Anda di halaman 1dari 4

LEMBAR KERJA TEKS ANEKDOT

TUJUAN PEMBELAJARAN:
Melalui diskusi, tanya jawab, penugasan, presentasi dan analisis, peserta didik dapat mengidentifikasi
struktur teks anekdot, mengenal berbagai pola penyajian teks anekdot, menganalisis kebahasaan teks
anekdot. menceritakan kembali isi teks anekdot dengan pola penyajian yang berbeda, menyusun teks
anekdot berdasarkan kejadian yang menyangkut orang banyak atau perilaku seorang tokoh publik dan
dapat menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan isi anekdot, sehingga peserta didik
dapat menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya, mengembangkan sikap jujur, peduli,
dan bertanggungjawab, serta dapat mengembangankan kemampuan berpikir kritis, berkomunikasi,
berkolaborasi, berkreasi (4C).

KEGIATAN SISWA
1. Bacalah teks anekdot berikut!
MEWAKILI RAKYAT
Suatu sore, Dino dan Udin sedang ngopi di warung Mak Ten. Kemudian melintas tetangga
mereka yang beberapa tahun ini menjadi anggota DPR yaitu Pak Sukro. Mereka pun membicarakan
kehidupan anggota DPR.
Dino: “Jadi DPR kayaknya enak ya?”
Udin: “ Ya, iyalah. Gaji gede tunjangan juga gede. Lihat saja Pak Sukro. Sejak jadi DPR, semakin
mentereng aja.”
Dino: “Tapi saya miris. Rakyat masih banyak yang susah, wakil rakyat banyak yang hidup mewah.”
Udin: “Namanya juga wakil rakyat, orang yang mewakili rakyat. Rakyat pengen punya mobil, sudah
diwakili DPR. Rakyat pengen punya rumah mewah, sudah diwakili DPR. Rakyat pengen
hidup sejahtera, diwakili juga sama DPR. Sudah mewakili rakyat kan?”
Dino: “Hahaha…..betul juga kamu.”
Udin: “ Ya eyalah….Ayo segera habiskan kopimu. Jangan mikir DPR terus. Sudah gelap nih.
Keburu hujan.”
Dino: “Okey…….”
2. Bedahlah struktur teks anekdot tersebut!
Abstraksi
Dino dan udin sedang berbincang -bincang tentang DPR.
………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………….
Orientasi
Dino: beranggapan bahwa menjadi DPR. itu enakya. Namun udin miris dengan anggota DPR.
………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………….
Krisis
Dino: “Tapi saya miris. Rakyat masih banyak yang susah, wakil rakyat banyak yang hidup mewah.
"………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………….
Reaksi
Udin: “Namanya juga wakil rakyat, orang yang mewakili rakyat. Rakyat pengen punya mobil, sudah
diwakili DPR. Rakyat pengen punya rumah mewah, sudah diwakili DPR. Rakyat pengen
hidup sejahtera, diwakili juga sama DPR. Sudah mewakili rakyat kan?”
…………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………….
Koda
Dino: “Hahaha…..betul juga
kamu.”…………………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………….

Setelah Anda belajar tentang struktur teks anekdot dalamkegiatan belajar 1, dalam kegiatan ini Anda
akan belajar pola penyajian teks anekdot dan kaidah kebahasaan teks anekdot.

Cobalah mencari beberapa contoh teks anekdot. Anda bisa mencarinya melalui internet atau sumber
bacaan lain. Amatilah pola penyajiannya! Adakah perbedaan pola penyajian?

3. Untuk mempertajam pengamatanmu, amatilah kedua contoh teks anekdot “Aksi Maling Tertangkap
CCTV” dan “Kisah PengadilanTindak Pidana Korupsi! Anda bisa menggunakan dan melengkapi
panduan pertanyaan berikut!

