bimbingan
d. Melaksanakan program pembelajaran yang aktif, inovatir, kreatif, dan
menyenangkan
e. Membina kemandirian peserta didik melalui kegiatan kewirausahaan,
dan pengembangan diri yang terencana dan berkesinambungan
f. Membekali peserta didik dengan wawasan global
Tabel 4.2
Data Guru
No Nama Guru Jabatan Pendidikan Terakhir Ket
Tabel 4.3
Jumlah Siswa
No Kelas Jumlah
1 VII 48
52
2 VIII 42
3 IX 44
Jumlah 136
Tabel 4.4
Jumlah Ruang
2 Ruang Kepsek+Guru 1
3 Ruang Peroustakaan+TU 1
4 Ruang Ibadah 1
satu teknik pengumpulan data yang peneliti lakukan dalam menyusun skripsi ini
yang dibagikan kepada 44 siswa kelas VII (tujuh) MTs Al-Asyirotul Khaeriyah
43 38 44 41 44 44 43 38 32 45
44 47 40 40 42 45 41 47 47 47
43 45 45 49 42 42 46 44 46 41
38 40 42 44 45 42 41 49 50 49
49 49 49 49
Tabel 4.5
Frekuensi Data Metode Demonstrasi
NO Interval Kelas Frekuensi Absolut Presentase (%)
1 32-35 1 2
2 36-38 4 9
3 39-41 7 16
4 42-44 14 32
5 45-47 10 23
6 48-50 8 18
Jumlah 44 100%
Dari tabel di atas diperoleh keterangan bahwa data terkecil adalah 32 dan
data terbesar adalah 50, rentang (R) 18 , banyaknya kelas (B) 6, panjang kelas
interval (P) 3, modus (Mo) 50,39, median (Me) 51,71 dan mean (Y) 43,65. Data
a. Rentang (R)
R = Nterbesar – Nterkecil
= 50 – 32
54
= 18
B = 1 + 3,3 logn
n = Ukuran sampel
B = 1 + 3,3 log44
= 1 + (3,3) (1,64)
= 1 + 5.41
= 6,41
= 6 (dibulatkan)
P=
= 18
6
=3
d. Modus
Keterangan :
Mo = Modus
Diketahui :
b = 49 – 0,5 = 48,5
55
b1 = 14 – 7 =7
b2 = 14 – 10 = 4
Jadi modusnya =
= 48,5 + 3 (0,63)
= 48,5 + 1,89
= 50,39
e. Median =
Keterangan :
Me = Median
n = Jumlah sampel
f = Frekuensi kelas
Jadi Mediannya =
= 48,5 + 3 (1,07)
= 48,5 + 3,21
= 51,71
f. Mean =
56
= 43,65
Grafik 4.1
Frekuensi Data Metode Demonstrasi
Tabel 4.6
1. Guru menjelaskan materi wudhu dengan cara mencontohkannya
No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
1 Sangat Setuju 25 57%
2 Setuju 17 39%
3 Ragu-ragu 1 2%
4 Tidak Setuju 0 0
5 Sangat Tidak Setuju 1 2%
Total (n) 44 100%
Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa frekuensi tertinggi dari 44
menjawab sangat tidak setuju . Jadi dapat disimpulkan bahwa guru dituntut untuk
Tabel 4.7
2. Guru menggunakan praktek langsung pada materi wudhu
No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
1 Sangat Setuju 23 52%
2 Setuju 14 32%
3 Ragu-ragu 5 12%
4 Tidak Setuju 1 2%
menjawab tidak setuju dan 1 responden (2%) menjawab sangat tidak setuju. Jadi
Tabel 4.8
3. Dengan praktek wudhu adalah cara yang mudah untuk difahami oleh
siswa
No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
1 Sangat Setuju 21 48%
2 Setuju 19 43%
3 Ragu-ragu 4 9%
58
4 Tidak Setuju 0 0
5 Sangat Tidak Setuju 0 0
Total (n) 44 100%
Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa frekuensi tertinggi dari 44
bahwa dengan melakukan praktek wudhu adalah cara yang mudah difahami oleh
Tabel 4.9
3 Ragu-ragu 5 11%
4 Tidak Setuju 1 2%
menjawab tidak setuju dan 1 responden (2%) menjawab sangat tidak setuju. Jadi
dapat disimpulkan bahwa guru dituntut setelah menjelaskan materi wudhu guru
harus memperaktekannya.
