KERACUNAN 2020-Dikonversi
KERACUNAN 2020-Dikonversi
AGUS HARYANTO
keracunan
KERACUNAN
Kejadian dimana organisme hidup kontak dengan
zat beracun dan mempengaruhi fungsi organisme
mahluk hidup tsb.
keracunan
CARA TERJADINYA KERACUNAN PADA MANUSIA
3. Penyalahgunaan obat
keracunan
Informasi yg perlu diketahui
1. Apa kira-kira bahan penyebabnya
Banyak produk memiliki nama yg mirip
Bawa tempat/pembungkusnya ke fasilitas
kesehatan bersama pasien
keracunan
Informasi yg perlu diketahui
3. Kapan kejadiannya
• Akut < 24hr 1 x paparan
• Subakut 1 bln pengulangan dosis
• Subkronik 1-3bln pengulangan dosis
• Kronik > 3bln pengulangan dosis
Informasi diperoleh dari keluarga atau saksi
mata
keracunan
Informasi yg perlu diketahui
4. Upaya pertolongan yg sudah dilakukan
• Beberapa produk mempunyai label dan
petunjuk mengenai apa yg harus dilakukan
dalam keadaan gawat darurat
• Cara tradisional
keracunan
Informasi yg perlu diketahui
5. Jalur masuknya racun dalam tubuh manusia
a. Melalui mulut/pencernaan
• Obat-obatan (tidur : luminal, valium,
magadon)
• Makanan yg mengandung racun (tempe
bongkrek, singkong, jengkol, oncom, makanan
kaleng)
• Obat nyamuk (Baygon, minyak tanah, bensin,
pestisida)
• Makanan/minuman yg mengandung alkohol
(bir, minuman keras)
Perhatikan sekitar penderita mungkin ditemukan
petunjuk mengenai sebab keracunannya (botol,
bungkus, sisa makanan keracunan
Informasi yg perlu diketahui
5. Jalur masuknya racun dalam tubuh manusia
b. Melalui pernafasan
• gas, uap, bahan semprotan
• Menghirup gas/udara beracun (gas sisa pembakaran
kayu, minyak tanah)
• Kebocoran gas industri (amonia, klorin, insektisida)
keracunan
Informasi yg perlu diketahui
5. Jalur masuknya racun dalam tubuh manusia
c. Melalui kulit atau absorbsi kontak
• Ada yg merusak kulit dan secara perlahan
diserap masuk ke dalam tubuh masuk
peredaran darah
• Bahan pertanian (insektisida,pestisida)
• Tanaman
• Tersentuh binatang yg memiliki racun pada
kulit atau bagian tubuh lainnya
•
keracunan
Informasi yg perlu diketahui
5. Jalur masuknya racun dalam tubuh manusia
d. Melalui suntikan atau gigitan
• Zat ini masuk menembus kulit langsung ke
dalam peredaran
• Obat suntik (penyalahgunaan obat dan
narkotika)
• Gigitan/sengatan baik binatang darat, binatang
berbisa (ular, kalajengking), binatang laut
(ubur-ubur, gurita, tiram)
• keracunan
Keracunan secara umum
▪ Mendadak sakit
▪ Gejala khas sesuai jalur masuk racun
▪ Gejala tidak sesuai dengan keadaan pada
patologi tertentu
▪ Gejala lanjutan sesuai dengan sifat racun
terhadap tubuh
▪ Gejala menjadi cepat akibat dosis yang besar
▪ Anamnese menunjukan adanya keracunan,
terutama pada kasus bunuh diri.
keracunan
Gejala umum
keracunan
Gejala khas keracunan
melalui mulut
1. Mual, muntah
2. Nyeri perut
3. Diare
4. Nafas/mulut bau
5. Suara parau, nyeri saluran cerna
6. Luka bakar daerah mulut/sisa racun di
mulut
7. Produksi liur berlebihan
keracunan
Gejala khas keracunan
melalui pernafasan
keracunan
Gejala khas keracunan
melalui kulit, gigitan
keracunan
PENANGGANAN KORBAN
keracunan
PENDEKATAN PADA KERACUNAN
▪ Pre-hospital :
- Din-Kes + BPOM – Eliminasi dan mengontrol
sumber
▪ Hospital
- Personal (fasilitas kesehatan terkait).
