Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Kompetensi Teknik Vol. 9, No.

1, November 2017 45

Upaya peningkatan produksi dengan menggunakan alat pengaduk


otomatis pada usaha donat kentang di Semarang

Ulfah Mediaty Arief1, Dyah Nurani Setyaningsih2, dan Sugeng Purbawanto3


1,2,3
Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang
1 2 3
ulfahmediatyarief@mail.unnes.ac.id , ibunyailham@gmail.com , sugengpurbawanto@gmail.com

Abstrak : Donat merupakan suatu jenis olahan bahan makanan yang terbuat dari bahan dasar
terigu dan bentuknya bulat, olahan makanan ini sangat dikenal dimasyarakat baik untuk
dikomsumsi anak-anak maupun dewasa. Salah satu kreatifitas dalam mengolah donat yang bahan
dasarnya dari terigu dapat dikembangkan pengolahannya dengan menggunakan bahan dasar
kentang. Donat Kentang bukan hanya dijual di toko-toko tetapi juga banyak dijual di rumahan
(UKM). Harga jual donat kentang di UKM relatif murah dibanding dengan di toko-toko modern.
Donat Kentang yang dijual di toko modern harganya di atas Rp 3000,-/per buah dan di UKM relatif
murah ± Rp 1.000,-/per buah. Permasalahan pada UKM donat disebabkan oleh beberapa aspek
yaitu aspek produksi, teknologi, aspek kualitas produk, kemasan, manajemen pemasaran. Pada
pelaksanaan program IbM ini akan memberikan solusi permasalahan yang ada, yaitu
meningkatkan kapasitas produksi serta kualitas produk donat kentang dengan memberikan alat
pencampur adonan yang otomatis. Metode atau tahapan yang dilakukan pada kegiatan
IbM ini adalah melakukan sosialisasi ke UKM tentang kegiatan IbM, mengumpulkan dan
menganalisa data yang diperlukan untuk alat mekanisasi yang akan dirancang sesuai kebutuhan
UKM , dan melakukan uji coba peralatan yang akan diberikan. Alat mekanisasi yang diberikan ini,
membutuhkan daya listrik 450 watt yang sesuai dengan data kebutuhan UKM tersebut. Alat ini
mampu mengaduk adonan donat kentang sebanyak 2 kg sekali. Waktu yang dibutuhkan untuk
mencampur adonan yaitu selama 20 menit. Adanya alat pengaduk otomatis ini, maka UKM dapat
meningkatkan kapasitas produksinya dari 4 kg sehari menjadi 15 kg dan hasil kualitas produk
adonan donat kentang lebih homogen, tekstur yang lembut, dan higienisitas.

Kata Kunci: donat, kentang, alat,mekanisasi

1. Pendahuluan Tepung terigu di impor dari Amerika,


Kanada, Eropa, Asia Tengah, dan
Salah satu perkembangan zaman era Australia. Impor tepung terigu pada tahun
globalisasi saat ini untuk sangat 2010 mencapai 775 ribu ton, pada tahun
mendorong masyarakat untuk 2011 konsumsi terigu naik 10% (Anggraini
berkreatifitas dalam mengolah bahan dan Suwardiah, 2015). Berdasarkan
makanan. Upaya ini menjadi suatu yang alasan tersebut maka penggunaan terigu
mempunyai nilai inovatif misalnya sebaiknya dikurangi sehingga anggaran
mengolah bahan makanan yang tidak untuk impor terigu dikurangi. Salah satu
tergantung pada satu macam bahan kreatifitas dalam mengolah donat yang
makanan saja. Donat merupakan salah bahan dasarnya dari terigu dapat
satu makanan selingan atau kudapan yang dikembangkan pengolahannya dengan
cukup populer di Indonesia. Donat menggunakan bahan dasar kentang.
(doughnuts atau donut) adalah jenis roti Tanaman kentang (Solanum tuberosum L.)
yang proses memasaknya dengan cara menghasilkan umbi sebagai komoditas
digoreng dan memiliki bentuk khas dengan sayuran yang diprioritaskan untuk
lubang di tengah seperti cincin atau dikembangkan dan berpotensi untuk
berbentuk bola jika diisi sesuatu (Subagjo, dipasarkan di dalam negeri dan diekspor.
2007). Donat merupakan suatu jenis
olahan bahan makanan yang terbuat dari Tanaman kentang merupakan salah satu
bahan dasar terigu dan bentuknya bulat, penunjang program diversifikasi pangan
olahan makanan ini sangat dikenal di untuk memenuhi kebutuhan gizi
masyarakat baik untuk dikomsumsi anak- masyarakat (Rusiman, 2008). Donat
anak maupun dewasa. Kentang bukan hanya dijual di toko, tetapi
juga banyak dijual di rumahan (UKM).
46 Jurnal Kompetensi Teknik Vol. 9, No. 1, November 2017

