Anda di halaman 1dari 28

ANALISA COVID-19 TERHADAP PENDAPATAN

PEDAGANG KAKI LIMA DI PASAR BASANOHI

PROPOSAL

Oleh :
SRIHAYU UMASANGAJI
NIM : 2018-29-055

JURUSAN EKONOMI PEMBAGGUNAN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PATTIMURA
2022

1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pasar tradisional menjadi pilihan utama sebagian besar masyarakat dalam
memenuhi kebutuhannya, tak heran jika pasar tradisional selalu ramai
dibandingkan dengan pasar modern. Namun sejak mewabahnya pandemik Covid-
19, kini masyarakat lebih memilih berbelanja secara online. Akibat dari
mewabahnya Covid-19 dan pembatasan jam operasional pasar, pendapatan para
pedagang di pasar kian menurun. Pasar tradisional juga menjadi salah satu
penopang dalam pertumbuhan ekonomi sehingga pemerintah melakukan relokasi
pasar tradisional agar masyarakat dapat merasa nyaman dan akses mobilitas
lancar. Keberadaan pasar tradisional sangat membantu masyarakat kecil untuk
memperoleh mata pencaharian sebagai pedagang sehingga angkapengangguran
dapat di tekan dan keberadaannya sangat dibutuhkan oleh masyarakat banyak
karena harga yang relatif murah dari toko atau pasar modern.
Pasar memiliki peran penting bagi sebagian besar masyarakat basahohi
untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga. Pasar menjadi salah satu pemasok
segala jenis barang dan jasa yang dijual kepada masyarakat untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari, serta meningkatkan kehidupan sosial ekonomi antar
penjual dan pembeli. Pasar yang merupakan salah satu penopang perekonomian
juga ikut terdampak akibat adanya PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar).
Jam operasional tiap pasar tradisional dibatasi dan hanya boleh buka pada pukul
04.00 sampai pukul 12.00. Sejak diberlakukannya PSBB di basahohi, pasar
modern maupun pasar tradisional juga mengalami dampak dari kebijakan tersebut.
Kurang pembeli dipasar tradisonal menyebabkan pendapatan yang diperoleh.
Kabupaten kepulauan sula memiliki beberapa pasar tradisional bernama
basonohi sehingga sektor pasar menjadi salah satu penopang perekonomian
terbesar Kabupaten kepulauan sula desa fogi pasar basanohi. Namun semenjak
diberlakukannya PSBB di Kabupaten kepulauan sula desa fogi pasar basanohi
yang dulunya ramai dikunjungi kini kian sepi terlebih waktu pengoperasian pasar
yang sangat singkat. Hal ini dilakukan pemerintah guna memutus dan mencegah

2
penularan Covid-19 terlebih pasar menjadi klaster terbesar dalam penyebaran dan
penularan Covid-19.
Virus Covid-19 berasal dari Wuhan, China dan telah menyebar ke berbagai
negara. Kasus pertama Covid-19 selama ini dikaitkan dengan pasar basah Wuhan
dan virus Corona diduga berpindah dari hewan liar ke manusia. Wabah Covid-19
pertama kali dideteksi di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok pada tanggal 1
Desember 2019, dan ditetapkan sebagai pandemi oleh Organisasi Kesehatan
Dunia (WHO) pada tanggal 11 Maret 2020. Pemerintah menghimbau agar
masyarakat menerapkan social distancing seperti kerja dari rumah (work from
home), dan beribadah dari rumah guna memutus penyebaran virus ini. Pandemi
Covid-19 (Corona Virus Disease 2019) adalah peristiwa menyebarnya penyakit
koronavirus 2019 di seluruh penjuru dunia. Penyakit ini disebabkan oleh
koronavirus jenis baru yang diberi nama SARS-CoV-2.
Dampak Covid-19 terhadap ekonomi global telah terlihat pada awal tahun
2020, sejumlah indikator turun tajam sejak mewabahnya virus ini yang berasal
dari Negara China. Lantaran virus ini telah mewabah di hampir seluruh negara.
Bahkan penyebarannya sangat cepat hingga antar Benua, World Health
Organization (WHO) mengambil tindakan proaktif untuk melakukan pencegahan.
penyebaran virus ini dengan melakukan berbagai kebijakan seperti
karantina, sosial distancing, lockdown dan pembatasan sosial berskala besar yang
pada akhirnya mempengaruhi berbagai sektor kehidupan dan menganggu kegiatan
Ekonomi di berbagai Negara. IMF mencatat perekonomian Global telah jatuh
kedalam jurang krisis setalah Negara-negara Dunia mengalami kontraksi
ekonomi, selain itu IMF mencatat pandemi Covid-19 ini telah menyebabkan
kerugian perekonomian global. Pandemi Covid-19 telah memengaruhi
perekonomian global termasuk Indonesia. Akibatnya pertumbuhan ekonomi
Indonesia anjlok.
Laporan Badan Pusat Statistik (BPS) Agustus 2020 menyebut bahwa
pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2020 minus 5,32 persen.
Sebelumnya, pada kuartal I 2020, BPS melaporkan bahwa pertumbuhan ekonomi
Indonesia hanya tumbuh sebesar 2,97 persen, turun jauh dari pertumbuhan sebesar
5,02 persen pada periode yang sama 2019 lalu. Kinerja ekonomi yang melemah

3
ini turut pula berdampak pada situasi ketenagakerjaan di Indonesia. Hal ini juga
berdampak pada perekonomian Kabupaten kepulauan sula desa fogi pasar
basanohi yang mengalammi penurunan akibat adanya virus Covid-19 ini.
Berdasarkan penelitian yang dilakukakn oleh Rizki Nor Azimah dkk (2020)
mengemukakan bahwa pandemic Covid-19 membua kerugian dalam bidang
ekonomi maupun sosial. Pemahaman masyarakat terkait apa itu virus juga tidak
luas, masyarakat hanya mengetahui virus corona itu adalah virus yang menyerang
pernafasan dan dapat menular dari manusia ke manusia lainnya melalui percikan
air liur atau Droplet. Adanya penerapan PSBB membua warga yang berjualan di
pasar mengalami kerugian, yang dulunya warga bisa menjual dagangannya lebih
banyak sebelum pandemic Covid-19 akan etapi dengan adanya pandemic ini
penjualan semakin menurun dan rugi. Tidak hanya itu, pedagang juga tidak bisa
balik modal karena penurunan jumlah pengunjung yang membuat pedagang pasar
mengalami penurunan pendapatannya sekitar 50% dari biasanya sebelum adanya
pandemic Covid-19. Berdasarkan dengan permasalahan tersebut maka penelitian
dijustifikasi dari pelelitian terdahulu
Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik melakuan penelitan untuk
mengetahui dampak yang dirasakan pedagang pada maa pandemi covid 19
dengan judul “Analisa Covid-19 Terhadap Pendapatan Pedagang Kaki Lima di
Pasar Basanohi”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam peneltian
ini adalah :
1. Bagaimana pendapatan sebelum masa pendemi covid 19 di pasar
basanohi Kabupaten kepulauan sula desa fogi ?
2. Apa saja faktor penyebab menurunya pendapatan pedagang kaki lima
di pasar basanohi kabupaten kepulauan sula desa fogi.
3. Bagaimana dampak penurunan pendapatan pada masa covid -19
terhadap keseejatraan pedagang di pasar basanohi kabupaten kepulauan
sula desa fogi.?

