Anda di halaman 1dari 44

Modul 7 & 8

Konsep & Praktik Demokrasi


Hubungan Konsep, Nilai, Moral dan Norma

Disusun oleh Mata kuliah


Muhammad Irsyad Yasin : 857127681
Pramita Sarah Evaline : 857127628
Pembelajaran
Septiwana Sinaga : 857127792 PKn di SD
Systra Martha Lauretta : 857126253
Modul 7 KB 1

Konsep
‘Demokratia’ yaitu ‘demos’
Demokr
as dan ‘kratos’
i Artinya rakyat berkuasa
atau “government or rule
by the people”
Budiard
jo,
1992:50
Abraham Lincoln

Democracy is a
government "of the
people, by the people,
and for the people." 
Demokrasi dilihat sebagai konsep multidimensional
Winataputra (2001)

Filosofis Sosiologis Psikologis

Demokrasi sebagai ide, Demokrasi Demokrasi sebagai


norma, prinsip. sebagai sistem wawasan, sikap dan
sosial perilaku individu
dalam bermasyarakat
Konsep demokratis menurut Torres
(1998) dalam Winataputra (2001)

Classical Aristotelian Medieval Contemporary


theory theory doctrine of
democracy
demokrasi salah satu bentuk
 landasan
pemerintahan, yakni konsep republik
pelaksanaan
pemerintahan oleh seluruh  dipandang sebagai
tertinggi di tangan
warganegara yg memenuhi bentuk pemerintahan
rakyat.
syarat kewarganegaraan. rakyat yang murni
Torres juga melihat bahwa demokrasi itu lebih
condong terhadap 2 aspek

 Formal Substantive democracy


democracy 
Proses demokrasi, diidentifikasi
dalam 4 bentuk demokrasi
Demokrasi dalam arti
(Protective democracy,
sistem pemerintahan
Developmental democracy,
Equilibrium democracy,
Participatory democracy)
Modul 7 KB 2

Pendidikan Demokrasi
Sebagai Esensi PKn
“Democracy does not teach
itself. If the strengts,
benefits, and
responsibilities of
democracy are not made
clear to citizens, they will
be ill-equipped to defend on
it”
Gandal dan Finn (1992)
Model “School-baced democracy education”
Gandal dan Finn (1992)

Landasan dan
Ide demokrasi dalam
bentuk-bentuk
1 demokrasi 2 bentuk kelembagaan
dan praktik

Adanya kurikulum untuk Adanya kesempatan untuk


memahami kondisi
3 mengeksplorasi kekuatan
dan kelemahan demokrasi
4 demokrasi
di negaranya (ekstrakurikuler bernuansa
demokrasi)
Aspek-aspek demokrasi
Ahmad Sanusi (1998)

Kecerdasan Kecerdasan Kecerdasan


rohani naqliah logis-rasional

Kecerdasan
Kecerdasan Kecerdasan membuat
emosional menimbang keputusan dan
Kecerdasan memecahkan
mengkomunikasikannya masalah
Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)
disebut Civic Education.
Batasannya yaitu seluruh kegiatan sekolah,
rumah dan masyarakat yang dapat
menumbuhkan demokrasi

(Somantri, 2001)
Social studies adalah “synthetic
discipline” yang berusaha untuk
mengorganisasikan dan
mengembangkan substansi ilmu-
ilmu sosial secara ilmiah dan
psikologis untuk tujuan
pendidikan.

NCSS dalam Somantri


(2001)
Tradisi dari social studies

Tradisi citizenship Tradisi social studies as


transmission social science

Esensinya bahwa adult Bertujuan mengembangkan para


teachers process a particular siswa agar dapat menguasai
conception of citizenship that pengetahuan, ketrampilan dan
they wish all students to share metode dari ilmu sosial
Tradisi social studies as reflective
inquiry.

Proses inquiri yaitu pengetahuan yang


diperoleh dari apa yang seharusnya diketahui
oleh warga negara untuk pengambilan
keputusan dan pemecahan masalah
Modul 7
KB 3

Sekolah sebagai
Laboratorium
Demokrasi
KB 3
Sekolah sebagai Laboratorium Demokrasi

Untuk proses pendidikan di sekolah perlu diwujudkan dalam


dan oleh satuan pendidikan dalam bentuk proses pembelajaran yang
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak peserta didik
dalam lingkungan belajar yang demokratis.
Sekolah sebagai bagian integral dari masyarakat perlu
dikembangkan sebagai “pusat pembudayaan dan pemberdayaan peserta
didik sepanjang hayat, yang mampu memberi keteladanan, membangun
kemauan, dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses
pembelajaran demokratis”. Paradigma pendidikan demokratis yang perlu
dikembangkan dalam lingkungan sekolah adalah pendidikan demokrasi
yang bersifat multidimensional atau bersisi jamak.
Sifat multidimensionalitasnya itu, antara lain
terletak pada berikut ini :