- Massal (Din-kes dan fasilitas kesehatan)
keracunan
Prehospital
▪ Setiap kasus keracunan yg bersifat KLB/
masal. Harus termonitor oleh Din-kes –
Kemenkes. ( kadang melibatkan BPOM ).
▪ Penangganan korban di lakukan di Faskes
mulai Pusk – RS.
▪ Kontrol Sumber Bahan pemapar oleh
Dinkes&BPOM dan kadang Kepolisian.
keracunan
Penanganan awal
▪ Pengamanan tempat kejadian(gigitan
binatang)
▪ Pengamanan penderita dan penolong (gas
beracun)
▪ Keluarkan penderita dari daerah berbahaya
jika memungkinkan
▪ Penilaian dini
keracunan
Hospital
▪ Biasanya masuk lewat IGD, di antar maupun
datang sendiri.
▪ IGD harus punya sistim penangganan pasien
suspek Keracunan/Keracunan.
▪ RS membuat laporan ke Dinkes ( kalo belum,
dan bahan pemapar di kirim ke BPOM/Lab
Keracunan.
▪ Di Intra RS biasanya melibatkan Multi
disiplin.
keracunan
7 Langkah Penatalaksanaan Keracunan
▪ Airway
▪ Breathing
▪ Circulation
▪ Disability
keracunan
2. Evaluasi Klinis Dan Definitif Diagnosa
Anamnesa (bagaimana racun masuk tubuh)
- Jumlah racun yang masuk.
- Sudah berapa lama kontak.
- Pertolongan pertama yang sudah
diberikan.
- Profil psikologi penderita.
- Gejala yang dialami penderita.
keracunan
3. Dekontaminasi
keracunan
Set-up decon teritorial
Pre-Hospital Phase Hospital Phase
Warm Zone
Cold Zone
First
Aid
Post
Hospital
P1
Decontamination
Decontamination
Emergency Dept
Hospital Triage
Hot Zone
Triage
P2 Evac
P3
Wind
keracunan
Decontamination Zones in Field
( Pre-hospital Phase )
keracunan
Perlindungan Penolong
keracunan
Waspadalah terhadap bahan material yang bisa mengacaukan
lingkungan kerja !!!!
keracunan
3. Dekontaminasi
keracunan
3. Dekontaminasi Mata Dan Kulit
Perlindungan Penolong
Latex Glove , Pastic Gogle, Masker, Scort.
Prosedur :
Pindahkan korban dari TKP.
Semprot/cuci mata dan seluruh tubuh dengan air
bersih selama 2 – 5 menit.
Untuk mata diteruskan sampai 10 – 15 menit.
Semua pakaian harus dilepas, seluruh permukaan
Kulit harus dicuci dengan sabun 10 – 15 menit.
Jika sudah ada lepuhan kulit/blister, ditaburi
Fuller’s earth / attapulgitte, bilas dengan air 10
menit.
Jika tangan px ikut terkontaminasi, kuku disikat
Secara halus.
Jika prosedur selesai, beri pakaian kering.
keracunan
3. Dekontaminasi Pernafasan
▪ Perlindungan penolong.
Latex glove, pastic gogle, masker, scort.
▪ Prosedur :
Pindahkan korban dari TKP (source of agent).
Beri oksigen 100%, high flow.
Jika perlu dilakukan bronco-alveolar lavage.
keracunan
3. Dekontaminasi GIT
keracunan
3. Dekontaminasi GIT
Metoda dekontaminasi :
A. Dilusi/ pengenceran.
Air adalah pengencer yang terbaik
Dosis yang dianjurkan 100 – 200 ml pada anak
dan
200 – 400 ml pada dws.
