Anda di halaman 1dari 8

PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA

SEKOLAH PENGGERAK

Judul : SUARA_DEMOKRASI
“MARI BERDEMOKRASI DENGAN SANTUN DAN BERKUALITAS”
Topik : Peran Media Sosial dalam Demokrasi Masa Kini
Sekolah : SMP NEGERI 2 CIANJUR
Fase :D
Alokasi Waktu : 40 JP
Kelas / Jumlah Siswa : VII (Tujuh) / 36 siswa per kelas
Mata Pelajaran : Terintegrasi dengan beragam mata pelajaran terkait terutama Mata Pelajaran
(Bahasa Indonesia, PPKn, Matematika dan Informatika)
Model Pembelajaran : Tatap Muka
Sarana/Prasarana : Perpustakaan, internet/media sosial dan komputer/laptop, ruang aula
dan lapangan ekolah
Penyusun : Tim Guru Mapel terintegrasi
Tahun Disusun : 2021

TAHAP – 1 – PENDAHULUAN

PERNASALAHAN YANG INGIN RELEVANSI PROJEK TOPIK INI DENGAN


DITELAAH SEKOLAH
Perkembangan teknologi yang semakin Dalam survei Digital Civility Index (DCI) untuk
pesat, memungkinkan kita dapat mengukur tingkat kesopanan digital global,
menyuarakan pendapat dengan Indonesia menduduki peringkat paling bawah di
menggunakan ragam platform yang kawasan Asia Tenggara. Dari total 32 negara yang
berbeda.Teknologi internet memudahkan disurvei pun Indonesia menduduki peringkat
kita untuk berkomunikasi atau bersuara bawah yakni urutan ke-29. Ada 32 negara dan
melalui jejaring sosial atau media sosial. 16.000 responden yang terlibat di penelitian ini. Di
Penggunaan media jejaring ini dapat Indonesia sendiri, ada 503 responden yang
menghemat waktu dan biaya dalam diberikan beberapa pertanyaan tentang adab
banyak hal. Kita diberi kebebasan dalam berkomunikasi secara digital. Artinya tingkat
penggunaannya, namun kebebasan ini kesopanan warganet di Indonesia tergolong
bukan berarti tidak memiliki etika atau rendah.
batasan-batasan penggunaannya, mana
yang boleh dan mana yang tidak boleh. Rendahnya peringkat Indonesia ini menunjukkan
Sebaiknya kita dapat mengenali masih rendahnya pemahaman masyarakat akan
bagaimana etika yang perlu diperhatikan keberadaan dunia maya dan nyata sebagai dua hal
dalam penggunaan jejaring sosial. yang berbeda. Kebanyakan orang Indonesia
Agar setiap pengguna jejaring sosial merasa sungkan jika bertatap muka secara
merasakan kenyamanan dalam langsung. Termasuk sungkan ketika ingin
penggunaannya dan terhindar dari menyampaikan perbedaan pendapat,
kejahatan. Banyak permasalahan sosial ketidaksukaan, dan takut menyinggung lawan
yang terjadi di tengah masyarakat kita bicara. Itu sebabnya ketika bertatap muka, orang
karena kurangnya kesadaran beretika cenderung memilih diam.
dalam menggunakan jejaring sosial.
Beberapa permasalahan yang timbul Namun, di media sosial, jika ada sesuatu yang
adalah : memunculkan rasa ketidaksetujuan atau
1. Perubahan pada kepercayaan (belief), ketidaksukaan, mereka lebih bebas menyampaikan
nilai (value), dan sikap (Attitude) perasaaan yang mungkin saja tidak bisa
2. Perubahan Psikologis dan gangguan tersampaikan ketika tatap muka. Sebab, mereka
privacy(hoax /berita bohong, cyber- hanya berhadapan dengan ponsel dan akun yang
hate/ujaran kebencian dan cyber- tidak memiliki ekspresi. Belum ada kesadaran,
bullying/perundungan dunia maya) bahwa ada manusia di balik akun tersebut, yang
3. Kebebasan berekspresi tanpa bisa saja tersinggung atau tersakiti ketika membaca
mengindahkan norma social dan atau melihat kiriman berisi ujaran kebencian.
hukum.
Hal ini bisa dihindari jika pengguna media sosial
bisa menyampaikan argument dengan
menggunakan logika, bukan menyerang dengan
banyak kata makian. Sekolah adalah lembaga atau
tempat berlangsungnya proses pendidikan dengan
tujuan mengubah tingkah laku individu ke arah
yang lebih baik melalui interaksi dengan
lingkungan sekitar dan pemahaman. Salah satunya
adalah mengajarkan cara yang santun dan beretika
dalam mengeluarkan pendapat, terutama bagi
remaja yang masih berusia 13-15 tahun.