1. Pandangannya yang pluralistik-uniter (bermacam-macam tetapi menyatu


dalam pengertian Bhineka Tunggal Ika).
2. Sikapnya dalam menempatkan individu, negara, dan masyarakat global
secara harmonis.
3. Tujuannya yang diarahkan pada semua dimensi kecerdasan (spiritual,
rasional, emosional, dan social).
4. Konteks (setting) yang menghasilkan pengalaman belajarnya yang terbuka,
fleksibel atau luwes, dan bervariasi merujuk pada dimensi tujuannya.
Situasi sekolah dan
kelas dikembangkan
sedemikian rupa sebagai
democratic laboratory atau lab
demokrasi dengan lingkungan
sekolah /kampus diperlakukan
sebagai micro cosmos of
democracy yang bersifat mikro
dan memperlakukan
masyarakat luas sebagai open
global classroom.
1. Strategi Umum
Pengembangan
Warga Negara yang
Demokratis di
Lingkungan Sekolah
Strategi dapat diartikan sebagai
serangkaian langkah yang dipilih untuk
mncapai tujuan atau target. Menurut Rath dan
Kirchenbaum (1972) yang dikutip oleh
Winataputra (2006) beberapa model sikap
demokratis dan bertanggung jawab.
Winataputra (2005) menjelaskan karakteristik
pokok untuk masing-masing, strategi tersebut
secara singkat dapat di jelaskan sebagai berikut
:
Rath dan kirchenbaum (1972) yang dikutip oleh Winataputra.

Model yang relevan dengan


pendidikan kewarganegaraan : ● Student Presentation
●Good News Class Meeting ● Problem Solving Meeting
●Circle Whip ● Academic Issues
●Appreciation Time ● Classroom-improvement
●Compliment Time Meeting
●Goal-setting Meeting ● Follow up Meeting
●Rule-setting Meeting ● Planning Meeting
●Rule-evaluating Meeting ● Concept Meeting
●Stage-selling Meeting ● Sticky Situations
●Feedback and Evaluation ● Suggestion Box
●Reflections on Learning ● Meeting on Meeting
2. Fungsi dan peran sekolah dalam mengembangkan Warga Negara
yang Demokratis

Sekolah yaitu sebagai suatu organisasi mempunyai struktur


dan kultur. Secara sosial kultur sekolah merupakan komunitas yang
memiliki budaya , yakni budaya sekolah atau school culture. Dengan
budaya sekolah seperti entitas yang lalin yang memiliki sebuah sistem
antara lain memiliki sejumlah sistem ,sistem kurikulum, sistem
teknologi, sistem kepercayaan, bahasa dan kesenian.
3. Mekanisme kerja Dalam Konteks Kesisteman Sekolah
Modul 8
Hubung
an Kons
dan Nor ep, N
ma deng ilai, Moral,
Perilaku an Tuntu
Warga N ta n
eg a ra

CREDIT
S: T
created b his presentation
template
Flaticon y Slidesgo, inclu was
, infograp ding icon
hics & im s by
ages by
Freepik
KB 1
Konsep, Nilai, Moral, Norma (KNMN) dalam Hubungan
Warga Negara Dengan Negara
Konsep Norma
Nilai Moral
Adalah yang Keharusan Sumber dasar
Adalah merujuk perilaku yang
menunjukkan hukum yang
Pada tuntunan perilaku dibawakan
sesuatu dapat menguatkan
yang membedakan baik oleh nilai.
dinyatakan dalam kedudukan
dan buruk.
bentuk kata-kata, konsep, nilai,
nama atau moral serta
pernyataan. perilaku yang
dilakukan.
Mengubah sikap seseorang tidak semudah memindahkan barang dari
satu tempat ke tempat lain, tetapi memerlukan proses dan kebiasaan-
kebiasaan yang mendukung ke arah tersebut. Berikut ini beberapa
pendekatannya:

Pendekatan emosional Pendekatan rasional

Bertujuan menggugah perasaan dan Bertujuan memberikan peranan


emosi siswa dalam memahami, kepada akal dalam memahami dan
menghayati dan meyakini nilai yang menerima kebenaran nilai tersebut
akan ditanamkan
Pasal 36 ayat (3) Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, dinyatakan bahwa kurikulum disusun sesuai dengan
jenjang pendidikan dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia,
dengan memperhatikan:

● Tuntutan dunia kerja


● Perkembangan ilmu
●Peningkatan iman dan takwa pengetahuan, teknologi, dan
●Peningkatan akhlak mulia
seni
●Peningkatan potensi,
● Agama
kecerdasan, dan minat peserta ● Dinamika perkembangan global
didik ● Persatuan nasional dan nilai-
●Tuntutan pembangunan daerah
nilai kebangsaan
dan nasional
Pasal 37 ayat (3) Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan
bahwa Pendidikan Kewarganegaraan dimaksudkan untuk membentuk
peserta didik menjadi masnusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta
tanah air.

