Disusun oleh :
Tugas Akhir ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan untuk
memperoleh gelar Ahli Madya (A.Md)
Mengetahui,
ii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Dengan ini kami menyatakan bahwa dalam Tugas Akhir ini tidak terdapat
karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar akademik di suatu institusi
manapun, dan sepanjang pengetahua kami, tidak terdapat karya atau pendapat orang
lain yang pernah ditulis dan diterbitkan oleh orang lain kecuali yang secara tertulis
diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka. Demikian pernyataan
ini kami buat dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab.
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
limpahan rahmat, berkat dan hidayah-Nya laporan tugas akhir ini dapat kami
selesaikan dengan baik. Laporan Tugas Akhir ini disusun untuk memenuhi sebagian
persyaratan guna memperoleh gelar Ahli Madya (A.Md) pada Program Studi Mesin
Industri Politeknik Industri ATMI Cikarang.
Pokok bahasan dalam laporan Tugas Akhir ini adalah mengenai
perancangan dan pembuatan produk “ Rancang Bangun Quick Clamping System for
CNC Double Coloumn”, yang meliputi desain, analisa perhitungan , penentuan
variasi, perancangan pembuatan produk, proses pemuatan produk, proses perakitan
dan perhitungan biaya.
Kami mengucapkan terimaksih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyelesaian Tugas Akhir ini. Secara khusus, kami berterima kasih kepada:
1. Tuhan Yang Maha Esa atas segala karunia-Nya yang diberikan untuk
menyeleaikan Tugas akhir ini dengan baik,
2. Bapak Agung Hananto, M.T. selaku Ketua Program Studi Teknik Mesin
Industri Politeknik Industri ATMI Cikarang.
3. Pada dosen pembimbing kami, Bapak Heribertus Guntur Astrianto,
S.T.,M.T. dan Bapak Nicolaus Adityo yang telah membimbing,
memberikan ilmunya pada kami dan membantu terlaksananya Tugas Akhir.
4. Ayah dan ibu kami masing – masing yang telah memberikan doa dan kasih
sayang serta memberikan dukungan dalam menyelesaikan karya tulis ini,
5. Kakak dan adik kami yang selalu memberikan dorongan dan ide dalam
menyelesaikan karya tulis ini,
6. Teman – teman mahasiswa Politeknik Industri ATMI Cikarang yang telah
banyak membantu,
7. Teman – teman magang di PT YPTI dari Universitas Atmajaya Yogyakarta,
Universitas Negeri Jakarta dan Universitas Gadjah Mada, terimakasih atas
doa, semangat, ide dan juga dukungan serta bantuannya selama pengerjaan
Tugas Akhir kami.
Akhir kata semoga hasil dari Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi rekan -
rekan mahasiswa pada umumnya dan tim penyusun pada khususnya.
Tim Penyusun
v
DAFTAR ISI
viii
DAFTAR TABEL
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 3 (a) Ragum sederhana (plain vise), (b) Ragum universal yang biasa
digunakan pada ruang alat. ...................................................................................... 7
x
DAFTAR LAMPIRAN
xi
DAFTAR PERSAMAAN
Persamaan 2 1 ....................................................................................................... 12
Persamaan 2 2 ....................................................................................................... 12
Persamaan 2 3 ....................................................................................................... 12
Persamaan 2 4 ....................................................................................................... 12
Persamaan 2 5 ....................................................................................................... 13
Persamaan 2 6 ....................................................................................................... 13
Persamaan 2 7 ....................................................................................................... 13
Persamaan 2 8 ....................................................................................................... 13
xii
DAFTAR ISTILAH
xiv
ABSTRAK
xv
ABSTRACT
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Sentuhan teknologi memberikan perubahan dan kemudahan dalam dunia
manufaktur. Teknologi yang berkembang semakin pesat ini memungkinkan
suatu kegiatan produksi dilakukan secara massal dalam waktu yang relatif
singkat. Sementara, sering kali penunjang yang digunakan memiliki batasan
dalam pengoprasiannya. Hal ini berdampak pada ketidak mampuan teknologi
dalam mengakomodir kebutuhan secara menyeluruh.
Pada proses permesinan milling konvensional maupun mesin CNC selalu
berhubungan dengan proses clamping pada meja mesin. Proses penjepitan
benda produksi yang berukuran besar yang tidak dapat di jangkau dengan
ragum, sehingga dibutuhkan proses clamping pada meja mesin. Clamping ini
terdiri dari baut T, Strap Clamp (clamp lurus), dan baut untuk mengatur
ketinggian.
