SKRIPSI
DEPARTEMEN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2017
SKRIPSI
DEPARTEMEN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2017
Disetujui di
Medan, Juni 2017
Komisi Pembimbing
Pembimbing 2, Pembimbing 1,
Disetujui Oleh
Departemen Biologi FMIPA USU
Ketua
i
Universitas Sumatera Utara
PERNYATAAN
SKRIPSI
Saya mengakui bahwa skripsi ini adalah hasil karya sendiri. Kecuali beberapa
kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.
ii
Universitas Sumatera Utara
PENGHARGAAN
iii
Universitas Sumatera Utara
selalu memberi semangat dan keceriaan dan turut mendukung penulis untuk
menyelesaikan skripsi ini. Terima kasih secara terkhusus kepada Arif yang
senantiasa mendengarkan keluh kesah penulis dan memberikan doa, semangat dan
dukungannya kepada penulis.
Terima kasih teman seperjuangan Desi, Mita, Fitri, Diah, Maya yang telah
memberi semangat kepada penulis selama penelitian dan penulisan skripsi.
Terima kasih kepada sekan rekan di bidang Fisiologi Hewan, Diah, Maya, Ulfa,
Serly, Fitri, Mita, Mira, Donna, Nani, Risda, Tika dan adik adik 2013( Priya,
Ruth, Dilla, Siti Aisyah), adik adik 2014 (Dini, Aries, Winda, Utika,
Rendra,Rahma).terima kasih kepada teman teman AOC 2012 yang telah
memberikan warna selama perkuliahan. Kakak asuh (Siti Rahmadani) yang telah
membantu dalam perkulihan, Adik asuh (Sri Susanti) dan bang Igun, kak Reny,
serta kakak, abang biologi 2009, 2010 dan 2011, adik 2013 dan 2014 lainnya yang
tidak dapat disebutkan namanya satu persatu.
Terimakasih kepada sahabat sahabat tercinta, walaupun beda kota tetapi
masih saling memberi semangat dan dukungan kepada penulis dalam
menyelesaikan skipsi ini, Nola Derisma, A.Md Keb, Trisia Wulantika, S.P, M.P,
Rini Anggraini Murni S.Pd. Semoga kita semua selalu diberikan kesuksesan
dibidang masing masing.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi
ini. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
semua pihakdemi kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata penulius mengucapkan
terima kasih, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang
membutuhkan.
Penulis
iv
Universitas Sumatera Utara
UJI ANTI HIPERKOLESTEROLEMIA DAUN PIRDOT (Saurauia
vulcani.K) PADA MENCIT (Mus musculus. L) YANG DIBERI DIET
KUNING TELUR PUYUH
ABSTRAK
Ekstrak etanol daun pirdot (Saurauia vulcani .K) mengandung saponin yang
berpotensi dapat menurunkan kadar kolesterol. Uji anti hiperkolesterolemia daun
pirdot pada mencit yang diberi diet kuning telur puyuh telah dilaksanakan di
Laboratorium Fisiologi Hewan, Departemen Biologi, Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sumatera Utara dan Klinik Pramita, Medan.
Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan
dan 5 ulangan. Perlakuan terdiri dari kontrol negatif (tanpa perlakuan), kontrol
positif (hanya diberi kuning telur) dan perlakuan pemberian ekstrak daun pirdot
dengan dosis secara berurut 100 mg/kgBB, 200 mg/kgBB, dan 300 mg/kgBB.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak daun pirdot dapat
menurun berat badan pada dosis 100 mg/kgBB (p<0,05), kadar kolestrol total
mencit pada dosis 200 mg/kgBB (p<0,05), trigliserida, HDL dan LDL.
v
Universitas Sumatera Utara
ANTIHYPERCHOLESTEROLEMIA TEST OF PIRDOT (saurauia vulcani
.K.) LEAF IN MICE (Mus musculus .L) FED WITH QUAIL EGG YOLK
ABSTRACT
Pirdot leaf ethanol extract contains saponins that have the potential to lower
cholesterol levels. The antihipercholesterolemia test of pirdot leaf extract in mice
given quail egg yolk diet has been conducted in Animal Physiology Laboratory,
Department of Biology, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, University
of North Sumatera and Pramita Clinic, Medan. The study used Completely
Randomized Design (RAL) with 5 treatments and 5 replications. Treatment
consisted of negative control (without treatment), positive control (only given egg
yolks) and treatment of pirdot leaf extract at doses of 100 mg/kgBB, 200
mg/kgBB, and 300 mg/kgBB. The results showed that the leaf extract pirdot able
to decrease body weight at doses 100 mg/kgBB (p<0,05), total cholesterol levels
in mice at doses 200 mg/kgBB (P <0.05), triglycerides, HDL and LDL.
