Anda di halaman 1dari 37

LAPORAN PRAKTIKUM

TEKNIK PRODUKSI DAN PEMROGRAMAN NC

Disusun Oleh:
Nama : Anggi Ahdiata
NIM : 171.33.1025
Kelompok : 4 (empat)

JURUSAN TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AKPRIND
YOGYAKARTA
2019
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM


TEKNIK PRODUKSI & PEMROGRAMAN NC
JURUSAN TEKNIK MESIN D-3

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan mata kuliah Praktikum
Produksi & Pemrograman NC

Disusun Oleh :

Nama : Anggi Ahdiata


Nim : 171.33.1025
Kelompok : 4 (Empat)

Yogyakarta, 16 Desember 2016

Mengetahui,

Pembimbing Asisten

Nurhayati, S.T., M.Eng. ( )


NIK. 17.1086.773.E

Kepala Lab. Teknik Produksi NC

Taufiq Hidayat, S.T., M.Eng.


NIK. 04.0869.578.E

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan akhir praktikum CNC (Computer Numerically Controlled) sebagai
laporan akhir pratikum CNC ini tepat pada waktunya.
Pertama-tama penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Orang tua yang telah memberikan dorongan moril dan materil dalam
proses pembuatan laporan akhir ini.
2. Bapak Taufiq Hidayat S.T., M.Eng. selaku kepala laboratorium
teknik produksi NC.
3. Ibu Nurhayati S.T., M.Eng. selaku dosen pembimbing laporan
praktikum teknik pemrogaman NC.
4. Asisten Laboratorium Teknik Produksi NC yang telah membimbing
dan mamberikan arahan serta masukan dalam proses pembuatan
laporan ini
Penulis telah berusaha menyusun laporan ini dengan sebaik-baiknya.
Namun, penulis menyadari akan keterbatasan kemampuan penulis, sehingga
masih terdapatnya banyak kesalahan dan kekurangan yang luput dari perhatian
penulis. Penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca sangatlah
diharapkan untuk membangun kedepannya. Atas perhatiannya penulis
mengucapkan banyak terima kasih.

Yogyakarta,15 Desember 2019

Anggi Ahdiata

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................. ii


KATA PENGANTAR ........................................Error! Bookmark not defined.i
DAFTAR ISI ..................................................... Error! Bookmark not defined.v
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ v
DAFTAR TABEL ............................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN.................................... Error! Bookmark not defined.
1.1. Latar belakang ........................................................ .............................. 1
1.2. Tujuan ..................................................................................................... 2
1.3. Manfaat ................................................................................................... 2
BAB II DASAR TEORI ....................................................................................... 3
2.1. Pengertian Mesin CNC (Computer Numerically Controlled) ................ 3
2.2. Prinsip Mesin CNC (Computer Numerically Controlled) ...................... 5
2.3. Jenis Mesin CNC (Computer Numerically Controlled) ......................... 6
2.4. Pemrograman Mesin CNC (Computer Numerically Controlled) ........... 7
2.5. Bahasa Pemrograman ............................................................................. 8
2.6. Mesin Bubut CNC (Computer Numerically Controlled)........................ 8
2.7. Mesin Frais CNC (Computer Numerically Controlled) ....................... 10
2.8. Bagian-Bagian Mesin CNC .................................................................. 11
2.9. Macam-Macam Mata Pahat Mesin CNC.............................................. 18
2.10. Kode Standar ...................................................................................... 19
2.11. Kecepatan Potong dan Putaran Mesin ................................................ 22
BAB III PROSEDUR PRAKTIKUM ................................................................ 56
3.1. Langkah Kerja Praktikum CNC Bubut (Turning) ................................ 24
3.2. Langkah Kerja Praktikum CNC Frais (Milling) ................................... 27
BAB IV KESIMPULAN .................................................................................... 31
4.1. Kesimpulan ........................................................................................... 31
DAFTAR PUSTAKA

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Mesin CNC ....................................................................................... 3


Gambar 2.2 Sistem Abssolute .............................. Error! Bookmark not defined.
Gambar 2.3 Sistem Incremental .......................... Error! Bookmark not defined.
Gambar 2.4 Mesin Bubut TU ............................................................................. 10
Gambar 2.5 Prinsip Kerja Mesin CNC TU ......................................................... 11
Gambar 2.6 Motor Utama .................................... Error! Bookmark not defined.
Gambar 2.7 Eretan .............................................1Error! Bookmark not defined.
Gambar 2.8 Step Motor ...................................................................................... 13
Gambar 2.9 Revolver .......................................................................................... 13
Gambar 2.10 Toolturret ..................................... Error! Bookmark not defined.4
Gambar 2.11 Cekam ........................................................................................... 15
Gambar 2.12 Meja Mesin ................................................................................... 15
Gambar 2.13 Kepala Lepas................................................................................. 16
Gambar 2.14 Bagian Pengendali ....................... Error! Bookmark not defined.6
Gambar 2.15 Macam-Macam Mata Pahat .......................................................... 18
Gambar 3.1 Mesin bubut CNC ........................................................................... 24
Gambar 3.2 Panel Utama CNC Bubut ............................................................... 24
Gambar 3.3 Layar Monitor CNC Bubut ............................................................. 25
Gambar 3.4 Cekam Bubut CNC ......................................................................... 25
Gambar 3.5 TOOL Mesin Bubut CNC ............................................................... 26
Gambar 3.6 Mesin Frais Milling ........................................................................ 27
Gambar 3.7 Panel Utama Mesin CNC Frais (Milling) ....................................... 27
Gambar 3.8 Monitor Utama CNC Milling (Frais) .............................................. 28

v
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Macam-Macam Kode CNC ...............1Error! Bookmark not defined.