1.2 Tujuan Penelitian

4
Berdasarkan dari rumusan masalah diatas, maka tujuan dalam penelitian ini
adalah bagai berikut
1. Mengetahui pendapatan sebelum masa pendemi covid 19 di pasar
basanohi Kabupaten kepulauan sula desa fogi ?
2. Mengetahui Apa saja faktor penyebab menurunya pendapatan pedagang
kaki lima di pasar basanohi kabupaten kepulauan sula desa fogi.
3. Bagaimana dampak penurunan pendapatan pada masa covid -19
terhadap keseejatraan pedagang di pasar basanohi kabupaten kepulauan
sula desa fogi.?
1.3 Batasan masalah
Penelitian agar lebih terfokus dan terarah mengingat banyak pasar tradisonal
di kapupaten kepulauan sula desa fog. Maka penulis dibatasi hanya difokuskan
pada pedagang dipasar tradisonal pasar basanohi.
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini harapkan dapat menambah wawasan dan literature yang
didapatkanacaun dalam penelitian
1. Bagi Penulis
hasil penelitian ini harapkan dapatkan memberikan dan menambah
wawasan dan ilmu pengatahuanlebih luas mengenai dampak covid 19
dipasar tradisonal pasar basanohi.
2. Bagi akademisi
Peneltian diharapkan mampu memberikan sumgangsih pemikiran dan
pengetahuan yang lebih luas tentang tingkat pendapatan pedagang pada
masa pendemi covid 19 di pasar basohi
3. Bagi Praktisi
Hasil penelitian ini diharapkan juga bermanfaat bagi penduduk atau
masyarakat untuk mengetahui tingkat pendapatan pedagang pada
masa pandemi Covid-19 di pasar pasar basohi

1.5 Sistematika Penulisan


Tujuan sistematika penulisan ini adalah memberikan gambaran secara
umum mengenai isi dari penelitian ini. Sehingga dapat terlihat kesinambungan

5
antara bab lainya. Adapun sistematis penulisan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini penulis memaparkan latar belakang masalah yang menjadi


objek penelitian, latar belakang, identifikasi, batasan masalah, rumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, sistematika penulisan.

BAB II : KAJIAN PUSTAKA DAN STUDI RELAVAN

Bab ini penulis memaparkan kajian pustaka dan studi relavan.

BAB III : METODE PENELITIAN

Bab ini menguraikan tentang objek penelitian yang


menjelaskan secara umum objek penelitian dan hal-hal yang
berkaitan dengan penelitian ini, jenis dan sumber data, dan
metode analisis data dan tenik pemeriksaan keabsahan data.

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini adalah hasil penelitian dan pembahasan, dan melihat


pada data-data yang telah dikumpulkan, dianalisis dengan
menggunakan alat analisis yang telah disiapkan.

BAB V : PENUTUP

6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Teori Analisis
Secara garis umum analisis adalah aktivitas yang memuat sejumlah kegiatan
seperti mengurai, membedakan, memilah sesuatu untuk digolongkan dan
dikelompokan kembali menurut kriteria tertentu kemudian di cari kaitannya dan
tafsirkan maknanya. Analisis merupakan kegiatan untuk mencari pola atau cara
berpikir yang berkaitan dengan pengujian secara sistematis terhadap sesuatu untuk
menentukan bagian, hubungan antar bagian, serta hubugannya dengan
keseluruhan.(Sugiono, 2015:335).
2.1.2 Pendapatan
Pendapatan merupakan gambaran terhadap posisi ekonomi keluarga dalam
masyarakat, oleh karena setiap orang yang bergelut dalam suatujenis pekerjaan
tertentu termasuk pekerjaan di sector informal atau perdagangan,berupaya untuk
selalu meningkatkan pendapatan dari hasil usahanya yang digunakan untuk
memenuhi kebutuhan hidup keluarganya dan sedapat mungkin pendapatan yang
diperoleh dapat meningkatkan taraf hidup keluarga. Pendapatan dapat di hitung
melalui tiga cara (Sadono Sukirno, 2012: 235) yaitu : 1. Cara pengeluaran, cara ini
pendapatan dihitung dengan menjumlahkan nilai pengeluaran atau perbelanjaan
atas barang-barang dan jasa. 2. Cara produksi, cara ini pendapatan dihitung
dengan menjumlahkan nilai barang dan jasa yang dihasilkan. 3. Cara pendapatan,
dalam perhitungan ini pendapatan diperoleh dengan menjumlahkan seluruh
pendapatan yang di terima.
a. Sumber Pendapatan
Sumber pendapatan berdasarkan jenis usaha nya (Sadono Sukirno, 2012:
337) sebagai berikut: 1. Perusahaan dagang, sumber pendapatan dalam
perusahaan dagang diperoleh dari hasil penjualan persediaan barang dagang
kepada konsumen. Perusahaan akan menjual barang dagang dengan harga pokok
penjualan barang dagang ditambah dengan laba yang diharapkan. 2. Perusahaan
jasa, Sumber pendapatan dalam perusahaan jasa diperoleh dari kegiatan penjualan
jasa kepada konsumen oleh perusahaan. Perusahaan member jasa kepada

