Anda di halaman 1dari 11

REVIEW JURNAL

BATAS ATAS DAN BATAS BAWAH


Disusun Untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah Teori Himpunan
Dosen Pengampu:
Nadya Alvi Rahma S.Pd, M.Si

Disusun Oleh:
NADYA DWI CAHYANI
(1860204221030)

TADRIS MATEMATIKA
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SAYYID ALI RAHMATULLAH
TULUNGAGUNG
MEI 2023
JURNAL 1

Judul Eksistensi supremum dan infimum dengan teorema cantor


Dedekind

Jurnal MIPA Universitas Negeri Gorontalo


Volume & halaman -
Tahun -
Penulis Nursiya Bito
Reviewer Nadya Dwi Cahyani
Tanggal Mei 2023

Latar belakang Adanya teorema Cantor Dedekind yang dalam


pembahasannya terdapat pernyataan bahwa tidak ada celah
pada sistem real (kepadatan).
Masalah yang akan Membuktikan keberadaan supremum dan infimum dengan
diselesaikan dalil Cantor Dedekind.
Tujuan penelitian Memperlihatkan kebenaran teorema Cantor Dedekind
dalam menunjukkan bahwa tidak ada celah pada sistem
bilangan real.
Metode penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian studi kasus
dimana metode ini menggunakan beberapa cara sekaligus
untuk mendapatkan hasil yang relevan. Dalam penelitian
ini sumber buku menjadi objek utama dalam mencari hasil
dan diperlukannya observasi terhadap apa yang ingin
dibuktikan.
Hasil penelitian Teorema Cantor Dedekind, misalkan 𝑅 himpunan
bilangan real dan misalkan 𝑅 dapat dibagi atas dua
himpunan 𝐴 dan 𝐵 yang tidak kosong dengan 𝐴 ∩ B =
∅, (𝐴 U 𝐵 = 𝑅) sedemikian hingga jika 𝑎 ∈ 𝐴 dan 𝑏 ∈ 𝐵
berlaku 𝑎 < 𝑏 maka terdapat tepat satu 𝑐 ∈ 𝑅 sedemikian
𝑎 ≤ 𝑐, ∀ 𝑎 ∈ 𝐴 dan 𝑐 ≤ 𝑏, ∀ 𝑏 ∈ 𝐵. Dalam hal ini 𝑐 adalah
elemen terbesar dari 𝐴 atau elemen terkecil dari 𝐵.
Teorema Eksistensi Infimum dan Supremum,
Misalkan 𝐴 ⊆ 𝑅, 𝐴 ≠ ∅
a) Jika 𝐴 mempunyai batas bawah maka 𝐴
mempunyai infimum
b) Jika 𝐴 mempunyai batas atas maka 𝐴 mempunyai
supremum
Kesimpulan a) (𝐿|𝑈) dikatakan CUT Dedekind jika L dan U
adalah himpunan bilangan rasional yang tidak
kosong dengan L ∩ U = ∅ L U U = Q dan
memenuhi kondisi jika p ⊂ L dan q ⊂ U maka p <
q
b) Jika (𝐿|𝑈) CUT dan U mempunyai elemen terkecil
maka (𝐿|𝑈) disebut cut rasional.
c) Teorema Cantor Dedekind, disamping dapat
digunakan untuk membuktikan eksistesi infimum
dan supremum, juga menunjukkan bahwa pada
sistem bilangan real tidak ada ''gap'' (teorema
kepadatan).
JURNAL 2

Judul Infimum Passing Grade Prodi Pendidikan Matematika


UINSIKA 2017

Jurnal Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan


Matematika (Sesiomadika) 2018
Volume & halaman 187
Tahun 2018
Penulis Desi Dwi Dayanti
Reviewer Nadya Dwi Cahyani
Tanggal Mei 2023

