Anda di halaman 1dari 5

Alkisah, di sebuah hutan belantara, ada seekor kuda yang baru saja

menghuni salah satu rumah di sisi sungai. Beberapa binatang sengaja


berkunjung untuk memberi ucapan selamat datang sekaligus berkenalan.
Tidak lupa, sebagian besar dari mereka juga membawakan makanan untuk
kuda itu.

Perbesar

Ilustrasi Kuda dalam Cerita Dongeng Si Kancil. Foto: Freepik


Kancil menjadi salah satu di antara para binatang yang berkunjung. Ia
datang sambil membawa beberapa buah apel yang baru saja ia petik dari
kebun.
ADVERTISEMENT

“Selamat datang di hutan kami, Kuda. Kamu pasti akan selalu bersenang-
senang di sini,” ucap kancil dengan riang.
“Kalian seharusnya tidak perlu repot. Aku adalah kuda yang paling kuat di
hutan ini. Aku bisa melakukan apa saja untuk mendapatkan makanan.”
Kuda membalas kebaikan para binatang di hutan itu dengan kalimat yang
terdengar sangat sombong.
“Kau tidak seharusnya berbicara begitu. Tidak ada binatang yang paling
kuat. Kita semua sama di sini.”
Kuda langsung menertawakan tanggapan kancil. Tawa yang membuat para
binatang ikut menjadi kesal. Kancil dengan akal cerdiknya segera
mengatur siasat untuk melawan kesombongan kuda yang resmi menjadi
penghuni hutan mereka mulai hari ini.
“Baiklah kalau begitu, kau harus membuktikan kekuatanmu.”
Kuda merasa sangat tertarik dengan ucapan kancil. Dia semakin
membusungkan dada memperlihatkan kesombongannya.
ADVERTISEMENT

“Apa yang harus aku lakukan untuk membuktikan hal itu?”


Tidak perlu berpikir lama, kancil langsung menjawab pertanyaan kuda.
“Kau harus melawanku dalam lomba lari.”
Perbesar

Ilustrasi Kancil dalam Cerita Dongeng Si Kancil. Foto: Freepik


Kuda spontan tertawa keras mendengar ucapan kancil. Selanjutnya, ia
meledek kancil. “Kau tidak salah menantangku? Kau tidak akan bisa
mengalahkanku dalam lomba lari dengan tubuhmu yang kecil dan kurus
seperti sekarang.” Kancil tidak menghiraukan ledekan kuda. Ia hanya
tersenyum, lalu berbicara kepada binatang yang lain.
“Wahai teman-temanku, besok, aku dan kuda akan mengadu kecepatan
berlari untuk membuktikan siapa yang paling kuat di antara kami. Kalian
bisa berkumpul pada pukul 8 pagi dan menyaksikan perlombaan itu.”
Setelah mengumumkan perlombaan di antara dirinya dan kuda, kancil
segera meninggalkan rumah kuda. Ia dengan penuh semangat mengelilingi
hutan untuk menghafal rute dan rintangan yang ada. Tidak seperti kancil
yang berlatih menghafal rute dan rintangan di sekitar hutan, kuda memilih
untuk memakan makanan yang diberikan oleh binatang yang menyambut
kedatangannya.
ADVERTISEMENT

Keesokan harinya, semua penghuni hutan berkumpul untuk melihat


perlombaan di antara kancil dan kuda. Mereka bersorak memberikan
dukungan pada kancil.
“Kita lihat saja, kau hanya sedang mempermalukan dirimu sendiri,
Kancil.” Ledekan dari kuda hanya membuat kancil semakin bersemangat.
Dalam hitungan ketiga, perlombaanpun dimulai.
Kuda berlari dengan sangat kencang, sementara kancil tertinggal cukup
jauh di belakang. Namun, keadaan menjadi berbalik ketika kuda
menemukan rintangan dalam bentuk pohon-pohon tinggi yang berbaris
rapat. Kuda mengalami kesulitan untuk melewati area tersebut dengan
tubuhnya yang tinggi dan besar.

Perbesar

Ilustrasi Hutan dalam Cerita Dongeng Si Kancil. Foto: Freepik


Kancil langsung memanfaatkan kesempatan itu. Dia yang telah menghafal
rintangan di hutan hanya membutuhkan waktu sebentar untuk
melewatinya. Kancilpun berhasil mendahului kuda hingga ke garis finish.
Semua binatang bersorak mendapati kemenangan kancil. Beberapa lama
kemudian, kuda menyusul dengan raut wajah yang malu.
ADVERTISEMENT

“Kau tidak perlu semalu itu, Kuda. Aku hanya sedang beruntung
memenangkan lomba ini.” Kancil mencoba menghibur kuda.
Sikap baik kancil menyadarkan kuda bahwa selama ini dia terlalu
sombong. Saat itu juga, kuda meminta maaf kepada kancil dan para
binatang lainnya atas perkataannya yang sombong kemarin.
Kancil dan para binatang lainnya memaafkan kuda. Mereka semuapun
bersahabat.
Selesai.
Itu dia Ma, cerita dongeng si kancil dan kuda yang sombong. Bagaimana?
Menarik enggak, Ma? Dari cerita tersebut Mama-Mama juga bisa
menyampaikan nilai moral yang terkandung di dalamnya kepada anak-
anak. Dari kesombongan kuda, kita bisa belajar bahwa sikap sombong
enggak akan mendatangkan hal baik. Sebaliknya, kesombongan hanya
akan membuat kita gampang puas dan malas berusaha.
ADVERTISEMENT

Semoga cerita ini bisa jadi inspirasi Mama-Mama yang sedang bingung
mencarikan dongeng untuk anak, ya.

Anda mungkin juga menyukai