7
konsumen sebagai bentuk kegiatan operasional perusahaan dan konsumen
memberikan imbalan yang akan diakui sebagai pendapatan oleh perusahaan. 3.
Perusahaan manufaktur, Sumber pendapatan dlam perusahaan ini dimana
perusahaan yang menjual barang dagang setelah mengolah dan memebrikan nilai
tambah terhadap barang tersebut, dalam artian bahwa perusahaan terlebih dahulu
membeli bahan mentah untuk memperoduksi barang dagang kemudian mengolah
bahan mentah menjadi barang setengah jadi atau barang jadi.
b. Proses Pendapatan
Terdapat dua konsep yang erat hubungan dengan proses pendapatan, yakni.
(Sadono Sukirno, 2012: 359) 1. Proses Pembentukan Pendapatan, merupakan
suatu konsep tentang terjadinya pendapatan. Konsep berdasarkan pada
asumsibahwa semua kegiatan opeasi yang diperlukan dalam rangka mencapai
hasil akan selalu memberikan kontribusi terhadap hasil akhir pendapatan
berdasarkan perbandingan biaya yang terjadi sebelum perusahaan tersebut
melakukan kegiatn produksi. 2. Proses Realisasi Pendapatan, merupakan proses
yang terbentuk sesudah produk selesai dikerjakan dan terjual atas kontrak
penjualan. Proses realisasi pendapatan dimulai sejak tahap terakhir kegiatan
produksi yaitu pada saat barang atau jasa dikirimkan atau di serahkan kepada
pelanggan.
c. Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan
Menerut (Putu Citrayaning giri and Made Heni Urmila dewi : 2017:
956) Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan dan
penurunan pendapatan adalah sebagai berikut :
1. Kesempatan kerja yang tersedia semakin banyak kesempatan
kerja yang tersedia berarti semakin banyak penghasilan yang bisa
diperoleh dari hasil kerja tersebut.
2. Kecakapan dan keahlian dengan bekal kecakapan dan keahlian
yang tinggi akan dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas
yang pada akhirnya berpengaruh pula terhadap penghasilan.
3. Motivasi, motivasi atau dorongan juga mempengaruhi jumlah
penghasilan yang diperoleh, semakin besar dorongan seseorang
untuk melakukan pekerjaan, semakin besar pula penghasilan yang

8
diperoleh.
4. Keuletan bekerja, keuletan dapat disamakan dengan ketekunan,
keberanian untuk menghadapi segala macam tantangan. Saat
menghadapi kegagalan maka kegagalan tersebut dijadikan
sebagai bekal untuk meniti ke arah kesuksesan dan keberhasilan.
5. Banyak sedikitnya modal yang digunakan. Besar kecilnya usaha
yang dilakukan seseorang sangat dipengaruhi oleh besar kecilnya
modal yang dipergunakan. Suatu usaha yang besar akan dapat
memberikan peluang yang besar pula terhadap pendapatan yang
akan diperoleh. Bencana menyebabkan berkurang nya
pendapatan, dan menimbulkan kerusahakan, kerugian terhadap
perekonomian.

2.3 Upaya Mengatasi Perekonomian di Tengah Bencana

Menurut (Aisyah Maya tara, 2009 : 226) Usaha pedagang untuk mengatasi

perekonomian di tengah terjadinya bencana adalah pedagang menjual barang


dengan harga murah, cara ini dirasakan sangat efektif dalam pemasaran barang
dagangannya. Dengan cara menjual barang-barang yang masih layak pakai
dengan harga jual yang cukup terjangkau dan lebih murah dari harga biasanya.
Sebanyak 30% kegiatan seperti ini dilakukan oleh para pedagang dengan
mengadakan pelelangan barang. Pelelangan barang bertujuan untuk mengurangi
kerugian dan sebagai modal baru untuk meneruskan usaha yang sempat hancur
akibat bencana.Cara dan usaha pedagang selain melelang dan menjual murah,
para pedagang juga menggunakan jasa kredit untuk berjualan. Ini bertujuan untuk
mengumpulkan modal awal dalam membuka usaha baru maupun melanjutkan
usaha perdagangan. Banyak usaha dan cara untuk mengatasi perekonomian
sesudah terjadinya bencana, yaitu cara yang dilakukan oleh masyarakat salah
satunya adalah kegiatan sosial ekonomi yang mereka bentuk, seperti arisan,
simpan pinjam, dan jaringan sosial yang bisa mereka manfaatkan untuk
menunjang kelangsungan hidup dan ada juga sebagian ibu rumah tangga ikut
bekerja untuk memenuhi kebutuhan ekonomi. konsumen baik secara langsung
maupun tidak langsung. Dalam ekonomi, pedagang dibedakan menurut jalur

9
distribusi yang dilakukan dapat dibedakan menjadi : pedagang distributor
(tunggal), pedagang partai besar, dan pedagang eceran.

2.4 Pasar Tradisional


a. Pengertian Pasar Tradisional
Pasar tradisional merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli serta
ditandai dengan adanya teransaksi antara penjual pembeli secara langsung dan
ada proses tawar menawar, yang terdapat pula bangunan biasanya terdiri dari
kios-kios atau gerai, los dan dasaran terbuka yang dibuka oleh penjual maupun
suatu pengelola pasar. Kebanyakan menjual kebutuhan sehari-hari seperti bahan-
bahan makanan berupa sayur-sayuran, lauk-pauk, buah-buahan, kue-kue atau
jajanan pasar dan lain-lain, selain itu ada pula yang menjual pakaian, barang
elektronik, jasa dan barang-barang lainnya. Pasar tradisional harus tetap dijaga
keberadaannya sebab pasar tradisonal adalah representasi dari ekonomi rakyat,
ekonomi kelas bawah, serta tempat bergantung para pedagang skala kecil-
menengah. Pasar tradisional merupakan tumpuan bagi para petani, peternak, atau
produsen lainnya selaku pemasok. (Sri Chandrawati 2009 ; 14).

b. Kelemahan Pasar Tradisonal di Lihat Dari Karakteristiknya sebagai


berikut :
1. Kelemahan pasar tradisional dalam bersaing dengan pasar modern,
terutama lemahnya manajemen dan kurang mengantisipasi perubahan.
2. Permasalahan dan citra negatif pasar tradisional umumnya terjadi
akibat kurang disiplinnya pedagang
3. Pengelola pasar yang tidak professional tidak tegas dalam menerapkan
kebijakan atau aturan terkait pengeloloan operasional pasar
4. Pasar tradisional umum memiliki desain yang kurag baik, termasuk
minimnya fasilitas penunjang.
5. Banyaknya pungutan liar yang berkeliaran “preman-preman” pasar serta
sistem operasional dan prosedur pengelolaannya kurang jelas Sarana dan
prasarana pasar yang sangat minim.