Contoh dari kasus ini terdapat pada mesin Twinhorn FG-5225-5F yang
digunakan untuk kegiatan produk di pada PT YPTI, pada mesin tersebut
operator sering sekali membutuhkan bantuan untuk proses clamping
membutuhkan 2 orang atau lebih dan memakan waktu yang cukup lama. Bila
dilihat dari proses pemasanganya pada meja mesin yang masih menggunakan
proses manual terkadang masih banyak mengalami kendala dalam proses
pemasanganya seperti terbatasnya clamping tool, kesulitan dalam pemasangan
benda produksi karena terhalang penutup mesin oleh karena itu dibutuhkan
suatu alat yang mampu membantu proses pemasangan benda produksi tersebut
sehingga permasalahan yang dialami operator dan waktu efektifitas kerja mesin
dapat terpecahkan.
Berdasarkan latar belakang tersebut maka pelu dilakukan rancang bangun
sistem clamping dan pembuatan alat bantu pencekaman guna mengatasi
masalah pemesinan pada mesin Twinhorn FG-5225-5F.
1.2.Rumusan Masalah
Adapun perumusan masalah dalam perancangan alat Quick Clamping
Machine adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana proses pencekaman benda produksi di PT YPTI?
2. Bagaimana meningkatkan efektifitas dalam pencekaman di PT YPTI?
3. Bagaimana pengaruh pencekaman dalam proses produksi?
2
1.3.Tujuan Tugas Akhir
Adapun tujuan dalam pembuatan Quick Clamping System adalah sebagai
berikut:
1. Mengurangi jumlah operator dalam proses pencekaman sebelum dan
sesudah proses mesin.
2. Mengurangi durasi waktu proses produksi.
3. Mempermudah operator dalam proses pencekaman dan proses produksi.
1.4.Batasan Masalah
1. Dalam tugas akhir ini membahas terkait masalah operator pada sistem
pencekaman benda produksi dimana membutuhkan 2-4 orang untuk
melakukan pencekaman 1 benda produksi. Oleh sebab itu, perancangan
ini memiliki tujuan mengetahui permasalahan operator.
2. Perhitungan pencekaman dibatasi dengan menahan beban dari 150
sampai 1000 kg.
3. Pengamatan, pengambilan data dan dokumentasi diambil dari bagian
manufaktur PT YPTI.
3
1.6. Panduan Penulisan Laporan Tugas Akhir
Untuk mengetahui dan memahami gambaran secara umum
mengenai isi Tugas Akhir ini, maka penulisan Tugas Akhir ini dibagi dalam
lima bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan tugas akhir,
batasan masalah tugas akhir, manfaat tugas akhir dan sistematika laporan
tugas akhir.
BAB II LANDASAN TEORI
Landasan teori berisi tentang teori – teori, definisi, konsep dasar
pencekaman, komponen – komponen pencekaman yang akan menjadi
acuan dan pendukung selesai nya rancang bangun Quick Clamping dalam
pengerjaan tugas akhir.
BAB III METODE PENGERJAAN TUGAS AKHIR
Bab ini berisi tentang uraian rinci tentang metode yang digunakan
dalam proses pengerjaan Tugas Akhir, alur pengerjaan (Flowchart), variasi
– variasi pembanding perancangan (matriks morfologi), jadwal pengerjaan,
pembagian tugas, perencanaan bahan dan material, perhitungan –
perhitungan dan parameter, teknik pengumpulan data dan analisa hasil yang
digunakan.
BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisikan penjelasan dan hasil dari proses pengerjaan produk,
data dan analisa pengujian dan pembahasan dari hasil pengujian.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan, berisi uraian singkat yang dijelaskan secara tepat
mengenai hasil Tugas Akhir yang telah dibuat atau dirancang guna
menjawab tujuan Tugas Akhir yang telah disampaikan sebelumnya.
2. Saran, berisi tentang usulan pengembangan lanjutan pada rancangan
produk dan desain.
4
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Perancangan
Perancangan adalah sebuah proses yang bertujuan untuk mendesain sistem
baru yang bisa menuntaskan masalah-masalah yang dialami industri yang
diperoleh dari pemilihan alternatif sistem yang terbaik dalam menganalisis,
menilai, memperbaiki dan menyusun suatu sistem fisik dan non-fisik yang
optimal untuk waktu yang akan datang dengan memanfaatkan informasi yang
ada. Untuk mendefinisikan sesuatu yang akan dikerjakan dengan menggunakan
teknik yang bervariasi serta didalamnya melibatkan deskripsi mengenai bentuk
serta detail komponen dan juga keterbatasan yang akan dialami dalam proses
pengerjaannya. [1]
Dari pengertian perancangan diatas terdapat hal-hal yang harus diperhatikan
dalam perancangan :
1. Pengembangan dan penggunaan sistem rancang bangun secara khusus
menegaskan analisa fungsi, keamanan, jangka waktu penggunaan.