DIMENSI PROFIL PELAJAR ELEMEN DAN SUB ELEMEN (FASE D)


PANCASILA
1. BERKEBINEKAAN GLOBAL 1. Elemen: Refleksi dan bertanggung jawab
terhadap pengalaman kebinekaan
Subelemen 1: Menyelaraskan perbedaan budaya
2. Elemen: Berkeadilan Sosial
Subelemen 2 : Berpartisipasi dalam proses
pengambilan keputusan bersama
3. Elemen : Berkeadilan Sosial
Sub-elemen 3 : Memahami peran individu
dalam demokrasi
2. BERNALAR KRITIS 1. Elemen: Memperoleh dan memproses informasi
dan gagasan
Subelemen 1 : Mengidentifikasi,
mengklarifikasi, dan mengolah informasi dan
gagasan
2. Elemen: Menganalisis dan mengevaluasi
penalaran dan prosedurnya
Subelemen 2 : Mengevaluasi dan menganalisa
penalaran sebelum mengambil suatu keputusan
atau kesimpulan
3. Elemen: Refleksi pemikiran dan proses berpikir
Subelemen 3 : Merefleksi dan mengevaluasi
pemikirannya sendiri
PEMAHAMAN UTAMA : PERTANYAAN INTI :

1. Demokrasi adalah bentuk 1. Jelaskan tantangan demokrasi di


pemerintahan di mana semua Indonesia?
warga negaranya memiliki hak 2. Bagaimana seharusnya demokrasi
setara dalam pengambilan dijalankan secara ideal
keputusan yang dapat mengubah 3. Mengapa demokrasi Pancasila bertujuan
hidup mereka baik secara langsung untuk mengutamakan keselarasan,
atau melalui perwakilan. keseimbangan, dan keselamatan bangsa
2. Demokrasi Pancasila bertujuan di atas kepentingan pribadi maupun
untuk mengutamakan keselarasan, golongan?
keseimbangan, dan keselamatan 4. Bagaimana cara untuk berpendapat
bangsa di atas kepentingan pribadi dengan mematuhi norma sosial dan
maupun golongan. hokum?
3. Hak untuk mengeluarkan 5. Solusi apa yang dapat kita tawarkan
pendapat harus dilakukan dengan untuk mengantisipasi permasalahan
mengindahkan norma sosial dan tersebut
hukum yang berlaku. (mengemukakan pendapat/berdemokrasi
4. Hak berpendapat selalu diiringi dengan santun dan bermutu)?
dengan kewajiban menghargai
pendapat orang lain, karena pada
dasarnya setiap kebebasan yang
dimiliki selalu dibatasi oleh hak
dan kebebasan orang lain
5. Terdapat aturan atau etika yang
harus dipatuhi saat kita menjalankan
hak berdemokrasi atau berpendapat
baik secara virtual maupun di dunia
nyata.

