Disusun Oleh:
AKPRIND YOGYAKARTA
2022
LEMBAR PENGESAHAN
Disusun Oleh:
Pada tanggal:…………………..
Mengetahui,
Mengetahui, Menyetujui,
Dr. Hadi Saputra, S.T., M.Eng. Satriawan Dini Heriyanto, S.T., M.Eng
NIK. 11.0769.667 E NIK. 19.0694.805.E
LEMBAR PENGUJI
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan
Ramat dan hidayat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan Tugas Akhir.
Tugas Akhir ini diwajibkan untuk semua mahasiswa teknologi mesin di Institut
Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta. Tugas akhir ini sebagai salah satu
Industri Jurusan Teknik Mesin Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta.
1. Kedua Orang Tua dan kakak, adik saya yang selalu memberikan semangat
2. Bapak Dr. Edhy Sutanta, S.T.,M.Kom selaku Rektor Institut Sains &
3. Ibu Nidia Lestari, S.T., M.Eng. selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin.
Teknologi Mesin.
6. Mas Aqsan selaku aslab CNC yang telah membantu dalam pembuatan
alat dan teman- teman yang turut serta dalam membantu menyelesaikan
Penyusun
PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR
gelar Ahli Madya Teknik pada progam Diploma III Jurusan Teknologi Mesin
Sejauh yang kami ketahui bukan merupakan duplikasi dari Tugas Akhir yang telah
smaupun perguruan tinggi atau instasi manapun, kecuali informasi yang tercantum
sebagai mestinya.
Penulis
Yudha wijaya
DAFTAR ISI
COVER....................................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN...................................................................................ii
LEMBAR PENGUJI............................................................................................iii
KATA PENGANTAR...........................................................................................iv
DAFTAR ISI.........................................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................ix
DAFTAR TABEL...................................................................................................x
ABSTRAK.............................................................................................................xi
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.4. Tujuan...........................................................................................................3
1.5. Manfaat.........................................................................................................3
2.2.2. Piston......................................................................................................8
vii
2.2.3. Seal O ring............................................................................................17
2.2.4. Gasket...................................................................................................21
3.4 Perhitungan.................................................................................................38
4.1.1 Pembahasan..........................................................................................49
4.1.2 Perhitungan...........................................................................................49
4.2 Perawatan...................................................................................................50
BAB V PENUTUP................................................................................................58
5.1 Kesimpulan.................................................................................................58
5.2 Saran...........................................................................................................60
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
DAFTAR TABEL
AKPRIND Yogyakarta
Email : yudhawijaya215@gmail.com
ABSTRAK
digunakan sebagai tempat untuk menghubungkan putaran mesin dengan gigi transmisi.
Didalam kopling terdapat kait yang digunakan untuk menekan rumah kopling sehingga
transmisi bisa terbebas dari putaran mesin, kait bergerak mendorong untuk menekan
rumah kopling untuk membebaskan gigi transmisi dengan putaran mesin. Pada
penggunaan sistim kopling mekanik sering kita temui kerugian-kerugian seperti kerja
menariknya. Kejadian seperti diatas biasanya diakibatkan karena kondisi dari kabel
kopling yang kering dari pelumasan ataupun adanya kerak akibat dari korosi. Kerugian-
kerugian pada penggunaan kabel kopling seperti diatas merupakan salah satu alasan
mengapa digunakan fluida cair didalam perencanaan penekan kopling dengan fluida cair.
Selain itu penggunaan fluida cair juga memiliki beberapa alasaan diantaranya yaitu sifat
dari fluida yang tidak mampu mampat dan mampu melumasi material yang digunakan.
Hal ini dikarenakan bila kondisi alat mengalami kekurangan cairan kita tinggal
menambahkanya dengan fluida yang sejenis, Dengan demikian penggunaan peralatan ini
dalam jangka panjang lebih ekonomis bila dibandingkan dengan penggunaan kabel
kopling. Dalam desain alat ini penulis memilih sistem hidrolis yang digunakan untuk
menekan kopling.
