Anda di halaman 1dari 16

Prinsip dan

Issue
Perkembangan
Tujuh Prinsip Perkembangan
Paul B. Baltes dan rekan kerjanya mengientifikasi tujuh prinsip dari pendekatan
perkembangan rentang kehidupan, yaitu :

1. Development is Lifelong (Perkembangan adalah proses seumur hidup..


2. Development is Multidimensional (Perkembangan adalah multidimensi).
3. Development is Multidirectional (Perkembangan adalah multi arah / berbagai
arah).
4. Relative Influences of Biology and Culture Shift Over the Life Span (Pengaruh2
relatif dari biologis dan budaya bergantian selama rentang kehidupan).
5. Development Involves Changing Resource Allocations (Perkembangan
melibatkan perubahan alokasi perubahan sumber daya).
6. Development Shows Plasticity (Perkembangan menunjukkan kekenyalan).
7. Development is Influenced by the Historical and Cultural Context
(Perkembangan dipengaruhi oleh aspek sejarah dan konteks budaya).
Development is Lifelong
Perkembangan adalah proses seumur hidup

Perkembangan adalah proses perubahan sepanjang hidup.


Setiap periode rentang kehidupan dipengaruhi oleh apa yang terjadi pada
periode sebelumnya dan apa yang terjadi saat ini akan memengaruhi apa yang
akan terjadi kemudian.

Contoh :
Memiliki orang tua yang responsif dan sensitif dapat mengembangkan rasa
percaya (trust) pada bayi. Rasa percaya ini selanjutnya akan membantu si bayi
pada masa kanak-kanak untuk dapat bersosialisasi dengan baik.

Setiap periode memiliki karakteristik dan nilai yang unik, sehingga tidak ada satu
periode yang lebih atau kurang penting daripada periode lainnya.
Development is Multidimensional
Perkembangan adalah multidimensi

Perkembangan berlangsung dalam banyak


dimensi, seperti : biologis, psikologis, dan sosial.
Setiap dimensi dapat berkembang dalam
derajat/tingkat yang bervariasi.

Contoh :
Seorang anak berusia 4 tahun yang sangat
cerdas, belum tentu memiliki kematangan
emosi pada tingkat yang seimbang dengan
kecerdasannya tersebut.
Development is Multidirectional
Perkembangan adalah multi arah / berbagai arah
Perkembangan berlangsung dalam lebih dari satu arah.
Sejalan dengan meningkatnya kemampuan individu di satu area, individu tsb mungkin
akan mengalami penurunan di area lainnya dalam waktu yang bersamaan.
Anak2 kebanyakan tumbuh dalam satu arah, yaitu ke arah peningkatan baik dalam
ukuran maupun kemampuan. Kemudian keseimbangan sec. bertahap berganti.
Pada Remaja, umumnya kemampuan fisik meningkat, tetapi kecakapannya dalam
mempelajari bahasa menurun. Beberapa kemampuan tsb seperti perbendaharaan kata,
secara khusus kembali meningkat sepanjang masa dewasa.

Manusia belajar untuk memaksimalkan hal-hal yang dapat ditingkatkan dan


meminimalkan penurunan dengan cara belajar mengelola atau mengompensasi hal tsb.

Contoh :
Seorang atlet yang sudah lansia dan tidak sanggup berlari kencap, mungkin akan memilih untuk
menjadi pelatih atau penulis buku olahraga.
Seorang nenek yang mengalami penurunan daya ingat, akan membuat catatan2 kecil ketika
berbelanja, dll
Relative Influences of Biology and
Culture Shift Over the Life Span
Pengaruh-pengaruh relatif dari biologis dan budaya
bergantian selama rentang kehidupan
Development Involves Changing Resource
Allocations
Perkembangan melibatkan perubahan alokasi sumber daya

Seseorang dapat mengalokasikan sumber-sumber yang ada, seperti : waktu, energi,


talenta, uang, dan dukungan sosial dalam cara yang beragam.
Sumber-sumber tsb digunakan untuk :
1. Pertumbuhan
2. Memelihara atau memperbaiki diri
3. Menghadapi kehilangan atau penurunan ketika perbaikan sudah tidak bisa
dilakukan.

Alokasi sumber-sumber ke dalam tiga fungsi tsb berubah sepanjang hidup, sejalan
dengan menurunya sumber-sumber tsb.

Contoh : sumber energi menurun dengan bertambahnya usia, sementara sumber waktu
menjadi meningkat.
Development Shows Plasticity
Perkembangan menunjukkan kekenyalan

Banyak kemampuan dapat ditingkatkan melalui latihan.


Contoh : Anak-anak yang mengalami kesulitan untuk mmebaca
dan manulis, dapat dilatih dengan mengikuti program remedial.
Namun, beberapa kemampuan tetap memiliki keterbatasan
sekalipun telah dimodifikasi.

Satu tugas besar peneliti perkembangan untuk menemukan pada


taraf sejauh apa perkembangan tertentu dapat dimodifikasi di
usia yang beragam.
Development is Influenced by the
Historical and Cultural Context
Perkembangan dipengaruhi oleh aspek sejarah dan
konteks budaya
ISSUE UTAMA
DALAM TEORI PERKEMBANGAN

01 Apakah teori perkembangan bersifat

aktif atau reaktif ?


