Anda di halaman 1dari 2

Nama : Albertus Kristian Darel Mari

Nim : 18.01.002
Tugas : Refleksi
Dosen : Endah Cristina M. Th
Dalam pembacaan Bab III dalam buku The Purpose and Power of Love & Marriage.
Pertanyaan menarik dari Bab ini adalah mengapa perlu menikah? Kebingungan masyarakat
modern tentang pernikahan mengakibatkan banyak pasangan menikah karena alasan yang salah.
Alasan yang tidak memadai untuk menopang suatu hubungan pernikahan yang sehat seumur
hidup. Tidak seorang pun pernah menikah tanpa lebih dahulu dengan cermat dan jelas menjawab
pertanyaan mengapa? Pertimbangan yang serius dan cermat sebelum menikah akan mencegah
banyak masalah, sakit hati, dan penyesalan-penyesalan di belakang hari setelah pernikahan.
Dalam buku ini ada sepuluh alasan pernikahan yang tidak sehat; Pertama Sengaja membuat
jengkel orang tua. Percaya atau tidak cuma ada orang yang menikah untuk membuat jengkel atau
menyakiti orang tua mereka mereka mungkin marah terhadap ketidak setujuan orang tua
terhadap teman-teman mereka, khususnya kekasih mereka. Kemarahan atau kejengkelan itu
dapat mendorong mereka berbuat sesuatu yang bodoh seperti mereka menikah tanapa
memikirkannya dengan sungguh-sungguh. menikah untuk membuat jengkel orang tua adalah
alasan gila untuk menikah. Orang yang menikah karena ingin membuat jengkel orang tua
memandang pasangan bukan sebagai kekasih, teman, dan sahabat kau melainkan sebagai jalan
keluar dari orang tua yang dominan. Kedua, Melarikan diri dari ruamah yang tidak
menyenangkan Orang yang menikah untuk melarikan diri jarang menemukan apa yang mereka
cari titik akhirnya, mereka hanya menukar satu jenis ketidakbahagiaan dengan ketidakbahagiaan
lainnya. Ketiga, Gambar diri yang negatif, Pasangan yang memasuki pernikahan dengan gambar
diri yang negatif masuk ke dalam hubungan itu hanya dengan sebagai pribadi yang tidak utuh.
Keempat, Menikah untuk mengatasi kekecewaan akibat ditinggal kekasih Masalah pernikahan
untuk mengatasi kekecewaan akibat ditinggal kekasih adalah pernikahan yang bukan
berdasarkan cinta melainkan kenyamanan. Kelima, Takut ketinggalan sendiri Ketika orang
menikah karena takut ketinggalan sendiri, adalah salah satu dari dua hal yang biasa terjadi akibat
terlalu merasa malu. Keenam, Takut akan kemandirian Tak seorang pun yang takut akan
kemandirian siap untuk menikah titik pernikahan yang berhasil menghapuskan baik suami
maupun istri merasa nyaman dan sanggup hidup mandiri. Ketujuh, Takut untuk melukai
pasangan Tidak ada pernikahan yang berhasil apabila di dasari atas ketakutan apapun. jangan
menikah hanya karena anda takut melukai pasangan. Kedelapan, Menjadi ahli terapi atau
konselor bagi pasangan, Pendidikan yang sehat adalah bersatunya seorang laki-laki dan seorang
perempuan sebagai mitra yang setara, yang keduanya sama-sama dewasa secara emosional dan
aman dalam gambar diri serta identitas pribadi mereka. tak seorang pun membutuhkan konseling
terus-menerus siap untuk menikah. Kesembilan, Karena sudah berhubungan seks. Berhubungan
seks bukanlah alasan untuk menikah ini adalah alasan yang untuyangrtobat. Pantang
berhubungan seks adalah satu-satunya perilaku yang tepat bagi orang yang tidak menikah,
khususnya bagi orang percaya. Kesepuluh, Karena hamil, Walaupun Anda tidak pernah menikah
dengan orang yang membuat Anda hamil, Allah dapat memberi Anda berdua kasih karunia dan
hikmat untuk bertindak bijaksana demi kesehatan dan kesejahteraan si anak.
Sepuluh alasan alasan pernikahan yang sehat adalah pertama, karena menikah adalah
kehendak Allah. Kedua, mengekspresikan kasih Allah kepada pasangan. Ketiga, ekspresikan
kasih pribadi untuk pasangan. Keempat, memenuhi kebutuhan dan hasrat seksual dengan cara
yang ilahi. Kelima, keinginan untuk memulai membangun keluarga. Keenam, persahabatan.
Pernikahan yang sehat menyatukan 2 pribadi yang utuh, bukan dua pribadi yang tidak utuh, yang
membentuk kesatuan yang lebih besar dari pada jumlah bagian-bagiannya. Warna berasal dari
Allah rumah pernikahan dirancang bagi orang percaya: laki-laki dan perempuan yang berjalan
oleh iman, bukan oleh apa yang dilihat, dan hidup dalam hubungan kasih pribadi sehari-hari
yang semakin bertumbuh bersama Yesus Kristus Ketujuh, berbagi segalanya dengan pasangan.
Kedelapan, bekerja sama untuk memenuhi kebutuhan satu sama lain. Kesembilan,
memaksimalkan potensi masing-masing. Kesepuluh, meningkatkan pertumbuhan rohani.
Pertanyaan:
1. Teks, Apakah pernikahan dengan alasan yang salah tidak bisa diperbaiki dalam
masa berjalannya pernihakan? Dan apakah pernikahan dengan alasan yang salah
akan membawah kepada kehancuran?
2. Konteks, di tempat saya masih ada pernikahan yang dilakukan karena kehendak
orang tua atau pernikahan yang dijodohkan, dan kedua pasangan tersebut tidak
saling mencintai, apakah Allah berkenan terhadap pernikahan tersebut? Yang di
dalamnya tidak ada rasa cinta antar pasangan suami istri?

Anda mungkin juga menyukai