Anda di halaman 1dari 52

UJI ANTI HIPERKOLESTEROLEMIA DAUN PIRDOT

(Saurauia vulcani K.) PADA MENCIT JANTAN (Mus musculus


L.) YANG DIBERI DIET KUNING TELUR PUYUH

SKRIPSI

VEVY ELFIA NINGSIH


120805030

DEPARTEMEN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2017

Universitas Sumatera Utara


UJI ANTI HIPERKOLESTEROLEMIA DAUN PIRDOT
(Saurauia vulcani K.) PADA MENCIT JANTAN (Mus musculus
L.) YANG DIBERI DIET KUNING TELUR PUYUH

SKRIPSI

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar


Sajana Sains

VEVY ELFIA NINGSIH


120805030

DEPARTEMEN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2017

Universitas Sumatera Utara


PERSETUJUAN

Judul : Uji Anti Hiperkolesterolemia Daun Pirdot


(Saurauia vulcani K.) pada Mencit (Mus
musculus L.) Jantan yang Diberi Diet Kuning
Telur Puyuh
Kategori : Skripsi
Nama : Vevy Elfia Ningsih
Nomor Induk Mahasiswa : 120805030
Program Studi : Sarjana (S1) Biologi
Departemen : Biologi
Fakultas : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Sumatera Utara

Disetujui di
Medan, Juni 2017

Komisi Pembimbing
Pembimbing 2, Pembimbing 1,

Dr. Masitta Tanjung, M.Si Dr. Salomo Hutahaean, M.Si


NIP. 197109102000122001 NIP. 196510111995011001

Disetujui Oleh
Departemen Biologi FMIPA USU
Ketua

Dr. Saleha Hannum, M.Si


NIP.197108312000122001

i
Universitas Sumatera Utara
PERNYATAAN

UJI ANTI HIPERKOLESTEROLEMIA DAUN PIRDOT (Saurauia vulcani


K.) PADA MENCIT (Mus musculus L.) JANTAN YANG DIBERI DIET
KUNING TELUR PUYUH

SKRIPSI

Saya mengakui bahwa skripsi ini adalah hasil karya sendiri. Kecuali beberapa
kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.

Medan, Juni 2017

Vevy Elfia Ningsih


120805030

ii
Universitas Sumatera Utara
PENGHARGAAN

Alhamdulillahirrabbil’alamin, puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah


SWT dengan rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “Uji Anti Hiperkolesterolemia Daun Pirdot (Saurauia vulcani K.)
pada Mencit (Mus musculus L.) Jantan yang Diberi Diet Kuning Telur”.
Skripsi ini dibuat sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar Sarjana Sains pada
Fakultas Matermatika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sumatera Utara,
Medan.
Selama melakukan penelitian dan penulisan skripsi, penulis banyak
memperoleh bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Penulis mengucapkan
terima kasih kepada Bapak Dr. Salomo Hutahaean, M.Si dan Ibu Dr. Masitta
Tanjung, M.Si selaku dosen pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu
kepada penulis dalam memberikan bimbingan, motivasi, dan pengetahuan untuk
penyusunan skripsi. Ucapan terima kasih penulis ucapkan kepada Dra. Emita
Sabri, M.Si dan Dr. Elimasni, M.Si selaku dosen penguji yang telah banyak
memberika kritik dan saran demi penyempurnaan skripsi ini.
Terimakasih penulis sampaikan kepada Ibu Dr. Saleha Hannum, M.Si
selaku Ketua Departemen Biologi, Ibu Dr. Hesty Wahyuningsih, M.Si selaku
dosen pembimbing akademik yang telah banyak memberikan nasehat dan
bimbingan kepada penulis selama menjalani perkuliahan. Ucapan terima kasih
juga ditujukan kepada Abang Endra Raswin, Ibu Roslina Ginting selaku pegawai
administrasi. Terima kasih juga kepada Ibu Nurhasni Muluk selaku Laboran di
Laboratorium Hewan dan seluruh staf dan dosen di Departemen Biologi Fakultas
MIPA USU yang telah membantu dan memberikan ilmu pengetahuan yang
bermanfaat bagi penulis.
Pada kesempatan ini penulis memberikan penghargaan dan ucapan terima
kasih sebesar besarnya kepada Ayah tercinta Saftono dan Ibu tersayang Netri Elfia
S.Pd yang tidak henti hentinya menberikan doa, kasih sayang, semangat dan
dukungan nya baik moril maupun materil kepada penulis dalam menyelesaikan
studi dan skripsi. Adik adik tercinta Azizah Safitri dan Hidayatul Saputri yang

iii
Universitas Sumatera Utara
selalu memberi semangat dan keceriaan dan turut mendukung penulis untuk
menyelesaikan skripsi ini. Terima kasih secara terkhusus kepada Arif yang
senantiasa mendengarkan keluh kesah penulis dan memberikan doa, semangat dan
dukungannya kepada penulis.
Terima kasih teman seperjuangan Desi, Mita, Fitri, Diah, Maya yang telah
memberi semangat kepada penulis selama penelitian dan penulisan skripsi.
Terima kasih kepada sekan rekan di bidang Fisiologi Hewan, Diah, Maya, Ulfa,
Serly, Fitri, Mita, Mira, Donna, Nani, Risda, Tika dan adik adik 2013( Priya,
Ruth, Dilla, Siti Aisyah), adik adik 2014 (Dini, Aries, Winda, Utika,
Rendra,Rahma).terima kasih kepada teman teman AOC 2012 yang telah
memberikan warna selama perkuliahan. Kakak asuh (Siti Rahmadani) yang telah
membantu dalam perkulihan, Adik asuh (Sri Susanti) dan bang Igun, kak Reny,
serta kakak, abang biologi 2009, 2010 dan 2011, adik 2013 dan 2014 lainnya yang
tidak dapat disebutkan namanya satu persatu.
Terimakasih kepada sahabat sahabat tercinta, walaupun beda kota tetapi
masih saling memberi semangat dan dukungan kepada penulis dalam
menyelesaikan skipsi ini, Nola Derisma, A.Md Keb, Trisia Wulantika, S.P, M.P,
Rini Anggraini Murni S.Pd. Semoga kita semua selalu diberikan kesuksesan
dibidang masing masing.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi
ini. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
semua pihakdemi kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata penulius mengucapkan
terima kasih, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang
membutuhkan.

Medan, Juni 2017

Penulis

iv
Universitas Sumatera Utara
UJI ANTI HIPERKOLESTEROLEMIA DAUN PIRDOT (Saurauia
vulcani.K) PADA MENCIT (Mus musculus. L) YANG DIBERI DIET
KUNING TELUR PUYUH

ABSTRAK

Ekstrak etanol daun pirdot (Saurauia vulcani .K) mengandung saponin yang
berpotensi dapat menurunkan kadar kolesterol. Uji anti hiperkolesterolemia daun
pirdot pada mencit yang diberi diet kuning telur puyuh telah dilaksanakan di
Laboratorium Fisiologi Hewan, Departemen Biologi, Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sumatera Utara dan Klinik Pramita, Medan.
Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan
dan 5 ulangan. Perlakuan terdiri dari kontrol negatif (tanpa perlakuan), kontrol
positif (hanya diberi kuning telur) dan perlakuan pemberian ekstrak daun pirdot
dengan dosis secara berurut 100 mg/kgBB, 200 mg/kgBB, dan 300 mg/kgBB.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak daun pirdot dapat
menurun berat badan pada dosis 100 mg/kgBB (p<0,05), kadar kolestrol total
mencit pada dosis 200 mg/kgBB (p<0,05), trigliserida, HDL dan LDL.

Kata Kunci : antihiperkolesterolemia, pirdot (Saurauia vulcani. K). kadar


kolesterol total, trigliserida

v
Universitas Sumatera Utara
ANTIHYPERCHOLESTEROLEMIA TEST OF PIRDOT (saurauia vulcani
.K.) LEAF IN MICE (Mus musculus .L) FED WITH QUAIL EGG YOLK

ABSTRACT

Pirdot leaf ethanol extract contains saponins that have the potential to lower
cholesterol levels. The antihipercholesterolemia test of pirdot leaf extract in mice
given quail egg yolk diet has been conducted in Animal Physiology Laboratory,
Department of Biology, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, University
of North Sumatera and Pramita Clinic, Medan. The study used Completely
Randomized Design (RAL) with 5 treatments and 5 replications. Treatment
consisted of negative control (without treatment), positive control (only given egg
yolks) and treatment of pirdot leaf extract at doses of 100 mg/kgBB, 200
mg/kgBB, and 300 mg/kgBB. The results showed that the leaf extract pirdot able
to decrease body weight at doses 100 mg/kgBB (p<0,05), total cholesterol levels
in mice at doses 200 mg/kgBB (P <0.05), triglycerides, HDL and LDL.

Keywords: antihypercholesterolemia, pirdot (Saurauia vulcani .K), total


cholesterol levels, triglycerides

vi
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR ISI

Halaman
Persetujuan i
Pernyataan ii
Penghargaan iii
Abstrak v
Abstract vi
Daftar Isi vii
Daftar Gambar ix
Daftar Lampiran x

Bab 1. Pendahuluan
1.1. Latar Belakang 1
1.2. Permasalahan 2
1.3. Tujuan Penelitian 2
1.4. Hipotesis Penelitian 2
1.5. Manfaat Penelitian 3

Bab 2. Tinjauan Pustaka


2.1. Kolesterol 4
2.2. Hiperkolesterolemia 6
2.3. Diet Kuning telur 7
2.4. Pirdot (Saurauia Vulcani K.) 7

Bab 3. Metode Penelitian


3.1. Waktu Dan Tempat 9
3.2. Alat Dan Bahan 9
3.3. Rancangan Penelitian 9
3.4. Prosedur Penelitian 10
3.4.1. Penyediaan Hewan Uji 10
3.4.2. Pengambilan Bahan Uji 11
3.4.3. Pembuatan Ekstrak Dan Pemberian Perlakuan 11
3.4.4. Pemberian Diet Khusus Menggunakan Kuning 11
Telur
3.5. Parameter Pengamatan 12
3.5.1. Berat Badan 12
3.5.2. Kadar Kolesterol Total 12
3.5.3. Pengukuran Kadar Trigliserida, HDL Dan LDL 12
Serum Darah
a. Pengambilan Serum Darah 12
b. Pengukuran Kadar Trigliserida 12
c. Pengukuran Kadar HDL Dan LDL 13
3.6. Analisis Data 13

vii
Universitas Sumatera Utara
Bab 4 Hasil dan Pembahasan 14
4.1. Berat Badan 14
4.2. Kadar Kolesterol Total 15
4.3. Kadar Trigliserida 17
4.4. Kadar HDL 18
4.5. Kadar LDL 19