b. Kelebihan Pasar Tradisional Dilihat Dari Karakteristiknya

10
Adalah Sebagai Berikut:
1. Masih adanya kontak sosial saat tawar-menawar antara pedagang
dan pembeli
2. Keinginan masyarakat memperoleh produk dengan harga murah di
saat krisis membuat pasar tradisional terselamatkan dari desakan
pasar modern
3. Pasar tradisional menggambarkan denyut nadi perekonomian rakyat
kebanyakan
4. Masih banyak orang yang menggantungkan hidupnya, dari mulai
pedagang kecil, kuli panggul, pedagang asongan.
2.1.3 Perhitungan Laba
Laba bersih adalah selisih antara seluruh pendapatan dan seluruh beban
yang di hasilkan oleh perusahaan. Apabila selisih pendapatan ternyata lebih kecil
dari beban, maka itu adalah rugi, dan apabila pendapatan sama besar dengan
jumlah beban yang dikeluarkan, maka itu adalah impas. (Samsul, 2015:15). Pada
dasarnya , laba kotor adalah selisih dari hasil penjualan dengan biaya yang
dikeluarkan untuk menghasilkan atau mendapatkan produk barang atau jasa.
(Samsul, 2015:29).
Rumus :

2.1.4 Kerangka Pemikiran


Kerangka pemikiran menurut Sugiyono (2012:89) merupakan penyatuan
hubungan antara variable yang disusun dari sekian banyak pendapat yang telah
dijelaskan. Dari pendapat yang sudah dijelaskan kemudian dianalisis secara
teratur dan krisis, sehingga dapat menghasilkan penyatuan antara variable yang
akan diteliti. Kerangka penelitian (logical construct) menurut Indrawan dan
Yaniawati (2014:39) merupakan usaha tentang penempatan variable penelitian
secara teratur membentuk pada landasan empirical dan teoritikal.
2.1.5 Studi Relevan
Guna menghindari penelitian dengan objek yang sama maka diperlukan
studi relevan terlebih dahulu, dalam rangka menetapkan permasalahan dalam

11
melakukan suatu penelitian, subyek penelitian, untuk melaksanakan penelitian
kelapangan, peneliti perlu memperhatikan apakah yang akan peneliti angkat ini
telah ada yang meneliti baik itu ditijau dari aspek yang sama menggunakan
metode yang sama dan mengambil lokasi yang sama, serta apakah ada relevan
dengan peneliti yang akan diteliti, agar tidak terjadi pengulangan. Adapun judul
peneliti adalah Analisa Covid-19 Terhadap Pendapatan Pedagang Kaki Lima Di
Pasar Basanohi. Dibawah ini ada beberapa hasil peneliti yang sama memiliki
relevansi dengan penelitian ini, antara lain:

12
PENULIS/TAHU WEB JUDUL VARIABEL METODE KET
N
1 DEWA MADE https://schol ANALISIS Dalam penelitian ini, Jenis penelitian yang
hasil penelitian ini dapat diambil suatu
ARIS ARTAMAN ar.google.co FAKTOR–FAKTOR terdapat lima jenis variabel digunakan adalah penelitian simpulan yaitu 1) Modal usaha,
DAN NI m/scholar?h YANG yaitu variabel bebas atau deskriptif kuantitatif. lama usaha, jam kerja, parkir dan
NYOMAN l=id&as_sdt MEMPENGARUHI variabel independen yakni Penelitian tersebut lokasi usaha secara simultan
YULIARMI =0%2C5&q PENDAPATAN Sektor basis Berdasarkan menganalisis data dengan cara berpengaruh signifikan terhadap
2012 =faktor+fakt PEDAGANG variabel yang mendeskripsikan dan tingkat pendapatan pedagang
or+yang+m PASAR SENI mempengaruhi pendapatan menggambarkan data yang Pasar Seni Sukawati 2)Modal
empengaruh SUKAWATI pedagang Pasar Seni diperoleh sebagaimana adanya usaha, lama usaha dan lokasi
i+pendapatt GIANYAR Sukawati yaitu modal usaha dan menggunakan pendekatan usaha secara parsial berpengaruh
an+&btnG= (X1), lama usaha (X2), jam kuantitatif dengan perhitungan positif terhadap tingkat
TAHUN 2003-2012
kerja (X3), parkir (x4) dan secara matematis karena data pendapatan pedagang Pasar Seni
lokasi usaha (X5). Ternyata yang digunakan dalam Sukawati. Sedangkan variabel
variabel modal usaha (X1) penelitian berupa angka-angka. jam kerja dan parkir secara
berpengaruh paling Terknik analisis data yang parsial tidak berpengaruh positif
dominan terhadap digunakan teknik analisis terhadap peningkatan
pendapatan pedagang. Maka menggunakan rumus pendapatan pedagang Pasar Seni
dari itu variabel modal (X1) interpretasi Uji Regresi Linear Sukawati. 3)Variabel modal
usaha mempunyai peranan Berganda usaha merupakan variabel paling
penting dalam upaya untuk dominan yang mempengaruhi
meningkatkan pendapatan tingkat pendapatan pedagang
(Y) pedagang. Pedagang Pasar Seni Sukawati.
mengharapkan adanya

13
pinjaman atau kredit lunak
tanpa agunan untuk
meningkatkan usaha yang
dilakukan.

