TUGAS AKHIR
Oleh:
Nama : Abieta Agit Avila
Nomor Bp 2001012075
Program Studi : D3 Teknik Mesin
i
LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR
PEMBUATAN ENGINE CUTTING SEPEDA MOTOR
KTM 100cc SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN
Disusun oleh:
Diketahui Oleh:
Pembimbing 1 Pembimbing 2
Mengetahui
Ketua Program Studi D3 Teknik Mesin
Nofriadi, ST., MT
Nip. 19641231 199203 1 034
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmatNYA dan
meningkatkan derajat orang-orang yang beriman serta berilmu pengetahuan, atas
berkat rahmat dan karunia-nya, penulis dapat menyelesaikan pembuatan Proposal
Tugas Akhir dengan judul “PEMBUATAN TRAINE ENGINE CUTTING
SEPEDA MOTOR KTM 100cc SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN”
Shalawat dan salam penulis ucapkan semoga tersampaikan kepada nabi
besar MUHAMMAD SAW, keluarga, serta para sahabat. Semoga sampai hari
akhir kelak masih mendapat syafaat dari mereka, amin.
Dalam menyelesaikan laporan Proyek Akhir ini, tidak sedikit hambatan
yang penulis temui. Namun berkat bantuan moril dan materil yang penulis terima
dari berbagai pihak, maka hambatan tersebut dapat penulis lalui.
Pada kesempatan ini, izin kan penulis mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu dalam meyelesaikan laporan Tugas Akhir ini
terutama kepada :
1. Terima kasih kepada orang tua yang telah memberikan dukungan baik moril
maupun materil serta doa yang tiada hentinya kepada penulis.
2. Bapak Nofriadi, ST., MT selaku dosen pemibimbing 1 tugas akhir.
3. Bapak Nasrullah ST., MT dosen pembimbing 2 tugas akhir.
4. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam pembuatan proposal ini.
5. Teman-Teman dari Teknik Mesin angkatan 2020 yang telah memberikan ide-
ide atau gagasan kepada penulis untuk menyelesaikan laporan ini.
6. Terima kasih kepada orang tua yang telah memberikan dukungan baik moril
maupun materil serta doa yang tiada hentinya kepada penulis.
ii
Semoga Allah SWT memberikan balasan yang setimpal kepada semua
yang telah membantu Penulis dalam membuat laporan ini, dengan segala
kerendahan hati Penulis menyadari bahwa Laporan Tugas Akhir ini masih jauh
dari kesempurnaan dimasa mendatang.
Akhir kata penulis berharap agar Laporan Tugas Akhir ini bermanfaat bagi
penulis serta semua yang berkepentingan pada umumnya, amin.
Penulis
i
DAFTAR ISI
v
2.6.2 Jenis Sambungan Las.......................................................................16
2.7 Proses Machining...................................................................................16
BAB III PROSES PEMBUATAN ENGINE CUTTING...................................18
3.1 Diagram Alir Proses.............................................................................18
3.2 Tempat Pelaksanaan Tugas Akhir.....................................................19
3.3 Alat dan Bahan.....................................................................................19
3.3.1 Alat.....................................................................................................19
3.1.2 Bahan.................................................................................................26
BAB IV PEMBAHASAN.....................................................................................27
4.1 Pembuatan Engine Cutting Sepeda Motor KTM 100cc....................27
4.1.1 Pemilihan Engine yang akan di Cutting..........................................27
4.2 Proses Perancangan.............................................................................28
4.2.1 Pembuatan Desain Rangka Stand Engine......................................29
4.2.2 Proses Pembuatan Rangka..............................................................32
4.3 Proses Pengecatan Stand Engine.........................................................34
4.4 Proses Engine Cutting..........................................................................36
4.4.1 Proses Pembongkaran Engine.........................................................37
4.4.2 Membersihkan Komponen Engine.................................................40
4.4.3 Memotong/Cutting Komponen Engine...........................................40
4.4.4 Mengamplas Komponen Yang Telah Di Cutting........................41
4.4.5 Mengecat cutting engine...................................................................42
4.4.6 Proses Pemasangan Engine Cutting Honda Tipe Supra X 100cc 42
4.4.7 Merangkai Engine Ke Stand............................................................45
BAB V PENUTUP................................................................................................46
5.1 Kesimpulan...........................................................................................46
5.2 Kesimpulan...........................................................................................46
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................48
LAMPIRAN..........................................................................................................49
v
DAFTAR GAMBAR
v
Gambar 4. 13 Memotong Komponen Engine........................................................40
Gambar 4. 14 Pengecatan Komponen Engine.......................................................42
Gambar 4. 15 Urutan Pengencangan Cyliner Head...............................................43
Gambar 4. 16 . Pemasangan As Roker Arm..........................................................43
Gambar 4. 17 Urutan Pemasangan Ring Piston.....................................................44
Gambar 4. 18 Pemasangan Pin Piston...................................................................44
Gambar 4. 19 Posisi Sambungan Ring..................................................................45
Gambar 4. 20 Merangkai Engine Ke Stand...........................................................45
v
DAFTAR TABEL
i
BAB I
PENDAHULUAN
1
mengenai fungsi dari masing-masing sistem yang terdapat pada suatu
mesin maupun komponen yang terdapat di dalamnya, sehingga proses
engine cutting dapat dilakukan dengan benar dan dapat mempermudah
tenaga pendidik dalam menjelaskan fungsi maupun cara kerja sistem
maupun komponen yang terdapat dalam mesin tersebut. Pembuatan
Engine cutting Mesin sepeda Motor KTM 100cc ini nantinya akan
digunakan pada bengkel Maintenance Program Teknik Mesin Politeknik
Negeri Padang sebagai sarana penunjang pembelajaran maintenace pada
engine .
