1 PB
1 PB
1, November 2017 45
Abstrak : Donat merupakan suatu jenis olahan bahan makanan yang terbuat dari bahan dasar
terigu dan bentuknya bulat, olahan makanan ini sangat dikenal dimasyarakat baik untuk
dikomsumsi anak-anak maupun dewasa. Salah satu kreatifitas dalam mengolah donat yang bahan
dasarnya dari terigu dapat dikembangkan pengolahannya dengan menggunakan bahan dasar
kentang. Donat Kentang bukan hanya dijual di toko-toko tetapi juga banyak dijual di rumahan
(UKM). Harga jual donat kentang di UKM relatif murah dibanding dengan di toko-toko modern.
Donat Kentang yang dijual di toko modern harganya di atas Rp 3000,-/per buah dan di UKM relatif
murah ± Rp 1.000,-/per buah. Permasalahan pada UKM donat disebabkan oleh beberapa aspek
yaitu aspek produksi, teknologi, aspek kualitas produk, kemasan, manajemen pemasaran. Pada
pelaksanaan program IbM ini akan memberikan solusi permasalahan yang ada, yaitu
meningkatkan kapasitas produksi serta kualitas produk donat kentang dengan memberikan alat
pencampur adonan yang otomatis. Metode atau tahapan yang dilakukan pada kegiatan
IbM ini adalah melakukan sosialisasi ke UKM tentang kegiatan IbM, mengumpulkan dan
menganalisa data yang diperlukan untuk alat mekanisasi yang akan dirancang sesuai kebutuhan
UKM , dan melakukan uji coba peralatan yang akan diberikan. Alat mekanisasi yang diberikan ini,
membutuhkan daya listrik 450 watt yang sesuai dengan data kebutuhan UKM tersebut. Alat ini
mampu mengaduk adonan donat kentang sebanyak 2 kg sekali. Waktu yang dibutuhkan untuk
mencampur adonan yaitu selama 20 menit. Adanya alat pengaduk otomatis ini, maka UKM dapat
meningkatkan kapasitas produksinya dari 4 kg sehari menjadi 15 kg dan hasil kualitas produk
adonan donat kentang lebih homogen, tekstur yang lembut, dan higienisitas.
Tempat penjualan tersebut juga harga yang relatif murah yaitu Rp 750 -
mencerminkan segmen pasar Donat 1000 per buah. Tetapi Donat Kentang yang
Kentang. Berdasarkan segmentasi diproduksi oleh beberapa industri yang
psikografi donat kentang dapat dinikmati lebih besar bisa mencapai harga Rp.
oleh semua kalangan, konsumen lebih 2000 – 4000 per buah. Seharusnya
menyukai rasa coklat, dan variasi rasa produk Donat Kentang lebih kompetitif,
donat kentang menentukan pilihan dalam namun kenyataan menunjukkan lain.
membeli donat kentang. Berdasarkan Perkembangan produksi atau omzet usaha
segmentasi perilaku konsumen membeli bersifat stagnan, dan ini merupakan
donat kentang 1-2 kali/bulan, pengeluaran permasalahan menyangkut banyak aspek,
untuk membeli donat kentang Rp seperti aspek produksi, teknologi yang
25.000/bulan, harga donat kentang yang dipakai, kualitas produk, kemasan,
membuat konsumen tertarik Rp manajemen pemasaran dan lain-lain aspek
2000/donat kentang (Hermis dan Lubis, yang perlu dicari pemecahaannya.