2. Pengembangan konsep dan pemeriksaan penggunaan dalam setiap waktu.
3. Identifikasi lingkungan kerja dalam menduga penyalahgunaan, dan fungsi
yang diharapkan
Penggunaan teori desain spesifik yang menegaskan kegagalan atau analisa
kegagalan ketika uji coba keamanan dalam setiap ragam operasi.
5
d. Tahapan Perancangan Kontrol, Tujuan perancangan ini agar
keberadaan sistem setelah dilaksanakan bisa mempunyai
kehandalan dalam mencegah kesalahan, kehancuran, dan
kegagalan proses.
2.2. Pencekaman
1. Clamp mesin bertingkat (clamp)
6
Clamp adalah perlengkapan untuk menjepit benda kerja yang tidak
memungkinkan dijepit menggunakan ragum. Contohnya benda kerja yang
panjang dan lebar. Penjepitan dilakukan langsung pada benda kerja yang
diletakkan diatas meja mesin. Jika ukuran panjang atau lebarnya melebihi
mesin milling, maka penjepitannya disesuaikan dengan jangkauan dari
pisau milling.
Untuk dapat mencekam dengan benar bentuk tertentu dari benda kerja,
biasanya digunakan blok bertingkat yang digabung dengan plat pita. [3]
2. Ragum
Gambar 2. 3 (a) Ragum sederhana (plain vise), (b) Ragum universal yang
biasa digunakan pada ruang alat.
Alat pemegang benda kerja pada mesin milling berfungsi untuk
mencekam benda kerja yang sedang disayat oleh pahat milling. Pemegang
benda kerja ini biasanya dinamakan ragum. Ragum tersebut dibaut pada
meja mesin milling dengan menggunakan baut T. Jenis ragum disesuaikan
dengan bentuk benda kerja yang dikerjakan dimesin. Untuk benda kerja
berbentuk balok, ragum yang digunakan adalah ragum ragum universal
(Gambar 2.3). Ragum ini digunakan bila benda kerja yang dibuat bidangnya
saling tegak lurus dan paralel satu sama lain (kubus, balok, balok
bertingkat). Apabila digunakan untuk membuat bentuk sudut, maka pahat
yang dipakai menyesuaikan bentuk sudut yang dibuat. [12]
7
3. Zero Clamp
8
2.3.1. Kelebihan Mild Steel
1. Harganya lebih murah.
2. Mudah didapat.
9
3. Perawatan awet.
Karena pada dasarnya sudah diperkaya dengan
beberapa lapisan seperti zat coating, membuat hollow tidak
terlalu sulit dari segi perawatannya. Bahkan besi jenis ini
tidak rentan terkena rayap maupun api, serta tidak mudah
berkarat.
4. Tidak mudah mengalami korosi.
Kebanyakan masalah besar besi adalah mengalami
korosi, dan hal itu memang akan membuat performa besi
menjadi tidak menarik dan juga mudah rusak. Oleh karena
itu jika menggunakan besi hollow maka peluang mengalami
korosi akan lebih sedikit karena lapisan aluminium dan juga
silikon yang terkandung di dalamnya.
Logam pengisi yang ada di dalam elektroda dibungkus oleh slag yang
akan menjadi pelindung logam lasan saat proses pengelasan berlangsung. Las
SMAW biasa disebut juga dengan istilah las MMA (Manual Metal Arc) atau
stick welding.
10
1,2 mm 120-350 18-32 6,0-25 mm
Besar arus pada pengelasan mempengaruhi hasil las bila arus terlalu
rendah maka perpindahan cairan dari ujung elektroda yang digunakan
sangat sulit dan busur listrik yang terjadi tidak stabil. Panas yang terjadi
tidak cukup untuk melelehkan logam dasar, sehingga menghasilkan bentuk
rigi-rigi las yang kecil dan tidak rata serta penembusan kurang dalam. Jika
arus terlalu besar, maka akan menghasilkan manik melebar, butiran
percikan kecil, penetrasi dalam serta peguatan matrik las tinggi. Maka arus
untuk pengelasan yang tepat dapat ditentukan berdasarkan ketebalan logam
induk, macam dan diameter kawat las, macam sambungan, dan juga posisi
saat pengelasan.[12]
11
2.6. Rumus – Rumus yang Digunakan
Dalam proses pembuatan alat ini terdapat beberapa rumus yang dipergunakan
untuk perhitungan.