Bab 5 Kesimpulan dan Saran 20

Daftar Pustaka 21

Lampiran 25

viii
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR GAMBAR

No Gambar Judul Halaman


2.6. Daun Pirdot (Saurauia vulcani K.) 8
3.3. Periode Pemberian Diet Kuning Telur dan Ekstrak 10
Etanol Daun Pirdot
4.1. Rata-Rata Berat Badan Mencit Setelah Pemberian Diet 14
Kuning Telur dan Ekstrak Etanol Daun Pirdot dengan
Dosis 100 mg/kgBB, 200 mg/kgBB dan 300 mg/kgBB
Selama 30 Hari
4.2. Rata-Rata Kadar Kolesterol Total Mencit Setelah 15
Pemberian Diet Kuning Telur dan Ekstrak Etanol Daun
Pirdot dengan Dosis 100 mg/kgBB, 200 mg/kgBB dan
300 mg/kgBB Selama 30 Hari
4.3. Rata-Rata Kadar Trigliserida Mencit Setelah Pemberian 17
Diet Kuning Telur dan Ekstrak Etanol Daun Pirdot
dengan Dosis 100 mg/kgBB, 200 mg/kgBB dan 300
mg/kgBB Selama 30 Hari
4.4 Rata-Rata Kadar HDL Mencit Setelah Pemberian Diet 18
Kuning Telur dan Ekstrak Etanol Daun Pirdot dengan
Dosis 100 mg/kgBB, 200 mg/kgBB dan 300 mg/kgBB
Selama 30 Hari
4.5. Rata-Rata Kadar LDL Mencit Setelah Pemberian Diet 19
Kuning Telur dan Ekstrak Etanol Daun Pirdot dengan
Dosis 100 mg/kgBB, 200 mg/kgBB dan 300 mg/kgBB
Selama 30 Hari

ix
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR LAMPIRAN

No Lampiran Judul Halaman


1. Komposisi Kuning Telur Puyuh 25
2. Skrining Fitokimia Ekstrak Etanol Daun Pirdot
(Saurauia vulcani .K)
3. Data Berat Badan Mencit Setelah Pemberian Diet 26
Kuning Telur dan Ekstrak Etanol Daun Dirdot
Selama 30 Hari
4. Data Kadar Kolesterol Total Mencit Setelah 27
Pemberian Diet Kuning Telur dan Ekstrak Daun
Pirdot Selama 30 Hari
5. Data Kadar Trigliserida, HDL dan, LDL Mencit 28
Setelah Pemberian Diet Kuning Telur dan Ekstrak
Etanol Daun Pirdot Selama 30 Hari
6. Analisis Statistik Berat Badan Mencit Setelah 30
Pemberian Diet Kuning Telur dan Ekstrak Etanol
Daun Pirdot Selama 30 Hari
7. Analisis Statistik Kadar Kolesterol Total Mencit 34
Setelah Pemberian Diet Kuning Telur dan Ekstrak
Etanol Daun Pirdot Selama 30 Hari
8. Analisis Statistik Kadar Trigliserida Mencit Setelah 38
Pemberian Diet Kuning Telur dan Ekstrak Etanol
Daun Pirdot Selama 30 Hari
9. Analisis Statistik Kadar HDL Mencit Setelah 39
Pemberian Diet Kuning Telur dan Ekstrak Etanol
Daun Pirdot Selama 30 Hari
10. Analisis Statistik Kadar LDL Mencit Setelah 40
Pemberian Diet Kuning Telur dan Ekstrak Daun
Pirdot Selama 30 Hari

x
Universitas Sumatera Utara
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pola hidup masyarakat berubah sesuai dengan perubahan tingkat kesejahteraan
hidup. Perubahan tersebut antara lain perubahan pola makan dari mengkonsumsi
makanan tradisional ke makanan siap saji. Jenis makanan siap saji menawarkan
rasa dan tampilan yang lebih menarik, tetapi mengandung protein, lemak, gula,
garam yang cukup tinggi, dan sedikit serat. Rendahnya serat dan tingginya lemak
dapat menyebabkan hiperkolesterolemia (Zuhrawati, 2014).
Hiperkolesterolemia merupakan suatu kondisi dimana kolesterol dalam
darah meningkat melebihi ambang normal, yang ditandai dengan meningkatnya
kadar LDL, trigliserida dan kolesterol total (Montgomery dkk., 1983). Jumlah
kolesterol sel tubuh manusia dan hewan diatur oleh banyak faktor. Pada umumnya
semua faktor itu dapat dibagi dua yaitu faktor pertama dari luar sel seperti jumlah
kolesterol bebas atau yang terikat dalam lipoprotein di luar sel, persediaan asam
lemak bebas dan adanya hormon tertentu. Faktor kedua dari dalam sel, seperti
kegiatan system enzim yang berperan dalam sintesis kolesterol dan yang berperan
dalam katabolisme kolesterol (Rahmat & Wiradimadja, 2011).
Peningkatan kadar kolesterol (hiperkolesterol) dalam darah dapat
menyebabkan terganggunya sirkulasi darah ke otak dan asupan oksigen di dalam
otak (Banurea dkk, 2012). Hiperkolesterol merupakan salah satu faktor penyebab
kematian di usia muda (Soesilawaty, 2008). Hewan model hiperkolesterolemia
dapat diperoleh dengan cara memodifikasi komponen pakan. Pemberian makanan
yang mengandung kolesterol pada tikus dapat meningkatkan kolesterol total,
trigliserida, dan LDL, dan sebaliknya menurunkan kadar HDL (Umami, 2009).
Salah satu komponen makanan yang mengandung kolesterol tinggi adalah telur
puyuh. Menurut Dwiloka (2003), kadar kolesterol kuning telur puyuh sebesar
2138,17 mg/100g sedangkan putih telur tidak mengandung kolesterol. Pemberian
pakan standar yang ditambahkan kuning telur puyuh 10% selama 28 hari mampu
menaikkan kadar kolesterol total tikus sebanyak 42% (Budiyono, 2012).

Universitas Sumatera Utara


2

Pirdot (Saurauia vulcani K.) tumbuhan endemik Sumatera Utara yang


diduga memiliki efek hiperkolesterolemia (mampu menurunkan kadar kolesterol
darah) karena mengandung beberapa senyawa yang berpotensi menurunkan kadar
kolesterol darah. Menurut Sitorus (2015), pirdot mengandung saponin, tannin,
glikosida, flavonoid, dan terpenoid. Menurut Nugraha (2008), saponin mampu
menurunkan kadar kolesterol serum darah dengan mengikat dan mencegah
absorbsi kolesterol. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian yang berjudul “Uji
Anti Hiperkolesterolemia Daun Pirdot (Saurauia vulcani K.) Pada Mencit Jantan
(Mus musculus L.) Yang Diberi Diet Kuning Telur Puyuh” sebagai acuan untuk
penelitian lanjutan mengenai tumbuhan endemik yang berpotensi sebagai obat.

1.2. Permasalahan
Pola makan yang kurang serat dan banyak mengandung lemak dapat
mengakibatkan meningkatnya kadar kolesterol dalam darah. Tingginya kadar
kolesterol dalam darah dapat menyebabkan penyakit jantung koroner. Pirdot
mengandung senyawa senyawa yang dapat menurunkan kadar kolesterol seperti
saponin, klorofil, tannin, dan terpenoid (Sitorus, 2015). Penelitian ini dilakukan
untuk mengetahui apakah ekstrak daun pirdot mempengaruhi berat badan, kadar
trigliserida, HDL, LDL, dan mampu menurunkan kadar kolesterol mencit jantan.

1.3. Tujuan Penelitian


Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun
pirdot (Saurauia vulcani K.) terhadap berat badan, kadar kolesterol total, kadar
trigliserida, HDL, dan LDL pada mencit (Mus musculus L.) jantan yang diberi diet
kuning telur puyuh.

1.4. Hipotesis Penelitian


a. Pemberian ekstrak daun pirdot menurunkan berat badan mencit yang
diinduksi hiperkolesterolemia
b. Pemberian ekstrak daun pirdot menurunkan kadar trigliserida dalam darah
mencit yang dinduksi hiperkolesterolemia

Universitas Sumatera Utara


3

c. Pemberian ekstrak daun pirdot menurunkan kadar LDL dalam darah mencit
yang diinduksi hiperkolesterolemia
d. Pemberian ekstrak daun pirdot menaikkan kadar HDL dalam darah mencit
yang diinduksi hiperkolesterolemia
e. Pemberian ekstrak daun pirdot menurunkan kadar kolesterol total mencit
yang diinduksi hiperkolesterolemia

1.5. Manfaat Penelitian


Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai sumber informasi
tentang alternatif lain pengobatan yang aman untuk menurunkan kadar kolesterol
dalam darah dan sebagai acuan untuk perkembangan penelitian lebih lanjut.

Universitas Sumatera Utara


BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kolesterol
Kolesterol merupakan prekusor senyawa steroid di dalam tubuh seperti
kortikosteroid, hormon seks, asam empedu, dan vitamin D. (Sloane, 2003).
Kolesterol merupakan unsur yang penting oleh tubuh sebagai komponen
membran sel dan membran organel-organel sel juga untuk pembentukan hormon-
hormon steroid. Kolesterol pada dasarnya dapat disintesis oleh sel tubuh pada
semua organ, namun kebanyakan kolesterol disintesis oleh sel hati dengan jumlah
sekitar 500 mg/hari (Ganong, 2002).
Menurut Muharrami (2011), kolesterol merupakan salah satu sterol yang
paling penting dan banyak terdapat dialam. Pada tubuh manusia kolesterol
terdapat dalam darah, empedu, kelenjer adrenal bagian luar dan jaringan syaraf.
Jika jumlahnya berlebihan maka kolesterol akan membuat darah menjadi kental,
lebih berlemak sehingga mengancam bagi kelancaran peredaran darah apalagi jika
sudah menempel di dinding pembuluh darah atau mengendap membuat sumbatan
pada pembuluh darah kecil. Kolesterol berasal dari makanan yang dimakan oleh
individu tersebut dan banyak berasal dari kolesterol hewan seperti otak, hati,
daging, kuning telur dan organ dalam lainnya (Sofro, 1990).
Menurut Sherwood (2001), beberapa faktor yang dapat meningkatkan
kadar kolesterol didalam tubuh:
a. Diet tinggi lemak jenuh dan kolesterol terutama yang terdapat pada lemak
hewani dan minyak tumbuhan tropis (minyak kelapa, minyak sawit) akan
meningkatkan kolesterol plasma. Asam lemak ini merangsang sintesis
kolesterol dan menghambat perubahan nya menjadi garam empedu
b. Kelainan fungsi organ hati, karena selain sebagai tempat degradasi insulin, hati
juga merupakan tempat pembuatan kolesterol baru dan mensekresikan
kolesterol lama ke empedu. Jika terjadi kerusakan hati maka proses sekresi
kolesterol akan terganggu dan mengakibatkan peningkatan kolesterol dalam
tubuh.

