Anda di halaman 1dari 5

TUGAS MA KOMUNIKASI KEPERAWATAN I

DISUSUN OLEH :
AULIA PUTRI (2114142011068)
Prodi S1 Keperawatan 1A

DOSEN PENGAMPU :
Dr. NENTIEN DESTRI, M.Pd

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MOHAMMAD NATSIR BUKITINGGI
SUMATERA BARAT
2021/2022
STRATEGI PELAKSANAAN SUSAIDE SP 1

A.      Kondisi Klien

Data Subjektif :

1.      Mengungkapkan keinginan bunuh diri

2.      Mengungkapkan keinginan untuk mati

3.      Mengungkapkan rasa bersalah dan keputusasaan

4.      Ada riwayat berulang percobaan bunuh diri sebelumnya dari keluarga

5.      Berbicara tentang kematian, menanyakan tentang dosis obat yang mematikan

6.      Mengungkapkan adanya konflik interpersonal

7.      Mengungkapkan telah terjadi korban perilaku kekerasan saat kecil

Data Objektif :

1.      Impulsif

2.      Menunjukkan perilaku yang mencurigakan ( biasanya menjadi sangat patuh)

3.      Ada riwayat penyakit mental (depresi, psikosis, dan penyalahgunaan alkohol)

4.      Ada riwayat penyakit fisik (penyakit kronis atau penyakit terminal)

5.      Pengangguran (tidak bekerja, kehilangan pekerjaan, atau kegagalan dalam karier)

6.      Status perkawinan yang tidak harmonis

B.       Diagnosa keperawatan

Risiko bunuh diri

C.       Tujuan Khusus

1.      Klien dapat meningkatkan harga dirinya

2.      Klien dapat melakukan kegiatan sehari- hari

3.      Klien mendapat perlindungan dari lingkungan


Roll play susaide

Masalah keperawatan pasien gangguan jiwa : resiko bunuh diri

Setting tempat : Ruang Soka Rumah Sakit Jiwa Surakarta

Peran- peran:

1. Wulan sari : pembaca prolog

2. Aulia Putri: perawat

3. Tulus Prasetyo: pasien

Prolog:

Disebuah ruang soka rsj Surakarta terdapat pasien gangguan jiwa bernama tuan T, masuk ke

rumah sakit jiwa karena dirumah suka melamun, menyendiri, terlihat sedih apabila diajak

bicara menjawab “ segala sesuatu akan lebih baik tanpa saya”. Dan pernah mencoba

menyayat- nyayat tangannya sendiri hingga terluka. Keluarga berusaha menyingkirkan

benda- benda tajam seperti pisau, gunting disekitar pasien dan selalu memantau pasien

hingga membawanya kerumah sakit jiwa.

Percakapan

Perawat           : “Assalamualaikum T? kenalkan saya adalah perawat Putri yang berjaga di

ruang soka ini saya dinas pagi dari jam 7 sampai jam 2 siang nanti yaa.”

Pasien              : “ walaikumsalam.”

Perawat           : “ bagaimana perasaan T hari ini?”

Pasien              : “kurang baik”


Perawat           : “ bagaimana kalau kita bercakap- cakap tentang apa yang T rasakan. Dimana

enaknya ya, berapa lama kita bicara?”

Pasien              : “ disini saja, terserah mbak perawat  nya saja”

Perawat           :” baiklah, bagaimana perasaan T setelah kejadian kemarin? Apakah T merasa

bersalah atau mempersalahkan diri sendiri?”

Pasien              : “ iya, saya merasa bersalah sekali kepada pacar saya yang sudah saya sakiti

dan saya merasa tidak ada gunanya saya hidup”

Perawat           :” apakah T berniat menyakiti diri sendiri, ingin bunuh diri atau berharap T

mati?”

Pasien              : “ iya, saya lebih baik mati dari pada tidak bisa membahagiakannya, saya

lebih baik mati”

Perawa            t           :” tampaknya T membutuhkan pertolongan segera karena ada

keinginan unrtuk mengakiri hidup, saya perlu memeriksa isi kamar T untuk memastikan tidak

ada benda- benda membahayakan. Mari kita kekamar T untuk memeriksa ada tidaknya benda

tajam”

(memeriksa kamar T)

Pasien              : “baiklah”

Perawat           :” karena T tampaknya masih memiliki keinginan untuk mengakiri hidup T

maka saya tidak akan membiarkan T sendiri. Apa yang T lakukan apabila keinginan bunuh

diri muncul?”

Pasien              : “ saya ingin menyayat-  nyayat tangan saya hingga putus, atau minum racun”
Perawat           :” begini T kalau keinginan itu muncul maka untuk mengatasinya T harus

memangil perawat diruangan ini atau keluarga yang sedang besuk. Jadi T jangan sendirian

ya, katakan pada perawat jika ada dorongan untuk mengakiri hidup”

Pasien              : “ baiklah mbak”

Perawat           :” saya percaya T dapat mengatasi masalah, ok T “

Pasien              : “ oke”

Perawat           :” bagaimana perasaan T sekarang setelah mengetahui cara mengatasi perasaan

ingin bunuh diri?”

Pasien              : “ sedikit lebih mengerti”

Perawat           :” coba sebutkan lagi cara tersebut”

Pasien              :” jika ada dorongan untuk mengakiri hidup saya, saya harus memanggil

perawat atau keluarga yang membesuk untuk meminta pertolongan, jadi saya tidak boleh

sendiri”

Perawat           :” bagus, kalau begitu saya akan menemani T sampai keinginan bunuh diri itu

hilang”

Prolog Penutup

Tuan T dapat mengerti bagaimana cara mengatasi perasaan ingin bunuh diri dan melakukan

cara tersebut apabila dorongan untuk mengakiri hidupnya kembali muncul. Setelah kamar T

diperiksa sudah tidak ada lagi benda- benda berbahaya.

Kesimpulan     : Tuan T mampu mengatasi perasaan bunuh diri

Anda mungkin juga menyukai