Anda di halaman 1dari 2

Nama : Albertus Kristian Darel Mari

Nim : 18.01.002
Tugas : Refleksi
Dosen : Endah Cristina M. Th

Dalam pembacaan Bab V dalam buku The Purpose and Power of Love & Marriage. Buku
ini mengatakan Pernikahan yang bahagia bukanlah kebetulan, sukses dalam pernikahan tidak
terjadi secara otomatis, rahasia sukses dalam setiap usaha adalah perencanaan, dan perencanaan
yang sukses tergantung pada pengetahuan. Seperti halnya usaha lain dalam hidup. Sukses dalam
pernikahan bergantung pada informasi dan perencanaan. Pernikahan adalah investasi, dan sukses
berbanding langsung dengan jumlah pengetahuan dan waktu yang diinvestasikan di dalamnya,
karena tidak seorang pun yang berharap untuk membangun sebuah rumah baru merencanakan
proyek tersebut secara ceroboh. Yesus menekankan pentingnya jenis perencanaan ini ketika Ia
berfirman dalam Lukas 14:28-30, tentang perencanaan mendirikan menara harus menghitung
biayanya. Pernikahan juga tidak berbeda. Prinsip yang sama berlaku, pernikahan yang
berbahagia tidak dapat diserahkan pada kebetulan. Sama seperti membangun rumah, pernikahan
yang suskses adalah produk dari perencanaan cermat dan rancangannya yang serius, bahan yang
benar, nasihat yang baik, dan kontraktor yang memenuhi syarat.
Dalam hal pernikahan, kita tidak mempunyai jaminan sukses apabila kita tidak
mengetahui prinsip-prinsip sukses. Kita tidak dapat mengarapkan Roh Allah untuk
“mengingatkan” kita tentang prinsip-prinsip kebenaran yang kita tidak pernah pelajari pada
mulanya. Untuk itu pentingnya kita harus menjadi pelaku firman Allah, agar cakap dalam
prinsip-prinsip rohani yang mengatur kehidupan. Pengetahuan saja tidak cukup, pengetahuan
dapat membawah kita dalam kesimpulan yang salah. Peran Roh Kudus sangat besar dalam
menerangi pengetahuan menjadi pewahyuan. Karena kita memerlukan hikmat Roh Kudus untuk
memampukan kita memahami dan menerapkan pengetahuan kita dalam perencanaan dengan
benar. Pengetahuan dapat mengatasi ketidaktahuan tentang pernikahan. Hubungan pernikahan
merupakan sebuah lingkungan belajar dimana kedua pasangan dapat bertumbuh dan berkembang
bersama waktu. Pernikahan tidak menuntut kesempurnaan, tetapi harus diberi prioritas.
Membangun pernikahan harus dibangun di atas dasar yang teguh. Apapun yang bersifat
kekal dibangun di atas dasar yang teguh dan kukuh, demikian juga dengan pernikahan. Ada
sepuluh batu pondasi sebagai dasar untuk membangun pernikahan yang bahagia dan berhasil.
Yang pertama adalah Kasih. Kasih dapat digambarkan dengan banyak cara yang berbeda, tetapi
kasih yang dimaksudkan di sini adalah kasih agape yaitu kasih Allah sendiri, dalam pernikahan
dibutuhkan kasih agape. Kedua, Kebenaran. Kebenaran haruslah menjadi dasar dalam
pernikahan. Ketiga, Kepercayaan. Kepercayaan merupakan unsur yang hakiki dari komitmen.
Keempat, Komitmen. Komitmen adalah sumber kehidupan pernikahan. Kelima, Rasa Hormat.
Setiap hubungan yang sehat, termasuk pernikahan harus dibangun atas saling menghormati.
Keenam, Penundukan diri. Pernikahan yang sehat tidak hanya dibangun berdasarkan saling
menghormati tetapi juga atas saling penundukan diri. Ketujuh, Pengetahuan. Pengetahuan sangat
penting bagi fondasi yang kukuh bagi pernikahan. Kedelapan Kesetiaan. Kesetiaan berhubungan
erat dengan komitmen dan juga berkaitan erat dengan kepercayaan. Kesembilan Kesabaran.
Kesabaran adalah satu lagi batu fondasi yang mutlak perlu untuk membangun pernikahan yang
sukses dan bahagia. Kesepuluh Stabilitas keuangan. Stabilitas keuangan adalah sala satu batu
fondasi yang paling sering diabaikan dalam pernikahan.

Anda mungkin juga menyukai