Tugas Kajian Literatur Anril - Kelompok 8
Tugas Kajian Literatur Anril - Kelompok 8
ANALISIS REAL
Disusun Oleh:
Kelompok 8
Suci Nuryati (0305192111)
Sahriani Harahap (0305192052)
Sari
2 Molli Wahyuni Analisis Problematika https://jcup.org/index.php/cendekia/
Perkuliahan Analisis article/view/15
Real
3 Supriadi Komposisi Bahan Ajar https://ojs.iainbatusangkar.ac.id/ojs/
Konsep Analisis Real index.php/sainstek/article/view/746/1036
“Supremum Dan Infimum”
Lapisan Dalam Bumi
Melalui Pembelajaran
Etnomatematika Sunda
4 Nurul Imamah Ah Pengembangan Bahan Ajar http://jurnal.unmuhjember.ac.id/
Mata Kuliah Analisis Real index.php/JPM/article/view/461/351
Berbasis Pembuktian Pada
Semester V UNMUH
JEMBER
5 Widiya Sari Penerapan Infimum Pada https://journal.unsika.ac.id/index.php/
Nilai Kriteria Ketuntasan sesiomadika/article/view/2118
Minimal Mata Pelajaran
Matematika SMA
Nomor
Pembahasan Isi Artikel Mengenai Manfaat/Kegunaan Analisis Real
Artikel
1 Pelaksanaan pembelajaran peta konsep pada perkuliahan Sistem Bilangan Riil
terdiri dari langkah-langkah:
penelusuran materi, penentuan ide-ide utama dan tambahan, penyusunan peta
konsep materi dan verifikasi. Melalui pembelajaran dengan peta konsep dapat
membantu mahasiswa dalam mengaitkan konsep-konsep dalam matakuliah
analisis real sehingga mampu memahami struktur dari konsep-konsep dalam
matakuliah analisis real. Hal ini dapat membantu mahasiswa dalam membuktikan
teorema- teorema dalam analisis real.
2 Analisis Real merupakan salah satu mata kuliah yang diajarkan pada program
studi pendidikan matematika. Mata kuliah ini membutuhkan kemampuan berfikir
kritis mahasiswa, untuk mampu membuat pembuktian dalam permasalahan yang
diajukan. Permasalahan yang paling menonjol dihadapi dalam perkuliahan
analisis real adalah terjadinya miskonseps mahasiswa terhadap materi sehingga
menyulitkan dalam pembuktian. Upaya perbaikan kualitas juga dapat dilakukan
oleh dosen diantaranya dengan melakukan sejumlah intervensi, menerapkan
Lesson Study, menerapkan pendekatan RME, pengembangan buku teks analisis
real. Upaya lainnya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas
perkuliahan analisis real adalah dengan melakukan pembenahan instrumental dan
dukungan dari lingkungan.
3 Konsep analisis real ”supremum dan infimum”
Supremum dan Infimum
Berikut ini diperkenalkan konsep tentang batas atas dan batas bawah dari suatu
himpunan bilangan real.
Definisi 1 Diberikan subset tak kosong S .
(a) Himpunan S dikatakan terbatas ke atas (bounded above) jika terdapat suatu
bilangan u sedemikian hingga s u untuk semua sS . Setiap bilangan u
seperti ini disebut dengan batas atas (upper bound) dari S.
(b) Himpunan S dikatakan terbatas ke bawah (bounded below) jika terdapat
suatu bilangan w sedemikian hingga w s untuk semua sS . Setiap
bilangan w seperti ini disebut dengan batas bawah (lower bound) dari S.
(c) Suatu himpunan dikatakan terbatas (bounded) jika terbatas ke atas dan
terbatas ke bawah. Jika tidak, maka dikatakan tidak terbatas (unbounded).
Contoh
Himpunan S :x : x 7ini terbatas ke atas, sebab bilangan 7 dan
sebarang bilangan lebih dari 7 merupakan batas atas dari S. Himpunan ini tidak
mempunyai batas bawah, jadi himpunan ini tidak terbatas ke bawah. Jadi, S
merupakan himpunan yang tidak terbatas.
Definisi 2 Diberikan S subset tak kosong
(a) Jika S terbatas ke atas, maka suatu bilangan u disebut supremum (batas atas
terkecil) dari S jika memenuhi kondisi berikut:
(1) u merupakan batas atas S, dan
(2) jika v adalah sebarang batas atas S, maka u v . Ditulis u sup S .