vi
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR ISI
Halaman
Persetujuan i
Pernyataan ii
Penghargaan iii
Abstrak v
Abstract vi
Daftar Isi vii
Daftar Gambar ix
Daftar Lampiran x
Bab 1. Pendahuluan
1.1. Latar Belakang 1
1.2. Permasalahan 2
1.3. Tujuan Penelitian 2
1.4. Hipotesis Penelitian 2
1.5. Manfaat Penelitian 3
vii
Universitas Sumatera Utara
Bab 4 Hasil dan Pembahasan 14
4.1. Berat Badan 14
4.2. Kadar Kolesterol Total 15
4.3. Kadar Trigliserida 17
4.4. Kadar HDL 18
4.5. Kadar LDL 19
Daftar Pustaka 21
Lampiran 25
viii
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR GAMBAR
ix
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR LAMPIRAN
x
Universitas Sumatera Utara
BAB 1
PENDAHULUAN
1.2. Permasalahan
Pola makan yang kurang serat dan banyak mengandung lemak dapat
mengakibatkan meningkatnya kadar kolesterol dalam darah. Tingginya kadar
kolesterol dalam darah dapat menyebabkan penyakit jantung koroner. Pirdot
mengandung senyawa senyawa yang dapat menurunkan kadar kolesterol seperti
saponin, klorofil, tannin, dan terpenoid (Sitorus, 2015). Penelitian ini dilakukan
untuk mengetahui apakah ekstrak daun pirdot mempengaruhi berat badan, kadar
trigliserida, HDL, LDL, dan mampu menurunkan kadar kolesterol mencit jantan.
c. Pemberian ekstrak daun pirdot menurunkan kadar LDL dalam darah mencit
yang diinduksi hiperkolesterolemia
d. Pemberian ekstrak daun pirdot menaikkan kadar HDL dalam darah mencit
yang diinduksi hiperkolesterolemia
e. Pemberian ekstrak daun pirdot menurunkan kadar kolesterol total mencit
yang diinduksi hiperkolesterolemia
2.1. Kolesterol
Kolesterol merupakan prekusor senyawa steroid di dalam tubuh seperti
kortikosteroid, hormon seks, asam empedu, dan vitamin D. (Sloane, 2003).
Kolesterol merupakan unsur yang penting oleh tubuh sebagai komponen
membran sel dan membran organel-organel sel juga untuk pembentukan hormon-
hormon steroid. Kolesterol pada dasarnya dapat disintesis oleh sel tubuh pada
semua organ, namun kebanyakan kolesterol disintesis oleh sel hati dengan jumlah
sekitar 500 mg/hari (Ganong, 2002).
Menurut Muharrami (2011), kolesterol merupakan salah satu sterol yang
paling penting dan banyak terdapat dialam. Pada tubuh manusia kolesterol
terdapat dalam darah, empedu, kelenjer adrenal bagian luar dan jaringan syaraf.
Jika jumlahnya berlebihan maka kolesterol akan membuat darah menjadi kental,
lebih berlemak sehingga mengancam bagi kelancaran peredaran darah apalagi jika
sudah menempel di dinding pembuluh darah atau mengendap membuat sumbatan
pada pembuluh darah kecil. Kolesterol berasal dari makanan yang dimakan oleh
individu tersebut dan banyak berasal dari kolesterol hewan seperti otak, hati,
daging, kuning telur dan organ dalam lainnya (Sofro, 1990).