Universitas Sumatera Utara


5

Lipoprotein diklasifikasikan berdasarkan densitasnya pada ultrasentrugasi


ekuilibrium. Partikel yang lebih besar (kilomikron dan VLDL) adalah lipoproterin
dengan densitas paling kecil. Kolesterol total serum terdiri dari VLDL (Very Low
Density Lipoprotein), LDL (Low Density Lipoprotein), HDL (High Density
Lipoprotein) dan kolesterol bebas sedangkan trigliserida serum yang terdiri dari
triasigliserol dan asam lemak (Neal, 2006). Menurut Sloane (2003), Lipoprotein
terutama disintesis di hati. Lipoprotein terbagi menjadi tiga kelas sesuai
densitasnya, yaitu :
a. Very Low Density Lipoprotein (VLDL)
Kolesterol jenis ini mengandung kurang lebih 60% trigliserida dan 15% kolesterol
dan memiliki massa terkecil. VLDL mentranspor trigliserida dan kolesterol
menjauhi hati menuju jaringan untuk disimpan atau digunakan.

b. Low Density Lipoprotein (LDL)


Low Density Lipoprotein (LDL) memiliki diameter 18-25 nm. LDL mengandung
hampir 50% kolesterol dan membawa 60% sampai 70% kolesterol plasma yang
disimpan dalam jaringan adiposa dan otot polos. Konsentrasinya bergantung
banyak faktor, terutama pada faktor asupan makanan yang mengandung kolesterol
dan lemak jenuh. Konsentrasi LDL tinggi dalam darah dihubungkan dengan
insidensi tinggi penyakit jantung koroner. Semakin tinggi LDL maka semakin
buruk dampaknya untuk kesehatan (Soeryoko, 2011). Kolesterol LDL berfungsi
untuk mengangkut kolesterol ke sel perifer di seluruh tubuh (Setyaji, 2011).

c. High Density lipoprotein (HDL)


High Density Lipoprotein (HDL) adalah partikel yang terkecil dengan diameter 5-
12 nm (Neal, 2006). HDL mengandung 20% kolesterol, kurang dari 5%
trigliserida dan 50% protein dari berat molekulnya. HDL penting dalam
pembersihan trigliserida dan kolesterol plasma karena HDL membawa kolesterol
kembali kehati untuk proses metabolisme bukan untuk disimpan dalam jaringan
lain. Konsentrasi HDL tinggi dalam darah dihubungkan dengan insidensi rendah
penyakit jantung koroner. Kolesterol HDL berfungsi mengangkut timbunan
kolesterol dari jaringan kembali ke hati untuk didaur ulang (Setyaji, 2011).

Universitas Sumatera Utara


6

2.2. Hiperkolesterolemia
Hiperkolesterolemia merupakan kelainan kadar lipoprotein, yang memicu
terjadinya aterosklerosis dan penyakit jantung koroner. Hiperkolesterolemia
primer disebabkan oleh abnormalitas genetik yang terjadi pada apoprotein,
reseptor apoprotein atau enzim yang terlibat dalam metabolisme lipoprotein.
Hiperkolesterolemia sekunder disebabkan oleh kondisi atau obat obatan yang
mempengaruhi metabolisme lipoprotein (Astikawati dkk., 2008). Menurut
Wresdiyati dkk., (2006), hiperkolesterolemia dapat mengakibatkan peningkatan
jumlah sel radang pada jaringan hati tikus yang disebabkan oleh produksi radikal
bebas yang berlebihan.
Kadar kolesterol total yang normal dalam plasma orang dewasa adalah
sebesar 120 sampai 200 mg/dl. Adapun keadaan hiperkolesterolemia terjadi bila
konsentrasi kolesterol total ≥ 240 mg/dl, LDL ≥ 160 mg/dl, dan trigliserida ≥ 150
mg/dl (Montgomery, 1983).
Kolesterol saat ini tidak hanya menjadi masalah kesehatan yang dihadapi
negara-negara maju tetapi juga negara berkembang. Seperti kita ketahui,
kolesterol merupakan salah satu penyebab penyakit jantung koroner (PJK).
Penyakit jantung koroner merupakan penyebab paling utama kematian bangsa
bangsa industri maju (Ariantari dkk., 2010). Hasil Survei Rumah Tangga yang
dilakukan Departemen Kesehatan tahun 2004 di Indonesia menunjukkan
peningkatan kadar kolesteol terbanyak antara 200-249 mg/dL. Jumlah orang yang
mempunyai kolesterol tinggi dengan usia antara 25-34 mencapai 9,3% dan usia
55-64 mencapai 15,5%. Dalam hal ini, wanita lebih banyak dibanding pria.
Kelebihan kolesterol dalam darah mengakibatkan penyakit jantung dan stroke.
Menurut Kanel (1994), secara konvensional ada tiga faktor resiko yang
mengakibatkan penyakit jantung koroner yaitu abnormalitas lipid darah terutama
kadar kolesterol total, hipertensi, dan merokok. Hal ini sering ditandai dengan
keluhan nyeri pada dada. Pada waktu jantung harus bekerja lebih keras terjadi
ketidakseimbangan antara kebutuhan dan asupan oksigen, hal inilah yang
menyebabkan nyeri dada. Kalau pembuluh darah tersumbat sama sekali,
pemasokan darah ke jantung akan terhenti dan kejadian inilah yang disebut
dengan serangan jantung (Sylvia, 1994)

Universitas Sumatera Utara


7

2.3. Diet Kuning Telur


Telur merupakan sumber protein yang mudah dicerna dan relatif murah harganya.
Telur banyak dikonsumsi sebagai lauk pauk, bahan campuran masakan, atau
sacara utuh hanya dengan direbus untuk sarapan pagi. Telur juga dikenal tinggi
kolesterol (Rossi dkk. 1999). Telur yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat
Indonesia antara lain telur ayam ras, telur ayam buras, telur itik dan telur puyuh
(Pamungkas dkk., 2013).
Telur puyuh banyak digemari oleh berbagai kalangan masyarakat karena
bentuknya unik dan kandungan gizinya cukup lengkap. Kandungan gizi yang
terdapat dalam telur puyuh, meliputi karbohidrat, protein dan delapan macam
asam amino yang berguna bagi tubuh, terutama bagi anak-anak dalam masa
pertumbuhan. (Silva, 2008). Kandungan kolesterol yang tinggi pada telur puyuh
merupakan hal yang perlu diperhitungkan karena telur puyuh merupakan bahan
pangan sumber protein yang relatif murah, mudah di dapat dan banyak disukai
masyarakat (Aviati dkk., 2014)
Telur puyuh terdiri atas putih telur (albumen) 47,4%, kuning telur (yolk)
31,9% dan kerabang serta membran kerabang 20,7%. Kandungan protein telur
puyuh sekitar 13,1%, sedangkan kandungan lemaknya 11,1%. Kolesterol total
pada kuning telur puyuh lebih tinggi dibandingkan dengan jenis telur lainnya
seperti telur ayam kampung dan telur ayam ras. Kadar kolesterol kuning telur
puyuh sebesar 2138,17 mg/100g sedangkan kandungan kolesterol kuning telur
ayam ras hanya 1274,5 mg/100g. Putih telur untuk semua jenis telur tidak
mengandung kolesterol (Dwiloka, 2003).

2.4. Pirdot (Sauauia vulcani K.)


Tanaman merupakan gudang bahan kimia yang paling lengkap. Beribu-ribu
komponen kimia terkandung di dalamnya. Hingga saat ini sebagian dari fungsi
dan perannya masih belum diketahui. Hampir semua daerah mempunyai tanaman
obat yang digunakan oleh masyarakat secara turun temurun. Pada saat ini
masyarakat Indonesia lebih memilih alternatif menggunakan obat tradisional
karena dianggap relatif lebih murah dan terjangkau oleh semua lapisan
masyarakat, efisien dan lebih aman dari efek samping dibandingkan dengan obat

Universitas Sumatera Utara


8

sintetik (Lusiana dkk., 2013). Menurut Hembing dalam Zuhrawati (2014),


tanaman yang berkhasiat menurunkan kadar kolesterol dan trigliserida yang tinggi
diantaranya mempunyai mekanisme kerja yaitu merangsang sekresi cairan
empedu sehingga kolesterol akan keluar bersama sirkulasi darah sehingga
mengurangi pengendapan lemak pada pembuluh darah.

Gambar 2.4. Daun pirdot (Saurauia vulcani K.) (Niel, 2013)

Pirdot (Saurauia vulcani K.) secara tradisional digunakan secara luas oleh
orang orang sekitar danau toba sebagai obat alternatif pengobatan diabetes dan
secara empiris memberikan hasil yang memuaskan. Pirdot (Saurauia vulcani K.)
merupakan salah satu spesies dari famili Actinidiaceae (Sitorus, 2015). Tumbuhan
ini tumbuh di dekat aliran air atau tempat lembab dan teduh, berbentuk pohon
namun memiliki dahan yang gampang patah. Daunnya lebar dan memiliki dua sisi
berbeda, sisi daun bagian atas berwarna hijau dan sisi bagian bawah berwarna
coklat. Buah dari tumbuhan ini dapat dimakan bila sudah matang (Gambar 2.4.)
(Niel, 2013)
Pirdot (Saurauia vulcani K.) mengandung berbagai macam metabolit
sekunder diantaranya flavonid, glikosida, saponin, tannin, dan terpenoid (Sitorus,
2015). Saponin dapat mengurangi kolesterol darah dengan membatasi penyerapan
kembali dan meningkatkan sekresi (Nugraha, 2008).

Universitas Sumatera Utara


BAB 3
METODE PENELITIAN

3.1. Waktu dan Tempat


Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2016 sampai dengan Januari
2017 di Laboratorium Fisiologi Hewan Departemen Biologi, Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sumatera Utara, dan Laboratorium
Klinik Pramita, Medan.

3.2 Alat dan Bahan


Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah kandang plastik, penutup kawat,
timbangan digital, jarum gavage, spuit, blender, rotary evaporator, beaker glass,
batang pengaduk, gelas ukur, bak bedah, dissecting set, alat test kolesterol
EasyTouch, botol zat, camera digital.
Bahan yang digunakan adalah mencit (Mus musculus L.) jantan 25 ekor,
ekstrak daun pirdot, striptes kolesterol EasyTouch, alumanium foil, tissue, pellet,
sekam, kuning telur puyuh dan aquadest.