Tempat penjualan tersebut juga harga yang relatif murah yaitu Rp 750 -
mencerminkan segmen pasar Donat 1000 per buah. Tetapi Donat Kentang yang
Kentang. Berdasarkan segmentasi diproduksi oleh beberapa industri yang
psikografi donat kentang dapat dinikmati lebih besar bisa mencapai harga Rp.
oleh semua kalangan, konsumen lebih 2000 – 4000 per buah. Seharusnya
menyukai rasa coklat, dan variasi rasa produk Donat Kentang lebih kompetitif,
donat kentang menentukan pilihan dalam namun kenyataan menunjukkan lain.
membeli donat kentang. Berdasarkan Perkembangan produksi atau omzet usaha
segmentasi perilaku konsumen membeli bersifat stagnan, dan ini merupakan
donat kentang 1-2 kali/bulan, pengeluaran permasalahan menyangkut banyak aspek,
untuk membeli donat kentang Rp seperti aspek produksi, teknologi yang
25.000/bulan, harga donat kentang yang dipakai, kualitas produk, kemasan,
membuat konsumen tertarik Rp manajemen pemasaran dan lain-lain aspek
2000/donat kentang (Hermis dan Lubis, yang perlu dicari pemecahaannya.
2015). Permasahan tersebut diamati pada
pelaksanaan program IbM mengambil
Industri donat ”modern”
lokasi di industri Donat Kentang cap Bu
maupun”tradisional” banyak terdapat di
Jumiati milik ibu Jumiati yang berlokasi di
Kota Semarang. Pemilik usaha Donat
Karanglo RW 4 RT 5 Kelurahan
kentang”modern”, hampir tidak ditemui
Pedurungan Semarang (UKM 1) dan
kendala yang berarti, tiap hari omzetnya
Donat Kentang Cap Bu Yuni Jl.
puluhan juta rupiah, dan umumya
Sendangguwo Semarang (UKM2).
dimiliki oleh etnis tertentu yang
pengolahannya juga modern. Sebaliknya, Industri Donat Kentang cap Bu Jumiati
sebagian besar produsen donat kentang memiliki 4 orang karyawan dengan latar
tradisional tidak sebaik pengusaha donat belakang pendidikan 1 orang lulusan SD,
kentang yang dikelola secara modern. 1 orang lulusan SMP, 2 orang lulusan
SMA. Industri ini memiliki prospek yang
Kapasitas produksi tiap UKM cukup variatif
strategis karena terletak di lokasi yang
yaitu antara 100-150 biji/hari. Setiap
mudah dijangkau baik untuk proses
kemasan berisi 10 buah Donat Kentang.
produksi dan pemasaran. Selain itu industri
Perbedaan kapasitas tersebut disebabkan
ini juga didukung oleh kualitas SDM
oleh penggunaan peralatan yang berbeda,
(sumber daya manusia) yang memadai,
jumlah modal dan jumlah tenaga kerja.
sehingga dapat menerima introduksi
Kualitas Donat Kentang yang berbeda,
teknologi dan pelatihan untuk
menghasilkan nilai jual yang berbeda. Hal
meningkatkan kualitas dan kuantitas
ini disebabkan oleh perbedaan pengolahan
produk donat kentang.
bahan pencampur. Sebagai contoh, untuk
Donat Kentang yang diproduksi oleh
industri rumahan (UKM) dijual dengan