Menurut Sherwood (2001), beberapa faktor yang dapat meningkatkan
kadar kolesterol didalam tubuh:
a. Diet tinggi lemak jenuh dan kolesterol terutama yang terdapat pada lemak
hewani dan minyak tumbuhan tropis (minyak kelapa, minyak sawit) akan
meningkatkan kolesterol plasma. Asam lemak ini merangsang sintesis
kolesterol dan menghambat perubahan nya menjadi garam empedu
b. Kelainan fungsi organ hati, karena selain sebagai tempat degradasi insulin, hati
juga merupakan tempat pembuatan kolesterol baru dan mensekresikan
kolesterol lama ke empedu. Jika terjadi kerusakan hati maka proses sekresi
kolesterol akan terganggu dan mengakibatkan peningkatan kolesterol dalam
tubuh.
2.2. Hiperkolesterolemia
Hiperkolesterolemia merupakan kelainan kadar lipoprotein, yang memicu
terjadinya aterosklerosis dan penyakit jantung koroner. Hiperkolesterolemia
primer disebabkan oleh abnormalitas genetik yang terjadi pada apoprotein,
reseptor apoprotein atau enzim yang terlibat dalam metabolisme lipoprotein.
Hiperkolesterolemia sekunder disebabkan oleh kondisi atau obat obatan yang
mempengaruhi metabolisme lipoprotein (Astikawati dkk., 2008). Menurut
Wresdiyati dkk., (2006), hiperkolesterolemia dapat mengakibatkan peningkatan
jumlah sel radang pada jaringan hati tikus yang disebabkan oleh produksi radikal
bebas yang berlebihan.
Kadar kolesterol total yang normal dalam plasma orang dewasa adalah
sebesar 120 sampai 200 mg/dl. Adapun keadaan hiperkolesterolemia terjadi bila
konsentrasi kolesterol total ≥ 240 mg/dl, LDL ≥ 160 mg/dl, dan trigliserida ≥ 150
mg/dl (Montgomery, 1983).
Kolesterol saat ini tidak hanya menjadi masalah kesehatan yang dihadapi
negara-negara maju tetapi juga negara berkembang. Seperti kita ketahui,
kolesterol merupakan salah satu penyebab penyakit jantung koroner (PJK).
Penyakit jantung koroner merupakan penyebab paling utama kematian bangsa
bangsa industri maju (Ariantari dkk., 2010). Hasil Survei Rumah Tangga yang
dilakukan Departemen Kesehatan tahun 2004 di Indonesia menunjukkan
peningkatan kadar kolesteol terbanyak antara 200-249 mg/dL. Jumlah orang yang
mempunyai kolesterol tinggi dengan usia antara 25-34 mencapai 9,3% dan usia
55-64 mencapai 15,5%. Dalam hal ini, wanita lebih banyak dibanding pria.
Kelebihan kolesterol dalam darah mengakibatkan penyakit jantung dan stroke.
Menurut Kanel (1994), secara konvensional ada tiga faktor resiko yang
mengakibatkan penyakit jantung koroner yaitu abnormalitas lipid darah terutama
kadar kolesterol total, hipertensi, dan merokok. Hal ini sering ditandai dengan
keluhan nyeri pada dada. Pada waktu jantung harus bekerja lebih keras terjadi
ketidakseimbangan antara kebutuhan dan asupan oksigen, hal inilah yang
menyebabkan nyeri dada. Kalau pembuluh darah tersumbat sama sekali,
pemasokan darah ke jantung akan terhenti dan kejadian inilah yang disebut
dengan serangan jantung (Sylvia, 1994)
Pirdot (Saurauia vulcani K.) secara tradisional digunakan secara luas oleh
orang orang sekitar danau toba sebagai obat alternatif pengobatan diabetes dan
secara empiris memberikan hasil yang memuaskan. Pirdot (Saurauia vulcani K.)
merupakan salah satu spesies dari famili Actinidiaceae (Sitorus, 2015). Tumbuhan
ini tumbuh di dekat aliran air atau tempat lembab dan teduh, berbentuk pohon
namun memiliki dahan yang gampang patah. Daunnya lebar dan memiliki dua sisi
berbeda, sisi daun bagian atas berwarna hijau dan sisi bagian bawah berwarna
coklat. Buah dari tumbuhan ini dapat dimakan bila sudah matang (Gambar 2.4.)