59
Tabel 4.10
3 Ragu-ragu 1 2%
4 Tidak Setuju 0 0
5 Sangat Tidak Setuju 0 0
bahwa guru sudah menyampaikan materi wudhu dengan baik keada siswa saat
pelajaran fiqih.
Tabel 4.11
3 Ragu-ragu 3 7%
4 Tidak Setuju 1 2%
menjawab tidak setuju dan 1 responden (2%) menjawab sangat tidak setuju. Jadi
dapat disimpulkan bahwa siswa akan lebih mudah memehami materi wudhu
Tabel 4.12
3 Ragu-ragu 1 2%
4 Tidak Setuju 1 2%
menjawab tidak setuju. Jadi dapat disimpulkan bahwa siswa akan lebih mudah
Tabel 4.13
3 Ragu-ragu 6 14%
61
4 Tidak Setuju 1 2%
menjawab tidak setuju. Jadi dapat disimpulkan bahwa dalam belajar fiqih pada
Tabel 4.14
3 Ragu-ragu 4 9%
4 Tidak Setuju 0 0
5 Sangat Tidak Setuju 0 0
Total (n) 44 100%
Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa frekuensi tertinggi dari 44
Tabel 4.15
10. Dengan cara pembelajaran praktek wudhu membuat saya datang
lebih awal ke sekolah
No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
1 Sangat Setuju 18 41%
2 Setuju 16 37%
3 Ragu-ragu 8 18%
4 Tidak Setuju 1 2%
menjawab tidak setuju dan 1 responden (2%) menjawab sangat tidak setuju. Jadi
dapat disimpulkan bahwa dengan adanya praktek wudhu saya akan lebih tertarik
Tabel 4.16
Frekuensi Data Metode Demonstrasi
NO Interval Kelas Frekuensi Absolut Presentase (%)
1 34-35 3 7
2 36-38 3 7
3 39-41 8 18
4 42-44 10 23
5 45-47 14 32
6 48-49 6 13
Jumlah 44 100
Dari tabel di atas diperoleh keterangan bahwa data terkecil adalah 37 dan
data terbesar adalah 49, rentang (R) 15 , banyaknya kelas (B) 7, panjang kelas
interval (P) 2, modus (Mo) 47,16, median (Me) 48,5 dan mean (Y) 43,63. Data
a. Rentang (R)
R = Nterbesar – Nterkecil
= 49 - 34
= 15
B = 1 + 3,3 logn
n = Ukuran Sampel
B = 1 + 3,3 log44
= 1 + (3,3)(1,64)
= 1 + 5,41
= 6,41
= 6 (dibulatkan)
P=
= 2,5
= 2 (dibulatkan)
d. Modus =
Keterangan :
Mo = Modus
Diketahui :
b = 47 – 0,5 = 46,5
65
b1 = 14 – 10 = 4
b2 = 14 – 6 = 8
Jadi Modusnya =
= 46,5 + 2 (0,33)
= 46,5 + 0,66
= 47,16
e. Median =
Keterangan :
Me = Median
n = Jumlah sampel
f = Frekuensi kelas
Jadi medianya =
= 46,5 + 2 (1)
= 46,5 + 2
= 48,5
f. Mean =
66
= 43,63
Untuk lebih jelasnya, data frekuensi di atas dapat digambarkan dalam bentuk
histogram di bawah ini:
Grafik 4.2
Frekuensi Data Hasil Belajar Peserta Didik
Tabel 4.17
1. Pemahaman peserta didik lebih bertambah ketika materi wudhu
dipraktekan secara langsung
No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
1 Sangat Setuju 26 59%
2 Setuju 17 39%
3 Ragu-ragu 1 2%
4 Tidak Setuju 0 0
5 Sangat Tidak Setuju 0 0
Total (n) 44 100%
Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa frekuensi tertinggi dari 44
Tabel 4.18
2. Dengan memperketat wudhu pemahaman siswa semakin bertambah
No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
1 Sangat Setuju 15 34%
2 Setuju 27 62%
3 Ragu-ragu 1 2%
4 Tidak Setuju 1 2%
menjawab tidak setuju. Jadi dapat disimpulkan bahwa dengan adanya praktek
wudhu pemahaman dan daya ingat peserta didik akan lebih bertambah.