vi
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Zaman sekarang ini ilmu pengetahuan dan teknologi telah berkembang
dengan pesat. Kemajuan ini juga merambah dunia industri manufaktur. Sebagai
contoh dari kemajuan tersebut, mesin produksi atau mesin perkakas sudah banyak
menggunakan teknologi tinggi seperti mesin bor dan mesin gergaji. Kemajuan di
bidang teknologi pengolahan data dan informasi yang sangat pesat salah satunya
adalah komputer. Hal tersebut dapat dilihat dari penggunaan komputer ke dalam
mesin-mesin perkakas seperti mesin freis, mesin bubut, mesin gerinda dan mesin
lainnya. Hasil dari penggabungan teknologi komputer dan teknologi mekanik ini
sering disebut dengan mesin CNC (Computer Numerical Control).
Contoh mesin CNC yang sekarang ini mudah ditemukan dan sering
digunakan adalah mesin bubut CNC dan mesin frais. Mesin bubut CNC dan mesin
frais adalah mesin yang dikendalikan oleh sistem kontrol yang disebut dengan
control numeric terkomputerisai (CNC). Mesin bubut digunakan untuk memotong
logam yang berbentuk silindris. Mesin frais digunakan untuk memotong logam
yang berbentuk prisma tegak persegi. Benda kerja yang biasa dibuat pada mesin
bubut CNC adalah poros bertingkat biasa maupun yang memiliki alur atau ulir,
misalnya poros roda depan vespa. Benda kerja yang dibuat pada mesin frais CNC
adalah ulir, alur dan prisma tegak bertingkat. Adapun beberapa keuntungan
penggunaan mesin perkakas CNC yaitu: produktivitas tinggi, ketelitian
pengerjaan tinggi, kualitas produk yang seragam dan dapat digabung dengan
perangkat lunak tambahan misalnya software CAD/CAM sehingga pemakaian
mesin CNC akan lebih efektif, waktu produksi lebih singkat, kapasitas produksi
lebih tinggi, biaya pembuatan produk lebih rendah.
Zaman sekarang ini penggunaan mesin CNC hampir terdapat di segala
bidang. Dari bidang pendidikan dan riset yang mempergunakan alat-alat
demikian, dihasilkan berbagai hasil penelitian yang bermanfaat yang tidak terasa
sudah banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat banyak.

1
2

1.2 Tujuan
Dalam pelaksanaan praktikum ini memiliki beberapa tujuan yaitu:
1. Penulis dapat mengetahui CNC dari sejarah hingga definisinya serta
cara simulasi program mesin CNC.

2. Agar memperoleh soft skill dibidang mesin bubut khusunya CNC.

3. Saat memasuki dunia kerja tidak canggung lagi terhadap mesin CNC
dan program simulasi CNC.

4. Agar penulis dapat membandingkan antara teori di kelas dengan


pratikum yang dilaksanakan.

1.3 Manfaat
Dalam pelaksanaan praktikum ini memiliki beberapa manfaat yaitu:
1. Penulis memiliki skill dan keterampilan dalam mengoperasikan CNC
simulator.
2. Penulis dapat mengetahui kode yang digunakan CNC.
3. Penulis dapat membuat berbagai macam bentuk produk dengan
tingkat kesulitan yang berbeda dengan program CNC.
3

BAB II
DASAR TEORI

2.1 Pengertian Mesin CNC (Computer Numerically Controlled)

Gambar 2.1 Mesin CNC

CNC singkatan dari Computer Numerically Controlled, merupakan mesin


perkakas yang dilengkapi dengan sistem mekanik dan kontrol berbasis komputer
yang mampu membaca instruksi kode N, G, F, T, dan lain-lain, dimana kode-kode
tersebutakan menginstruksikan ke mesin CNC agar bekerja sesuai dengan
program benda kerja yang akan dibuat. Secara umum cara kerja mesin perkakas
CNC tidak berbeda dengan mesin perkakas konvensional. Fungsi CNC dalam hal
ini lebih banyak menggantikan pekerjaan operator dalam mesin perkakas
konvensional. Misalnya pekerjaan setting tool atau mengatur gerakan pahat
sampai pada posisi siap memotong, Gerakan pemotongan dan gerakan kembali
keposisi awal, dan lain-lain. Demikian pula dengan pengaturan kondisi
pemotongan (kecepatan potong, kecepatan makan dan kedalaman pemotongan)
serta fungsi pengaturan yang lain seperti penggantian pahat, pengubahan transmisi
daya (jumlah putaran poros utama), dan arah putaran poros utama, pengekleman,
pengaturan cairan pendingin dan sebagainya.
Mesin perkakas CNC dilengkapi dengan berbagai alat potong yang dapat
membuat benda kerja secara presisi dan dapat melakukan interpolasi yang
diarahkan secara numerik (berdasarkan angka). Parameter sistem operasi CNC
dapat diubah melalui program perangkat lunak (software load program) yang
sesuai. Tingkat ketelitian mesin CNC lebih akurat hingga ketelitian seperseribu
millimeter, karena penggunaan ball screw pada setiap poros transportiernya. Ball