Gambar 1. Proses pencampuran adonan donat kentang dengan metode manual/


tangan
Jurnal Kompetensi Teknik Vol. 9, No. 1, November 2017 47

Berdasarkan survei dan wawancara 2. Kajian Teori


langsung terhadap pengusaha mitra,
permasalahan yang dihadapi pengusaha Kentang (Solonum tuberosum) adalah
kecil pembuatan donat kentangdapat tanaman dari suku solanaceae yang
dikelompokkan menjadi tiga aspek, yaitu memiliki umbi batang yang dapat
produksi, kualitas, dan manajemen dimakan dan disebut dengan kentang
usaha/pemasaran dimana ketiga aspek ini pula. Umbi kentang sekarang telah
saling terkait. menjadi salah satu makanan pokok
penting di Eropa walaupun pada awalnya
1) Aspek Produksi didatangkan dari Amerika Serikat (Hermis
Selama ini para pengusaha kecil masih dan Lubis, 2015). Tanaman kentang juga
menggunakan teknologi pembuatan menghasilkan bubuk protein murni ketika
donat kentang sederhana. Dalam kentang tersebut dicampurkan dengan
pencampuran bahan pada pembuatan air, kandungan protein ini dapat
donat kentang masih sederhana dengan digunakan untuk mengendalikan nafsu
cara yang manual yaitu menggunakan makan. Selain itu, kentang kini telah
tangan manusia sehingga mempunyai menjadi salah satu sumber pati makanan
beberapa masalah yaitu : dan dapat difermentasi menjadi alkhohol
(Umadevi, et.al, 2013).
a) Lamanya waktu pencampuran
bahan, (waktu total 1-2 jam) karena Donat (doughnuts atau donut) adalah
masih menggunakan pengadukan pengadanan yang digoreng, dibuat dari
secara manual dengan tenaga adonan tepung terigu, gula, telur dan
manusia. mentega. Donat yang paling umum
b) Kapasitas pencampuran sangat adalah donat berbentuk cincin dengan
rendah (2-4 kg/jam). lubang di tengah dan donat berbentuk
bundar dengan isi yang rasanya manis,
2) Aspek Kualiatas seperti berbagai jenis selai, jelly, krim,
Kelemahan pada aspek produksi dan custard (Hermis dan Lubis, 2015).
berdampak juga pada kualitas donat Bentuk donat yang berlubang tengah
kentang yaitu : bertujuan untuk meratakan proses
pematangan, sehingga seluruh bagian
a) Adonan yang tercampur kurang donat akan matang secara sempurna.
homogen, sehingga mempengaruhi Jenis makanan jajanan ini mengandung
cita rasa, tekstur, dan tampilan. banyak karbohidrat dan protein (Tamba,
b) Higienitas produk donat kentang Ginting, dan Limbong, 2014).
kurang terjaga karena diproses Proses dicampurnya suatu atau lebih
secara manual. bahan ke bahan lainnya dan membuat
3) Aspek Manajemen Usaha dan seragam maka akan menjadikan bentuk
Pemasaran yang seragam dari beberapa bentuk
konsituen dalam bentuk cair-padat,
a) Rendahnya kapasitas proses padat-padat, maupun cair-gas disebut
produksi donat kentang yang tidak pencampuran (Fellows, 1988). Perangkat
sebanding dengan permintaan . mesin diawali dengan alat pencampur
b) Biaya operasional untuk buruh dan atau mixer yang digunakan untuk
pegawai tinggi, dan tidak sebanding mencampur bahan. Menurut
dengan kapasitas produk yang Wirakartakusumah et al. (1992) dalam
dihasilkan. Kusdarini (1997), proses pencampuran
c) Belum ada pembukuan usaha yang dimaksudkan untuk membuat suatu
tertata. bentuk uniform dari beberapa konstituen
d) Pemasaran produk yang terbatas. baik likuid-solid (pasta), atau solid-solid
e) Promosi masih kurang. dan kadang-kadang likuid-gas.
48 Jurnal Kompetensi Teknik Vol. 9, No. 1, November 2017

