B
jika sumber daya penolong lebih banyak dari jumlah korban, maka kita harus menolong
korban yang paling bahaya dahulu.
ATLS:
1. Primary survey
Tidak boleh anamnesis terlalu lama dan Panjang, bahkan gausah nanya langsung liat
dan tangani saja. Setelah primary survey sudah dilakukan masuk ke secondary survey
nah disitulah kita tanya lengkap.
Amankan dengan cara, membuka mulut (jaw trust, chin lift) kemudian
menyapu mulut dengan jari telunjuk untuk keluarkan benda asing.
Ada ggn kesadaran GCS<8 maka pasang ETT, jika tdk ada ETT maka pasang
OPA/gudel.
Tidak boleh mutlak melakukan hiperekstensi pada pasien trauma.
Jika butuh poto radiologis, posisi trauma tdk boleh di mobilisasi maka sinar
radiologinya yang di putar.
Jika ada multiple trauma, ggn kesadaran, trauma tumpul diatas klavikula
maka diawasi ketat.
Amankan airway dulu baru bisa ke breathing-exposure.
B: breathing
ggn yang mengancam jiwa adalah:
1.tension pneumothorax
PARU ada pleura parietalis dan visceralis. Jika ada trauma thorak pleura visceralis
robek shg trjd kebocoran alveolus paru paru udara masuk ke rongga pleura shg saat
bernapas akan mendesak paru paru yg sakit dan mendorong trakhea kearah sisi
sehat kmdn lama lama paru bisa collaps.
Ciri ciri tension pneumothoraks:
1. Deviasi trakea kearah yang sehat
2. JVP meningkat pada sisi yg sakit
3. Krepitasi karena emfisema subkutis
4. Hipersonor