Anda di halaman 1dari 1

Teknologi

Aplikasi Thermatek HT
Sebagai Solusi Squeeze Off Interval
pada Kondisi Sumur Loss Total
di Lapangan Sukowati
Kontributor : Winarno (SKK Migas), Citra (SKK Migas), Herbert Sipahutar (Pertamina EP Asset 4); Danny Widayat
(Pertamina EP Asset 4) ; Rio Wijaya (Formerly Halliburton Indonesia, Tanta Tarigan (PT Halliburton Indonesia)

SKW-31 adalah sumur minyak di lapangan Thermatek adalah sistem yang memiliki compressive
Sukowati yang dikelola Pertamina EP Asset 4 sejak strength saat sudah mengeras namun tidak seperti
2018. Dewasa ini, produksi sumur SKW-31, pada semen yang dapat menginvansi formasi. Dengan
lapisan carbonate di kedalaman vertikal sekitar demikian, Thermatek dapat diandalkan untuk mengatasi
loss tanpa menjadi risiko bagi produksi sumur. Selain
6.000 ft, mengalami kenaikan produksi air dan itu, kelebihan Thermatek yang lain adalah kelarutannya
penurunan produksi minyak, yaitu dari 800 BFPD / dalam acid. Dalam keadaan dimana clean out dibutuhkan
700 BOPD pada Desember 2015 menjadi 900 BFPD setelah pemompaan Thermatek, maka pemompaan 15%

H
/ 100 BOPD pada Maret 2019. HCl acid dapat dilakukan untuk membersihkannya.

al tersebut disebabkan produksi yang sudah Lab test dilakukan menggunakan air sampel dari
tidak ekonomis tersebut, Pertamina berencana lokasi pada suhu formasi sebelum eksekusi pekerjaan.
menutup perforasi yang ada dan menambah Konsentrasi chemical diatur agar thickening time (waktu
perforasi baru di atas atau di bawah perforasi dimana fluida sudah mulai mengeras dan tidak bisa
lama yang akan ditutup tersebut. Berkenaan dipompakan lagi) disesuaikan dengan pumping time
dengan proses penutupan perforasi, Pertamina telah yang diinginkan. Sampel Thermatek lalu dikeringkan dan
memiliki pengalaman melakukan penutupan perforasi diukur compressive strength-nya.
pada sumur yang berdekatan dengan sumur SKW-31. Saat
itu dibutuhkan 600 bbls semen untuk menutup perforasi. Dalam eksekusinya, Thermatek sebanyak 22 bbls
Hal ini disebabkan oleh loss pada formasi carbonate berhasil terpompakan ke sumur SKW-31 dan mengatasi
akibat adanya natural fracture. total loss yang terjadi. Setelah setting time selesai
dan sisa Thermatek di-drill, pressure test dilakukan
Guna mengantisipasinya, Halliburton menawarkan solusi guna mengkonfirmasi integritas Thermatek yang sudah
dengan memompa Thermatek, suatu fluid system berbasis mengeras menutup target perforasi. Pressure test sumur
air yang kompatibel untuk mengatasi masalah loss baik pada 500 psi selama 10 menit berhasil dilakukan. Hal
pada saat drilling maupun dikarenakan adanya natural ini mengindikasikan Thermatek berhasil mengatasi
fracture seperti pada kasus di lapangan Sukowati. permasalahan loss di sumur SKW-31.

20 #78 OKTOBER 2019

Anda mungkin juga menyukai