Latar belakang Passing grade adalah sebuah nilai batas minimal atau batas
acuan yang dimiliki setiap prodi Perguruan Tinggi Negeri
untuk dapat masuk ke prodi tersebut. Penulisan passing
grade biasanya dalam bentuk persen ditulis (45,6%) maka
jika ditulis dalam bentuk lain (456,00). Passing grade ini
sangat memanfaatkan pengaplikasikan operasi matematika
dalam perhitungan . menurut Susilo bahwa ilmu
matematika bukanlah sekedar kumpulan angka, simbol,
serta berbagai rumus yang tidak ada hubungannya dengan
kehidupan nyata. Salah satu karakteristik matematika yang
menjadi alasan utama dalam mempelajari matematika
memiliki objek kajian yang abstrak. Objek tersebut
memerlukan nalar yang tinggi dalam mempelajarinya.
Masalah yang akan Penerapan matematika dalam menganalogikan konsep
diselesaikan matematika dalam kehidupan sehari-hari yaitu pada Tes
Try Out seleksi SBMPTN, untuk mengukur kemampuan
siswa dan memberikan gambaran targetan pencapaian
yang diperoleh sebagai acuan kelulusan seleksi dengan
Passing Grade.
Tujuan penelitian Untuk mengetahui sejauh mana penerapan matematika
dalam kehidupan sehari-hari yang di analisakan pada Try
Out SMBPTN yang mana hasil tersebut akan diseleksi
dengan menggunakan Passing Grade.
Metode penelitian Penelitian ini adalah penelitian studi kepustakaan yaitu
berusaha mengungkapkan penerapan matematika dalam
penganalogan konsep infimum (batas bawah terbesar)
dengan Passing Grade Pendidikan Matematika UNSIKA
2017 dalam tes Try Out seleksi SBMPTN.
Hasil penelitian Telah diketahui bahwa siswa bernama Ahnaf pada tes
seleksi SBMPTN 2017 adalah 23,3 % dan Ahnaf masuk
ke dalam kategori acuan kelulusan prodi Pendidikan
Matematika Unsika. Dari kesimpulan uraian tersebut dapat
dibuktikan memiliki batas bawah, misalkan ada siswa lain
yang mengikuti seleksi SBMPTN dengan kategori yang
sama dan dengan perolehan point passing grade sebesar
24, 3 %.
Berdasarkan definisi himpunan terbatas, himpunan 𝑥
dikatakan terbatas bawah jika terdapat 𝑏 ∈ 𝑅 sedemikian
sehingga 𝑏 ≤ 𝑥 untuk setiap 𝑥 ≤ 𝑋. Bilangan real 𝑏 yang
demikian disebut sebagai batas bawah dari 𝑋. Hasil
perolehan setiap peserta tes seleksi SBMPTN dimisalkan
himpunan 𝑋. Jika terdapat point yang melebihi atau lebih
besar dari hasil yang diperoleh Ahnaf maka himpunan 𝑋
tersebut terbatas bawah, dimana hasilnya ≥ 23,3%. Dan
point 23,3% disebut sebagai batas bawah dari 𝑋.
Kesimpulan Berdasarkan definisi Himpunan Terbatas. Misalkan 𝑋
terbatas bawah. Elemen 𝑏 ∈ 𝑅 dikatakan infimum dari 𝑋
jika memenuhi syarat-syarat :
1) b adalah batas bawah dari 𝑋.
2) 𝑏 ≥ 𝑤, untuk setiap 𝑤 batas bawah dari 𝑥.
JURNAL 3

Judul Komposisi Bahan Ajar Konsep Analisis Real ''Supremum


dan Infimum'' Lapisan dalam Bumi Melalui Pembelajaran
Etnomatematika Sunda
Jurnal Jurnal Of Saintek
Volume & halaman 9(2): 151-157
Tahun 2017
Penulis Supriadi
Reviewer Nadya Dwi Cahyani
Tanggal Mei 2023