1. Gaya yang diterima pada base sebagai berikut :
F = m.g....................................... Persamaan 2 1
keterangan :
F = gaya berat (N)
m = masa benda (kg)
𝑚
g = gravitasi bumi (s2)
Rumus tersebut dapat diketahui beban yang perlu ditahan oleh bed
mesin CNC agar tidak mengalami kegagalan dalam proses permesinannya.
[2]
Agar mampu menahan beban dari keseluruhan gaya maka rangka dari
Rancang Bangun Quick Clamping System for CNC Double Coloumn
Machine dibuat dengan konstruksi 5 kaki untuk membagi gaya agar
meringankan beban yang diterima setiap kaki.
3. Tegangan Normal
F 𝑚𝑎𝑥
Σ max = .......................................Persamaan 2 3
𝐴
Keterangan:
Σ max = Tegangan Maksimal (N)
𝑁
F max = Gaya maksimal 𝑚𝑚2
A = Luas Penampang (mm)
12
5. Rumus Momen Bengkok
Mb = F x Tb.......................................Persamaan 2 5
Keterangan:
Mb = Momen Bengkok (N)
F = Beban yang diterima (N/mm)
Tb = Tegangan bengkok Ijin
13
BAB III
METODE PENGERJAAN TUGAS AKHIR
3.1.1.Identifikasi Kebutuhan
Dalam tahap identifikasi kebutuhan, berfokus pada observasi di
lingkungan PT YPTI khususnya area Manufaktur, guna pencarian
kebutuhan dan permasalahan karyawan dalam proses produksi untuk
dapat di perbaiki, di tingkatkan hingga dilakukan perubahan.
14
3.1.5. Analisa Fungsi
Pada tahap ini dilakukan uji coba pada alat guna melihat fungsi –
fungsi bagian dan kegunaan dimana penggunaan zero clamp akan di
evaluasi untuk menentukan apakah sesuai dengan tujuan utama Tugas
Akhir.
15
Gambar 3. 1 Diagram air
16
3.3. Rencana Pelaksanaan Tugas Akhir
Jadwal pelaksanaan Rancang bangun Quick Clamping System for CNC
Double Cloumn Machine.
Tabel 3. 1 Jadwal Pelaksanaan Tugas Akhir
Judul Tugas Akhir Kelompok : 5
Galih Endriyanto
Rancang Bangun Quick Clamping 20011418
System For CNC Double Coloumn Nama dan NIM
Machine : Raden Ariel Ramadhan
Priambodo 20011432
perancangan
17
3.5. Penggunaan Sarana dan Prasarana
Tabel 3. 3 Penggunaan Sarana dan Prasarana
No. Pengeluaran
Pemasukan
1. PT YPTI Rp. 87.072.863
Jumlah Rp. 87.072.863
18
3.8. Daftar Persyaratan
Dalam daftar persyaratan ini berisi syarat – syarat apa saja yang harus
dilakukan agar tujuan pada Tugas Akhir dapat tercapai.
Tabel 3. 6 Daftar Persyaratan
19
3.9. Matriks Morfologi
Tabel 3. 7 Matriks Morfologi
Komponen
No. Sub Function
Komponen I Komponen II
Pengunci/Sistem
Penggerak
Kunci
Pencekaman
1.
Pneumatik
Manual
Material Meja
2.
3.
Zero Point
Clamping
System
4.
20
3.9.1. Penilaian Material dan Komponen
Penilaian material dan komponen yang dibutuhkan dilakukan oleh
penulis dengan cara mencari data dari kandungan material dan harga
komponen yang digunakan. Penilaian diberikan dengan poin 1 atau poin 0
dengan beberapa aspek di bawah ini :
1. Biaya : Poin 1 diberikan karena biaya untuk material yang dipilih
sesuai dengan perkiraan kebutuhan yang direncanakan. Poin 0
diberikan jika biaya material melebihi perkiraan harga yang
direncanakan.
2. Fungsi : Poin 1 diberikan karena sesuai dengan fungsi yang dibutuhkan.
Selain itu, walaupun fungsi sama namun dilihat lagi dari segi biaya.
Poin 0 diberikan jika fungsi tersebut tidak sesuai dengan fungsi yang
dibutuhkan dan melebihi dari budget yang direncanakan.
3. Ketahanan : Poin 1 diberikan jika ketahanan untuk material yang dipilih
memiliki ketahanan yang baik sehingga memperpanjang waktu
penggantian dan mudah diperbaiki. Poin 0 diberikan jika ketahanan
untuk material memiliki ketahanan yang kurang baik sehingga waktu
penggantian lebih sering dilakukan dan susah untuk diperbaiki.