3
4

screw bekerja seperti lager yang tidak memiliki kelonggaran atau spelling namun
dapat bergerak dengan lancar.
Pada awalnya mesin CNC masih menggunakan memori berupa kertas
berlubang sebagai media untuk mentransfer kode G dan M ke sistem kontrol.
Setelah tahun 1950, ditemukan metode baru mentransfer data dengan
menggunakan kabel RS232, floppydisks, dan terakhir oleh Komputer Jaringan
Kabel (Computer Network Cables) bahkan bisa dikendalikan melalui internet.
Akhir-akhir ini mesin-mesin CNC telah berkembang secara menakjubkan
sehingga telah mengubah industri pabrik yang selama ini menggunakan tenaga
manusia menjadi mesin-mesin otomatik. Dengan telah berkembangnya Mesin
CNC, maka benda kerja yang rumit sekalipun dapat dibuat secara mudah dalam
jumlah yang banyak. Selama ini pembuatan komponen atau suku cadang suatu
mesin yang presisi dengan mesin perkakas manual tidaklah mudah, meskipun
dilakukan oleh seorang operator mesin perkakas yang mahir sekalipun.
Penyelesaiannya memerlukan waktu lama. Bila ada permintaan konsumen
untuk membuat komponen dalam jumlah banyak dengan waktu singkat, dengan
kualitas sama baiknya, tentu akan sulit dipenuhi bila menggunakan perkakas
manual. Apalagi bila bentuk benda kerja yang dipesan lebih rumit, tidak dapat
diselesaikan dalam waktu singkat. Secara ekonomis biaya produknya akan
menjadi mahal, hingga sulit bersaing dengan harga di pasaran.
Tuntutan konsumen yang menghendaki kualitas benda kerja yang presisi,
berkualitas sama baiknya, dalam waktu singkat dan dalam jumlah yang banyak,
akan lebih mudah dikerjakan dengan mesin perkakas CNC (Computer
Numerlcally Controlled), yaitu mesin yang dapat bekerja melalui pemogramman
yang dilakukan dan dikendalikan melalui komputer. Mesin CNC dapat bekerja
secara otomatis atau semiotomatis setelah diprogram terlebih dahulu melalui
komputer yang ada. Program yang dimaksud merupakan program membuat
benda kerja yang telah direncanakan atau dirancang sebelumnya. Sebelum benda
kerja tersebut dieksikusi atau dikerjakan oleh mesin CNC, sebaikanya program
tersebut di cek berulang-ulang agar program benar-benar telah sesuai dengan
bentuk benda kerja yang diinginkan, serta benar-benar dapat dikerjakan oleh
mesin CNC. Pengecekan tersebut dapat melalui layar monitor yang terdapat pada
5

mesin atau bila tidak ada fasilitas cheking melalui monitor (seperti pada CNC TU
EMCO 2A/3A) dapat pula melalui plotter yang dipasang pada tempat dudukan
pahat atau palu frais. Setelah program benar-benar telah berjalan seperti rencana,
baru kemudian dilaksanakan atau dieksekusi oleh mesin CNC.
Dari segi pemanfaatannya, mesin perkakas CNC dapat dibagi menjadi dua,
antara lain:
a. Mesin CNC Training unit (TU), yaitu mesin yang digunakan sarana
pendidikan, dosen dan training.
b. Mesin CNC produktion unit (PU), yaitu mesin CNC yang digunakan
untuk membuat benda kerja atau komponen yang dapat digunakan
sebagaimana mestinya.
Dari segi jenisnya, mesin perkakas CNC dapat dibagi menjadi tiga jenis,
antara lain:
a. Mesin CNC 2A yaitu mesin CNC 2 aksis, karena gerak pahatnya
hanya pada arah dua sumbu koordinat (aksis) yaitu koordinat X, dan
koordinat Z, atau dikenal dengan mesin bubut CNC,
b. Mesin CNC 3A, yaitu mesin CNC 3 aksis atau mesin yang memiliki
gerakan sumbu utama kearah sumbu koordinat X, Y, dan Z, atau
dikenal dengan mesin frsais CNC.
c. Mesin CNC kombinasi, yaitu mesin CNC yang mampu mengerjakan
pekerjaan bubut dan freis sekaligus, dapat pula dilengkapi dengan
peralatan pengukuran sehingga dapat melakukan pengontrolan
kualitas pembubutan atau pengefraisan pada benda kerja yang
dihasilkan. Pada umumnya mesin CNC yang sering dijumpai adalah
mesin CNC 2A (bubut) dan mesin CNC 3A (frais).

2.2 Prinsip Mesin CNC (Computer Numerically Controlled)


CNC adalah mesin yang dipergunakan untuk pengontrolan otomatis dalam
dunia industri. Mesin ini berfungsi untuk mengontrol kinerja mesin-mesin lain
yang dipergunakan. NC/CNC (Numerical Control/Computer Numerical Control)
6

merupakan istilah yang digunakan untuk menunjukkan bahwa suatu peralatan


manufaktur; misalnya bubut, milling, dll; dikontrol secara numerik berbasis
komputer yang mampu membaca instruksi kode N, G, F, T, dan lain-lain, dimana
kode-kode tersebut akan menginstruksikan ke mesin CNC agar bekerja sesuai
dengan program benda kerja yang akan dibuat mengoperasikannya. Dengan mesin
CNC, ketelitian suatu produk dapat dijamin hingga 1/1000 mm lebih, pengerjaan
produk masal dengan hasil yang sama persis dan waktu permesinan yang cepat.