1.3 Tujuan
2
Diploma (D) – III di Politeknik Negeri Padang.
5. Sebagai wadah untuk mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh
selama menjalani pendidikan di bangku kuliah.
6. Memotivasi mahasiswa lain untuk dapat menciptakan alat / mesin
baru atau mengembangkan mesin yang telah ada.
7. Untuk dapat membantu tenaga pendidik dan mahasiswa/I dalam
proses pembelajaran khususnya di bidang otomotif.
1.5 Manfaat
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari proyek akhir ini adalah :
a. Sebagai suatu penerapan teori dan praktek kerja yang diperoleh saat
di perkuliahan.
b. Mengembangkan ide pembuatan engine cutting sebagai media
penunjang dalam dunia Pendidikan khususnya dibidang otomotif.
c. Meningkatkan kreatifitas dan inovasi serta skill mahasiswa
sehingga nantinya siap dalam menghadapi persaingan di dunia
kerja.
d. Menyelesaikan proyek akhir guna menunjang keberhasilan studi
untuk memperoleh gelar Ahli Madya.
4
BAB II TINJAUKAN PUSTAKA
Berisi teori-teori studi kepustakaan yang
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Berisi tentang langkah-langkah atau metodologi penyelesaian
materi Tugas Akhir.
BAB IV PEMBAHASAN
Berisi penjelasan tentang “PEMBUATAN ENGINE CUTTING
SEPEDA MOTOR KTM 100cc SEBAGAI MEDIA
PEMBELAJARAN”
BAB V PENUTUP
Berisi kesimpulan dan saran.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
6
2.3 Uraian Umum Motor Diesel dan Motor Otto
Motor 4-tak dalam satu siklus kerjanya terdiri dari empat tahap
(langkah) yaitu langkah hisap, langkah tekan, langkah usaha / ekspansi dan
langkah buang yang diselesaikan dalam dua putaran crankshaft.
Posisi tertinggi yang dicapai oleh torak dalam silinder disebut titik
mati atas (TMA) dan posisi terendah yang dicapai torak disebut titik mati
bawah (TMB). Jarak geraknya torak antara TMA dan TMB disebut
langkah torak (stroke). Proses menghisap campuran bensin dan udara ke
dalam silinder, mengkompresikan, membakarnya dan mengeluarkan gas
sisa pembakaran dari dalam silinder, disebut satu siklus (Subandrio, 2009).
Langkah Hisap
Torak didalam silinder bergerak dari TMA (titik mati atas)
menuju TMB (titik mati bawah), katup hisap terbuka dan katup buang
dalam keadaan tertutup. Melalui katup hisap, campuran bahan bakar
dan udara terhisap masuk ke dalam silinder (Subandrio, 2009).
7
Langkah Kompresi
Dalam langkah ini, torak bergerak dari TMB menuju TMA,
sementara katup hisap dan katup buang dalam keadaan tertutup.
Campuran bahan bakar dan udara dimampatkan oleh torak yang
bergerak menuju TMA. Akibatnya tekanan dan temperaturnya
menjadi naik, sehingga akan mudah terbakar. Poros engkol berputar
satu kali, ketika torak mencapai TMA (Subandrio, 2009).