3.3. Rancangan Penelitian


Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan menggunakan
rancangan acak lengkap (Completely Randomized Design) dengan 5 perlakuan
dengan 5 ulangan. Perlakuan terdiri dari 2 kontrol (Blank dan diet kuning telur)
serta 3 perlakuan ekstrak daun pirdot (diberikan diet kuning telur dan ekstrak daun
pirdot dengan berbagai dosis) selama 30 hari (modifikasi Sitorus 2015).
Pembagian masing-masing perlakuan, yaitu :
a. KO : kontrol normal (kontrol blank, hanya pakan pelet) selama 30 hari
b. K1 : kontrol kolesterol (diberi diet kuning telur dan pakan pelet) selama 30
hari.
c. P1 : DKT (diet kuning telur) dan pakan pelet selama 30 hari + ekstrak daun
pirdot dosis 100 mg/kgBB mulai hari ke-11 sampai hari ke- 30.

Universitas Sumatera Utara


10

d. P2 : DKT dan pakan pelet selama 30 hari + ekstrak daun pirdot dosis 200
mg/kgBB mulai hari ke-11 sampai hari ke- 30
e. P3 : DKT dan pakan pelet selama 30 hari + ekstrak daun pirdot dosis
300mg/kgBB mulai hari ke-11 sampai hari ke- 30

Periode pemberian diet kuning telur

0 10 20 30

Periode pemberian ekstrak daun pirdot


Gambar 3.3. Periode pemberian diet kuning telur dan ekstrak daun pirdot.
0 = hari k-0 (prengukuran KKT awal mencit); 10 = hari ke-10
(pengukuran KKT mencit setelah 10 hari pemberian DKT); 20 = hari
ke-20 (pengukuran KKT setelah 20 hari pemberian DKT dan 10 hari
ekstrak daun pirdot); 30 = hari ke-30 (pengukuran KKT akhir setelah
30 hari pemberian DKT, 20 hari pemberian ekstrak daun pirdot dan
pengambilan sampel darah).

Jumlah ulangan untuk setiap perlakuan ditentukan dengan menggunakan rumus


federer (1963) yaitu:
(t - 1)(n - 1) ≥ 15
n≥5
Keterangan
t = jumlah perlakuan
n = jumlah ulangan
Jumlah ulangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 5 ekor masing
masing perlakuan, sehingga jumlah mencit jantan yang digunakan adalah
sebanyak 25 ekor.

3.4. Prosedur Penelitian


3.4.1. Penyediaan Hewan Uji
Penelitian ini menggunakan mencit jantan dari Fakultas Farmasi,
Universitas Sumatera Utara, yang berumur ± 2 bulan dengan berat ± 25-30 g.
Mencit tersebut ditempatkan dalam bak plastik yang diberi alas sekam dan

Universitas Sumatera Utara


11

dilakukan pergantian sekam dua kali seminggu. Bak ditutup dengan kawat serta
diberi makan dan minum secara ad libitum.

3.4.2. Pengambilan Bahan Uji


Daun pirdot diambil dari hutan Aek Nauli, Parapat, Sumatera Utara, pada
bulan Mei 2016. Ranting, bunga, dan buah diambil untuk tujuan determinasi di
herbarium Medanese, Universitas Sumatera Utara.

3.4.3. Pembuatan Ekstrak dan Pemberian Perlakuan


Pembuatan ekstrak daun pirdot dilakukan di Laboratorium Kimia Organik Bahan
Alam, Departemen Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Universitas Sumatera Utara.
Daun pirdot dikeringanginkan dan dihaluskan dengan menggunakan
blender. Serbuk daun pirdot diekstraksi dengan mengunakan metode maserasi
dengan pelarut etanol 70% sampai serbuk terendam, kemudian disimpan ditempat
gelap dan sesekali dikocok selama 40 jam. Menurut Voight (1994), maserasi
merupakan cara ekstraksi paling sederhana menggunakan pelarut dengan beberapa
kali pengocokan atau pengadukan pada suhu kamar. Larutan ekstrak yang didapat
kemudian disaring dan dipekatkan dengan menggunakan vacum rotary
evaporator untuk mendapatkan ekstrak kental dan disimpan dilemari es dengan
suhu 40C (Sitorus, 2015).
Pemberian ekstrak daun pirdot dilakukan setiap hari mulai hari ke-11
setelah pemberian diet kuning telur dengan dosis masing masing perlakuan 100,
200, 300 mg/kgBB. Menurut Sitorus (2015), pemberian dosis 200 mg/kgBB dapat
menurunkan kadar gula darah secara signifikan.

3.4.4. Pemberian Diet Khusus Menggunakan Kuning Telur


Diet khusus untuk menaikkan kadar kolesterol total mencit dilakukan
dengan menggunakan kuning telur puyuh sebanyak 0,3 ml/ekor/hari hal ini
disesuaikan dengan kapasitas lambung mencit 20g yaitu 1ml (Ngatijan, 1991)..
Menurut Wiadnya, dkk., (2014), pemberian kuning telur puyuh pada tikus
sebanyak 3 kali sehari dan masing masing mendapatkan 1 butir per ekor selama

Universitas Sumatera Utara


12

satu minggu dapat menaikkan kadar kolesterol dari 50,5 mg/dl sampai 179,5
mg/dl.
Pembuatan diet kuning telur dilakukan dengan cara memisahkan kuning
telur dari putihnya dan membuat emulsi kuning telur dengan cara mengocok
perlahan. Pemberian diet kuning telur diberikan selama 30 hari menggunakan
jarum gavage.

3.5. Parameter Pengamatan


Pengamatan yang diakukan dalam penelitian ini adalah :
3.5.1. Berat Badan
Pengukuran berat badan menggunakan timbangan digital, masing-masing
mencit ditimbang pada hari ke- 0, 10, 20, dan 30 masing-masing perlakuan.

3.5.2. Kadar Kolesterol Total


Kadar kolesterol total masing-masing mencit diukur dengan menggunakan
alat test kolesterol EasyTouch. Darah diambil dari bagian ekor mencit yang telah
dibersihkan. Ekor mencit dipotong, darah diteteskan ke striptest kolesterol dan
setelah 150 detik angka kolesterol akan muncul pada alat tersebut. Pengukuran
kadar kolesterol total dilakukan pada hari ke- 0, 10, 20 dan 30.

3.5.3. Analisis Kadar Trigliserida, HDL dan LDL Serum Darah


Analisis kadar trigliserida, HDL dan LDL dilakukan dengan beberapa tahap :
a. Pengambilan Serum Darah
Setelah pemberian perlakuan selama 30 hari, mencit dibedah dan darah
diambil melalui aorta jantung 1 ml dimasukkan kedalam tabung EDTA dan
disentrifugasi dengan kecepatan 4000 rpm selama 15 menit. Setelah
disentrifugasi, serum akan terpisah dari komponen darah dan akan berada pada
fase atas (supernatan). Serum (supernatan) diambil dengan menggunakan
mikropipet untuk pengukuran trigliserida, HDL, LDL (Widyaningsih, 2011).

b. Pengukuran Kadar Trigliserida


Pemeriksaan kadar trigliserida serum darah menggunakan Colorimetric Enzymatic
Test GPO (Glycerol-3- Phosphat Oxidase) dengan mikrolab 300. Sebanyak 10 µl

Universitas Sumatera Utara


13

serum darah dengan pipet mikro dan dimasukkan ke dalam tabung reaksi,
ditambahkan 1000 µl reagen trigliserida. Diinkubasi selama 20 menit pada 20-
25oC atau 10 menit pada suhu 37 oC, dibaca absorbansi pada 546 nm dengan
microlab 300.
Kadar trigliserida dihitung dengan rumus :
(mg/dl)

=
Keterangan:
As = besarnya absorbansi serum
Ast = besar absorbansi standar trigliserida (Widyaningsih, 2011).

c. Pengukuran Kadar HDL dan LDL


Pemeriksaan kadar HDL serum darah menggunakan metode CHOD-PAP
Enzymatic Colorimetric Test for Cholesterol With Lipid Clearing Factor (LCF)
(Febriyanto, 2012).
Sebanyak 0,01 ml serum dimasukkan ke dalam tabung reaksi, tambahkan
pereaksi kolesterol HDL sebanyak 1 ml, homogenkan dengan vortex lalu
dibiarkan selama 20 menit pada suhu kamar dan dibaca absorbansi pada panjang
gelombang 500 nm dengan mikrolab 300. Hasil serapan yang diperoleh dihitung
menggunakan rumus :
(mg/dl)
Keterangan :
As = absorbansi serum
Ast = Absorbansi standar HDL
Kadar LDL dapat dihitung dengan menggunakan rumus :
LDL (mg/dl) = Kolesterol total - – HDL (Dachriyanus dkk., 2007).

3.6. Analisis Data


Data yang diperoleh dianalisis dengan Analisis Varian (ANOVA)
rancangan acak lengkap (RAL) dan dilanjutkan dengan uji Duncan menggunakan
software SPSS versi 21.

Universitas Sumatera Utara


BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil penelitian tentang pengaruh ekstrak daun pirdot (Saurauia vulcani


K.) terhadap kolesterol total, trigliserida, HDL, dan LDL mencit (Mus musculus
L.) jantan sebagai berikut.

4.1. Berat Badan


Pengukuran berat badan mencit dilakukan dengan menggunakan timbangan
digital setiap 10 hari sekali selama 30 hari. Hasil pengamatan dapat dilihat pada
Gambar 4.1.

Gambar 4.1. Rata rata berat badan mencit (Mus musculus L. ) jantan setelah
pemberian DKT dan ekstrak etanol daun pirdot (Saurauia vulcani
K.) dengan dosis 100 mg/kgBB, 200 mg/kgBB dan 300 mg/kgBB.
KO (kontrol negatif, tanpa pemberian perlakuan), K1(kontrol
positif, DKT selama 30 hari), P1(DKT 30 hari dan ekstrak daun
pirdot 100 mg/kgBB), P2 (DKT selama 30 hari dan ekstrak daun
pirdot 200 mg/kgBB), P3 (DKT selama 30 hari dan ekstrak daun
pirdot 300 mg/kgBB). HO = hari ke- 0, H10 = hari ke-10, H20 =
hari ke- 20 danH30 = hari ke- 30 pengamatan.

Gambar 4.1. Menunjukkan bahwa perlakuan KO (tanpa perlakuan) mengalami


peningkatan berat badan pada setiap pengamatan mencapai 36,6 g. Pada perlakuan

Universitas Sumatera Utara


15

K1 (setelah pemberian DKT selama 30 hari) berat badan mencit juga mengalami
peningkatan. Pada P1, setelah pemberian DKT selam 10 hari berat badan mencit
meningkat kemudian menurun setelah pemberian ekstrak etanol daun pirdot
selama 10 dan 20 hari. Hal yang sama juga terjadi pada P2 dan P3 yang
mengalami penurunan berat badan setelah pemberian ekstrak etanol daun pirdot.
Berdasarkan uji statistik pemberian ekstrak etanol daun pirdot dengan dosis 100
mg/kgBB berpengaruh nyata terhadap penurunan berat badan mencit (p<0,05).
Konsumsi diet tinggi lemak akan menyebabkan peningkatan jumlah
lemak yang tersimpan di dalam jaringan adiposa terutama yang berada di bawah
kulit dan di rongga perut dalam bentuk trigliserida. Kelebihan lemak dalam
bentuk trigliserida inilah yang menyebabkan peningkatan berat badan karena
semakin banyak sel dan semakin besar ukurannya (Tsalissavrina dkk, 2006).

