Etika Konsumsi
Etika Konsumsi
ETIKA KONSUMSI
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas pengantar Ekonomi islam kelas D1
Oleh : Kelompok 6
2022
PERILAKU KONSUMSI DI MASYARAKAT
● Motif perilaku konsumsi di masyarakat
Motif perilaku konsumsi dipengaruhi latar belakang seperti pengetahuan dan
wawasan, lingkungan dan sosial budaya, ekonomi dan kepribadian(psikologis). Orang yang
memiliki wawasan luas akan beda perilaku konsumsinya dengan orang yang berwawasan
sempit. Orang yang hidup di lingkungan maju dan modern akan beda motif perilaku
konsumsinya dengan orang yang hidup di linkungan terbelakang dan tradisional. Dalam
prespektif agama islam dalam surat al-A’raf ayat 31-32 menyebutkan bahwa motif perilaku
konsumsi seorang muslim bermotifkan tuntutan perintah agama seperti memerintahkan
makan-minum, berpakaian, bersilahturahmi dll.
Dalam ilmu ekonomi konvensional motif perilaku konsumsi dipengaruhi oleh
diri sendiri dari faktor internal dan faktor eksternal dari luar diri manusia. Contoh berasal dari
faktor internal atau diri sendiri seperti keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan
bersifat subjektif sedangkan motif perilaku konsumsi yang berasal dari faktor eksternal
adalah bersifat objektif yang artinya perilaku konsumsi dapat dipengaruhi oleh siapapun.
sehingga dapat diartikan bahwa motif subjektif menggambarkan perilaku ekonomi dan motif
objektif bukan menggambarkan perilaku ekonomi.
1. Mengurangi nilai guna barang atau jasa secara bertahap Setiap orang yang
melakukan konsumsi akan mengurangi nilai guna barang atau jasa tersebut
secara bertahap seperti penggunaan barang elektronik atau kendaraan
2. Menghabiskan nilai guna barang sekaligus, yang dimana dapat menghabiskan
nilai guna barang sekaligus.Contohnya , makan dan minum sehari hari
3. Memuaskan kebutuhan secara fisik yang bertujuan untuk mencukupi
kebutuhan mereka secara fisik seperti membeli baju dan celana yang menarik
agak penampilannya lebih baik
4. Memenuhi kebutuhan rohani.Seorang konsumen melakukannya untuk
memberikan kepuasan pada jiwa dan hati.Contohnya membeli kitab agama
untuk kebutuhan religiusitas
Kepuasan seorang muslim juga bisa diilustrasikan dalam bentuk nilai guna total dan nilai
guna marginal. Dengan adanya hal ini, kepuasan tidak didasaran dengan banyaknya barang
yang dikonsumsi melainkan kemampuan fisik manusia dalam menggunakan barang yang
akan dikonsumsinya dalam kelangsungan hidup. Dengan mengurangi konsumsi barang
sebelum mencapai kepuasan maksimal memuat seorang muslim bisa menjaga konsistensi
kepuasan barang yang diterima secara konstan.
sesuai dengan law of deminishing marginal return, bahwa nilai guna akan semakin turun
apabila barang dikonsumsi secara terus menerus, yang pada akhirnya tambahan nilai guna
akan menjadi negatif dan nilai guna total pun akan menjadi sedikit. dengan demikian seorang
muslim harus memahami dan memaksimalkan nilai guna dan hukum utilitas marginal agar
tidak sia sia dan dimanfaatkan sebaik mungkin
DAFTAR PUSTAKA
Habibullah, E. S. (2018). Etika Konsumsi Dalam Islam. Ad-Deenar: Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam,
1(01), 90-102.