● Berilmu
Tujuan Pendidikan Nasional: ● Cakap
●Beriman dan bertakwa pada
● Kreatif
Tuhan Yang Maha Esa ● Mandiri
●Mengembangkan potensi peserta
● Menjadi warga negara yang
didik demokratis serta bertanggung
●Berakhlak mulia
jawab
●Sehat
Dimensi Pendidikan
Nasional

Dimensi Spritual Dimensi Intelektual Dimensi Personal Dimensi Sosial

Beriman dan Memiliki kecakapan, Berakhlak mulia, Demokratis dan


bertakwa pada Tuhan kreatif, dan berilmu sehat, dan mandiri bertanggung jawab
Yang Maha Esa
Hakikat Pembangunan Nasional adalah pembangunan
manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan seluruh
masyarakat Indonesia yang mengandung:

1 Adanya keselarasan,
keserasian, dan 2
Pembangunan yang merata
untuk seluruh masyarakat
kebulatan yang utuh dan seluruh wilayah tanah
dalam seluruh air
kegiatan
pembangunan. Pembangun harus
3 berkepribadian Indonesia dan
menghasilkan manusia dan
masyarakat maju
Modul 8
KB 2
Konsep, Nilai,
Moral, dan Norma
dalam Hubungannya
dengan Sesama
Warga Negara
Warga Negara ialah mereka yang berdasarkan
hukum merupakan anggota dari suatu negara.
Mereka yang tidak termasuk Warga Negara
disebut orang asing (bukan warga negara)

(Rustandi, 1988:60)
“ yang menjadi Warga
Negara Indonesia ialah
orang-orang bangsa
Indonesia asli dan orang-
orang bangsa lain yang
disahkan dengan Undang-
Undang sebagai Warga
Negara
Pasal 26 ayat (1)
Bertitik tolak dari pembentukan sikap yang dirumuskan dalam tujuan
Pendidikan Nasional, tentu kita sebagai Guru akan selalu berupaya
mendidik Warga Negara yang baik.

Apa yang menjadi Ciri-ciri Warga Negara yang baik


ukuran ciri-ciri dapat dilukiskan yaitu Warga
Warga Negara Negara yang patriotik, loyal
yang baik? terhadap bangsa dan negara,
toleran, beragama, demokratis
atau yang lebih popular disebut
Warga Negara yang Pancasilais
sejati.
Kenyataan yang ada berupa pesatnya pengetahuan dan teknologi yang
telah mengglobal akan membawa dampak dan pengaruh sikap mental di
kalangan pelajar. Berikut factor-factor yang mempengaruhinya :

Pengaruh selama pelajar


1 Pengaruh selama
pelajar berada di 3 berada di lingkungan rumah
tempat tinggal.
lingkungan sekolah.

2 Pengaruh selama pelajar


berada di antara sekolah
dan rumah tempat tinggal.
Adapun yang menjadi pertimbangan selain dari manusia-
manusia Indonesia secara pribadi-pribadi, yang memiliki nilai-
nilai tersebuat, landasan utamanya adalah :

Landasan Idiil Pancasila Landasan Struktural Landasan Operasional


Modul 8
KB 3
Konsep, Nilai,
Moral, dan Norma
(KNMN) dalam
Pengembangan
Komitmen Bela
Negara
Bela Negara dapat terwujud bila dilandasi oleh adanya Tekad, sikap dan Tindakan Warga
Negara yang teratur, menyeluruh, terpadu dan berlanjut didasarkan oleh :

Kecintaan pada Kesadaran Keyakinan akan


Tanah Air berbangsa dan Kesaktian
bernegara Pancasila sebagai
Indonesia Ideologi Negara;
dan Kerelaan
berkorban
Wawasan Nusantara ialah cara pandang bangsa
Indonesia tentang diri dan lingkungannya
berdasarkan ide nasionalnya, yaitu Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945 sebagai aspirasi suatu
bangsa yang merdeka, berdaulat dan bermartabat di
tengah-tengah lingkungannya, dan yang menyimpang
dalam tindak kebijaksanaannya, dalam mencapai
tujuan persoalan nasional.
(GBHN 1978)
Dalam TAP MPR/Nomor II/MPR/1993 tanggal 11 Maret 1993
tentang Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN). Bab II sub E,
yang antara lain berbunyi : “Wawasan dalam mencapai tujuan
Pembangunan Nasional adalah Wawasan Nusantara yang
mencakup :

Perwujudan kepulauan

1
Perwujudan kepulauan Nusantara
Nusantara sebagai satu
kesatuan Politik. 2 sebagai satu kesatuan Ekonomi .

4
Perwujudan kepulauan Nusantara
3
Perwujudan kepulauan Nusantara sebagai satu
kesatuan Sosial dan Budaya. sebagai satu kesatuan Pertahanan
dan Keamanan.
Upaya-upaya pemerintah untuk mewujudkan Tujuan
Negara melalui Pembangunan Nasional, adalah :

Tetap
memungkinkan
berjalannya Ketahanan Nasional HANKAMNA
pembangunan S
nasional.
Upaya-upaya tersebut dilaksanakan dalam
rangka untuk mewujudkan Cita-cita
Perjuangan Bangsa (Alinea 2 Pembukaan
Undang-Undang Dasar 1945), yaitu :
“Mewujudkan Negara Kesatuan Republik
Indonesia yang merdeka, Bersatu,
berdaulat, adil dan Makmur Berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar
1945”.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai