Definisi Usia
Usia adalah satuan waktu yang mengukur waktu keberadaan suatu benda
atau makluk, baik yang hidup maupun yang mati. Misal; umur manusia dikatakan
15 Tahun diukur sejak dia lahir hingga waktu imur itu dihitung, sehingga
perhitungan usia yang dimulai dari saat kelahiran seseorang sampai dengan waktu
Menurut Bobak (2013 dalam buku ajar keperawatan maternitas edisi 4),
usia seorang ibu berkaitan dengan alat reproduksi wanita. Umur reproduksi yanh
sehat dan aman adalah pada usia 20-35 tahun. Pada usia > 35 tahun terikat dengan
kemunduran dan penurunan daya tahan tubuh serta berbagai penyakit yang sering
Usia yang kemungkinan tidak risiko tinggi pada saat kehamilan dan
persalinan yaitu umur 20-35 tahun. Karena pada usia tersebut rahim sudah siap
menerima kahamilan, mental sudah matang dan sudah mampu merawat bayi dan
dirinya sendiri. Sedangkan umur < 20 tahun atau > 35 tahun merupaka resiko
tinggi kehamilan dan persalinan. Dengan demikian diketahui bahwa umur pada
saat melahirkan turut berpengaruh terhadap morbiditas dan mortalitas ibu maupun
mempunyai pengaruh terhadap kehamilan dan persalinan ibu. Ibu yang berumur
dan kejiwaan yang belum bersedia menjadi ibu yang dapat mengakibatkan
peningkatan risiko mengalami persalinan komplikasi atau komplikasi obstetrik
macet, kematian neonatus dan perinatal. Demikian juga ibu yang berumur di atas
dan persalinan seperti perdarahan atau hipertensi dalam kehamilan, dan partus
lama. Idealnya, kehamilan berlangsung saat ibu berusia 20 tahun ampai 35 tahun.
tidak sedikit pula yang mengandung di atas usia 35 tahun. Padahal kehamilan
yang terjadi di bawah usia 20 tahun maupun di atas usia 35 tahun termasuk
poertama diusia 35 tahun ke atas, yaitu sekita 20%. Keguguran terjadi dibawah
usia 16-20 minggu. Kalaupun lahir pada usia 20, 36 atau 40 minggu, bayi lahir
prematur dan berat badan sekitar 2,5 kg. Kalau bayi telah melewati usia tersebut,
bayi akan lahir matang karena telah cukup umur (Evariny, 2013 dalam skripsi
Menurut penelitian Erlina (2011 dalam skripsi Desi Darma Setia) Resiko
terjadinya koplikasi pada kehamilan seperti abortus dan persalinan yang dapat
menyebabkan kematian maternal. Hal ini dikarenakan pada usia dibawah 20 tahun
sehingga kemungkinan komplikasi pada saat kehamilan dan persalinan akan lebih
besar.
Tinggi umur Ibu) umur ibu dengan kejadian persalinan permatur dapat
Semakin lanjut umur wanita, semakin tipis cadangan telur yang ada,
indung telur juga semakin kurang peka terhadap rangsangan gonadotropin. Makin
lanjut usia wanita, maka resiko terjadi persalinan prematur, makin meningkat
karena menurunya kualitas sel telur atau ovum dan meningkatnnya resiko
terjadinya kelainan kromosom. Hal ini seiring dengan naiknya kejadian kelainan
kromosom pada ibu yang berusia diatas 35 tahun. Hal lain yang perlu diperhatikan
adalah kejadian tumor mioma uteri pada ibu dengan usia lebih tinggi dan lebih
Paritas adalah banyakanya anak yang dimiliki ibu dimulai dari anak yang
pertama sampai anak yang terakhir. Kondisi rahim dipengaruhi juga oleh jumlah
partum primer. Pada paritas yang rendah (paritas satu) dapat menyebabkan
ketidaksiapan ibu dalam menghadapi persalinan sehingga ibu hamil tidaka mampu
dalam menangani komplikasi yang terjadi selama kehamilan, persalina dan nifas.
(paritas lebih dari tiga) maka uterus semakin lemah sehingga besar resiko
Paritas 2-3 merupakan paritas paling aman ditinjau dari sudut perdarahan
pasca persalinan yang dapat mengakibatkan kematian maternal. Paritas satu dan
paritas tinggi (lebih dari tiga) mempunyai angka kejadian perdarahan pasca
persalinan lebih tinggi lebih tinggi paritas, lebih tinggi kematian maternal. Risiko
pada paritas 1 dapat ditangani dengan asuhan obstetrik yang lebih baik, sedangkan
risiko pada paritas tinggi dapat dikurangi atau dicegah dengan keluarga berencana
Menurut penelitian Pertiwi (2013) bahwa paritas lebih dari tiga bermakna
sebesar 12 %, paritas 2-3 sebesar 40 % dan paritas lebih dari 3 sebesar 48 %, serta
terdapat hubungan yang signifikan antara paritas dengan perdarahan post partum
proporsi ibu yang mengalami perdarahan post partum primer dengan paritas > 4
yaitu 69 % dan didapatkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara paritas
terjadinya kelahiran berikutnya. Jarak antar kelahiran yang terlalu dekat dapat
(19972) yang dikutip Pardosi (2013) menyebutkan jarak antar kelahiran sebagai
dalam jangka waktu yang singkat akan mengakibatkan kontraksi uterus menjadi
kurang baik. Selama kehamilan berikutnya dibutuhkan 2-4 tahun agar kondisi
Bila jarak antar kelahiran dengan anak sebelumnya kuirang dari 2 tahun,
rahim dan kesehatan ibu belum pulih dengan baik. Kehamilan dalam keadaan ini
Selain itu, pada jarak kelahiran yang terlalu rapat (< 2 tahun) akan
mengakibatkan kontraksi uterus menjadi kurang baik dan kesehatan ibu mundur
secara progressive. Hal ini menyebabkan angka kejadian perdarahan post partum
lebih tinggi. Selama kehamilan berikutnya dibutuhkan 2-4 tahun agar kondisi
proporsi kasus dengan jarak antar kelahiran kurang dari 2 tahun sebesar 41 %
dengan OR jarak antar kelahiran 2,62. Hal ini berarti ibu yang memiliki jarak
antar kelahiran kurang dari 2 tahun berisiko 2,82 kali mengalami perdarahan
pasca persalinan.
B. Kerangka Konsep
usia kehamilan sebelum 37 minggu atau dengan berat janin kurang 2.500 gram.
komplikasi parsalinan prematur antara lain umur ibu dan paritas ibu.
Kejadian Persalinan
Prematur
Paritas Ibu
(Independen)
= Hubungan
C. Hipotesis Penelitian
RSUD Kota Baubau periode Januari sampai dengan Juni tahun 2017.