Tabel 4.19
3. Saya mudah memahami materi wudhu dengan cara praktek
No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
1 Sangat Setuju 16 37%
2 Setuju 26 59%
3 Ragu-ragu 2 4%
4 Tidak Setuju 0 0
5 Sangat Tidak Setuju 0 0
Total (n) 44 100%
68
bahwa dengan adanya praktek wudhu siswa mudah memahami materi wudhu
Tabel 4.20
4. Siswa yang aktif saat praktek wudhu maka pengetahuannya akan
bertambah
No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
1 Sangat Setuju 28 64%
2 Setuju 9 20%
3 Ragu-ragu 6 14%
4 Tidak Setuju 1 2%
menjawab tidak setuju. Jadi dapat disimpulkan bahwa siswa yang aktif saat
Tabel 4.21
5. Dengan adanya praktek wudhu akan menghasilkan sikap sosial yang
baik antar teman
No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
1 Sangat Setuju 23 52%
2 Setuju 13 30%
69
3 Ragu-ragu 7 16%
4 Tidak Setuju 1 2%
menjawab tidak setuju. Jadi dapat disimpulkan bahwa dengan praktek wudhu akan
Tabel 4.22
6. Dengan adanya praktek wudhu membuat siswa semangat belajar
pada saat materi wudhu
No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
1 Sangat Setuju 17 39%
2 Setuju 22 50%
3 Ragu-ragu 4 9%
4 Tidak Setuju 1 2%
menjawab tidak setuju. Jadi dapat disimpulkan bahwa dengan praktek wudhu
membuat siswa semangat belajar pada saat pelajaran fiqih pada materi wudhu.
70
Tabel 4.23
7. Dengan melakukan praktek wudhu membuat siswa lebih kreatif
dalam memahami materi wudhu
No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
1 Sangat Setuju 22 50%
2 Setuju 20 46%
3 Ragu-ragu 1 2%
4 Tidak Setuju 1 2%
menjawab tidak setuju. Jadi dapat disimpulkan bahwa dengan praktek wudhu
Tabel 4.24
8. Saya memiliki pengalaman baru saat mempelajari materi wudhu
dengan cara praktek
No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
1 Sangat Setuju 19 43%
2 Setuju 18 41%
3 Ragu-ragu 6 14%
4 Tidak Setuju 1 2%
Tabel 4.25
9. Saya lebih tahu kekurangan dan kesalahan saat wudhu adanya
metode demonstrasi
No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
1 Sangat Setuju 27 61%
2 Setuju 13 30%
3 Ragu-ragu 4 9%
4 Tidak Setuju 0 0
bahwa siswa akan menyadari kekurangan dan kesalahan dalam berwudhu dengan
Tabel 4.26
10. Saya lebih percaya diri melakukan wudhu dengan cara praktek
No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
1 Sangat Setuju 18 41%
2 Setuju 16 37%
3 Ragu-ragu 8 18%
4 Tidak Setuju 1 2%
72
menjawab tidak setuju dan 1 responden (2%) menjawab sangat tidak setuju. Jadi
dapat disimpulkan bahwa dengan adanya praktek wudhu saya akan lebih percaya
product moment “r” untuk mengetahui kuat atau tidaknya antara variabel X dan
variabel Y dan memberi tanda rxy yaitu korelasi antara X dan Y untuk
pengaruh metode demonstrasi (X) sebagai variabel bebas dan hasil belajar siswa
Diketahui: Σn = 44
Σx = 1921
Σy = 1910
= 84543
73
= 83600
= 83896
b =
= 0,75
a =
= 43,63– 0,75(43,65)
= 43,63 – 32,7375
= 10,8925 → 10,90
Maka:
Ŷ = a + b (xn)
Ŷ = 10,90 + 33
Ŷ = 43,9
a. Ŷ= a + b (nminimum) b. Ŷ = a + b (nmaksimum)
Ŷ = a + b (n9) Ŷ = a + b (n39)
Ŷ = 28,9 Ŷ = 48,4
40
30
10
10 20 30 40 50
Grafik 4.3
Nilai Regresi Linier Sederhana
B. Koefisiensi Korelasi
Koefesien Korelasi ( r ):
75
= 0,74
variabel y diperoleh nilai korelasi sebesar 0,74 dari responden yang berjumlah 44.