02 Apakah teori perkembangan bersifat

continuous (berkelanjutan)

discontinuous ?
atau

(tidak berkelanjutan)
Ilustrasi

Bagaimana pandangan Mekanistik dan


Organismik ?
JOHN LOCKE
Model Mekanistik Filsuf Inggris
(Reaktif) Tabula rasa
Anak bagaikan
Pandangan ini menjelaskan bahwa
selembar kertas, di
individu seperti mesin yang bereaksi mana lingkungan sosial
terhadap input lingkungan. yang “mengisi” atau
Mesin tidak bekerja atas keinginannya menulis arah atau
sendiri, tetapi bereaksi secara otomatis keinginan anak tersebut.
Ilustrasi
terhadap input yang diberikan atau
Farhan adalah anak yang punya rasa ingin tahu yang besar. Pada
kekuatan fisik. usianya yang masih 5 tahun, ia sudah lancar membaca. Farhan
Perilaku manusia juga demikian, seperti selalu membaca satu buku setiap hari atas keinginannya sendiri.
yang terlihat pada ilustrasi di samping Berbeda dengan Farhan, saat ini Danar juga berusia 5 tahun.
Tetapi ia belum bisa membaca. Ibu Danar sering mengajak Danar
tentang Danar. Dengan demikian, jika belajar membaca, tetapi Danar menolaknya. Setiap kali diajak
kita mengetahui bagaimana susunan belajar mengenal abjad, Danar terlihat tidak bersemangat. Ia
“mesin” manusia serta kekuatan apa sering menguap saat diajari ibunya, tapi jika kegiatan belajar
selesai, rasa kantuknya pun hilang. Belakangan, ibu Danar
yang dapat mengaktifkannya, kita dapat mencoba membangkitkan keinginan Danar untuk belajar dengan
meramalkan apa yang akan dilakukan menjanjikan Danar pergi berenang di akhir pekan, jika ia
manusia. bersungguh-sungguh saat belajar. Upaya ibu Danar ternyata
berhasil. Danar jadi lebih termotivasi untuk belajar.
Model Organismic
(Aktif)
Pandangan ini melihat individu sebagai
organisme yang aktif dan tumbuh, yang
Rousseau percaya bahwa
mengatur jalan perkembangannya anak dilahirkan dengan
sendiri. akhlak yang baik.
Organisme yang aktif tidak hanya Ia cenderung akan
bereaksi, tetapi juga aktif memulai berkembang ke arah positif
sesuatu. kecuali mendapat tekanan
Motivasi untuk berubah bersifat internal. yang kuat dari lingkungan.
Pengaruh lingkungan tidak
JEAN JACQUES
menyebabkan perkembangan, meskipun ROUSSEAU
hal itu dapat mempercepat atau Filsuf Prancis
memperlambat perkembangan.
Pada model ini, perilaku tidak dapat
diramalkan dengan memecahnya ke
dalam respons-respons sederhana
terhadap stimulus lingkungan.
Apakah Anda tumbuh secara berangsur-angsur menjadi seperti sekarang
dengan cara perlahan dan kumulatif atau dengan cara tiba-tiba, seperti
ulat berubah menjadi seekor kupu-kupu?

Isu kontinuitas-diskontinuitas berfokus pada seberapa banyak


perkembangan meliputi perubahan yang bersifat kumulatif dan
berangsur-angsur (kontinu) atau meliputi tahapan yang jelas
(diskontinu).
Continuous
Development
Perkembangan bersifat kontinu, melibatkan proses penambahan yang
berangsur-angsur dari jenis keterampilan tertentu yang sudah ada
sebelumnya. Misalnya : perkembangan bicara seorang anak, mulai dari
berkomunikasi dengan menangis, lalu mengeluarkan suara seperti “aaa...
uuu...”. Kemudian mampu berceloteh “mamama.... papapa...”, sampai
akhirnya mampu mengucapkan satu kata, dst.
Secara umum, para ahli yang menekankan faktor nurture (lingkungan) pada
perkembangan menggambarkan sebagai proses kontinu. Ibaratkan
pertumbuhan pohon yang makin lama semakin tinggi besar.
Begitu pula para ahli teori mekanistik akan lebih melihat perkembangan
sebagai sesuatu yang bersifat kontinu, yaitu seperti seseorang yang berjalan
menaiki lereng. Perkembangan sebagai sesuatu yang dibangun oleh proses
yang sama, membolehkan peramalan dari perilaku yang lebih awal ke
perilaku yang selanjutnya.
Perkembangan yang bersifat kontinu lebih fokus pada perubahan kuantitatif,
meliputi perubahan dalam jumlah (tinggi, berat, perbendaharaan kata,
Sumber : Berk. (2009)
frekuensi komunikasi yang dilakukan).
Disontinuous
Development
Perkembangan bersifat diskontinu, melibatkan suatu proses ketika
seseorang mengembangkan cara baru (proses-proses yang berbeda) dalam
memahami dan berespons terhadap lingkungan pada rentang-rentang waktu
tertentu. Misalnya : perkembangan kognitif seorang anak balita berbeda
dengan perkembangan kognitif seorang remaja.
Para ahli yang menekankan perkembangan faktor nature (genetik/herediter),
lebih menggambarkan perkembangan sebagai serangkaian tahapan-
tahapan seperti perkembangan dari ulat menjadi kupu-kupu.
Para ahli teori organismik menekankan pada perubahan kualitatif, yaitu
perubahan jenis, struktur, atau organisasi. Perkembangan terjadi dalam
serangkaian tahapan yang berbeda, seperti seseorang yang berjalan
menaiki tangga. Perubahan kualitatif bersifat diskontinu, contohnya
perubahan cara berpikir dari konkret menjadi abstrak.
Pada tiap tahap, individu berhadapan dengan berbagai masalah yang
berbeda dan mengembangkan berbagai kemampuan yang berbeda. Setiap
tahap dibangun dari tahap sebelumnya dan menjadi persiapan untuk tahap
Sumber : Berk. (2009)
berikutnya.

Anda mungkin juga menyukai