ALUR PERKEMBANGAN ALUR PERKEMBANGAN BERNALAR


KRITIS
BERKEBINEKAAN GLOBAL FASE FASE DI AKHIR FASE D
DI AKHIR FASE D 1. Mengidentifikasi, mengklarifikasi, dan
1. Mengidentifikasi dan menganalisis informasi yang relevan serta
menyampaikan isu-isu tentang memprioritaskan beberapa gagasan
penghargaan terhadap tertentu.
keragaman dan kesetaraan 2. Membuktikan penalaran dengan
budaya. berbagai argumen dalam mengambil
2. Berpartisipasi dalam menentukan suatu simpulan atau keputusan.
kriteria dan metode yang 3. Menjelaskan asumsi yang digunakan,
disepakati bersama untuk menyadari kecenderungan dan konsekuensi
menentukan pilihan dan bias pada pemikirannya, serta berusaha
keputusan untuk kepentingan mempertimbangkan perspektif yang
bersama melalui proses bertukar berbeda.
pikiran secara cermat dan terbuka
dengan panduan pendidik.
3. Memahami konsep hak dan
kewajiban serta implikasinya
terhadap ekspresi dan perilakunya.
Mulai aktif mengambil sikap dan
langkah untuk melindungi hak
orang/kelompok lain.

TAHAP 2. INDIKATOR KEBERHASILAN


Tugas Unjuk Pemahaman Tujuan
Penggunaan media sosial (medsos) di Mencari solusi efektif mengkampanyekan
Indonesia terus berkembang. Lahirnya penggunaan media sosial yang sehat,
medsos menjadikan pola perilaku berorientasi pada membangun semangat
masyarakat mengalami pergeseran, budaya, demokrasi yang bermartabat, santun dan
etika, dan norma. Belakangan, munculnya berkualitas dengan mengindahkan norma
ragam kabar bohong (hoaks) yang sosial dan norma hukum yang berlaku.
meresahkan publik, membuat pengguna
medsos harus cerdas dalam Target : Masyarakat pada umumnya / Remaja
mengoptimalkannya sebagai sarana pada khususnya
penyampaian informasi yang baik.
Situasi:
Kelompok siswa diminta membuat
aturan/tata tertib Pemanfaatan Media Sosial
Penggunaan media sosial (medsos) di
yang baik serta mampu mensosialisasikan
Indonesia terus berkembang. Lahirnya
pada Masyarakat pada umumnya / Remaja
medsos menjadikan pola perilaku masyarakat
pada khususnya. Kegiatan ini bertujuan
mengalami pergeseran, baik budaya, etika,
untuk meningkatkan kemampuan remaja
dan norma yang ada. Belakangan, munculnya
pada khususnya, dan masyarakat pada
ragam kabar bohong (hoaks) yang
umumnya, untuk mengoptimalkan
meresahkan publik, membuat pengguna
penggunaan medsos, untuk menangkal
medsos harus cerdas dalam
maraknya hoaks. Mengingat
mengoptimalkannya sebagai sarana
masyarakat/remaja sering kali dihadapkan
penyampaian informasi yang baik.
pada narasi yang negatif, menggiring
terbentuknya persepsi negative di Kelompok siswa diminta membuat aturan/tata
masyarakat. tertib Pemanfaatan Media Sosial yang baik
serta mampu mensosialisasikannya. Kegiatan
ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan
remaja pada khususnya, dan masyarakat pada
umumnya, untuk mengoptimalkan
penggunaan medsos menjadi lebih baik-
menangkal maraknya hoaks yang merupakan
salah satu contoh dari dampak negatif medsos.
Mengingat masyarakat/remaja sering kali
dihadapkan pada narasi yang negatif, sehingga
menggiring opini terbentuknya persepsi
negatif akan suatu duduk permasalahan atau
suatu pendapat di masyarakat.
Produk: Aturan/tata tertib bermedia sosial
yang baik, beretika, santun dan berkualitas
dalam menyuarakan pendapat (demokrasi).

Standar : Lihat rubrik selengkapnya di


lampiran
1. Perencanaan
2. Pelaksanaan
3. Ketepatan Sasaran
Alat dan bahan: Perkiraan biaya yang dibutuhkan:
Slide presentasi, artikel, laptop, alat tulis, (Terlampir)
projector, gawai
Tips untuk guru: Metode Pembelajaran:
Peran guru adalah sebagai fasilitator, pelatih, Diskusi,tanya jawab, inkuiri, demonstrasi dan
penasehat dan perantara untuk mendapatkan eksperimen
hasil yang optimal sesuai dengan daya
imajinasi, kreasi dan inovasi dari siswa.