(b) Jika S terbatas ke bawah, maka suatu bilangan u disebut infimum (batas
bawah terbesar) dari S jika memenuhi kondisi berikut:
(1) w merupakan batas bawah S, dan
(2) jika t adalah sebarang batas bawah S, maka t w. Ditulis w inf S .
Mudah untuk dilihat bahwa jika diberikan suatu himpunan S subset dari maka
hanya terdapat satu supremum, atau supremumnya tunggal. Juga dapat
ditunjukkan bahwa jika u ' adalah sebarang batas atas dari suatu himpunan tak
kosong S, maka sup S u ' , sebab sup S merupakan batas atas terkecil dari S.
Suatu subset tak kosong S mempunyai empat kemungkinan, yaitu
(i) mempunyai supremum dan infimum,
(ii) hanya mempunyai supremum,
(iii) hanya mempunyai infimum,
(iv) tidak mempunyai infimum dan supremum.
Setiap bilangan real a merupakan batas atas dan sekaligus juga merupakan
batas bawah himpunan kosong . Jadi, himpunan tidak mempunyai
supremum dan infimum.
4 Adapun materi yang di kembangkan sebagai bahan ajar yaitu Barisan bilangan
real, yang meliputi definisi dan sifat-sifat barisan, barisan konvergen dan barisan
divergen, kriteria Cauchy dan Teorema Bolzano-Weierstrass.
Berikut beberapa contoh bahan ajar yang berdasarkan hasil pembuktian dengan
menggunakan pembuktian langsung dalam materi kekonvergenan suatu barisan:
Teorema : Jika 𝑋 = (𝑥𝑛 ) → 𝑥, 𝑌 = (𝑦𝑛) → 𝑦, dan 𝑐 ∈ ℝ, maka
1) 𝑋 ± 𝑌 → 𝑥 + 𝑦.
2) 𝑋𝑌 → 𝑥𝑦.
3) 𝑐𝑋 → 𝑐𝑥.
Bukti :
1. Ambil sembarang 𝜀 > 0. Karena 𝑋 = (𝑥𝑛 ) → 𝑥, maka terdapat 𝑛0 ∈ ℕ
ε
sedemikian hingga untuk setiap 𝑛 ≥ 𝑛0 berlaku |𝑥𝑛 − 𝑥| < . Karena 𝑌 = (𝑦𝑛 )
2
→ 𝑦, maka terdapat 𝑛1 ∈ ℕ sedemikian hingga untuk setiap 𝑛 ≥ 𝑛1 berlaku |𝑦𝑛
ε
− 𝑦| < . Pilih 𝑛2 = max {𝑛0, 𝑛1 }, maka akibatnya untuk 𝑛 ≥ 𝑛2 berlaku |𝑛𝑛 +
2
ε ε
𝑦𝑛 − (𝑥 − 𝑦)| = |(𝑛𝑛 − 𝑛) + (𝑦𝑛 − 𝑦)| ≤ |(𝑛𝑛 − 𝑛) + (𝑦𝑛 − 𝑦)| < + = 𝜀.
2 2
Kareana berlaku untuk sembarang 𝜀 > 0, maka 𝑛𝑛 + 𝑦𝑛 kovergen ke (𝑥 + 𝑦).
Dengan cara yang sama diperoleh bahwa 𝑛𝑛 − 𝑦𝑛 konvergen ke (𝑥 + 𝑦). Jadi,
terbukti bahwa 𝑋 ± 𝑌 → 𝑥 + 𝑦.
5 penulisan dengan kajian pustaka yang bertujuan untuk mengetahui keterkaitan
antara mata kuliah analisis real mengenai infimum dalam penerapan kehidupan
sehari-hari. Infimum merupakan batas bawah terbesar, adapun penerapan yang
dapat kita ketahui pada nilai kriteria ketuntasan minimal pada mata pelajaran
matematika merupakan nilai harus dicapai oleh siswa yang dibuat oleh guru
sebagai tolak ukur penilaian.
Berdasarkan sifat kelengkapan bahwa nilai KKM Mata Pelajaran Matematika
Kelas X Semester 1 adalah 75 dengan siswa yang kurang dari nilai KKM harus
mengikuti pembelajaran remedi, untuk itu dapat dibuat garis bilangan realnya
seperti dibawah ini.