(Niel, 2013)
Pirdot (Saurauia vulcani K.) mengandung berbagai macam metabolit
sekunder diantaranya flavonid, glikosida, saponin, tannin, dan terpenoid (Sitorus,
2015). Saponin dapat mengurangi kolesterol darah dengan membatasi penyerapan
kembali dan meningkatkan sekresi (Nugraha, 2008).
d. P2 : DKT dan pakan pelet selama 30 hari + ekstrak daun pirdot dosis 200
mg/kgBB mulai hari ke-11 sampai hari ke- 30
e. P3 : DKT dan pakan pelet selama 30 hari + ekstrak daun pirdot dosis
300mg/kgBB mulai hari ke-11 sampai hari ke- 30
0 10 20 30
dilakukan pergantian sekam dua kali seminggu. Bak ditutup dengan kawat serta
diberi makan dan minum secara ad libitum.
satu minggu dapat menaikkan kadar kolesterol dari 50,5 mg/dl sampai 179,5
mg/dl.
Pembuatan diet kuning telur dilakukan dengan cara memisahkan kuning
telur dari putihnya dan membuat emulsi kuning telur dengan cara mengocok
perlahan. Pemberian diet kuning telur diberikan selama 30 hari menggunakan
jarum gavage.
serum darah dengan pipet mikro dan dimasukkan ke dalam tabung reaksi,
ditambahkan 1000 µl reagen trigliserida. Diinkubasi selama 20 menit pada 20-
25oC atau 10 menit pada suhu 37 oC, dibaca absorbansi pada 546 nm dengan
microlab 300.
Kadar trigliserida dihitung dengan rumus :
(mg/dl)
=
Keterangan:
As = besarnya absorbansi serum
Ast = besar absorbansi standar trigliserida (Widyaningsih, 2011).
Gambar 4.1. Rata rata berat badan mencit (Mus musculus L. ) jantan setelah
pemberian DKT dan ekstrak etanol daun pirdot (Saurauia vulcani
K.) dengan dosis 100 mg/kgBB, 200 mg/kgBB dan 300 mg/kgBB.
KO (kontrol negatif, tanpa pemberian perlakuan), K1(kontrol
positif, DKT selama 30 hari), P1(DKT 30 hari dan ekstrak daun
pirdot 100 mg/kgBB), P2 (DKT selama 30 hari dan ekstrak daun
pirdot 200 mg/kgBB), P3 (DKT selama 30 hari dan ekstrak daun
pirdot 300 mg/kgBB). HO = hari ke- 0, H10 = hari ke-10, H20 =
hari ke- 20 danH30 = hari ke- 30 pengamatan.
K1 (setelah pemberian DKT selama 30 hari) berat badan mencit juga mengalami
peningkatan. Pada P1, setelah pemberian DKT selam 10 hari berat badan mencit
meningkat kemudian menurun setelah pemberian ekstrak etanol daun pirdot
selama 10 dan 20 hari. Hal yang sama juga terjadi pada P2 dan P3 yang
mengalami penurunan berat badan setelah pemberian ekstrak etanol daun pirdot.
Berdasarkan uji statistik pemberian ekstrak etanol daun pirdot dengan dosis 100
mg/kgBB berpengaruh nyata terhadap penurunan berat badan mencit (p<0,05).
Konsumsi diet tinggi lemak akan menyebabkan peningkatan jumlah
lemak yang tersimpan di dalam jaringan adiposa terutama yang berada di bawah
kulit dan di rongga perut dalam bentuk trigliserida. Kelebihan lemak dalam
bentuk trigliserida inilah yang menyebabkan peningkatan berat badan karena
semakin banyak sel dan semakin besar ukurannya (Tsalissavrina dkk, 2006).
Gambar 4.2. Rata – rata kadar kolesteol total mencit setelah pemberian DKT dan
ekstrak daun pirdot dengan dosis 100 mg/kgBB, 200 mg/kgBB,
300 mg/kgBB selama 30 hari.