Hal ini berarti jika diinterpretasikan merupakan korelasi yang sedang karena
dan R&D bahwa tinggi rendahnya antara variabel x dengan variabel y dapat
44
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif…, Cet. ke-23, h.184.
76
Tabel 4.27
Berikut perhitungannya:
C. Koefisien Determinasi
KD = r2 x 100%
= (0,74)(0,74) x 100%
= 0,5476 x 100%
= 54,76%
diterima atau ditolak. Jika nilai thitung> ttabel maka hipotesis diterima namun apabila
t=
t = (0,74) (9,63)
Dari hasil di atas, maka nilai thitung adalah 7,11. Selanjutnya yaitu nilai ttabel
pada taraf signifikan 0,05 (5%)= 2,00 artinya thitung > ttabel = 7,11 > 2,01 dengan
tingkat kepercayaan 95% dk= n – 2 jadi 44 - 2 = 42 maka nilai ttabel dari 42 adalah
2,018. Dengan demikian hasil perhitungan dapat diketahui bahwa nilai thitung > ttabel
demonstrasi terhadap hasil belajar siswa pada materi wudhu mata pelajaran fiqih
Banten.
demonstrasi terhadap hasil belajar siswa sebesar 0,74 dan ini masuk dalam
interval koefisien 0,60 – 0,799 yang artinya masuk dalam peranan tingkat kuat.
sebesar 54% berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar siswa dan 46% hasil
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
kesimpulan:
5.1.1 Penerapan metode demonstrasi pada materi wudhu mata pelajaran fiqih di
minat bejar siswa dan hasil belajar siswa sangatlah baik, dalam penelitian
angka 54%
5.1.2 Dengan adanya metode demonstrasi pada materi wudhu di MTs Al-
siswa dapat dilihat dari hasil perhitungan kofisiensi korelasi yaitu rxy =
0,74
5.1.3 Terdapat pengaruh metode demonstrasi terhadap hasil belajar siswa pada
79
80
didapatnya hasil thitung adalah 7,11 lebih besar dari ttabel yaitu 2,018. Dari
5.2 Saran-Saran
5.2.1 Para guru, mata pelajaran fiqih untuk lebih meningkatkan kreatifitas dalam
dalam materi wudhu yang menghasilkan hasil belajar siswa akan lebih
5.2.2 Para siswa agar lebih giat lagi dalam belajar karena dengan belajar kita akan
lebih mengetahui apa yang kita tidak ketahui, dan melalui belajar maka
kita akan lebih menjadimakhluk Allah SWT yang lebih mulia karena Allah
80
81
bagi peneliti dan umumnya bagi masyarakat yang membutuhkan, serta dapat
81
DAFTAR PUSTAKA
Al-Qur’ân Al-Karîm
https://www.jurnal.ar-raniry.ac.id/index.php/islamfutura/article/view/
Khadijah, Nyanyu, Psikologi Pendidikan, (Jakarta, PT Raja Grapindo Persada,
2014)
Mas’ud, Muhamad, Masail Al-Fiqh Solusi Problematika Aktual Hukum Islam
Kontemporer, (Bandung, Pustaka Rahmat, 2013)
Muslim, Husain Abu bin al-Hajjaj al-Naisaburi , Shahih Muslim, (Bairud: Dar al-
Fikr, tt), juz 1 h. 185, no. Hadis 397
Ramayulis, Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta, Kalam Mulia, 2014), Cet. ke-
21
----, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta, Kalam Mulia, 2018), Cet. ke-13
82
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R dan D, (Bandung,
Alvabeta CV, 2017), Cet. ke-26
83
Lampiran 1
Identitas Responden
No Absen :
Nama :
Jenis Kelamin : L / P
Hari/ Tanggal :
Petunjuk Pengisian :
1. Bacalah pernyataan-pernyataan tersebut secara cermat dan teliti
2. Berikan tanda ( √ ) dari pernyataan yang telah disajikan
- Sangat Setuju : SS
- Setuju :S
- Ragu-Ragu : RR
- Tidak Setuju : TS
-Sangat Tidak Setuju : STS
3. Jawablah pertanyaan-pertanyaan dengan jujur dengan benar sesuai dengan
pengalaman anda.