2 AGUNG NGURAH https://schol ANALISIS Dalam penelitian ini, Jenis penelitian ini termasuk
. Upah dan modal secara langsung
terdapat tiga jenis variabel dalam kategori penelitian berpengaruh positif dan
, GEDE ar.google.co FAKTOR-FAKTOR
yaitu variabel bebas atau kuantitatif, karna data yang signifikan terhadap jumlah
MAHESWARA, m/scholar?h YANG variabel independen yakni digunakan dalam penelitian ini penjualan. Jam kerja dan
1) Variabel bebas (X) berupa angka-angka dan pendidikan secara langsung
NYOMAN DJINAR l=id&as_sdt MEMPENGARUHI
adalah variabel yang analisis statistik (sugiyono, berpengaruh positif tetapi tidak
SETIAWINA, DAN =0%2C5&q PENDAPATAN mempengaruhi variabel 2014). Data yang digunakan signifikan terhadap jumlah
terikat. Dalam hal ini yang dalam penelitian ini adalah penjualan. Upah, modal dan
IDA AYU =faktor+fakt UKM SEKTOR
menjadi variabel bebas data sekunder dan data primer. jumlah penjualan berpengaruh
NYOMAN or+yang+m PERDAGANGAN adalah upah, jam kerja, positif dan signifikan terhadap
modal, dan pendidikan. pendapatan UKM sektor
SASKARA empengaruh DI KOTA
2) Variabel terikat (Y2) perdagangan di Kota Denpasar.
2016 i+pendapatt DENPASAR adalah variabel yang Jam kerja berpengaruh positif
dipengaruhi oleh variabel tetapi tidak signifikan terhadap
an+&btnG=
bebas. Dalam hal ini yang pendapatan UKM sektor
file:///C:/Us menjadi variabel terikat perdagangan di Kota Denpasar.
adalah jumlah penjualan Pendidikan berpengaruh negatif
ers/hp/Dow
UKM dan pendapatan UKM namun tidak signifikan terhadap
nloads/2286 sektor perdagangan di Kota pendapatan UKM sektor
Denpasar. perdagangan di Kota Denpasar.
2-1-49420-
3) Variabel intervening (Y1) Upah dan modal secara tidak
adalah variabel yang secara langsung berpengaruh signifikan

14
1-10- teoritis mempengaruhi terhadap pendapatan UKM
hubungan antara bebas sektor perdagangan di Kota
20161202.p
dengan variabel terikat Denpasar melalui jumlah
df menjadi hubungan yang penjualan. Jam kerja dan
tidak langsung dan tidak pendidikan secara tidak langsung
dapat diamati dan diukur berpengaruh tidak signifikan
terhadap pendapatan UKM
sektor perdagangan di Kota
Denpasar melalui jumlah
penjualan.

3 https://schol Analisis Pendapatan Dalam penelitian ini, Jenis penelitian yang diperhitungkan dalam
LILI ERNAWATI,
ZAINAL ARIFIN,
ar.google.co terdapat dua jenis variabel digunakan adalah penelitian pembahasan dapat ditarik
Pedagang Kaki Lima
HENDRA m/scholar?h yaitu variabel bebas atau deskriptif kuantitatif. kesimpulan bahwa gambaran
KUSUMA l=id&as_sdt Selama Masa variabel independen yakni Penelitian tersebut pedagang kaki lima (PKL) di
2021 =0%2C5&q Sektor basis (x1) pendapatan menganalisis data dengan cara Alun-Alun Kota Blitar
Pandemi Covid-19 di
=faktor+fakt pedagang (x2) Dan mendeskripsikan dan mempunyai karakteristik yaitu,
or+yang+m Alun-Alun Kota variabel terikat atau variabel menggambarkan data yang pedagang kaki lima di Alun-
empengaruh dependen yakni (Y) diperoleh sebagaimana adanya Alun Kota Blitar meski
Blitar
i+pendapatt penyerapan tenaga kerja. dan menggunakan pendekatan ditengah pandemi seperti ini
an+&btnG= Pada masa pendemi covid 19 kuantitatif dengan perhitungan mereka tetap menjalankan
file:///C:/Us secara matematis karena data protokol kesehatan yang telah
ers/hp/Dow yang digunakan dalam diberlakukan oleh pemerintah,
nloads/2286 penelitian berupa angka-angka. adanya persaingan yang
2-1-49420- Terknik analisis data yang semakin ketat karena
1- digunakan teknik analisis masyarakat atau pelanggan
101202.pdf menggunakan rumus tidak banyak beraktivitas diluar
interpretasi Uji Regresi Linear

15
Berganda rumah, jika dilihat dari sisi
pendapatan, meski pendapatan
menurun karena tidak adanya
pendapatan yang pasti, serta
kebanyakan masyarakat tidak
melakukan aktivitas diluar
rumah.

4 http://publis ANALISIS Dalam penelitian ini, Jenis penelitian yang Berdasarkan hasil penelitian
RIKA FITRI terdapat tiga jenis variabel digunakan adalah penelitian dan pembahasan yang telah
hing- TINGKAT
yaitu variabel bebas atau deskriptif kuantitatif. dikemukakan pada bab
RAMAYANI , widyagama. PENDAPATAN variabel independen yakni Penelitian tersebut sebelumnya, maka diperoleh
EMI 1) Variabel bebas (X) menganalisis data dengan cara kesimpulan dari hasil
ac.id/ejourn MASA PANDEMI
adalah variabel yang mendeskripsikan dan wawancara dengan informan
SUKMAWATI al- COVID -19 mempengaruhi variabel menggambarkan data yang berkaitan dengan dampak
2021 terikat. Dalam hal ini yang diperoleh sebagaimana adanya Pandemi terhadap pendapatan
v2/index.ph TERHADAP
menjadi variabel bebas dan menggunakan pendekatan pedagang kaki lima lontong
p/WNCEB/ PEDAGANG KAKI adalah upah, jam kerja, kuantitatif dengan perhitungan sayur Padang Pasar Tradisonal
modal, dan pendidikan. secara matematis karena data 16 Ilir Kota Palembang Maka
article/view LIMA 16 ILIR
2) Variabel terikat (Y2) yang digunakan dalam dapat di tarik kesimpulan
File/3213/1 KOTA adalah variabel yang penelitian berupa angka-angka. wabah Covid-19 berdampak
dipengaruhi oleh variabel Terknik analisis data yang terhadap pendapatan
715 PALEMBANG
bebas. Dalam hal ini yang digunakan teknik analisis pendapatan pedagang kaki lima
menjadi variabel terikat menggunakan rumus lontong sayur Padang Pasar
adalah jumlah penjualan interpretasi Uji Regresi Linear Tradisonal 16 Ilir Kota
UKM dan pendapatan UKM Berganda Palembang. Tingkat Laba 4
sektor perdagangan di Kota pedagang kaki lima lontong
palembang sayur Padang dari pembahasan