Pada Gambar 4.2. Rata rata kadar kolesterol total mencit pada perlakuan K1
mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan perlakuan KO. Peningkatan
kadar kolesterol total setelah pemberian pakan tinggi lemak yang berasal dari
kuning telur puyuh. Pada perlakuan P1, P2 dan P3 terdapat penurunan kadar
kolesterol total mencit setelah pemberian ekstrak daun pirdot selama 10 dan 20
hari. Perlakuan P3 mampu menurunkan kadar kolesterol total paling besar (40,4
mg/dl). Pada P2 penurunan kolesterol total lebih stabil pada hari ke-20 dan hari
ke-30 sebesar 30,4 mg/dl. Berdasarkan hasil uji statistik pemberian ekstrak etanol
daun pirdot berpengaruh nyata terhadap penurunan kadar kolesterol total pada
darah mencit (p<0,005), sehingga dapat dijelaskan bahwa ekstrak etanol daun
pirdot dengan dosis 200 mg/kgBB dapat menurunkan kadar kolesterol total
mencit.
Kuning telur merupakan salah satu sumber kolesterol yang tinggi, satu
kuning telur mengandung 220-250 mg kolesterol. Kuning telur juga mengandung
lemak jenuh yang sangat signifikan yang dapat meningkatkan kolesterol darah
(Wiadnya, 2014).. Penurunan kadar kolesterol total ini disebabkan oleh
kandungan senyawa aktif yang terkandung di dalam daun pirdot, terutama
flavonoid, saponin, dan tannin (Sitorus, 2015). Menurut Gotto (1994), asupan
lemak merupakan faktor penting yang menentukan konsentrasi kolesterol dalam
darah. Pengaruh tersebut tergantung dari komposisi asam lemak yang ada di
dalam lipid. Tingginya asupan kolesterol memicu peningkatan kadar kolesterol
total dan peningkatan LDL.
Tingginya kadar kolesterol dalam darah akan menyebabkan kerusakan
struktur pembuluh darah mulai dari penumpukan lemak pada dinding pembuuh
arteri kemudian dilanjutkan dengan penyempitan lumen pembuluh darah.
Peningkatan kadar kolesterol total yaitu akibat dari peningkatan kadar asam
lemak bebas dalam plasma yang dapat meningkatkan VLDL oleh hati meliputi
triasigliserol dan kolesterol tambahan ke dalam sirkulasi darah (Sudikno, 2010).
Mengkonsumsi makanan yang berkolesterol dan berlemak tinggi dapat
meningkatkan kadar kolesterol dalam plasma darah, dan sebaliknya menghindari
makanan tersebut dapat menurunkan kadar kolesterol plasma darah (Gani dkk.,
2013).
Gambar 4.3. Rata – rata kadar trigliserida mencit setelah pemberian DKT dan
ekstrak daun pirdot dengan dosis 100 mg/kgBB, 200 mg/kgBB,
300 mg/kgBB selama 30 hari.
Pada Gambar 4.3. dapat dilihat bahwa kadar trigliserida meningkat pada perlakuan
K1 setelah pemberian diet kuning telur dan menurun pada P2 setelah pemberian
ekstrak etanol daun pirdot dengan dosis 200 mg/kgBB. Hasil uji stattistik
menunjukkan pemberian ekstrak etanol daun pirdot tidak berpengaruh nyata
terhadap penurunan kadar trigliserida darah mencit (p>0,05)
Gani dkk., (2013), mengungkapkan bahwa naik turunnya kadar trigliserida
darah dipengaruhi oleh jumlah lemak yang dikomsumsi. Jika lemak yang
dikomsumsi dalam jumlah yang berlebihan dan tidak langsung digunakan akan
disimpan dijaringan adiposa dalam bentuk trigliserida. Hewan dengan
hiperkolesterolemia akan mengalami adanya peningkatan kadar trigliserida (TG)
karena adanya penumpukan visceral fat dan penurunan aktivitas enzim
Lipoprotein Lipase (LPL) (Wresdiyati, 2006).
Menurut Adam dalam Hardini, dkk.,(2007), Meningkatnya TG dalam
darah juga dapat disebabkan adanya ganguan pada proses hidrolisa TG dari VLDL
dan kilomikron oleh enzim lipoprotein lipase. Enzim ini berfungsi menghidrolisis
TG dalam kilomikron dan VLDL menjadi gliserol dan asam lemak.