Susu untuk bahan kaustik atau irritant
keracunan
3. Dekontaminasi GIT
B. Emesis : ( merangsang muntah )
Jangan lakukan pada ( kontra indikasi ) :
1. Px tidak sadar .
2. Tidak ada gag reflek.
3. Penyakit jantung yang berat, emphysema,
pendarahan.
4. Umur < 6 bln.
keracunan
3. Dekontaminasi GIT
B. Emesis : (merangsang muntah)
1. SYRUP IPECAC : --- CNS --- MUNTAH.
DOSIS : 6 BLN – 12 BLN = 10 ML
1 TH - 12 TH = 15 ML
> 12 TH = 30 ML
2. APOMORPHINE
3. LARUTAN SABUN : 2 – 3 ML LARUTAN DITERJEN/SABUN
DIENCERKAN 250 ML AIR
4. RANGSANGAN MEKANIS .
5. OBSOLETE (POTASSIUM, ANTIMONY TARTATE)
keracunan
3. Dekontaminasi GIT
C. Gastric lavage :
kontra indikasi
1. Bahan korosif baik asam /basa.
2. Minyak tanah, bensin dan sejenisnya.
3. Kejang.
Prosedur :
keracunan
BAHAN TIDAK BISA DISERAP :
Aromatic alcohols, Boric Acid, DDT (dichloro-diphenyl,
trichloroethane), Ethylene glycol, Iron, Lithium, Hydrocarbons,
Heavy metals, Malathion, Methylcarbamate, Cyanides,
Methanol, Acids and caustic alkalis
DOSIS :
DWS : DOS 1 = 30-50gr DALAM 100 – 200 ML AIR PERORAL.
Ulangan = 15 – 25 gr / 50ml air setiap2- 4 jam sampai 24jam
keracunan
3. Dekontaminasi GIT
D. Katartik.
Walaupun katartik banyak digunakan untuk tx keracunan
namun keuntungannya masih diragukan, karena katartik
mempercepat proses penyerapan lambung.
Bisa digunakan sebagai pencegah efek konstipasi pada
charcoal, sehingga bisa dipakai lebih banyak charcoal.
Katartik tidak mempengaruhi kerja dari charcoal.
Kontra indikasi
1. Diare aktif.
2. Obstruksi usus/ileus.
3. Hypovolumia.
4. Infant.
5. Renal failure dan abdominal trauma.
keracunan
Hal yang perlu diperhatikan sebelum pemakaian katartik :
1. Tidak boleh digunakan pada usia anak yang coba-coba
2. Pada anak yang memggunakan preparat phospo-soda/soda kue
tidak boleh mengunakan katartik.
3. Katatik dengan bahan dasar minyak supaya dihindari --- aspirasi
dan menggalakan peyerapan racun.
4. Pada anak agar dipantau status cairan dan elektrolit terutama pad
penguna sorbitol.
5. Bahan katartik dengan kandungan magnesium sebaiknya di
hindari untuk mengulang.
keracunan
4. Absorbsi racun dengan enhanced / peningkatan
eleminasi
keracunan
4. Absorbsi racun dengan enhanced/ peningkatan
eleminasi
keracunan
5. Antidotum
keracunan
ATROPINE 1. Organophosphat 1-2 mg per 5 menit sampai
2. Nerve agents sekresi bronchial berkurang
3. Carbamat NB: ukuran pupil bukan tujuan
4. Muscarinic agent akhir terapi
keracunan
Naloxone 1. Opioad 1. Iv 0.4 -2 mg
2. Clonidine diatas 5 menit
diikuti dengan
2. Iv 0.4 -0.8
mg/jam
keracunan
6. Perawatan suportif
keracunan
7. Disposisi
▪ Px yang mengalami keracunan meskipun kelihatan ringan
Tetapi bahan tidak diketahui / belum jelas agar di mrs kan.
keracunan
Terima kasih,,,,,
keracunan