16
3) Variabel intervening (Y1) dan analsisi dimasa pandemi
adalah variabel yang secara mengalami kerugian. Sperti pak
teoritis mempengaruhi Babe tingkat laba mengalami
hubungan antara bebas kerugian sebesar – Rp
dengan variabel terikat 6.302.333, sedangkan di masa
menjadi hubungan yang new normal tingkat laba yang
tidak langsung dan tidak dialami pak Babe masih
dapat diamati dan diukur mengalami kerugian tapi tidak
besar yang dialami dimasa
pandemi. Untuk Meningkatkan
pendapatan pedagang kaki lima
lontong sayur Padang di masa
pandemi covid 19 mau new
normal yang masih belum
speknifikan meningkatkan
pendapatan, pedagang
memberikan perubahan pada
sistem penjualan yang semula
tidak menjual secara online dan
berubah menjadi penjualan
secara online. memberikan
perubahan pada sistem
penjualan yang semula tidak
menjual secara online dan
berubah menjadi penjualan
secara online. Salah satu kunci
pedagang kaki lima lontong
sayur Padang Pasar Tradisonal

17
16 Ilir Kota Palembang di masa
pendemi maupun new normal
bisa beradaptasi perubahan
sistem penjulan dan perubahan
pasar-pasar.
5 URIP TRI http://www. PENGARUH Dalam penelitian ini, Penelitian ini merupakan Pedagang sayur dan buah
terdapat tiga jenis variabel penelitian yang deskriptif memilih untuk tetap bertahan
WIJAYANTI portaluniver PANDEMI VIRUS
yaitu variabel bebas atau kuantitatif. Data yang melanjutkan usahanya demi
2018 sitasquality. CORONA (COVID- variabel independen yakni digunakan dalam penelitian ini memenuhi kebutuhan hidup
1) Variabel bebas (X) merupakan data sekunder yang sehari-hari walaupun daya jual
ac.id:5388/o 19) TERHADAP
adalah variabel yang diperoleh dari badan pusat semakin menurun akibat jumlah
jssystem/ind PENDAPATAN mempengaruhi variabel statistik (BPS) maupun pembeli yang semakin berkurang
terikat. Dalam hal ini yang publikasi lainnya yang terkait. di masa pandemi Covid-19. 2.
ex.php/REG PEDAGANG
menjadi variabel bebas Alat analisis penentuan sektor Pendapatan pedagang sangat
IONOMIC/ SAYUR DAN adalah upah, jam kerja, basis dan non basis ada tiga dipengaruhi oleh kontinuitas
modal, dan pendidikan. yakni location quetient (LQ), transaksi jual beli di pasar dan
article/view BUAH DI PASAR
2) Variabel terikat (Y2) model rasio pertumbuhan jumlah pembeli yang datang ke
File/468/25 TRADISIONAL adalah variabel yang (MRP) dan overlay. pasar setiap hari. Pada masa
dipengaruhi oleh variabel Sedangkan untuk mengetahui pandemi covid-19 terjadi
7 “PAJAK PAGI
bebas. Dalam hal ini yang pengaruhnya menggunakan penurunan pendapatan pedagang
PASAR V” menjadi variabel terikat analisis regresi sederhana hingga lebih dari 50%. 3. Faktor
adalah jumlah penjualan dengan data panel dengan pendukung para pedagang dalam
PADANG BULAN
UKM dan pendapatan UKM model regresi fixed effect. melakukan usahanya adalah
sektor perdagangan di Kota kesadaran untuk terus berjuang
palembang memenuhi kebutuhan hidup
3) Variabel intervening (Y1) seharihari dan faktor
adalah variabel yang secara penghambatnya adalah jumlah
teoritis mempengaruhi pembeli yang semakin berkurang

18
hubungan antara bebas (sepi).
dengan variabel terikat
menjadi hubungan yang
tidak langsung dan tidak
dapat diamati dan diukur.

19
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian


Menurut Sugiyono (2015:13) metode penelitian kuantitatif dapat diartikan
sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan
untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data
menggunakan instrumen penelitian, analisis data besifat kuantitatif / statistik,
dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
Jenis penelitian ini merupakan penelitian survey dan bersifat kuantitatif,
penelitian ini menggunakan survey karena survey sangat cocok untuk penelitian
yang menggunakan kuisioner. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yaitu
penelitian yang mengumpulkan data berupa angka atau kata-kata ataupun kalimat
yang dikonversi menjadi data berbentuk angka Nanang (2014:20).
3.2 Populasi dan Sampel
3.2.1 Populasi
Populasi menurut Sugiyono (2017:80) menyatakan bahwa populasi adalah
wilayah generalisasi objek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya. Penentuan populasi merupakan tahapan penting dalam penelitian.
Populasi dapat memberikan informasi atau data yang berguna bagi suatu
penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pedagang kaki lima yang
berjenis kelamin perempuan dan laki-laki di Pasar Basanohi.
3.2.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang diharapkan mampu mewakili
populasi dalam penelitian. Menurut Sugiyono (2017:81) sampel adalah bagian
dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Sampel dilakukan
karena peneliti memiliki keterbatasan dalam melakukan penelitian baik dari segi
waktu, tenaga, dana dan jumlah populasi yang sangat banyak. Maka peneliti harus
mengambil sampel yang benar-benar representatif (dapat mewakili). Untuk
menentukan besarnya sampel yang diambil dari populasi peneliti menggunakan

20
rumus yang dikemukakan oleh Slovin dalam Sugiyono (2016:11) dengan tingkat
kepercayaan 90% dengan nilai e=10% adalah sebagai berikut:
Rumus :

Dimana :
n = Jumlah Sampel
N= Jumlah Populasi
e = Tingkat kesalahan dalam memilih anggota sampel yang ditolelir sebesar
10% sampel yang masih dapat ditolelir atau diinginkan sebanyak 10 %.
3.3 Metode Pengumpulan
Data Dalam penelitian ini menggunakan metode kuisioner, karena penelitian
ini ingin mengetahui dan menganalisis pendapatan pedagang kaki lima di masa
Pandemi Covid-19.
3.3.1 Kuesioner
Menurut Fenti Hikmawati (2017:83) kuesioner atau angket adalah suatu
teknik dalam pengumpulan data dengan memberikan lembar pertanyaan kepada
masyarakat yang menjadi reponden penelitian. Untuk menyebarkan kuesioner
sebagai bahan penelitian diberikan kepada pedagang kaki lima di sepanjang Pasar.
3.3.2 Observasi
Menurut Marshall dan Sutrisno (1995) dalam Fenti Hikmawati (2017:81)
observasi adalah suatu proses dalam penelitian dengan memperoleh data secara
langsung. Observasi yang dilakukan untuk bahan penelitian, harus dilakukan
dengan ketelitian dan kecermatan dalam rangka memperoleh data penelitian.
Praktik observasi melibatkan pengerahan beberapa indra peneliti, terutama
penglihatan dan pendengaran untuk menangkap fenomena di sekitar yang bisa
dijadikan data.
3.3.3 Dokumentasi
Menurut Fenti Hikmawati (2017:84) dokumentasi adalah suatu catatan
mengenai kejadian – kejadian atau peristiwa masa lampau dalam bentuk gambar,
tulisan maupun karya – karya bersejarah. Dokumen dalam penelitian ini adalah
data – data mengenai daftar pedagang kaki lima yang berada di Pasar.