TAHAP 3. DETAIL KEGIATAN

I. PERKENALAN “PERAN MEDIA SOSIAL DAN DEMOKRASI DI INDONESIA”


A. Objektif:
Peserta didik mampu mengajukan pertanyaan untuk klarifikasi dan interpretasi
informasi, serta mencari tahu penyebab dan konsekuensi dari informasi
tersebut.
B. Kegiatan:
1. Persiapan
a. Guru menyiapkan dua artikel yang membahas secara kritis isu perubahan psikologis
dan gangguan privacy yang dihadapi remaja, sehubungan dengan kebebasan
mengeluarkan pendapat di media sosial.
https://mediaindonesia.com/indonesia-2018/135752/media-sosial-dan-demokrasi-
harapan-atau-ancaman
b. Guru menyiapkan 3 artikel koran yang membahas keterkaitan
antara media sosial dan demokrasi
https://www.kompasiana.com/abdhysamoedra/5f174752097f361c364b67f4/media-
sosial-kawan-atau-lawan-bagi-demokrasi
c. Jika sekolah memiliki prasarana yang memadai guru dapat menampilkan
video singkat yang berisi issue di atas
https://www.youtube.com/watch?v=RBWY730rO9s

2. Pelaksanaan
a. Guru memulai projek ini dengan menanyakan kepada peserta didik apa yang
mereka tahu mengenai demokrasi. Beberapa pertanyaan pemantik yang bisa
dipakai:
1) Jelaskan makna demokrasi dalam pemahamanmu?
2) Sebutkan ciri demokrasi?
3) Bagaimana pendapatmu mengenai kebebasan berpendapat? Sampai batas mana
dalam sistem demokrasi?
b. Guru memperkenalkan tema projek dan menegaskan relevansi penggunaan media
sosial saat ini untuk menyuarakan pendapat (demokrasi).
c. Peserta didik dibagi dalam kelompok (6 orang) dan menggunakan metode jigsaw
(berbagi bagian bacaan), guru membagikan artikel kepada tiap kelompok untuk
dibaca. Agar membentuk kelompok yang lebih inklusif, guru dapat
mempertimbangkan latar belakang agama, etnis, jenis kelamin, juga tingkat
kemampuan peserta didik dalam proses pembentukan kelompok.
d. Peserta didik di masing-masing kelompok secara bergantian saling memberikan
ringkasan intisari artikel yang mereka baca.
C. Alat dan Bahan:
Slide presentasi, artikel
D. Peran Guru:
Fasilitator
E. Durasi:
2 jam pelajaran
F. Tugas :
Peserta didik diminta untuk melakukan riset mandiri mengenai penggunaan media
sosial untuk menyuarakan pendapat baik secara lokal dan nasional
G. Produk :
Hasil riset dalam bentuk peta pikiran yang menggunakan lebih dari tiga sumber informasi