2015). Permasahan tersebut diamati pada
pelaksanaan program IbM mengambil
Industri donat ”modern”
lokasi di industri Donat Kentang cap Bu
maupun”tradisional” banyak terdapat di
Jumiati milik ibu Jumiati yang berlokasi di
Kota Semarang. Pemilik usaha Donat
Karanglo RW 4 RT 5 Kelurahan
kentang”modern”, hampir tidak ditemui
Pedurungan Semarang (UKM 1) dan
kendala yang berarti, tiap hari omzetnya
Donat Kentang Cap Bu Yuni Jl.
puluhan juta rupiah, dan umumya
Sendangguwo Semarang (UKM2).
dimiliki oleh etnis tertentu yang
pengolahannya juga modern. Sebaliknya, Industri Donat Kentang cap Bu Jumiati
sebagian besar produsen donat kentang memiliki 4 orang karyawan dengan latar
tradisional tidak sebaik pengusaha donat belakang pendidikan 1 orang lulusan SD,
kentang yang dikelola secara modern. 1 orang lulusan SMP, 2 orang lulusan
SMA. Industri ini memiliki prospek yang
Kapasitas produksi tiap UKM cukup variatif
strategis karena terletak di lokasi yang
yaitu antara 100-150 biji/hari. Setiap
mudah dijangkau baik untuk proses
kemasan berisi 10 buah Donat Kentang.
produksi dan pemasaran. Selain itu industri
Perbedaan kapasitas tersebut disebabkan
ini juga didukung oleh kualitas SDM
oleh penggunaan peralatan yang berbeda,
(sumber daya manusia) yang memadai,
jumlah modal dan jumlah tenaga kerja.
sehingga dapat menerima introduksi
Kualitas Donat Kentang yang berbeda,
teknologi dan pelatihan untuk
menghasilkan nilai jual yang berbeda. Hal
meningkatkan kualitas dan kuantitas
ini disebabkan oleh perbedaan pengolahan
produk donat kentang.
bahan pencampur. Sebagai contoh, untuk
Donat Kentang yang diproduksi oleh
industri rumahan (UKM) dijual dengan
membuat suatu bentuk uniform menurut Rancangan alat pencampur ini adalah
Wirakartakusumah et al. (1992) dalam sebuah alat atau mesin sederhana yang
Kusdarini (1997) sehingga produksi yang terdiri atas elemen-elemen yang berputar
dihasilkan UKM meningkat dan lebih yang berfungsi untuk mengaduk adonan
homogen. Proses pencampuran adonan hingga homogen dengan pengaduk model
dalam pembuatan produk makanan vertikal. Adanya mesin pengaduk ini
merupakan hal penting, hal ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas
dikarenakan kecepatan pencampuran ini dan kuantitas produk karena masih
berpengaruh terhadap ukuran udara banyak pengusaha kecil yang
dalam adonan tersebut. Udara merupakan menggunakan alat tradisional dan
salah faktor penting yang berpengaruh melakukan proses pengadukan manual
dalam pembuatan produk makanan yang memakan waktu dan tenaga yang
(Rose, Nolte dan Campanella, 2006). cukup besar (rahmad satria dermawan,
2016). Selain itu, penggunaan mesin
Perangkat mesin akan diberikan ke UKM,
pecampur otomatis pada proses
maka tim IbM mengumpulkan dan
pengolahan bahan makanan akan
menganalisa data yang diperlukan untuk
meningkatkan kapasitas produksi,
merancang mesin pencampur donat
penjaminan kualitas produksi, dan proses
kentang (mixer). Data yang didapatkan
pembuatan produk yang lebih efektif
untuk perancangan alat pencampur
(Mokhtar dan Sujono, 2007). Setelah
adalah kapasitas daya yang tersedia di
melakukan perancangan dan pembuatan
pihak Mitra (UKM) adalah 900 Watt.
mesin pencampur (alat) maka dilakukan
Kapasitas daya tersebut sebagai data
uji coba alat sebelum diberikan ke UKM
kesanggupan UKM untuk dapat
yang terlihat pada Gambar 3.
mengoperasikan perangkat mesin
pencampur adonan.
Gambar 3. Uji coba hasil rancangan alat pencampur (mixer) adonan donat kentang
50 Jurnal Kompetensi Teknik Vol. 9, No. 1, November 2017
Gambar 4. Penyerahan alat ke Donat Kentang cap Bu Jumiati milik ibu Jumiati yang
berlokasi di Karanglo RW 4 RT 5 Kelurahan Pedurungan