2.3 Jenis Mesin CNC (Computer Numerically Controlled)


Di industri menengah dan besar, akan banyak dijumpai penggunaan mesin
CNC dalam mendukung proses produksi. Secara garis besar, mesin CNC dibagi
dalam 2 (dua) macam, yaitu :
1. Mesin bubut CNC
2. Mesin frais CNC
Setiap jenis mesin CNC mempunyai karakteristik tersendiri sesuai dengan
pabrik yang membuat mesin tersebut. Namun demikian secara garis besar dari
karakteristik cara mengoperasikan mesin CNC dapat dilakukan dengan dua
macam cara, yaitu :
1. Sistem Absolut
Pada sistem ini titik awal penempatan alat potong yang digunakan
sebagai acuan adalah menetapkan titik referensi yang berlaku tetap
selama proses operasi mesin berlangsung. Untuk mesin bubut, titik
referensinya diletakkan pada sumbu (pusat) benda kerja yang akan
dikerjakan pada bagian ujung. Sedangkan pada mesin frais, titik
referensinya diletakkan pada pertemuan antara dua sisi pada benda
kerja yang akan dikerjakan.

Gambar 2.2 Sistem Abssolute


7

2. Sistem Incremental
Pada system ini titik awal penempatan yang digunakan sebagai
acuan adalah selalu berpindah sesuai dengan titik actual yang
dinyatakan terakhir. Untuk mesin bubut maupun mesin frais
diberlakukan cara yang sama. Setiap kali suatu gerakan pada proses
pengerjaan benda kerja berakhir, maka titik akhir dari gerakan alat
potong itu dianggap sebagai titik awal gerakan alat potong pada tahap
berikutnya.
Sejalan dengan berkembangnya kebutuhan akan berbagai produk
industri yang beragam dengan tingkat kesulitan yang bervariasi, maka
telah dikembangkan berbagai variasi dari mesin CNC. Hal ini
dimaksud untuk memenuhi kebutuhan jenis pekerjaan dengan tingkat
kesulitan yang tinggi. Berikut ini diperlihatkan berbagai variasi mesin
CNC.

Gambar 2.3 Sistem Incremental

2.4 Pemrograman Mesin CNC (Computer Numerically Controlled)


Pemrograman adalah suatu urutan perintah yang disusun secara rinci tiap
blok per blok untuk memberikan masukan mesin perkakas CNC tentang apa yang
harus dikerjakan. Untuk menyusun pemrograman pada mesin CNC diperlukan
hal-hal berikut
Metode pemrograman dalam mesin CNC ada dua,yaitu:
1. Metode Incremental
Adalah suatu metode pemrograman dimana titik referensinya
selalu berubah, yaitu titik terakhir yang dituju menjadi titik referensi
baru untuk ukuran berikutnya.
8

Sebelum mempelajari sistem penyusunan program terlebih dahulu


harus memahami betul sistem persumbuan mesin bubut CNC-TU2A.
Ilustrasi Gambar di bawah ini adalah skema eretan melintang dan
eretan memanjang, di mana mesin dapat diperintah bergerak sesuai
program
2. Metode Absolut
Adalah suatu metode pemrograman di mana titik referensinya
selalu tetap yaitu satu titik atau tempat dijadikan referensi untuk
semua ukuran.

2.5 Bahasa Pemrograman


Bahasa pemrograman adalah format perintah dalam satu blok dengan
menggunakan kode huruf, angka, dan simbol. Di dalam mesin perkakas CNC
terdapat perangkat computer yang disebut dengan Machine Control Unit (MCU).
MCU ini berfungsi menterjemahkan bahasa kode ke dalam bentuk-bentuk gerakan
persumbuan sesuai bentuk benda kerja. Kode-kode bahasa dalam mesin perkakas
CNC dikenal dengan kode G dan M, di mana kode-kode tersebut sudah
distandarkan oleh ISO atau badan Internasional lainnya. Dalam aplikasi kode
huruf, angka, dan simbol pada mesin perkakas CNC bermacam-macam tergantung
sistem kontrol dan tipe mesin yang dipakai, tetapi secara prinsip sama. Sehingga
untuk pengoperasian mesin perkakas CNC dengan tipe yang berbeda tidak akan
ada perbedaan yang berarti. Misal: mesin perkakas CNC dengan sistem kontrol
EMCO, kode-kodenya dimasukkan ke dalam standar DIN. Dengan bahasa kode
ini dapat berfungsi sebagai media komunikasi antar mesin dan operator, yakni
untuk memberikan operasi data kepada mesin untuk dipahami. Untuk
memasukkan data program ke dalam memori mesin dapat dilakukan dengan
keyboard atau perangkat lain.