PENDAHULUAN
dan meneruskan putaran dari kruk as ke transmisi. Tanpa mekanisme kopling maka
transmisi akan sulit dipindahkan karena daya putar dari kruk as tidak terputus. Pada
kopling mekanik, seperti yang umum digunakan banyak kasus kegagalan operasional
karena putusnya kabel dan kekuatan operasi yang berat. Mekanisme kopling pada sepeda
motor umumnya digerakkan secara mekanis oleh pegangan yang menarik kabel untuk
menggerakkan tuas kopling. Ada beberapa kelemahan dalam kopling mekanik yang
dioperasikan, termasuk gesekan antara kawat dan selongsong, dan kawat putus. Sebagai
solusinya, ada potensi untuk menggantikan kopling mekanik dengan kopling yang
dioperasikan dengan sistim hidrolik. Dengan sistem hidrolik, kerugian gesekan pada
kawat kopling mekanik digantikan oleh fluida yang memiliki gesekan yang jauh lebih
Pada sistem hidrolik, oli diberdayakan menggunakan pompa Hidrolik dan tenaga
oli yang digunakan untuk memperoleh keuntungan mekanis yaitu Pekerjaan yang
bermanfaat. Sistem hidrolik bekerja berdasarkan hukum Pascal. Kopling hidrolik akan
menghasilkan energi meaknik dengan cara tekanan oli hidrolik untuk mengontrol gerakan
kopling. Sebagian besar kopling Hidrolik adalah digunakan di kendaraan roda empat, tapi
sekarang ini juga digunakan dalam sepeda motor untuk mengurangi upaya transmisi
usaha pengemudi atau pengendara. Di sepeda umum menggunakan kopling mekanis yang
memiliki lebih banyak keausan sehingga diperlukan lebih banyak upaya untuk transmisi
karena kendornya kabel. Jadi kita berpikir bahwa menggunakan kopling hidrolik untuk
mengurangi upaya yang diperlukan sistim kopling, dapat melakukan perpindahan gigi
dengan mulus dan umur kopling juga meningkat. Kami mendapat inspirasi dari sport bike
dan berfikiran mengubah transmisi sepeda normal menjadi seperti sport bike.
Teknologinya bukan hal baru tapi kami sedang memasangnya di sepeda biasa seperti
honda tiger, kawasaki ninja, yamaha rxz dll. kami hanya memodifikasi kopling yang
hidrolik yang kami gunakan adalah Master cylinder, brake hose, dan cylinder release.
laporan proyek akhir ini. Penulis hanya memfokuskan pada masalah proses produksi,
1.4 Tujuan
1. Untuk mendapatkan data desain master dengan ukuran dimensi yang presisi,
2. Untuk memperoleh data bahan yang digunakan pada komponen hydraulic clutch
release.
release.
1.5 Manfaat
menggunakan mesin cnc milling dengan metode g-code adalah sebagai berikut :
1. Bagi mahasiswa
a. Sebagai suatu penerapan teori dan praktek kerja yang diperoleh saat di bangku
perkuliahan.
b. Sebagai proses pembentukan karakter kerja mahasiswa dalam menghadapi
c. Sebagai model belajar aktif tentang cara inovasi teknologi bidang teknik mesin.
b. Sebagai bahan kajian di Jurusan Teknik Mesin dalam mata kuliah bidang teknik
mesin.
Adanya hydraulic clutch release ini dapat dijadikan referensi bagi masyarakat
pengguna atau mekanik dalam riset mesin baru maupun pengembangan wirausaha
industri bengkel.