4.2. Kadar kolesterol Total


Pengukuran kadar kolesterol total dilakukan dengan menggunakan alat test
kolesterol Easytouch setiap 10 hari sekali selama 30 hari. Hasil pengamatan dapat
dilihat pada Gambar 4.2.

Gambar 4.2. Rata – rata kadar kolesteol total mencit setelah pemberian DKT dan
ekstrak daun pirdot dengan dosis 100 mg/kgBB, 200 mg/kgBB,
300 mg/kgBB selama 30 hari.

Universitas Sumatera Utara


16

Pada Gambar 4.2. Rata rata kadar kolesterol total mencit pada perlakuan K1
mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan perlakuan KO. Peningkatan
kadar kolesterol total setelah pemberian pakan tinggi lemak yang berasal dari
kuning telur puyuh. Pada perlakuan P1, P2 dan P3 terdapat penurunan kadar
kolesterol total mencit setelah pemberian ekstrak daun pirdot selama 10 dan 20
hari. Perlakuan P3 mampu menurunkan kadar kolesterol total paling besar (40,4
mg/dl). Pada P2 penurunan kolesterol total lebih stabil pada hari ke-20 dan hari
ke-30 sebesar 30,4 mg/dl. Berdasarkan hasil uji statistik pemberian ekstrak etanol
daun pirdot berpengaruh nyata terhadap penurunan kadar kolesterol total pada
darah mencit (p<0,005), sehingga dapat dijelaskan bahwa ekstrak etanol daun
pirdot dengan dosis 200 mg/kgBB dapat menurunkan kadar kolesterol total
mencit.
Kuning telur merupakan salah satu sumber kolesterol yang tinggi, satu
kuning telur mengandung 220-250 mg kolesterol. Kuning telur juga mengandung
lemak jenuh yang sangat signifikan yang dapat meningkatkan kolesterol darah
(Wiadnya, 2014).. Penurunan kadar kolesterol total ini disebabkan oleh
kandungan senyawa aktif yang terkandung di dalam daun pirdot, terutama
flavonoid, saponin, dan tannin (Sitorus, 2015). Menurut Gotto (1994), asupan
lemak merupakan faktor penting yang menentukan konsentrasi kolesterol dalam
darah. Pengaruh tersebut tergantung dari komposisi asam lemak yang ada di
dalam lipid. Tingginya asupan kolesterol memicu peningkatan kadar kolesterol
total dan peningkatan LDL.
Tingginya kadar kolesterol dalam darah akan menyebabkan kerusakan
struktur pembuluh darah mulai dari penumpukan lemak pada dinding pembuuh
arteri kemudian dilanjutkan dengan penyempitan lumen pembuluh darah.
Peningkatan kadar kolesterol total yaitu akibat dari peningkatan kadar asam
lemak bebas dalam plasma yang dapat meningkatkan VLDL oleh hati meliputi
triasigliserol dan kolesterol tambahan ke dalam sirkulasi darah (Sudikno, 2010).
Mengkonsumsi makanan yang berkolesterol dan berlemak tinggi dapat
meningkatkan kadar kolesterol dalam plasma darah, dan sebaliknya menghindari
makanan tersebut dapat menurunkan kadar kolesterol plasma darah (Gani dkk.,
2013).

Universitas Sumatera Utara


17

4.3. Kadar Trigliserida


Pengukuran kadar trigliserida serum darah menggunakan metode Colometric
Enzymatic Test GPO (Glyserol-3- Phospat Oxidase). Hasil pengamatan dapat
dilihat pada Gambar 4.3.

Gambar 4.3. Rata – rata kadar trigliserida mencit setelah pemberian DKT dan
ekstrak daun pirdot dengan dosis 100 mg/kgBB, 200 mg/kgBB,
300 mg/kgBB selama 30 hari.

Pada Gambar 4.3. dapat dilihat bahwa kadar trigliserida meningkat pada perlakuan

K1 setelah pemberian diet kuning telur dan menurun pada P2 setelah pemberian
ekstrak etanol daun pirdot dengan dosis 200 mg/kgBB. Hasil uji stattistik
menunjukkan pemberian ekstrak etanol daun pirdot tidak berpengaruh nyata
terhadap penurunan kadar trigliserida darah mencit (p>0,05)
Gani dkk., (2013), mengungkapkan bahwa naik turunnya kadar trigliserida
darah dipengaruhi oleh jumlah lemak yang dikomsumsi. Jika lemak yang
dikomsumsi dalam jumlah yang berlebihan dan tidak langsung digunakan akan
disimpan dijaringan adiposa dalam bentuk trigliserida. Hewan dengan
hiperkolesterolemia akan mengalami adanya peningkatan kadar trigliserida (TG)
karena adanya penumpukan visceral fat dan penurunan aktivitas enzim
Lipoprotein Lipase (LPL) (Wresdiyati, 2006).
Menurut Adam dalam Hardini, dkk.,(2007), Meningkatnya TG dalam
darah juga dapat disebabkan adanya ganguan pada proses hidrolisa TG dari VLDL
dan kilomikron oleh enzim lipoprotein lipase. Enzim ini berfungsi menghidrolisis
TG dalam kilomikron dan VLDL menjadi gliserol dan asam lemak.

Universitas Sumatera Utara


18

4.4. Kadar HDL (High Density Lipoprotein)


Pengukuran kadar HDL serum darah dilakukan menggunakan metode CHOD-
PAP Enzymati Colometric Test for Cholesterol With Lipid (LCF). Hasil
pengamatan dapat dilihat pada Gambar 4.4.

Gambar 4.4. Rata – rata kadar HDL mencit setelah pemberian DKT dan ekstrak
daun pirdot dengan dosis 100 mg/kgBB, 200 mg/kgBB, 300
mg/kgBB selama 30 hari

Pada Gambar 4.4. menunjukkan bahwa kadar HDL meningkat pada perlakuan K1
dan menurun setelah pemberian ekstrak daun pirdot dengan dosis 100, 200, 300
mg/kgBB. Hasil uji statistik pemberian ekstrak daun pirdot terhadap penurunan
kadar HDL pada darah hewan coba mencit memiliki perbedaan yg signifikan
pada dosis 200 mg/kgBB (p<0,05). Penurungan kadar HDL disebabkan karena
HDL dan LDL memiliki struktural yang mirip sehingga pengaruh senyawa
flavonoid dan tannin dapat menurunkan HDL dan LDL secara bersamaan.
Widyaningsih dkk, (2010), menyatakan bahwa kadar HDL serum darah
tikus mengalami peningkatan yang signifikan setelah pemberian diet kolesterol
tinggi selama 14 hari. Kadar kolesterol dalam darah yang mengalami peningkatan
menyebabkan kenaikan produksi HDL oleh tubuh hewan uji. ( Amir dkk., 2007).
Kolesterol HDL berperan dalam membalikkan tranpor kolesterol, yang
memungkinkan organ hati untuk membuang kelebihaan kolesterol dalam jaringan
ferifer (Tuminah, 2009). Tannin akan berikatan dengan protein dan akan melapisi
dinding usus sehingga penyerapan lemak (Dhesti & Widyaningsih, 2014).

Universitas Sumatera Utara


19

4.5. Kadar LDL (Low Density Lipoprotein)


Pengukuran kadar LDL serum darah dilakukan menggunakan metode CHOD-
PAP Enzymati Colometric Test for Cholesterol With Lipid (LCF). Hasil
pengamatan dapat dilihat pada Gambar 4.5.

Gambar 4.5. Rata-rata kadar LDL mencit setelah pemberian DKT dan ekstrak
daun pirdot dengan dosis 100 mg/kgBB, 200 mg/kgBB, 300
mg/kgBB selama 30 hari

Pada Gambar 4.5. Meningkatnya kadar kolesterol LDL pada kelompok K1 setelah
diberi pakan hiperkolesterolemia selama 10 hari dikarenakan tingginya kadar
kolesterol dan asam lemak jenuh dalam pakan kolesterol. Hasil uji statistik
pemberian ekstrak etanol daun pirdot tidak berpengaruh nyata terhadap penurunan
kadar LDL mencit.
Kolesterol yang masuk melalui asupan makan diserap usus kemudian
dibawa menuju ke jaringan lemak dan mengalami hidrolisis. Hasil hidrolisis
dibawa menuju hepar oleh enzim LPL (lipoprotein lipase) melalui pembuluh
darah kapiler. Lipid selanjutnya dimetabolisme didalam hepar. Kilomikron
sebahgai transport lipid masuk ke dalam hati disintesa menjadi HDL dan VLDL
(Very Low Density Lipoprotein), selanjutnya VLDL diubah menjadi IDL dan
kemudian LDL (Low Density Lipoprotein) untuk mengedar kolesterol ke sel sel
jaringan (Murray et al., 2003).
Flavonoid dan tannin yang membantu penurunan kadar LDL dalam darah
yang akan berdampak pada peningkatan konsentrasi HDL. Penurunan LDL akan
menyebabkan kebutuhan HDL menjadi lebih banyak untuk memenuhi kebutuhan
kekurangan kolesterol dalam hati sebagai bahan pembentuk asam empedu (Dhesti
& Widyaningsih, 2014)

Universitas Sumatera Utara


BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
a. Ekstrak etanol daun pirdot (Saurauia vulcani K.) dosis 100, 200, dan 300
mg/kgBB mampu menurunkan berat badan mencit (Mus musculus L.). Penurunan
terbaik pada dosis 100 mg/kgBB.
b. Ekstrak etanol daun pirdot (Saurauia vulcani K.) mampu menurunkan kadar
kolesterol total mencit (Mus musculus L.) paling optimal pada dosis 200 mg/
kgBB
c. Ektrak etanol daun pirdot (Saurauia vulcani K.) mampu menurunkan kadar
trigliserida, HDL dan LDL mencit (Mus musculus L.).

5.2. Saran
Sebaiknya dilakukan penelitian lain dengan perlakuan pemberian ekstrak
daun pirdot (Saurauia vulcani K.) dengan dosis yang yang lebih tinggi untuk
melihat pengaruhnya terhadap trigliserda, HDL dan LDL.