Latar belakang Pembelajaran matematika memerlukan penyajian yang


menarik agar siswa yang mempelajarinya akan tertarik.
Contohnya mata kuliah Analisis Real yang dipandang sulit
dipahami oleh siswa. Matematika masih merupakan salah
satu bidang studi yang sulit dan anggapan bahwa
matematika tidak disenangi atau bahkan paling dibenci,
masih saja melekat pada kebanyakan siswa yang
mempelajarinya (Ruseffendi, 1984). Namun sebagai guru/
dosen kita bisa diam saja melihat permasalahan diatas.
Hasil belajar sangat ditentukan oleh keberhasilan siswa
dalam belajar. Namun keberhasilan tersebut tidak hanya
ditentukan oleh faktor siswa saja, tetapi juga oleh faktor di
luar siswa, antara lain adalah faktor guru. Dalam hal yang
sama juga mengemukakan bahwa keberhasilan siswa
dalam mengajar dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor
dari dalam diri siswa itu meliputi kecerdasan anak,
kesiapan anak, kenyamanan belajar dan minat anak
belajar, adapun faktor dari luar diri siswa adalah metode
penyajian materi pelajaran, pribadi dan sikap guru,
suasana pengajaran, kompetensi guru dan kondisi
masyarakat luar. Salah satu faktor terpenting dalam
keberhasilan siswa dalam belajar adalah metode penyajian
materi pelajaran. Apakah materi yang disajikan membuat
siswa tertarik, termotivasi, dan menimbulkan perasaan
untuk menyukai materi atau hanya akan membuat siswa
jenuh terhadap matematika.
Masalah yang akan Mencari infimum dan supremum dengan objek mahasiswa
diselesaikan dalam mengamati jika nilai-nilai budaya Sunda tidak
berubah.
Tujuan penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menarik Mahasiswa agar
mempelajari mata kuliah Analisis Real yang dipandang
sulit dan dengan penelitian ini dimaksudkan agar
mahasiswa dapat melestarikan nilai-nilai budaya Sunda.
Metode penelitian Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dimana
melakukan wawancara terhadap masyarakat Sunda untuk
dapat mendeskripsikan bagaimana budaya yang ada di
Sunda dalam pembelajaran Etnomatematika Sunda dalam
Supremum dan Infimum.
Hasil penelitian Nilai filosofi Sunda bahwa gunung tidak boleh
dihancurkan, laut tidak boleh dirusak dan sejarah tidak
boleh dilupakan dan harus disesuaikan dengan alam atau
lingkungan. Dalam lapisan inti luar bumi kita bisa
menentukan Supremum dan Infimum bumi terdiri dari inti
dalam yang terdiri dari besi 1.370 km, diselimuti inti luar
yang bersifat cair setebal 2.100 km, lalu diselimuti juga
oleh mantel silica setebal 2.800 km, dan akhirnya sekali
diselimuti oleh kerak kurang lebih 85 km. dari pernyataan
tersebut dapat ditentukan supremum dan infimum dengan
himpunan 𝑠 ≔ 𝑥 ∈ 𝑅: 1360 < 𝑥 < 3.470 .
Kesimpulan Pembelajaran etnomatematika Sunda dalam materi
Supremum dan Infimum memberikan sebuah nilai positif
bagi mahasiswa bahwa seiring perubahan zaman, nilai-
nilai budaya Sunda tetap tidak berubah. Mahasiswa yang
berasal dari budaya Sunda adalah mereka yang mengakui
dirinya dan diakui oleh orang-orang lain sebagai orang
Sunda, orang lain itu baik orang Sunda itu sendiri maupun
orang-orang yang bukan Sunda, akan lebih termotivasi
untuk melestarikan nilai-nilai budaya Sunda dalam
pembelajaran. Bagi mahasiswa yang tidak berasal dari
budaya Sunda, dalam pembelajaran matematika akan
terjadi situasi saling membantu, tukar informasi dan
budaya dengan siswa asal budaya Sunda sehingga
terciptalah pelestarian budaya dalam kelas. Pembelajaran
matematika pun tidak menjadi kaku hanya di sisi
matematika saja, namun bisa berkolaborasi dengan bidang
ilmu lain, yaitu budaya.
JURNAL 4

Judul Statistical Supremum-Infimum And Statistical Covergence


(statistic tertinggi-terendah dan konvergensi statistik
Jurnal Jurnal Of Universal Mathematics
Volume & halaman Vol.4 No.1 34-31
Tahun 2021
Penulis M. Altinok, U. Kaya dan M. Kucukaslan
Reviewer Nadya Dwi Cahyani
Tanggal Mei 2023

Latar belakang Gagasan konvergensi statistic didefinisikan oleh Fast dan


Steinhaus di waktu yang sama. Secara independen,
Zygmund member nama hampir sama dengan vergence
untuk konsep ini dan membangun hubungan antara
konvergensi statistic dan penjumlahan urutan yang kuat.
Khususnya pada Schonberg memberikan matriks
karakterisasi konvergensi statistic.
Masalah yang akan Meningkatkan urutan bilangan asli λ = (λn) n∈N
diselesaikan
Tujuan penelitian Mendefinisikan λ statistik supremum dan infimum untuk
deret bernilai nyata λ = (λn) n∈N dengan
mempertimbangkan batas atas dan bawah statistic masing-
masing.
Metode penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif
yang memanfaatkan data statistic dalam penelitiannya.
Hasil penelitian Dalam tulisan ini, teorema 1.6 dan teorema 1.8 diberikan
sebagai aplikasi dari st λ – sup dan st λ – inf diperlukan
tetapi tidak cukup untuk keberadaan batas klasik tetapi
perlu dan cukup untuk adanya batas λ – statistic
JURNAL 5

Judul Penentuan Batas Bawah Bilangan Ramsey Untuk Graf


Lingkaran Orde Genap Terhadap Graf Roda Orde Ganjil
Jurnal Jurnal FMIPA Unhas
Volume & halaman -
Tahun -
Penulis Muhammad Taswin, Hasmawati, Nurdin
Reviewer Nadya Dwi Cahyani
Tanggal Mei 2023

