Anda di halaman 1dari 3

Nama : Muna Oktaviani

NIM : 201910110311107

AIK 3/ Kelas C

1. Teori-teori Islamisasi Nusantara


-Teori Gujarat, teori ini berpendaat bahwa agama Islam masuk ke nusantara pada
abad 13 dan pembawanya berasal dari Gujarat (Cambay) yang berhubungan
dengan gadang
-Teori Makkah, teori ini berpendapat bahwa Islam masuk ke Indonesia pada abad
ke 7 dan pembawanya dari Arab (Mesir), yang mulanya dikarenakan oleh politik
Islam
- Teori Persia , teori ini berpendapat bahwa agama Islam yang masuk ke
Nusantara berasal dari persia, singgah ke Gujarat, sekitar abad ke 13 yang mana
menitikberatkan pada kebuayaan yang hidup dikalangan masyarakat Islam
Indonesia.

Proses Islamisasi nusantara


- Saluran Perdagangan
Saluran perdangangan merupakan saluran utama penyebaran Islam
dinusantara, dikarenakan nusantara memiliki kepulauan merupakan kawasan
perdagangan Internasional yang ramai dikunjungi oleh pegangan-pedangan
internasional termasuk pedagang dari Arab, Persia dan Gujarat. Ramainya
aktivitas perdagangan nusantara menjadi faktor penting dalam kesuksesan
Islamisasi Nusantara melalui jalur perdagangan.
- Saluran Pendidikan
Islamisasi di Nusantara semakin berkembang pesat ketika para ulama,
guru agama dan raja turut menyebarkan agama islam melalui pendidikan
dimana mereka mendirikan pondok pesantren sebagai tempat pengajaran Islam
dan keterampilan hidup bagi masyarakat nusantara.
- Saluran Perkawinan
Saluran perkawinan merupakan salah satu cara yang mudah dan efektif
dalam Islamisasi Nusantara, pedagang Islam banyak yang melakukan
perkawinan dengan kaum perempuan pribumi dari kalangan bangsawan
hingga anggota kerajaan. Para Pedagan Islam dpat diterima dikalangan
bangsawan karena kekayaan, kecerdasan dan kepopuleran mereka.
Dalam melakukan saluran perkawinan, para pedagang Islam mewajibkan calin
istrinya untuk memeluk Islam. Hal ini berdampak besar terhadap
perkembangan kelompok Islam Nusantara.

2. Asal Usul berdirinya Muhammadiyah


Muhammadiyah adalah salah satu organisasi sosial keagamaan, lahir
berangkat dari pemahaman ontologis tentang Islam, menegaskan bahwa agama
islam adalah dakwa Allah yang diturunkan kepada Raul-Nya sejak Nabi Adam
hingga terakhir Nabi Muhammad, yang diutus dengan membawa shari’at agama
yang sempurna untuk seluruh umat sepanjang masa. Muhamamdiyah sebagai
gerakan Isam amar ma;ruf nahi munkar, beragidah Islam dan bersumber pada Al-
Qur;an dan Sunnah serta bertujuan untuk menegakkan dan menjunjung tinggi
agama Islam sehingga masyaeakat yang sesuai dengan ajaran Islam.
Faktor –faktor yang melatar belakangi:
i. Subjektif (Keluarga); ialah pelaku sendiri, hal ini merupakan faktor
sentral. Faktor yang lain hanyalah menjadi penunjang saja, maksudnya
adalah kalau mau mendirikan Muhammadiyah maka harus dimulai dari
orangnya sendiri. kalau tidak, maka Muhammadiyah bisa dibawa kemana-
mana. Lingkungan, Kepribadian, kecerdasan, pemahaman agama.
ii. Objektif; ialah keadaan dan kenyataan yang berkembang saat itu. Hal ini
hanya merupakan pendorong lebih lanjut dari permulaan yang telah
ditetapkan k=hendak dilakukan subjektif, faktor objektif terbagi menjadi 2:
-Intern Umat Islam
 slam sinkritis, sufidtik
 Kejunudan (beku berfikir) dikarenakannya pintu Ijtihad tertutup
 Terbelenggu oleh Madzhab, menganggap yang paling benar
 Konflik akibat khilafiyah, menyebabkan energi banyak terkuras
 Islam ritual serta Islam budaya difasilitasi atau dibiarkan
berkembang, (mesjid dibangun dekat Makam, menunaikan Ibadah
Haji diseleksi, dll).
- Estern Umat Islam
• Misi Kristenisasi
• Hubungan Islam serta Kristen, akibat kolonialisasi.

3. – Bidang Aqidah

Muuhammadiyah aqidah islam yang murni, nersih dari gejala-gejala kemusyrikan, bid;ah
dan khufarat, tanoa mengabaikan prinsip toleransi menurut ajaran islam. Bahwa hidup
manusia di dunia semata-mata hanyalah untuk beribadah kepada Allag SWT.

- Bidang Tauhid

Muhamamdiyah Bidang Tauhid untuk mewujudkan kehidupan yang puritan, tidak ada
campur tangan dari orang lain dalam hampir segala hal. Sistem nya yaitu kepercayaan etis
sehingga tauhid berfungsi kesejahteraan, kebahagiaan, dan kedamaian di dunia dan di akhirat.

4. –keperibadian Muhammadiyah itu beramal dan berjuang untuk perdamaian dan


kesejahteraan, diman Muhammadiyah organisasi yang ingin menjalankan ketentuan agama
Islam agar umat Islam damai dan sejahtera.

- Bersifat Adil serta korektif kedalam dan keluar dengan kebijakan, dimana
Muhammadiyah memiliki sifat adil terhadap semua nya baik itu golongan rendah maupun
yang lainnya. Sehingga Muhammadiyah tidak melenceng dengan Al-qur’an dan Sunnah.
- Mmeperbanyak kawan serta mengamalkan Ukhuwah Islamiyyah, sebagaimana manusia
sosial yang saling membantu tolong menolong serta juga membela yang benar.

5. Watak Tajdid dalam Muhammadiyah dimaksud sebagai penafsiran, pengalaman, serta


perwujudan ajaran Islam dengan tetap berpegang teguh kepada Al-Qur’an dan Sunnah.

Anda mungkin juga menyukai