Tabel 3. 8 Penilaian Terhadap Setiap Material
21
Zero Point Clamping 0 1 1 2
Clamping Pot
System Flex Clamp 1 1 1 3
Variable
Variasi I
Sub Fungsi Penilaian Poin
Untuk biaya dibutuhkannya instalasi
tambahan yang rumit untuk jalur pneumatik
pada mesin double coloumn sehingga
Pneumatik 2
membengkaknya biaya,untuk fungsi sesuai
dengan kebutuhan dan ketahanannya baik
selama perawatannya secara berkala
Untuk biaya yang dibutuhkan cukup besar
karena membutuhkan stainless steel
Stainless steel berukuran 1100 x 1100 x 30, untuk fungsi 2
sesuai dengan kebutuhan dan ketahanannya
baik karena kuat,anti korosi
Untuk biaya sedikit lebih mahal
dibandingkan dengan stud yang manual,
untuk fungsi sesuai dengan kebutuhan dan
Closure stud 3
ketahanannya baik jika sering dicek secara
berkala agar seal tidak mengalami
kebocoran
Untuk biaya cukup mahal untuk jenis single
clamping pot dibandingkan clamping
Clamping Pot 2
lainnya, untuk fungsi sesuai dengan
kebutuhan dan ketahanannya yang baik
Total Poin 9
22
Tabel 3. 10 Penilaian Terhadap Variasi 2
Variasi 2
Sub Fungsi Penilaian Poin
Untuk biaya yang dibutuhkan
dalam pencekaman sedikit, dengan
membutuhkan kunci L berukuran
Menggunakan kunci 14mm, untuk fungsi sesuai dengan
3
(Manual) kebutuhan dan ketahanannya baik,
jika suatu saat terjadinya kerusakan
pada kunci L hanya diganti dan
mudah didapatkan.
Untuk biaya material meja lebih
terjangkau dan cocok sebagai base
untuk benda produksi yang berubah
Mild Steel 3
– ubah atau berbeda – beda, untuk
fungsi sesuai dengan kebutuhan dan
ketahanan yang baik.
Untuk biaya dan fungsi masuk
dalam kebutuhan, dalam aspek
ketahanan lebih menjanjikan karena
Clamping stud 3
memiliki bentuk kepala yang lebih
mengunci sehingga meminimalisir
terjadinya getaran.
Untuk biaya lebih murah
dibandingkan dengan Zero point
jenis lain,untuk fungsi sesuai
Flex Clamp Variable dengan kebutuhan, memiliki 3
ketahanannya baik dan tidak
diutuhkannya perawatan yang
rumit.
Total Poin 12
23
Tabel 3. 11 Penilaian Terhadap Variasi 3
Variasi 3
Sub Fungsi Penilaian Poin
Untuk biaya yang dibutuhkan dalam
pencekaman sedikit, dengan
membutuhkan kunci L berukuran
Menggunakan kunci 14mm, untuk fungsi sesuai dengan
3
(Manual) kebutuhan dan ketahanannya baik,
jika suatu saat terjadinya kerusakan
pada kunci L hanya diganti dan
mudah didapatkan.
Untuk biaya yang dibutuhkan cukup
besar karena membutuhkan
stainless steel berukuran 1100 x
Stainless Steel 1100 x 30, untuk fungsi sesuai 2
dengan kebutuhan dan
ketahanannya baik karena kuat,anti
korosi.
Untuk biaya dan fungsi masuk
dalam kebutuhan, dalam aspek
ketahanan lebih menjanjikan karena
Clamping stud 3
memiliki bentuk kepala yang lebih
mengunci sehingga meminimalisir
terjadinya getaran.
Untuk biaya lebih murah
dibandingkan dengan Zero point
Flex Clamp Variable jenis lain,untuk fungsi sesuai 3
dengan kebutuhan, memiliki
ketahanannya baik dan tidak
24
diutuhkannya perawatan yang
rumit.
Total Poin 11
26
= 1000 – 69,307
= 930,693 mm
Jadi total panjang las semua sisi 1 besi hollow 930,693 mm.
Keterangan :
Ibersih = Ikotor = Berat total yang diterima
I = Ibersih = Ikotor
t = Tebal Las
1. Perhitungan Gaya
Untuk menghitung kekuatan Plat Mild Steel dalam menahan
beban benda produksi sebesar 1 ton pertama kami mencari
momen bengkok maksimal yang terjadi pada plat.
Perhitungan kekuatan meja base dengan dimensi 1100 mm x 11
00 mm x 30 mm.