BAB II
LANDASAN TEORI
oli,untuk melakukan suatu gerakan segaris atau putaran. Sistem ini bekerja
berdasarkan prinsip, jika suatu zat cair diberi tekanan, maka tekanan itu akan
yang bekerja bersama-sama dan melakukan suatu sasaran tertentu. Dalam system ini
yang berlaku adalah sistem kontrol loop terbuka di mana pompa hidrolik
mengirimkan minyak hidrolik ke saluran tekanan utama. Dari saluran tekanan utama
cair. Minyak mineral adalah jenis fluida yang sering dipakai. Prinsip dasar dari sistem
hidrolik adalah memanfaatkan sifat bahwa zat cair tidak mempunyai bentuk yang
lebih besar dari gaya awal yang dikeluarkan. Fluida penghantar ini dinaikkan
tekanannya oleh pompa yang kemudian diteruskan ke silinder kerja melalui pipapipa
saluran dan katup-katup. Gerakan translasi batang piston dari silinder kerja yang
diakibatkan oleh tekanan fluida pada ruang silinder dimanfaatkan untuk gerak maju
dan mundur maupun naik dan turun sesuai dengan pemasangan silinder yaitu arah
Saat ini ada beragam tipe sistem powertrain pada kopling sepeda motor
diantaranya yaitu kopling mekanik dan kopling hirdrolik, berikut macam macam
beban 75kg
perawatan untuk melumasi kopling. Dalam kasus kopling hidrolik, ketinggian tuas
kopling hidrolik dapat memberikan perasaan yang lebih mudah saat mendorong
kopling. Ada banyak variasi hadir dari kopling hidrolik sehingga kopling ini dapat
Silinder pembebas atau release cylinder ini terletak pada bagian bawah
kendaraan dan memiliki fungsi untuk meneruskan tenaga dari master silinder yang
2.2.2 Piston
dengan fluida hidrolik yang memiliki luas penampang tertentu. Luas penampang
inilah yang mengubah tekanan hidrolik menjadi gaya tertentu yang besarnya sesuai
Gambar piston
terbuat dari bahan alami atau karet synthetic atau plastik. Part ini memiliki fungsi
untuk memisahkan antara kedua sisi ruang silinder, menjaga kebocoran pelumas
(lubrikasi), menjaga kotoran dan material lain masuk ke system, memberikan batasan
cairan supaya tidak tercampur, melapisi permukaan yang tidak rata, dan menjaga agar
2.2.4 Gasket
Gasket adalah salah satu jenis seal yang banyak digunakan pada celah yang
kecil pada komponen yang diam. Beberapa tempat yang menggunakan gasket
misalnya antaracylinder head dan block , antara block dan oil pan. Permukaan yang
memakai gasket harus rata, bersih, kering dan tidak ada goresan.
Gambar Gasket
Prinsip Kerja Mesin Frais CNC 3 Axis Mesin Frais CNC menggunakan sistem
persumbuan dengan dasar sistem koordinat Cartesius, (Gambar 5.). Prinsip kerja
mesin CNC adalah meja bergerak melintang dan horizontal sedangkan pisau / pahat
berputar. Untuk arah gerak persumbuan Mesin Sistem koordinat Mesin Frais CNC
Controlled) adalah gabungan dari beberapa G code dan M Code yang di rangkai
sedemikian rupa agar dapat mengoperasikan mesin CNC sesuai keinginan dan
kebutuhan. Proses pemesinan CNC akan lebih mudah jika kamu dapat menguasai
bentuk-bentuk lintasan pahat yang di perintah oleh kode G, atau biasa disebut
interpolasi.
Arti huruf “G” ini yaitu singkatan dari geometri, yang merupakan format
perintah dimana harus memulai, bagaimana cara bergerak, sejauh apa pergerakan
Dibawah ini merupakan Tabel G Code dan M Code Mesin CNC yang sering
No kode keterangan
2 G02 Gerakan pahat untuk memotong atau pemakanan benda kerja secara
lurus ( Feeding )
jam ( CCW )
5 G09 Waktu tunda atau program untuk berhenti pada waktu tertentu
Tabel. G code
NO KODE KETERANGAN
Tabel. M Code
Untuk melaksanakan perintah jalanya alat potong guna mencapai tujuan yang
perkakas CNC. Urutan perintah ini berisi tentang apa yang akan dikerjakan.