2.6 Mesin Bubut CNC (Computer Numerically Controlled)


Mesin Bubut CNC secara garis besar dapat digolongkan menjadi dua,
yaitu:
1. Mesin Bubut CNC Training Unit (CNC TU)
2. Mesin Bubut CNC Production Unit (CNC PU)
9

Kedua mesin tersebut mempunyai prinsip kerja yang sama, akan tetapi
yang membedakan kedua tipe mesin tersebut adalah penggunaannya di lapangan.
CNC TU dipergunakan untuk pelatihan dasar pemrograman dan pengoperasian
CNC yang dilengkapi dengan EPS (External Programing Sistem). Mesin CNC
jenis Training Unit hanya mampu dipergunakan untuk pekerjaan pekerjaan ringan
dengan bahan yang relatif lunak.
Sedangkan Mesin CNC PU dipergunakan untuk produksi massal, sehingga
mesin ini dilengkapi dengan assesoris tambahan seperti sistem pembuka otomatis
yang menerapkan prinsip kerja hidrolis, pembuangan tatal, dan sebagainya.
Gerakan Mesin Bubut CNC dikontrol oleh komputer, sehingga semua gerakan
yang berjalan sesuai dengan program yang diberikan, keuntungan dari sistem ini
adalah memungkinkan mesin untuk diperintah mengulang gerakan yang sama
secara terus menerus dengan tingkat ketelitian yang sama pula.
a. Prinsip Kerja Mesin Bubut CNC TU-2 Axis
Mesin Bubut CNC TU-2A mempunyai prinsip gerakan dasar
seperti halny. Mesin Bubut konvensional yaitu gerakan kearah
melintang dan horizontal dengan sistem koordinat sumbu X dan Z.
Prinsip kerja Mesin Bubut CNC TU-2A juga sama dengan Mesin
Bubut konvensional yaitu benda kerja yang dipasang pada cekam
bergerak sedangkan alat potong diam. Untuk arah gerakan pada Mesin
Bubut diberi lambing sebagai berikut :
1. Sumbu X untuk arah gerakan melintang tegak lurus terhadap
sumbu putar.
2. Sumbu Z untuk arah gerakan memanjang yang sejajar sumbu
putar.
Untuk memperjelas fungsi sumbu-sumbu Mesin Bubut CNCTU-2A
dapat dilihat pada gambar ilustrasi di bawah ini :
10

Gambar 2.4 Mesin Bubut TU

2.7 Mesin Frais CNC (Computer Numerically Controlled)


Mesin Frais CNC (Computer Numerically Controlled) secara garis besar
dapat digolongkan menjadi dua, yaitu :
a) Mesin Frais CNC Training Unit
b) Mesin Frais CNC Production Unit
Kedua mesin tersebut mempunyai prinsip kerja yang sama, akan tetapi
yang membedakan kedua tipe mesin tersebut adalah penggunaannya di lapangan.
CNC Frais Training Unit dipergunakan untuk pelatihan dasar pemrograman dan
pengoperasian CNC yang dilengkapi dengan EPS (External Programing System).
Mesin CNC jenis Training Unit hanya mampu dipergunakan untuk pekerjaan-
pekerjaan ringan dengan bahan yang relatif lunak.
Sedangkan Mesin Frais CNC Production Unit dipergunakan untuk
produksi massal, sehingga mesin ini dilengkapi dengan assesoris tambahan seperti
sistem pembuka otomatis yang menerapkan prinsip kerja hidrolis, pembuangan
tatal, dan sebagainya. Gerakan Mesin Frais CNC dikontrol oleh komputer,
sehingga semua gerakan yang berjalan sesuai dengan program yang diberikan,
keuntungan dari sistem ini adalah mesin memungkinkan untuk diperintah
mengulang gerakan yang sama secara terus menerus dengan tingkat ketelitian
yang sama pula.
a. Prinsip Kerja Mesin Frais CNC TU (Training Unit) 3 Axis
Mesin Frais CNC TU-3A menggunakan sistem persumbuan dengan
11

dasar system koordinat Cartesius Prinsip kerja mesin CNC TU-3A


adalah meja bergerak melintang dan horizontal sedangkan pisau atau
pahat berputar. Untuk arah gerak persum-buan Mesin Frais CNC TU-
3A tersebut diberi lambang pesumbuan sebagai berikut :

Gambar 2.5 Prinsip Kerja Mesin CNC TU

1. Sumbu X untuk arah gerakan horizontal.


2. Sumbu Y untuk arah gerakan melintang.
3. Sumbu Z untuk arah gerakan vertikal.

2.8 Bagian-Bagian Mesin CNC


Dalam mesin CNC ada bagian-bagian utama komponen. Pada bagian
utama tersebut terbagi menjadi dua bagian yaitu:
a. Bagian mekanik
b. Bagian pengendali

2.8.1 Bagian mekanik


1. Motor Utama
Motor utama adalah motor penggerak cekam untuk memutar
benda kerja. Motor ini adalah jenis motor arus searah/DC (Direct
Current) dengan kecepatan putaran yang variabel. Adapun data
teknis motor utama adalah:
1. Jenjang putaran 600 – 4000 rpm
2. Power Input 500 Watt
3. Power Output 300 Watt
12

Gambar 2.6 Motor Utama

2. Eretan atau support


Eretan adalah gerak persumbuan jalannya mesin. Untuk Mesin
Bubut CNC TU-2A dibedakan menjadi dua bagian, yaitu :
1. Eretan memanjang (sumbu Z) dengan jarak lintasan 0–300 mm.
2. Eretan melintang (Sumbu X) dengan jarak lintasan 0–50 mm.