F =mxg
F = 1000 x 9.81
F = 9810 N
Keterangan :
F = Gaya (N)
m = massa (kg)
g = Gravitasi
Σ mb = 0 → Rav
1
Rav x L – (q x L) 2 x L =0
1
Rav x 1100 – (9810 x 1100) 2 1100 = 0
Rav x 1100 – (10791000) 550 =0
Rav x 1100 – 5935050000 =0
5935050000
Rav = 1100
Rav = 5395500 N
Σ ma = 0 → Rbv
1
Rbv x L + (q x L) 2 x L =0
1
Rbv x 1100 + (9810 x 1100) 2 1100 = 0
Rbv x 1100 + (10791000) 550 =0
Rbv x 1100 + 5935050000 =0
28
5935050000
Rbv = 1100
Rbv = 5395500 N
3. Tahanan Bengkok
h3
Wx = Wy = 6
11003
= 6
= 221.833.333,33333 mm
4. Tegangan Bengkok
Mb
Tb = W
N
1.483.762.500
mm2
= 1.331.000.000 mm2
= 1,1147727 N
Keterangan :
Tb = Tegangan Bengkok
Mb = Momen Bengkok
W = Tahanan Bengkok
29
4.1.3. Perhitungan secara Analisis Kaki Base
Tabel 4. 2 Material Properties Hollow Mild Steel
1. Tegangan Normal
F max
Σ max = A
A = Luas Penampang = 2(Tebal x lebar + tebal x tinggi)
= 2 x (6 x 100 + 6 x 315)
A = 4980 mm2
Fmax
Σ max = A
9810 N
= 4910 mm2
30
N
= 1,99796334 mm2
Keterangan :
N
Σ max = Tegangan Normal mm2
F max = Gaya maksimal (N)
A = Luas Penampang (mm2 )
σ yeild
sf = σ max
N
240
mm2
= N
1,99796334
mm2
sf = 120,02
sf ≥ 10→ aman.
Keterangan :
sf = safety factor.
𝜎 𝑦𝑒𝑖𝑙𝑑 = berat atau beban dalam suatu tegangan saat
material berkurang elastisitasnya
𝜎 max = gaya maksimal yang diterima.
Jadi safety factor berfungsi untuk mengetahui tingkat
keamanan, maka dilakukan perhitungan safety factor tersebut.
Dengan nilai safety factor 129,02 ≥ angka keamanan 10, jadi
dapat dinyatakan sangat aman untuk menahan beban seluruhnya.
2. Momen bengkok
Mb = F max x Tb
= 9810 x 30
N
= 294300mm2
Keterangan:
Mb = Momen Bengkok
F = Gaya maksimal
Tb = Tegangan bengkok ijin
31
4. Tegangan Bengkok
Mb
Tb = W
N
294300
mm2
= 36541,84 mm2
= 8,05378163 N
Keterangan :
Tb = Tegangan Bengkok
Mb = Momen Bengkok
W = Momen Tahanan Aksial
32
diterapkan, seperti gaya, tekanan, suhu, atau kombinasi dari
beberapa faktor tersebut.
33
4.2.Gambar Rancang Bangun
Berikut adalah gambar assembly keseluruhan dari project yang kami
kerjakan, pada gambar Gambar 4.3 posisi penempatan quick clamping
system di atas bed mesin Twinhorn FG-5225-5F.
Pada gambar Gambar 4.8 jika kaki kesannya terlihat tinggi karena
spindel mesin maksimal turunnya 350 mm, sehingga diperlukannya kaki
sepanjang 315 mm untuk menggapai spindel mesin untuk semua proses
pada cope dan drag dapat terpenuhi pada proses permesinannya. Sedangkan
tinggi total keseluruhan dari quick clamping tersebut 520 mm, sehingga
masih memiliki sisa jarak 170 mm yang cukup untuk proses permesinan.
34
Pada Gambar 4.9 Pemasangan kaki pada bed mesin dengan
menggunakan clamp bertingkat pada alur T slot, gunanya pemasangannya
menggunakan clamp saja agar dapat di geser atau dilepas pada mesin,
sehingga mesin dapat digunakan untuk pengerjaan benda produksi lainnya
yang tanpa menggunakan quick clamping system.
35
4. Menjalankan program: Menjalankan program:
1. Cari program dengan 1. Cari program dengan
“Search” – “USB “Search” – “USB
Memory” – “Program Memory” – “Program
name (AL_GFT)” – name (AL_GFT)” –
16” 16”
“Input”. “Input”.
2. Tekan tombol 2. Tekan tombol “AUTO”.
“AUTO”. 3. Tekan tombol cycle
3. Tekan tombol cycle start
start
5. Program selesai Program selesai
a. Lepas produk after a. Lepas produk after
machining. machining.
b. Melakukan b. Melakukan pengecekan
pengecekan produk produk menggunakan
menggunakan dial dial indicator / dial
indicator / dial caliper. (pengecekan .