Latar belakang Adanya teorema Cantor Dedekind yang dalam


pembahasannya terdapat pernyataan bahwa tidak ada celah
pada sistem real (kepadatan).
Masalah yang akan Akan dikaji penentuan batas bawah 𝑅 𝐺, 𝐻 , dimana 𝐺
diselesaikan adalah graf lingkaran 𝐶𝑛 dan 𝐻 adalah graf roda 𝑊𝑚 dan
telah ditunjukkan bahwa jika 𝑛 ≥ 6 dab 𝑚 ≥ 2𝑛 − 2,
maka 𝑅(𝐶𝑛 , 𝑊𝑚 )≥ 2𝑛 − 2.
Tujuan penelitian Menentukan batas bawah pada bilangan Ramsey untuk
graf lingkaran orde genap terhadap orde ganjil
Metode penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan
menguji kajian yang belum diteliti pada bilangan Ramsey.
Hasil penelitian 1. Batas bawah 𝑅(𝐶𝑛 , 𝑊𝑚 ) dengan m genap dan
𝑚 ≥ 10
a). 𝑅(𝐶6 , 𝑊10 ), berdasarkan batas bawah Chavatal-
Harary diperoleh batas bawah bilangan Ramsey
untuk 𝐶6 dan 𝑊10 adalah 10 atau 𝑅(𝐶6 , 𝑊10 ) > 10.
b). 𝑅(𝐶6 , 𝑊12 ), berdasarkan batas bawah Chavatal-
Harary diperoleh batas bawah bilangan Ramsey
untuk 𝐶6 dan 𝑊12 adalah 10 atau 𝑅(𝐶6 , 𝑊12 ) > 12.
c). 𝑅(𝐶6 , 𝑊14 ), berdasarkan batas bawah Chavatal-
Harary diperoleh batas bawah bilangan Ramsey
untuk 𝐶6 dan 𝑊14 adalah 10 atau 𝑅(𝐶6 , 𝑊14 ) > 14.

2. Batas bawah 𝑅(𝐶8 , 𝑊𝑚 ) dengan m genap dan


𝑚 ≥ 14
a). 𝑅(𝐶8 , 𝑊14 ), berdasarkan batas bawah Chavatal-
Harary diperoleh batas bawah bilangan Ramsey
untuk 𝐶8 dan 𝑊14 adalah 14 atau 𝑅(𝐶8 , 𝑊14 ) > 14.
b). 𝑅(𝐶8 , 𝑊16 ), berdasarkan batas bawah Chavatal-
Harary diperoleh batas bawah bilangan Ramsey
untuk 𝐶8 dan 𝑊16 adalah 16 atau 𝑅(𝐶8 , 𝑊16 ) > 16.
c). 𝑅(𝐶8 , 𝑊18 ), berdasarkan batas bawah Chavatal-
Harary diperoleh batas bawah bilangan Ramsey
untuk 𝐶8 dan 𝑊18 adalah 18 atau 𝑅(𝐶8 , 𝑊18 ) > 18.

Kesimpulan Graf kritis terbesar untuk 𝐶𝑛 𝑑𝑎𝑛 𝑊𝑚 dengan n, m genap,


𝑛
𝑛 ≥ 6 𝑑𝑎𝑛 𝑚 ≥ 2𝑛 − 2 adalah graf F = 𝐾𝑚 , -1.
2
𝑛
Sehingga diperoleh 𝑅(𝐶𝑛 , 𝑊𝑚 ≥ 𝑚 + 2 untuk n, m genap
𝑛 ≥ 6 𝑑𝑎𝑛 𝑚 ≥ 2𝑛 − 2.
JURNAL 6

Judul Batas Atas Bilangan Rainbow Connection Untuk Graf


Kubik 𝐶𝑛,2𝑛,2𝑛,2𝑛,𝑛
Jurnal Jurnal Matematika UNAND
Volume & halaman Vol. VII No. 1 Hal. 143-148
Tahun -
Penulis Muhammad Taswin, Hasmawati, Nurdin
Reviewer Nadya Dwi Cahyani
Tanggal Mei 2023

Latar belakang Misalkan c adalah suatu rainbow coloring dari graf


terhubung G. untuk setiap dua titik u dan v di G, suatu
rainbow u-v geodesic di G adalah lintasan rainbow u-v
geodesic untuk setiap dua titik u-v pada G. dalam hal ini,
pewarnaan c dinamakan strong rainbow coloring di G.
Masalah yang akan Akan dikaji penentuan batas atas dari rainbow connection
diselesaikan untuk graf kubik 𝐶𝑛,2𝑛,2𝑛,2𝑛,𝑛
Tujuan penelitian Untuk mengetahui batas atas dari rainbow connection
untuk graf kubik 𝐶𝑛,2𝑛,2𝑛,2𝑛,𝑛
Metode penelitian Menggunakan metode pembuktian dengan sampel
dimasukkan ke dalam teorema.
Hasil penelitian Misalkan terdapat graf kubik rainbow connection untuk
graf kubik 𝐶𝑛,2𝑛,2𝑛,2𝑛,𝑛 untuk n = 5 .
11,𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑛=5
Maka 𝑟𝑐 𝐶𝑛,2𝑛,2𝑛,2𝑛,𝑛 ≤ {14,𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑛=6

Anda mungkin juga menyukai