II. EKSPLORASI ISU


A. Objektif: Peserta didik mampu mengidentifikasi dan menyampaikan isu-isu tentang
penghargaan terhadap keberagaman dan kesetaraan budaya.
B. Kegiatan:
1. Guru mengulang kembali dampak penggunaan media sosial dalam
menyuarakan pendapat yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia, khususnya
remaja. Peserta didik diajak untuk turut menambahkan apa yang disampaikan
oleh guru dari hasil riset mandiri mereka di aktivitas sebelumnya.
2. Guru memutar video mengenai penggunaan media sosial yang menyebabkan
timbulnya perubahan pada kepercayaan (believe), nilai (values) dan sikap
(attitude) di Indonesia juga dampaknya terhadap perkembangan psikologis
dan gangguan privacy.
https://www.youtube.com/watch?v=RBWY730rO9s
3. Setelah menonton video ini, peserta didik diminta untuk berdiskusi dalam
kelompok yang sudah dibentuk sebelumnya. Adapun guru dapat memberikan
beberapa pertanyaan untuk memandu siswa dalam diskusi.
a. Apakah peserta didik melihat isu penggunaan media sosial untuk berpendapat
sebagai salah satu isu serius bagi diri mereka?
b. Apakah mereka menemukan berita bohong (hoax), cyber bullying
(perundungan dunia maya) dan cyber hate (ujaran kebencian)? Jika iya,
dimana dan bagaimana perasaan mereka? Apakah mereka menganggap
ini hal yang sudah menjadi kebiasaan atau mereka pernah merasa tidak
nyaman dengan ini?
c. Siapakah yang bertanggung jawab terhadap ketidaknyamanan tersebut?
d. Apa dampak berita bohong (hoax), cyber bullying (perundungan dunia
maya) dan cyber hate (ujaran kebencian)terhadap kesehatan mental dan fisik
manusia?
e. Apa dampak hal tersebut terhadap kebebasan berpendapat?
f. Apakah solusi yang bisa diterapkan untuk mengatasi hal tersebut?
4. Guru lalu memperkenalkan kampanye Gerakan Nasional Literasi Digital,
perkembangannya, serta kritik terhadap program ini.
5. Dalam penjelasan mengenai kampanye Gerakan Nasional Literasi Digital, ini,
guru dapat menekankan pada pentingnya proses menjaga persatuan dan kesatuan
dan kaitannya terhadap usaha pengurangan hate speech, hoax, cyber bullying
yang ada sebagai kanal demokrasi untuk menyatakan pendapat.
C. Alat dan Bahan:
Slide Presentasi dan Video
D. Peran Guru:
Narasumber dan Fasilitator
E. Durasi:
2 Jam
F. Tugas:
Peserta didik menuliskan hal-hal yang telah diketahui, hal yang ingin diketahui serta
hal yang sedang dipelajari mengenai isu-isu diatas dalam konsep peta pikiran atau
diagram sederhana
G. Produk :
Peta pikiran/diagram sederhana
H. Alternatif kegiatan :
Orang tua peserta didik dapat dijadikan narasumber untuk curah pendapat berbagi
pengalaman masa sebelum dan setelah media sosial digunakan/diciptakan sebagai
sarana berdemokrasi
III. REFLEKSI AWAL
A. Objektif: Peserta didik mampu merefleksikan secara kritis gambaran berbagai
kelompok budaya yang ditemui dan cara meresponnya.

B. Kegiatan:
1. Dari hasil eksplorasi isu, ajak peserta didik merefleksikan gaya hidupnya terkait
penggunaan media sosial dalam menyuarakan pendapat.
a. Pemahaman peserta didik bahwa hak bersuara adalah hak semua warga negara
di alam demokrasi
b. Dalam keseharian, apakah peserta didik dapat bertanggung jawab dalam
menggunakan media sosial?
c. Apakah peserta didik mengetahui etika menggunakan media sosial secara santun
dan bermutu?
d. Apakah peserta didik memahami kampanye Gerakan Nasional Literasi Digital
dan sudah mulai menjalaninya?
e. Apakah menurut peserta didik, mereka sudah mampu berkontribusi untuk
mengkampanyakan Gerakan Nasional Literasi Digital (rumah dan
sekolah)”
2. Setelah peserta didik mengisi lembar refleksi, guru dapat membaca dan
mengidentifikasi pengetahuan dan kemampuan yang sudah dimiliki saat ini.
3. Guru dapat mengajak peserta didik untuk berbagi hasil dari refleksi tersebut, seperti:
a. Hal yang menarik untuk mereka tentang isu ini
b. Hal yang bisa dilakukan remaja seusia mereka untuk berkontribusi berkampanye
mengenai Gerakan Nasional Literasi Digital
c. Kendala yang biasa ditemui saat mereka mencoba menggunakan cara yang
santun dan baik saat mengutarakan pendapat melalui media sosial
C. Alat dan Bahan: Lembar Refleksi
D. Peran Guru: Fasilitator
E. Durasi: 1 Jam
F. Tugas :
Peserta didik berbagi pengalaman suka dan duka dalam menyuarakan pendapat dengan
menggunakan media sosial
G. Produk : Jurnal yang berisi tulisan hasil pengalaman

Anda mungkin juga menyukai