Pada sistem CNC dapat dibagi ke dalam dua macam metode pemrograman, yaitu :
titik referensinya tidak tetap yaitu titik akhir yang dituju akan menjadi titik
referensinya tetap, yaitu satu titik dijadikan titik referensi untuk mencapai tujuan
yang dituju.
Bagian silinder selanjutnya terdapat piston. Part ini memiliki fungsi untuk
memisahkan antara kedua sisi ruang silinder. Piston berhubungan langsung dengan
fluida hidrolik yang memiliki luas penampang tertentu. Luas penampang inilah yang
mengubah tekanan hidrolik menjadi gaya tertentu yang besarnya sesuai dengan rumus
Rumusnya yakni ;
Seperti yang sudah kita tahu bahwa tekanan adalah gaya dibagi besar luasan
berikut:
F2 F1
=
A2 A1
Atau
F2 A1
=
F1 A2
keterangan :
F 1: gaya yang bekerja pada piston kecil
F 2: gaya yang bekerja pada piston besar
A1: luas penampang pada piston kecil
A2: luas penampang pada piston besar.
hukum Pascal dapat diketahui dari rasio gaya yang keluar dibagi gaya yang diberikan.
F2
Keuntugan mikanis = F1
ditambahkan ataupun keluar dari sistem tertutup, maka volume cairan yang terdorong di
sebelah kiri akan mendorong piston (silinder pejal) di sebelah kanan ke arah atas. Piston
di sebelah kiri bergerak ke bawah sejauh h1 dan piston sebelah kanan bergerak ke atas
A 2 h2 = A 1 h1
Pembahasan:
F 2/ A2 = F 1/ A1
Sehingga didapat:
π ( a 1 mm x 10 ¯ ² m ) ²
F 1= (f 2 Nm )
π ( a 2 mm x 10 ¯ ² m ) ²
F 1=¿ ❑ ( … … … N )=… … … N
❑
F1 … …..
P 1= = P =… … … … Pa
A 1 π ( a 2 mm x 10 ¯ ² m ) ² 1
Besarnya tekanan yang diperlukan, hampir dua kali besar tekanan atmosfer.
BAB III
PEMBAHASAN PERANCANGAN
Mulai
Konsep desain
Perhitungan
Pembuatan Komponen
Tidak
Berfungsi
Dengan
Baik
A YA
Kesimpulan
Selesai
3.2 Studi literatur dan pengumpulan data
Pada tahap ini dicari literatur yang mendukung dalam perancangan dan harus
Prinsip kerjanya sama dengan cara kerja rem hidrolik pada umumnya. jika di
rem kita kenal master rem, disini dinamakan master kopling. Pada saat tuas kopling
ditekan, maka fluida akan tertekan melalui selang menuju silinder kopling, sehingga
tekanan fluida berubah menjadi energi mekanis yang dapat menekan rumah kopling
2 3
1
Keterangan :
1. Release cylinder
2. Gasket
3. Seal O ring
4. Piston cylinder
1. Aluminium 6061
Bahan yang digunakan untuk percobaan Permesinan ini adalah aluminium
2. Stainless Stell
Baja nirkarat atau baja tahan karat atau lebih dikenal dengan stainless steel
adalah material yang mengandung senyawa besi dan setidaknya 12% Kromium
untuk mencegah proses korosi. Kemampuan tahan karat diperoleh dari terbentuknya
3. Seal O Ring
3.4 Proses Pembuatan Komponen
program aplikasi simulasi MASTER CAM X5. Secara garis besar adalah pengasaran
berdiameter kecil dengan bentuk sesuai desain, untuk selanjutnya melubangi di sisi
yang lain. Dan pelebaran lubang ditengah menggunakan mesin bubut hingga di dapat
dimensi sesuai gambar. Pada perencanaan ini mesin CNC yang digunakan adalah
CNC Milling Machine SIEMEN SINUMERIK 808D MILLING dengan Spindle Range
antara 150 – 4500 rpm dan feed motor 1.2 Kw. Percobaan Permesinan milling
1. Body
Benda kerja yang akan di proses dalam mesin CNC milling adalah
hydraulic clutch release cylinder ( kopling hidrolis ) dengan data utama sebagai
berikut :
Tipe : hydraulic
Jumlah daun : 1
Material : Aluminium
Toolpath dipilih sesui jenis pengerjaan dan tipe mesin yang dipakai.