Langkah Usaha
Sesaat sebelum torak mencapai TMA campuran bahan bakar
dan udara yang terkompresi dinyalakan oleh loncatan bunga api dari
busi, terjadilah proses pembakaran. Sementara itu torak masih
bergerak menuju TMA, maka volume dalam ruang bakar semakin
kecil sehingga tekanan dan temperatur gas di dalam silinder menjadi
semakin tinggi. Akhirnya torak mencapai TMA dan gas pembakaran
mampu mendorong torak dari TMA menuju ke TMB. Katup hisap dan
katup buang masih dalam keadaan tertutup. Selama torak bergerak
dari TMA ke TMB volume gas pembakaran di dalam silinder
bertambah besar dan karena itu tekanannya turun (Subandrio, 2009).
Langkah Buang
Katup buang terbuka dan katup hisap tertutup, torak bergerak
dari TMB ke TMA, mendorong gas hasil sisa pembakaran keluar dari
dalam silinder melalui saluran katup buang. Setelah langkah buang
selesai siklus dimulai lagi dari langkah hisap dan seterusnya
(Subandrio, 2009).
8
2.3.2 Motor 2 Langkah
9
A : Transfer port
B : Exhaust
C : Inhaust
2.4 Statika
1
tersebut pada tiang berupa gaya normal. Sambungan antara batang-batang
yang menyusun sebuah portal adalah sambungan kaku (jepit) sehingga
struktur portal dapat didefenisikan
Sebagai suatu struktur yang terdiri dari sejumlah batang yang
dihubungkan bersama-sama dengan sambungan-sambungan, yang
sebagian atau semuanya adalah kaku (jepit), yaitu yang mampu menahan
gaya geser, gaya aksial maupun momen lentur. Struktur rangka adalah
suatu struktur dimana komponen struktur rangka batangnya hanya mampu
untuk mendukung gaya aksial (desak atau tarik) (Karmawan, 1982)
1
2.4.2 Beban
1
c. Jepit ( fixed end )
Jepit adalah tipe tumpuan yang mampu menahan gaya yang
tegak lurus dan searah bidang perletakan tumpuan serta mampu
menahan momen.
1
2.4.6 Diagram Benda Bebas ( Free Body Diagram )
Dalam proses pengelasan rangka, jenis las yang digunakan adalah las
listrik dengan pertimbangan akan mendapatkan sambungan las yang kuat.
1
2.6.1 Proses Las Listrik
1
2.6.2 Jenis Sambungan Las
Ada beberapa jenis sambungan las, yaitu (Wiryosumarto & Okumura, 200):
a. Butt join yaitu dimana kedua benda kerja yang dilas berada pada
bidang yang sama.
b. Lap join yaitu dimana kedua benda kerja yang dilas berada pada
bidang yang paralel.
c. Edge join yaitu dimana kedua benda kerja yang dilas berada pada
bidang pararel, tetapi sambungan las dilakukan padaujungnya.
d. T- join yaitu dimana kedua benda kerja yang dilas tegak lurus satu
sama lain membentuk huruf T.
e. Corner join yaitu dimana kedua benda kerja yang dilas tegak lurus
satu sama lain membentuk huruf L.
1
e. Mesin frais
- milling : untuk meratakan permukaan benda kerja.
- drilling : suatu proses pengerjaan pemotongan menggunakan mata
bor (twist drill) untuk menghasilkan lubang yang bulat pada
material logam maupun non logam yang masih pejal atau material
yang sudah berlubang .
1
BAB III
PROSES PEMBUATAN ENGINE CUTTING
Mulai
Study Literature
Desain 2D
Desain 3D dengan Autocad
Y
YA TID
TIDAK
UJI COBA
UJI COBA
SELESAI
1
3.2 Tempat Pelaksanaan Tugas Akhir
3.3.1 Alat.
1
2. Mesin Gerinda Potong
Jenis mesin ini memliki ukuran yang sedang dengan mata gerinda tipis
dan cenderung lebar. Mesin ini berfungsi sebagai alat potong.
4. Mistar Siku
Mistar siku merupakan sebuah alat ukur yang berbentuk siku dengan
spesifikasi yaitu daun dan blok yang terbuat dari baja. Fungsi dari mistar
siku ialah untuk membuat garis-garis sejajar dan untuk mengeset benda
kerja supaya tegak lurus.membentuk siku-siku yang tepat 900.
2
Gambar 3. 5 Mistar Siku
5. Roll Meter
Roll meter adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur benda
kerja yang panjangnya melebihi ukuran dari mistar baja, atau dapat
dikatakan untuk mengukur benda-benda yang panjang.