No Pertanyaan Jawaban

1. Bagaimana pola penyajian teks anekdot Pola penyajian yang berisi tentang dialog
1?

2. Bagaimana pola penyajian teks anekdot Pola penyajian yang berisi tentang dialog dan narasi
2?

3. Apa perbedaan yang mencolok dari Kalimat yang menyatakan/menceritakan peristiwa masa
kedua teks tersebut? lalu

4. Bagaimana pola kalimat yang Menggunakan kalimat retoris atau kalimat pertanyaan
digunakan dalam teks anekdot tersebut? yang tidak membutuhkan jawaban

5. Bagaimana cara penulisan kalimat Menggunakan kalimat perintah


langsung?

6. Bagaimana cara penulisan kalimat tidak Menggunakan kalimat seru


langsung

TEKS 1 TEKS 2
Aksi Maling Tertangkap CCTV Kisah Pengadilan Tindak Pidana Korupsi
Seorang warga melapor kemalingan.
: “Kemalingan apa?” Pada puncak pengadilan korupsi politik, Jaksa
penuntut umum menyerang saksi.
Pelapor : “Pak saya kemalingan.”
Polisi Pelapor : “Mobil, Pak. Tapi saya beruntung “Apakah benar,” teriak Jaksa, “Bahwa anda
Pak...” menerima lima ribu dolar untuk berkompromi dalam
Polisi : “Kemalingan kok beruntung?” kasus ini?”
Pelapor : “Iya pak. Saya beruntung karena CCTV
Saksi menatap keluar jendela seolah-olah tidak
merekam dengan jelas. Saya bisa melihat
mendengar pertanyaan.
dengan jelas wajah malingnya.”
Polisi : “Sudah minta izin malingnya untuk “Bukankah benar bahwa Anda menerima lima ribu
merekam?” dolar untuk berkompromi dalam kasus ini?” ulang
Pelapor : “Belum .... “ (sambil menatap polisi pengacara.
dengan penuh keheranan.
Polisi : “Itu ilegal. Anda saya tangkap.” Saksi masih tidak menanggapi.
Pelapor : (hanya bisa pasrah tak berdaya). Akhirnya, hakim berkata, “Pak, tolong jawab
pertanyaan Jaksa.”

“Oh, maaf.” Saksi terkejut sambil berkata kepada


hakim, “Saya pikir dia tadi berbicara dengan Anda.”
Sumber: https://radiosuaradogiyafm.blogspot.co.id

4. Analisislah unsur kebahasaan teks anekdot “Aksi Maling Tertangkap CCTV” dan “Kisah Pengadilan
Tindak Pidana Korupsi! Anda bisa menggunakan tabel berikut!

No Unsur Contoh kalimat Teks 1 Contoh kalimat Teks 2


Kebahasaan

1. Kalimat yang Seorang warga melapor kemalingan Pada suatu pengadilan koropsi
menyatakan politik,jaksa penuntut umum
Peristiwa masa menyerang saksi.
lalu

2. Kalimat retoris "Kemalingan kok beruntung? " Jaksa:Apakah benar "Bahwa anda
menerima lima ribu dolar untuk
berkompromi dalam kasus ini?

3. Konjungsi (Tidak Ada) Saksi:.......(Menatap keluar jendela


yang seolah olah tidak mendengar
menyatakan
pertanyaan).
hubungan
waktu

4. Penggunaan Pengacara:" Bukankah benar bahwa


kata “Iya pak. Saya beruntung karena CCTV anda menerima lima ribu dolar
kerja aksi merekam dengan jelas. Saya bisa untuk berkompromi dalam kasus
melihat dengan jelas wajah malingnya.” ini?
5. Kalimat Saksi:............(diam dan tidak
perintah “Itu ilegal. Anda saya tangkap.” menaggapi)

6. Kalimat seru Hakim:"Pak tolong jawab pertanyaan


“Belum .... “ (sambil menatap polisi jaksa"
dengan penuh keheranan.

7. Kalimat Saksi:"Oh,maaf".Saya pikir dia tadi


langsung Pelapor : “Pak saya kemalingan.” bebicara dengan anda"

Anda mungkin juga menyukai