4. Mempersiapkan mesin cnc dan peralatan pendukung lain yaitu: jangka sorong,
5. Cekam benda kerja sedemikian rupa agar dapat mengerjakan benda kerja.
kekencangan cekam agar benda kerja tidak mengalami getaran pada saat
proses pengerjaan
5mm
5mm
5mm
2. Piston
piston :
1 Mempersiapkan mesin bubut dan peralatan pendukung lain yaitu: jangka
sorong, pahat bubut rata, cekam bor untuk kepala lepas, center bor.
2 Mencekam benda kerja sedemikian rupa agar dapat mengerjakan sisi kanan
benda kerja. Penjepitan benda kerja diupayakan center/tidak oleng dan harus
3 Memasang pahat bubut sedemikian rupa agar posisi ujung sisi sayat setinggi
titik center benda kerja dan pengaturan posisi eretan atas menyesuaikan agar
ujung sisi sayat pahat bubut dapat menjangkau jarak pembubutan yang
4 Periksa dan posisikan tuas pengatur putaran sesuai hasil perhitungan rpm
benda kerja, demikian juga tuas pengatur gerakan feeding mesin sesuai untuk
3. Gasket
menggunakan proses laser cutting. berikut ini adalah proses pembuatan gasket :
tersedia pada panel kontrol parameter seting mesin tersebut. Adapun rentang
Rentang nilai level parameter setting proses cutting mesin CNC G-Weike LC6090.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Speed (mm/s) 1 1.2 1.4 1.6 1.8 2 2.2 2.4 2.6 2.8
Power (%) 50 52 54 56 58 60 62 64 66 68
5. Program yang telah dibuat selanjutnya di-input kan ke mesin CNC laser G-
Weike LC6090 melalui panel kontrol yang tersedia pada mesin tersebut dan
3.5 Perhitungan
Dalam membuat program mesin CNC maka ada parameter penting untuk
πxdxn
V c= m/menit
1000
Dimana :
Π = 3.14
4 Kedalaman pemotongan
Rumus yang digunakan untuk menentukan nilai laju pemotongan adalah sebagai
berikut:
MRR = v x L (Persamaan 1)
Dimana:
persamaan berikut:
Luas = a + b (Persamaan 2)
Dimana:
potong (Cs) adalah kemampuan alat potong menyayat bahan dengan aman
menghasilkan tatal dalam satuan panjang/ waktu (meter/menit atau feet/ menit).
Ilustrasi kecepatan potong pada poroses pembubutan, dapat dilihat pada (Gambar 1).
Gambar 1. Ilustrasi kecepatan potong pada proses pembubutan
Pada gerak putar seperti mesin bubut, kecepatan potongnya (Cs) adalah:
Keliling lingkaran benda kerja (π.d) dikalikan dengan putaran (n) atau: Cs = π.d.n
Meter/menit.
Keterangan:
Kecepatan potong untuk berbagai macam bahan teknik yang umum dikerjakan
pada proses pemesinan, sudah teliti/diselidiki para ahli dan sudah patenkan pada
antara jenis bahan yang akan dibubut dan jenis alat potong yang digunakan.
Pada tahap ini Mesin Pengaduk Bahan Silase ini yang sudah dirakit dapat di
uji coba apakah mesin ini sudah bekerja dengan sesuai fungsinya.