Penggunaan mesin pecampur otomatis 5) Melakukan evaluasi dan monitoring


pada proses pengolahan bahan makanan terhadap pelaksanaan program.
akan meningkatkan kapasitas produksi,
Khalayak sasaran program IbM ini adalah
penjaminan kualitas produksi, dan proses
para pengrajin donat kentang yang ada di
pembuatan produk yang lebih efektif
Kota Semarang. Industri ini berpartisipasi
(Mokhtar dan Sujono, 2007). Mixer
aktif dalam mendukung pelaksanaan
merupakan salah satu alat pencampur
program yaitu mitra bersedia untuk
dalam sistem emulsi sehingga
menyediakan bahan baku dan peralatan
menghasilkan suatu dispersi yang
pendukung selama proses pelatihan dan
seragam atau homogen. Terdapat dua
bersedia untuk memberikan informasi
jenis mixer yang berdasarkan jumlah
kepada pengrajin industri donat kentang
propeller-nya (turbin), yaitu mixer dengan
lainnya. Alat pengaduk donat kentang
satu propeller dan mixer dengan dua
yang berasal dari program IbM ini
propeller. Mixer dengan satu propeller
dioperasikan di pengrajin donat kentang
adalah mixer yang biasanya digunakan
yang dibuat oleh Ibu Jumiati dengan
untuk cairan dengan viskositas rendah.
alamat di Karanglo RW 4 RT 5 Kelurahan
Sedangkan mixer dengan dua propeller
Pedurungan Semarang. Alat percontohan
umumnya diigunakan pada cairan dengan
ini diharapkan nantinya menjadi contoh
viskositas tinggi. Hal ini karena satu
untuk pengrajin donat kentang yang lain
propeller tidak mampu mensirkulasikan
sehingga dapat meniru membuat alat
keseluruhan massa dari bahan
serupa. Penggunaan alat mekanisasi
pencampur (emulsi), selain itu ketinggian
(pengaduk/mixer) oleh semua pengrajin
emulsi bervariasi dari waktu ke waktu
donat kentang akan dapat meyakinkan
(Suryani, 2002).
kepada konsumen bahwa semua produk
3. Metode Pelaksanaan donat kentang di Kota Semarang dapat
terjamin kualitasnya.
Berdasarkan permasalahan yang
dihadapi mitra kegiatan Ipteks bagi 4. Hasil dan Pembahasan
Masyarakat (IbM), solusi yang ditawarkan
Untuk menghasilkan adonan donat yang
disepakati maka metode pendekatan
homogen maka perlu dilakukan proses
yang digunakan untuk realisasi
pencampuran. Proses dicampurnya suatu
program dan menyelesaikan
atau lebih bahan ke bahan lainnya dan
permasalahan yang ada adalah:
membuat seragam maka akan
1) Melakukan sosialisasi ke industri Donat menjadikan bentuk yang seragam dari
Kentang cap Bu Jumiati milik ibu beberapa bentuk konsituen dalam bentuk
Jumiati yang berlokasi di Karanglo RW cair-padat, padat-padat, maupun cair-gas
4 RT 5 Kelurahan Pedurungan disebut pencampuran (Fellows, 1988).
Semarang (UKM 1) dan Donat Proses pencampuran yang dilakukan oleh
Kentang cap Bu Yuni Jl. Sendangguwo UKM yaitu proses dengan manual atau
Semarang (UKM2). menggunakan tangan. Kegiatan yang
telah dilakukan oleh tim ”IbM Kelompok
2) Mengumpulkan dan menganalisa data
Usaha Pembuatan Donat Kentang di
yang diperlukan untuk perancangan
Semarang” ke industri Donat Kentang cap
alat pengaduk donat kentang (mixer).
Bu Jumiati milik ibu Jumiati yang berlokasi
3) Membuat rancangan alat pengaduk di Karanglo RW 4 RT 5 Kelurahan
(mixer) adonan donat kentang. Pedurungan Semarang sebagai awal
4) Menyelenggarakan pelatihan dan kegiatan dengan memberikan solusi
demonstrasi plotting mengenai terhadap permasalahan UKM. Solusinya
pengoperasian alat pengaduk bahan adalah memerlukan alat perangkat mesin
adonan donat kentang, sehingga sebagai alat pencampur atau mixer yang
diperoleh hasil adonan dengan kualitas digunakan untuk mencampur bahan.
dan kuantitas yang tinggi. Proses pencampuran dimaksudkan untuk
Jurnal Kompetensi Teknik Vol. 9, No. 1, November 2017 49