2’30” 2’30”
caliper. (pengecekan . dilakukan saat proses
dilakukan saat proses machining berjalan).
machining berjalan). c. Letakan batokan yang
c. Letakan batokan yang sudah selesai proses di
sudah selesai proses keranjang yang sudah di
di keranjang yang tetapakan
sudah di tetapakan
Dari data tabel 4.5 di dapatkan pemangkasan waktu hingga
2 menit 30 detik untuk satu pemrosesan batokan GTP. Dengan
terpangkasnya waktu tersebut dapat memberikan keuntungan berupa
peningkatan jumlah benda produksi.
36
Dari data proses target capaian Shift 1 total batokan yang dapat
dihasilkan per shift 1 tanpa menggunakan quick clamp sebanyak 334
pieces batokan, sedangkan yang dihasilkan dengan menggunakan
quick clamp sebanyak 480 pieces. Selisih yang dihasilkan sebanyak
146 pieces batokan.
37
4.3.4. Pengaruh Penggunaan Quick Clamping
Penelitian ini dilakukan melalui observasi terhadap
percobaan batokan GTP Sampoerna dan melakukan wawancara
dengan beberapa operator mesinnya. Pada fase ini, informasi
memiliki peran yang sangat penting dalam menyelesaikan suatu
masalah. Kegiatan pengumpulan informasi yang lebih lengkap dan
mendalam.
Sebagai bentuk kelanjutannya, maka untuk analisis
perbedaannya dapat menggunakan mind mapping. Sebab atau faktor
– faktor yang mempengaruhi efek atau perubahan pada penelitian ini
yaitu kebutuhan dari customer memesan berapa banyak yang
dibutuhkan dan deadline yang di tentukan dari customer sehingga
PT YPTI dapat menentukan man power yang dibutuhkan untuk
mengejar hingga deadline yang telah disepakati.
38
BAB V
Pada bab ini dibahas tentang kesimpulan dan saran selama melakukan
proses Rancang Bangun Quick Clamping System for CNC Double Coloumn
Machine, tetapi kami disini mengunggah 2 mesin berjenis Twinhorn FG-5225-5F
dan Twinhorn VE-1020L3 karena posisi mesin Twinhorn FG-5225-5F yang kami
gunakan benda produksinya belum datang hingga saat ini sehingga kami belum bisa
melakukan observasi lebih jauh, sehingga kami menggunakan data dari mesin
Twinhorn VE-1020L3.
5.1.Kesimpulan
A. Mesin CNC Twinhorn FG-5225-5F
Dari hasil Rancang Bangun Quick Clamping System for CNC
Double Coloumn Machine kesimpulan sebagai berikut:
1. Berdasarkan tujuan tugas akhir pembuatan quick clamping untuk
mesin CNC Twinhorn FG-5225-5F dapat memangkas waktu yang
terbuang sia-sia dalam pemasangan clamp secara konvensional.
2. Waktu dalam proses mesinnya tidak berubah karena sudah di
sesuaikan dengan berjalannya program.
39
5.2. Saran
A. Mesin CNC Twinhorn FG-5225-5F
Berdasarkan kesimpulan diatas maka dapat disarankan beberapa hal
yaitu:
1. Berdasarkan penundaan datangnya Cope dan Drag perlunya diadakan
penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh kerangka terhadap dampak dari
uji coba dari quick clamping.
2. Dalam meningkatkan hasil produksi pada mesin CNC Twinhorn FG-5225-
5F, maka diperlukan peningkatan clamping karena dengan Quick Clamping
dapat meringkas waktu clamping di mesin sehingga untuk proses
pemasangan benda produksi dapat lebih efisien konvensional yang baik.
3. Penelitian lebih lanjut diharapkan dengan adanya quick clamping pada
mesin CNC Twinhorn FG-5225-5F dapat memangkas waktu yang terbuang
secara sia-sia dari segi waktu pemasangan Cope dan Drag, sehingga
diharapkan didapatkan hasil yang relevan dalam menggunakan waktunya
untuk memasang clamping pot ketika proses permesinan sedang
berlangsung.
40
Daftar Pustaka
[1] Panca Budi. Perancangan, 2020, No. 1,2. [online] Diakses dari
https://repository.pancabudi.ac.id/perpustakaan/lokalkonten/1714370548_
257_2_BAB_II.pdf, 16 Juni 2023.
[2] Pak Dosen. Gaya Berat, 19 Agustus 2023. [online] Diakses dari
https://pakdosen.co.id/gaya-berat/, 16 Juni 2023.
[3] Dpy. Macam-macam peralatan clamp (penjepit), 2015. [online] Diakses
dari http://www.dpy.my.id/2015/03/macam-macam-peralatan-clamp-
penjepit.html, 16 Juni 2023.
