Selain memberikan kredit, suatu bank perlu pula menjalankan layanan perbankan
lainnya. Tuntutan pembukaan layanan perbankan non pemberian kredit ini, dapat
dimaklumi mengingat beberapa hal:
1. fungsi bank sebagai financial intermediary (perantara keuangan);
2. misi bank sebagai organ masyarakat;
3. kedudukan bank sebagai badan usaha.
Sebagai perantara keuangan bank harus dapat menjembatani kepentingan dua
kelompok anggota masyarakat, yaitu kelompok masyarakat yang memiliki
kelebihan dana dengan kelompok yang membutuhkan dana. Dengan demikian,
kehadiran bank dapat mengurangi jumlah uang yang menganggur (idle money),
sekaligus menjadikannya lebih produktif, yaitu dengan menyalurkan uang tersebut
dalam bentuk kredit kepada para pengusaha.
Sebagai badan usaha bank adalah organisasi masyarakat yang mengemban misi
meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Hal ini jelas termaktub dalam Undang-
undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan. Rakyat banyak dalam hal ini adalah
seluruh rakyat yang punya kepentingan dengan keberadaan bank dimana bank
tersebut beroperasi. Baik dalam kapasitasnya sebagai masyarakat umum,
masyarakat petani, pengusaha kecil dan sebagainya yang membutuhkan
peningkatan taraf hidup.
Dalam kedudukan bank sebagai badan usaha, tentu ingin agar senantiasa dapat
melanjutkan usahanya, tampil sebagai bank yang sehat, profitable dan juga
dikunjungi banyak nasabah untuk berbagai urusan/kepentingannya. Sumbangan
pendapatan dari jasa non pemberian kredit, relatif lebih kecil dibandingkan
pendapatan bank dari bunga pinjaman kredit. Bank tidak dapat mengharapkan
perolehan pendapatan dari loans service. Para bankir tidak dapat menutup mata
bahwa dalam situasi perekonomian nasional yang tidak menentu pada suatu
negara, layanan perkreditan bank bisa saja mengalami kelesuan. Oleh karenanya,
tiada jalan lain bagi bank agar eksis, pemberian layanan non loans service ini
adalah solusi terbaik. Dan memang tidak jarang dijumpai, bank yang ramai
dikunjungi oleh banyak nasabah adalah bank-bank yang berpeluang untuk
menjadi bank yang besar.
Bank yang adaptif terhadap lingkungan transaksionalnya, berpeluang untuk
mendapatkan dukungan dan sekaligus memberikan angin segar untuk kemajuan
bank tersebut. Dalam suatu bank tidak tertutup kemungkinan seorang nasabah
transfer pada waktu yang bersamaan juga sebagai nasabah save deposit box pada
bank yang sama. Dari informasi yang diperolehnya tentang layanan penagihan
piutang oleh bank, seorang nasabah yang tadinya hanya sebagai nasabah giro
menjadi nasabah collection service. Dengan demikian peluncuran suatu produk
perbankan tertentu, dapat digunakan untuk menjaring nasabah lebih banyak untuk
memanfaatkan layanan yang telah tersedia sebelumnya.