Gambar 2.7 Eretan


3. Step motor
Step motor berfungsi untuk menggerakkan eretan, yaitu
gerakan sumbu X dan gerakan sumbu Z. Tiap-tiap eretan memiliki
step motor sendiri-sendiri, adapun data teknis step motor sebagai
berikut:
a. Jumlah putaran 72 langkah.
b. Momen putar 0.5 Nm.
c. Kecepatan gerakan :
13

- Gerakan cepat maksimum 700 mm/menit.


- Gerakan operasi manual 5–500 mm/menit.
- Gerakan operasi mesin CNC terprogram 2–499
mm/menit.

Gambar 2.8 Step Motor

4. Rumah alat potong (revolver / toolturret)


Rumah alat potong berfungsi sebagai penjepit alat potong pada
saat proses pengerjaan benda kerja. Adapun alat yang dipergunakan
disebut revolver atau toolturet, revolver digerakkan oleh step motor
sehingga bisa digerakkan secara manual maupun terpogram.

Gambar 2.9 Revolver

Pada revolver bisa dipasang enam alat potong sekaligus yang


terbagi mejadi dua bagian, yaitu :
a. Tiga tempat untuk jenis alat potong luar dengan ukuran
12x12mm. Misal: pahat kanan luar, pahat potong, pahat ulir, dll.
b. Tiga tempat untuk jenis alat potong dalam dengan maksimum
diameter 8 mm. Misal: pahat kanan dalam, bor, center drill, pahat
14

ulir dalam, dll.


Untuk memutar toolturret digerakkan oleh step motor.
Sedangkan cara pengoperasian toolturret dapat dilaksanakan dengan
cara manual dan terprogram. Pengoperasian tool curent dengan cara
manual:
a. Mesin pada fungsi manual.
b. Tombol FWD ditekan bersamaan dengan tombol angka, sesuai
jumlah putaran yang dikehendaki. Misal: toolturret akan diputar
sebanyak dua tempat kedudukan pahat, maka tombol FWD
ditekan bersamaan dengan tombol angka 2.
c. Arah gerakan putar tool turret adalah ke atas (putar kiri jika
dilihat dari kedudukan kepala lepas/tail stock)

Gambar 2.10 Toolturret


5. Cekam
Cekam pada Mesin Bubut berfungsi untuk menjepit benda
kerja pada saat proses penyayatan berlangsung. Kecepatan spindel
Mesin Bubut ini diatur menggunakan transmisi sabuk. Pada sistem
transmisi sabuk dibagi menjadi enam transmisi penggerak.
15

Gambar 2.11 Cekam

6. Meja mesin
Meja mesin atau sliding bed sangat mempengaruhi baik
buruknya hasil pekerjaan menggunakan Mesin Bubut ini, hal ini
dikarenakan gerakan memanjang eretan (gerakan sumbu Z) tertumpu
pada kondisi sliding bed ini. Jika kondisi sliding bed sudah aus atau
cacat bisa dipastikan hasil pembubutan menggunakan mesin ini tidak
akan maksimal, bahkan benda kerja juga rusak. Hal ini juga berlaku
pada Mesin Bubut konvensional.

Gambar 2.12 Meja Mesin


16

7. Kepala lepas
Kepala lepas berfungsi sebagai tempat pemasangan senter
putar pada saat proses pembubutan benda kerja yang relatif panjang.
Pada kepala lepas ini bisa dipasang pencekam bor, dengan diameter
mata bor maksimum 8 mm. Untuk mata bor dengan diameter lebih
dari 8 mm, ekor mata bor harus memenuhi syarat ketirusan MT1.

Gambar 2.13 Kepala Lepas

2.8.2 Bagian pengendali (control).


Bagian pengendali/kontrol merupakan bak kontrol mesin CNC
yang berisikan tombol-tombol dan saklar serta dilengkapi dengan
monitor. Pada bok kontrol merupakan unsur layanan langsung yang
berhubungan dengan operator. Gambar berikut menunjukan secara
visual dengan nama-nama bagian sebagai berikut :

Gambar 2.14 Bagian Pengendali


Keterangan :
1. Saklar utama.
2. Lampu kontrol saklar utama.
17

3. Tombol emergensi.
4. Display untuk penunjukan ukuran.
5. Saklar pengatur kecepatan sumbu utama.
6. Amperemeter.
7. Saklar untuk memilih satuan metric atau inch.
8. Slot disk drive.
9. Saklar untuk pemindah operasi manual atau CNC (H=hand/manual, C= CNC).
10. Lampu control pelayanan CNC.
11. Tombol START untuk eksekusi program CNC.
12. Tombol masukan untuk pelayanan CNC.
13. Display untuk penunjukan harga masing-masing fungsi (X, Z,F, H), dll.
14. Fungsi kode huruf untuk masukan program CNC.
15. Saklar layanan sumbu utama.
16. Saklar pengatur asutan.
17. Tombol koordinat sumbu X, Z.
18

