Anda di halaman 1dari 2

JANGAN HIDUP DALAM KECEMASAN

Kecemasan, kekhawatiran dan tekanan adalah beberapa hal yang paling merusak atau
mengganggu dalam hidup kita. Kecemasan membuat kita tidak bertenaga, kadang perlahan
meruntuhkan iman kita, dan membuat kita tidak bertumbuh dalam Tuhan. Kalau kamu ingin
bertumbuh dalam Tuhan , kamu harus paham bahwa Tuhan yang sedang membebaskan kamu
dari lingkaran kecemasan.
Saudara yang dikasihi Tuhan, pernah gak mengalami kecemasan ? pasti pernah ya
Kecemasan yang dialami beragam kadang cemas tidak mendapat pekerjaan yang layak,
cemas tidak bisa makan, cemas akan tugas akhir. Perasaan kecewa dengan penyakit yang
tidak kunjung sembuh, atau rasa takut ketika tidak bisa memberikan yang terbaik untuk
keluarga.
Kecemasan-kecemasan yang saya sebutkan di atas itu terjadi karena ketika kita menghadapi
situasi yang sulit kita lebih memilih untuk mengandalkan kekuatan kita saja daripada
kekuatan Tuhan dan firmanNya. Dengan merasa cemas kita ini sudah termasuk menghina
Tuhan.
Contoh …
Jadi menghina Tuhan tidak harus dengan mencaci maki, menghujat dsb. Bapak ibu khawatir
besok bisa makan apa engga aja itu sudah menghina Tuhan.
Tuhan kita lebih besar dari yang kita tahu. Burung di udara dipelihara, bunga lili di padang
juga dipelihara.
Apa yang harus dilakukan dalam menghadapi situasi seperti ini ?
1. Nangis (apapun yang membuat hati kita lega)
Kalau saya ya NANGIS ! loh mba katanya tadi gaboleh stress ? kok malah menyarankan
untuk nangis ?
Ketika menghadapi suatu kecemasan lakukanlah hal-hal yang membuat bapak ibu merasa
lega-terlebih dahulu. Dalam kasus saya, saya selalu nangis ketika menghadapi hal- hal berat
yang mengecewakan. Tapi Cuma hitungan beberapa jam aja, yang penting lega terlebih
dahulu.
2. Datang pada Tuhan dengan berdoa
Kemudian saya merenung, saya datang kepada Tuhan, saya berserah penuh. Entah datng
darimana Tuhan pasti selalu memberikan solusi atas masalah yang terjadi pada kita. Tuhan
tidak pernah meninggalkan kita.
Contoh pas pengerjaan tesis kemarin, bapak saya pengen saya cumlaude.
3. Teamwork dengan Tuhan
Jangan berlarut-larut merasa cemas. Setelah meluapkan emosi yang terpendam (dengan cara
nagis, healing dll) jangan lupa kembali kepada Tuhan, kita lakukan Teamwork dengan
Tuhan. Gimana caranya teamwork ? kita lakukan semua hal yang kita bisa secara maksimal,
kemudian jika sudah serahkan hasilnya Pada Tuhan, biar Tuhan yang bekerja untuk
menuntaskan masalah-masalah yang terjadi dalam hidup kita. Karena dalam Mazmur 42-43
ada ayat berbunyi, “Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan mengapa engkau gelisah di
dalam diriku ? berharaplah kepada Allah! Sebab aku bersyukur lagi kepadaNya, penolongku
dan Allahku!” (42:12) dalam ayat tersebut kita diajak untuk merenungkan segala rasa gelisah,
perasaan kecewa, khawatir, takut, atau cemas yang kita hadapi hendaklah kita menyikapinya
dengan hidup berserah dan berharap kepada Allah serta senantiasa bersyukur kepada Allah.
Perlu diingat ya bapak ibu Allah senantiasa menolong kita dalam kehidupan kita sehari-hari.
Masalah yang kita hadapi itu ada masa kadaluarsanya, ga mungkin hidup kita ini full 100%
masalah terus, pasti ada waktunya happy juga. Walaupun keliatannya tidak mudah untuk kita
menjalaninya, tetapi sebagai umat yang percaya kepada Allah, marilah kita harus percaya,
berharap dan bersyukur senantiasa kepada Allah dalam segala hal. Allah akan memampukan
dan memimpin kita untuk selalu berjalan bersama dengan Allah karena kita adalah anak-anak
Allah yang berhak menerima janji Allah. Amin

Anda mungkin juga menyukai