4. Jawaban anda dapat terjamin kerahasihaannya dan tidak akan berpengaruh
pada nilai pelajaran anda.
84
wudhu.
3 Dengan praktek wudhu
adalah cara yang mudah
untuk difahami oleh siswa.
4 Setelah guru menjelaskan
materi siswa langsung
mencoba dan menpraktekan
wudu.
Guru telah menyampaikan
5 materi wudhu dengan baik
dan mudah kepada siswa.
6 Siswa mudah memahami
materi wudhu dengan cara
praktek.
7 Siswa akan lebih mudah
memahami pelajaran dengan
langsung praktek wudhu
8 Suasana belajar fiqih lebih
baik dengan cara praktek
wudhu.
9 Dengan cara memperaktekan
wudhu kebersamaan siswa
akan lebih baik
10 Dengan cara pembelajaran
praktek wudhu membuat
saya datang lebih awal ke
sekolah.
85
Variabel Y : (Hasil Belaja Siswa)
No Pertanyaan SS S RR TS STS
1 Pemahaman siswa lebih
bertambah ketika materi
wudhu dipraktekan secara
langsung.
2 Dengan memperaktekan
wudhu pemahaman siswa
semakin bertambah.
3 Saya mudah memahami
meteri wudhu dengan cara
praktek.
4 Siswa yang aktif saat praktek
wudhu maka pengetahuannya
akan bertambah.
5 Dengan adanya praktek
wudhu akan menghasilka
sikap sosial yang baik antar
teman.
6 Dengan adanya praktek
wudhu membuat siswa
semangat belajar pada saat
materi wudhu.
7 Dengan melakukan praktek
wudhu membuat siswa lebih
kreatif dalam memahami
materi wudhu.
8 Saya memiliki pengalaman
baru saat mempelajari materi
wudhu dengan cara praktek.
9 Saya lebih tau kekurangan
dan kesalahan saat wudhu
dengan adanya metode
demonstrasi
10 Saya lebih percaya diri
melakukan wudhu dengan
cara praktek.
86
Lampiran 2
TABEL
Metode Demonstrasi
VARIABEL X
Nomor Jawaban Responden Untuk Item Nomor
Jumlah
Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 4 3 5 4 5 4 5 5 5 3 43
2 4 4 5 4 5 5 2 2 4 3 38
3 5 5 5 3 4 5 5 4 5 3 44
4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 41
5 4 5 5 4 4 5 4 5 4 4 44
6 4 5 5 4 4 5 4 5 4 4 44
7 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 43
8 5 5 4 2 4 4 4 4 4 2 38
9 1 1 4 1 4 1 5 5 5 5 32
10 3 2 5 5 5 5 5 5 5 5 45
11 5 3 5 4 5 5 4 4 5 4 44
12 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 47
13 4 5 5 4 4 4 4 4 3 3 40
14 5 4 5 3 4 5 4 3 4 3 40
15 5 4 4 3 5 3 5 4 4 5 42
16 4 5 5 4 5 4 4 5 5 4 45
17 4 5 3 4 5 3 4 5 3 5 41
18 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 47
19 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 47
20 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 47
21 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 43
22 5 4 5 4 5 5 5 4 4 4 45
23 5 4 5 4 5 4 4 4 5 5 45
24 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 49
25 5 4 3 5 5 4 4 3 5 4 42
26 5 4 3 5 5 4 4 3 5 4 42
27 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 36
28 4 5 5 4 4 5 4 4 5 4 44
29 5 5 5 4 5 4 5 4 5 4 46