Gambar 4.4. Rata – rata kadar HDL mencit setelah pemberian DKT dan ekstrak
daun pirdot dengan dosis 100 mg/kgBB, 200 mg/kgBB, 300
mg/kgBB selama 30 hari
Pada Gambar 4.4. menunjukkan bahwa kadar HDL meningkat pada perlakuan K1
dan menurun setelah pemberian ekstrak daun pirdot dengan dosis 100, 200, 300
mg/kgBB. Hasil uji statistik pemberian ekstrak daun pirdot terhadap penurunan
kadar HDL pada darah hewan coba mencit memiliki perbedaan yg signifikan
pada dosis 200 mg/kgBB (p<0,05). Penurungan kadar HDL disebabkan karena
HDL dan LDL memiliki struktural yang mirip sehingga pengaruh senyawa
flavonoid dan tannin dapat menurunkan HDL dan LDL secara bersamaan.
Widyaningsih dkk, (2010), menyatakan bahwa kadar HDL serum darah
tikus mengalami peningkatan yang signifikan setelah pemberian diet kolesterol
tinggi selama 14 hari. Kadar kolesterol dalam darah yang mengalami peningkatan
menyebabkan kenaikan produksi HDL oleh tubuh hewan uji. ( Amir dkk., 2007).
Kolesterol HDL berperan dalam membalikkan tranpor kolesterol, yang
memungkinkan organ hati untuk membuang kelebihaan kolesterol dalam jaringan
ferifer (Tuminah, 2009). Tannin akan berikatan dengan protein dan akan melapisi
dinding usus sehingga penyerapan lemak (Dhesti & Widyaningsih, 2014).
Gambar 4.5. Rata-rata kadar LDL mencit setelah pemberian DKT dan ekstrak
daun pirdot dengan dosis 100 mg/kgBB, 200 mg/kgBB, 300
mg/kgBB selama 30 hari
Pada Gambar 4.5. Meningkatnya kadar kolesterol LDL pada kelompok K1 setelah
diberi pakan hiperkolesterolemia selama 10 hari dikarenakan tingginya kadar
kolesterol dan asam lemak jenuh dalam pakan kolesterol. Hasil uji statistik
pemberian ekstrak etanol daun pirdot tidak berpengaruh nyata terhadap penurunan
kadar LDL mencit.
Kolesterol yang masuk melalui asupan makan diserap usus kemudian
dibawa menuju ke jaringan lemak dan mengalami hidrolisis. Hasil hidrolisis
dibawa menuju hepar oleh enzim LPL (lipoprotein lipase) melalui pembuluh
darah kapiler. Lipid selanjutnya dimetabolisme didalam hepar. Kilomikron
sebahgai transport lipid masuk ke dalam hati disintesa menjadi HDL dan VLDL
(Very Low Density Lipoprotein), selanjutnya VLDL diubah menjadi IDL dan
kemudian LDL (Low Density Lipoprotein) untuk mengedar kolesterol ke sel sel
jaringan (Murray et al., 2003).
Flavonoid dan tannin yang membantu penurunan kadar LDL dalam darah
yang akan berdampak pada peningkatan konsentrasi HDL. Penurunan LDL akan
menyebabkan kebutuhan HDL menjadi lebih banyak untuk memenuhi kebutuhan
kekurangan kolesterol dalam hati sebagai bahan pembentuk asam empedu (Dhesti
& Widyaningsih, 2014)
5.1. Kesimpulan
a. Ekstrak etanol daun pirdot (Saurauia vulcani K.) dosis 100, 200, dan 300
mg/kgBB mampu menurunkan berat badan mencit (Mus musculus L.). Penurunan
terbaik pada dosis 100 mg/kgBB.
b. Ekstrak etanol daun pirdot (Saurauia vulcani K.) mampu menurunkan kadar
kolesterol total mencit (Mus musculus L.) paling optimal pada dosis 200 mg/
kgBB
c. Ektrak etanol daun pirdot (Saurauia vulcani K.) mampu menurunkan kadar
trigliserida, HDL dan LDL mencit (Mus musculus L.).
5.2. Saran
Sebaiknya dilakukan penelitian lain dengan perlakuan pemberian ekstrak
daun pirdot (Saurauia vulcani K.) dengan dosis yang yang lebih tinggi untuk
melihat pengaruhnya terhadap trigliserda, HDL dan LDL.
Amir, S., Ari, E., Arini, S., dan Armen, S., 2007. Farmakologi dan Terapi. Edisi 5.
Jakarta. Departemen Farmakologi dan Terapeutik Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia.