2
Gambar 3. 7 Las SMAW
7. Ragum
Ragum adalah suatu alat penjepit untuk menjepit benda kerja yang
akan dikikir, dipahat, digergaji, di tap, di snei, dan lain lain. Ragum ini
dibuat dengan cara di cor dan dituang untuk ragum ukuran besar. Cara
penggunaannya dengan cara memutar tangkai (handle) ragum. Maka mulut
ragum akan menjepit atau membuka/melepas benda kerja yang sedang
dikerjakan. Ragum terbuat dari besi tuang yang sangat kuat sehingga mampu
menjepit benda kerja dengan baik.
Gambar 3. 8 Ragum
8. Kaca las
Kaca las akan melindungi mata dari sinar las yang menyilaukan, sinar
ultra violet, dan infra red. nyala-nyala ini akan mampu merusak penglihatan
mata juru las, bahkan dapat mengakibatkan kebutaan.
Pada perkembangan teknologi saat ini terdapat kaca las auto drark
khusus untuk pengelasan listrik, kaca mata las ini dapat menyesuaikan
cahaya yang diterima oleh mata, sehingga akan gelap otomatis saat kita
melakukan pengelasan.
2
Gambar 3. 9 Kaca Las
9. Palu Terak
Palu terak adalah alat untuk membersihkan terak dari hasil pengelasan.
Dalam menggunakan palu terak ini jangan sampai membuat luka pada hasil
pengelasan maupun pada base metalnya. karena luka bekas pukulan adalah
merupakan cacat pengelasan. Palu terak sebelum digunakan dicek
ketajamannya dan kondisinya. Apabila sudah tumpul, maka harus
ditajamkan dengan menggerindanya.
10. Masker
Untuk mengurangi dampak dari asap yang ditimbulkan pada saat
proses pengelasan benda kerja.
Gambar 3. 11 Masker
2
11. Toolbox
Alat untuk membantu dalam proses pemasangan objek yang
menggunakan pengikat baut. Toolbox terdiri dari kunci pas dengan ukuran 8
s/d 21, kunci ring ukuran 8 s/d 21, palu, tank, obeng, dan 1 sheet kunci
shock.
Gambar 3. 12 Toolbox
12. Kikir
Kikir terbuat dari baja karbon tinggi yang ditempa dan disesuaikan
dengan ukuran panjang, bentuk, jenis dan gigi pemotongnya. Adapun fungsi
utama dari kikir adalah untuk mengikir dan meratakan permukaan benda
kerja, Ukuran panjang sebuah kikir adalah panjang badan ditambah dengan
tangkainya.
Gambar 3. 13 Kikir
13. Spraygrun
Spray gun Adalah suatu peralatan pengecatan yang menggunakan
udara kompresor untuk mengaplikasikan cat yang diatomisasikan pada
permukaan benda kerja .
2
Gambar 3. 14 Spray Gun
14. Kompresor
Alat mekanik yang berfungsi untuk meningkatkan tekanan fluida
mampu mampat, yaitu gas atau udara. tujuan meningkatkan tekanan dapat
untuk mengalirkan atau kebutuhan proses dalam suatu system proses yang
lebih besar (dapat system fisika maupun kimia contohnya pada pabrik-
pabrik kimia untuk kebutuhan reaksi). Secara umum kompresor dibagi
menjadi dua jenis yaitu dinamik dan perpindahan positif.
Gambar 3. 15 Kompresor
2
3.1.2 Bahan.
Bahan yang digunkan dalam proses pembuatan Tugas Akhir dengan judul
“Perancangan dan Pembuatan Stand Engine Cutting Sepeda Motor Honda Tipe
Astrea Grand” antara lain:
Tabel 3. 1 . Rincian Rancang Bangun Stand Engine Cutting Sepeda Motor Honda.
No Bahan dan Part Jumlah Harga
1 Engine KTM 100cc 1 1.250.000
2 Mata Grinda Potong 5 55.000
3 Hollow 40x40 1.8mm 1 130.000
4 Hollow 20x20 1 68.000
5 Triplek 60x80 120.000
6 Plat baja 2mm 60x80 180.000
7 Cat Hitam,Biru,dan Silver 3 120.000
8 Amplas 10 30.000
9 Thiner 2 60.000
10 Epoxy 1 40.000
11 Kain Kompon 2 Kg 10.000
Total Harga 2.063.000
2
BAB IV
PEMBAHASAN
2
Tabel 3. 2 Spesifikasin Engine KTM 100
Spestifikasi Engine KTM 100
2
4.2.1 Pembuatan Desain Rangka Stand Engine
2
Gambar 4. 2 Stand Tampak Depan
3
Rancangan Stand dengan Engine Cutting
3
Gambar 4. 6 Stand Engine Cutting Tampak Depan
5. Merapikan rangka
Setelah perancangan rangka selesai perlu perapian pada
3
sambungan las karena terjadi terak pada sambungan las maka perlu
di bersihkan menggunakan gerinda supaya rapi.
