Anda di halaman 1dari 2

Nama : Rahma Dania Putri Djamil

Nim : 711540121139

Tugas ringkasan

Sesi 6

1. Sumber : Buku Resusitasi Jantung paru dan resusitasi neonates


Resusitasi pada neonatus harus menentukan apakah neonatus perlu dilakukan resusitasi,cara
menentukannya adalah dengan cara melihat apakah bayi baru lahir bersih dari meoknium, bila
terdapat mekonium dalam cairan amnion,perlu intubasi dan penghisapan trakea sebelum
melakukan resusitasi lain. Menentukan apakah bayi bernapas/menangis untuk menentukannya
perhatikan dada bayi jika megap megap atau tidak ada usaha napas perlu di intervensi.
Perhatikan apabila neonatus bergerak aktif maka tonus otot baik. Selanjutnya perhatikan
apakah bayi kemerahan, jika iya berarti bayi normal jika tidak perlu di intervensi. Sedangkan
Resusitasi pada orang dewasa yang pertama cek kesadaran apakah orang tsb sadar terhadap
suara dan nyeeri, yang kedua bersihkan dan tengahdakan, yang ke tiga periksa nafas dengan
cara dengar,lihat dan rasakan (nafas buatan awal 2x efektif cepat), selanjutnya sirkulasi cek nadi
leher (lakukan CPR) jika nadi sudah teraba lanjutkan dengan nafas buatan 1x tiap 5 detik ( jika
nafas sudah ada) tempatkan posisi pemulihan kemudian periksa dan tangani perdarahan luar
lanjut dengan pertolongan pertama.
2. Sumber : mayoclinic.org, Skirpsi Kadek Sudiarta
American Heart Association (AHA, 2015) telah memperbaharui sistematika CPR dari sebelumnya
A-B-C menjadi C-A-B. Alasan perubahan ini adalah pada sistematika A-B-C seringkali kompresi
dada tertunda karena proses airway, dengan mengganti langkah C-A-B maka kompresi dada
akan dilakukan lebih awal dan ventilasi hanya sedikit tertunda satu siklus kompresi dada (30
kompresi dada secara ideal dilakukan sekitar 18 dektik). Berikut langkah-langkah C-A-B resusitasi
:
1. Cek denyut nadi arteri karotis. Untuk mempermudah, penolong awam diajarkan untuk
mengansumsikan jika korban tidak sadar dan tidak bernafas maka korban juga mengalami
henti jantung.
2. Letakan korban pada permukaan yang kuat.
3. Berlututlah di sebelah leher dan bahu orang tersebut
4. Letakkan tumit satu tangan di tengah dada seseorang (diantara puting susu).
Letakkan tangan anda yang lain diatas tangan pertama. Jaga siku tetap lurus dan posisikan
bahu anda tepat diatas tangan anda.
5. Gunakan berat badan bagian atas anda (bukan hanya kekuatan lengan anda) saat anda
mendorong lurus ke bawah (kompres) dada setidaknya 2 inci (5 cm) tetapi tidak lebih dari
2,4 inci (6 cm). Dorong keras dengan kecepatan 100-120 kompresi per menit.
6. Jika anda belum dilatih tentang RJP/CPR, lanjutkan terus kompresi dada hingga personel
medis tiba (mengambil alih). Jika anda sudah terlatih dalam CPR, lanjutkan untuk membuka
jalan napas dan menyelamatkan pernapasan korban.

3. Sumber : https://www.alomedika.com/tindakan-medis/prosedur-kegawatdaruratan-medis/
resusitasi-bayi-dan-anak/teknikhttps://www.alomedika.com/tindakan-medis/prosedur-
kegawatdaruratan-medis/resusitasi-bayi-dan-anak/teknik
➢ 2020 (Baru): Setiap persalinan harus ditangani oleh minimal 1 orang yang dapat melakukan
langkah awal resusitasi bayi baru lahir dan memulai PPV dan yang bertanggung jawab untuk
merawat bayi baru lahir saja. Alasan: Untuk mendukung transisi bayi baru lahir yang lancar dan
aman dari dalam kandungan hingga ia menghirup udara, setiap kelahiran harus ditangani oleh
setidaknya 1 orang dengan kewajiban utama untuk mengurus bayi yang baru lahir dan telah
dilatih serta diperlengkapi untuk memulai PPV tanpa penundaan. Studi observasi dan
peningkatan kualitas menunjukkan bahwa pendekatan ini membantu identifikasi bayi baru lahir
yang berisiko, mendorong penggunaan daftar periksa untuk menyiapkan peralatan, dan
memfasilitasi pengarahan tim. Sebuah tinjauan sistematis pada pelatihan resusitasi neonatal
dengan sumber daya terbatas menunjukkan penurunan pada kelahiran mati dan kematian 7
hari.,
Rekomendasi untuk individu dewasa tidak berbeda dengan anak-anak, kecuali bahwa CPR
ventilasi kompresi direkomendasikan untuk semua korban pediatrik yang diduga mengalami
henti jantung. Nalokson dapat diberikan oleh penyedia terlatih, individu awam dengan pelatihan
terfokus, dan individu awam yang tidak terlatih. Algoritme pengobatan terpisah disediakan
untuk mengelola keadaan darurat resusitasi terkait opioid yang dilakukan oleh individu awam,
yang tidak dapat memeriksa denyut nadi secara akurat dan oleh penyelamat terlatih OHCA
terkait opioid adalah pokok bahasan dari pernyataan ilmiah AHA 2020.10

➢ Berdasarkan guideline American Heart Association (AHA) tahun 2020, terdiri atas 3
komponen, yaitu kompresi dada (circulation), jalan napas (airway), dan pernapasan (breathing)
atau disingkat menjadi C-A-B.[2,3] Sedang kan AHA tahun 2017 pada resusitasi neonates dan
orang dewasa Resusitasi Resusitasi neonatus merupakan suatu alur tindakan yang
berkesinambungan, diawali dengan melakukan evaluasi, mengambil keputusan, dan melakukan
tindakan resusitasi. Sekitar 10% dari 120 juta kelahiran bayi memerlukan bantuan untuk
memulai napas dan hanya 1% bayi membutuhkan resusitasi lebih lanjut. Resusitasi dilakukan
apabila bayi tidak bernapas secara spontan dan adekuat saat lahir dengan menilai komponen
klinis bayi. Pada orang dewasa adalah 2 inci (5cm) namun tidak lebih dalam dari 2,4 inci (6cm)
pada orang dewasa dengan kecepatan kompresi dada yang disarankan adalah 100 hingga
120/min (diperbarui dari minimum 100/min).

Anda mungkin juga menyukai