membuat suatu bentuk uniform menurut Rancangan alat pencampur ini adalah
Wirakartakusumah et al. (1992) dalam sebuah alat atau mesin sederhana yang
Kusdarini (1997) sehingga produksi yang terdiri atas elemen-elemen yang berputar
dihasilkan UKM meningkat dan lebih yang berfungsi untuk mengaduk adonan
homogen. Proses pencampuran adonan hingga homogen dengan pengaduk model
dalam pembuatan produk makanan vertikal. Adanya mesin pengaduk ini
merupakan hal penting, hal ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas
dikarenakan kecepatan pencampuran ini dan kuantitas produk karena masih
berpengaruh terhadap ukuran udara banyak pengusaha kecil yang
dalam adonan tersebut. Udara merupakan menggunakan alat tradisional dan
salah faktor penting yang berpengaruh melakukan proses pengadukan manual
dalam pembuatan produk makanan yang memakan waktu dan tenaga yang
(Rose, Nolte dan Campanella, 2006). cukup besar (rahmad satria dermawan,
2016). Selain itu, penggunaan mesin
Perangkat mesin akan diberikan ke UKM,
pecampur otomatis pada proses
maka tim IbM mengumpulkan dan
pengolahan bahan makanan akan
menganalisa data yang diperlukan untuk
meningkatkan kapasitas produksi,
merancang mesin pencampur donat
penjaminan kualitas produksi, dan proses
kentang (mixer). Data yang didapatkan
pembuatan produk yang lebih efektif
untuk perancangan alat pencampur
(Mokhtar dan Sujono, 2007). Setelah
adalah kapasitas daya yang tersedia di
melakukan perancangan dan pembuatan
pihak Mitra (UKM) adalah 900 Watt.
mesin pencampur (alat) maka dilakukan
Kapasitas daya tersebut sebagai data
uji coba alat sebelum diberikan ke UKM
kesanggupan UKM untuk dapat
yang terlihat pada Gambar 3.
mengoperasikan perangkat mesin
pencampur adonan.

Gambar 2. Sosialisasi ke industri Donat Kentang cap Bu Jumiati

Gambar 3. Uji coba hasil rancangan alat pencampur (mixer) adonan donat kentang
50 Jurnal Kompetensi Teknik Vol. 9, No. 1, November 2017

Hasil uji coba alat pencampur untuk Kemudian dilanjutkan dengan


adonan donat yang terdiri dari adonan menyelenggarakan pelatihan dan
tepung terigu, gula, telur, dan mentega demonstrasi plotting mengenai
(Hermis dan Lubis, 2015) menghasilkan pengoperasian alat pencampur bahan
adonan yang teksturnya homogen dan adonan Donat Kentang, yang dapat dilihat
pengoperasian mesin (alat) membutuhkan pada Gambar 5.
kapasitas daya 450 watt. Kapasitas mesin
Pada saat dilakukan pelatihan dan
untuk mencampur adonan adalah 2 kg
demonstrasi plotting mengenai
selama 20 menit secara homogen.
pengoperasian alat pencampur adonan
Pada saat penyerahan mesin (alat) donat kentang diberi pemahaman untuk
pencampur ke Donat Kentang cap Bu menghasilkan adonan donat kentang
Jumiati milik ibu Jumiati yang berlokasi di dengan kualitas tekstur adonan yang
Karanglo RW 4 RT 5 Kelurahan homogen seperti pada Gambar 6.
Pedurungan Semarang sangat termotivasi
untuk dapat mengembangkan usaha
donatnya yang terlihat pada Gambar 4.

Gambar 4. Penyerahan alat ke Donat Kentang cap Bu Jumiati milik ibu Jumiati yang
berlokasi di Karanglo RW 4 RT 5 Kelurahan Pedurungan