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR PUSTAKA

Amir, S., Ari, E., Arini, S., dan Armen, S., 2007. Farmakologi dan Terapi. Edisi 5.
Jakarta. Departemen Farmakologi dan Terapeutik Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia.

Ariantari, N. P. Yuwani,C. dan Swastini, D. A. 2010. Uji Aktivitas Penurunan


Kolesterol Produk Madu Herbal Yang Beredar Di Pasaran Pada Tikus
Putih Diet Lemak Tinggi. Jurnal Kimia .4(1) : 15-19.

Astikawati. 2008. Buku Kardiovaskular At a Glance. Penerbit Erlangga. Jakarta

Aviati, V. Mardiati, S.M. Saraswati, T. R. 2014. Kadar Kolesterol Telur puyuh


Setelah Pemberian Tepung Kunyit Dalam Pakan. Buletin Anatomi dan
Fisiologi. (35)1 : 58-64.

Banurea, M.A. Wiyono, S. dan Theresa, R. M. 2012. Hubungan kadar kolesterol


total dan karaktersitik lansia terhadap Fungsi eksekutif otak di posbindu
(pos binaan terpadu) Rw 02 kota depok. Gizi Indon. 35(1) : 57-63.

Budiyono, W. 2012. Perbedaan Kadar Kolesterol Total dan Trigliserida Sebelum


dan Setelah Pemberian Sai Daun Cincau (Premna oblongaifolia) pada
Tikus Dislipidemia. [Skripsi]. Semarang. Universitas Diponegoro.

Dachriyanus., Delpa, O.K., Rika, O., Olivia, E., suhatri dan Husni. 2007. Uji Efek
A-Mangostin terhadap Kadar Kolesterol Total, Trigliresida, Kolesteol
HDL dan Kolesterol LDL darah Mencit Jantan Serta Penentuan Letal
Dosis (LD50). Jurnal Sains Teknologi Farmasi. 12(2) : 64-69.

Dhesti, A.P. dan T.D. Widyaningsih. 2014. Pengaruh pemberian liang teh berbasis
cincau hitam (Mesona palustris B.L.) terhadap kadar kolesterol tikus
wistar. Jurnal Pangan Agroindustri. 2(2):103-109.

Dwiloka, B. 2003. Efek Kolesterolemik Berbagai Telur. Media Gizi dan


Keluarga. 27(2) : 58-65.

Febriyanto, M. 2012. Pengaruh Pemberian Jus Jeruk Terhadap Peningkatan Kadar


Kolesterol HDL pada Tikus Sprague Dawley Hiperkolesterolemia.
[Skripsi]. Semarang. Universitas Diponegoro.

Federer, W.T. 1963. Experimental Design: Theory and Application. Macmillan.


New York.

Ganong, W. F. 2002. Bahan Ajar Fisiologi Kedokteran. Ed 20. Terjemahan


Widjajakusumah. D. Buku Kedokteran. EGC. Jakarta

Universitas Sumatera Utara


22

Gotto, A. M dan Wittels, E. H. 1994. Pencegahan Penyakit Jantung Koroner.


EGC. Jakarta.

Gani, N. Momuat, L. I. dan Pitoi, M. M. 2013. Profil Lipid Plasma Tikus Wistar
yang Hiperkolesterolemia pada Pemberian Gedi merah (Abelmoschus
manihot .L). Jurnal MIPA UNSRAT online. 2(1). 44-49.

Hardini, D. Yuwanta, T. Supadmo dan Zuprizal. 2007. Pengaruh Telur Beromega-


3 dan 6 Hasil olahan terhadap Profil Lipid Darah Tikus (Rattus norvegicus
L.) Normal dan Hiperkolesterolemia. Media Peternakan. 30(1). 26-34.

Kanel, W. B. 1994. Tinjauan Faktor Resiko Penyakit Kardiovaskular in:


Pencegahan Jantung Koroner. EGC. Jakarta.

Lusiana. Dhafir, F dan Marsianih. 2013. Pengaruh Ekstrak Pegagan Terhadap


Mobilitas Sperma Mencit (Mus musculus) Galus Ddy. e-Jipbiol.2. 24-29.

Montgomery, R, Dryer, R. L. Conway, T. W. dan Spector, A.A. 1983. Biokimia


Suatu Pendekatan Berorientasi Kasus. Jilid 2. Edisi ke 4. Alih Bahasa Oleh
Ismadi M. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Muharrami, L. K. 2011. Penentuan Kadar Kolesterol Dengan Metode


Kromatografi Gas. Bangkalan. Jurnal Agrointek. 5(1). 28-32.

Murray, R. K., Graner, and Rodwell. 2003. Biokimia Harper. Penerjemah : Andry
Harnono. Buku Kedokteran EGC. Jakarta.

Neal, M.J. 2006. Farmakologis Medis. Edisi kelima. Erlangga. Jakarta.

Ngatidjan. 1991. Toksikologi. Pusat Antar Universitas Bioteknologi UGM.


Yogyakarta.

Niel, N. 2013. Khasiat Daun Pirdot.http://www.parapatnews.com/2013/07/. 10


Juli 2013.

Nugraha, A. 2008. Pengaruh Ekstrak Kulit Buah rambutan (Nephelium lappaceum


L.) terhadap kadar Kolesterol Total Serum pada Tikus Wistar. [Skripsi].
Semarang. Universitas Diponegoro.

Pamungkas, R. A., Santosa, R. S. S dan Warsito, S. 2013. Pengaruh level Etanol


dan Lama Maserasi Kuning telur Puyuh terhadap Kolesterol Total, HDL,
dan LDL. Jurnal Ilmiah Peternakan. 1(3): 1136-1142.

Rahmat, D. dan Wiradimadja, R. 2011. Pendugaan Kadar Kolesterol daging dan


Telur Berdasarkan Kadar Kolesterol Darah Pada Puyuh Jepang. Jurnal
Ilmu Ternak. 11(1) : 35-38.

Universitas Sumatera Utara


23

Rossi, R. S., Apriyantono., Imanningsih, N., Uken, S. S., dan Soetrisno. 1999.
Kualitas Beberapa Telur Bermerek Khusus Dibandingkan Dengan Telur
Ayam Ras dan Buras. PGM. 22 : 44-46.

Setyoji, D.Y. 2011. Pengaruh Pemberian Nata de Coco Terhadap Kadar


Kolesterol LDL dan HDL Pada Hiperkolesterolemia. [Skripsi]. Semarang.
Universitas Dipenogoro.

Sherwood, L. 2001. Fisiologo Manusia dari Sel ke system. Edisi ke-2.


Penerjemah Brahm U. Pendit. EGC. Jakarta.

Silva, W. A. 2008. Quail egg yolk (Coturnix coturnix japonica) enriched with
omega-3 fatty acids. LWT - Food Science and Technology. 42(2009) :
660–663.

Sitorus, P. 2015. Characterization Simplisia and Ethanolic Extract of Pirdot


(Saurauia vulcani, Korth) Leaves and Study of Antidiabetic Effect in
Alloxan Induced Diabetic Mice. International Journal of ChemTech
Research. 8(6) : 789-794.

Sloane, E. 2003. Anatomi dan Fisiologi Untuk Pemula. Cet. 1. EGC. Jakarta.

Soeryoko, H. 2011. Tanaman Obat Terpopuler Untuk Pelangsing dan Penurun


kolesterol. ANDI. Jakarta.

Soesilawaty, S. A. 2008. Perbandingan Pengaruh Pemberian Pektin Kulit Jeruk


Bali (Citrus grandis) Dan Kulit Pisang Ambon (Musa spp.) Terhadap
Penurunan Kolesterol Darah Pada Mencit (Mus musculus). Jurnal
Pengajaran MIPA. 12(2) : 1-9

Sofro,A.S.M. 1990. Biokimia, PAU Pangan dan Gizi UGM. Yogyakarta.

Sudikno,M. 2010. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kadar Kolesterol HDL:


Analisis Data Of The Indonesian Family Life Survey 2007/2008. Poltekkes
Depkes Bandung Puslitbang Gizi dan Makanan Bogor. Gizi Indon. 33(2):
143-149

Sylvia A. Price, L. M. dan Wilson. 1994. Patofisiologi – konsep klinis proses-


proses penyakit, Edisi 4, Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta.

Tsalissavrina, I., Wahono, D dan Handayani, D. 2006. Pengaruh Pemberian Diet


Tinggi Karbohirat Dibandingkan iet Tinggi Lemak Terhadap Kadar
Trigliserida dan HDL Darah pada Rattus novergicus Galur Wistar. Jurnal
Kedokteran Brawijaya. (12)2. 80-89.

Universitas Sumatera Utara


24

Umami, H. M. 2009. Pengaruh Pemberian Minyak Jintan (Nigella sativa)


terhadap Jumlah Spermatozoa Mencit Hiperlipidemia. Semarang.
Universitas Diponegoro.

Voight, R. 1994. Buku pelajaran Teknologi Farmasi. Edisi V.Universty Gajah


Mada Press. Yogyakarta.

Wiadnya, I.B., Zaetun, S dan Sari, W.L., 2014. Efektifitas Pemberian Filtrat Labu
Siam (Sechium edule) terhadap Penurunan Kadar Kolesterol Total pada
Hewan Coba Tikus Putih (Rattus norvegicus). Media bina Ilmiah.
8(1) : 50-55.

Widyaningsih, W. 2011. Efek Ekstrek Etanol Rimpang Temugiring (Curcuma


heyneana val ) terhadap Kadar Trigliserida. Jurnal Ilmiah Kefarmasian.
1(1) : 50-65.

Widyaningsih, W. Prabowo, A. dan Sumiasih. 2010. Pengaruh Ekstrak Etanol


Daging Bekicot (Achantina fulica) Terhadap Kadar Kolesterol Total,
HDL, dan LDL Serum Darah Tikus Jantan Galur Wistar. Jurnal Sains dan
Teknologi Farmasi. 15(1). 1-10.

Wresdiyati, T., M. Astawan, dan Y.H. Lusia., 2006. Profil imunohistokimia Super
Oksida Dismutase (SOD) pada jaringan hati tikus dengan kondisi
hiperkolesterolemia. Hayati J Biosci. 13: 85-89.

Wurdianing, I. Nugraheni, SA dan Rahfiludin, Z. 2014. Efek Ekstrak Daun Sirsak


(Anonna muricata) Terhadap Profil Lipid Tikus Putih Jantan (Rattus
norvegicus). 3(1) : 96-101.

Zuhrawati N.A. 2014. Pengaruh Pemberian Jus Nanas (Ananas comosus)


Terhadap Kadar Kolesterol Total Darah Kelinci (Oryotolagus cuniculus)
Hiperkolesterolemia. Jurnal Medika Veterinaria. 8(1) : 76-79.