2.9 Macam-Macam Mata Pahat Mesin CNC


Adapun macam macam mata pahat yang digunakan dalam mesin CNC
berdasarkan bahannya adalah sebagai berikut:
a. Pahat HSS (High Speed Steel)
Bila diartikan kedalam bahasa indonesia maka menjadi baja
berkecepatan tinggi. Namun dapat dipahami HSS merupakan peralatan
yang berasal dari baja dengan unsur karbon yang tinggi.Biasanya
digunakan untuk mengasah atau memotong benda kerja.Pahat ini sering
digunakan karena kuat dalam pengerjaan panas.Pahat HSS memiliki
ketahanan terhadap abrasif yang tinggi, jadi awet jika digunakan.
b. Carbide
Pahat jenis ini dibentuk dengan campuran bahan kimia.Dalam
bentuk dasarnya carbide berbentuk butir – butir abrasif yang sangat
halus, tetapi dapat dipadatkan dan dibentuk menjadi peralatan dalam
perindustrian.Carbide ini memiliki kekerasan 3 kali lipat dari baja.
Sehingga hanya dapat dilakukan proses pemolesan menggunakan
silikon karbida, boron nitrida bahkan berlian.
Beragam bentuk benda kerja yang ingin kita buat di mesin bubut
menuntut kita untuk mempersiapkan bentuk – bentuk pahat bubut yang
umum dipakai.Gambar berikut menjelaskan macam – macam bentuk
pahat bubut dan benda kerja yang dihasilkan. Bagian pahat yang
bertanda bintang adalah pahat kanan, artinya melakukan pemakanan
dari kanan ke kiri saat proses pengerjaan.
Berdasarkan bentuknya, pahat bubut diatas dari kanan ke kiri adalah:

Gambar 2.15 Macam-Macam Mata Pahat


Keterangan :
1. Pahat alur lebar
2. Pahat pinggul kiri
3. Pahat sisi kiri
19

4. Pahat ulir segitiga


5. Pahat alur segitiga (kanan – kiri)
6. Pahat alur
7. Pahat ulir segitiga kanan
8. Pahat sisi/ permukaan kanan (lebih besar)
9. Pahat sisi/permukaan kanan
10. Pahat pinggul/champer kanan
11. Paha sisi kanan

2.10 Kode Standar


Mesin CNC hanya dapat membaca kode standar yang telah disepakati oleh
industri yang membuat mesin CNC. Dengan kode standar tersebut, pabrik mesin
CNC dapat menggunakan PC sebagai input yang diproduksi sendiri atau yang
direkomendasikan. Kode standar pada mesin CNC yaitu :

Tabel 2.1 Macam-Macam Kode CNC


Kode Fungsi Artinya
N Nomor Menunjukkan urutan pengoperasian
tahapan tetapi bukan perintah
G untuk mengatur untuk menunjkkan fungsi
pergerakan yang harus dilakukan
X pergerakan sumbu -X Pergerakan absolute searah sumbu Z
X
U pergerakan sumbu -X Pergerakan incremental searah sumbu Z
X
Z pergerakan sumbu -Z Pergerakan absolute searah sumbu Z
Z
W pergerakan sumbu -Z Pergerakan incremental searah sumbu Z
Z
R Jari-jari sudut untuk membuat sudut dengan jari-jari
C Bentuk Champer untuk membuat champer
F Feeding untuk mengatur feed rate
S Spindle speed untuk mengatur perputaran
20

T Fungsi tool menunjukkan nomor tool yang digunakan


M Modifikasi fungsi -
P Dwelling time -
O Awal nomor untuk mengawali nomor program
program

a. Kode G
G 00 : Gerak lurus cepat ( tidak boleh menyayat)
G 01 : Gerak lurus penyayatan
G 02 : Gerak melengkung searah jarum jam (CW)
G 03 : Gerak melengkung berlawanan arah jarum jam (CCW)
G 04 : Gerak penyayatan (feed) berhenti sesaat
G 20 : Data input dalam inchi
G 21 : Baris blok sisipan yang dibuat dengan menekantombol ~ dan INP
G 25 : Memanggil program sub routine
G 27 : Perintah meloncat ke nomeor blok yang dituju
G 28 : Mengembalikan posisi pahat pada titik referensi (0)
G 33 : Pembuatan ulir tunggal
G 64 : Mematikan arus step motor
G 65 : Operasi disket (menyimpan atau memanggil program)
G 73 : Siklus pengeboran dengan pemutusan tatal
G 78 : Siklus pembuatan ulir
G 81 : Siklus pengeboran langsung
G 82 : Siklus pengeboran dengan berhenti sesaat
G 83 : Siklus pengeboran dengan penarikan tatal
G 84 : Siklus pembubutan memanjang
G 85 : Siklus pereameran
G 86 : Siklus pembuatan alur
G 88 : Siklus pembubutan melintang
G 89 : Siklus pereameran dengan waktu diam sesaat
G 90 : Program absolut
G 91 : Program Incremental
21

G 92 : Penetapan posisi pahat secara absolut


G 98 : Feed per Menit
G 99 : Feed per revolution

b. Kode M
M00: Berhenti terprogram
M03: Sumbu utama searah jarum jam
M02: Untuk menutup program
M04: Untuk putaran spindle berlawanan arah jarum jam diikuti dengan kode S
untuk kecepatan putaran dalam mm/min atau inchi/min
M05: Sumbu utama berhenti
M06: Penghitungan panjang pahat, penggantian pahat
M08: Untuk menghidupkan cairan pendingin (coolant)
M09: Untuk menghentikan cairan pendinggin (coolant)
M10: Untuk membuka chuck
M11: Untuk Mengunci Chuck
M13: Kombinasi antara kode M 03 dan M 08
M14: Kombinasi antara kode M 04 dan M 08
Ml7: Perintah melompat kembali
M22: Titik tolak pengatur
M23: Titik tolak pengatur
M26: Titik tolak pengatur
M30: Untuk menutup program
M38: Untuk membuka pintu pelindung
M39: Untuk menutup pintu pelindung
M99: Parameter lingkaran
M98: Kompensasi kelonggaran/ kocak Otomatis

c. Kode Tanda Alaram


A 00 : Kesalahan perintah pada fungsi G atau M
A 01 : Kesalahan perintah pada fungsi G02 dan G03
A 02 : Kesalahan pada nilai X
A 03 : Kesalahan pada nbilai F
22