21
3.3.4 Wawancara
Menurut Fenti Hikmawati (2017:83) wawancara adalah komunikasi yang
terjadi antara dua orang yang bertemu untuk saling bertukar ide, informasi dan
gagasan melalui pertanyaan dan jawaban sehingga akan mendapatkan hasil yang
diinginkan. Wawancara merupakan proses pengumpulan data, menggunakan
informasi yang menjawab pertanyaan yang diajukan untuk kepentingan penelitian.
Dalam riset kuantitatif tipe wawancara yang digunakan dalam bentuk yang
terstuktur. Wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini adalah wawancara
dengan pedagang-pedagang kali lima tersebut.

3.4 Teknik Analisis Data


Sugiyono (2012:426) dalam penelitian kuantitatif, teknik analisis data yang
digunakan sudah jelas yaitu diarahkan untuk menjawab rumusan masalah atau
menguji hipotesis yang telah dirumuskan dalam proposal. Sebelum dilakukan
analisis dan uji pengaruh, maka terhadap kuesioner perlu dilakukan uji validitas
dan reliabilitas. Selanjutnya akan dilakukan analisis dan uji pengaruhnya yang
menggunakan asumsi dasar regresi linier berganda bahwa data harus berdistribusi
normal, terbebas dari multikolinieritas (multicolonearity) dan heterokedastisitas
(heterokedasticity).

3.4.1 Pengujian Instrumen


Sebelum dilakukan pengujian terhadap hipotesis, maka perlu dilakukan
pengujian validitas dan reabilitas terhadap kuesioner yang digunakan untuk
menjaring dan responden, di mana asumsi yang harus dipenuhi oleh kuesioner
ialah data harus valid dan reliabel untuk bisa dilakukan pengujian hipotesis tahap
berikutnya.
a. Uji Validitas
Menurut Siregar (2014:75) hal selanjutnya yang dilakukan setelah
pembuatan kuesioner adalah pengujian instrument untuk mengetahui alat ukur
tersebut valid atau tidak, dengan menyebutkan kreteria jika korelasi product
moment lebih dari 0,3. Jika kreteria tersebut dapat memenuhi artinya alat ukur
tersebut dikatakan valid. Namun jika kreteria tersebut bernilai kurang dari 0,3

22
maka alat ukur tersebut dapat dikatakan tidak valid. Pengujian validitas ini
menggunakan rumus (Suliyanto, 2005:42 dalam Kurniawan, 2014:90) sebagai
berikut:
Analisa faktor dilakukan dengan cara mengkorelasi jumlah skor faktor
dengan skor total. Bila korelasi tiap faktor tersebut positif dan besarnya 0,3 ke atas
maka faktor tersebut merupakan construct yang kuat. Dalam penelitian ini jika
korelasi antara skor butir dengan skor total kurang dari 0,3 maka butir-butir dalam
instrumen tersebut dinyatakan tidak valid (Sugiyono, 2012:178).
b. Uji Reliabilitas
Menurut Siregar (2013:55) mengatakan bahwa Reabilitas digunakan untuk
memahami sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten, apabila melakukan
pengukuran dua kali atau lebih terhadap fenomena yang sama dengan memakai
alat pengukur yang sama juga. Pada penelitian ini pengujian reabilitas dilakukan
dengan cara menggunakan teknik pada aplikasi SPSS versi 25 dengan
menggunakan teknik Alpha Cronbach. Tenik ini mempunyai tujuan untuk
menentukan instrumen penelitian yang mempunyai hasil yang reliable atau tidak.
Uji reliabilitas dilakukan dengan cara melihat koefisien pada Alpha
Cronbach yang bisa ditentukan dengan koefisien reliabilitas (R11)> 0,6 dikatakan
reliable.
Tabel 3.1 Indeks Kriteria Reliabilitas
No Interval Alpha Cronbach Tingkat Reliabilitas
1 0,00 – 0,20 Kurang Reliabel
2 0,201 – 0,40 Agak Reliabel
3 0,401 – 0,60 Cukup Reliabel
4 0.601 – 0,80 Reliabel
5 0,801 – 1,00 Sangat Reliabel
Sumber: Nugroho (2011:33)

3.4.2 Pengujian Asumsi Klasik


Menurut Kurniawan (2014:156) uji asumsi klasik adalah persyaratan
statistik yang harus dipenuhi pada analisis regresi linear berganda yang berbasis
ordinary least square (OLS). Ada beberapa alat uji yang sering dilakukan dalam

23
uji asumsi klasik di antaranya adalah Uji Normalitas, Uji Multikolinearitas dan Uji
Heteroskedastisitas.
a. Pengujian Normalitas
Data Menurut Kurniawan (2014:156) uji normalitas data adalah untuk
melihat apakah nilai residual terdistribusi normal atau tidak. Model regresi yang
baik adalah memiliki nilai residual yang terdistribusi normal. Jadi uji normalitas
bukan dilakukan pada masing – masing variabel tetapi pada nilai residualnya. Uji
normalitas dapat dilakukan dengan uji histogram, uji normal P Plot, Skewness dan
Kurtosis atau Uji Kolmogrov Smirnov.
b. Pengujian Multikolinearitas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk melihat ada atau tidaknya korelasi
yang tinggi antara variabel-variabel bebas dalam suatu model regresi linier
berganda. Jika ada korelasi yang tinggi diantara variabel-variabel bebasnya, maka
hubungan antara variabel bebas terhadap variabel terkaitnya menjadi terganggu.
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menghindari kebiasaan dalam pengambilan
keesimpulan mengenai pengaruh uji parsial masing-masing variabel independen
terhadap variabel dependen (Kurniawan, 2014:157).
Beberapa kriteria untuk mendeteksi multikolinearitas pada suatu model
adalah sebagai berikut :
1. Jika nilai Variance Inflation Factor (VIF) tidak lebih dari 10 dan nilai
Tolerance tidak kurang dari 0,1 maka model dapat dikatakan terbebas
dari multikolinearitas. Semakin tinggi VIF, maka semakin rendah
Tolerance.
2. Jika nilai koefisien korelasi antar masing-masing variabel independen
kurang dari 0,70 maka model dapat dikatakan terbebas dari
multikolinearitas. Jika lebih dari 0,70 maka diasumsikan terjadi korelasi
(interaksi hubungan) yang sangat kuat antar variabel independen
sehingga tejadi multikolinearitas.
3. Jika nilai koefisien determinasi, baik nilai R2 maupun Adjusted R2 di
atas 0,60 namun tidak ada variabel independen yang berpengaruh
terhadap variabel dependen, maka diasumsikan model terkena
multikolinearitas.

