Virus Corona yang menyebabkan COVID-19 bisa menyerang siapa saja. Menurut data
yang dirilis Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Republik Indonesia, jumlah kasus
terkonfirmasi positif hingga 15 Februari 2021 adalah 1.217.486 orang dengan jumlah kematian
33.183 orang. Tingkat kematian (case fatality rate) akibat COVID-19 adalah sekitar 2,7%. Jika
dilihat dari persentase angka kematian yang di bagi menurut golongan usia, maka kelompok usia
46-59 tahun memiliki persentase angka kematian yang lebih tinggi dibandingkan golongan usia
lainnya. Sedangkan berdasarkan jenis kelamin, 56,4% penderita yang meninggal akibat COVID-
19 adalah laki-laki dan 43,6% sisanya adalah perempuan.
Ada beberapa gejala lain yang juga bisa muncul pada infeksi virus Corona meskipun
lebih jarang, yaitu:
Diare
Sakit kepala
Konjungtivitis
Hilangnya kemampuan mengecap rasa
Hilangnya kemampuan untuk mencium bau (anosmia)
Ruam di kulit
Gejala-gejala COVID-19 ini umumnya muncul dalam waktu 2 hari sampai 2 minggu
setelah penderita terpapar virus Corona. Sebagian pasien yang terinfeksi virus Corona bisa
mengalami penurunan oksigen tanpa adanya gejala apapun. Kondisi ini disebut happy hypoxia.
Guna memastikan apakah gejala-gejala tersebut merupakan gejala dari virus Corona, diperlukan
rapid test atau PCR. Untuk menemukan tempat melakukan rapid test atau PCR di sekitar rumah
Anda, klik di sini.
Protokol Kesehatan di Sekolah
1. Pada saat 15 menit sebelum bel berbunyi, petugas piket kelas membersihkan kelas dan
menyemprotkan disinfektan ke seluruh ruangan
2. Guru dan siswa wajib menggunakan masker saat berada di kelas dan lingkungan sekolah.
3. Guru dan siswa mencuci tangan menggunakan sabun/hand sanitizer sebelum masuk kelas.
4. Guru dan siswa tidak diperkenankan menggunakan sepatu/alas kaki ke dalam kelas
5. Siswa duduk sesuai nomor absen yang tertera pada meja dan tidak diperkenankan berpindah
tempat duduk
6. Siswa saat berada di kelas menjaga jarak minimal 1 meter
7. Guru dan siswa menggunakan sepatu/alas kaki saat keluar kelas
8. Durasi pembelajaran tidak boleh melebihi waktu yang ditetapkan
9. KBM di kelas sepertiga dari jumlah siswa sesungguhnya
10. Siswa diperkenankan makan/minum di kursi/meja masing-masing setelah mencuci tangan
menggunakan sabun/hand sanitizer terlebih dulu dan tidak meninggalkan sampah
11. Sebelum keluar kelas, siswa merapikan meja/kursi masing-masing dan membuang sampah
pada tempatnya
12. Selesai KBM, petugas piket membersihkan kelas dan menyemprotkan disinfektan ke seluruh
ruangan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ini Protokol Kesehatan di Zona Hijau
Lingkungan Sekolah Jawa Barat”.
Menilik Izin Vaksin COVID-19 Sinovac dan Efektivitasnya
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah menerbitkan
izin penggunaan vaksin COVID-19 dari Sinovac sebagai “benteng” melawan infeksi virus
Corona. Vaksin ini dinyatakan aman untuk digunakan, meskipun seperti juga obat atau
vaksin lainnya, ada beberapa efek samping yang mungkin muncul.
Izin penggunaan darurat atau emergency use of authorization (EUA) vaksin COVID-19
Sinovac telah dikeluarkan pihak BPOM. Pengeluaran izin ini diberikan karena vaksin Sinovac
telah memenuhi standar efikasi (khasiat dan keamanan) dari World Health Organization (WHO).
Vaksin COVID-19 buatan Sinovac yang telah mengantongi izin BPOM ini mengandung
virus yang sudah dimatikan (inactivated virus) dan tidak mengandung sama sekali virus hidup
atau virus yang dilemahkan.
Vaksin ini juga mengandung alumunium hidroksida yang berfungsi untuk meningkatkan
kemampuan vaksin. Selain itu, terkandung pula bahan lain, seperti larutan fosfat sebagai
penstabil (stabilizer) dan larutan garam natrium klorida untuk memberikan kenyamanan dalam
penyuntikan.
Terlepas dari isu-isu yang banyak beredar, vaksin COVID-19 buatan Sinovac tidak
mengandung bahan seperti boraks, formalin, atau merkuri, serta tidak mengandung pengawet,
sehingga terjamin kualitas, keamanan, dan efektivitasnya.
Vaksin COVID 19 Sinovac telah terbukti efektif dalam mengurangi risiko terinfeksi virus
Corona dan risiko terjadinya penyakit yang berat atau perlu dirawat di rumah sakit. Hal ini akan
sangat bermanfaat di masa pandemi seperti sekarang.
Meski demikian, perlu diketahui bahwa penggunaan vaksin ini tidak menjamin semua
aktivitas akan langsung kembali seperti semula. Jadi, masyarakat tetap disarankan untuk selalu
menerapkan 3M, yaitu memakai masker, menjaga jarak aman, dan mencuci tangan, untuk
meningkatkan keberhasilan upaya pencegahan COVID-19.