[4] Kosmek Work Clamping System. Pallet Clamp, 2023. [online] Diakses
dari
http://www.kosmek.co.jp/php_file/product_middle_list.php?lang=2&grou
p=109, 22 Juni 2023.
[5] Gross Publications, Inc. Quick Change Mechanical Receiver and Blank
Pallet. 1133 Airline Drive, Suite 2100 Grapevine, Texas 76051 USA, 1
Februari 2016. [online] Diakses dari
https://www.mfgnewsweb.com/archives/4/44323/Workholding-
feb16/Quick-Change-Mechanical-Receiver-and-Blank-Pallet.aspx, 26 Juni
2023.
[6] Ctmag. Quick Change Mechanical Receiver System. 340 Rte. 16B, Center
Ossipee, 03814, NH, US, 1 November 2014. [online] Diakses dari
https://www.ctemag.com/products/quick-change-mechanical-receiver-
system, 4 Juli 2023.
[7] Heinrich Kipp Werk GmBH & Co. KG. Locating Bushes For Pneumatic
Locating Cylinder, 2023. [online] Diakses dari
https://www.kipp.com/gb/en/Products/Clamping-technology/Zero-Point-
Clamping-Technology/Locating-and-clamping-systems/Locating-bushes-
for-pneumatic-locating-cylinder/Locating-bushes-for-pneumatic-locating-
cylinder-Form-A.html, 4 Juli 2023.
[8] Fikri Ariansyah & Mochammad Arivin Syarifuddin. SEMNASTERA
(Seminar Nasional Teknologi dan Riset Terapan), Politeknik Sukabumi
Indonesia, Metode French, Vol.2, 2020. [online] Diakses dari
https://semnastera.polteksmi.ac.id/index.php/semnastera/article/view/172/
63#, 4 Juli 2023.
[9] IT ZERT. Zero Clamp GmbH. Australia, 2019. [online] Diakses dari
https://zeroclamp.com/wpcontent/uploads/2019/11/gesamtkatalog_v4_20
19_engl.pdf , 25 Juni 2023
[10] PT Sinarindo Megah Perkasa. Specification for Mild Steel Plate.
[online] Diakses dari https://www.sinarindo.co.id/index.php/news/109-
specification-for-mild-steel-plate, 10 Juli 2023.
[11] Beyond-steel & Metal. Besi Hollow/Pipa Kotak Ex. Impor, 7
Agustus 2011. [online] Diakses dari https://metal.beyond-
steel.com/tag/hollow-section-yield-strength/, 19 Juli 2023.
41
[12] Universitas Negeri Yogyakarta. Teknologi Permesinan. Bab.3
Proses Frais (milling). [online] Diakses dari
https://staffnew.uny.ac.id/upload/131569341/pendidikan/teori-pemesinan-
dasar-proses-fraiss-milling.pdf, 28 Agustus 2023.
[13] Dipl.-Ing. Rijanto TOSIN,” Tegangan Permukaan” Mekanika
Teknik Bahan Dimensi, Beban, Bahan, Cikarang. Indonesia. 2012 BAB 4
hal 29.
[14] Dipl.-Ing. Rijanto TOSIN, “Pembebanan Bengkok” Mekanika
Teknik Bahan Dimensi, Beban, Bahan, Cikarang. Indonesia. 2012 BAB 8
hal 77.
[15] Dipl.-Ing. Rijanto TOSIN,”Momen Inersia dan Momen Tahanan”
Mekanika Teknik Bahan Dimensi, Beban, Bahan, Cikarang. Indonesia.
2012 BAB 6 hal 166 -167.
42
LAMPIRAN
Lampiran 1 Gambar Rancang bangun 2D Quick Clamping System
43
Lampiran 2 Gambar Rancangan 2D Base
44
Lampiran 3 Gambar Rancangan 2D kaki Quick Clamping
45
Lampiran 4 Tabel Mekanisme Quick Clamping System.
Keuntungan: Keuntungan:
1. Tidak menambah biaya 1. Proses dapat terganggu tanpa
untuk sumber daya lain masalah kapan saja.
(Hidrolik atau Pnuematik). 2. Penggunaan mesin yang
2. Proses perawatan berkelanjutan.
konvensional lebih mudah. 3. Cocok dengan proses
produksi massal.
Kerugian: Kerugian:
1. Sulit atau bahkan tidak mungkin 1. Proses perawatan lebih
untuk menghentikan proses intens(berkala).
(menghapus komponen sepenuhnya
dari tabel mesin).
2. Mesin macet atau benda kerja
dibuang.
46
Lampiran 5 Revisi dari Penguji I
47
Lampiran 6 Revisi dari Penguji II
48