Dachriyanus., Delpa, O.K., Rika, O., Olivia, E., suhatri dan Husni. 2007. Uji Efek
A-Mangostin terhadap Kadar Kolesterol Total, Trigliresida, Kolesteol
HDL dan Kolesterol LDL darah Mencit Jantan Serta Penentuan Letal
Dosis (LD50). Jurnal Sains Teknologi Farmasi. 12(2) : 64-69.
Dhesti, A.P. dan T.D. Widyaningsih. 2014. Pengaruh pemberian liang teh berbasis
cincau hitam (Mesona palustris B.L.) terhadap kadar kolesterol tikus
wistar. Jurnal Pangan Agroindustri. 2(2):103-109.
Gani, N. Momuat, L. I. dan Pitoi, M. M. 2013. Profil Lipid Plasma Tikus Wistar
yang Hiperkolesterolemia pada Pemberian Gedi merah (Abelmoschus
manihot .L). Jurnal MIPA UNSRAT online. 2(1). 44-49.
Murray, R. K., Graner, and Rodwell. 2003. Biokimia Harper. Penerjemah : Andry
Harnono. Buku Kedokteran EGC. Jakarta.
Rossi, R. S., Apriyantono., Imanningsih, N., Uken, S. S., dan Soetrisno. 1999.
Kualitas Beberapa Telur Bermerek Khusus Dibandingkan Dengan Telur
Ayam Ras dan Buras. PGM. 22 : 44-46.
Silva, W. A. 2008. Quail egg yolk (Coturnix coturnix japonica) enriched with
omega-3 fatty acids. LWT - Food Science and Technology. 42(2009) :
660–663.
Sloane, E. 2003. Anatomi dan Fisiologi Untuk Pemula. Cet. 1. EGC. Jakarta.
Wiadnya, I.B., Zaetun, S dan Sari, W.L., 2014. Efektifitas Pemberian Filtrat Labu
Siam (Sechium edule) terhadap Penurunan Kadar Kolesterol Total pada
Hewan Coba Tikus Putih (Rattus norvegicus). Media bina Ilmiah.
8(1) : 50-55.
Wresdiyati, T., M. Astawan, dan Y.H. Lusia., 2006. Profil imunohistokimia Super
Oksida Dismutase (SOD) pada jaringan hati tikus dengan kondisi
hiperkolesterolemia. Hayati J Biosci. 13: 85-89.
Lampiran 2. Skrining fitokimia ektrak etanol daun pirdot (Saurauia vulcani .K)
(Sitorus, 2015)
Lampiran 3. Data Berat Badan mencit yang diberi diet kuning telur dan ekstrak
daun pirdot selama 30 hari.
Lampiran 4. Data Kadar Kolesterol Total mencit setela pemberian diet kung telur
dan ekstrak daun pirdot selama 30 hari.
Lampiran 5. Data Kadar Trigliserida, HDL, dan LDL Serum Darah Mencit
Setelah Pemberian Diet Kuning Telur Dan Ekstrak Daun Pirdot
Selama 30 Hari.
