Anda di halaman 1dari 3

Inisiasi 7

ARTI PENTING LAYANAN PERBANKAN NON


PERKREDITAN

Selain memberikan kredit, suatu bank perlu pula menjalankan layanan perbankan
lainnya. Tuntutan pembukaan layanan perbankan non pemberian kredit ini, dapat
dimaklumi mengingat beberapa hal:
1. fungsi bank sebagai financial intermediary (perantara keuangan);
2. misi bank sebagai organ masyarakat;
3. kedudukan bank sebagai badan usaha.
Sebagai perantara keuangan bank harus dapat menjembatani kepentingan dua
kelompok anggota masyarakat, yaitu kelompok masyarakat yang memiliki
kelebihan dana dengan kelompok yang membutuhkan dana. Dengan demikian,
kehadiran bank dapat mengurangi jumlah uang yang menganggur (idle money),
sekaligus menjadikannya lebih produktif, yaitu dengan menyalurkan uang tersebut
dalam bentuk kredit kepada para pengusaha.
Sebagai badan usaha bank adalah organisasi masyarakat yang mengemban misi
meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Hal ini jelas termaktub dalam Undang-
undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan. Rakyat banyak dalam hal ini adalah
seluruh rakyat yang punya kepentingan dengan keberadaan bank dimana bank
tersebut beroperasi. Baik dalam kapasitasnya sebagai masyarakat umum,
masyarakat petani, pengusaha kecil dan sebagainya yang membutuhkan
peningkatan taraf hidup.
Dalam kedudukan bank sebagai badan usaha, tentu ingin agar senantiasa dapat
melanjutkan usahanya, tampil sebagai bank yang sehat, profitable dan juga
dikunjungi banyak nasabah untuk berbagai urusan/kepentingannya. Sumbangan
pendapatan dari jasa non pemberian kredit, relatif lebih kecil dibandingkan
pendapatan bank dari bunga pinjaman kredit. Bank tidak dapat mengharapkan
perolehan pendapatan dari loans service. Para bankir tidak dapat menutup mata
bahwa dalam situasi perekonomian nasional yang tidak menentu pada suatu
negara, layanan perkreditan bank bisa saja mengalami kelesuan. Oleh karenanya,
tiada jalan lain bagi bank agar eksis, pemberian layanan non loans service ini
adalah solusi terbaik. Dan memang tidak jarang dijumpai, bank yang ramai
dikunjungi oleh banyak nasabah adalah bank-bank yang berpeluang untuk
menjadi bank yang besar.
Bank yang adaptif terhadap lingkungan transaksionalnya, berpeluang untuk
mendapatkan dukungan dan sekaligus memberikan angin segar untuk kemajuan
bank tersebut. Dalam suatu bank tidak tertutup kemungkinan seorang nasabah
transfer pada waktu yang bersamaan juga sebagai nasabah save deposit box pada
bank yang sama. Dari informasi yang diperolehnya tentang layanan penagihan
piutang oleh bank, seorang nasabah yang tadinya hanya sebagai nasabah giro
menjadi nasabah collection service. Dengan demikian peluncuran suatu produk
perbankan tertentu, dapat digunakan untuk menjaring nasabah lebih banyak untuk
memanfaatkan layanan yang telah tersedia sebelumnya.

MANFAAT LAYANAN PERBANKAN NON-PERKREDITAN


1. Deposits Service, dengan berhasil dihimpunnya dana dari nasabah penitip,
maka bank memiliki peluang besar untuk menyalurkannya kembali dalam
pemberian kredit. Bila pendapatan dari bunga kredit masih lebih besar dari bunga
tabungan yang dikeluarkannya untuk para penitip dana, maka bank yang
bersangkutan akan memperoleh spread sebagai pendapatannya.
2. Transfer Service, dari layanan pengiriman uang ini, pihak bank akan
memperoleh pendapatan berupa biaya transfer yang dibayarkan oleh pengirim,
baik sebagai nasabah maupun bukan nasabah bank yang bersangkutan.
3. Collection Service, dari layanan ini bank akan memperoleh fee bagi
keberhasilannya dalam menagihkan piutang nasabah yang memberikan perintah
penagihan atas namanya tersebut.
4. Factoring (Anjak Piutang ), bika Anda menggunakan layanan perbankan
berupa factoring, maka Anda biasanya akan dikenakan tarif jasa pelayanan yang
besarnya 1% - 2,5% dari nilai tagihan, tergantung pada sedikit banyaknya bad
debt (piutang-piutang macet) yang Anda miliki.
5. Trust Service, bank akan memperoleh pendapatan berupa management fee dan
biaya administrasi yang berkaitan dengan penyelenggaraan urusan nasabahnya.
6. Accreditief, pihak bank berpeluang untuk memperoleh pendapatan berupa
provisi atas pengiriman uang yang dilakukannya secara berulang, teratur dan
terjadwal. Disamping kemungkinan perolehan pendapatan lain bila bank tersebut
mampu memutarkan uang yang mengendap untuk diinves pada kegiatan yang
lebih produktif.
7. Save Deposits Box, bank penyelenggara dapat memperoleh pendapatan berupa
sewa atas box yang dimanfaatkan oleh nasabah penitip barang berharga tersebut.
8. Exchange Service, melalui layanan jual beli dan tukar menukar valuta asing
(valas), pihak bank akan mendapatkan penghasilan dari adanya selisih kurs valuta
exchange ataupun selisih harga jual dan harga beli valuta yang diperdagangkan.
9. ATM/Anjungan Tunai Mandiri (Automated Teller Machine, bank
penyelenggara mengharapkan akan memperoleh pendapatan dari biaya
pembukaan ATM dan biaya administrasi bulanan yang dipotongkan langsung dari
saldo nasabah ATM yang bersangkutan.
10. Travellers Cheque, bank dimungkinkan untuk memperoleh pendapatan pada
saat pertama kali adanya permintaan penerbitan coupure travellers cheque yang
diinginkan oleh nasabah bank, yang besarnya tergantung pada kebijakan bankir
yang bersangkutan.
11. Bank Garansi, untuk keperluan penyelenggaraan bank garansi ini, pihak bank
menetapkan besaran provisi jasa bank dan biaya administrasi atas transaksi yang
terjadi antara nasabah bank dengan pihak lain, dimana bank sebagai penjamin atas
pembayaran transaksi tersebut. Berapa besaran provisi jasa bank atas kompensasi
risiko penjaminan ini, tergantung dari ketentuan umum yang berlaku dan
kesepakatan bersama antara bank sebagai penjamin dengan nasabah bank yang
bersangkutan.

Anda mungkin juga menyukai