Sebelum seseorang penilai memberikan penilaian pada pembacaan puisi, maka ia tentunya harus
memahami aspek-aspek yang sangat menentukan bagus tidaknya seseorang dalam membaca
sebuah puisi. Lalu, apa saja aspek-aspek yang harus diperhatikan jika seorang guru atau juri
ingin menilai suatu pembacaan puisi? Untuk menilai suatu pembacaan puisi, maka perlu
diperhatikan hal-hal berikut, yaitu:
penghayatan/penjiwaan/ekspresi
Pada suatu pembacaan puisi, si pembaca harus dapat memahami dan menghayati kandungan
dalam puisi yang dibacakannya. Dengan demikian, si pembaca puisi akan mampu menjiwai dan
menyampaikan ekspresi yang tepat sesuai dengan isi puisi yang dibacanya dengan baik.
Setelah kita memahami aspek-aspek penting dalam menilai pembacaan sebuah puisi, maka kita
dapat membuat format penilaian pembacaan puisi dalam bentuk sebuah rubrik. Adanya rubrik ini
akan membuat si penilai dapat bersikap objektif dalam melaksanakan tugasnya. Format atau
rubrik penilaian puisi dapat beram bentuknya tergantung tujuan yang diinginkan atau dengan
melihat aspek-aspek yang dianggap lebih penting untuk ditonjolkan pada sebuah pembacaan
puisi. Salah satu contoh format atau rubrik untuk menilai seorang yang sedang membaca puisi
misalnya:
3.
Artikulasi / pelafalan
4.
Intonasi / penekanan
3. Artikulasi/Pelafalan
Skor 3 bila pembaca puisi mampu menunjukkan artikulasi/pelafalan yang sangat baik.
Skor 2 bila pembaca puisi mampu menunjukkan artikulasi/pelafalan yang cukup baik.
Skor 1 bila pembaca puisi menunjukkan mimik, artikulasi/pelafalan yang kurang baik.