24
c. Pengujian Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas adalah untuk melihat apakah terdapat
ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain.
Model regresi yang memenuhi persyaratan adalah dimana terdapat kesamaan
varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap atau disebut
homoskedastisitas. Deteksi heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan metode
scatter plot dengan memplotkan nilai ZPRED (nilai prediksi) dengan SRESID
(nilai residualnya). Model yang baik didapatkan jika tidak terdapat pola tertentu
pada grafik, seperti mengumpul di tengah, menyempit kemudian melebar atau
sebaliknya melebar kemudian menyempit. Uji statistik yang dapat digunakan
adalah uji Glejser, uji Rho Spearman, uji Park atau uji White (Kurniawan,
2014:158).
1.5 variabel penelitian
Variabel Penelitian Ada tiga variabel yang digunakan dalam penelitian ini,
yaitu:
a. Variabel bebas (X) adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat.
Dalam hal ini yang menjadi variabel bebas adalah upah, jam kerja,
modal, dan pendidikan.
b. Variabel terikat (Y2) adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel
bebas. Dalam hal ini yang menjadi variabel terikat adalah jumlah
penjualan pedangan dipasar Basanohi dan pendapatan dipasar
Basanohi.
c. Variabel intervening (Y1) adalah variabel yang secara teoritis
mempengaruhi hubungan antara bebas dengan variabel terikat menjadi
hubungan yang tidak langsung dan tidak dapat diamati dan diukur.

25
DAFTAR PUSTAKA

A Karim, Adiwarman. Ekonomi Mikro Islam. Depok: PT Raja Grafindo Persada,


2014.

Adiyosono, Wignyo. Manajemen Bencana. Jakarta: Bumi Aksara, 2018.

Effendi, Ferry, and Makhfudi. Keperawatan Kesehatan Komunitas, Teori Dan


Praktik Dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika, 2009.

Fahrudin, Adi. Pengantar Kesejahteraan Sosial. Bandung: PT. Refika Aditama,


2018.

J Meleong, Lexy. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja


Rosdakarya, n.d.

Kuontoro, Ronny. Metode Penelitian Untuk Penulisan Skripsi Dan Tesis. Jakarta:
PT PPM, 2004.

Mankiw, Gregory. Pengantar Ekonomi Jilid 2. Jakarta: Erlangga, 2000.


Analisis Usaha Tani Perikanan Nelayan Patoroni. Makasar: CV. Inti Mediatama,
2018.

Notowidagdo, Rohiman. Pengantar Kesejahteraan Sosial. Jakarta: AMZAH,


2016.

P3EI UII. Ekonomi Islam. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2015.

Rivai, Veithzal, and Komala. Ekonomi Syariah Konsep Praktek Dan Penguatan
Kelembagaan. Semarang: Pustakan Rizki, 2009.

Satori, Djam’an, and Aan Komariah. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung:


Alfabeta, 2020.
Sugiyono. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta, 2014.
Sutrisno, Adi, and Said Usman dkk. Pengantar Sosial Ekonomi Dan Budaya
Kawasan Perbatasan. Malang: Inteligensia Media, 2020.

Andika, Rizki, and Sindi Pratiwi. “Dampak Covid-19 Terhadap


PendapatanPedagang Mikro Pada Pasar Tradisional” 1 (2020).

Citrayaning giri, Putu, and Made Heni Urmila dewi. “Analisis Faktor Yang

26
Mempengaruhi Pendapatan Driver Gojek Di Kota Denpasar Bali” 6
(2017).

Edwin Kiky Aprianto, Naerul. “Kontruksi Sistem Jaminan Sosial Dalam Dalam
Perspektif Ekonomi Islam” 8. No 2 (Oktober 2017).

Endang Artiani, Listya. “Dampak Ekonomi Makro Bencana Interaksi Bencana


Dan Pembangunan Nasional” 1 (2011).

Garlans Sina, Peter. “Ekonomi Rumah Tangga Di Era Pandemi Covid-19” 12


(2020).

Hanoatubun, Silpa. “Dampak Covid-19 Terhadap Perekonomian Indonesia” 2


(2020).

Levirisma panjaitan, Claudya, and Theodora katiandagho. “Analisis Pendapatan


Pedagang Sayur Sebelum Dan Selama Masa Pandemi Covid-19 Di Pasar
Lakessi Kota Parepare Sulawesi Selatan.” Vol. 2, No. 4 (January 2021).

Maya tara, Aisyah. “Strategi Penghidupan Masyarakat Pasca Bencana Alam


Gempa Bumi 30 September Di Kota Padang” 1 (2009).

27
Mei Wulandari, Christi. “Analisis Pendapatan Pedagang Pasar Baru Kencong
Kabupaten Jember” 1 (2017).

Muhammad Nafik H,R, Ziauddin Sardar. “Kesejahteraan Dalam Perspektif Islam


Pada Karyawan Bank Syariah” 3 (2016).

Mukminatul Hasimi, Diah. “Analisis Program Bantuan Pangan Non Tunai


(BPNT) Guna Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Dalam Perspektif
Ekonomi Islam” 1, No. 1 (2020).

Musa Muzaiyin, Alwi. “Perilaku Pedagang Muslim Dalam Tinjauan Etika Bisnis
Islam (Kasus Di Pasar Loak Jagalan Kediri)” 2 (Kediri).

Nadir, and Mutmainnah. Analisis Usaha Tani Perikanan Nelayan Patorani.


Makasar: CV. Inti Mediatama, 2018.
Nor Azimah, Rizki, and Ismi Nur Khasanah. “Analisis Dampak Covid-19
Terhadap Sosial Ekonomi Pedagang Di Pasar Kelaten Dan Wonogiri” 9
(2020).

28

Anda mungkin juga menyukai