3
Bahan yang digunakan untuk pembuatan papan informasi adalah
besi hollow 20x20 dan triplek dengan ukuran 80cm lebar dan 60cm
panjang
Potong besi Hollow 20x20 menjadi tiga bagian dengan ukuran
70cm 2 buah dan 80cm 1 buah untuk membuat rangka papan
informasi
Potong triplek dengan ukuran 60cm x 80cm sebagai papan
informasinya
3
setelah dempul tersebut kering.
Mendempul janglah langsung tebal, karena akan menimbulkan
pori-pori yang seharusnya tidak diinginkan, lebih baik
mendempul sedikit demi sedikit agar diperoleh hasil
pendempulan yang sempurna.
Dalam pengamplasan dempul, janganlah menggosok berskala
besar. Pengamplasan yang baik adalah dengan cara menggosok
arah berputar dan kertas amplas yang dipakai secara berurutan
dari ukuran #60, #80 dan # 120 hal ini dapat dilakukan dengan
engine.
Bila dilakukan dengan tangan, sistem pengamplasan kering
dilakukan secara bertahap memakai kertas amplas ukuran #180
dan #240. Dan untuk sistem pengamplasan basah dapat memakai
kertas amplas ukuran #180, #240 dan #320.
Setelah selesai pengamplasan dengan sempurna, bilaslah dengan
air bersih dan keringkan. Hindari melakukan pengamplasan yang
meninggalkan garis- garis bekas amplas.
3. Aplikasi surfacer
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
Sebelum dilakukan pengecatan, terlebih dahulu membersihkan
permukaan yang akan di cat surfacer agar debu-debu yang
nempel di pori-pori dempul hilang.
Mencampur epoxy, hardener, dan thiner dengan perbandingan
1:1:1 (thiner:epoxy:hardener ). Setelah itu masukkan ke dalam
spray gun .
Mengaplikasikan lapisan cat surfacer pertama keseluruh area
dempul, sampai area itu nampak basah.
3
Mengamplas surfacer dengan amplas #600 - -#1000.
3
4.4.1 Proses Pembongkaran Engine
3
Gambar 4. 8 Urutan Mengendurkan baut cylinder head
3. Melepas Valve
Lepas pin pengunci
Lepas dudukan per atas “1”, per Valve “2”, Valve “3”, seal valve
stem “4”, dan dudukan per bawah “5”
3
Gambar 4. 10 Kelengkapan Valve
3
4.4.2 Membersihkan Komponen Engine
4
right cover crankcase, left cover crankcase, cylinder blok dan head
cylinder.
Proses pemotongan bagian-bagian engine KTM 100cc dibedakan
berdasarkan sistem yang terdapat pada mesin KTM 100cc yang akan
dilakukan pemotongan, untuk menentukan bagian atau letak dari
pemotongan bagian mesin agar sistem pada mesin tersebut dapat terlihat.
Pemotongan dilakukan dengan menggunakan gerinda tangan
menggunakan mata gerinda potong dengan tebal mata gerinda 1,2mm.
Adapun sistem dan mekanisme yang terdapat pada mesin KTM 100 cc
dan yang akan dibahas ditugas akhir ini antara lain:
1. Engine terdiri dari mekanisme katup., mekanisme piston, dan poros
engkol.
2. Pemindah tenaga terdiri dari mekanisme kopling, dan mekanisme
transmisi
3. Sistem pendukung terdiri dari sistem pelumasan, dan sistem bahan
bakar.
4
4.4.5 Mengecat cutting engine
4
Gambar 4. 15 Urutan Pengencangan Cyliner Head
CATATAN : Lumasi baut cylinder head dengan oli mesin dan
kencangkan baut cylinder head dengan pola silang dan dengan urutan
seperti pada gambar.
4
Gambar 4. 17 Urutan Pemasangan Ring Piston
Pasang piston , pin piston , dan clip pin piston
CATATAN : Lumasi oli pada pin piston dan pastikan tanda
panah pada kepala piston menghadap ke arah lubang
pembuangan. Pemasangan arah tanda panah yang terbalik dapat
menyebabkan keauasan pada diding silinder, dikarenakan sudut
offset engine yang tidak tepat.
4
Gambar 4. 19 Posisi Sambungan Ring
4
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
engine.
5.2 Kesimpulan
masalah non- teknis. Oleh karena itu, penulis memberikan saran sebagai
berikut :
4
1. Perlu adanya perawatan berkala terhadap engine stand untuk menjaga
4
DAFTAR PUSTAKA
4
LAMPIRAN