Universitas Sumatera Utara


LAMPIRAN

Lampiran 1. Komposisi Kuning Telur Puyuh

Informasi Rinci Komposisi Kandungan Nutrisi/Gizi Pada Telur Puyuh :


Berat Telur Puyuh yang diteliti (Food Weight) 100 g
Bagian Telur yang dapat dikonsumsi (Bdd / Food Edible) 100 %
Kandungan Energi 168 kkal
Kandungan Protein 12,3 g
Kandungan Lemak 12,7 g
Kandungan Karbohidrat 1,2 g
Kandungan Kalsium 64 mg
Kandungan Fosfor 226 mg
Kandungan Zat Besi 3,65 mg
Kandungan Vitamin A 543 IU
Kandungan Vitamin B12 1,58 mg
Kandungan Vitamin E 1,08 mg
Kandungan Kolin 263,4 mg
Sumber Informasi Gizi : Berbagai publikasi Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia

Universitas Sumatera Utara


26

Lampiran 2. Skrining fitokimia ektrak etanol daun pirdot (Saurauia vulcani .K)
(Sitorus, 2015)

No Skrining Simplisia Ekstrak Etanol


1. Alkanoid - -
2. Flavonoid + +
3. Glikosida + +
4. Saponin + +
5. Antraquinonglikosida - -
6. Tanin + +
7. Terpenoid/ steroid + +
Ket : Ada (+)
Tidak ada (-)

Universitas Sumatera Utara


27

Lampiran 3. Data Berat Badan mencit yang diberi diet kuning telur dan ekstrak
daun pirdot selama 30 hari.

a. Berat Badan Hari ke- 0


Ulangan Rata
Perlakuan STDEV
U1 U2 U3 U4 U5 Rata
KO 26 28 26 28 25 26.6 1.341641
K1 26 35 32 29 25 29.4 4.159327
P1 25 28 29 29 29 28 1.732051
P2 26 25 26 26 25 25.6 0.547723
P3 25 27 26 25 28 26.2 1.30384

b. Berat Badan Hari ke- 10


Ulangan Rata
Perlakuan STDEV
U1 U2 U3 U4 U5 Rata
KO 32 33 30 30 31 31.2 1.30384
K1 27 26 34 37 24 29.6 5.59464
P1 32 33 35 35 34 33.8 1.30384
P2 32 31 33 35 33 32.8 1.48324
P3 27 29 31 28 32 29.4 2.073644

c. Berat Badan Hari ke- 20


Ulangan Rata
Perlakuan STDEV
U1 U2 U3 U4 U5 Rata
KO 37 36 35 31 34 34.6 2.302173
K1 29 36 35 37 26 32.6 4.827007
P1 28 30 31 32 30 30.2 1.48324
P2 30 30 32 32 31 31 1
P3 25 26 28 27 28 26.8 1.30384

d. Berat Badan Hari ke- 30


Ulangan Rata
Perlakuan STDEV
U1 U2 U3 U4 U5 Rata
KO 40 37 38 30 38 36.6 3.847077
K1 30 35 36 36 25 32.4 4.827007
P1 26 27 29 31 28 28.2 1.923538
P2 31 30 30 31 30 30.4 0.547723
P3 23 25 28 27 28 26.2 2.167948

Universitas Sumatera Utara


28

Lampiran 4. Data Kadar Kolesterol Total mencit setela pemberian diet kung telur
dan ekstrak daun pirdot selama 30 hari.

a. Kadar Kolesterol Total Hari ke-0


Ulangan Rata
Perlakuan STDEV
U1 U2 U3 U4 U5 Rata
KO 124 115 105 176 119 127.8 27.83343
K1 112 119 109 157 126 124.6 19.26915
P1 105 102 113 107 132 111.8 11.98749
P2 109 117 123 110 100 111.8 8.700575
P3 116 105 121 125 115 116.4 7.536577

b. Kadar Kolesterol Total Hari ke-10


Ulangan Rata
Perlakuan STDEV
U1 U2 U3 U4 U5 Rata
KO 140 134 191 156 136 151.4 23.76552
K1 117 122 167 158 157 144.2 22.94995
P1 172 193 189 176 199 185.8 11.43241
P2 210 160 225 206 159 192 30.5041
P3 210 193 213 281 167 212.8 42.27529

c. Kadar Kolesterol Total Hari ke-20


Ulangan Rata
Perlakuan STDEV
U1 U2 U3 U4 U5 Rata
KO 134 140 107 207 124 142.4 38.21387
K1 127 279 145 158 221 186 62.88879
P1 150 146 165 143 176 156 14.01785
P2 196 146 206 157 125 166 34.13942
P3 132 143 171 245 171 172.4 44.0772

d. Kadar Kolesterol Total Hari ke-10


Ulangan Rata
Perlakuan STDEV
U1 U2 U3 U4 U5 Rata
KO 129 115 105 154 147 130 20.71232
K1 149 224 222 192 239 205.2 35.74493
P1 140 143 158 132 155 145.6 10.78425
P2 123 117 182 146 110 135.6 29.24551
P3 125 140 146 224 150 157 38.63936
Ket : KO : Kontrol Negatif
K1 : Kontrol Positif
P1 : Ekstrak Daun Pirdot 100 mg/kgBB
P2 : Ekstrak Daun Pirdot 200 mg/kgBB
P3 : Ekstrak Daun Pirdot 300 mg/kgBB

Universitas Sumatera Utara


29

Lampiran 5. Data Kadar Trigliserida, HDL, dan LDL Serum Darah Mencit
Setelah Pemberian Diet Kuning Telur Dan Ekstrak Daun Pirdot
Selama 30 Hari.

a. Trigliserida
Ulangan
Perlakuan
U1 U2 U3 U4 U5 Rata Rata STDEV
KO 77 118 87 144 97 104.6 26.7451
K1 175 102 193 134 56 132 55.3399
P1 164 150 112 107 194 145.4 36.4664
P2 167 81 179 76 112 123 47.8696
P3 148 112 116 105 227 141.6 50.5104

b. HDL
Ulangan
Perlakuan
U1 U2 U3 U4 U5 Rata Rata STDEV
KO 65 59 70 80 60 66.8 8.58487
K1 122 128 82 87 108 105.4 20.489
P1 66 87 77 65 91 77.2 11.8406
P2 47 50 64 40 48 49.8 8.78635
P3 87 75 75 59 89 77 12

c. LDL
Ulangan
Perlakuan
U1 U2 U3 U4 U5 Rata Rata STDEV
KO 49 32 18 45 68 42.4 18.7697
K1 92 76 101 78 120 93.4 18.0776
P1 41 26 57 46 25 39 13.6198
P2 43 51 82 91 40 61.4 23.4798
P3 9 43 48 144 16 52 54.0971

Ket : KO : Kontrol Negatif


K1 : Kontrol Positif
P1 : Ekstrak Daun Pirdot 100 mg/kgBB
P2 : Ekstrak Daun Pirdot 200 mg/kgBB
P3 : Ekstrak Daun Pirdot 300 mg/kgBB

Universitas Sumatera Utara


30

Lampiran 6. Analisis Statistik Berat Badan Mencit Setelah Pemberian Diet


Kuning Telur Dan Ekstrak Daun Pirdot Selama 30 Hari.

a. Berat Badan Hari ke-0


Descriptives
berat badan H0
N Mean Std. Std. Error 95% Confidence Minimum Maximum
Deviation Interval for Mean
Lower Upper
Bound Bound
KO 5 26.6000 1.34164 .60000 24.9341 28.2659 25.00 28.00
K1 5 29.4000 4.15933 1.86011 24.2355 34.5645 25.00 35.00
P1 5 28.0000 1.73205 .77460 25.8494 30.1506 25.00 29.00
P2 5 25.6000 .54772 .24495 24.9199 26.2801 25.00 26.00
P3 5 26.2000 1.30384 .58310 24.5811 27.8189 25.00 28.00
Total 25 27.1600 2.44404 .48881 26.1511 28.1689 25.00 35.00

Test of Homogeneity of Variances


berat badan H0
Levene Statistic df1 df2 Sig.
5.123 4 20 .005

ANOVA
berat badan H0
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 46.960 4 11.740 2.436 .081
Within Groups 96.400 20 4.820
Total 143.360 24

Universitas Sumatera Utara


31

b. Berat badan Hari ke-10


Descriptives
berat badan H10
N Mean Std. Std. Error 95% Confidence Minimum Maximum
Deviation Interval for Mean
Lower Upper
Bound Bound
KO 5 31.2000 1.30384 .58310 29.5811 32.8189 30.00 33.00
K1 5 29.6000 5.59464 2.50200 22.6533 36.5467 24.00 37.00
P1 5 33.8000 1.30384 .58310 32.1811 35.4189 32.00 35.00
P2 5 32.8000 1.48324 .66332 30.9583 34.6417 31.00 35.00
P3 5 29.4000 2.07364 .92736 26.8252 31.9748 27.00 32.00
Total 25 31.3600 3.16070 .63214 30.0553 32.6647 24.00 37.00

Test of Homogeneity of Variances


berat badan H10
Levene Statistic df1 df2 Sig.
11.074 4 20 .000

ANOVA
berat badan H10
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 74.960 4 18.740 2.274 .097
Within Groups 164.800 20 8.240
Total 239.760 24

c. Berat Badan Hari ke-20


Descriptives
berat badan H20
N Mean Std. Std. Error 95% Confidence Minimum Maximum
Deviation Interval for Mean
Lower Upper
Bound Bound
KO 5 34.6000 2.30217 1.02956 31.7415 37.4585 31.00 37.00
K1 5 32.6000 4.82701 2.15870 26.6065 38.5935 26.00 37.00
P1 5 30.2000 1.48324 .66332 28.3583 32.0417 28.00 32.00
P2 5 31.0000 1.00000 .44721 29.7583 32.2417 30.00 32.00
P3 5 26.8000 1.30384 .58310 25.1811 28.4189 25.00 28.00
Total 25 31.0400 3.55293 .71059 29.5734 32.5066 25.00 37.00

Universitas Sumatera Utara


32

Test of Homogeneity of Variances


berat badan H20
Levene Statistic df1 df2 Sig.
8.107 4 20 .000

ANOVA
berat badan H20
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 168.960 4 42.240 6.304 .002
Within Groups 134.000 20 6.700
Total 302.960 24

berat badan H20


a
Duncan
perlakuan N Subset for alpha = 0.05
1 2 3
P3 5 26.8000
P1 5 30.2000 30.2000
P2 5 31.0000
K1 5 32.6000 32.6000
KO 5 34.6000
Sig. .051 .180 .236
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 5.000.