A 04 : Kesalahan pada nilai Z


A 05 : Kurang perintah M30
A 06 : Putaran spindle terlalu cepat
A 09 : Program tidak ditemukan pada disket
A 10 : Disket diprotek
A 11 : Salah memuat disket
A 12 : Salah pengecekan
A 13 : Salah satuan mm atau inch dalam pemuatan
A 14 : Salah satuan
A 15 : Nilai H salah
A 17 : Salah sub program

2.11 Kecepatan Potong dan Putaran Mesin


a. Kecepatan Potong
Kecepatan potong adalah suatu harga yang diperlukan dalam menentukan
kecpatan pada proses penyayatan atau pemotongan benda kerja. Harga kecepatan
potong tersebut ditentukan oleh jenis alat potong dan jenis benda kerja yang
dipotong.Adapun rumus dasar untuk menentukkan kecepatan potong adalah :

Vs = 𝑽 𝑿 𝑫 𝑿 𝑺 (m/menit)
𝟏𝟎𝟎𝟎
Keterangan :
Vs: kecepatan potong dalam m/menit
D : diameter pisau dalam mm
S : Kecepatan putar spindel dalam rpm

b. Jumlah Putaran
Jika harga kecepatan potong benda kerja diketahui maka jumlah putaran
sumbu utama dapat dihitung dengan ketentuan :

n = 𝑉𝑐 𝑥 1000 (putaran/menit)
𝜋𝑑
23

c. Kecepatan Asutan
Secara teoritis kecepatan asutan bisa dihitung dengan rumus :

F = n x fpt x Zn

Keterangan :
n: jumlah putaran dalam put/menit
fpt: feed per teeth dalam mm
Zn: jumlah gigi pisau.
BAB III
PROSEDUR PRAKTIKUM

4.1 Langkah Kerja Praktikum CNC Bubut (Turning)


a. Pengenalan Mesin Bubut CNC
Sebelum melakukan praktikum CNC Bubut praktikan wajib
mengetahui tentang perlengkapan yang ada pada mesin bubut CNC
tersebut, hal ini bertujuan untuk mempercepat proses kerja sekaligus
praktikan dapat mengetahui detail tentang peralatan yang akan
digunakan, berikut ini komponen-komponen yang terdapat pada mesin
CNC bubut.

Gambar 3.1 Mesin bubut CNC

Gambar 3.2 Panel Utama CNC Bubut

24
25

Gambar 3.3 Layar Monitor CNC Bubut

Gambar 3.4 Cekam Bubut CNC


26

Gambar 3.5 TOOL Mesin Bubut CNC

b. Gambar Jobsheet 1
Pada jobsheet yang telah diberikan oleh asisten laboratorium kita
akan membuat benda seperti yang telah ditunjukan gambar dibawah
ini. Dalam gambar tersebut kita akan membubut dari ukuran 32 mm
sampai dengan ukuran 25,4 mm dengan panjang pemakanan 100 mm
dan dengan radius 1 mm.
27

4.2. Langkah Kerja Praktikum CNC Frais (Milling)


a. Pengenalan Mesin CNC Frais (Milling)
Pada praktikum berikutnya masih sama seperti pada praktikum
sebelumnya, pada praktikum CNC Frais (Milling) akan diperkenalkan
beberapa komponen untuk melakukan pekerjaan seperti pada jobsheet
yang telah diberikan. Tujuan pengenalan tersebut agar praktikan dapa
mengetahui komponen apa saja yang terdapat pada mesin CNC Frais
(Milling).

Gambar 3.6 Mesin Frais Milling

Gambar 3.7 Panel Utama Mesin CNC Frais (Milling)


28

Gambar 3.8 Monitor Utama CNC Milling (Frais)

b. Job Sheet 1
Pada jobsheet yang pertama kita akan membuat lingkaran dengan
pedoman titik G54, G55, G56, G57 dan pada titik tengah atau G59
seperti pada gambar berikut ini.
29

G1 Z5 F200
G2 X-50 Y0
CR=50
X0 Y50 CR=50
X50 Y0 CR=50
X0 Y-50 CR=50
G3 X50 Y0
CR=50
X0Y50 CR=50
G0 Z10
M30
c. Job Sheet 2
Pada jobsheet kedua ini akan dibuat setengah lingkaran dengan
bantuan titik pusat 0,0 pada garis tengah dengan radius lingkaran R71
dengan sisi 100 X 100, seperti pada gambar berikut
30

d., Job Sheet 3


Pada jobsheet ketiga akan dibuat pengerjaan sesuai dengan gambar
dibawah ini.
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Setelah melakukan praktikum dapat disimpulkan:
1. Praktikan dapat mengetahui cara pengopreasian mesin Turning dan
milling
2. Praktikan dapat mengetahui bagian-bagian mesin Turning dan milling
3. Praktikan dapat membuat program mesin Turning dan milling

31

Anda mungkin juga menyukai