30 4 4 4 5 4 4 4 4 5 3 41
31 5 3 5 4 5 2 4 4 5 1 38
32 5 3 4 5 4 4 4 3 4 4 40
33 5 4 5 3 5 5 3 4 3 5 42
87
34 4 4 4 4 5 5 5 4 5 4 44
35 5 5 3 5 5 5 5 3 5 4 45
36 4 5 4 5 4 4 4 4 5 3 42
37 4 3 5 5 3 5 4 5 4 3 41
38 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 49
39 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
40 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 49
41 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 49
42 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 49
43 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 49
44 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 49
Jumlah 1921
88
Lampiran 3
TABEL
Hasil Belajar
VARIABEL Y
Nomor Jawaban Responden Untuk Item Nomor
Jumlah
Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 5 4 5 5 5 4 4 3 3 5 43
2 4 4 4 2 3 4 5 4 3 2 35
3 5 5 3 4 3 4 4 5 5 3 41
4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 38
5 4 4 5 5 4 4 5 5 4 5 45
6 5 4 5 5 4 4 4 4 4 5 44
7 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 46
8 5 4 5 4 4 2 3 4 4 5 40
9 4 5 5 4 5 5 5 1 2 5 41
10 5 5 5 5 5 5 5 5 2 5 47
11 4 5 5 3 5 4 3 5 5 5 44
12 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 48
13 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 37
14 5 5 4 4 3 3 5 4 4 4 41
15 5 4 5 3 4 4 4 4 3 5 41
16 5 4 5 5 4 5 5 4 4 5 46
17 5 4 4 5 5 3 4 5 4 5 44
18 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 48
19 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 49
20 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 49
21 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 43
22 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 41
23 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 45
24 5 4 4 5 5 5 5 3 5 5 46
25 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4 44
26 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4 44
27 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 36
28 4 4 4 5 5 5 4 4 3 5 43
29 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 48
30 4 4 4 5 4 3 4 4 4 5 41
89
31 4 3 4 3 2 4 5 2 4 3 34
32 4 5 4 5 4 5 5 4 4 5 45
33 4 5 3 5 3 4 5 3 3 5 40
34 4 4 4 5 5 5 4 4 3 5 43
35 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 47
36 4 4 4 3 4 4 5 5 5 5 43
37 3 2 5 5 3 4 5 2 2 3 34
38 5 4 4 5 5 5 5 4 4 5 46
39 5 4 4 5 4 4 5 5 4 5 45
40 5 4 5 5 4 4 4 5 5 5 46
41 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 47
42 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 47
43 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 47
44 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 48
Jumlah 1910
90
Lampiran 4
TABEL
SKOR VARIABEL X DAN Y
NO
X Y X2 Y2 XY
Responden
1 43 43 1849 1849 1849
2 38 35 1444 1225 1330
3 44 41 1936 1681 1804