BAB IV
4.1.1 Pembahasan
mekanis kopling motor yang berat dan sering terjadi kerusakan pada bagian seling
kopling. Dari masalah tersebut kami memiliki ide untuk membuat komponen hidrolik
silinder yang bertujuan untuk memberi solusi dan kemudahan dalam pengoprasian
maupun perawatan. Setelah mendapat ide kami menggambar desain mesin tersebut
guna mendapatkan hasil yang presisi. Berdasarkan dari desain yang sudah dirancang
4.1.2 Perhitungan
M10 (9.80mm)
M5 (4.90mm)
d 2 29mm
d 1 22mm
P 17 mm
Lebar 2mm
kedalaman 1.75mm d 21.75mm
cylinder dengan spesifikasi ukura piston diameter 21.75mm dengan kombinasi master
kopling dengan ukuran piston 14mm didapatkan hasil tekanan sebesar 24,1 Newton
pada piston keluar jika piston masuk diberi gaya sebesar 10 Newton dan bergerak
sejauh 5mm
Seperti yang sudah kita tahu bahwa tekanan adalah gaya dibagi besar luasan
berikut:
F2 F1
=
A2 A1
Atau
F2 A1
=
F1 A2
Pascal dapat diketahui dari rasio gaya yang keluar dibagi gaya yang diberikan.
F2
Keuntugan mekanis =
F1
Diketahui
A1 = 14mm
A2 = 21.75mm
F = 10 Nm
Pembahasan:
F 2/ A2 = F 1/ A1
A2
F 2=( )F
A1 1
Sehingga didapat:
π
( 21.75 x 10 ¯ ² m ) ²
5
F 2= (10 N )
π
( 14 x 10 ¯ ² m ) ²
5
F 2=24,130 N
= ( 24,130
10
)5
= 2,07 mm
Jadi piston luar akan bergerak sejauh 2mm jika diberikan gaya sebesar 24,1 Newton
pada piston masuk sejauh 5mm
Besarnya tekanan yang diperlukan, hampir dua kali besar tekanan atmosfer.
πxdxn
V c= m/menit
1000
3.14 x 76 x 2500
V c= m/menit
1000
… … … … ..
V c= m/menit
1000
Putaran mesin
1000 . cs
n=
π .d
1000 . 25 mm
n=
3.14 . 21.5
n=252 rpm
Pemakanan
F=Fxn
F = 0.2 mm x 252rpm
F = 50.4 mm
Artinya pahat akan bergeser sejauh 50.4mm selama satu menit.
Waktu permesinan
L
Tm =
F
L = la + l (mm)
F = F . n ( mm/min)
Diketahui :
Diameter benda kerja : 25mm
Dibubut menjadi : 21.5mm
Sepanjang : 17mm
Dengan jarak start awal : 4mm
Putaran mesin : 252 putaran/min
Pemakanan dalam satu putaran (f) 0.2mm/rpm
L = la + l = 17+4 = 21
F=F.n = 0.2 x 252 = 50.4mm/min
L 21
Tm = menit Tm = = 0.4 menit
F 50.4
4. Perhitungan proses laser cutting
Laju pemotongan
MRR = V x L
4.2 Perawatan
Sistem seal, sistem pelumasan, dan sistem saluran fluida. Kerjasama dari seluruh
sistem ini akan membuat sebuah komponen bekerja sesuai dengan yang dikehendaki.
Setiap sistem dalam mesin terbagi lagi atas beberapa sub – sistem dimana setiap sub –
sistem terbagi atas banyak komponen yang bekerja mendukung sistem agar berfungsi
dengan baik. Salah satu cara untuk menjaga komponen – komponen dalam suatu
sistem tetap berfungsi dengan baik yaitu dengan memberikan perawatan berkala dan
melakukan perbaikan jika diperlukan. Begitu pula yang terjadi pada sistem seal
sistem ini akan bekerja dengan baik jika kita memberikan perawatan yang intensif.