a. Trigliserida
Ulangan
Perlakuan
U1 U2 U3 U4 U5 Rata Rata STDEV
KO 77 118 87 144 97 104.6 26.7451
K1 175 102 193 134 56 132 55.3399
P1 164 150 112 107 194 145.4 36.4664
P2 167 81 179 76 112 123 47.8696
P3 148 112 116 105 227 141.6 50.5104
b. HDL
Ulangan
Perlakuan
U1 U2 U3 U4 U5 Rata Rata STDEV
KO 65 59 70 80 60 66.8 8.58487
K1 122 128 82 87 108 105.4 20.489
P1 66 87 77 65 91 77.2 11.8406
P2 47 50 64 40 48 49.8 8.78635
P3 87 75 75 59 89 77 12
c. LDL
Ulangan
Perlakuan
U1 U2 U3 U4 U5 Rata Rata STDEV
KO 49 32 18 45 68 42.4 18.7697
K1 92 76 101 78 120 93.4 18.0776
P1 41 26 57 46 25 39 13.6198
P2 43 51 82 91 40 61.4 23.4798
P3 9 43 48 144 16 52 54.0971
ANOVA
berat badan H0
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 46.960 4 11.740 2.436 .081
Within Groups 96.400 20 4.820
Total 143.360 24
ANOVA
berat badan H10
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 74.960 4 18.740 2.274 .097
Within Groups 164.800 20 8.240
Total 239.760 24
ANOVA
berat badan H20
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 168.960 4 42.240 6.304 .002
Within Groups 134.000 20 6.700
Total 302.960 24
ANOVA
berat badan H30
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 321.360 4 80.340 8.583 .000
Within Groups 187.200 20 9.360
Total 508.560 24
ANOVA
kolesterol total H0
Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
Between Groups 1089.440 4 272.360 .958 .452
Within Groups 5688.800 20 284.440
Total 6778.240 24
ANOVA
kolesterol total H10
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 16574.960 4 4143.740 5.259 .005
Within Groups 15759.600 20 787.980
Total 32334.560 24
ANOVA
kolesterol total H20
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 5437.760 4 1359.440 .779 .552
Within Groups 34880.400 20 1744.020
Total 40318.160 24
ANOVA
kolesterol total H30
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 18066.240 4 4516.560 5.414 .004
Within Groups 16685.200 20 834.260
Total 34751.440 24
ANOVA
Trigliserida
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 5337.840 4 1334.460 .671 .620
Within Groups 39801.600 20 1990.080
Total 45139.440 24
Trigliserida
a
Duncan
Perlakuan N Subset for alpha = 0.05
1
KO 5 104.6000
P2 5 123.0000
K1 5 132.0000
P3 5 141.6000
P1 5 145.4000
Sig. .208
Means for groups in homogeneous subsets are
displayed.
a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 5.000.
Lampiran 9. Analisis Statistik Kadar HDL Mencit Setelah Pemberian Diet Kuning
Telur Dan Ekstrak Daun Pirdot Selama 30 Hari
Descriptives
HDL
N Mean Std. Std. 95% Confidence Minimum Maximum
Deviation Error Interval for Mean
Lower Upper
Bound Bound
KO 5 66.8000 8.58487 3.83927 56.1405 77.4595 59.00 80.00
K1 5 105.4000 20.48902 9.16297 79.9595 130.8405 82.00 128.00
P1 5 77.2000 11.84061 5.29528 62.4979 91.9021 65.00 91.00
P2 5 49.8000 8.78635 3.92938 38.8903 60.7097 40.00 64.00
P3 5 77.0000 12.00000 5.36656 62.1000 91.9000 59.00 89.00
Total 25 75.2400 21.97969 4.39594 66.1672 84.3128 40.00 128.00
ANOVA
HDL
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 8174.960 4 2043.740 11.953 .000
Within Groups 3419.600 20 170.980
Total 11594.560 24
HDL
a
Duncan
Perlakuan N Subset for alpha = 0.05
1 2 3
P2 5 49.8000
KO 5 66.8000 66.8000
P3 5 77.0000
P1 5 77.2000
K1 5 105.4000
Sig. .053 .248 1.000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 5.000.
Lampiran 8. Analisis Statistik Kadar LDL Mencit Setelah Pemberian Diet Kuning
Telur Dan Ekstrak Daun Pirdot Selama 30 Hari
Descriptives
LDL
N Mean Std. Std. Error 95% Confidence Minimum Maximum
Deviation Interval for Mean
Lower Upper
Bound Bound
KO 5 42.4000 18.76966 8.39405 19.0944 65.7056 18.00 68.00
K1 5 93.4000 18.07761 8.08455 70.9537 115.8463 76.00 120.00
P1 5 39.0000 13.61984 6.09098 22.0887 55.9113 25.00 57.00
P2 5 61.4000 23.47978 10.50048 32.2460 90.5540 40.00 91.00
P3 5 52.0000 54.09713 24.19297 -15.1705 119.1705 9.00 144.00
Total 25 57.6400 33.47372 6.69474 43.8227 71.4573 9.00 144.00
ANOVA
LDL
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 9522.160 4 2380.540 2.741 .057
Within Groups 17369.600 20 868.480
Total 26891.760 24
LDL
a
Duncan
Perlakuan N Subset for alpha = 0.05
1 2
P1 5 39.0000
KO 5 42.4000
P3 5 52.0000
P2 5 61.4000 61.4000
K1 5 93.4000
Sig. .284 .101
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 5.000.