4 41 38 1681 1444 1558
5 44 45 1936 2025 1980
6 44 44 1936 1936 1936
7 43 46 1849 2116 1978
8 38 40 1444 1600 1520
9 32 41 1024 1681 1312
10 45 47 2025 2209 2115
11 44 44 1936 1936 1936
12 47 48 2209 2304 2256
13 40 37 1600 1369 1480
14 40 41 1600 1681 1640
15 42 41 1764 1681 1722
16 45 46 2025 2116 2070
17 41 44 1681 1936 1804
18 47 48 2209 2304 2256
19 47 49 2209 2401 2303
20 47 49 2209 2401 2303
21 43 43 1849 1849 1849
22 45 41 2025 1681 1845
23 45 45 2025 2025 2025
24 49 46 2401 2116 2254
25 42 44 1764 1936 1848
26 42 44 1764 1936 1848
27 36 36 1296 1296 1296
28 44 43 1936 1849 1892
29 46 48 2116 2304 2208
30 41 41 1681 1681 1681
31 38 34 1444 1156 1292
32 40 45 1600 2025 1800
91
33 42 40 1764 1600 1680
34 44 43 1936 1849 1892
35 45 47 2025 2209 2115
36 42 43 1764 1849 1806
37 41 34 1681 1156 1394
38 49 46 2401 2116 2254
39 50 45 2500 2025 2250
40 49 46 2401 2116 2254
41 49 47 2401 2209 2303
42 49 47 2401 2209 2303
43 49 47 2401 2209 2303
44 49 48 2401 2304 2352
Jumlah 1921 1910 84543 83600 83896
92
Lampiran 5
1. Ŷ= a + b (nminimum) 2. Ŷ = a + b (nmaksimum)
Ŷ = a + b (n1) Ŷ = a + b (n2)
Ŷ = 43,15 Ŷ = 39,4
3. Ŷ= a + b (nminimum) 4. Ŷ = a + b (nmaksimum)
Ŷ = a + b (n3) Ŷ = a + b (n4)
Ŷ = 43,9 Ŷ = 41,34
5. Ŷ= a + b (nminimum) 6. Ŷ = a + b (nmaksimum)
Ŷ = a + b (n5) Ŷ = a + b (n6)
Ŷ = 10,90 + 18 Ŷ = 10,90 + 33
Ŷ = 28,9 Ŷ = 43,9
7. Ŷ= a + b (nminimum) 8. Ŷ = a + b (nmaksimum)
Ŷ = a + b (n7) Ŷ = a + b (n8)
93
Ŷ = 43,5 Ŷ = 39,4
Ŷ = a + b (n9) Ŷ = a + b (n10)
Ŷ = 34,9 Ŷ = 44,65
Ŷ = a + b (n11) Ŷ = a + b (n12)
Ŷ = 43,9 Ŷ = 46,15
Ŷ = a + b (n13) Ŷ = a + b (n14)
Ŷ = 10,90 + 30 Ŷ = 10,90 + 30
Ŷ = 40,9 Ŷ = 40,9
Ŷ = a + b (n15) Ŷ = a + b (n16)
94
Ŷ = 42,4 Ŷ = 44,65
Ŷ = a + b (n17) Ŷ = a + b (n18)
Ŷ = 41,65 Ŷ = 46,15
Ŷ = a + b (n19) Ŷ = a + b (n20)
Ŷ = 46,15 Ŷ = 46,15
Ŷ = a + b (n21) Ŷ = a + b (n22)
Ŷ = 34,15 Ŷ = 44,65
Ŷ = a + b (n23) Ŷ = a + b (n24)
95
Ŷ = 44,65 Ŷ = 47,65
Ŷ = a + b (n25) Ŷ = a + b (n26)
Ŷ = 42,4 Ŷ = 48,4
Ŷ = a + b (n27) Ŷ = a + b (n28)
Ŷ = 10,90 + 27 Ŷ = 10,90 + 33
Ŷ = 37,9 Ŷ = 43,9
Ŷ = a + b (n29) Ŷ = a + b (n30)
Ŷ = 45,4 Ŷ = 41,65
Ŷ = a + b (n31) Ŷ = a + b (n32)
96
Ŷ = 39,4 Ŷ = 49,9
Ŷ = a + b (n33) Ŷ = a + b (n34)
Ŷ = 42,4 Ŷ = 43,9
Ŷ = a + b (n35) Ŷ = a + b (n36)
Ŷ = 44,65 Ŷ = 42,4
Ŷ = a + b (n37) Ŷ = a + b (n38)
Ŷ = 41,65 Ŷ = 47,65
Ŷ = a + b (n39) Ŷ = a + b (n40)
97
Ŷ = 48,4 Ŷ = 47,65
Ŷ = a + b (n41) Ŷ = a + b (n42)
Ŷ = 47,65 Ŷ = 47,65
Ŷ = a + b (n43) Ŷ = a + b (n44)
Ŷ = 47,65 Ŷ = 37,65
98
Lampiran 6
99
Lampiran 7
Tabel t
100
Pr 0.25 0.10 0.05 0.025 0.01 0.005 0.001
101
102
103
104
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Pendidikan:
1. MI Mathlaul’ulum Teluknaga Tahun 2009
2. MTs Al-Amanah Al- Gontory Tahun 2012
3. MA Al-Amanah Al-Gontory Tahun 2015
105
47