Sistem seal merupakan satu komponen dalam sebuah konstruksi pompa yang
berfungsi sebagai penghalang atau pengeblok keluar masuknya cairan, baik itu fluida
proses maupun pelumas, maka perawatan dan perbaikan mutlak diperlukan. Berikut
akan dijelaskan penbahasan mengenai sistem seal dan cara perawatan yang sebaiknya
dilakukan.
hidrolik sangat kuat, untuk mengetahui gangguan penyebab kerusakan silinder adalah
terletak di seal dan pasak. Pada dasarnya terdapat 2 (dua) penyebab kerusakan yaitu
a. Kebocoran luar
Apabila masih gagal untuk menghentikan kebocoran sebaiknya ganti gasket dan
sealnya. Jika kebocoran silinder disekeliling batang piston maka seal dan gasketnya
langsung ganti saja. Apabila hal ini sudah anda lakukan tetapi masih bocor maka
periksalah.
1 Penyangga, sebab mungkin saja pasak dan baut-bautnya masih longgar (kurang
kencang).
3 Pelumasan, kemungkinan kekurangan pelumas pada batang piston, hal ini dapat
batang piston memanjang maka dapat tertempel oleh debu atau kotoran yang lain,
batang piston.
5 Cacat pada dinding piston, hal ini disebabkan batang piston yang tidak terlindung
b. Kebocoran Dalam
gerakan-gerakan yang lemah dan lamban. Kebocoran piston dapat disebabkan oleh
penggunaan oli yang kotor, pompa sudah melewati batas operasional, perbaikan
(repair) yang jelek, dan lain-lain. Apabila kerusakan pompa disebabkan oleh
1. Operasikan pompa sesuai dengan batas yang disarankan oleh pabrik pembuatnya,
2. Pasanglah pompa dengan dudukan yang kuat, agar tidak timbul getaran.
4. Gunakan jenis minyak hidrolik yang sesuai , dan gantilah minyak tersebut secara
periodik, jika tidak hal ini dapat menyebabkan panas yang tinggi.
5. Gunakan jenis (type) filter yang sesuai, agar partikel-partikel yang berukuran
kecil mampu tersaring, sehingga kotoran tidak ikut masuk kedalam sistem
6. Usahakan seluruh oli masuk ke dalam pompa, agar tidak terjadi kavitasi, dengan
7. Periksa saluran yang akan masuk kedalam pompa, apakah tersumbat atau tidak,
sebab jika tersumbat akan menyebabkan udara masuk ke dalam sistem yang
menimbulkan fluida berbuih,
Catatan :
setiap memasang kembali pompa ke sistem hidrolik, pompa harus di-prime, yaitu
mengisikan pompa dengan oli, dengan tujuan utama untuk lubrikasi dan
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1 Tahapan proses permesinan untuk komponen Release Clucth Cylinder adalah melalui
matrial yang akan digunakan baik sesuai spesifikasi maupun anggaran biaya riset.
Setelah semuanya terkumpul maka dilakukan simulasi baik menggunakan media kayu
ataupuun benda lunak lainya, setelah dirasa yakin bahwa program berjalan dengan
2 Gunakan metode permesinan sesuai aturan untuk mendapatkan hasil yang maksimal,
3 Total waktu Permesinan untuk satu komponen release cylinder adalah 2 jam 57 menit
25 detik.
4 Total waktu Permesinan untuk satu komponen piston adalah 15 menit 40 detik.
5.2 Saran
1. Untuk menghasilkan komponen yang baik dan sesuai standar keamanan maka harus
lebih mempehatikan ukuran, metode produksi dan alat yang akan digunakan dalam
karakteristik matrial bahan yang berkualitas dan quality produksi yang baik.
DAFTAR PUSTAKA
2] ZINK, M.; HAUSNER, M.; WELTER, R.; SHEAD, R.: CLUTCH AND RELEASE
SYSTEM – ENJOYABLE CLUTCH ACTUATI ON! 8TH LUK SYMPOSIUM, 2006, PP.
27-45
[3] WELTER, R.; HAUSNER, M.; GRETHEL, M.: PEDAL FORCE SUPPORT FOR
CLUTCH SYSTEMS; ATZ 09/2007 VOLUME 109, PP. 768–777