Gambar 5. Pelatihan dan demonstrasi plotting mengenai pengoperasian alat


pencampur bahan adonan donat kentang

Gambar 6. Penjelasan hasil adonan dengan kualitas tekstur yang homogen


Jurnal Kompetensi Teknik Vol. 9, No. 1, November 2017 51

Gambar 7. Pengembangan citarasa donat kentang dengan berbagai toping

Kegiatan berikutnya yang dilakukan oleh 5) Adanya alat pencampur adonan/mixer


tim IbM adalah mengembang citarasa ini maka dapat meningkatkan motivasi
donat, tidak hanya 1 rasa tapi dapat atau semangat dalam meningkatkan
memberikan definisi donat sebagai kualitas dan kuantitas produksi karena
penganan yang digoreng, dibuat dari tidak lagi menggunakan tenaga
adonan tepung terigu, gula, telur, dan manusia.
mentega yang berbentuk cincin dengan
lubang di tengah atau donat berbentuk
6. Daftar Pustaka
bundar dengan isi yang rasanya manis, Anggraini, E. F. dan D.K. Suwardiah.
seperti berbagai jenis selai, jelly, krim, dan 2015. Pengaruh Subsitusi Bekatul
custard (Hermis dan Lubis, 2015 ) yang (Rice Bran) terhadap sifat
terlihat pada Gambar 7, adanya Organoleptik Donat. Jurnal Tata Boga.
pengembangan citarasa maka diharapkan Volume 04, Nomor 08, Edisi Yudisium
meningkatkan produksi dan peningkatan Periode Maret 2015, hal 63 – 70.
ekonomi bagi masyarakat dalam hal ini
UKM industri donat kentang. Dermawan, R.A. 2016. Perancangan
5. Penutup Bangun Mesin Pengaduk Serbaguna
(MIXER) dengan Penggerak Motor
Dari pelaksanaan kegiatan program IbM Listrik. Tugas Akhir Jurusan Teknik
ini dapat disimpulkan : Mesin - Fakultas Teknik UM.
1) Adanya alat pencampur adonan/mixer
Fellows, P. 1988. Food processing
ini maka dapat membantu
technology-principles and practice.
menyelesaikan permasalah UKM
VCH Verlagsgesellschaft mbH,
dalam proses pembuatan adonan
Weinheim; Basel; Cambridge; New
donat kentang.
York.
2) Alat pengaduk/ mixer yang diberikan ke
UKM sesuai tingkat kebutuhan UKM Hermis, Z dan S. N. I, Lubis. Analisis
untuk pengoperasiannnya hanya Segmentasi Pasar Donat Kentang
membutuhkan kapasitas daya 450 watt (Studi Kasus: Kecamatan Medan
3) UKM tersebut dapat meningkatkan Baru). Journal On Social Economic Of
produksinya dari 2 Kg sampai 15 Kg Agriculture And Agribusiness.Vol 4, No
sehari dengan waktu antara 20 menit 1 (2015): Volume 4 No. 1 Januari 2015
sampai 2 jam.
Kusdarini, E. 1997. Kajian Kinerja Mesin
4) UKM menggunakan alat pencampur Pengolah Kue Bawang. Skripsi.
otomatis maka menghasilkan produk FATETA, IPB, Bogor.
adonan yang homogen, dan tingkat
hieginitas yang tinggi.
52 Jurnal Kompetensi Teknik Vol. 9, No. 1, November 2017

Mokhtar, A. dan Sujono. 2007.


Penggunaan Mesin Pencampur Hemat
Energi untuk Meningkatkan Produksi
dan Kwalitas Cattle Milk Replacer.
Jurnal Dedikasi. Volume 4.

Ross, K.A., L.J. Pyrak-Nolte, dan O.H.


Campanella. 2006. The Effect of
Mixing Condition on the Material
Properties of an Agar Gel-
Microstructural and Macrostructural
Consideration. Food Hydrocolloids.
Volume 20: 79-87.

Rusiman. (2008). Fisiologi Buah. Gallery


Pustaka

Subagjo, A. 2007. Manajemen


Pengolahan Kue dan Roti. Yogyakarta:
Graha Ilmu.

Suryani. 2002. Mesin Pengaduk.


http:tekimku.blogspot.com.

Tamba, M., S. Ginting, dan L.N. Limbong.


2014. Pengaruh Subtitusi Tepung
Labu Kuning pada Tepung Terigu dan
Konsentrasi Ragi pada Pembuatan
Donat. Ilmu dan Teknologi Pangan.
Vol. 2 No.2 Tahun 2014.

Umadevi et al., 2013. Health Benefits and


Cons of Solanum tuberosum. Journal
of Medicinal Plants Studies. 11(1).

Anda mungkin juga menyukai