d. Berat Badan Hari ke- 30


Descriptives
berat badan H30
N Mean Std. Std. 95% Confidence Minimum Maximum
Deviation Error Interval for Mean
Lower Upper
Bound Bound
KO 5 36.6000 3.84708 1.72047 31.8232 41.3768 30.00 40.00
K1 5 32.4000 4.82701 2.15870 26.4065 38.3935 25.00 36.00
P1 5 28.2000 1.92354 .86023 25.8116 30.5884 26.00 31.00
P2 5 30.4000 .54772 .24495 29.7199 31.0801 30.00 31.00
P3 5 26.2000 2.16795 .96954 23.5081 28.8919 23.00 28.00
Total 25 30.7600 4.60326 .92065 28.8599 32.6601 23.00 40.00

Universitas Sumatera Utara


33

Test of Homogeneity of Variances


berat badan H30
Levene Statistic df1 df2 Sig.
3.487 4 20 .026

ANOVA
berat badan H30
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 321.360 4 80.340 8.583 .000
Within Groups 187.200 20 9.360
Total 508.560 24

berat badan H30


a
Duncan
perlakuan N Subset for alpha = 0.05
1 2 3
P3 5 26.2000
P1 5 28.2000 28.2000
P2 5 30.4000 30.4000
K1 5 32.4000
KO 5 36.6000
Sig. .052 .052 1.000

Universitas Sumatera Utara


34

Lampiran 7. Analisis Statistik Kadar Kolesterol Total Mencit Setelah Pemberian


Diet Kuning Telur Dan Ekstrak Daun Pirdot Selama 30 Hari.

a. Kadar Kolesterol Total Hari ke- 0


Descriptives
kolesterol total H0
N Mean Std. Std. 95% Confidence Minimum Maximum
Deviation Error Interval for Mean
Lower Upper
Bound Bound
KO 5 127.8000 27.83343 12.44749 93.2402 162.3598 105.00 176.00
K1 5 124.6000 19.26915 8.61742 100.6742 148.5258 109.00 157.00
P1 5 111.8000 11.98749 5.36097 96.9156 126.6844 102.00 132.00
P2 5 111.8000 8.70057 3.89102 100.9968 122.6032 100.00 123.00
P3 5 116.4000 7.53658 3.37046 107.0421 125.7579 105.00 125.00
Total 25 118.4800 16.80555 3.36111 111.5430 125.4170 100.00 176.00

Test of Homogeneity of Variances


kolesterol total H0
Levene Statistic df1 df2 Sig.
1.511 4 20 .237

ANOVA
kolesterol total H0
Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
Between Groups 1089.440 4 272.360 .958 .452
Within Groups 5688.800 20 284.440
Total 6778.240 24

Universitas Sumatera Utara


35

b. Kadar Kolesterol Total Hari ke- 10


Descriptives
kolesterol total H10
N Mean Std. Std. 95% Confidence Minimum Maximum
Deviation Error Interval for Mean
Lower Upper
Bound Bound
KO 5 151.4000 23.76552 10.62826 121.8912 180.9088 134.00 191.00
K1 5 144.2000 22.94995 10.26353 115.7039 172.6961 117.00 167.00
P1 5 185.8000 11.43241 5.11273 171.6048 199.9952 172.00 199.00
P2 5 192.0000 30.50410 13.64185 154.1242 229.8758 159.00 225.00
P3 5 212.8000 42.27529 18.90608 160.3083 265.2917 167.00 281.00
Total 25 177.2400 36.70522 7.34104 162.0888 192.3912 117.00 281.00

Test of Homogeneity of Variances


kolesterol total H10
Levene Statistic df1 df2 Sig.
1.107 4 20 .381

ANOVA
kolesterol total H10
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 16574.960 4 4143.740 5.259 .005
Within Groups 15759.600 20 787.980
Total 32334.560 24

kolesterol total H10


a
Duncan
perlakuan N Subset for alpha = 0.05
1 2 3
K1 5 144.2000
KO 5 151.4000 151.4000
P1 5 185.8000 185.8000
P2 5 192.0000
P3 5 212.8000
Sig. .689 .067 .165
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 5.000.

Universitas Sumatera Utara


36

c. Kadar Kolesterol Total Hari ke- 20


Descriptives
kolesterol total H20
N Mean Std. Std. Error 95% Confidence Minimum Maximum
Deviation Interval for Mean
Lower Upper
Bound Bound
KO 5 142.4000 38.21387 17.08976 94.9512 189.8488 107.00 207.00
K1 5 186.0000 62.88879 28.12472 107.9133 264.0867 127.00 279.00
P1 5 156.0000 14.01785 6.26897 138.5945 173.4055 143.00 176.00
P2 5 166.0000 34.13942 15.26761 123.6103 208.3897 125.00 206.00
P3 5 172.4000 44.07720 19.71193 117.6709 227.1291 132.00 245.00
Total 25 164.5600 40.98687 8.19737 147.6415 181.4785 107.00 279.00

Test of Homogeneity of Variances


kolesterol total H20
Levene Statistic df1 df2 Sig.
2.095 4 20 .119

ANOVA
kolesterol total H20
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 5437.760 4 1359.440 .779 .552
Within Groups 34880.400 20 1744.020
Total 40318.160 24

Universitas Sumatera Utara


37

d. Kadar Kolesterol Total Hari ke- 30


Descriptives
kolesterol total H30
N Mean Std. Std. 95% Confidence Minimum Maximum
Deviation Error Interval for Mean
Lower Upper
Bound Bound
KO 5 130.0000 20.71232 9.26283 104.2823 155.7177 105.00 154.00
K1 5 205.2000 35.74493 15.98562 160.8168 249.5832 149.00 239.00
P1 5 145.6000 10.78425 4.82286 132.2096 158.9904 132.00 158.00
P2 5 135.6000 29.24551 13.07899 99.2869 171.9131 110.00 182.00
P3 5 157.0000 38.63936 17.28005 109.0229 204.9771 125.00 224.00
Total 25 154.6800 38.05229 7.61046 138.9728 170.3872 105.00 239.00

Test of Homogeneity of Variances


kolesterol total H30
Levene Statistic df1 df2 Sig.
1.281 4 20 .311

ANOVA
kolesterol total H30
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 18066.240 4 4516.560 5.414 .004
Within Groups 16685.200 20 834.260
Total 34751.440 24

kolesterol total H30


a
Duncan
perlakuan N Subset for alpha = 0.05
1 2
KO 5 130.0000
P2 5 135.6000
P1 5 145.6000
P3 5 157.0000
K1 5 205.2000
Sig. .190 1.000
Means for groups in homogeneous subsets are
displayed.
a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 5.000.

Universitas Sumatera Utara


38

Lampiran 8. Analisis Statistik Kadar Trigliserida Mencit Setelah Pemberian Diet


Kuning Telur Dan Ekstrak Daun Pirdot Selama 30 Hari
Descriptives
Trigliserida
N Mean Std. Std. 95% Confidence Minimum Maximum
Deviation Error Interval for Mean
Lower Upper
Bound Bound
KO 5 104.6000 26.74509 11.96077 71.3916 137.8084 77.00 144.00
K1 5 132.0000 55.33986 24.74874 63.2865 200.7135 56.00 193.00
P1 5 145.4000 36.46642 16.30828 100.1210 190.6790 107.00 194.00
P2 5 123.0000 47.86961 21.40794 63.5620 182.4380 76.00 179.00
P3 5 141.6000 50.51039 22.58894 78.8831 204.3169 105.00 227.00
Total 25 129.3200 43.36831 8.67366 111.4184 147.2216 56.00 227.00

Test of Homogeneity of Variances


Trigliserida
Levene Statistic df1 df2 Sig.
.791 4 20 .545

ANOVA
Trigliserida
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 5337.840 4 1334.460 .671 .620
Within Groups 39801.600 20 1990.080
Total 45139.440 24

Trigliserida
a
Duncan
Perlakuan N Subset for alpha = 0.05
1
KO 5 104.6000
P2 5 123.0000
K1 5 132.0000
P3 5 141.6000
P1 5 145.4000
Sig. .208
Means for groups in homogeneous subsets are
displayed.
a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 5.000.

Universitas Sumatera Utara


39

Lampiran 9. Analisis Statistik Kadar HDL Mencit Setelah Pemberian Diet Kuning
Telur Dan Ekstrak Daun Pirdot Selama 30 Hari
Descriptives
HDL
N Mean Std. Std. 95% Confidence Minimum Maximum
Deviation Error Interval for Mean
Lower Upper
Bound Bound
KO 5 66.8000 8.58487 3.83927 56.1405 77.4595 59.00 80.00
K1 5 105.4000 20.48902 9.16297 79.9595 130.8405 82.00 128.00
P1 5 77.2000 11.84061 5.29528 62.4979 91.9021 65.00 91.00
P2 5 49.8000 8.78635 3.92938 38.8903 60.7097 40.00 64.00
P3 5 77.0000 12.00000 5.36656 62.1000 91.9000 59.00 89.00
Total 25 75.2400 21.97969 4.39594 66.1672 84.3128 40.00 128.00

Test of Homogeneity of Variances


HDL
Levene Statistic df1 df2 Sig.
2.328 4 20 .091

ANOVA
HDL
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 8174.960 4 2043.740 11.953 .000
Within Groups 3419.600 20 170.980
Total 11594.560 24

HDL
a
Duncan
Perlakuan N Subset for alpha = 0.05
1 2 3
P2 5 49.8000
KO 5 66.8000 66.8000
P3 5 77.0000
P1 5 77.2000
K1 5 105.4000
Sig. .053 .248 1.000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 5.000.

Universitas Sumatera Utara


40

Lampiran 8. Analisis Statistik Kadar LDL Mencit Setelah Pemberian Diet Kuning
Telur Dan Ekstrak Daun Pirdot Selama 30 Hari
Descriptives
LDL
N Mean Std. Std. Error 95% Confidence Minimum Maximum
Deviation Interval for Mean
Lower Upper
Bound Bound
KO 5 42.4000 18.76966 8.39405 19.0944 65.7056 18.00 68.00
K1 5 93.4000 18.07761 8.08455 70.9537 115.8463 76.00 120.00
P1 5 39.0000 13.61984 6.09098 22.0887 55.9113 25.00 57.00
P2 5 61.4000 23.47978 10.50048 32.2460 90.5540 40.00 91.00
P3 5 52.0000 54.09713 24.19297 -15.1705 119.1705 9.00 144.00
Total 25 57.6400 33.47372 6.69474 43.8227 71.4573 9.00 144.00

Test of Homogeneity of Variances


LDL
Levene Statistic df1 df2 Sig.
1.802 4 20 .168

ANOVA
LDL
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 9522.160 4 2380.540 2.741 .057
Within Groups 17369.600 20 868.480
Total 26891.760 24

LDL
a
Duncan
Perlakuan N Subset for alpha = 0.05
1 2
P1 5 39.0000
KO 5 42.4000
P3 5 52.0000
P2 5 61.4000 61.4000
K1 5 93.4000
Sig. .284 .101
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 5.000.

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai